Anda di halaman 1dari 10

Swdwjdqjfiefmuenfjheiufhrwgrjf

Dkoiejdoiewjfoijeofijefijoqiejfoijeqfoijqiofafjowjf

a) GAWAT
1) SH
Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 3 jam SMRS, saat penderita sedang beraktivitas, tiba-tiba
penderita mengalami kelemahan pada lengan dan tungkai sesisi tubuh sebelah kiri, tanpa disertai
penurunan kesadaran. Saat serangan, penderita mengalami sakit kepala, mual muntah tidak ada,
tidak disertai kejang. Tidak terdapat gangguan rasa pada sesisi tubuh yang mengalami
kelemahan. Penderita sehari-hari menggunakan lengan kanan untuk beraktivitas. Saat penderita
berbicara, mulutnya mencong ke arah kanan dan bicaranya pelo. Saat serangan penderita tidak
mengalami jantung yang berdebar-debar disertai sesak nafas, demam (-), pusing (-), nafsu makan
baik.
Riwayat mual muntah di sangkal, riwayat sesak atau nyeri dada di sangkal, riwayat
pandangan kabur dan demam disangkal.
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
• Pasien memiliki riwayat darah tinggi yang tidak terkontrol selama 2 tahun.
• TD : 160/110 mmhg
• Nadi : 80 x/ menit ( kuat angkat,reguler)
• RR : 20 x/ menit ( spontan, adekuat )
• Suhu : 36,8
• Pro Rawat Inap
• Elevasi kepala 30°
• IVFD Nacl 0,9% 15 tpm
• Inj. Citicolin 2 x 250mg
• Drip Manitol loading 250 cc (dalam 30 menit) lanjut maintain 4 x 125 cc
• Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
• PO Paracetamol 3 x 1000 mg
• Po. Amlodipin 1 x 10 mg

2) Benda asing dlm hidung


3) CHF , CAP
Keluhan Utama

Sesak napas yang makin menghebat sejak ± 6 jam SMRS

Riwayat Perjalanan Penyakit

± 1 bulan SMRS os mengeluh sesak napas, sesak dipengaruhi aktifitas bila berjalan ± 50 m, sesak
tidak dipengaruhi posisi dan cuaca. Nyeri dada (-), dada berdebar-debar (+) timbul bersamaan
dengan sesak napas setelah beraktifitas, batuk (+), dahak (-), demam (-), mual (-), muntah (-), BAB
dan BAK tidak ada keluhan.

± 1 minggu SMRS os mengeluh sesak napas ketika beraktifitas berjalan jauh ± 10 meter, sesak
berkurang bila os istirahat, os juga sering terbangun di malam hari karena sesak dan sesak
berkurang bila os duduk, sesak dipengaruhi cuaca (-), batuk (+), dahak (-), demam (-). Os juga
mengeluh perutnya membesar, mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), sembab pada kelopak mata di
pagi hari (-), bengkak pada kaki (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.

± 6 jam SMRS os mengeluh sesak napas hebat, sesak dipengaruhi posisi (os lebih nyaman jika
duduk), sesak tidak dipengaruhi aktifitas dan cuaca. Batuk (+), dahak (-) demam (-). Os juga
mengeluh perutnya semakin membesar, mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), sembab pada mata
(-), bengkak pada kaki (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Kemudian os berobat ke RSUD Lahat.

Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal


 Riwayat darah tinggi sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu, kontrol tidak teratur
 Riwayat sakit jantung sebelumnya disangkal
 Riwayat kencing manis disangkal
 Riwayat penyakit pernapasan (asthma) disangkal
 Riwayat sakit ginjal disangkal
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal

2.1 Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 160/100 mmHg

Nadi : 118 x/m regular, isi dan tegangan cukup

Temperatur : 36.7 ºC di axilla

RR : 38 x/m, tipe thoracoabdominal

Berat Badan : 54 kg

Tinggi Badan : 155 cm

IMT : 54/(1.55)2 = 26,47 (Over Weight)

Lingkar Perut : 89 cm

Skor Farmingham untuk pasien ini :

Kriteria Mayor

 Paroxysmal nocturnal dyspneu (+)


 Distensi vena leher (-)
 Ronkhi paru (+)
 Kardiomegali (+)
 Edema paru akut (+)
 Gallop S3 (-)
 Peninggian tekanan vena jugularis (+)
 Refluks hepatojugular (-)
Kriteria Minor

 Edema ekstremitas (+)


