Anda di halaman 1dari 14

BLOK 5

PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

 Pemeriksaan Kepala dan Leher

No Aspek Keterampilan Cek


1. Mengucapkan salam
2. Perkenal diri
3. Pendataan pasien
 Nama
 Usia
 Alamat
 Keluhan utama
4. Informed consent
 Tujuan
 Kenyamanan
 Persetujuan
5. Persiapan alat dan Cuci tangan 6 langkah
6. Menempatkan posisi pemeriksa (posisi duduk di kasur)
7. Pemeriksaan
Pemeriksaan kepala
 Mengamati ukuran kepala (lingkar kepala : normal/lebih besar/lebih
kecil)
 Mengamati bentuk kepala (normal/penceng atau miring)
 Mengamati kesimetrisan wajah (simetris/tidak simetris), rambut
(sehat/rontok/kering/berminyak), kulit kepala (normal/luka)
 Melakukan palpasi pada permukaan kepala (ada/tidak ada nyeri tekan)

Pemeriksaan Mata
 Mengamati bentuk bola mata (normal/menonjol atau exophtalmus)
 Mengamati mata (normal/juling ekso/ juling endo)
 Mengamati konjungtiva (tidak ikterik/ikterik)
 Mengamati kornea (jernih/ada defek berupa selaput putih atau
opasitas)
 Mengamati pupil (ukuran sama antara pupil kanan dan kiri/berbeda)
 Melakukan palpasi pada mata (ada/tidak ada nyeri)
Cara : menggunakan 2 jari telunjuk dan menekan palpebra secara perlahan
pada saat pasien menutup kedua bola mata, lakukan pada mata kanan dan
kiri secara bergantian

Pemeriksaan Telinga
 Mengamati daun telinga dan liang telinga (normal/luka/sumbatan)
 Melakukan palpasi telinga secara perlahan (ada/tidak ada nyeri)
 Uji ketajaman pendengaran dengan garpu tala (jelas/samar)

Pemriksaan Hidung
 Mengamati bentuk hidung (normal/luka/deformitas)
 Mengamati aliran pengeluaran udara (normal/sesak karena sumbatan)
 Melakukan palpasi pada hidung dan area sinus (ada/tidak ada nyeri)
 Melakukan perkusi pada area sinus (normal/abnormal)
Cara : palpasi dengan jari telunjuk secara perlahan, perkusi dengan jari
tengah tangan non-dominan dipermukaan tubuh kemudian jari tengah
tangan dominan untuk mengetuk menghasilkan suara.

Pemeriksaan Mulut
 Mengamati bibir : warna (merah muda/biru), kesimetrisan(simetris/
tidak simetris), ada/tidak ada luka, lembab/kering/bengkak
 Mengamati gusi (normal/bengkak/edema)
 Mengamati gigi (normal/ ada atau tidak ada caries gigi)
 Mengamati lidah (warna : merah muda/biru/hitam/bercak putih/luka
 Mengamati kerongkongan : tonsil (nomal/bengak/bercak), faring
(ada/tidak ada lender atau secret)
 Menilai kebersihan dan bau mulut
 Melakukan palpasi pada palatum dan lidah
Cara : pemeriksaan mulut bisa didukung dengan senter dan tongue spates)

Pemeriksaan Leher
Melakukan inspeksi
 Regio Colli (simetris/tidak simetris),
 Trachea (simetris ditengah/tidak ditengah atau deviasi)
 Limfodi (normal/ pembesaran kelenjar limfodi)
 Tiroid (normal/ pembesaran kelenjar tiroid)

Melakukan palpasi
 Regio Colli :
Teraba/ tidak denyut karotis dan vena jugularis,
Ada/tidak nyeri saat menekan tulang hyoid
 Trachea
Ada/tidak nyeri saat menekan m.sternocleidomstoideus (normal: kedua
jadi masuk, abnormal: jari terhalang masuk/deviasi)
 Limfodi (ada/tidak ada nyeri pada lnn.preaurikuler,
lnn.cervicalis anterior, lnn.supraklavikularis)
 Tiroid : ukuran (normal/besar), konsistensi (ada/padat),
permukaan (noduler/difusi), mobilitas (gerak/tidak gerak), ada/tidak
ada nyeri
Cara : palpasi dengan 3/4 jari kedua tangan di area depan dan belakang
leher
NOTE : saat melakukan palpasi, pasien diminta menekan ludah

Melakukan Auskultasi
 Pada tiroid jika terdengar bising sistolik : Grave disease)
 Pemeriksaan Thorax (Paru-Paru)

