Anda di halaman 1dari 60

CHECKLIST

 UKMPPD  
OLEH  :  BATCH  IV  NOVEMBER  2019  

SATU  TUJUAN  :  LULUS  


CHECKLIST IV-LINE
1. Tegakkan indikasi pemasangan IV Line (à biasa pada kasus diare dengan
dehidrasi, kasus syok hipovolemia pada trauma, kasus fraktur terbuka karena
trauma.)
2. Cuci tangan sebelum periksa dan gunakan handscoon tidak steril.
3. Pada kasus trauma, jangan lupa lakukan A, B, C, D, E Apabila ada luka terbuka
dengan darah mengalir, tutup dengan kain/kasa dan ikat di bagian atas/proksimal
luka. Periksa TTV, KU, GCS, BB, TB.
4. Selesai periksa, lepas handscoon dan cuci tangan.
5. Siapkan alat.
- Cairan : gunakan RL (apabila cedera kepala à gunakan cairan hipertonik
seperti D5%)
- Infus : gunakan set transfuse (jaga-jaga apabila dibutuhkan transfuse darah
di kemudian hari).
- Sambungkan set transfuse dengan cairan RL, gantung pada gantungan
infus, keluarkan udara dari selang.
- Kanula : Dewasa à 16G (abu-abu) atau 18G (hijau); Anak-anak à 20G
(Pink) atau 24G (kuning)

- Plester dan hypafix


- Wajan bengkok
- Tourniquet
- Desinfektan (kapas + alkohol)
6. Cuci tangan sebelum pemasangan dan pakai handscoon tidak steril.
7. Siapkan pasien, pilih tangan yang tidak dominan. Pilih vena paling besar,
lurus dan berkelok-kelok.
8. Pasang tourniquet dan meminta pasien mengepalkan tangan.
9. Disinfeksi tempat insersi infus yang dipilih.
10. Pasang jarum dengan posisi bevel menghadap ke atas, tusukkan ke kulit dengan
posisi jarum 30 derajat.
11. Pastikan ada darah masuk ke kanula à masuk dengan benar ke pembuluh darah.
Dorong kanula sambil menarik jarum kanula.
12. Fiksasi kanula menggunakan hypafix.
13. Lepas tourniquet.
14. Membendung ujung kanula, melepas jarum dan menyambung dengan infus set.
15. Jalankan infus, pastikan bahwa aliran berjalan dengan lancar, dan tidak
merembes ke jaringan disekitar tempat insersi.
16. Fiksasi chevron/u-turn dan fiksasi terakhir.
17. Catat tanggal dan jam dipasangnya IV line.

CHECKLIST  UKMPPD   2  
 
18. Tulis resep
R/ RL 500 ml fls No. II
S.i.m.m

R/ Abbocath 18G No. I


S.i.m.m

R/ Blood set No. I


S.i.m.m

CHECKLIST  UKMPPD   3  
 
CHECKLIST NGT
1. Tegakkan indikasi pemasangan NGT (biasanya pada kasus intoksikasi
organofosfat, pasien yang butuh dekompresi abdomen, keracunan, butuh
nutrisi tapi tidak bisa makan lewat mulut).
2. Cuci tangan sebelum siapkan alat.
3. Siapkan alat yang diperlukan :
- Slang nasogastric (Dewasa : 16-18 Fr , Anak 12-14 Fr)
- Jelly
- Spuit 50 ml.
- Stetoskop
- Lampu senter/pen light
- Klem
- Handuk kecil
- Tissue
- Spatel lidah
- Handscoon tidak steril
- Plester
- Wajan bengkok
- Bak instrument
4. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
5. Posisikan pasien dengan nyaman (setengah duduk/semi-sitting/high fowler)
6. Periksa TTV, KU, GCS, BB, TB.
7. Cek hidung (apakah ada sumbatan, ada sekret, ada benda asing; bila adaà
bersihkan. Cek patensi hidung! Pilih lubang hidung yang paling bersih)
dan tenggorokan.
8. Tempatkan handuk bersih di atas dada pasien, berikan tissue wajah.
9. Gunakan handscoon tidak steril.
10. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan à ukur jarak lubang
hidung ke daun telinga, lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke
tonjolan sternum, tandai lokasi tonjolan dengan plester (optional).
11. Beri jelly pada selang NGT.
12. Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke lubang hidung
paling bersih.
13. Pada saat memasukkan selang ke dalam hidung, minta pasien menahan
kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
14. Ketika selang terlihat di dalam faring, instruksikan pasien untuk menekuk
kepala ke depan dan menelan (dengan mendorong selang dengan lembut).
15. Ketika tanda pada selang sudah mencapai jalan masuk lubang hidung,
hentikan insersi dan periksa penempatannya à masukkan udara ke selang
dengan spuit 50 cc sambil dengarkan apakah ada suara gemuruh di
lambung dengan stetoskop.
16. Fiksasi selang à fiksasi butterfly. Lalu fiksasi ke salah satu sisi wajah
pasien.
17. Apabila untuk keperluan kumbah lambung : aspirasi dengan spuit, lalu
selanjutnya sambung selang dengan urine bag (contoh: kasus intoksikasi)
18. Apabila untuk keperluan nutrisi : sambung saja dengan spuit atau tutup
dengan penutup selang.
19. Initial Confirmation of Position à minta x-ray thorax atau abdomen

CHECKLIST  UKMPPD   4  
 
20. Cuci tangan dan bereskan alat.
21. Catat tanggal dan waktu insersi selang, warna dan jumlah drainase, ukuran
dan tipe selang.
22. Edukasi agar selang jangan ditarik-tarik/tertarik, penggunaannya sekitar
3x24 jam.
23. Tulis resep.
R/ NGT no. 16Fr No. I
S.i.m.m

R/ Spuit 50 ml No. I
S. i.m.m

CHECKLIST  UKMPPD   5  
 
CHECKLIST PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS
1. Kenalkan diri, anamnesis. Keluhan yang biasa muncul :
- Nyeri kepala berulang à Nyeri kepala primer
- Pusing berputar à BPPV
- Penurunan kesadaran à Ensefalitis, Meningoensefalitis, Stroke
- Kejang : Tetanus, KDS, Epilepsi
- Kelemahan wajah: Bell’s Palsy, Myasthenia Gravis
- Nyeri di wajah : Trigeminal neuralgia
- Kesemutan : CTS, Neuropati perifer ec DM Tipe II
Anamnesis sesuai kecurigaan.
2. Informed consent pemeriksaan.
3. Cuci tangan.
4. Lakukan pemeriksaan TTV, KU, GCS, BB & TB.
5. Pemeriksaan saraf kranial :
- N. II dan N. III à refleks cahaya langsung dan tidak langsung
- N. III, IV, VI à gerakan bola mata (pada pasien sadar)
- N. V à sensoris 3 titik (V.1, V.2, V.3; pada pasien sadar), refleks
gores kornea (pada pasien tidak sadar, curiga bell’s palsy)
- N. VII à buka tutup mata, angkat alis, ngernyitkan dahi, senyum,
mencucu.
- N. VIII à Rinner, swabach, weber. Hanya pada pasien dengan
keluhan pusing berputar.
6. Pemeriksaan kaku kuduk :
- Kaku kuduk leher (sekalian Brudzinski I)
- Tanda Laseque (sekalian Brudzinski II)
7. Pemeriksaan Lateralisasi (hanya pada pasien penurunan kesadaran, kalau
sadar skip).
8. Pemeriksaan ekskremitas atas :
- Motorik
- Refleks fisiologis : biseps, triseps
- Refleks patologis : hoffman, tromner
- Sensoris
- Catatan : pemeriksaan motorik, sensoris sampai jari-jari (C6, C7,
C8) terutama pada keluhan kesemutan.
- Tinnel Test, Phallen Test (curiga CTS)
- Frontment Test, Warternberg Test, Jeanne Sign (curiga Guyon)
9. Pemeriksaan eksremitas bawah :
- Motorik
- Refleks fisiologis : patella, Achilles
- Refleks patologis : babinsky, chaddock
- Sensoris
10. Pemeriksaan proprioseptif
- Pemeriksaan Finger-to-nose
- Romberg Test (pada kasus dengan keluhan pusing berputar)
11. Head-to-toe singkat (opsional)

CHECKLIST  UKMPPD   6  
 
Diagnosis Banding Kasus Neurologis
1. Nyeri kepala à Tension type headache, migraine, cluster type, tumor otak,
aneurisma serebral
2. Pusing berputar à BPPV, Meniere disease (+penurunan pendengaran),
labirinitis, neuritis vestibular
3. Penurunan kesadaran à Ensefalitis, Meningoensefalitis, stroke
4. Kejang à Tetanus, epilepsi, kejang demam
5. Kelemahan di wajah à Bell’s palsy, ramsay hunt, stroke vertebrobasiler,
lesi cerebropontine angle, myasthenia gravis
6. Nyeri wajah : Trigeminal neuralgia
7. Kesemutan : CTS, Neuropati perifer ec DM Tipe II

Pemeriksaan Penunjang
1. Darah rutin
2. GDS (Neuropati perifer ec. DM tipe II)
3. Elektrolit
4. Profil Lipid (nyeri kepala, pusing berputar)
5. Dix-Hallpike (Pusing berputar)
6. CT-Scan (Stroke, Encephalitis, Nyeri kepala, pusing berputar)
7. NCV-EMG (pada CTS)

Tatalaksana
1. TTH S. 1.d.d. tab VI
R/ Ibuprofen tab 400mg No. X
S 3 dd tab I 5. Carpal Tunnel Syndrome
a. Night Splint (3-4 minggu, malam saja)
2. Cluster b. R/Asam mefenamat tab 500mg No. X
R/ Dihydroergotamin 1mg/ml amp No. III S. 3 dd tab I
S.i.m.m c. R/Vit B6 tab 100mg No. X
R/ O2 NRM No. I S. 1 dd tab I
S.i.m.m
6. BPPV
3. Migraine R/ Betahistin HCL tab 8 mg No. XV
R/ Dihydroergotamin 1mg/ml amp No. III S. 3 dd tab I
S.i.m.m
7. Trigeminal Neuralgia
4. Bell’s Palsy R/ Carbamazepine 100 mg No. XX
R/ Prednison 10 mg No. L S. 2 dd tab I

Edukasi
1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan komplikasi.
4. Pengobatan yang diberikan pada pasien
5. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.

CHECKLIST  UKMPPD   7  
 
CHECKLIST PEMERIKSAAN GENITALIA PEREMPUAN

1. Kenalkan diri, anamnesis. Keluhan yang biasa muncul :


- Cairan berbau tidak sedap keluar dari kemaluan : Bakterial
Vaginosis (fishy odor, cairan putih-abu), Trikomoniasis (bau busuk,
warna kuning hijau berbuih).
- Keputihan kuning nanah, disertai bercak darah à Klamidia
- Keluar darah dari kemaluan saat bersenggama : arah ke Ca. Cervix
- Gatal : Kandidosis vaginalis (cairan putih kuning bergumpal)
- Nyeri kencing : Uretritis GO (sekret mukopurulen), Uretritis non-GO
- Pada anamnesis : tanyakan riwayat hubungan seksual (pasangan,
kapan terakhir melakukan, pekerjaan, riwayat pake pengaman),
riwayat kontrasepsi, gangguan menstruasi, sudah menikah/tidak,
riwayat kebersihan genitalia
2. Informed consent pemeriksaan. Minta pasien kosongkan kandung kemih.
3. Cuci tangan, pakai handscoon non steril.
4. Siapkan pasien, siapkan alat (speculum cocor bebek)
5. Pemeriksaan abdomen : inspeksi, palpasi
6. Pemeriksaan genitalia perempuan (pasien diposisikan litotomi):
- Mons veneris : apakah ada lesi atau pembengkakan?
- Rambut pubis : menolai pola dan apakah ada kutu pubis?
- Kulit vulva : apakah ada kemerahan, ekskoriasi, massa, leukoplakia,
hiperpigmentasi?
- Labia mayor & minor : dengan tangan kanan, labia mayor dan minor
dibuka terpisah oleh ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. Periksa
introitus vagina à lesi peradangan, ulserasi, sekret parut, kutil,
trauma, bengkak, perubahan atropik, massa)
- Klitoris à ukuran (normal 3-4 mm), lesi?
- Meatus uretra à apakah ada pus/peradangan?
- Kelenjar bartolin à palpasi kelenjar kanan pada posisi jam 7-8, kiri
pada posisi jam 4-5. Apakah ada nyeri tekan, bengkak atau pus.
- Perineum à massa, parut, fisura atau fistel, dan warna
- Relaksasi pelvis à minta pasien mengejan atau batuk (apakah ada
penggembungan dinding anterior à sistokel, penggembungan
posterior à rektokel)
- Inguinal à kelenjar limfe
7. Ambil kapas, basahi dengan larutan antiseptik kemudian usapkan pada
daerah vagina, vulva dan perineum.
8. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri
pada introitus (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah
sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) lalu
dorong bilah ke dalam lumen vagina.Setelah masuk setengah panjang
bilah, putar spekulum 90° hingga tangkainya kearah bawah
9. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas
bawah (hingga masing-masing menyentuh dinding atas dan bawah
vagina)