 Batuk malam hari (+)
 Dispneu d’effort (+)
 Hepatomegali (-)
 Efusi pleura (-)
 Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal (-)
 Takikardi (>120 x/menit) (-)
 Istirahat ½ duduk
 Diet Jantung II
 O2 3 L/menit
 Kateter urin

Farmakologis

 IVFD RL gtt X/menit mikro


 Injeksi Furosemid 1 x 20 mg (iv)
 Digoxin 2 x 0.125 mg
 Aspilet 1 x 80 mg
 Captopril 2 x 12.5 mg
 Laxadine syr 3 x 1 c

4) Ruptur uretra
5) KAD dd HHS

RPS: Pasien datang dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 5
jam SMRS, hal ini diamali secara tiba-tiba. Berdasarkan keterangan keluarga, hal ini baru
pertama kali dialami oleh pasien. Keluarga mengatakan pasien jarang makan dan terlihat lemas.
Sebelum pasien sempat muntah sebanyak 1 kali berisi makanan yang dimakan.
RPD: Riw. DM tipe II (+) sejak 5 tahun tidak terkontrol, Hipertensi (+) sejak 5 tahun lalu, Riw.
Penyakit jantung, ginjal, paru (-), Riw. Kelainan pembekuan darah (-), dan Riw. Alergi (-).
O:
KU : TSS; Kes : CM; TD : 90/60 mmHg; HR : 86x/menit, nadi lemah; RR : 28x/min nafas cepat
dan dangkal; T : 36.5°C; SpO2 : 98% on free Air
Status generalis :
Mata : SI (-), CA (+/+), pupil (3mm/3mm),RC (+)
Mulut: pucat, kering, mukosa mulut berbau aseton
Thorax : Simetris, retraksi (-)
Cor : S1 S2 reg, m (-), g (-)
Pulmo : SND vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, supple, BU (+), NT (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT ≤2", edema (-)
GDS: 600 mg/dL

A:
Ketoasidosis Diabetik

P:
 IVFD Nacl 0.9% 1-2 liter 1 jam pertama
 Cek darah rutin dan elektrolit
 Rujuk ke RS untuk tatalaksana lebih lanjut

6) Ht urgensi, dm tipe 2

RSP: Pasien datang ke UGD dengan nyeri kepala sejak ± 1 hari yang lalu. Keluhan dirasakan
makin memberat. Keluhan disertai dengan mual (+), dan muntah (-) serta pandangan kabur.
Pasien sudah merasakan keluhan ini berulang kali. Keluhan nyeri dada maupun sesak disangkal.
Pasein juga mengatakan seorang penderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu tetapi tidak rutin
mengkonsumsi obat antihipertensi. Riwayat jatuh dibagian kepala disangkal.
RPD: Hipertensi (+) tidak terkontrol, DM (-), penyakit jantung (-)
O:
KU : TSS; Kes : CM; TD : 200/130 mmHg; HR : 98x/menit, nadi kuat angkat; RR : 18x/min; T :
36,6°C; SpO2 : 98% on free Air
Status generalis :
Mata : SI (-), CA (-), pupil:3mm/3mm, RC (+/+)
Thorax : Simetris, retraksi (-)
Cor : S1 S2 reg, m (-), g (-)
Pulmo : SND vesikuler (+/+), rhonki (-/-) kering, wheezing (-/-)
Abdomen : soeple, BU (+) dbn, NT (+) a/r epigastrium
Ekstremitas : Akral hangat, CRT ≤2", edema (-)

A:
Hipertensi Emergensi

P:
PO. Amlodipine 1x10 mg
Rujuk ke RS untuk tatalaksana lebih lanjut

7) Total av block

Chief complaint: Shortness of breath (SOB)


Patient suffering from SOB since 1 weeks before admission gradually onset worsening since 3
days before admission
History had treatment by GP with 6 kind of drugs but didn’t any improvement then admission in
Budi Rahayu hospital for1 days and got treatment levemir 0-18 iu sc, actrapid 8-8-8 iu sc,
Atropine 6x 1 ampul and nifedipine 3x5mg
History blood glucose was 306 when admitted in Budi Rahayu Hospitals
History blood pressure was 180/… since 2 years ago didn’t routinely controlled
BP : 140/75
PR :25
RR :20
Treatment:
Dopamin drip 5-15 mikro/mnt
Arrytmia HR :
Atrial rate :100 tpm
Ventrikular Rate : 25 tpm
FA : LAD
HA : CCW
PR interval : difficult to evaluate
QRS complex : 0,10”
QT interval : 0,28”
Dissosiation p and qrs wave
Conclusion: AV block 3th degree
 O2 NC 4 lpm
 Semifowler position
 IVFD NS 0.9% lifeline
 Fluid Balance (-)
 SA 0.5 mg iv
 Allupent 2x1 tab
 Dopamin5-15 micro/KGBW/Mnt
Prepare Permanent Pace maker