N Aspek Keterampilan Cek


o
1. Inspeksi
 Dari arah atas : mengamati kesimetrisan dada (simetris/tidak simetris)
 Dari arah samping dan belakang : mengamati bentuk dada (normal/
cekung/menonjol), bentuk tulang belakang (normal/deformitas)
 Dari arah depan : mengamati gerak napas (normal = 12-24x/menit atau abdormal
(tachipneu, bradipenue,dll))

2. Menjelaskan kelainan-kelainan khusus yang dapat terjadi dalam inspeksi

3. Memposisikan pasien berbaring di Kasur


4. Palpasi
 Melakukan palpasi pada seluluruh diding thorax (ada/tidak ada nyeri,
normal/benjolan/luka/deformitas)
 Menentukan gerak napas (simetris/tidak simetris) dan daya kembang paru
(normal : 3-5 cm/ abnormal)
Cara : meletakkan kedua tangan pada punggung di bawah scapula dan menekan secara
perlahan
 Melakukan pemeriksaan stem fremitus yaitu dengan membedakan getaran suara
paru kanan-kiri (normal/meningkat/menurun)
Cara : meletakkan kedua tangan dengan posisi tangan agak ke atas, minta pasien untuk
bersuara 88

5. Perkusi
 Melakukan perkusi untuk menentukan batas atas dan bawah paru (normal/
meningkat/menurun)
 Melakukan perkusi untuk mencatat perubahan suara perkusi
Normal : sonor atau resonan (dug)
Abnormal : hipersonor (dang), hiposonor (deg), redup (bleg), pekak (bunyi paha)
6. Auskultasi
 Mengamati suara napas (normal/abnormal) dan adanya suara tambahan (bersih/ ada
suara tambahan : ronkhi, krepitasi atau rales, whezing)
Cara : melakukan auskultasi dengan stetoskop pada trachea, bronkus (costae 3-4 di atas
sternum), dan paru
 Pemeriksaan Thorax (Jantung)

N Aspek Keterampilan Cek


o
1. Menginformasikan pasien untuk membuka pakaian dan dalam posisi berbaring, kepala
ditinggikan 15-30o (pemeriksa berada di sebelah kanan dan setinggi bahu pasien)
2. Inspeksi
 Mengamati bentuk precordial jantung (datar dan simetris/cekung/cembung)
 Mengamati denyut apeks kordis jantung (normal : tampak pada midklavikula
sinistra setinggi interkosta ke-4 atau 5/susah dilihat/ abnormal : bergeser)
 Mengamati pulsasi pada aorta, pulmonal, trikuspidalis, ephygastrik dan vena
( normal : pulsasi hanya terlihat pada daerah ictus kordis dan vena jugularis interna
dan eksterna)

2. Palpasi
 Melakukan palpasi pada aorta, pulmonal, trikuspidalis (normal : tidak ada pulsasi
dan tidak ada thrill)
 Melakukan palpasi pada ictus kordis (normal : tampak pada midklavikula sinistra
setinggi interkosta ke-4 atau 5/susah dilihat/ abnormal : bergeser kea rah latero-
inferior dan ada thriil lift)
 Melakukan palpasi ephygastrik untuk menentukan bedar denyutan (normal : teraba
atau sulit teraba/ abnormal : mudah atau meningkat)
Cara : dilakukan dengan 3 jari tangan dan dengan penekanan ringan

3. Perkusi
 Melakukan perkusi untuk menentukan batas jantung (normal/abnormal)
Cara : mulai dari intercostae 2 kiri dari lateral (linea aksilaris anterior) menuju medial,
kemudian geser ke intercostae 3 kiri samapi intercostae

Batas jantung normal


 Batas kanan : Ruang ICS ke-3 s.d. 5 pada linea parasternal kanan
 Batas kiri : Ruang ICS ke-3 linea parasternal kiri s.d. ruang ICS ke-5 linea
axillaries anterior kiri
 Batas atas : Ruang ICS ke-3 linea parasternal kanan s.d ICS ke-3 linea
parasternal kiri
 Batas bawah : Ruang ICS ke-5 linea parasternal kanan s.d. ruang ICS ke-5 linea
axillaries anterior kiri

4. Auskultasi
 Menempelkan stetoskop pada sisi membrane di pulmonal, kemudian kearah aorta
dan menyimak bunyi jantung
 Menempelkan stetoskop pada sisi membrane di tricus, kemudian kearah mitral dan
menyimak bunyi jantung
 Penilaian irama jantung (normal : ritmis/regular) dan frekuensi jantung (normal :
60-100x/menit)
 Penilaian intensitas bunyi jantung
Normal : BJ 1 pada umumnya lebih keras dari BJ 2 di daerah apeks jantung,
sedangkan di bagian basal BJ 2 lebih besar daripada BJ 1.
 Penilaian sifat bunyi jantung (normal : tunggal/abnormal)
 Penilaian fase sistolik dan distolik (normal : fase sistolik lebih pendek dari
diastolic/abnormal : memanjang, memendek, terdengar suara fruction rub)
 Penilaian ada/tidak adanya bising/murmur dan irama gallop (normal : tidak
ada)
BLOK 6
 Pemeriksaan Abdomen