CHECKLIST  UKMPPD   8  
 
10. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas
(perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding dan sekret vagina
atau forniks)
- Strawberry cervix : Trikonomiasis
- Cervis berdugul-dugul, rapuh : Ca. Cervix
11. Setelah periksa pandang selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak
bilah, kemudian keluarkan spekulum
12. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan
13. Pemeriksaan vaginal toucher/bimanual :
- Dinding vagina : nodulus, parut, indurasi.
- Tangan kiri sekarang diletakkan di atas abdomen di daerah
suprapubis. Tangan kanan ( di dalam vagina ) mengangkat organ-
organ pelvis ke atas pelvis dengan cara mendorong cervix ke
ventrocranial dan menstabilkannya,sementara organ-organ itu
dipalpasi oleh tangan kiri ( di atas abdomen ).Tangan yang di perut
yang melakukan palpasi.
- Pemeriksaan rongga panggul
- Pemeriksaan uterus à konsistensi, arah anteversi/antefleksi, ukuran,
bentuk, mobilitas, nyeri tekan
- Adneksa dan parametrium
14. Lepaskan handscoon, cuci tangan.

DIAGNOSIS BANDING
1. Keluar cairan dari kemaluan : Trikomoniasis, Vaginosis bakterial,
Kandidosis vaginitis
2. Nyeri kencing : Uretritis GO, uretritis non-GO
3. Massa mengganjal : Abses bartolini (+ dispareunia)
4. Keluar darah post-senggama : Ca. Cervix
5. Luka di kemaluan : Sifilis, Herpes simplex, ulkus mole

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Gram (GO à Diplokokus Gram Negative Intraselular,
PMN meningkat; Klamidia à Leukosit, pada perempuan >30/LP,
cowok>5 leukosit/LP)
2. Pemeriksaan KOH (Kandidosis à Pseudohifa ragi, blastospora)
3. Pemeriksaan sediaan basah dengan NaCl 0,9% (BV à Clue cells,
Trikomoniasis à T. Vaginalis motil)
4. Pemeriksaan Whiff Test/Amin Test (BV à Whiff Test +)
5. Pap Smear à Ca Servix
6. Darah Rutin
7. Kertas lakmus (BV, Trikomoniasis à Merah jadi biru karena basa)
8. VDRL, TPHA, Dark field microscopy à Sifilis

CHECKLIST  UKMPPD   9  
 
CHECKLIST PEMERIKSAAN GENITALIA PRIA
1. Kenalkan diri, anamnesis. Keluhan yang biasa muncul :
- Keluar sekret dari lubang kencing : urethritis GO, urethritis non-GO
- Nyeri kencing : Uretritis GO (sekret mukopurulen), Uretritis non-GO
- Ulkus pada kelamin : Sifilis (bersih, tidak nyeri), mole (kotor, nyeri)
- Benjolan pada lipat paha, skrotum : Hernia
- Pada anamnesis : tanyakan riwayat hubungan seksual (pasangan,
kapan terakhir melakukan, pekerjaan, riwayat pake pengaman),
sudah menikah/tidak, riwayat kebersihan genitalia
2. Informed consent pemeriksaan. Minta pasien kosongkan kandung kemih.
3. Cuci tangan.
4. Siapkan pasien.
5. Pemeriksaan abdomen : inspeksi, palpasi
6. Cuci tangan, pakai handscoon steril.
7. Rambut pubis à persebaran
8. Penis :
- Inspeksi lubang uretra : letaknya, apakah ada sekret, ulserasi
- Preputium
- Perubahan warna kulit, apakah ada benjolan, ulkus, luka, lecet, veruka,
kondiloma.
9. Skrotum dan Testis à pembengkakan, perubahan warna kulit, penebalan
atau atrofi kulit, nyeri, simetris/asimetris, varises pada kulit skrotum, tes
transiluminasi.
10. Pemeriksaan daerah inguinalis à pembesaran KGB, nyeri atau tidak
11. Pemeriksaan kanalis inguinalis (terutama bila keluhan benjolan curiga
hernia)
12. Palpasi penis, testis, skrotum.
13. Lepaskan handscoon, cuci tangan.

DIAGNOSIS BANDING
1. Keluar sekret dari lubang kencing : urethritis GO, non-GO
2. Nyeri kencing : urethritis GO, non-GO, batu saluran kemih
3. Ulkus pada kelamin : Sifilis, Ulkus mole
4. Benjolan : Hernia

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Gram (GO à Diplokokus Gram Negative Intraselular, PMN
meningkat; Klamidia à Leukosit, pada perempuan >30/LP, cowok>5
leukosit/LP)
2. Darah Rutin
3. VDRL, TPHA, Dark field microscopy à Sifilis

CHECKLIST  UKMPPD   1
  0  
PENGOBATAN GENITALIA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
1. BV dan Trikomoniasis 4. Uretritis Non-GO
R/ Metronidazole tablet 500mg No. R/ Azitromisin 500mg tab No. II
IV S. 1 dd tab 2
S. 1 dd tab IV (single dose)
5. Sifilis Primer
2. Kandidiasis R/ Benzatin Penisilin 2,4 juta IU
R/Flukonazol tab 150mg No. I No. I
S. 1 dd tab 1 (single dose) ATAU S. i.m.m
R/ Aquabidest No. I
R/ Klotrimazol vaginal supp 500mg S. i.m.m
No. I R/ Spuit 5cc No. I
S. 1 dd. Supp 1 (single dose) S. i.m.m

3. GO (single dose) 6. Herpes Genital


R/ Sefiksim 200mg caps No. I R/ Acyclovir 200mg tab XXXV
S. 1. dd cap 2 S. 5 d.d tab I
R/ Azitromisin 500mg tab No. II
S. 1. dd tab 2 7. Chancroid (Ulkus Mole)
R/ Ciprofloxacin 500mg No. VI
S. 2. dd. Tab I

EDUKASI
1. Diagnosis, penyebab dan prosesnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Pentingnya menjaga kebersihan kelamin.
4. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan komplikasi.
5. Pengobatan yang diberikan pada pasien.
6. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.
7. Pada pasien konsumsi metronidazole à Jangan konsumsi alkohol selama
pengobatan

Tambahan untuk pasien IMS :


1. Untuk membawa pasangan seksualnya untuk diperiksa dan diobati.
2. Tidak berhubungan seksual sampai benar-benar sembuh
3. Perbaikan gaya hidup à Tidak ganti-ganti pasangan, menggunakan kondom

CHECKLIST  UKMPPD   1
  1  
GAMBAR

1. Clue Cells à BV

2. Pseudohifa ragi, blastospora à Kandidosis

3. DGNI (+) à GO

CHECKLIST  UKMPPD   1
  2  
4. Trikomonas Vaginalis

5. Dark-field microscopy à Sifilis

CHECKLIST  UKMPPD   1
  3  
CHECK-LIST IMUNISASI
1. Cek usia bayi, riwayat imunisasinya (biasanya liat di KMS, buku pink) à
tentukan akan diberikan imunisasi apa sekarang.
- Baru lahir : Hepatitis B, Polio 0
- Lahir – 2 bulan : BCG
- 2 bulan : DPT-Hib 1, Polio 1
- 3 bulan : DPT-Hib 2, Polio 2
- 4 bulan : DPT-Hib 3, Polio 3
- 9 bulan : Campak
2. Pastikan bayi sedang dalam keadaan tidak sakit (tidak ada demam, diare,
batuk, pilek, etc)
3. Cuci tangan
4. Timbang berat badan bayi dan ukur tinggi badan bayi.
5. Siapkan alat
- Imunisasi yang diperlukan
- Spuit à 1cc untuk BCG, 3cc untuk imunisasi yang lain
- Kapas alkohol
- Handscoon non-steril
6. Cek label vaksin dan pelarut à harus sama nama, tanggal produksi,
manufaktur produksi!
7. Cek tanggal kadaluarsa.
8. Cek Vaccine Vial Monitor

9. Lakukan shake test


- Siapkan sampel kontrol
- Kocok bersamaan sampel kontrol dan vaksin bersebelahan, selama 10-15
detik
- Liat pengendapannya à apabila pengendapan vaksin lebih lambat dari
kontrol maka boleh digunakan.
10. Campurkan vaksin (apabila masih dalam bentuk bubuk dan pelarut) à
gunakan spuit yang berbeda.
11. Cuci tangan lagi, gunakan handscoon non-steril.
12. Posisikan bayi dan ibu sesuai letak pemberian vaksin.
- Lengan atas kanan : DPT-Hb
- Lengan atas kiri : Campak, BCG, TT
- Paha kanan atas : Hep B, Campak, DPT-Hb
- Mulut : Polio

CHECKLIST  UKMPPD   1
  4  
13. Ambil vaksin ke spuit :
- DPT-Hb 0,5 ml (IM)
- Campak 0,5 ml (SC)
- Hep B 0,5 ml (IM)
- BCG 0,5 ml (IC)
- TT 0,5 ml (IM)
- OPV à 2 tetes
14. Disinfeksi tempat suntikan, biarkan mengering.
15. Suntikan vaksin, selesai langsung tutup kembali dengan kapas alkohol
(sudah dipegang kapas alkohol yang baru sebelum menyuntikkan).
16. Lengkapi kartu imunisasi bayi.
17. Edukasi soal efek samping yang bisa muncul à demam, diare, etc.
18. Resepkan PCT untuk apabila anak demam
Dosis PCT 10mg/kgbb/kali (sediaan sirup @ 120mg/5ml)

CHECKLIST  UKMPPD   1
  5  
CHECKLIST TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN
1. Kenalkan diri, anamnesis, tentukan keluhan lebih mengarah ke telinga,
hidung atau tenggorokan. Keluhan yang biasa muncul :
- Telinga : penurunan pendengaran (otosklerosis, presbiakusis), keluar
cairan dari telinga, nyeri telinga (OMA, OMSK), telinga gatal, nyeri
tragus/nyeri daun telinga (OE difus/sirkumskripta)
- Hidung : keluar ingus, bersin-bersin (rhinitis alergi/bacterial/viral),
merasa ada yang mengganjal (korpus alienum), nyeri di wajah (sinusitis),
keluar darah (epistaksis)
- Tenggorokan : nyeri menelan (tonsillitis, faringitis), suara serak
(laryngitis)
- Poin anamnesis tambahan : nyeri perut, dada seperti terbakar, riwayat
kebiasaan makan sehari-hari, air liur menetes (terutama keluhan
tenggorokan)
- Riwayat kebiasaan : rokok, gorengan, sering tidur setelah makan
- Khusus anak-anak: MPASI, ASI, imunisasi
2. Informed consent pemeriksaan. Cuci tangan.
3. Siapkan pasien.
4. Periksa KU, GCS, TTV, BB, TB.
5. Pakai lampu kepala!! Pastikan cahaya sesuai dengan pandangan mata.
6. Inspeksi hidung luar : simetris/tidak, deviasi septum, kelainan bentuk, tanda-
tanda infeksi/pembengkakan, tanda-tanda trauma, secret yang keluar
7. Palpasi hidung luar : tekan jari-jari telunjuk mulai pangkal hidung sampai
apeks à nyeri, massa tumor atau tanda krepitasi.
8. Periksa patensi lubang hidung.
9. Pemeriksaan rinoskopi anterior.
- Pasien diminta menengadahkan kepala maksimal
- Periksa : dasar rongga hidung, konka dan meatus, posisi septum, deviasi
septum, warna membrane mukosa hidung, tanda-tanda peradangan,
pembengkakan, infeksi, eksudat/secret, massa tumor/polip
- Fenomena Pallatum Molle à minta pasien mengucapkan huruf “I”
10. Pemeriksaan Sinus Paranasalis
- Inspeksi : pembengkakan, kemerahan
- Palpasi : nyeri tekan pipi (maksilaris), medial atap orbita (frontalis),
kantus medius (etmoidalis)
- Transiluminasi sinus (hanya bila curiga ke sinusitis)
11. Pemeriksaan tenggorok
- Minta pasien julurkan lidahnya, atau tekan lidah dengan spatel.
- Periksa ukuran tonsil, apakah ada pembesaran/tidak, tanda-tanda
peradangan, tumor.
- Periksa posterior faring apakah ada secret, massa, ulserasi, perubahan
warna mukosa.
- Minta pasien mengatakan “aaahhh” untuk mengamati elevasi palatum
molle.
12. Pemeriksaan Telinga
- Posisikan pasien dengan benar.
- Inspeksi luar (liat belakang telinga juga) : ukuran, posisi, bentuk, apakah
ada keluar cairan, deformitas, lesi, bekas luka pembedahan/

