(Karya Ilmiah)
DISUSUN OLEH :
YUDHANTO SAPUTRA
NPM.17743030
Puji dan syukur saya panjatkan kepada allah SWT yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia-NYA pada saya sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah
ini, dengan judul Karakteristik Fisik, Kimia, dan Biologis Prodak Pellet
Indigofera sp sebagai Pakan Kelinci.
Harapan saya karya ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca
mengenai manfaat Pellet Indigofera sp dan dapat di aplikasikan dalam berternak
kelinci sebagai sumber protein.
Saya menyadari karya ilmiah ini belum sempurna, karena itu saya butuh kritik dan
saran yang membangun agar saya dapat memperbaiki karya ilmiah yang lebih
baik lagi.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada Kepala Program Studi Teknologi
Produksi ternak, dosen peternakan, dan kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga Allah SWT selalu senantiasa
meridhai usaha kita semua. Aamiin
Penyusun
2
DAFTAR ISI
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................15
3.2 Saran .................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
mempunyai potensi biologis yang besar antara lain dewasa kelamin yang
cepat, selang beranak pendek, litter size tinggi, laju pertumbuhan tinggi,
pemeliharaan mudah, serta dapat dikembangkan pada skala kecil dan besar
yang besar untuk menutupi biaya produksinya, selain itu kelinci dapat
Saat ini pakan yang dijual di pasaran memiliki kualitas yang minim, karena
pakan yang dijual dipasaran saat ini dijual dengan berbagai varian harga dan
kualitas yang berbeda-beda. Untuk mencapai kualitas pakan yang baik dan
harga yang terjangkau oleh peternak perlu dicari bahan pakan alternative
sp.
sebagai bahan pakan sumber protein dengan kandungan nutrisi bahan kering
89,47 %, energi 3788 kkal/Kg, serat kasar 15,13 % , protein kasar 22,30-31,10
%, walau memiliki anti nutrisi (tannin) tetapi dengan jumlah yang rendah
4
sehingga aman untuk diberikan sebagai sumber hijauan. Tanaman ini juga
sangat toleran terhadap musim kering dan genangan air sehingga dapat
bahan pakan ternak juga berfungsi sebagai sumber protein pada ransum
kelinci.
Tujuan Karya Ilmiah Karakteristik Fisik, Kimia, dan Biologis Prodak Pellet
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan
disebut vivipar. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup
yang tidak kalah baik dibanding daging sapi atau ayam, dalam 100 gram
daging kelinci mengandung kalori sekitar 175 kkal, 33 gram protein, 123 mg
kolesterol, dan total lemak 3,5 gram (dengan kandungan lemak jenuh hanya 1
gram). Dengan dasar itu menjadikan kelinci menjadi pilihan sumber energi
yang baik. Diluar itu kelinci yang baik dan sehat tidak terlepas dengan
pemberian pakan yang sesuai nutrisi yang dibutukan oleh kelinci. Salah satu
bahan pakan yang berkualitas dengan sumber protein yang tinggi adalah
Indigofera sp. Indigofera sp sangat baik sebagai bahan dasar maupun sebagai
kebutuhan hidup pada kelinci sehingga dapat dijadikan bahan pakan alternatif
BAB II
Pada bagian metodologi dan hasil kajian akan dibahas beberapa studi literatur
yang terdiri dari pencarian data, bahan atau kajian pustaka mengenai hal yang
2.1 Kelinci
dan digemari masyarakat. Budidaya kelinci ini sangat mudah, bahkan juga
pembuatan pakan pun sangat mudah. Kelinci termasuk dalam hewan mamalia
Selain itu, jenis kelinci sangat beragam mulai dari kelinci potong (konsumsi),
kelinci hias dan kelinci penghasil bulu. Namun, setiap kelinci memiliki bobot
memiliki struktur badan yang sangat sempurna mulai dari anatomi dan juga
histologinya(Anonim, 2007).
11
Kingdom/Kerajaan: Animalia
Genus : Oryctolagus
bagi keluarga dan di kota-kota sebagai ternak hias atau hewan kesayangan
Kelinci adalah hewan herbivora termasuk binatang malam, oleh karena itu
aktivitas hidup seperti makan, minum, kawin dan lain sebagainya dilakukan
pada malam hari, maka bila hari menjelang malam, pakan atau minum harus
Berdasarkan bobotnya, ternak kelinci dewasa dibedakan atas tiga tipe, yaitu
tipe kecil, sedang dan berat. Kelinci tipe kecil berbobot badan antara 0,9 –
2,0 kg, tipe sedang 2,0 – 4,0 kg dan tipe berat 5,0 – 8,0 kg. Ras kelinci
bakteri yang hidup di dalam sekumnya (Farrel dan Raharjo, 1984 yang
berprotein rendah, yang berasal dari bahan makanan yang tidak dimanfaatkan
oleh manusia sebagai bahan makanan menjadi protein hewani yang benilai
menjadi daging (Lebas et al., 1986 yang disitasi Brahmantiyo et al., 2014).
