Anda di halaman 1dari 51

Pembimbing : dr. Bhaskara, Sp.

JP

Oleh:
Fantimilas Wonatorei (0110840231)
Herlin Ramar (0090840145)
Lusia Natalia Yarru (0110840201)
Ulfa Rahayu AR (0110840024)
Identitas Pasien Nama : Ny. A
No. DM : 436742
Tanggal lahir : 15 Mei 1943
Umur : 74 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Klofkamp
Agama : Islam
Tanggal MRS : 10 Desember 2017
Keluhan Utama Pasien merasa lemas

Riwayat Penyakit Pasien datang diantar oleh keluarganya ke


sekarang IGD RSUD Jayapura dengan keluhan lemas,
dirasakan sejak kurang lebih 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. Nyeri dada (-), berdebar-
debar (-), sesak (-), batuk (-). Pasien riwayat
dirawat di RSUD Jayapura dengan UAP + CHF.
Pasien tidak minum obat sejak 2 hari yang lalu
perasaan tidak enak setelah mengonsumsi
obat.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit jantung ( + )
Hipertensi ( + ) tidak terkontrol
Diabetes mellitus ( - )
Penyakit paru-paru ( - )
Asma ( - )
Alergi ( - )

Riwayat Penyakit Keluarga Sepengetahuan pasien, di keluarganya


tidak ada riwayat asma, diabetes
mellitus, hipertensi, ataupun alergi.

Riwayat Kebiasaan Merokok ( - )


Meminum alkohol ( - )
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 140/60 mmHg
Denyut Nadi : 76x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu Tubuh : 36,8oC
SpO2 : 98% Pemeriksaan Mata
Konjungtiva : Anemis ( -/- )
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Refleks cahaya (+/+),
isokor Ø 3 mm
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan Mulut
Serumen (-/-)
Bibir tampak normal, bibir sianosis (-),
Deformitas (-/-)
oral candidiasis (-), tonsil T1/T1, faring
Nyeri tekan (-/-)
hiperemis (-)
Perdarahan (-/-)

Pemeriksaan Leher
Pembesaran kelenjar getah bening (-),
JVP meningkat (-)
Pemeriksaan Thorax
Paru
Inspeksi : Simetris, ikut gerak napas, retraksi
(-)
Palpasi : vocal premitus dextra sinistra Jantung
normal Inspeksi : Iktus cordis tak tampak
Perkusi : sonor Palpasi : Iktus cordis tak teraba
Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+), Perkusi :
rhonki (-/-), wheezing (-/-) - batas jantung atas : di parasternal ics 5
- Batas jantung kiri : di midclavicula
sinistra 4 cm ics 8
- Batas jantung kanan : di parasternal ics 7
Auskultasi: Bunyi Jantung I – II reguler,
mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar
tidak teraba, lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Ekstremitas atas : Akral teraba hangat,
Edema (-/-), CRT < 2 detik
Ekstremitas bawah : Akral terba Hangat,
Edema (-/-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Darah Lengkap (14 Desember 2017)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HGB (Hemoglobin) 11,7 11,0-14,7 g/dL
RBC (Eritrosit) 3,95 3,69-5,46 106/mm
HCT (Hematokrit) 32,0 35,2-46,7 %
PLT (Trombosit) 253.000 150.000 – 450.000 103/mm3
WBC (Leukosit) 13,12 3,37-8,38 103/mm3
MCV 81,0 86,7-102,3 Fl
MCH 29,6 27,1-32,4 Pg
MCHC 36,6 29,7-33,1 g/dl
DDR Negatif
Pemeriksaan Kimia Klinik (14 Desember 2017)

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Urea 19,89 17-43 mg/dL


Kreatinin 0,36 0,5-1,2 mg/dL
Kalium 4,00 3,5 – 5,3 mEq/L
Natrium 127,8 135 – 148 mEq/L
Clorida 95,4 98 – 106 mEq/L
Foto Thorax
Keterangan :
1. Atrium kiri
2. Ventrikel kiri
3. Atrium kiri
4. Ventrikel kanan
Cardiothoracic Ratio :
a + b x 100% = 3 + 5,5 x 100% = 58,6%
c 14,5