CHECKLIST  UKMPPD   1
  6  
- Palpasi luar : apakah ada nyeri tekan, pembengkakan, nodulus
- Pemeriksaan otoskop : apakah ada infeksi, serumen, benda asing, sekret,
membrane timpani (warna, keutuhan, transparansi, posisi, cone of light)
- Ketajaman pendengaran à pakai garpu tala 512 Hz (hanya bila ada
keluhan penurunan pendengaran)
1. Tes Rinne à Membandingkan hantaran udara dengan hantaran
tulang.
2. Tes Schwabach à hantaran tulang orang yang diperiksa
dibandingkan dengan pemeriksa.
3. Tes Weber à hantaran tulang pada kedua telinga.

13. Pemeriksaan leher dan KGB servikal.


14. Pemeriksaan generalisata singkat (opsional)

Hasil Anamnesis, Pemeriksaan Fisik Khas :


- Rhinitis alergi : riwayat atopi, mukosa hidung edema dan pucat (livide),
sekret cair bening
- Rhinitis akut : demam, mukosa hidung hiperemis, sekret hijau (bacterial),
bening/mukoid (viral)
- Rhinitis vasomotor : atopi (-), hidung tersumbat sebagian, mukosa hidung
merah gelap, konka edema.
- Sinusitis : nafas bau (pasien bisa mencium, bukan tau dari orang lain), sekret
hidung hijau kental, nyeri pada wajah (terutama saat menunduk)
- OMA : keluhan tergantung stadium, gambaran membrane timpani sesuai
stadium
- OMSK : keluhan keluar cairan dari telinga terus-menerus (maligna),
kolesteatom, perforasi total (maligna)
- OE : telinga gatal, ada furunkulosis (OE sirkumskripta), ada membrane putih
dengan titik-titik hitam (OE jamur)
- Faringitis : nyeri menelan, faring hiperemis
- Tonsilitis : nyeri menelan, demam, tonsil membesar (kripta etc-etc)

CHECKLIST  UKMPPD   1
  7  
DIAGNOSIS BANDING
1. Telinga à OMA (Otitis media serosa akut, otitis eksterna), OMSK
(benigna/maligna, otitis media akut stad. Perforasi), OE (perikonditis
auricular, otomikosis).
2. Hidung à Polip nasi (rhinosinusitis akut, benda asing hidung), Benda asing
hidung (rhinosinusitis, rinolit, polip nasi), Rhinosinusitis (benda asing
hidung, rinolit, polip nasi)
3. Tenggorokan à Tonsilitis, faringitis, abses peritonsil, tonsilofaringitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Swab tenggorok (kasus faringitis, tonsillitis) à Gram, Kultur
3. Foto rontgen à Waters (sinus maksilaris), Schedel AP/Lat (semua sinus),
Schuller/Stenver (Mastoid)
4. Audiometri (rujuk)

TATALAKSANA
1. Faringitis/Tonsilitis/Rhiniti 4. Otitis Eksterna (Jamur)
s R/ Polimiksin B ear drops
Bakterial/Rhinosinusitis/L 10.000 IU No. I
aringitis Akut S 3 dd gtt 1
R/ Amoxicillin 500mg tab
No. XV 5. Otitis Media Oklusi /
S 3 dd tab I Supurasi (minus efedrin)
R/ Paracetamol 500mg tab Anak
No. XV R/ Amoxicillin suspensi
S 3 dd tab I 125mg/5 ml fls No.I
Bisa ditambahkan S 3 dd cth 1 pc
R/ Dexametason 0,5mg tab R/ Paracetamol syrup
No. X 120mg/5ml fls No.I
S 3 dd tab 1 pc S 3 dd cth 1 pc
R/ Efedrin HCL tetes hidung
2. Rhinitis Alergi 0,5% No.I
R/ Cetirizin 10mg tab No.X S 3 dd gtt 2
S 2 dd tab 1
R/ Oxymethazoline Nasal Dewasa
Spray 0,05% No. I R/ Amoxicillin 500 mg tab
S 2 dd spray I NDS No. XV
S 3 dd tab I
3. Rhinitis Akut Viral R/ Paracetamol 500 mg tab
R/ Paracetamol 500mg tab No. X
No. X S 3 dd tab I
S. 3 dd tab I
R/ Vitamin C 500 mg tab Supurasi à Rujuk untuk
No. X miringotomi
S 1 dd tab 1

CHECKLIST  UKMPPD   1
  8  
6. Otitis Media Supurasi R/ Bedak salisil No. I
R/ H2O2 ear drops 3% No. I Sue
S 2 dd gtt 2 AD/AS/ADS
R/ Ofloxacin ear drops 0,3% 9. Ramsay Hunt
No. I R/ Asiklovir 400 mg No.
S 2 dd gtt 5 AD/AS/ADS LXX
S 5 dd tab 2
Alternatif bila alergi amoxicillin : R/ Prednison 5mg tablet No.
R/ Eritromisin 500mg tab No. XXVIII XXXVI
S 4 dd tab I pc S 3 dd tab 4
Rujuk Sp. THT
7. Serumen Prop
R/ Carbogliserin ear drop 10. Epistaxis Anterior
10% No. I - 1st : Metode Trotter
S 3 dd gtt 4 ADS - 2nd : Lidokain/Efedrin
(KI: hipertensi)
8. Herpes Zoster Otikus - 3rd : Kauter AgNo3
R/ Asiklovir 400mg No. 100%
LXX - 4th : Tampon
S 5 dd tab 2 Anterior/Boorzolf
R/ Paracetamol 500 mg tab
No. XS 3 dd tab 1

EDUKASI
1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan komplikasi.
4. Pengobatan yang diberikan pada pasien
5. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.
6. Pada rhinitis akut viral à Pengobatan hanya simptomatik, dengan bed rest 1-2
hari.
7. Pada OMA perforasi à telinga jangan kemasukan air saat mandi, berenang etc.

CHECKLIST  UKMPPD   1
  9  
CHECKLIST IPD – ABDOMEN
1. Kenalkan diri, anamnesis :
- Badan kuning à Hepatitis A, B, Leptospirosis, Ikterus Obstruktif, Sirosis,
Kolesistitis
- Perut terasa penuh
- Diare à Amoebiasis, disentri basiler, thypoid, kolera, skistosomiasis
- Gatal-gatal di anus à Enterobiasis
- Benjolan di anus (prolapse rekti) à Trichuris trichiura
- Rasa nyeri ulu hati/terbakar di dada à gastritis, GERD
- Demam à Thypoid (meningkat di sore hari), disentri, hepatitis A,
kolesistitis, skistosomiasis
- Konstipasi à Thypoid
- Lemah, pucat à Askariasis, ankilostomiasis, taeniasis
- Poin anamnesis khusus : sejak kapan muncul kuning (akut : hepatitis A,
leptospirosis; kronik : per-kole-an; ada faktor risiko à hep B), riwayat
penggunaan jarum suntik/transfusi, BAB dempul & BAK seperti teh (hep
A), konsumsi makanan/jajanan sembarangan, riwayat keluhan yang sama di
sekitar, terpapar banjir, bepergian ke tempat endemis, penurunan kesadaran
(ngigau à thypoid)

2. Informed Consent
3. Cuci tangan
4. Periksa KU, GCS, TTV, BB, TB.
5. Pemeriksaan Fisik Generalis à Terutama Abdomen
- Hepatomegali (hep A, abses amoeba)
- Pengecilan hepar/tidak teraba, ginekomastia, spider nevi, caput medusa
(sirosis, hep B)
- Murphy sign : kolangitis, kolesistitis akut
- Nyeri gastrocnemius : leptospirosis
- Obstipasi : Thypoid, cacing ascaris
- Anemis : Percacingan
- Lidah kotor : Thypoid

6. Diagnosis Kerja
- Hepatitis A : Ikterus obstruktif, hepatitis B atau C akut, sirosis hepatis
- Hepatitis B : Perlemakan hati, drug induced hepatitis, hepatitis
autoimun/alkoholikm obstruksi traktus biliaris
- GERD : Angina pektoris, dyspepsia, ulkus peptikum, ulkus duodenum,
pankreatitis
- Thypoid : DBD, Malaria, Leptospirosis, Hepatitis A
- Gastritis : kolesistitis, kolelitiasis, gastroenteritis, kanker lambung, GERD
- Gastroenteritis : kolera, giardiasis
- Disentri amoeba/basiler : infeksi E. coli, infeksi EIEC, infeksi EHEC
- Kolesistitis : Angina pektoris, apendisitis akut, pankreatitis akut
- Percacingan : Askariasis, Ankilostomiasis, Skistosomiasis, Taeniasis

CHECKLIST  UKMPPD   2
  0  
7. Pemeriksaan Penunjang
- Darah Lengkap
- SGOT, SGPT
- Hepatitis A : IgM anti HAV, Urin (bilirubin di urin)
- Hepatitis B : HbsAg, Anti-Hbc, HbeAg
- Feses lengkap, mikroskopis tinja
- Thypoid : Widal Titer O >=1/320 (demam 7 hari), Tubex (IgM à
muncul hari 4-5 hari), Kultur darah (minggu 1), feses (minggu 2), urin
(minggu 3)
- Infeksi H. Pylori : Urea Breath Test

8. Tatalaksana
1. Hepatitis A
R/ Ibuprofen 400mg No. X 5. GERD
S 3 dd tab I R/ Omeprazol 20mg tablet
R/ Metoclopramide 10 mg No. XIV
No. X S 2 dd tab I ac
S 3 dd tab I
R/ Ranitidin 150 mg No. X 6. Gastritis
S 2 dd tab I R/ Ranitidin 150mg tablet
No. X
2. Hepatitis B S 2 dd tab I pc, OR
à RUJUK R/ Antasida 500mg tablet
No. X
3. Thypoid Fever S 3 dd tab 1 pc
R/ Kloramfenikol 500mg
cap No. XXVIII 7. Giardiasis/Disentri
S 4 dd tab I Amoeba
R/ Paracetamol 500mg tab R/ Metronidazole 500mg
No. X No. XXI
S 3 dd tab I S 3 dd tab I

Anak Anak
R/ Kloramfenikol R/ Metronidazol 125mg/5ml
125mg/5ml fls no. I fls No. I
S 4 dd cth III S 3 dd cth 1
R/ Paracetamol 120mg/5ml
fls no. I 8. Disentri Basiler
S 3 dd cth I Dewasa
R/ Ciprofloxacin 500mg No.
4. Leptospirosis VI
R/ Doksisiklin 100mg No. S 2 dd tab I
XIV
S 2 dd tab I Anak
R/ Paracetamol 500 mg tab R/ Suspensi Kotrimoksasol
No. X 240mg/5ml fls No. I
S 3 dd tab I S 4 dd cth ½

CHECKLIST  UKMPPD   2
  1  
10. Skistosomiasis
9. Askariasis/Ankilostomiasis S. Mansoni & S.
R/ Albendazol 400mg tablet Haematobium : 40mg/kg
No. I dibagi 2 dosis
S. 1 dd tab I S. Japonicum : 60mg/kg
dibagi 3 dosis
Tablet @ 600mg

11. Taeniasis
R/ Albendazol 400mg tablet No. III
S 1 dd tab I

12. Kolera
<12 tahun : Eritromisin 12,5mg/kgBB dibagi 4 dosis selama 3 hari (@ sirup
200mg/5ml)
>12 tahun : Tetrasiklin : 12,5mg/kgBB dibagi 4 dosis selama 3 hari (tablet @
250 mg)

EDUKASI
1. Diagnosis, penyebab dan prosesnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Pentingnya menjaga kebersihan kelamin.
4. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan
komplikasi.
5. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.

