DIURETIK
Kelompok 1 Diuretik
Anggota :
Khofifah Septriana 1904010173
Ai Rani Lestari 1904010104
Irma AndrianI 1904010115
Ellvania S.F 1904010092
DIURETIK
DIURETIK PHARMMEPER
1 2
PHARMACOKINETIC FARMACOCHEMIE
3 4
PART 01
DIURETIK
DIURETIK
PENGERTIAN
Diuretika adalah senyawa yang dapat meningkatkan volume urin. Diuretika bekerja terutama dengan
meningkatkan ekskresi ion-ion Na+, Cl-, HCO3-, yang merupakan elektrolit utama dalam cairan luar sel.
Diuretika juga menurunkan absorbsi kembali elektrolit di tubulus renalis dengan melibatkan proses
pengangkutan aktif. Diuretika terutama digunakan untuk mengurangi sembab (edema) yang disebabkan oleh
meningkatnya jumlah cairan luar sel, pada keadaan yang berhubungan kegagalan jantung kongestif,
kegagalan ginjal, oligourik, sirosis hepatik, keracunan kehamilan, glaukoma, hiperkalsemi, diabetes
insipidus dan sembab yang disebabkan oleh penggunaan jangka panjang kortikosterpoidatau estrogen.
Diuretika juga digunakan sebagai penunjang pada pengobatan hipertensi.
DIURETIK
Berdasarkan efek yang dihasilkan diuretika dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1.Diuretika yang hanya meningkatkan ekskresi air dan tidak mempengaruhi kadar elektrolit tubuh.
2.Diuretika yang dapat meningkatkan ekskresi Na+ (natriuretik),
3.Diuretika yang dapat meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl-( saluretik).
Secara umum diuretika dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu diuretika osmotik, diuretika pembentuk
asam, diuretika merkuri organik, diuretika penghambat karbonik anhidrase, diuretika turunan tiazida,
diuretika hemat kalium dan diuretika loop.
Berdasarkan cara bekerja, ada beberapa jenis diuretik yang diketahui pada saat ini.
Antara lain :
Judul: Inhibitor karbonat anhidrase. Interaksi indapamide dan diuretik terkait dengan 12 isozim mamalia dan studi kristalografi
sinar-X untuk adisi indapamide-isozim II.
ABSTRAK
Fungsi:
Untuk menganalisis admet dan toksisitas senyawa obat.
Ketentuan:
Parameter absorption : caco2 permeability, intestinal
absorption
Parameter distribution : VDss
Parameter excretion : CYP2D6
Parameter toxicity : AMES TOXICITY, LD50,
HEPATOTOXICITY
TABEL 2. DATA FARMAKOKINETIK SENYAWA INDUK DAN TURUNANNYA
ABSORPTION
pada tanda tangan berbasis grafik. Ini untuk model prediktif pkCSM, permeabilitas CaCO 2
menyandikan pola jarak antara atom dan tinggi akan diterjemahkan dalam nilai predictide >0,90
(pkCSM 2019). Berdasarkan hasil prediksi nilai
digunakan untuk mewakili molekul kecil dan
permeabilitas CaCO2 menggunakan pkCSM didapatkan
untuk melatih model prediksi (pkCSM 2019)
hasil seperti tabel di atas, semua ligan memiliki nilai
CaCO2 cell lebih tinggi dari ligan pembanding yaitu
1.17. Nilai CaCO2 tertinggi dimiliki oleh II-E dan nilai
CaCO2 terendah dimiliki oleh II-K yaitu 0.904.
ABSORPTION
CYP2D6
CYP2D6 yang dikenal juga sebagai debrisoquin hidroksilase dan merupakan isoenzim CYP pertama diketahui,
aktifitasnya dihambat oleh obat-obat seperti kuinidin, paroxetine, terbinafine
Analisis CYP2D6
Prediktor akan menilai apakah suatu molekul tertentu kemungkinan dimetabolisasikan oleh p450 (pkCSM 2019).
Berdasarkan hasil prediksi metabolisme menggunakan pkCSM didapatkan hasil seperti table diatas, semua sampel
ligan tidak dimetabolisme dihati
EXCRETION
LD50 Lanjutan
Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang Untuk senyawa tertentu, log LC50 akan
terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam diprediksi nilai LC50 di bawah 0,5 mN
selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah (logLC <-0,3) dianggap sebagai toksisitas
atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah akut tinggi (pkCSM 2019).
pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan
untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai
data kuantitatif.
TOXICITY
AMES Toxicity
HEPATOTOXICITY Analisis
HEPATOTOXICITY
Hepatotoksisitas merupakan keadaan dimana sel- Hasil Tabel diatas menunjukan bahwasemua
sel hati mengalami kerusakan karena zat-zat kimia ligan tidak memberikan efek Hepatotoksisitas,
yang bersifat toksik. sehingga tidak dapat menimbulkan efek
keracunan yang bersifat kronis.
PART 04
FARMACOCHEMIE
ANALISIS FARMACOCHEMIE
Fungsi:
Untuk mengetahui suatu senyawa dapat digunakan per
oral atau tidak.
Ketentuan:
Bm : < 500
Log p : < 5
Donor hydrogen : < 5
Donor acceptor : < 10
Molar refractivity : 40-130
TABEL. 3 DATA LIPINSKI RULE OF FIVE
UJI SIFAT MOLEKULAR
LIGAN
Pada Absorption, Nilai CaCO2 tertinggi dimiliki oleh II-E dan nilai
CaCO2 terendah dimiliki oleh II-K yaitu 0.904. Dan Nilai HIA sampel
tertinggi dimiliki oleh II-C bernilai 91.165 dan terendah dimiliki oleh
farnesol. Sedangkan nilai HIA II-I bernilai 87.863.
Pada Distribution, nilai VDss terendah yaitu pada ligan II-B yaitu dengan
nilai -0,471.
Pada Metabolism, Berdasarkan hasil prediksi metabolisme menggunakan
pkCSM didapatkan hasil seperti table diatas, semua sampel ligan tidak
dimetabolisme dihati
Pada Ekskresi, diperoleh adanya potensi untuk interaksi yang merugikan
yaitu pada ligan II-D, II-E, II-J.
Pada Analisis Lipinski Rule Of Five tidak bisa dibuat sediaan oral
THANK YOU