Wening Sari
Diuretik
Pendahuluan
• Diuretik : obat yang dapat mempercepat
pembentukan urin
• Umumnya bekerja dengan menghambat
reabsorbsi Na+ di tubuli ginjal menurunkan
reabsorbsi Cl- dan air
• Efek :
– Volume urin >>
– Eksresi zat-zat terlarut dalam air (Na+,K+, Cl-, Mg+)) >>
• Fungsi utama : memobilisasi cairan edema
sehingga volume cairan ekstraseluler menjadi
normal
Jenis Diuretika
• Diuretik kuat : Furosemid, torsemid, asam etakrinat,
bemetanid
• Tiazid: tiazid, klortalidon, kuinetazon, metolazon dan
indapamid
• Penghambat enzim karbonik anhidrase (carbonic
anhydrase inhibitor/CAI) : asetazolamid,
diklorofenamid, metazolamid
• Diuretik hemat kalium :
– Antagonis aldosteron (spironolakton, eplerenon)
– Penghambat kanal natrium : triamteren, amilorid
• Diuretik osmostik: manitol, urea, gliserin
Klasifikasi
• Intensitas efek diuretik:
– Kuat loop diuretics (furosemid), manitol iv
– Sedang Tiazid
– Lemah carbonic anhydrase inhibitor, Penghambat kanal Na+,
Antagonis aldosteron
• Indikasi lain
– Batu ginjal kalsium (tiazid)
– Osteoporosis (tiazid)
– Diabetes insipidus (tiazid)
– Epilepsi (asetazolamid)
– Alkalosis metabolik (asetazolamid)
Diuretik Kuat (Loop diuretics) (1)
• Furosemid, torsemid, asam etakrinat,
bemetanid
• Efek sangat kuat dibanding diuretik lain
• Mekanisme kerja: menghambat reabsorbsi
elektrolit (Na+/K+/Cl-) di ansa Henle asenden
bag tebal diuresis ↑↑
• Ekskresi K+,Ca2+, Mg2+ & asam urat ↑↑
• Merupakan derivat sulfonamid, kecuali:asam
etakrinat
Diuretik Kuat (Loop diuretics) (2)
Farmakokinetik
• Bioavailabilitas: furosemid 65%, bumetanid 100%
• Terikat kuat pd protein plasma tidak difiltrasi,
tapi disekresi secara cepat melalui sistem
transpor asam organik ditubuli proksimal obat
terakumulasi di cairan tubuli
• Probenesid menghambat kerja furosemid pd
tingkat sekresi tubuli
• Masa kerja torsemid >> furosemid
Diuretik Kuat (Loop diuretics) (3)
Efek Samping
• Gangguan cairan & elektrolit :
– Hipotensi deplesi volume sirkulasi
– elektrolit darah menurun : Na+, K+, Cl-, Ca++, Mg++
• Ototoksisitas / tuli perubahan komposisi cairan
endolimfe asam etakrinat >>, furosemid
(sementara)
• Efek metabolik hiperurisemia, hiperglikemia,
kolesterol LDL dan trigliserida ↑, HDL ↓
• Reaksi alergi riwayat alergi terhadap sulfonamid
• Nefritis interstitialis alergik gagal ginjal reversibel
Diuretik Kuat (Loop diuretics) (4)
Interaksi Obat
• Hipokalemia akibat diuretik kuat risiko aritmia ↑ pada pasien
yang mendapat digitalis/obat antiaritmia
• Pemberian bersama aminoglikosida / sisplatin risiko
nefrotoksik↑
• Menggeser ikatan protein protein warfarin & klofibrat
• Efek dihambat indometasin dan kortikosteroid
Indikasi :
• Gagal jantung kongestif tekanan vena juguler ↑, edema paru,
tungkai, asites furosemid obat standar
• Edema refrakter, asites
• Gagal ginjal akut fase awal
• Hiperkalsemia menurunkan kadar kalsium
T.i.a.z.i.d (1)
• Benzotiazid/ tiazid derivat sulfonamid
• Obat yang menunjukkan efek farmakologi yang