Karena nilai ratio melebihi 50%, maka


jantung pasien dapat dikategorikan
cardiomegali (terjadi pembesaran jantung)
EKG

Irama : sinus
Rate/frekuensi : 68 Segmen ST : ST depresi V4, V5,
Axis : normal V6, I, aVL
Gelombang P : LAE (V1) Gelombang T : inversion V1,V2, V3,
PR interval : < 0,2 detik V4, V5
Kompleks QRS : LVH Kesan : LAE, iskemia lateral, LVH
Diagnosa
Hipertensi emergency
CHF

Terapi
ISDN 3 x 10 mg
Simvastatin 1 x 20 mg (M)
Valsartan 1 x 160 mg
CPG 1 x 75 mg (M)
Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
Miniaspi 1 x 80 mg (P)
HCT 1 x 25 mg (P)
Cefixime 1 x 200 mg
PCT 500 mg K/P
Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Follow Up Pasien
Tanggal Follow Up Palnning
11-12-2017 S : rasa gemetar berkurang - RL + 50 mEq KCL/24 jam
O : KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis, TD : 130/90 mmHg, RR : 20x/menit, - CPG 1 x 75 mg
N : 83x/menit, SB : 36,3oC, SpO2 : 98% - Miniaspi 1 x 80 mg
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - Atorvastatin 1 x 20 mg
Thorax - Bisoprolol 1 x 1,25 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara nafas
vesikuler (+/+), Rho (-/-),Whe (-/-)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur(-),
Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, nyeri
tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT <
2 detik
Lab (10/12/2017) : WBC = 9.800 / Hb = 12,1gr/dL /
PLT = 307.000 / GDS = 109 / BUN = 8,6 / Creatinin =
0,56 / K = 3,3 / Na = 130 / Cl = 94 / Ca = 1,1
A:
- CHF
- Hipokalemia
12-12- S : nafsu makan menurun, rasa gemetar (-) - Valsartan 2 x 160 mg
2017 O: - CPG 1 x 75 mg
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Miniaspi 1 x 80 mg
mentis - Bisoprolol 1 x 1,25 mg
TD : 140/70 mmHg, RR : 20 x / menit, N : 84x / - Simvastatin 1 x`20 mg
menit, SB : 35,6oC, SpO2 : 98%
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-)
Thorax
Pulmo :Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara
nafas vesikuler (+/+), Rho(-/-), Whe (-/-)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT
< 2 detik
A:
- CHF
- Hipokalemia
- Hiponatremia
13-12- S : badan sakit-sakit, leher tegang - Fasorbid 10 cc/jam tiap 30 menit
2017 O: dinaikkan 1 cc
KU : tampak sakit sedang ; Kesadaran: Compos - ISDN 3 x 1 tab
mentis - Simvastatin 1 x 20 mg
TD : 150/60 mmHg, RR : 20x/menit, - Valsartan 2 x 160 mg
N : 84x/menit, SB : 36,7oC, SpO2 : 97% - CPG 1 x 75mg
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - Miniaspi 1 x 80 mg
Thorax - Bisoprolol 1 x 1,25 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara nafas - Konsul Spesialis Saraf
vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Cek Hb / Ht / WBC / PLT / Natrium
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-), / Kalium / Clorida
Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, nyeri
tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT
< 2 detik
A:
- CHF
- Hipokalemia
- Hiponatremia
- HT emergency
14-12- S : badan terasa sakit-sakit - Fasorbid 10 cc/jam tiap 30 menit
2017 O: dinaikkan 1 cc
KU : tampak sakit sedang ; Kesadaran: Compos - ISDN 3 x 10 mg
mentis - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
TD : 150/90 mmHg, RR : 19x/menit, - Valsartan 2 x 160 mg
N : 97x/menit, SB : 36,8oC, SpO2 : 98% - CPG 1 x 75mg
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
Thorax - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara nafas - Amlodipine 1 x 5 mg (P)
vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Cek Na, K, Cl, Hb/ Ht/ PLT/ DDR
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, nyeri
tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT
< 2 detik
A:
- CHF
- Hipokalemia
- Hiponatremia
- HT emergency
15-12- S : kepala pusing, badan terasa sakit - Fasorbid 10 cc/jam tiap 30 menit
2017 O : KU : tampak sakit sedang ; Kesadaran: Compos dinaikkan 1 cc
mentis, TD : 150/60 mmHg, RR : 20x/menit, N : - ISDN 3 x 10 mg
70x/menit, SB : 36,6oC, SpO2 : 97%, CA (-/-), SI (-), OC - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
(-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - Valsartan 2 x 160 mg
Thorax : Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, - CPG 1 x 75mg
suara nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-), Cor : - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-), - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
Gallop (-) - Amlodipine 1 x 10 mg (P)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, - HCT 1 x 25 mg
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani - Cefixime 2 x 200 mg
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT - PCT 500 mg K/P
< 2 detik
Lab (14/12/2017) : WBC = 13,12 / Hb = 11,7 gr/dL /
PLT = 253.000 / Creatinin = 0,36 / K = 4,00 / Na =
127,8 / Cl = 95,4
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
16-12-2017 S : pusing, badan sakit-sakit - Fasorbid 10 cc/jam tiap 30 menit
O: dinaikkan 1 cc (bila TD < 140 
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos Stop)
mentis - ISDN 3 x 10 mg
TD : 130/60 mmHg, RR : 19x/menit, - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
N : 68x/menit, SB : 36,2oC, SpO2 : 94% - Valsartan 2 x 160 mg
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - CPG 1 x 75mg
Thorax - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - HCT 1 x 25 mg
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-), - Cefixime 2 x 200 mg