Hepatitis A : bed rest, asupan kalori dan cairan adekuat


Hepatitis B : (+) edukasi keluarga agar membantu pasien teratur minum
obat, hindari penularan, anggota keluarga beresiko diperiksa juga
Demam Tifoid : bed rest, diet TKTP; mudah dicerna; banyak cairan
Leptospirosis : bed rest, jaga kebersihan
GERD : mengurangi BB, berhenti rokok, berhenti konsumsi zat yang
iritasi lambung (kafein, aspirin, alkohol), posisi tidur kepala lebih tinggi,
jangan langsung tidur setelah makan (min. 2-4 jam)
Gastritis : hindari pemicu, makan teratur, makan sering tapi porsi kecil,
hindari makanan iritasi lambung
Gastroenteritis, disentri : asupan cairan dan makanan, zinc, higienitas,
diet makanan lunak, jaga kebersihan dengan cuci tangan dengan air
bersih dan sabun
Cacing-cacingan : pentingnya jaga kebersihan (mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, menutup makanan, masing-masing punya
jamban, masak daging hingga matang, minum obat cacing 6 bulan sekali,
pakai alas kaki, minum air matang, jangan berenang di danau yang nggak
jelas kebersihannya).

CHECKLIST  UKMPPD   2
  2  
PERCACINGAN
Ascariasis

Ancylostoma duodenale

Schistosoma

Taeniasis

CHECKLIST  UKMPPD   2
  3  
CHECKLIST  UKMPPD   2
  4  
CHECKLIST IPD - ENDOKRIN
1. Perkenalkan diri, anamnesis :
- Poliuri, polifagi, polidipsi à DM
- Berdebar-debar, tidak tahan panas à Hipertiroid
- Penurunan BB tanpa sebab yang jelas
- Disfungsi ereksi, pruritus vagina, luka sulit sembuh à DM

2. Informed consent pemeriksaan.


3. Cuci tangan
4. Periksa KU, GCS, TTV, BB, TB, Lingkar perut (Pria >90 cm,
Wanita>80cm)
5. Pemeriksaan fisik generalisata.
6. Pemeriksaan tiroid (writing this based on geekymedics video on youtube
https://www.youtube.com/watch?v=ziaYBkgEZNU)
- Inspeksi : apakah pasien agitasi/tidak tenang/tidak bisa diam?
(hipertiroidisme), eksoftalmus (hiper)
- Minta pasien angkat kedua tangannya sejajar, bisa taroh kertas di atasnya
à lihat apakah ada tremor (hipertiroidisme)
- Lihat telapak tangan à kulit kering (hipotiroidisme), palmar eritema dan
keringat(hipertiroidisme)
- Raba nadi à cepat (hiper), irregular (AF à hiper), lambat (hipo)
- Inspeksi leher dari depan à perubahan warna kulit, apakah ada bekas
operasi, apakah ada massa
- Palpasi (dari belakang) à mulai palpasi dari tengah, lalu ke inferior, lalu
ke lateral (satu-satu), minta pasien menjulurkan lidah dan minum air;
rasakan apakah ada pergerakan massa (apabila massa di tiroid maka akan
mengikuti gerak menelan), periksa kelenjar limfe sekitar, palpasi apakah
ada deviasi trakea
- Perkusi dari arah tengah ke bawah à pada goiter, pembesaran tiroid ke
inferior
- Auskultasi apakah ada bruit (pada grave’s disease)

CHECKLIST  UKMPPD   2
  5  
- Pemeriksaan refleks à hiporefleksia (hipotiroid)
- Tungkai à Myxodema (hipertiroidisme)

DIAGNOSIS BANDING
1. Diabetes Mellitus tipe II à Diabetes melitus tipe I, Diabetes
Mellitus Gestasional (pada wanita), sindroma metabolic
2. Hipertiroidisme à Grave’s disease, gangguan cemas
(ansietas), adenoma hipofisis, tirotoksikosis gestasional

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
2. Darah rutin
3. Diabetes : GDS, GD2PP, GDP, HbA1c
4. Thyroid : TSH, FT4, FT3
5. Profil Lipd
6. Urinalisa

Interpretasi GDS, GDP, HbA1c


HbA1c GDP GD2PP post
TTGO
Diabetes >=6,5 >=126 >=200
Pre-diabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
Normal <5,7 <100 <140

PENATALAKSANAAN
1. Diabetes Melitus
R/ Metformin 500mg tablet No. XC
S 3 dd tab I ac/pc/dc

2. Hipertiroid
R/ Propiltiourasil 100mg No. XXI
S 3 dd tab I
R/ Propanolol 10mg tab No. XXVIII
S 2 dd tab II pc

EDUKASI
1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan komplikasi.
4. Pengobatan yang diberikan pada pasien
5. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.

EDUKASI DM
1. Olahraga teratur minimal 3x/minggu, minimal masing-masing 30 menit
2. Pola makan/diet
- Tepat Jadwal
- Tepat Jumlah
- Tepat Jenis
Jadwal : Pagi, Siang, Malam

CHECKLIST  UKMPPD   2
  6  
Jumlah : ¼ nasi, ½ sayur, ¼ lauk
Jenis :
Anjurkan :
- Tempe, tahu, ayam, ikan
- Sayur tinggi serat : kangkung, tomat, labu
- Buah : papaya, jeruk, apel, jambu air
Batasi :
- Nasi, roti, kentang, ubi, singkong (karbohidrat)
- Kuning telur, kornet, sarden
- Sayur : buncis, bayam, pare, wortel, daun singkong
- Buah : alpukat, mangga, pisang, anggur
Hindari :
- Keju, dendeng, susu full cream

3. Ubah gaya hidup


- Hentikan merokok à perlahan-lahan
- Kurangi minum alkohol
- Jaga kebersihan diri, hindari hal-hal yang kemungkinan dapat melukai
- Pakai alas kaki
- Jika ada luka, harus cepat ditangani
- Sering kontrol gula darah paling tidak 1-2 minggu sekali
- Awas dengan tanda-tanda komplikasi diabetic seperti kebas, pandangan
kabur etc.

4. Medikasi

5. Pesan untuk keluarga


- Harapannya keluarga bisa membantu/menyemangati pasien untuk
berobat rutin dan mengingatkan pasien untuk minum obat.
- Memantau pola makan pasien
- Beri dorongan untuk berolahraga
- Bantu jaga kebersihan dan cegah luka

CHECKLIST  UKMPPD   2
  7  
CHECKLIST ORTOPEDI (GANGGUAN SENDI)
1. Perkenalkan diri, anamnesis :
- Nyeri pada sendi à sendi-sendi jari (biasanya RA), sendi lutut (OA),
sendi ibu jari kaki (GA)
- Poin anamnesis : sejak kapan, sendi mana saja, unilateral/bilateral,
bentuk nyeri, disertai demam/tidak, kulit bersisik (dd : psoriasis
arthritis), kaku/tidak, gangguan gerakan, bengkak, kemerahan
- Lifestyle : alkohol, jeroan, kacang-kacangan, makanan tinggi purin
- Obat : konsumsi obat pirazinamid, obat diuretic

2. Informed consent
3. Cuci tangan
4. Pemeriksaan KU, GCS, TTV, TB, BB
5. Pemeriksaan generalisata singkat
6. Pemeriksaan lokalis
- Look : Apakah ada benjolan/massa (Podagra, Tofus à GA), apakah
ada tanda-tanda inflamasi, apakah ada deformitas (Swan neck &
boutounniere pada RA, Herberden & Bouchard pada OA), apakah ada
di sendi lain
- Feel : Apakah ada krepitasi (OA), teraba hangat, apakah ada nyeri?
- Move : Gerakan aktif dan pasif à ROM terbatas karena nyeri

DIAGNOSIS BANDING
1. Gout Arthritis
2. Rheumatoid Arthritis
3. Osteoarthritis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Rutin
2. Asam Urat (Laki-laki : >7; Wanita : >6)
3. LED, CRP, ANA Test
4. Rheumatoid Factor
5. Analisis cairan sendi (GA à Bifringent (-) bentuk jarum; kristal urat)
6. Foto polos tempat nyeri AP/Lateral dan Bilateral
- GA : Penumpukan akibat kristal asam urat pada MTP I pada ibu jari kaki
tanpa erosi sendi.
- RA : Tidak ada ditemukan osteofit, tetapi dapat ada erosi tulang,
penyempitan celah sendi dan pannus.
- OA : penyempitan celah sendi, osteofit, sklerosis

PENATALAKSANAAN
1. Gout Arthritis
Fase Akut :
R/ Kolkiksin 0,5 mg No. XV
S 3 dd tab I

Setelah fase akut


R/ Allopurinol 100mg tablet No. X
S 1 dd tab I

CHECKLIST  UKMPPD   2
  8  
2. Rheumatoid Arthritis
R/ Natrium diclofenac 50mg No. X
S 2 dd tab 1
RUJUK KE Sp. PD!

3. Osteoarthritis
R/ Natrium diclofenac 50mg No. X
S 2 dd tab I
R/ Ranitidin 150 mg No. X
S 1 dd tab I

EDUKASI
1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan
komplikasi.
4. Pengobatan yang diberikan pada pasien
5. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.

OA : istirahatkan sendi, turunkan BB sampai BMI normal, lakukan latihan


ringan seperti berenang atau sepeda statis.
RA : bukan penyakit berbahaya, tapi akan terus kambuh, istirahatkan sendi
saat kembuh, minum obatnya.
GA : Hindari BENJOL (bayam, emping, nangka, jeroan, otak), banyak
minum air putih untuk cegah batu ginjal, olahraga teratur, kontrol rutin
(target asam urat <6)

Bifringent Negative dengan bentuk jarum

CHECKLIST  UKMPPD   2
  9  
CHECKLIST JANTUNG – NON EMERGENSI (SETTING : POLI)
1. Perkenalan diri, anamnesis :
- Berdebar-debar : AF stabil
- Nyeri dada : Angina Pektoris Stabil
- Poin anamnesis : nyeri dada, sesak, cepat lelah, pencetus, memberat
dengan aktivitas, membaik dengan istirahat, konsumsi alkohol, rokok,
kafein, benjolan leher, kelemahan anggota gerak, tremor, penurunan BB

2. Informed consent
3. Cuci tangan
4. KU, GCS, TTV, BB, TB
5. Pemeriksaan fisik jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi, pada AF :
- S1 > S2 di mitral & tricuspid
- S1 < S2 di aorta & pulmonal
- Irreguler
- Laju nadi meningkat
Pada Angina Pektoris Stabil (diluar serangan) : normal
6. Pemeriksaan JVP (liat di youtube ya guys…)
7. Pemeriksaan generalisata singkat (opsional) à pada AF, periksa tanda-tanda
tirotoksikosis
8. Pemeriksaan EKG à Biasanya kasus AF, SVT stabil. Pada kasus
angina stabil diluar serangan gambaran EKG normal. Pada kasus
hipertensi usahakan bila sempat EKG.

