Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

DEPRESI
OLEH : M.HERPIAN NUGRAHADIL
PEMBIMBING : DR. HJ.RAODAH
Identitas Pasien Latar Belakang Sosial-Ekonomi-Demografi-
Lingkungan Kelluarga

:
Nama/ Ny.M/Perempuan
Kelamin/Umur /45 th a. Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan/
Pendidikan : IRT/SMA b. Jumlah Anak : 2 orang

Status Ekonomi
Alamat : RT 01 Pasir Putih c. Keluarga : Mampu
ANAMNESIS
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan
susah tidur.
Keluhan berupa sering melihat
Pasien jadi malas bekerja dan
Kurang lebih sejak 2 minggu atau mendengar hal yang tidak
ingin keluar dari tempat
terakhir pasien mengeluh dilihat dan didengar orang lain
pekerjaan karena tidak ada
susah tidur  setelah suami (-), rasa ingin bunuh diri (-)
orang yang mengantar pasien
pasien meninggal dunia. keluhan diancam untuk
bekerja.
dibunuh (-)

perasaan cemas berlebihan


Pasien mengatakan sulit untuk
hingga berdebar-debar (-),
memulai tidur, biasanya pasien Pasien juga mengatakan masa
Keluhan dari keluarga
mulai tidur pada pukul 22.00- depannya sudah tidak ada lagi
terhadap pasien seperti sering
24.00 dan pasien sering semenjak kepergian sang
berbicara sendiri (-), berbicara
terbangun saat tidur namun suami.
meracau atau tidak masuk akal
pasien dapat tidur kembali.
(-),

sering marah-marah atau


Pasien merasa kehilangan nafsu makan dirasakan mengamuk (-). Keluhan sering
semangat untuk hidup, sering menurun, malas terlalu bersenang-senag dan
melamun dan meneteskan air berkomunikasi dengan foya-foya (-) Sesak (-), nyeri
mata, siapapun, menyendiri. dada (-), nyeri perut (-), BAB
dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

 Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)  Keluhan serupa di keluarga (-)


 Riwayat gangguan kejiwaan (-)  Riwayat gangguan kejiwaan di keluarga (-)
 Riwayat kejang (-)
 Riwayat ggn pertumbuhan & perkembangan (-)
 Riwayat dirawat di RSJ (-)
· BB/TB : 63 kg/160 cm

· Kepala : Normocepal

Keadaaan · Mata : CA (-), SI (-), Isokor, RC (+/+)


Umum Baik
: Nyeri tekan tragus(-), nyeri tarik auricula(-)
Kesadaran Compos Mentis · Telinga sekret (-)

TD 130/80 mmHg · Hidung : Deformitas(-), sekret (-)


104 x/I, regular, pulsasi
· Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Nadi cukup
· Tenggorok : Tonsil T1/T1, hiperemis(-),
Pernafasan 20 x/i
· Leher : Pemb. KGB (-), Pemb. tiroid (-)

Suhu 36,6 ºC · Thorak : Bentuk dbn, deformitas (-)

Abdomen : Bentuk dbn, massa (-) nyeri tekan (-)


STATUS PSIKIATRI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah rutin

 
WBC : 6.800 sel/mm3 darah

RBC : 3.14 juta sel/mm3 darah

PLT : 238.000 sel/mm3 darah


 
HGB : 12.8 g/dl
Diagnosa kerja
• Aksis I : Gangguan Depresi Sedang (F.32.1)
• Aksis II :-
• Aksis III :-
• Aksis IV : Primary Support Group
• Aksis V : GAF Scale 70-61

Diagnosa banding
• Gangguan afektif Bipolar (F. 31.3)
• Distimia (F.34.1)
• Skizofrenia (F.20)
Promotif Preventif

 Menjelaskan kepada pasien mengenai


penyakit yang diderita, bahwa disebabkan  Hindari dalam keadaan sendirian, perbanyak
oleh faktor psikologis. interaksi social

 Menjelaskan kepada pasien untuk cukup  Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
istirahat Maha Kuasa

 Menjelaskan pada pasien untuk banyak  Hindari dan kelola stress dengan baik
berolah raga  Hindari merokok, konsumsi kopi dan
 Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga begadang
pola makan seimbang
 Mencari kesibukan misalnya dalam bentuk
kegiatan social di masyarakat agar tidak larut
dala kesedihan.
KURATIF
Non Farmakologi Farmakologi

• Psikoterapi
• Vit. B Komp 1x1 tab
• Cognitive Behaviour Theraphy •  Fluoxetin 1 x 20mg
(CBT)
• Tidur yang cukup dan
berkualitas
• Perbanyak aktivitas dan
interaksi dengan orang lain
• Rujuk ke Psikiatri
REHABILITATIF

• Menaati nasihat dokter dan minum obat sesuai anjuran dokter


• Melakukan kontrol rutin ke Fasyankes
• Mengambil obat rutin ke Fasyankes
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN KEADAN
RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

• Keadaan rumah tertata dengan baik, rapih dan bersih. Lingkungan rumah berupa lingkungan padat
penduduk yang rapih dan bersih. Namun dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
diagnosa dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar.
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN KEADAAN
KELUARGA DAN HUBUNGAN DALAM KELUARGA

• Terdapat hubungan antara penyakit yang dialami pasien dengan keadaan di dalam keluarga, dimana
kepergian suami menjadi salah satu pemicu munculnya stress sehingga menjadi depresi pada pasien.
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN PERILAKU
KESEHATAN DALAM KELUARGA DAN LINGKUNGAN
SEKITAR

• Pada kesehariannya pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan pasien bekerja sebagai honorer di
TU kampus UNBARI. Aktivitas di rumah berupa bersih-bersih dan memasak. Personal hygiene tiap
anggota keluarga cukup baik. Pasien jarang berolahraga namun cukup rutin konsumsi sayur dan buah.
Tidak terdapat hubungan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitar dengan penyakit
pasien.
ANALISIS FAKTOR RISIKO ATAU ETIOLOGI
PENYAKIT PADA PASIEN

• Dari hasil anamnesis diketahui bahwa pasien merupakan seorang perempuan usia 45 tahun. Pasien
merupakan seorang yang menurut keluarga memiliki kepribadian pendiam. Dimana 3 minggu yang lalu
suami pasien meninggal dunia dan pasien merasakan kesedihan yang teramat dalam. Hal-hal tersebut di
duga merupakan faktor risiko dari penyakit yang dialami pasien.
ANALISIS UNTUK MENGURANGI PAPARAN

• Anjurkan pasien untuk menghindari keadaan sendirian. Jelaskan juga untuk mengindari dan kelola
stress dengan baik. Dari segi pola hidup, untuk menghindari konsumsi kopi, merokok dan begadang,
serta lebih sering berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
EDUKASI YANG DIBERIKAN PADA PASIEN
ATAU KELUARGA

• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita, bahwa disebabkan oleh faktor psikologis.
Menjelaskan kepada pasien untuk cukup istirahat. Menjelaskan pada pasien untuk cukup olah raga.
Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga pola makan seimbang. Menjelaskan pada pasien untuk
menghindari faktor risiko yang dapat memperburuk perjalanan penyakit seperti pengelolaan stres yang
buruk, pola hidup yang tidak sehat dan kurang berinteraksi sosial dengan orang sekitar. Serta
menjelaskan kepada pasien untuk lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Menaati nasihat dokter dan minum obat sesuai anjuran dokter. Melakukan kontrol rutin ke Fasyankes.
Mengambil obat rutin ke Fasyankes

Anda mungkin juga menyukai