N Aspek Keterampilan Cek


o
1. Inspeksi
 Melakukan inspeksi sambil berdiri untuk menilai
- Kulit : normal/scars/striae/dilatasi vena/ruam
- Umbilikus : normal/peradangan/hernia
- Kontur perut : datar/menonjol/cekung
- Kesimetrisan : simetris/tidak simetris
- Massa : ada/tidak atau ada pembesaran limpa/tidak
 Melakukan pemeriksaan peristaltik (normal/obstruksi perut)
 Melakukan pemeriksaan pulpasi aorta (normal : terlihat di epigastrium)
Cara : dengan membungkuk atau duduk

2. Auskultasi
 Menilai karakter suara dan frekuensi abdomen
- Karakter suara : usus (normal : terdengar klik dan gurgles), lambung (normal :
borborygmi/suara keras berkepanjangan akibat hiperperistaltik)
- Frekuensi : normal 5-34x/menit

NOTE : bunyi usus secara luas ditransmisikan, jadi cukup mendengarkan di satu
tempat yaitu kuadran kanan bawah

3. Perkusi
Perkusi Hepar (pekak)
 Melakukan perkusi untuk menentukan bagian bawah hati di linea midclavicula
kanan dari bawah ke atas
 Melakukan perkusi untuk menentukan bagian atas hati di linea midclavicula kanan
dari atas ke bawah
 Mengukur rentang vertikal pekak hepar (normal : ♂>♀yaitu 10,5cm>7,cm5)

Perkusi Lien
 Melakukan perkusi dengan cara Castell’s sign atau Nixon’s sign
- Castell’s sign : normal/splenomegali (lien membesar sepanjang intercostal 8-9)
ditandai perubahan bunyi timpani menjadi pekak saat berakhirnya inspirasi
penuh
- Nixon’s sign : normal suara pekak sepanjang 8cm/splenomegali >8cm
Cara : dengan jari tengah tangan non-dominan dipermukaan tubuh kemudian jari tengah
tangan dominan untuk mengetuk menghasilkan suara

4. Palpasi
 Melakukan palpasi di seluruh lapang abdomen (nyeri : ada/tidak ada, resistensi
otot : normal/defance muskuler, massa : ada/tidak ada

Cara : merapatkan jari dengan posisi mendatar dan setiap kali berpindah tempat, tangan
diangkat

Palpasi Hepar

 Normalnya teraba lembut, tajam, tepi rata dan teratur, dan permukaan halus

Palpasi Lien

 Normalnya teraba lembut, tepi rata dan teratur

Palpasi Ginjal Kanan-Kiri


 Normalnya 11,5 x 6 cm, tepi rata dan teratur, teraba lembut
Pemeriksaan Ekstermitas
N Aspek Keterampilan Cek
o
1. Ekstermitas Atas
Melakukan inspeksi
 Mengamati tangan dan jari (normal/deformitas/perubahan warna
(merah/putih/berbintij-bintik)
 Mengamati kuku (normal/deformitas/perubahan warna)
 Menilai suhu tangan (hangat/panas/dingin)
 Menilai kelainan sendi (ada/tidak ada)
 Menilai kelainan clubbing, sianosis, splinter hemmorrhages (normal : tidak ada)
 Pengisian kapiler (normal : warna pink dalam 2-3 detik/abnormal : terlambat)
Cara : tekan kuku/jari selama beberapa detik, kemudia dilepaskan

Melakukan Palpasi
 Menilai adanya limfonodi epitrochlear (normal : tidak ada)

 Menilai adanya pembesaran limfonodi aksiler sinistra-dextra (normal : tidak ada)

2. Area Femoral dan Inguinal


 Mengamati regio femoral dan inguinal pada kedua sisi paha (normal/bengkak)
 Melakukan palpasi regio femoralis (normal : diameter 1cm/ada pembesaran)
Cara : meraba pulsasi arteri femoralis dan nodus limfatikus inguinal

 Melakukan auskultasi arteri femoralis (normal : tidak ada bruits)

3. Ekstermitas Bawah
 Mengamati lutut
- Warna : normal/gelap kebiruan
- Swelling : ada/tidak ada
- Refleks gerak : aktif/pasif

Anda mungkin juga menyukai