Gallop (-) - PCT 500 mg K/P
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-),
CRT < 2 detik
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
17-12- S : kepala sakit terasa berat - ISDN 3 x 10 mg
2017 O: - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis - CPG 1 x 75mg
TD : 110/50 mmHg, RR : 19x/menit, - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
N : 70x/menit, SB : 36,7oC, SpO2 : 98% - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - HCT 1 x 25 mg
Thorax - Cefixime 2 x 200 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - PCT 500 mg K/P
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT
< 2 detik
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
18-12- 2017 S : kepala terasa berat - ISDN 3 x 10 mg
O: - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis - CPG 1 x 75mg
TD : 140/60 mmHg, RR : 20x/menit, - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
N : 62x/menit, SB : 36,4oC, SpO2 : 98% - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - HCT 1 x 25 mg
Thorax - Cefixime 2 x 200 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - PCT 500 mg K/P
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-), - Konsul Spesialis Saraf
Gallop (-) (dari dr. Ignatius Letsoin, Sp.S : PCT
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, / Diazepam / Fluoxetin 2 x 1 caps)
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-),
CRT < 2 detik
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
19-12-2017 S : tidak ada keluhan - ISDN 3 x 10 mg
O: - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis - CPG 1 x 75mg
TD : 130/60 mmHg, RR : 24x/menit, - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
N : 65x/menit, SB : 36,5oC, SpO2 : 96% - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - HCT 1 x 25 mg
Thorax - Cefixime 2 x 200 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - PCT 500 mg K/P
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-),
CRT < 2 detik
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
20-12- S : pasien merasa lemas - ISDN 3 x 10 mg
2017 O: - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis - CPG 1 x 75mg
TD : 110/70 mmHg, RR : 23x/menit, - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
N : 78x/menit, SB : 36,5oC, SpO2 : 99% - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - HCT 1 x 25 mg
Thorax - Cefixime 2 x 200 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - PCT 500 mg K/P
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT
< 2 detik
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
21-12- S : pasien merasa pusing, sulit tidur - ISDN 3 x 10 mg
2017 O: - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis - CPG 1 x 75mg
TD : 130/60 mmHg, RR : 20x/menit, - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
N : 78x/menit, SB : 36oC, SpO2 : 95% - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - HCT 1 x 25 mg
Thorax - Cefixime 2 x 200 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - PCT 500 mg K/P
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-), - Konsul Spesialis Saraf (dr. Ignatius
Gallop (-) Letsoin, Sp. S) :
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, - PCT/Diazepam/Flouxetin 2 x 1
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani caps
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), CRT - Flunarizin 2 x 5 mg tab
< 2 detik - Mertigo 3 x 12 mg tab
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
22-12-2017 S : pusing berkurang, bisa tidur - ISDN 3 x 10 mg
O: - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis - CPG 1 x 75mg
TD : 140/60 mmHg, RR : 18x/menit, - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
N : 68x/menit, SB : 37,5oC, SpO2 : 98% - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - HCT 1 x 25 mg
Thorax - Cefixime 2 x 200 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - PCT 500 mg K/P
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-), - Mobilisasi
Gallop (-) - Infus  venflon
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel, - Dari spesialis saraf (dr. Ignatius
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, Letsoin, Sp.S :
timpani - PDF 2 x 1 caps
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-), - Flunarizin 2 x 5 mg tab
CRT < 2 detik - Mertigo 3 x 12 mg tab
A: - BPL : kontrol poli saraf 28/29
- CHF Desember 2017
- Hiponatremia
- HT emergency
23-12-2017 S : pusing berkurang - ISDN 3 x 10 mg
O: - Simvastatin 1 x 20 mg (M)
KU : tampak sakit sedang; Kesadaran: Compos - Valsartan 2 x 160 mg
mentis - CPG 1 x 75mg
TD : 160/70 mmHg, RR : 20x/menit, - Miniaspi 1 x 80 mg (P)
N : 70x/menit, SB : 36oC, SpO2 : 97% - Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
CA (-/-), SI (-), OC (-), P>KGB (-), JVP meningkat (-) - HCT 1 x 25 mg
Thorax - Cefixime 2 x 200 mg
Pulmo : Simetris ikut gerak nafas, sonor, suara - PCT 500 mg K/P
nafas vesikuler (+/+), Rho (-/-), Whe (-/-) - Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Cor : IC tidak tampak, BJ I-II reguller, Murmur (-), - BPL : kontrol poli jantung 28/29
Gallop (-) Desember 2017
Abdomen : Tampak datar, BU (+) normal, supel,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
timpani
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-/-),
CRT < 2 detik
A:
- CHF
- Hiponatremia
- HT emergency
Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien ini?

