dalam praktiknya telur tetas ini ditetaskan didalam mesin tetas. Sebelum
fumigasi yakni suatu proses penyuci hamaan sebagai upaya untuk membasmi
mikroba yang terdapat pada kerabang telur maupun mesin tetas. Kegiatan fumigasi
ini sangat penting dilakukan karena untuk merupakan langkah awal dalam proses
penetasan telur agar nantinya telur tidak tercemar oleh mikroba. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Siregar dkk (1975), yakni Fumigasi mesin tetas merupakan suatu
langkah awal yang penting pada proses penetasan telur untuk mencegah timbulnya
penyakit menular melalui penetasan, dan juga satu faktor yang sangat
mempengaruhi daya tetas telur, oleh karena itu agar proses penetasan berjalan
dengan baik perlu perlakuan fumigasi yang tepat. Dan untuk tetas sendiri perlu
hilang dan tidak menggagu proses penetasan, hal ini sesuai dengan pendapat
Mahfudz (2004), yang menyatakan bahwa Fumigasi telur sangat penting karena
kerabang telur mengandung banyak bakteri maupun parasit karena pada proses
bakteri dan kapang, sehingga bakteri dan kapang yang hidup pada proses penetasan
fumigasi pada mesin tetas, sedangkan fumigasi telur tetas tidak dilakukan karena
Berdasarkan hasil pengamatan, mesin tetas dengan ukuran volume 100.069,2 cm3
gas formaldehyde yang dihasilkan oleh campuran KMnO4 dan formalin untuk
pendapat Agus (1992), yang menyatakan fumigasi merupakan cara sanitasi telur
mesin tetas ialah konsentrasi 3 kali, karena jika terlalu rendah ditakutkan tidak akan
membunuh mikroorganisme yang ada, dan jika terlalu tinggi tidak baik untuk
perkembangan telur didalam mesin tetas tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Kartasudjana dan Suprijatna (2010), yakni jika jenis desinfektan atau
dosisnya terlalu tinggi akan menyebabkan kematian pada embrio, maka dari itu
Sumber :
Agus, B. M. 1992. Mengelola Ayam Buras. Kanisius, Yogyakarta.
Kartasudjana, R., dan Suprijatna, E. 2010. Manajemen Ternak Unggas. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Mahfudz, L.D. 2004. Hidrogen Peroksida Sebagai Desinfektan Pengganti Gas
Formaldehyde pada Penetasan Telur Ayam . Karya Ilmiah Fakultas
Peternakan, Universitas Diponegoro. Semarang.
Siregar, A .P., M.H . Togatorop dan Sumarni . 1975 . Pengaruh Beberapa Tingkat
Konsentrasi Kalium Permanganat dan Formalin 40% untuk Penghapus
Hamakan Telur Tetas. Bulletin LPP, No . 14: 34-38 .