Anda di halaman 1dari 18

Promosi dan Pencegahan Kesehatan

Gangguan Sistem Kardiovaskuler


serta Rujukan Dini ke Layanan
Kesehatan Primer

Dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK


Data WHO
• (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta
orang di dunia meninggal akibat penyakit
kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta
kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4
kematian akibat penyakit kardiovaskuler
terjadi di negara berkembang yang
berpenghasilan rendah sampai sedang
Indonesia
• Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan,
prevalensi tertinggi untuk penyakit
Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK,
yakni sebesar 1,5%. Dari prevalensi
tersebut, angka tertinggi ada di Provinsi
Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan terendah
di Provinsi Riau (0,3%)
Fasilitas Kesehatan
• Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang
selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas
kesehatan yang melakukan pelayanan
kesehatan perorangan yang bersifat non
spesialistik untuk keperluan observasi,
promotif, preventif, diagnosis, perawatan,
pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan
lainnya.
Permenkes No 52 tahun 2016
• Pelayanan Obat Program Rujuk Balik
Pasal 7 (1) Pelayanan obat program rujuk balik
diberikan untuk penyakit kronis meliputi
diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung,
asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK),
epilepsi, gangguan kesehatan jiwa kronik, stroke,
dan Sindroma Lupus Eritematosus (SLE) dan
penyakit kronis lain.
Jenis Pelayanan Wajib
• jenis pelayanan dalam upaya pengendalian
penyakit jantung dan pembuluh darah yang
wajib disediakan pemerintah daerah adalah:
1.Pengendalian penyakit jantung koroner
2.Pengendalian penyakit hipertensi
Indikator Mutu
• Indikator mutu pengendalian penyakit jantung
koroner dan pengendalian penyakit hipertensi
adalah:
1.Angka kematian akibat penyakit jantung
koroner kurang dari 100 per 100.000
penduduk
2.Angka kematian akibat stroke kurang dari 60
per 100.000 penduduk
Indikator mutu
Judul Indikator Angka kematian akibat penyakit jantung koroner
Dimensi Mutu Keselamatan, efektifitas, efisiensi, kepatutan
Tujuan Indikator Menunjukan efektifitas dari upaya promosi, pencegahan dan pengobatan
dari penyakit jantung koroner

Rasionalisasi Kematian merupakan bentuk dampak yang paling tidak diharapkan dari
upaya pengendalian penyakit jantung koroner, kematian ini dapat dicegah
melalui upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Definisi terminologi yang digunakan Kematian akibat penyakit jantung koroner adalah kematian dengan
penyebab utama sesuai dengan kode ICD X (......... dan .........)

Frekuensi updating data Tiap 3 bulan


Periode dilakukan analisis Tiap 12 bulan
Numerator Jumlah kematian akibat penyakit jantung koroner
Denominator Jumlah penduduk
Sumber data numerator dan denominator Laporan kematian di Puskesmas dan Laporan kematian di Rumahsakit, BPS
untuk jumlah penduduk

Target < 100/100.000 penduduk


Penanggung jawab pengumpul data Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Indikator mutu
Judul Indikator Angka kematian akibat stroke
Dimensi Mutu Keselamatan, efetktifitas, efisiensi, kepatutan
Tujuan Indikator Menunjukan efektifitas dari upaya promosi, pencegahan dan pengobatan
dari penyakit hipertensi

Rasionalisasi Kematian merupakan bentuk dampak yang paling tidak diharapkan dari
upaya pengendalian penyakit hipertensi, kematian ini dapat dicegah melalui
upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Definisi terminologi yang digunakan Kematian akibat stroke adalah kematian dengan penyebab utama sesuai
dengan kode ICD X (......... dan .........)

Frekuensi updating data Tiap 3 bulan


Periode dilakukan analisis Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah kematian akibat stroke
Denominator Jumlah penduduk
Sumber data numerator dan denominator Sensus .....

Target < 60/100.000 penduduk


Penanggung jawab pengumpul data Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Standar Pelayanan Puskesmas
Standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi

1. Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di FKTP.


2. Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada penderita
Hipertensi di FKTP.
3. Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi:
pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi, pengaturan
diet seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis.
4. Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk
mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg untuk usia di
bawah 60 th dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atas
dan untuk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes
melitus dan penyakit ginjal kronis.
5. Selama menjalani pelayanan kesehatan sesuai standar, jika tekanan
darah penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan sebagaimana
dimaksud pada poin sebelumnya atau mengalami komplikasi, maka
penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten.
Panduan praktik klinis di FKTP (2014)
Kardiovaskuler
1. Angina Pektoris stabil (3B)O2, Nitrat dan
Betablocker, anti platelet  rujuk
2. Infark Miokard (3B) O2, Nitrat, Aspirin, IV line
 rujuk
3. Takikardia (3B) IV line, oksigen  rujuk
4. Gagal Jantung akut (3B) kronik (3A)rujuk
5. Cardiorespiratory arrest (3B)  sirkulasi
spontanrujuk
Promosi dan Pencegahan
• Perilaku CERDIK ( Cek Kesehatan Berkala,
Enyahkan Asap Rokok, Rajin Beraktifitas Fisik,
Diet yang Sehat dan Berimbang, Istirahat yang
Cukup, dan Kelola Stress
Pembagian kelompok tugas mandiri
IKM
NO NAMA PEMBIMBING KELAS A KELAS B
1 DR. Kholis Ernawati, S.Si, MKes A1 B1
2 Dr. Dian Mardhiyah, MKK A2 B2
3 Dr. Yusnita, M.Kes A3 B3
4 Dr. Siti Maulidya Sari, M.Epid A4 B4
5 Dr. Dini Widianti, MKK A5 B5
6 Dr. Maya Trisiswati, MKM A6 B6
7 DR.dr. Fathul Jannah, MSi A7 B7
8 DR. Rifqatussaadah, SKM, MKes A8 B8
9 Dr. Sri rahayu ningsih A9 B9
10 Dr. Dessy Fardianawati A10 B10
11 Dr. Anggun Fitri A11 B11
12 Dr. Leony Hestoria A12 B12
13 Dr. Sabrina Azmi A13 B13
14 Dr. Witri Abriya A14
RPS
UNIVERSITAS YARSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM
MATA KULIAH CARDIOVASKULER
KODE SKS 5 Semester 3
DOSEN PENGAMPU Dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK
BENTUK TUGAS
Kunjungan Lapangan ke kelompok lansia (contoh: Posbindu/ Posyandu Lansia)
JUDUL TUGAS
Tugas 1. Penyuluhan pada Lansia mengenai faktor risiko penyakit Cardiovaskuler
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu melakukan edukasi faktor risiko kardiovaskuler dan antisipasi orang terdekat
jika terjadi serangan
DISKRIPSI TUGAS
Mahasiswa melakukan edukasi di Posyandu Lansia/Posbindu dengan media leaflet
METODE PENGERJAAN TUGAS
• Mahasiswa mendesain leaflet sesuai dengan konten pesan yang ingin disampaikan
• Mahasiswa kemudian melakukan kunjungan ke Posbindu/Posyandu Lansia
• Mahasiswa melakukan evaluasi terkait pelaksanaan edukasi
• Pembimbing memberi feedback dan penilaian
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
• Obyek Garapan: Laporan edukasi media leaflet
• Bentuk Luaran : Leaflet
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
• Leaflet
• Cara penyuluhan
• Konten Pesan
JADWAL PELAKSANAAN
• Merencanakan 1 x 50 menit
leaflet dengan
pembimbing dan
melakukan penyuluhan
• Feedback dan 1 x 50 menit
penilaian pembimbing
LAIN-LAIN
Penilaian tugas oleh pembimbing masing-masing, tugas ini memiliki bobot 5% dalam penilaian blok
DAFTAR RUJUKAN
• Kemenkes RI. 2014. Info Datin situasi Penyakit Jantung. Jakarta
• Kemenkes RI. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 854/Menkes/SK/IX/2009 tentang
Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta
Tugas Mandiri
• Minggu 1 : mencari jadwal
posbindu/posyandu lansia
• Membuat leaflet yang berisi faktor risiko
penyakit kardiovaskuler pada lansia
• Penilaian leaflet dengan mencantumkan absen
penyuluhan, leaflet yang dibuat serta video
saat penyuluhan
Form penilaian
Kriteria 50 40 30 20 0 Nilai
Leaflet Memenuhi 3 Dua 1 kriteria Tidak Tidak
kriteria: Menarik, kriteria terpenuhi memenuhi Mengerjakan
susunan terpenuhi satupun
proporsional, kriteria
orisinil tersebut
Cara Memenuhi 3 Dua 1 kriteria Tidak Tidak
Penyuluhan kriteria: kriteria terpenuhi memenuhi Mengerjakan
Memperkenalkan terpenuhi satupun
diri, Santun dalam kriteria
penyampaian, tersebut
Berkomunikasi
dengan baik
JUMLAH

maksimal 100 minimal 0

Nilai = Penilai,

(…………………….)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai