Anda di halaman 1dari 33

METABOLISME

Dr. Rudy Hidana, S.Pd., M.Pd.


METABOLISME

Proses pembentukan atau penguraian


zat di dalam sel yang disertai dengan
adanya perubahan energi
Pada metabolisme sel bahan dan energi
diperoleh dari lingkungan sel yang berupa
cairan. Cairan yang mengelilingi sel disebut
cairan ekstrasel. Cairan ini terdiri dari ion dan
gas berikut:
1. Gas (terutama O2 dan CO2)
2. Ion anorganik (terutama Na+, Cl-, Ca++,
HCO3, PO4).
3. Zat organik (makanan dan vitamin).
4. Hormon.
Mekanisme pertukaran zat dalam
sel dengan cairan eksternal
melalui lima cara, yaitu:

o Difusi.
o Osmosis.
o Transport aktif.
o Endositosis.
o Eksositosis.
Proses Anabolisme banyak membutuhkan energi
sehingga reaksinya dapat berlangsung cepat dan
efisien. Reaksi yang memerlukan energi dalam
bentuk panas disebut reaksi endergonik atau
reaksi endoterm.

Sebaliknya pada proses Katabolisme banyak


energi dibebaskan ke lingkungan berupa energi
panas. Suatu reaksi dimana terjadi pelepasan
energi disebut reaksi eksergonik atau reaksi
eksoterm.
Anabolisme merupakan proses sintesa
dari molekul sederhana menjadi
molekul komplek dan membutuhkan
energi (reaksi endergonik), sedangkan
katabolisme merupakan perombakan
dari molekul yang komplek menjadi
sederhana dan mengeluarkan energi
(reaksi eksergonik)
Proses metabolisme memerlukan ENZIM
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida
(protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa ikut bereaksi)
dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara
menempel pada permukaan molekul zat-zat yang
bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses
reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan
energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar
enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis
enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa
atau reaksi kimia.
ANABOLISME

Contoh : Photosintesis
Fotosintesis adalah proses penyusunan
atau pembentukan dengan menggunakan
energi cahaya atau foton, peristiwa
penyusuan senyawa karbon organik
(glukosa) dari senyawa karbon anorganik
(karbon dioksida) dan air dengan bantuan
energi cahaya.
Tahap-tahap fotosintesa:
1) Reaksi terang
- Fotosistem I mengandung klorofil a yang paling sensitif
terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm (
P700 )
- Fotosistem II mengandung molekul klorofil a yang paling
sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang
680 nm ( P680 )
- Pada fotosistem I energi cahaya dengan 700
mengenai klorofil menyebabkan klorofil
tereksitasi 2 elektron, elektron yang kembali ke
klorofil disebut siklik dan yang tidak kembali ke
klorofil non siklik.

- Elektron yang kembali /siklik dimanfaatkan untuk


mengubah ADP + PATP, sedangkan yang tidak
kembali akan dimanfaatkan untuk mengubah 2
NADP + 2 H 2 NADPH2
- Kehilangan 2 elektron pada fotosistem I akan diganti
oleh 2 elektron dari fotosistem II, dimana elektron yang
berenergi ini dimanfaatkan oleh ADP + P ATP.
Kehilangan 2 elektron pada fotosistem II akan diganti
oleh 2 elektron yang berasal dari pemecahan 2 molekul
air. 2 H akan bereaksi dengan 2 NADP, dan OH + OH
H2O + O2
- Hasil dari reaksi terang secara ringkas adalah:
2 ATP
2 NADPH2
H2O
O2
Reaksi gelap (fiksasi CO2)

Secara ringkas prosesnya adalah


sebagai berikut:
X B C Y

A
Keterangan:
X : bahan baku
Y : hasil akhir
A, B, C : Senyawa senyawa kimia yang
terdapat dalam suatu daur yang
melaksanakan perubahan X menjadi Y
Ada 3 segmen dalam fiksasi
CO2:
Segmen A B
Segmen B - C
Segmen C - A
Segmen A B
Dalam segmen ini senyawa pertama yang berfungsi dalam
fiksasi CO2 adalah karbohidrat berfosfor yang disebut Ribulosa
difosfat (RDP)

Reaksi diawali dengan tiga RDP sebagai titik pemula:

3P C5H8O5 P + 3 CO2 3P C6H8O7 P ............... (1)