8) KAD, bronkopneumonia

Pasien tidak sadar


a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan tidak sadarkan diri ± 3 jam SMRS. Menurut keterangan
keluarga pasien, pasien ditemukan di rumahnya sudah dalam keadaan tidak sadar dan
terdapat muntahan di sekitar pasien. Sebelumnya diketahui pasien muntah >5 kali,
muntah berisi makanan. BAB cair 1 kali, BAB terdapat ampas, warna cokelat, darah (-),
lendir (-). Demam (-), batuk (-), pilek (-). Pasien diketahui menderita sakit kencing
manis dan tekanan darah tinggi, namun keluarga pasien tidak mengatahui apakah pasien
rutin minum obat atau tidak.
b. Riwayat penyakit dahulu
Diabetes Melitus tipe 2 (+)
Hipertensi (+)
Stroke disangkal
Keluhan serupa sebelumnya disangkal

A. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran: somnolen
b. GCS: 9 (E2V3M4)
c. Nadi : 87 x/menit,
d. Napas : 28 x/menit
e. Suhu : 36 °C
f. TD : 170/100 mmHg
g. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+)
h. Jantung : S1/S2 Reguler, gallop(-), murmur(-)
i. Paru: Suara nafas vesikuler, ronchi (+/-), wheezing (-/-), napas kussmaul (+)
j. Abdomen: Bising usus normal, soepel, timpani
k. Ekstremitas: akral hangat, edem (-), CRT < 2 detik
B. Laboratorium
a. Hb : 14,6 gr %
b. Hematokrit : 40 vol %
c. Leukosit : 14.400 /mm3
d. Trombosit: : 314.000 /mm3
e. Eritrosit : 4,55 jt/mm3
f. Kolesterol : 138 mg/dl
g. Trigliserida : 347 mg/dl
h. SGPT : 0,99 u/l
i. Creatinin : 27 mg/dl
j. GDS : 445 mg/dl
• IVFD RL
1000 cc habis dalam 1 jam
1000 cc habis dalam 2 jam
1000 cc habis dalam 4 jam
Lanjut RL 30 tpm
• Pasang triway drip RL + insulin 12 unit 20 tpm
• Cek GDS → jika > 200 mg/dl → bolus insulin 5 unit
• Cefotaxim 3x1 gr
• Ranitidine 2x1 ampul

9) CHF dgn edema pulmo, CAP


10) COVID
11) Ikterus obstruktif
12) Hemoptisis
13) SVT

RSP: Pasien datang ke UGD dengan nyeri dada sejak ± 4 jam yang lalu. Keluhan dirasakan
makin memberat. Keluhan baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Keluhan sesak, mual muntah
disangkal. Pasein juga mengatakan seorang penderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu tetapi
tidak rutin mengkonsumsi obat antihipertensi. Riwayat jatuh dibagian kepala disangkal.
RPD: Hipertensi (+) tidak terkontrol, DM (-), penyakit jantung (-)

O:
KU : TSS; Kes : CM; TD : 200/130 mmHg; HR : 98x/menit, nadi kuat angkat; RR : 18x/min; T :
36,6°C; SpO2 : 98% on free Air
Status generalis :
Mata : SI (-), CA (-), pupil:3mm/3mm, RC (+/+)
Thorax : Simetris, retraksi (-)
Cor : S1 S2 reg, m (-), g (-)
Pulmo : SND vesikuler (+/+), rhonki (-/-) kering, wheezing (-/-)
Abdomen : soeple, BU (+) dbn, NT (+) a/r epigastrium
Ekstremitas : Akral hangat, CRT ≤2", edema (-)
EKG: EKG : ST Depresi V1-V4,

A:
NSTEMI Anteroseptal

P:
PO. ISDN 3X5 mg
PO. Aspilet 1x 80 mg
PO. CPG 1x75 mg
Kontrol ke poli PKM 3 hari lagi
Edukasi pasien jika keluhan memburuk, segera ke RS

Anda mungkin juga menyukai