2. Anamnesis 1. BAB lebih dari 3 kali / hari atau lebih encer atau keduanya
2. Dapat disertai mual, muntah, nyeri perut
3. Kadang disertai demam, darah pada feses
1. Produksi urine berkurang
1
6. Eklamsia
2
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50 – 60 tahun -1
Umur > 60 tahun -2
Kebutuhan cairan= skor/15 x 10% x kgBB x 1 liter
3. Diet
a. pasien diare tidak dianjurkan puasa kecuali muntah
hebat.
b. Pasien dianjurkan minum sari buah, teh, minuman
tidak bergas, makanan mudah dicerna (pisang, nasi,
sup).
c. Susu sapi dihindarkan karena adanya defisiensi
laktase transien yang disebabkan infeksi virus dan
bakteri.
d. Minuman berkafein dan alcohol dihindari karena
dapat meningkatkan motilitas dan sekresi usus
4. Anti diare
a. Yang paling efektif loperamide.
b. Dapat juga obat yang mengeraskan tinja: atapulgite
4 x 2 tab /hari
5. Antimikroba
- Pengobatan empirik pada pasien yang diduga
mengalami infeksi bakteri invasif, diare turis.
- Obat pilihan: golongan kuinolon, misal ciprofloksasin
2 x 500 mg selama 5-7 hari.
6. Alternative: kotrimoksazol (trimetoprim/sulfametoksazol
160 / 800 mg) 2 x sehari, eritromisin 4 x 250-500 mg.
metronidazol 3 x 250 mg selama 7 hari bagi yang
dicurigai giardiasis.
3
2. Simadibrata M dan Daldiyono. 2007. Diare akut. Dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. edisi IV. Cetakan 2. Jakarta:
FKUI.