DIAGNOSIS BANDING
1. Aritmia : AF (+ ec. Tirotoksikosis), Atrial flutter, SVT
2. Angina pektoris stabil : Angina prinzmental, ACS, Dispepsia, Angina
hipertensi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Kimia darah
3. Ronsen Thorax PA
4. Pada AF, periksa fungsi tiroid : TSH, FT4, FT3. Bisa minta USG Thyroid
5. Pada Angina Pektoris Stabil à Tes Treadmill

PENATALAKSAAN
1. Atrial Fibrilasi Stabil
R/ Propanolol 10 mg No. III
S 3 dd tab I

Bila dengan hipertensi


R/ Captopril 12,5mg No. III
S 3 dd tab I

CHECKLIST  UKMPPD   3
  0  
Bila dengan tanda-tanda tirotoksikosis
R/ Propiltiourasil 100mg No. III
S 3 dd tab I

RUJUK Sp. JP

2. Angina Pektoris Stabil


R/ ISDN 5mg tablet No. X
S. prn SL (bila nyeri dada, boleh diulang sampai 3x interval 5 menit)
R/ Aspirin 80 mg tablet No. X
S 1 dd tab 1

RUJUK ke Sp. JP untuk Tes Treadmill

EDUKASI

1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.


2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan
komplikasi.
4. Pengobatan yang diberikan pada pasien
5. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.

Atrial fibrilasi : hindari konsumsi kopi karena bisa memicu berdebar-


debar, batasi konsumsi garam bila disertai hipertensi, kontrol faktor
risiko lain
Angina Stabil : kurangi aktivitas fisik, batasi asupan cairan, hindari
rokok, makanan berlemak, kontrol tekanan darah, gula, lipid

CHECKLIST  UKMPPD   3
  1  
CHECKLIST JANTUNG – EMERGENSI (Setting : IGD)
1. Apabila pasien datang dengan keluhan nyeri dada (baik diketahui dari pasien
sendiri atau dari keluarga yang mengantar), cek kesadaran.
2. Panggil bantuan.
3. Apabila pasien tidak sadar à cek nadi à tidak ada nadi à RJP!
4. Apabila pasien sadar à pasang O2 4lpm dengan nasal kanul

Lanjutan bila pasien SADAR :


5. Pemeriksaan TTV
6. Pastikan tekanan darah sebelum memberikan ISDN 5mg SL. Bisa diberikan
3x dengan interval 5 menit. Kalau 3x tidak berhasil, beri morfin IV.
Kontraindikasi ISDN : hipotensi, bradikardi, penggunaan sildenafil dalam 24
jam terakhir
7. Pasang IV line, pasang monitor
8. Aspirin 80mg 4 tablet dikunyah
9. Clopidogrel 75mg 4 tablet
10. Lakukan pemeriksaan fisik jantung
11. Lakukan pemeriksaan EKG

DIAGNOSIS BANDING
1. STEMI
2. NSTEMI
3. UAP
4. Angina Prinzmetal
5. Diseksi Aorta
6. Myokarditis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG à STEMI, NSTEMI
Baca EKG :
- Sinus/tidak
- Heart rate
- Ada deviasi/tidak
- Ada pembesaran jantung/tidak
- Kelainan gelombang
2. Enzim Jantung à Myoglobin, Troponin I/T, CKMB (tergantung onset)
3. Rontgen thorax
4. Darah rutin, profil lipid

PENATALAKSANAAN
R/ Isosorbid Dinitrat 5mg No. III
S. prn
R/ Aspirin 80 mg tablet No. IV
S. haust
R/ Clopidogrel 75 mg tablet No. IV
S. haust

CHECKLIST  UKMPPD   3
  2  
Lanjutan Bila Pasien TIDAK SADAR! à Cardiorespiratory Arrest
1. Lakukan RJP 30:2 (sendiri) atau 15:2 (apabila berdua) selama 2 menit (5
siklus)
2. Setelah 5 siklus, nilai apakah sudah ada denyut nadi.
3. Bila tidak ada, bisa injeksi Epinefrin 1 mg kemudian dilanjut RJP 5 siklus
lagi sebelum dinilai kembali.
- Epinefrin bisa diulang sampai 3x, sebelum memulai Amiodaron 2x (dosis 1
: 150 mg, dosis 2 : 300 mg)
4. Bila sudah ada denyut nadi dan nafas spontan à recovery position
5. RUJUK KE RS DENGAN FASILITAS ICU!!

CHECKLIST  UKMPPD   3
  3  
CHECKLIST OFTALMOLOGI – CORPUS ALIENUM

1. Kenalkan diri, anamnesis, tegakkan diagnosis benda asing di konjungtiva


atau di kornea.
Gejala : rasa mengganjal pada mata, dapat disertai dengan perih, panas, mata
berair, tanpa penurunan visus.
Riwayat trauma, mengucek mata pasca kelilipan.
2. Informed consent
3. Cuci tangan
4. Persiapan alat
- Handscoon
- Jarum 23-25G
- Povidone Iodine
- Kasa lidi
- Normal Saline
- Plaster
- Kasa
- Gentamycin salep
- Pantokain (atau Tetrakain-Hcl 0,5%)
5. Posisikan pasien, pake handscoon.
6. Teteskan pantokain 1-2 tetes.
7. Minta pasien fokus ke satu titik dan jangan gerakkan kepala/mata.
8. Pastikan letak benda asing dengan loop.
9. Dengan menggunakan kapas lidi yang sudah dibasahi dengan normal saline,
ekstraksi benda asing dari arah medial ke lateral.
10. Jika ekstraksi menggunakan kapas lidi gagal à gunakan jarum suntik 23-
25G.
11. Bila berhasil à oles kapas lidi yang sudah diberi povidone iodine di tempat
bekas benda asing.
12. Beri antibiotik à Kloramfenikol salep mata 1%.
13. Tutup mata pasien dengan kasa.

DIAGNOSIS BANDING
1. Konjungtivitis viral
2. Konjungtivitis bacterial

OBAT
R/ Kloramfenikol eye drop 1% tube No. I
S. 6 dd gtt I OD/OS/ODS

KORPAL DI KORNEA à RUJUK Sp. M!

TRAUMA KIMIA à Irigasi NaCl 0,9% (+/- 2 L) sampai warna kertas lakmus
tidak berubah, lalu rujuk ke Sp. M

CHECKLIST  UKMPPD   3
  4  
EDUKASI
1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan komplikasi.
4. Gunakan alat/kacamata pelindung bila bekerja/bepergian.
5. Hindari menggosok mata agar tidak memperberat lesi.
6. Kontrol kembali jika keluhan bertambah berat (mata tambah merah,
bengkak, ada penurunan penglihatan)
7. Pengobatan yang diberikan pada pasien
8. Edukasi penggunaan obat :
- Cuci tangan, jangan sentuh ujung botol penetes
- Buka mata, lihat keatas, tarik kelopak mata bawah ke bawah
- Letakkan sedekat mungkin ujung penates tanpa menyentuh permukaan mata
- Teteskan/salepkan sesuai dosis tutup mata 1-2 menit. Jangan terlalu rapat.

CHECKLIST  UKMPPD   3
  5  
CHECKLIST OFTALMOLOGI – SELAIN KORPAL
1. Perkenalkan diri, anamnesis :
Mata kering : mata terasa berpasir, merah, perih, silau, gatal
Rabun senja : tidak bisa melihat jelas pada sore/malam hari
Hordeolum : benjolan di kelopak mata, nyeri, bengkak, kemerahan,
mengganjal, tapi tidak ganggu penglihatan
Konjungitivitis : mata merah, gatal, nyeri, rasa mengganjal, nyrocos/mata
berair (warna sekret tergantung etiologi), visus tidak turun
Blefaritis : gatal, merah, perih, pada kelopak mata, disertai skuama, krusta
atau pus pada kelopak mata, madarosis.
Pendarahan subkonjungtiva : pendarahan pada putih-putihnya mata,
riwayat trauma
Hifema : nyeri mata, silau, gangguan penglihatan
Katarak : penglihatan menurun perlahan, silau, sulit membaca
Glaukoma akut : mata nyeri akut, visus turun mendadak, mual/muntah
Trikiasis : mata berair, rasa mengganjal, silau/kelilipan
Retinopati diabetikum : visus turun perlahan, buram, floaters, riwayat DM
(+)
Keratitis : mata merah visus turun, nyeri, nyrocos/mata berair, fotofobia,
blefarospasme, injeksi silier, edema kornea
Episkleritis : mata merah, penglihatan normal, berhubungan dengan
penyakit kronis (TB, SLE, RA), mata berair, perih, sensasi ganjel

2. Informed consent.
3. Cuci tangan
4. KU, GCS, TTV, BB, TB.
5. Status generalisata singkat (opsional)
6. Persiapan alat :
- Snellen chart, lensa koreksi
- Funduskopi
- Loop
- Penlight
- Kapas lidi, kasa, plester
- NaCl
- Povidone Iodine
7. Pemeriksaan Visus
- Pasien diposisikan dari snellen chart dengan jarak 6 cm
- Tidak perlu koreksi dulu (kalau memang nggak ngarah ke refraksi)
- Pada pasien dengan mata merah dengan sekret, tidak usah pake
kacamata ukur, tutup mata dengan tangan saja.
8. Pemeriksaan lapangan pandang
- Posisi pasien dan pemeriksa 60 cm, saling berhadapan.
- Minta pasien tutup 1 mata (pemeriksa menyesuaikan)
- Pasien lihat lurus ke pemeriksa, pemeriksa menggerakkan jarinya ke
berbagai arah.
9. Pemeriksaan Segmen Anterior
Posisi pasien dan pemeriksa 60 cm, saling berhadapan.
Inspeksi dan palpasi :
- Alis, bulu mata (penyebaran, arah pertumbuhan)

CHECKLIST  UKMPPD   3
  6  
- Palpebral : apakah edema, hiperemis, sekret (sekalian TIO digital)
- Konjungtiva bulbi à injeksi konjungtiva, sekret, massa/benjolan
- Konjungtiva palpebral inferior à injeksi konjungtiva, sekret,
massa/benjolan
- Konjungtiva palpebral superior à injeksi konjungtiva, sekret,
massa/benjolan
- Kornea à sensitibilitas kornea (dengan goresan kapas), penyinaran
45 derajat dari temporal
- COA à penyinaran sinar 45 dari arah libus
- Kejernihan lensa
- Refleks pupil

10. Pemeriksaan Funduskopi


- Refleks fundus
- Bentuk pupil
- Batas pupil
- C/D ratio
- Refleks Makula

Pemeriksaan fisik yang bisa ditemukan :


Mata kering : visus normal, schimmer test (normal >20 mm; diagnosis
tegak bila <10mm)
Rabun senja : visus normal, tidak ada tanda radang atau gangguan
lapangan pandang, bisa ada Bitot’s Spot (stadium XIB)
Hordeolum (eskterna dan interna) : visus normal, benjolan dengan tnada
inflamasi, jika ada abses maka nanah dan fluktuasi (+)
Konjungtivitis bacterial : sekret mukopurulen, injeksi kongjungtiva
Konjungtivitis viral : sekret mukoserosa, folikular konjungtiva palpebral,
limfaadenopati periaurikular
Konjungtivitis vernal : cobblestone, sekret serosa, trantas dots, kronis
berulang, gatal, + gejala alergi lain
Konjungtivitis gonokokkus : sekret purulent, edema palpebral,
pseudomembran, limfaadenopati preaurikular
Blefaritis : kelopak mata merah dan bengkak, sekret pada mata, skuama
atau krusta di bulu mata, bulu mata rontok.
Pendarahan subkonjungtiva : pendarahan subkonjungtiva tanpa ada
kelainan pada jaringan sekitar. Tidak ada penurunan visus.
Katarak : visus turun yang tidak membaik di pinhole, lapang pandang
terganggu, lensa keruh, shadow test tergantung stadium (positif pada
imatur, negative pada mature, pseudopositif pada hipermatur)
Glaukoma akut : injeksi konjungtiva/siliar, edema kornea, COA dangkal,
midriasis pupil, TIO >21 mmHg, visus turun, C/D ratio
Hifema : darah pada COA, tentukan derajat, cari tanda trauma lain
Trikiasis : entropion
Retinopati diabetikum : visus bisa normal/turun, bisa ada
neovaskularisasi iris, di funduskopi ditemukan hard/soft exudate,
pendarhaan vitreous, edema makula,
Keratitis bacterial : hipopion
Keratitis viral : dendritic (HSV), pseudodentritik/mikrodendritik (HZV)