Krisis Hipertensi adalah sejumlah


kondisi kelainan klinis dengan atau
tanpa kelainan organ lain, yang
disebabkan oleh hipertensi arterial.

Krisis hipertensi terbagi menjadi dua


yaitu hipertensi emergensi dan
hipertensi urgensi.
• Peningkatan tekanan darah
Hipertensi sistolik >180 mmHg atau
emergensi diastoik > 120 mmHg
(darurat) secara mendadak disertai
kerusakan organ target.

• Peningkatan tekanan darah


Hipertensi seperti pada hipertensi
urgensi emergensi namun tanpa
(mendesak) disertai kerusakan organ
target.
Pada JNC 7 tidak menyertakan hipertensi krisis ke
dalam tiga stadium klasifikasi hipertensi, namun
hipertensi krisis dikategorikan dalam pembahasan
hipertensi sebagai keadaan khusus yang memerlukan
tatalaksana yang lebih agresif.
Pada anamnesis biasanya didapatkan
pusing, kepala berat, nyeri dada, cepat
lelah, berdebar-debar, sesak nafas, tanpa
keluhan, kelemahan atau kelumpuhan
sebagian atau seluruh anggota tubuh.

Pada kasus ini pasien mengeluh lemas,


pusing dan kepala terasa berat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
sistolik > 180 mmHg atau TD diastolic 110
mmHg.

Pada kasus ini, TD pasien saat masuk UGD


140/60 mmHg. Selama di ruang perawatan
TD pasien antara 110/50 mmHg – 160/70
mmHg.
Kriteria Diagnosis krisis hipertensi yaitu
pemeriksaan fisik sesuai criteria JNC VII,
pada foto thorax terdapat kardiomegali,
hasil ECG didapatkan LVH, perubahan
segmen ST, Echocardiografi ditemukan
LVH, disfungsi diastolik + sistolik.