2.2 Indigofera SP
kandungan protein kasar yang tinggi setara dengan alfafa (25-23), kandungan
mineral yang tinggi ideal bagi ternak perah, struktur serat yang baik dan nilai
tanaman yang baik sebagai sumber bahan baku pakan berkualitas, namun
2010).
tahun 1900 sudah tersebar luas di wilayah pesisir sampai dataran tinggi
ternak dan suplemen kualitas tinggi untuk ternak karena kandungan nutrisinya
pelindung tanaman pangan, pelindung tanah dari erosi dan sebagai tanaman
protein yang tinggi, toleran terhadap musim kering, genangan air, dan tahan
terhadap salinitas.
sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Family : Rosales
Subfamily : Leguminosainosae
Genus : Indigofera
hujan yang kurang dan ketahanan terhadap herbivora merupakan potensi yang
baik sebagai cover crop (tanaman penutup tanah) untuk daerah semi- kering
Interval defoliasi tanaman ini yaitu 60 hari dengan intensitas defoliasi 100 cm
dari permukaan tanah pada batang utama dan 10 cm dari pangkal percabangan
Indigofera sp. berpotensi sebagai sumber bahan pakan unggas karena pada
bagian daunnya memiliki 27.68% protein kasar, 1.16% kalsium, 0.26% fosfor,
3.70% lemak kasar serta serat kasar 15.25%, 0.08% tannin, 0.41% saponin
Menurut Kumar et al. (2005) toleransi tannin dalam pakan unggas sebanyak
sangat cepat, adaptif terhadap tingkat kesuburan rendah, mudah dan murah
pemeliharaannya.
toleran terhadap musim kering, genangan air dan tahan terhadap salinitas
adalah sebagai berikut: protein kasar 27,97%; serat kasar 15,25%, Ca 0,22%
Hasil penelitian Abdullah dan Suharlina (2010), umur panen yang tepat untuk
umur 60 hari.
2.3 Pellet
Pellet adalah bentuk ransum yang berasal dari berbagai bahan pakan dengan
dibuat menjadi pellet untuk mengurangi loss nutrisi dan dalam bentuk yang
lebih utuh. Pengolahan limbah padat industri menjadi bentuk pellet untuk
dan transportasi. Selain itu pengolahan pakan menjadi pellet dapat mengurangi
perekatan antar partikel sehingga penampakan pellet menjadi lebih baik dan
pellet akan langsung mengering sehingga tidak perlu lagi proses pengeringan.
Pelletizer merupakan alat vital dalam feed mill yang berfungsi untuk
Menurut Rizal (2005) menyatakan bahwa mesin pellet yang mutakir sudah
dilengkapi dengan unit pemberi uap panas serta laju penggumpalan bahan
input sudah dilakukan secara otomatis. Kemampuan mesin pellet skala besar
bisa mencapai 500 kg/jam. Prinsip kerja mesin pellet yaitu bahan pakan dalam
die akan mengalami proses pengepresan, heating, dan drying akibat tekanan
yang ditimbulkan oleh roll yang berinteraksi dengan dyes tempat bahan
Uji Fisik adalah uji dimana kualitas produk diukur secara objektif berdasarkan
hal-hal fisik yang nampak dari suatu produk. Prinsip uji fisik yaitu Pengujian
dilakukan dengan cara kasat mata, penciuman, perabaan dan pengecapan dan
alat-alat tertentu yang sudah di akui secara akademis. Ada dua cara yang bisa
sebagainya, selanjutnya kita sampaikan apa yang kita rasakan. Ini yang
disebut dengan analisa sensori. Karena reaksi kita sebagai manusia yang
peralatan tertentu, hasilnya dinyatakan dengan unit satuan meter (m), kilogram
(kg) dan detik (dt). Pendekatan fisik untuk mempelajari sifat mekanis bahan
disebut rheology.
Uji Kimia adalah uji dimana kualitas produk diukur secara objektif
Daya cerna dapat diartikan sebagai jumlah zat makanan dari suatu bahan
dalam suatu bentuk tertentu sehingga dapat diserap usus. Daya cerna dapat
(Muchhtadi, 2000).
Pengukuran kecernaan atau nilai cerna suatu bahan pakan adalah usaha
menentukan jumlah nutrien dari suatu bahan pakan yang didegradasi dan
diketahui dengan melihat selisih antara jumlah nutrisi yang dimakan dan
jumlah nutrien yang dikeluarkan dalam feses. Nutrisi yang tidak terdapat
dalam feses inilah yang diasumsikan sebagai nilai yang dicerna dan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
nutrisi bahan kering 89,47 %, energi 3788 kkal/Kg, serat kasar 15,13 % ,
musim kering dan genangan air sehingga dapat ditanam di wilayah Indonesia.
3.2 Saran
akan manfaat dari tumbuhan indigofera sp sebagai pakan sumber protein bagi
Haris, R.S. dan E. Karmas. 1986. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan.
Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung. Rasyaf, M. 2001. Seputar Makanan Ayam
Kampung. Cetakan IX, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Rizal, A. 2005. Pengolahan Pakan
Ayam dan Ikan Secara Modern. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Slinger, S.J. 1973.
Effect of Pelleting and Crumbling Method on the Nutritional Value of Feeds Prodedding
Science Washington.
Issanchou S. 1996. Consumer expectations and perceptions of meat and meat product
quality
Ali, Usman dan Badriyah. 2010. Intensifikasi Pemeliharaan Kelinci Penghasil Daging
Komplit.DosenFakultasPeternakan.UniversitasIslam Malang.