sama namun beda struktur: klortalidon,
kuinetazon, metolazon dan indapamid
• Mekanisme kerja: menghambat simporter Na+
dan Cl di hulu tubuli distal
• Mempunyai efek meghambat enzim karbonik
anhidrase yang berada di ginjal
• Hipertensi : menurunkan tekanan darah karena
efek diuretik dan vasodilatasi arteriol
T.i.a.z.i.d (2)
Farmakokinetika
• Absorbsi di saluran cerna baik, efek obat tampak setelah 1 jam
• Distribusi ke seluruh ruang ekstraseluler tapi hanya tertimbun dalam
jaringan ginjal saja
• Masa kerja klortalidon >> karena ekskresi lambat
Interaksi obat
• Indometasin & AINS menghambat sintesis prostaglandin vasodilator
di ginjal aliran darah dan laju filtrasi <<
• Probenesid hambat sekresi tiazid
• Efek hipokalemia risiko aritmia ↑ pada pasien yang mendapat
digitalis/obat antiaritmia
• Menghambat eksresi litium
T.i.a.z.i.d (3)
Indikasi
• Hipertensi
• Gagal jantung
– hati-hati gagal jantung yang disertai gangguan ginjal
laju filtrasi glomerulus ↓↓ memperhebat gangguan
fungsi ginjal
• Terapi jangka panjang edema kronik
• Diabetes insipidus volume plasma <<, laju filtrasi
glomerulus ↓↓ reabsorbsi Na dan air ↑↑
jumlah Na dan air di tubuli distal << volume urin <<
• Hiperkalsuria ekskresi kalsium dihambat risiko
pembentukan batu kalsium <<
T.i.a.z.i.d (4)
Efek samping
• Gangguan elektrolit
• Memperberat gangguan fungsi ginjal aliran darah ke
ginjal ↓↓ filtrasi glomerulus ↓
• Hiperkalsemia menguntungkan pasien osteoporosis
• Hiperurisemia tiazid menghambat sekresi dan
meningkatkan reabsorbsi asam urat serangan gout
• Toleransi glukosa dan efektifitas obat hipoglikemik oral
↓↓
• Hewan coba: sekresi insulin <<, glikogenolisis >>,
glikogenesis <<
Penghambat Karbonik Anhidrase (1)
• Asetazolamid, diklorofenamid, metazolamid
• CO2 + H2O ↔ H2CO3 dikatalisis oleh enzim karbonik
anhidrase
• H2CO3 penting untuk keseimbangan ion H+ dan HCO3 -
dalam sistem buffer darah proses reabsorbsi ion tetap
dalam tubuli ginjal, sekresi asam lambung
• Enzim ini dapat dihambat juga oleh: sianida, sulfida
• Asetazolamid menghambat CO2 + H2O ↔ H2CO3
pembentukan H+ dan HCO3 - dalam sel tubuli <<
• H+ untuk disekresi dan ditukar dengan Na+ << ekskresi
Na+ >>
• Untuk menimbulkan efek fisiologis yang nyata 99%
enzim harus dihambat
Penghambat Karbonik Anhidrase (2)
• Farmakokinetik
• Mudah diserap saluran cerna, kadar maksimal
tercapai 2 jam, 24 jam ekskresi melalui ginjal
• Tidak dimetabolisme dan diekskresi dalam
bentuk utuh melalui urin
• Asetazolamid terikat kuat pada enzim
karbonik anhidrase terakumulasi dalam sel
yang banyak mengandung enzim tersebut
Penghambat Karbonik Anhidrase (3)
Indikasi:
• Glaukoma cairan bola mata banyak mengandung karbonik
anhidrase dan karbonat
• SSP : asidosis mengurangi serangan epilepsi asetazolamid
menyebabkan asidosis dan karbonik anhidrase byk di SSP
• Jarang sebagai diuretik
Efek samping
• Reaksi alergi, disorientasi pada pasien sirosis hepatis amonia yg
seharusnya dieksresikan ke urin masuk kembali ke darah karena H+
untuk NH4+ <<