Pemeriksaan Mata
Mengamati bentuk bola mata (normal/menonjol atau exophtalmus)
Mengamati mata (normal/juling ekso/ juling endo)
Mengamati konjungtiva (tidak ikterik/ikterik)
Mengamati kornea (jernih/ada defek berupa selaput putih atau
opasitas)
Mengamati pupil (ukuran sama antara pupil kanan dan kiri/berbeda)
Melakukan palpasi pada mata (ada/tidak ada nyeri)
Cara : menggunakan 2 jari telunjuk dan menekan palpebra secara perlahan
pada saat pasien menutup kedua bola mata, lakukan pada mata kanan dan
kiri secara bergantian
Pemeriksaan Telinga
Mengamati daun telinga dan liang telinga (normal/luka/sumbatan)
Melakukan palpasi telinga secara perlahan (ada/tidak ada nyeri)
Uji ketajaman pendengaran dengan garpu tala (jelas/samar)
Pemriksaan Hidung
Mengamati bentuk hidung (normal/luka/deformitas)
Mengamati aliran pengeluaran udara (normal/sesak karena sumbatan)
Melakukan palpasi pada hidung dan area sinus (ada/tidak ada nyeri)
Melakukan perkusi pada area sinus (normal/abnormal)
Cara : palpasi dengan jari telunjuk secara perlahan, perkusi dengan jari
tengah tangan non-dominan dipermukaan tubuh kemudian jari tengah
tangan dominan untuk mengetuk menghasilkan suara.
Pemeriksaan Mulut
Mengamati bibir : warna (merah muda/biru), kesimetrisan(simetris/
tidak simetris), ada/tidak ada luka, lembab/kering/bengkak
Mengamati gusi (normal/bengkak/edema)
Mengamati gigi (normal/ ada atau tidak ada caries gigi)
Mengamati lidah (warna : merah muda/biru/hitam/bercak putih/luka
Mengamati kerongkongan : tonsil (nomal/bengak/bercak), faring
(ada/tidak ada lender atau secret)
Menilai kebersihan dan bau mulut
Melakukan palpasi pada palatum dan lidah
Cara : pemeriksaan mulut bisa didukung dengan senter dan tongue spates)
Pemeriksaan Leher
Melakukan inspeksi
Regio Colli (simetris/tidak simetris),
Trachea (simetris ditengah/tidak ditengah atau deviasi)
Limfodi (normal/ pembesaran kelenjar limfodi)
Tiroid (normal/ pembesaran kelenjar tiroid)
Melakukan palpasi
Regio Colli :
Teraba/ tidak denyut karotis dan vena jugularis,
Ada/tidak nyeri saat menekan tulang hyoid
Trachea
Ada/tidak nyeri saat menekan m.sternocleidomstoideus (normal: kedua
jadi masuk, abnormal: jari terhalang masuk/deviasi)
Limfodi (ada/tidak ada nyeri pada lnn.preaurikuler,
lnn.cervicalis anterior, lnn.supraklavikularis)
Tiroid : ukuran (normal/besar), konsistensi (ada/padat),
permukaan (noduler/difusi), mobilitas (gerak/tidak gerak), ada/tidak
ada nyeri
Cara : palpasi dengan 3/4 jari kedua tangan di area depan dan belakang
leher
NOTE : saat melakukan palpasi, pasien diminta menekan ludah
Melakukan Auskultasi
Pada tiroid jika terdengar bising sistolik : Grave disease)
Pemeriksaan Thorax (Paru-Paru)
5. Perkusi
Melakukan perkusi untuk menentukan batas atas dan bawah paru (normal/
meningkat/menurun)
Melakukan perkusi untuk mencatat perubahan suara perkusi
Normal : sonor atau resonan (dug)
Abnormal : hipersonor (dang), hiposonor (deg), redup (bleg), pekak (bunyi paha)
6. Auskultasi
Mengamati suara napas (normal/abnormal) dan adanya suara tambahan (bersih/ ada
suara tambahan : ronkhi, krepitasi atau rales, whezing)
Cara : melakukan auskultasi dengan stetoskop pada trachea, bronkus (costae 3-4 di atas
sternum), dan paru