Pada kasus ini, pemeriksaan TD pasien


160/70 mmHg. Pada foto thorax pasien
didapatkan kardiomegali. Hasil ECG
pasien juga menunjukkan LVH dan
perubahan segmen ST (ST depresi).
Hipertensi dapat meningkatkan resiko
terjadinya gagal jantung

Congestive Heart Failure (CHF)


Congestive Heart Failure (CHF) adalah sindrom
klinis ditandai gejala dan tanda abnormalitas struktur
dan fungsi jantung, yang menyebabkan kegagalan
jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
metabolisme tubuh.

Pada anamnesis biasanya didapatkan pasien cepat lelah bila


beraktifitas ringan (mandi, jalan >300 m, naik tangga), sesak
nafas saat terlentang, malam hari atau saat beraktifitas, tidur
lebih nyaman bila menggunakan bantal yang tinggi ( 2-3
bantal), bengkak pada tungkai bawah dekat mata kaki,
riwayat menderita penyakit jantung atau dirawat dengan
gejala diatas.

Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan


badan terasa lemas sejak 1 hari SMRS. Dan juga
terdapat riwayat dirawat di RSUD Jayapura
dengan diagnosis UAP dan CHF.
Foto thorax merupakan komponen penting
dalam diagnosis gagal jantung. Rontgen
thorax dapat mendeteksi kardiomegali,
kongesti paru, efusi pleura dan dapat
mendeteksi penyakit atau infeksi paru
yang menyebabkan atau memperberat
sesak nafas.

Pada kasus ini foto thorax didapatkan


kardiomegali.
Pemeriksaan elektrokardiogram harus
dikerjakan pada semua pasien diduga
gagal jantung. Abnormalitas EKG sering
dijumpai pada gagal jantung.

Pada kasus ini, hasil EKG pasien terdapat


LVH (Left Ventrikel Hipertrofi).
Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?