CHECKLIST  UKMPPD   3
  7  
Keratitis fungal
Episkleritis : kemerahan satu bagian mata warna pink salmon (skleritis
à merah gelap), tes fenilefrin 2,5%, nodul area hiperemis yang nyeri
bila ditekan lidi

DIAGNOSIS BANDING
1. Mata kering à konjungtivitis alergi, konjungtivitis viral
2. Rabun senja à Xerophtalmia, retinitis pigmentosa, glaucoma primer
sudut terbuka
3. Hordeolum à Kalazion, selulitis preseptal, granuloma piogenik
4. Konjungtivitis à bacterial, viral, alergika, episkleritis
5. Blefaritis à Dermatitis seboroik, blefarokonjungtivitis
6. Glaukoma akut à Uveitis anterior, keratitis, ulkus kornea
7. Episkleritis à Skleritis, konjungtivitis
8. Trikiasis à Konjungtivitis, keratitis, ulkus kornea, benda asing mata
9. Retinopati Diabetikum à Retinopati HT, Oklusi vena retina
10. Keratitis à Ulkus kornea

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ada sekret à Swab dan pewarnaan gram, kultur, KOH
2. Glaukoma à Gonioskopi, Tonometri Schiotz

TERAPI
1. Mata kering 5. Konjungtivitis viral
R/ Karboksimetilselulosa R/ Asiklovir eye drop
2% eye drop fls No. I 3% fls No. I
S. u. e gtt I OD/OS S 5 dd gtt 1 ODS

2. Rabun Senja 6. Blefaritis


Vitamin A 2 dosis (riw. - Bersihkan kelopak
Campak -), 3 dosis (riw. mata dan bulu mata
Campak +) hari 1,2,15 dengan air hangat
<6 bulan : 50.000 (1/2 dan lidi kapas.
kapsul biru) - Kompres hangat
6-11 bulan : 100.000 (1 - R/ Kloramfenikol
kapsul biru) eye drop 1% fls No.
1-5 tahun : 200.000 (1 I
kapsul merah) S 6 dd gtt I OD/OS

(+) Artificial tears

3. Hordeolum
R/ Kloramfenikol eye
drop 1% fls No. I
S 6 dd gtt I OD/OS

4. Konjungtivitis bacterial
à AB

CHECKLIST  UKMPPD   3
  8  
7. Pendarahan
subkonjungtiva à 14. Keratitis
Edukasi bahwa kondisi Bakterial à AB
ini dapat sembuh sendiri Viral à Asiklovir +
dalam 1-2 minggu. Bed Obat oral peroral
rest. sesuai dengan
penyebab
8. Katarak à Rujuk Sp. Fungal:
M R/ Amfoterisin B eye
drop 1,5% fls No. I
9. Glaukoma Akut S. 12 dd gtt II
R/ Asetazolamid HCl
250mg No. II
S haust (à DIMINUM
SEKALIGUS HABIS)
R/ Timolol eye drop
0,5% fls No. I
S.12 dd gtt I OD/OS
R/ Metoclopramid 10mg
No. X
S. 3 dd tab I (kalau ada
mual muntah)
RUJUK Sp. M!

10. Episkleritis
- Membaik sendiri,
tidak perlu obat
khusus
- Artificial tears

11. Hifema
- Perlindungan mata
- Analgesik (selain
NSAIDS)
- RUJUK Sp. M

12. Trikiasis
- Epilasi
- Antibiotik

13. Retinopati Diabetikum


- RUJUK Sp. M

CHECKLIST  UKMPPD   3
  9  
EDUKASI
1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan
komplikasi.
4. Pengobatan yang diberikan pada pasien
5. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.

Konjungtivitis Viral :
- Penyakit yang bisa ditularkan
- Self limiting / sembuh sendiri à sembuh dalam 2 minggu
- Jangan kasih obat selain resep dokter
- Kompres dingin 2-3x/hari untuk kurangi injeksi konjungtiva
- Hindari mengucek mata, jika ingin bersihkan sekret, gunakan kain
bersih.

Konjungtivitis Bakterial :
- Kompres air hangat 9x/hari masing-masing @15 menit
- Kelopak mata dibersihkan dengan sampo bayi
- Hindari make-up
- Dapat berulang
- Jangan dikucek
- Kontrol jika ada perburukan

Untuk kasus rujuk :


- Edukasi bahwa kasus ini harus segera mendapatkan penanganan
sesuai sehingga harus rujuk atau konsul Sp. M
- Hindari manipulasi pada area mata.

CHECKLIST  UKMPPD   4
  0  
CHECKLIST PSIKIATRI
1. Menyapa pasien
2. Identitas Pasien
a) Nama
b) Usia
c) Jenis kelamin
d) Pekerjaan
e) Status (menikah, belum menikah, bercerai)
f) Heteroanamnesis: Hubungan dengan pasien, tinggal serumah atau tidak
3. Menanyakan keluhan utama pasien
4. Pemeriksaan TTV
5. Anamnesis:
a) Riwayat penyakit sekarang:
-­‐ Sejak kapan
-­‐ Bagaimana perjalanan penyakitnya
RPS -­‐ Apakah keluhan ini sudah
mengganggu keseharian dan
pekerjaan pasien?
-­‐ Apakah ada mempunyai riwayat
penyakit tertentu? (Organik dan
Psikis)
-­‐ Apakah ada riwayat trauma
sebelumnya?
RPD -­‐ Pernah begini sebelumnya?
-­‐ Pernah dirawat dirumah sakit
Mengamuk,Bicara sebelumnya? Jika ya, sakit apa
sendiri, marah -­‐ Pernah minum obat obatan apa
marah, pikiran saja?
curiga -­‐ Pernah mengkonsumsi alkohol?
-­‐ Apakah keluarga memiliki keluhan
yang serupa?
-­‐ Apakah ada keluarga yang
RPK
memiliki penyakit yang berobat ke
psikolog ataupun psikiater (Dokter
jiwa/RSJ)?
-­‐ Apakah anda tau kira kira ada
kejadian apa atau hal hal tertentu
Faktor sebelum munculnya keluhan ini?
pencetus -­‐ Bagaimana kepribadian pasien
sehari hari sebelum keluhan
muncul?

CHECKLIST  UKMPPD   4
  1  
-­‐ Sejak kapan
-­‐ Apakah sulit memulai tidur / sering
RPS terbangun saat tidur / terbangun pagi
sekali dan selanjutnya tidak bisa tidur
kembali?
-­‐ Apakah ada mempunyai riwayat penyakit
tertentu? (Organik dan Psikis)
-­‐ Pernah begini sebelumnya?
-­‐ Apakah minum obat obatan apa saja?
RPD -­‐ Apakah sering terbangun dimalam hari
untuk kencing / Pilek batuk / mual
Sulit tidur muntah?
-­‐ Apakah sering mengkonsumsi kopi?
-­‐ Apakah pasien sering tidur siang?
-­‐ Apakah keluarga memiliki keluhan yang
serupa?
RPK -­‐ Apakah ada keluarga yang memiliki
penyakit yang berobat ke psikolog
ataupun psikiater (Dokter jiwa/RSJ)?
-­‐ Apakah pasien sering bermain hp
Faktor sebelum tidur?
pencetus -­‐ Ada maslaah tertentu yang menjadi beban
pikiran

-­‐ Sejak kapan


-­‐ Apakah dirasakan sepanjang hari?
-­‐ Disertai rasa lelah yang belebihan?
-­‐ Merasa tidak mood untuk melakukan
aktivitas yang anda senangi?
-­‐ Apakah disertai rasa susah tidur, rasa
bersalah?
RPS
-­‐ Apakah disertai halusinasi/waham?
-­‐ Apakah pernah ada pikiran untuk bunuh
diri?
-­‐ Apakah pernah diselingi dengan rasa
Merasa
senang berlebihan?
sedih
-­‐ Apakah pernah ada rasa terlalu
bersemangat untuk melakukan sesuatu?
-­‐ Pernah begini sebelumnya?
RPD
-­‐ Apakah ada mengkonsumsi obat tertentu
-­‐ Apakah keluarga memiliki keluhan yang
serupa?
RPK -­‐ Apakah ada keluarga yang memiliki
penyakit yang berobat ke psikolog ataupun
psikiater (Dokter jiwa/RSJ)?
Faktor -­‐ Ada maslaah tertentu yang menjadi beban
pencetus pikiran

CHECKLIST  UKMPPD   4
  2  
b) Wawancara psikiatri (KK OSA Makan PIPI)
1. Kesadaran
2. Keadaan Umum: Postur, tampak sakit, sehat, Tampak rapi, lusuh,
penampilan sesuai usia
3. Orientasi:
-­‐ Waktu: Hari, tanggal, tahun
-­‐ Orang: Kesini datang dengan siapa
-­‐ Tempat: Sekarang berada dimana
4. Sikap: Kooperatif, penuh perhatian, defensif, bermusuhan, tertarik
5. Afek: (dinilai oleh pemeriksa)
-­‐ Tumpul: sangat ↓ tonus perasaan yg diungkapkan
-­‐ Tebatas/menyempit: ↓ nada perasaan yg kadarnya tidak begitu
parah dibanding afek datar
-­‐ Datar: monoton, tidak berekspresi
-­‐ Labil: perubaan yg cepat dan mendadak tidak disebabkan stimulus
eksterna
-­‐ Sesuai
-­‐ Tidak sesuai
6. Mood: (ditanyakan pada pasien) Euforia, depresi, hipomania,
mania, iritabel, melankolia
7. Pola/Arus Pikir:
-­‐ Neologisme: menciptakan kata baru (Viki prasetyo)
-­‐ Word salad: pencampuran kata yg inkoheren
-­‐ Sirkumstansial: mutar mutar tapi sampai tujuan
-­‐ Tangensial: mutar mutar ga sampe tujuan
-­‐ Inkoheren: pikiran yg secara umum tidak dapat dipahami, pikiran
atau kata kata yg keluar tanpa hubungan logis maupun tidak sesuai
tata bahasa
-­‐ Ekolalia: mengulang kata atau kalimat
-­‐ Asosiasi longgar: aliran pikiran beruba perpindahan ide dari satu
subjek ke subjek yg lain dalam cara yg sama sekali tidak
berhubungan
-­‐ Flight of idea
-­‐ Blocking
8. Isi pikir:
-­‐ Waham Kebesaran: seseorang akan arti penting diri, kekuatan, atau
identitasnya yg berlebihan
-­‐ Waham kejar: merasa dicurigai atau dikejar
-­‐ Waham paranoid
-­‐ Waham kendali: pikirannya dikendalikan oleh orang atau kekuatan
lain

CHECKLIST  UKMPPD   4
  3  
-­‐ Waham insersi: suatu pemikiran ditanamkan ke seseorang oleh
orang atau kekuatan lain
-­‐ Waham broadcast: pikiran seseorang dapat didengar oleh orang
lain
9. Persepsi
-­‐ Halusinasi dan ilusi
-­‐ Derealisasi dan depersonalisasi
10. Insight
Tilikan 1: menyangkal total
Tilikan 2: menerima dan menyangkal disaat yang sama
Tilikan 3: sadar namun menyalahkan pihak eksternal atau faktor
organik
Tilikan 4: sadar sakit tapi tidak tau kenapa
Tilikan 5: sadar sakit, tahu mengapa, namun tidak berobat
Tilikan 6: sadar total
6. Diagnosis dan Diagnosis Banding
AXIS I : Diagnosis psikiatri
AXIS II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
AXIS III : Diagnosis medis selain psikiatri
AXIS IV : Kondisi psikososial yang mempengaruhi kondisi
sekarang
AXIS V : Global Assesment of Functioning

PENATALAKSANAAN

EDUKASI
1. Diagnosis pasien dan penyebab penyakitnya.
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara
menghindarinya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan
komplikasi.
4. Pengobatan yang diberikan pada pasien

CHECKLIST  UKMPPD   4
  4  
No Penyakit Gejala Obat
1 Haloperidol 0,5 mg tiap 4-6 jam (maksimal
30mg/hari)
Gangguan kesadaran dan kognisi yang terjadi akut Inj. Haloperidol 5 mg IM (bisa diulang setelah 30
Delirium
dan fluktuatif menit. Maksimal 30mg/hari)

Obati penyebab
2 Suportif ABC
Keringat, tremor, mual, halusinasi, perubahan
Inj. Thiamin 100mg
Intoksikasi Alkohol perilaku, riwayat konsumsi alkohol
Gejala parasimpatis
Rujuk bila sudah stabil
3 Klordiazepoksid 2 x 30mg (@10 mg)
Gejala murung, gugup, insomnia
Withdrawal Alkohol
Gejala simpatis
Rujuk bila sudah stabil
4 Gangguan fungsi luhur kortikal multipel (daya
Donepezil 1x5 mg
ingat, daya piker, orientasi, daya tangkap,
Demensia berhitung, kemampuan bahasa, daya
Jika agresif:
nilai/judgement). Lebih dari 6 bulan, tidak ada
Haloperidol 1 x 0,5mg
gangguan kesadaran.
5 Litium karbonat 1x200mg
Sering mengamuk, tidak tidur, bernyanyi-nyanyi
Bipolar tipe II episode
sendiri, dandan menor, suka membagi-bagi uang.
mania Jika ada gejala psikotik:
Penampilan mencolok, bisa ada ide kebesaran
Risperidon 2x2 mg
6 Fluoksetin 1x20mg
Bipolar tipe II episode Anhedon, afek depresif, ada episode mania dulunya
Jika ada gejala psikotik:
depresif diselingi dengan periode normal
Risperidon 2x2 mg

7 Minimal 2 minggu ditemukan : Fluoxetine 1 x 10/20 mg (tablet @20mg)


Depresi
- Afek depresi Sertraline 1 x 50 mg

CHECKLIST  UKMPPD   4
  5  
- Hilang minat dan kegembiraan
- 8Mudah lelah dan menurunnya aktivitas

Ringan:
- 2 gejala utama + 2 gejala lain, >2 minggu
Sedang
- 2 gejala utama + >=3 gejala lain, >2 minggu
Berat
- 3 gejala utama + 4 gejala lain, >2 minggu
Episode Depresif Berat dengan Gejala
Psikotik
- Depresi berat + gejala psikotik

8 Setralin 1x50mg

Gangguan Neurotik Ketakutan akan hal spesifik Behavioral Therapy


Cognitive Behaviour Therapy
Exposure Therapy
9 Sertralin 1x50mg (pagi hari)
Atau
Hipokondria: datang sudah membawa ‘diagnosis’,
Amitriptilin 1 x 25mg (terutama malam hari karena
Gangguan Somatoform sudah shopping doctor
ada efek sedative; cocok yang susah tidur @25mg)
Somatisasi : banyak gejala, tidak ada diagnosis
Cognitive Behaviour Therapy
10 Mengamuk:
Inj. Haloperidol 5mg/ml 1x
Psikotik Akut
Stabil:
Haloperidol 2x2mg
Risperidon 2x2mg

CHECKLIST  UKMPPD   4
  6  
11EPS::
Triheksifenidil 2x2mg
11 APG I : Haloperidol 1 x 5 mg/hari (max 30
Ada gejala waham, ilusi, halusinasi (minimal 1
Skizofrenia mg/hari)
bulan)
APG II : Risperidon : 1 x 2 mg/hari
12 Gejala bisa beragam: sulit konsen, tidak mau tidur,
tidak mau makan, bicara kacau, pikiran aneh, diam Haloperidol 0,5 mg tiap 4-6 jam (maksimal
diri, marah tanpa sebab. 30mg/hari)
Psikotik Akut
<2 minggu : psikotik akut Inj. Haloperidol 5 mg IM (bisa diulang setelah 30
2-4 minggu : psikotik akut lir skizofrenia menit. Maksimal 30mg/hari)
>4 minggu : skizofrenia
13 Fluoksetin 1 x 10 mg/hari (@ 10mg)
Berdebar-debar, terasa seperti tercekik, rasa mau Sertralin 1 x 25 mg/hari (@ 50mg)
Gangguan Panik
mati, takut, sesak napas
Edukasi relaksasi
14
Alprazolam 3 x 0,5mg (maks 10 mg)
Diazepam 1 x 2 mg
Kecemasan dan kekhawatian yag tidak rasional
Generalized Anxiety Ada gejala depresi:
terhadap beberapa peristiwa hidup, minimal 6
Disorder Fluoksetin 1 x 20mg
bulan.

Congnitive Behavioral Therapy

15 Risperidon 1 x 2 mg (medikamentosa hanya bila


Agitasi, menarik diri, bingung, terpaku yang
CBT gagal)
Reaksi Stress Akut termasuk reaksi terhadap suatu stressor. Maksimal
perbaikan dalam 4 minggu. Bila lebih, bisa PTSD.
Trauma-focused cognitive behavioral therapy

CHECKLIST  UKMPPD   4
  7  
16 Ciri predominan depresi:
Keadaan stress subjektif, mengganggu kinerja dan
Fluoksetin 1 x 20mg
sosial pada periode adaptasi terhadap suatu
Gangguan Penyesuaian
perubahan dalam hidup yang berwarna. Onset 1-3
Ciri predominan ansietas
bulan (tidak > 6 bulan)
SSRI + Alprazolam 3 x 0,5 mg (@ 1mg)
17 Pikiran, impuls, dan citra yang mengganggu dan
berulang-ulang, tidak dapat dilawan (obsesif) dan Fluoksetin 1 x 20 mg
Gangguan Obsesif perilaku/tindakan mental repetitive dimana
Kompulsif seseorang merasa ‘didorong’ untuk melakukannya Cognitive Behavioral Therapy à Exposure and
demi mengurangi ketegangan yang disebabkan response prevention
obsesinya (kompulsif)
18 Ciri predominan depresi:
Fluoksetin 1 x 20mg
Sertralin 1 x 50 mg
- Re-experiencing (ada dejavu)
PTSD - Avoidance (cenderung menghindari) Ciri predominan ansietas
- Hyperarousal (kesiagaan berlebihan) SSRI + Alprazolam 3 x 0,5 mg (@ 1mg)

Exposure therapy
Support keluarga
19 Stimulants :
Excessive daytime sleepiness, cataplexy (sudden Methylpenidate 3 x 10mg (@10 mg)
Narkolepsi physical collapse tough remaining conscious),
hypnagnogic halucinations (, sleep paralysis Antidepresan:
Fluoxetin 1x20mg
20 Excessive sleepiness that occurs three or more
Hipersomnia times/week, selama lebih dari 3 bulan, walaupun
sudah tidur 7 jam atau lebih semalam sebelumnya.
21 - Kesulitan masuk tidur atau mempertahankan Early Insomnia :
Insomnia
tidur, atau kualitas tidur yang buruk Diazepam 1 x 2 mg/malam

CHECKLIST  UKMPPD   4
  8  
- Minimal 3x/minggu selama minimal 1 bulan Alprazolam 1 x 0,5mg/malam
- Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur
dan peduli yang berlebihan terhadap Middle Insomnia :
akibatnya pada malam hari dan sepanjang Flurazepam 1 x 15 mg/malam
siang hari
- Menyebabkan penderitaanya yang cukup Late Insomnia :
berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial Trisiklik antidepresan
dan pekerjaan
22 Gangguan orgasme (pria: Singkirkan gangguan desire, arousal dan Sertralin 1x50mg
ejakulasi dini/ejakulasi penggunaan obat-obatan Sexual therapy
terlambat. Wanita : RUJUK
anorgasme)

CHECKLIST  UKMPPD   4
  9  
CHECKLIST PEMERIKSAAN PAYUDARA
1. Perkenalan diri, anamnesis:
-­‐ Mastitis : nyeri payudara, bengkak, kemerahan, riwayat baru
melahirkan dan menyusui, demam
-­‐ FAM : benjolan di payudara, membesar, nyeri, tidak terpengaruhi
haid, biasanya pada usia sangat muda
-­‐ Fibrokistik : benjolan di payudara, membesar dan nyeri dipengaruhi
haid
-­‐ Ca Mammae : benjolan di payudara, bisa retraksi putting, peau’de
orange, keluar cairan berdarah dari putting, ulkus tidak sembuh,
nyeri, perubahan warna kulit payudara
-­‐ POIN anamnesis : sekret (konsistensi, warna), dipengaruhi
haid/tidak, apakah menyusui/tidak, sudah menyusui berapa lama,
gatal, perubahan bentuk payudara, riwayat melahirkan, riwayat
penggunaan KB
2. Informed consent pemeriksaan.
3. Cuci tangan.
4. KU, GCS, TTV, BB, TB.
5. Status generalis singkat (opsional)
6. Pasien dalam posisi duduk, pemeriksaan berdiri didepan pasien dan
dilakukan inspeksi pada payudara pada waktu tangan pasien berada
disamping, pada waktu ia bertolak pinggang, pada waktu ia
menekan pinggangnya, pada waktu tangan berada di atas kepala,
dan pada waktu kedua tangannya menggenggam dan kemudian
ditarik à simetris, pembengkakan, kemerahan, benjolan, perubahan
kulit, retraksi puting, sekret yang keluar dari puting, perubahan pada
aerola mammae,
7. Pasien diminta untuk meluruskan lengannya ke depan, dan kemudian
bersandar ke depan untuk melihat adanya retraksi payudara dalam
keadaan menggantung.
8. Palpasi : pasien disuruh berbaring telentang dengan bantal diletakkan di
bawah bahu pada sisi payudara yang diperiksa. Pasien diminta untuk
abduksi lengan setelah tanganya pada sisi tersebut diletakkan di bawah
kepala.
9. Palpasi dengan permukaan palmar jari-jari à menggerakkan dalam
bentuk lingkaran dengan ukuran yang mengecil sampai seluruh payudara
diperiksa à nyeri/tidak, massa, teraba panas, teraba kencang, mencari
tanda radang
10. Berikan penekanan pada area putting à lihat ada cairan yang keluar
dari puting susu
11. Palpasi kelenjar getah bening di aksila, supraklavikular dan
infraklavikular.

DIAGNOSIS BANDING
1. Mastitis
2. Abses payudara
3. FAM (Fibroadenoma Mammae)
4. Fibrocystic Mammae

CHECKLIST  UKMPPD   5
  0  
5. Ca. Mammae

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Pewarnaan gram / Kultur sekret (atau abses)
3. USG Mammae
4. Mammografi
5. Biopsi dan Histopatologi

TATALAKSANA
1. Mastitis
R/ Amoksisilin 500mg tablet No. XXX
S 3 dd tab I
R/ Paracetamol 500mg tablet No. XXX
S 3 dd tab I
R/ Asam Mefenamat 500mg tablet No. XXX
S 3 dd tab I
Kompres hangat sebelum menyusui, kompres dingin setelahnya
ASI tetap diberikan melalui payudara yang tidak sakit/nyeri
ASI tetap dipompa pada payudara yang nyeri
Nutrisi seimbang

EDUKASI
1. Diagnosis, penyebab dan prosesnya,
2. Faktor resiko yang memperberat penyakitnya dan cara mencegah
progresifitasnya.
3. Komplikasi apabila tidak dilakukan pengobatan & pencegahan
komplikasi.
4. Kontrol kembali ketika keluhan menetap atau memberat.
5. Bahwa pasien akan dirujuk ke dokter spesialis bedah. (untuk curiga
Ca. Mammae)

Komplikasi
1. Mastitis : bisa infeksi menyebar ke bagian tubuh lain, abses
(pengumpulan nanah di payudara).