Pemeriksaan Thorax (Jantung)
2. Palpasi
Melakukan palpasi pada aorta, pulmonal, trikuspidalis (normal : tidak ada pulsasi
dan tidak ada thrill)
Melakukan palpasi pada ictus kordis (normal : tampak pada midklavikula sinistra
setinggi interkosta ke-4 atau 5/susah dilihat/ abnormal : bergeser kea rah latero-
inferior dan ada thriil lift)
Melakukan palpasi ephygastrik untuk menentukan bedar denyutan (normal : teraba
atau sulit teraba/ abnormal : mudah atau meningkat)
Cara : dilakukan dengan 3 jari tangan dan dengan penekanan ringan
3. Perkusi
Melakukan perkusi untuk menentukan batas jantung (normal/abnormal)
Cara : mulai dari intercostae 2 kiri dari lateral (linea aksilaris anterior) menuju medial,
kemudian geser ke intercostae 3 kiri samapi intercostae
4. Auskultasi
Menempelkan stetoskop pada sisi membrane di pulmonal, kemudian kearah aorta
dan menyimak bunyi jantung
Menempelkan stetoskop pada sisi membrane di tricus, kemudian kearah mitral dan
menyimak bunyi jantung
Penilaian irama jantung (normal : ritmis/regular) dan frekuensi jantung (normal :
60-100x/menit)
Penilaian intensitas bunyi jantung
Normal : BJ 1 pada umumnya lebih keras dari BJ 2 di daerah apeks jantung,
sedangkan di bagian basal BJ 2 lebih besar daripada BJ 1.
Penilaian sifat bunyi jantung (normal : tunggal/abnormal)
Penilaian fase sistolik dan distolik (normal : fase sistolik lebih pendek dari
diastolic/abnormal : memanjang, memendek, terdengar suara fruction rub)
Penilaian ada/tidak adanya bising/murmur dan irama gallop (normal : tidak
ada)
BLOK 6
Pemeriksaan Abdomen
2. Auskultasi
Menilai karakter suara dan frekuensi abdomen
- Karakter suara : usus (normal : terdengar klik dan gurgles), lambung (normal :
borborygmi/suara keras berkepanjangan akibat hiperperistaltik)
- Frekuensi : normal 5-34x/menit
NOTE : bunyi usus secara luas ditransmisikan, jadi cukup mendengarkan di satu
tempat yaitu kuadran kanan bawah
3. Perkusi
Perkusi Hepar (pekak)
Melakukan perkusi untuk menentukan bagian bawah hati di linea midclavicula
kanan dari bawah ke atas
Melakukan perkusi untuk menentukan bagian atas hati di linea midclavicula kanan
dari atas ke bawah
Mengukur rentang vertikal pekak hepar (normal : ♂>♀yaitu 10,5cm>7,cm5)
Perkusi Lien
Melakukan perkusi dengan cara Castell’s sign atau Nixon’s sign
- Castell’s sign : normal/splenomegali (lien membesar sepanjang intercostal 8-9)
ditandai perubahan bunyi timpani menjadi pekak saat berakhirnya inspirasi
penuh
- Nixon’s sign : normal suara pekak sepanjang 8cm/splenomegali >8cm
Cara : dengan jari tengah tangan non-dominan dipermukaan tubuh kemudian jari tengah
tangan dominan untuk mengetuk menghasilkan suara
4. Palpasi
Melakukan palpasi di seluruh lapang abdomen (nyeri : ada/tidak ada, resistensi
otot : normal/defance muskuler, massa : ada/tidak ada
Cara : merapatkan jari dengan posisi mendatar dan setiap kali berpindah tempat, tangan
diangkat
Palpasi Hepar
Normalnya teraba lembut, tajam, tepi rata dan teratur, dan permukaan halus
Palpasi Lien
Melakukan Palpasi
Menilai adanya limfonodi epitrochlear (normal : tidak ada)
3. Ekstermitas Bawah
Mengamati lutut
- Warna : normal/gelap kebiruan
- Swelling : ada/tidak ada
- Refleks gerak : aktif/pasif