(RDP)
3P C6H8O7 P + 3 H2O 3P C6H10O8 P ............... (2)
pinjam

3P C6H8O8 P 6 C3H5O4 P .................................... (3)


(APG)
Asam fosfo gliserat
Segmen B C
6 C3H5O4 P + 6 NADPH2 + 2ATP 6 C3H7O4
P + 6 NADP ................... (4)
6 C3H7O4 P 6 C3H5O3 P + 6 H2O
........................................................... (5)
PGAL dikembalikan
Phosfo gliseral dehid
KATABOLISME

Contoh : katabolisme pada sel adalah


peristiwa oksidasi glukosa.
Respirasi Selular

Secara keseluruhan reaksi untuk pernafasan selular adalah:


C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + Energi
Tahap tahap respirasi selular adalah sebagai berikut:

Glikolisis, dapat diringkas sebagai berikut:


Glukosa + 2NAD + 2 ADP + 2Pi 2 asam piruvat +
2NADH + 2H + 2ATP
Hasil utama glikolisis adalah:
Penambahan neto dua molekul ATP per satu molekul
glukosa
Pemindahan elektron berenegi tinggi dari glukosa ke
NADH
Oksidasi parsial glukosa untuk membentuk asam piruvat
(energi kimia yang paling banyak dari glukosa adalah
senyawa organik ini)
Dekarboksilasi oksidatif
2 asam piruvat 2 asetil KoA + 2NAD + CO2
Pada keadaan tersedia oksigen, asam piruvat
dipindahkan dari sitolasma ke dalam mitokondria dan
dikonversikan menjadi senyawa dua karbon, Asetil KoA.
Satu karbon dipecah dari asam piruvat dan dibebaskan
sebagai karbon dioksida, asam piruvat dioksidasi, dan
NAD direduksi. Senyawa dua-karbon yang dihasilkan
kemudian berikatan dengan koenzim A untuk
membentuk asetil KoA.
Siklus Krebs

Siklus ini dikenal pula sebagai siklus asam


sitrat atau siklus asam trikarboksilat
(tricarboxylic acid = TCA

Siklus Krebs terjadi di kompartemen sebelah


dalam atau matriks mitokondria.
Dalam siklus Krebs:
Setiap molekul asetil KoA (senywa dua karbon)
memasuki siklus Krebs dengan cara bergabung dengan
senyawa empat- karbon (oksalo asetat).penggabungan
ini menghasilkan senyawa enam-karbon(sitrat)

Pada langkah berikutnya, dua molekul karbon dioksida


disingkirkan dari sitrat, meninggalkan senyawa empat
karbon. Reaksi redoks mengoksidasi senyawa organik
menengah dan mereduksi tiga molekul NAD dan satu
molekul FAD berturut-turut menjadi NADH dan FADH2
Satumoekul ATP disintesis oleh fosforilasi tingkat substrat
Oksaloasetat empat-karbon dihasilkan dan siap bergabung
dengan molekul asetil KoA lain yang datang

Hasil utama Siklus Krebs adalah:


Produksi dua molekul ATP per molekul glukosa
Pemindahan elektron berenergi tinggi ke NADH dan
FADH2

Rantai transportasi elektron dan fosforilasi oksidatif


ETC (electron transport chain) terdiri dari serangkaian
pembawa elektron yang terletak disisi dalam membran
mitkondria (krista). Pembawa ini sebagian besar terdiri atas
protein dengan gugus prostetik.
Koenzim tereduksi yang dihasilkan dari
glikolisis dan siklus Krebs (10 NADH dan
2 FADH2 per molekul glukosa)
memberikan elektron berenergi tinggi
pada ETC. Elektron ini dipindahkan dari
satu pembawa ke pembawa berikutnya
dalam rangkaian reaksi redoks.
Secara ringkas respirasi selular adalah sebagai berikut:
Proses Lokasi Masukan Keluaran
(perglukosa)
Glikolisis Sitoplasma Glukosa 2 Asam piruvat,
2NADH. 2ATP
Dekarboksilasi Mitokondria 2 asam piruvat 2NADH (langkah
oksidatif dan ruang sebelah diubah menjadi konversi asam
siklus Krebs dalam (matriks) 2 asetil KoA piruvat) 6 NADH,
2FADH2, 2ATP
Rantai Mitokondria 10 NADH,
transportasi membran 2FADH2 32 ATP (12 H2O)
elektron dan sebelah dalam
fosforilasi (krista)
oksidatif
Total 32 ATP/glukosa

Anda mungkin juga menyukai