CHECKLIST  UKMPPD   5
  1  
CHECKLIST OBSTETRI – PEMERIKSAAN OBSTETRI
1. Perkenalan diri dan anamnesis:
Pada kunjungan pertama:
-­‐ Identintas : Nama, usia, nama suami, alamat, no telepon, tahun menikah,
agama suku
-­‐ Riwayat kehamilan sekarang : HPHT, siklus haid, taksiran waktu
persalinan, pendarahan pervaginam, keputihan, mual/muntah,
masalah/kelainan pada kehamilan ini, pemakaian obat dan jamu-jamuan,
keluhan lain
-­‐ Riwayat kontrasepsi : yang terdahulu, kontrasepsi terakhir sebelum
kehamilan
-­‐ Riwayat obstetrik lalu (bila ada hamil sebelumnya): jumlah kehamilan,
jumlah persalinan, riwayat persalinan, apakah ada masalah di persalinan
terdahulu.
-­‐ Riwayat medis lainnya : penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus,
HIV, TB, etc
-­‐ Riwayat sosio-ekonomi : usia ibu saat menikah, informasi soal
pernikahan, kebiasaan merokok, obat-obatan rutin yang dikonsumsi,
alkohol, pekerjaan, kehidupan seksual dan riwayat seksual

2. Pemeriksaan Fisik
Pada kunjungan pertama : 10T
a. Minta informed consent dan cuci tangan
b. Periksa KU, GCS, Tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu
c. Periksa status gizi à periksa LILA
d. Periksa Berat badan dan Tinggi Badan
e. Tanyakan status imunisasi Tetatus
f. Status generalis singkat : apakah ada edema, konjungtiva anemis
g. Status obstetrik :
-­‐ Ukur Tinggi Fundus Uteri
-­‐ Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV (diatas 34 minggu)
-­‐ Periksa apakah ada HIS atau tidak
-­‐ Pemeriksaan dalam : VT (nilai serviks, uterus, adneksa, kelenjar
bartholin, kelenjar skene, dan uretra)
-­‐ Pemeriksaan inspekulo (opsional)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan lab darah rutin
2. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
3. Pemeriksaan untuk penyakit infeksi menular seksual
Sesuai indikasi :
1. Urinalisis (terutama protein pada trimester dua dan tiga) jika ada
hipertensi
2. Kadar hemoglobin di trimester 3 jika curiga ada anemia

CHECKLIST  UKMPPD   5
  2  
3. Pemeriksaan sputum BTA untuk ibu defisiensi imun, batuk >2
minggu, atau LILA <23,5 cm
4. Tes sifilis
5. Gula darah puasa
6. Pemeriksaan USG direkomendasikan:
-­‐ Pada awal kehamilan (sebelum usia kehamilan 15 minggu) untuk
menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah janin,
serta deteksi abnormalitas janin.
-­‐ Pada usia kehamilan 20 minggu untuk deteksi anomali janin
-­‐ Pada trimester 3 untuk perencanaan kehamilan

PENGOBATAN
S/ Sulfas ferosus 320 mg No. XXX
S 1 dd tab I
S/ Asam Folat 400 mcg No. XXX
S 1 dd tab I

EDUKASI
1. Jadwal Pemeriksaan minimal yang dianjurkan :
-­‐ 1 x sebelum minggu ke-16
-­‐ 1 x antara minggu ke 24-28
-­‐ 1x antara minggu 30-32
-­‐ 1x antara minggu 36-38
2. Cek riwayat imunisasi TT

3. Pentingnya peran suami dan keluarga selama kehamilan dan persalinan.


4. Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai:
-­‐ Sakit kepala lebih dari biasa
-­‐ Pendarahan per vaginam
-­‐ Gangguan penglihatan
-­‐ Pembengkakan pada wajah/tangan
-­‐ Nyeri abdomen/epigastrim
-­‐ Mual dan muntah berlebihan
-­‐ Demam
-­‐ Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
5. Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin misalnya
hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi menular seksual lainnya.
6. Perlunya menghentikan kebiasaan yang berisiko bagi kesehatan, seperti
merokok dan minum alkohol.
7. Kesehatan ibu termasuk kebersihan, aktivitas, dan nutrisi.
CHECKLIST  UKMPPD   5
  3  
-­‐ Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi teratur dua kali sehari,
mengganti pakaian dalam yang bersih dan kering, dan membasuh
vagina.
-­‐ Minum cukup cairan.
8. Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari dari menu
seimbang. Contoh: nasi tim dari 4 sendok makan beras, ½ pasang hati
ayam, 1 potong tahu, wortel parut, bayam, 1 sendok the minyak goring
dan 400 ml air.
9. Latihan fisik normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
10. Hubungan suami-istri boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan
memakai kondom).

CHECKLIST  UKMPPD   5
  4  
CHECKLIST OBSTETRI – KELUHAN PENDARAHAN
1. Kenalkan diri, anamnesis :
-­‐ Keluar darah dari jalan lahir, UK <20 minggu : abortus imminens,
abortus inkomplit (sudah ada jaringan/gumpalan yang keluar), abortus
komplit (sudah ada jaringan/gumpalan yang keluar).
-­‐ Keluar darah dari jalan lahir, UK>20 minggu: vasa previa, plasenta
previa (darah yang keluar merah segar), solusio plasenta (darah yang
keluar merah gelap), rupture uteri
-­‐ Keluar air-air tanpa disertai kontraksi : mengarah ke KPD
2. Pemeriksaan Fisik
-­‐ Informed consent
-­‐ Cuci tangan
-­‐ Periksa KU, GCS, TTV
-­‐ Pemeriksaan Generalis singkat
-­‐ Status Obstetri :
-­‐ Ukur tinggi fundus uteri
-­‐ Pemeriksaan Leopold :
-­‐ Leopold I
-­‐ Leopold II
-­‐ Leopold III
-­‐ Leopold IV
-­‐ Pemeriksaan DJJ
-­‐ Pemeriksaan HIS
-­‐ Pemeriksaan VT (KI : pada pasien pendarahan >20 minggu)
-­‐ Pemeriksaan Inspekulo

DIAGNOSIS
1. Abortus Imminens : adanya keluar darah dari jalan lahir, usia
kehamilan <20 minggu, TFU sesuai usia kehamilan, ostium uteri
tertutup
2. Abortus Inkomplit : adanya keluar darah dari jalan lahir, usia
kehamilan <20 minggu, ada riwayat keluar gumpalan darah
sebelumnya, TFU sudah tidak sesuai usia kehamilan, ostium uteri
terbuka
3. Abortus Komplit : adanya keluar darah/gumpalan darah dari jalan
lahir, usia kehamilan <20 minggu, TFU sudah tidak teraba, ostium uteru
tertutup
4. Plasenta Previa
5. Solusio Plasenta
6. Vasa Previa
7. Ketuban Pecah Dini à Preterm atau Aterm

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Nitrazin Test à untuk KPD

CHECKLIST  UKMPPD   5
  5  
TATALAKSANA
1. Abortus Imminens :
-­‐ Tirah baring
-­‐ Boleh pulang jika tidak ada pendarahan lagi dan tidak boleh koitus
+/- 2 minggu
R/ Sulfas ferosus 320 mg tablet XXVIII
S 2 dd tab I
R/ Asam mefenamat 500 mg tablet IX
S 3 dd tab I

2. Abortus Inkomplit
-­‐ RUJUK untuk pemeriksaan USG dan AVM
-­‐ Pasang infus untuk jaga-jaga adanya syok hipovolemik

3. Abortus Komplit
-­‐ RUJUK untuk pemeriksaan USG à memastikan semua jaringan
sudah keluar dan tidak ada yang tertinggal
R/ Ergometrin 0,125 mg tablet No. IX
S 3 dd tab I
R/ Sulfas Ferosus 320 mg tablet No. XXVIII
S 2 dd tab I

4. Pendarahan >20 minggu : RUJUK dan pasang IV line

5. Ketuban Pecah Dini Preterm (24 minggu-33 minggu 6 hari)


R/Deksametason ampul 5mg/ml No. V
S. i. m. m
R/ Nifedipine 10mg tablet no. VI
S. 3 dd tab I
R/ Spuit 3cc No. VI
S. i. m. m

-­‐ Bila dalam observasi 24 jam, cairan yang keluar sudah berhenti,
pasien boleh dipulangkan dengan pesan bahwa sebaiknya ke Sp. OG
untuk periksa USG (memastikan jumlah cairan ketuban masih
cukup)
-­‐ Bila dalam observasi cairan tidak berhenti à RUJUK Sp. OG
-­‐ Pemberian antibiotik bila terjadi leukositosis

5. Ketuban Pecah Dini Post-term


- Pasang IV line
R/ Ampisilin Sodium vial 1 gram No. VIII
S. i. m. m
R/ Aquadest 25ml No. II
S. i. m. m
R/ Spuit 10 cc No. IV
S. i. m. m
R/ Gentamisin ampul 40mg/ml No. (isi sesuai dosis 4mg/kgbb/24 jam)
S. i. m. m

CHECKLIST  UKMPPD   5
  6  
R/ Spuit 5 cc No.
S. i. m. m

RUJUK KE Sp. OG/RS!

*Note : Semua penatalaksanaan KPD hasil bertanya dr. ASA

CHECKLIST  UKMPPD   5
  7  
CATATAN DERMATOLOGI
1. Efloresensi
Primer :
-­‐ Makula : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata.
-­‐ Eritema : kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh
darah kapiler (reversible)
-­‐ Papula : benjolan padat diatas permukaan kulit, sirkumskripta, diameter
<0,5cm
-­‐ Plak : benjolan padat yang mendatar diatas permukaan kulit, diameter
>0,5cm.
-­‐ Pustul : vesikel berisi nanah, bila nanah mengendap dibawah vesikel
disebut vesikel hipopion.
-­‐ Nodul : penonjolan padat diatas permukaan kulit, sirkumskrip, diameter
>0,5cm tetapi <1 cm.
-­‐ Nodus/Tumor : massa padat sirkumskripta, terletak di kutan atau
subkutan >1cm.
-­‐ Kista : suatu kantong berisi cairan, bisa encer/semi solid.
-­‐ Urtika : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-
lahan.
-­‐ Vesikel : gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang
dari ½ cm garis tengah, dan mempunyai dasar. Ukuran <0,5 cm
-­‐ Bula : Vesikel dengan ukuran >0,5 cm
-­‐ Abses : kumpulan nanah dalam jaringan/dam kutis atau subkutis

Sekunder :
-­‐ Erosi : kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum bassale,
misalnya ketika kulit digaruk.
-­‐ Ekskoriasi : kehilangan jaringan lebih dalam dari erosi sampai ujung
papilla dermis.
-­‐ Ulkus : hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi sehingga
terbentuk pinggir, dinding, dasar dan isi ulkus.
-­‐ Krusta : cairan eksudat yang mengering, dapat bercampur dengan
kotoran, obat, dan sebagainya.
-­‐ Skuama : lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit
-­‐ Likenifikasi : perubahan kulit sehingga relief kulit makin jelas
-­‐ Sikatrik : relief kulit tidak normal akibat jaringan tidak utuh lagi dan
timbul kumpulan jaringan ikat baru, bisa mencekung (atrofi) atau
meninggi (hipertrofi)
-­‐ Fisura : splitting of the skin as a result of hand/foot xerosis
-­‐ Atrofi

3. Ukuran
• Milier : sebesar kepala jarum pentul
• Lentikular : sebesar bii jagung
• Numular : sebesar uang logam 5 rupiah atau 100 rupiah
• Plakat : en plaque, lebih besar dari nummular

CHECKLIST  UKMPPD   5
  8  
4. Susunan kelainan/bentuk
-­‐ Liniar : seperti garis lurus
-­‐ Sirsinar/Anular : seperti lingkarang
-­‐ Arsinar : berbentuk bulan sabit
-­‐ Polisiklik :Bentuk pinggiran sambung menyambung
-­‐ Korimbiformis : susunan seperti anak induk ayam yang dikelilingi
anak-anaknya

5. Bentuk lesi
-­‐ Teratur
-­‐ Tidak teratur

6. Penyebaran dan lokalisasi


-­‐ Sirkumskripta : berbatas tegas
-­‐ Difus : tidak berbatas tegas
-­‐ Generalisata : tersebar pada sebagian besar tubuh
-­‐ Regional : mengenai daerah tertentu badan
-­‐ Universalis : seluruh atau hampir seluruh tubuh
-­‐ Soliter : hanya satu lesi
-­‐ Herpetiformis : vesikel berkelompok seperti herpes zoster
-­‐ Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
-­‐ Diskret : terpisah satu dengan lain
-­‐ Serpiginosa : proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh
penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan
-­‐ Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna
yang lebih gelap ditengahnya
-­‐ Simetrik : mengenai kedua belah badan yang sama
-­‐ Bilateral : Mengenai kedua belah badan
-­‐ Unilateral : mengenai sebelah badan
-­‐

CHECKLIST  UKMPPD   5
  9  
CHECKLIST  UKMPPD   6
  0  

Anda mungkin juga menyukai