ISDN (Isosorbid Dinitrat) 3 x 10 mg


Termasuk golongan nitrat organik. Nitrat
organik dapat menimbulkan vasodilatasi
dan mempunyai efek antiagregasi. Untuk Simvastatin 1 x 20 mg (M)
meningkatkan kadar obat dalam darah Simvastatin merupakan obat yang
secara cepat, serangan akut angina diatasi menurunkan kadar kolesterol
dengan preparat sublingual. Dosis preparat (hipolidemik). Statin bekerja dengan
sublingual adalah 2,5-5 mg dan lama cara menghambat sintesis kolesterol
kerjanya 10-60 menit. Dosis isosorbid dalam hati, dengan menghambat
dinitrat yang mempunyai kerja lama adalah enzim HMG CoA reduktase. Dosis
10-60 mg dan lama kerjanya 4-6 jam. simvastatin adalah 5-80 mg/hari.
Valsartan 1 x 160 mg
Termasuk golongan antagonis
angiotensin II (AT1- Bloker). Clopidogrel (CPG) 1 x 75 mg (M)
Antagonis angiotensin II Clopidogrel merupkan prodrug
menghambat aktivittas angiotensin II dengan mula kerja lambat. Dosis
hanya direseptor AT1 & tidak umumnya 75 mg/hari. Untuk
direseptor AT2. Tidak adanya pencegahan berulangnya stroke
hambatan kinase II menyebabkan kombinasi dengan aspirin sama
bradikinin dipecah menjadi kinin efektifnya dengan kombinasi
inaktif, sehingga vasodilator NO dan tiklopidin dengan aspirin.
PGI2 tidak terbentuk. Dosis awalnya
adalah 20-40 mg dan dosis maksimal
adalah 160 mg.
Miniaspi 1 x 80 mg (P)
Bisoprolol 1 x 1,25 mg (P)
Aspilet merupakan salah satu nama obat
Termasuk golongan β-bloker. β-
paten dari aspirin. Aspirin termasuk
bloker adalah obat antihipertensi
obat antitrombotik. Aspirin menghambat
yang efektif. Pemberian secara
sintesis tromboksan A2 (TXA2) di dalam
kronik pada pasien hipertensi
trombosit dan prostasiklin (PGI2) di
menurunkan tekanan darah secara
pembuluh darah dengan menghambat
perlahan-lahan. β-bloker terutama
secara ireversible enzim
berguna jika diberikan kombinasi
siklooksigenase. Penghambat enzim
dengan vasodilator karena β-bloker
siklooksigenase terjadi karena aspirin
dapat memblok refleks takikardia
mengasetilisasi enzim tersebut. Aspirn
dan peningkatan curah jantung
dosis kecil hanya dapat menekan
akibat vasodilator. Dosis awal adalah
pembentukan TXA2, sebagai akibatnya
2,5 mg/hari dan dosis maksimalnya
terjadi pengurangan agregasi trombosit.
adalah 10 mg/hari.
dosis efektif aspirin 80-320 mg per hari.
Cefixime 1 x 200 mg
Termasuk golongan sefalosporin
generasi ketiga. Obat ini stabil
Hidroklorotiazid (HCT) 1 x 25 mg (P)
terhadap berbagai jenis
Termasuk golongan diuretik tiazid.
betalaktamase dan mempunyai
Dianjurkan untuk sebagian besar
spektrum antibakteri menyerupai
kasus hipertensi ringan dan sedang
spektrum sefotaksim. Dosis oral
dan dalam kombinasi dengan
untuk dewasa atau anak dengan
berbagai antihipertensi lain. Dosis
berat badan lebih dari 50 kg ialah
HCT adalah 12,5-25 mg diberikan 1
200-400 mg sehari yang diberikan
kali sehari. Sediaan HCT adalah tab 25
dalam dosis 1-2 dosis. Obat ini
dan 50 mg.
tersedia dalam bentuk tablet 200
dan 400 mg, serta suspensi oral 100
mg/5 mL.
Adalat oros 1 x 30 mg (P)
Adalat oros mengandung
nifedipine, obat anti hipertensi

Paracetamol (PCT) 500 mg K/P golongan antagonis kalsium.

Termasuk analgesik – antipiretik. Antagonis kalsium menghambat

Indikasinya adalah meringankan rasa influks kalsium pada sel otot polos

sakit pada keadaan sakit kepala, sakit pembuluh darah dan miokard.

gigi dan menurunkan demam. Dosis Dosis awal 10 mg akan menurunkan

untuk dewasa adalah 1-2 tablet tekanann darah dalam waktu 10

diberikan 3-4 kali sehari. menit dan efek maksimal setelah


30-40 menit. Untuk mempercepat
absorbsi, obat sebaiknya dikunyah
lalu ditelan.
1. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis
menderita Hipertensi Emergency dan Congestive
Heart Failure.
2. Krisis Hipertensi adalah sejumlah kondisi
kelainan klinis dengan atau tanpa kelainan organ
lain, yang disebabkan oleh hipertensi arterial.
Krisis hipertensi terbagi menjadi dua yaitu
hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi.
3. Pada kasus ini anamnesis yang didapatkan
pasien mengeluh lemas, pusing dan kepala terasa
berat.
4. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD sistolik >
180 mmHg atau TD diastolic 110 mmHg. Pada
kasus ini, TD pasien saat masuk UGD 140/60
mmHg. Selama di ruang perawatan TD pasien
antara 110/50 mmHg – 160/70 mmHg.
5. Pada foto thorax pasien didapatkan
kardiomegali dan hasil ECG pasien juga
menunjukkan LVH.
6. Hipertensi meningkatkan resiko terjadinya
gagal jantung.
7. Congestive Heart Failure (CHF) adalah sindrom
klinis ditandai gejala dan tanda abnormalitas
struktur dan fungsi jantung, yang menyebabkan
kegagalan jantung untuk memenuhi kebutuhan
oksigen metabolisme tubuh.

Anda mungkin juga menyukai