Anda di halaman 1dari 46

UPAYA MEMAJUKAN INDONESIA

BELAJAR DARI KOREA SELATAN

Disusun oleh :
Livia Devina K (1451076)
Juane Patricia L (1451091)
Cut Putri N (1451109)
Zsazsa Zakiah (1451124)
Jeanet Sherly S (1451140)
Febianti (1451166)
Sri Dewi R (1451208)
Patricia Leonie N (1451221)
Herlina Orlano S (1451246)
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Maranatha
Bandung
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih

karunia-NYA, rahmat, serta penyertaan-NYA sehingga karya tulis ini

dapat terselesaikan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang

kami alami dalam proses pengerjaannya, namun karya tulis kami

yang berjudul UPAYA MEMAJUKAN INDONESIA : BELAJAR DARI KOREA

SELATAN dapat kami selesaikan dengan baik. Penyusunan karya tulis


ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan. Penyusunan karya tulis ini tak kala

terlepas dari pihak-pihak yang ikut turut berperan serta dalam

penyusunan karya tulis ini. Untuk itu tak lupa kami juga mengucapkan

banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan

memberikan bantuan serta dorongan dalam penyusunan karya tulis

ini, kami ucapkan terimakasih kepada :


1. Bapak Th. Tommy Hartomo, ST., M.AP ,selaku dosen mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan yang telah mengajar dan

membimbing kami.
2. Teman-teman kami yang turut mendukung dan membantu kami

dalam penyusunan dan pembuatan karya tulis ini.


3. Serta semua pihak yang telah banyak membantu kami yang

mungkin namanya tidak tercantum pada kata pengantar ini.

Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak yang

berarti tidak ada orang yang sempurna, setiap orang pasti memiliki

kekurangan. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati menerima

kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan penulis pada khususnya. Terima kasih.

Bandung, November 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I.............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 5
BAB II.............................................................................................................. 6
PEMBAHASAN................................................................................................. 6
2.1 Sejarah Terbentuknya Negara Korea Selatan.....................................6
2.2 Korea Selatan Dulu dan Korea Selatan Saat ini................................10
2.3 Perbandingan Indonesia dengan Korea Selatan..............................16
2.4 Hal-hal Positif Korea Selatan yang Patut dicontoh oleh Indonesia. .27
2.4.1 Sistem Pendidikan di Korea Selatan..........................................27
2.4.2 Mereka Sudah Biasa Kerja Lembur............................................27
2.4.3 Menghargai Perbedaan..............................................................27
2.4.4 Menghargai Produk Dalam Negeri.............................................28
2.4.5 Menghargai Hasil Sumber Daya Alam Dalam Negeri.................28
2.4.6 Segi Hukum............................................................................... 29
2.4.7 Budaya...................................................................................... 29
BAB III........................................................................................................... 33
PENUTUP...................................................................................................... 33
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 33
3.2 Saran............................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia dan Korea Selatan merupakan negara yang memiliki

sejarah panjang ditindas dan dipermainkan serta dikuras sumber

dayanya oleh negara lain. Negara-negara penjajah tersebut

meninggalkan Indonesia dan Korea begitu saja dalam keadaan hancur

setelah dijajah, sehingga kedua negara ini sama-sama harus

berusaha membangun kembali negaranya. Sejak masa kemerdekaan

hingga sekarang, kedua negara ini telah berusaha membangun

negaranya masing-masing sekuat tenaga namun Korea berhasil lebih

cepat dalam masuk menjadi negara maju dibandingkan Indonesia.

Sebagai negara yang memiliki latar belakang dan perjuangan sama

untuk merdeka dan berkembang, Indonesia dan Korea Selatan bisa

melakukan kerjasama saling membantu agar dapat menjadi negara

yang lebih baik dan maju. Indonesia dapat mencontoh Korea Selatan

mengenai apa rahasia sehingga Korea Selatan bisa lebih maju lebih

cepat dari Indonesia dan mengaplikasikannya di Indonesia. Indonesia

dan Korea Selatan merupakan negara yang menganut demokrasi,

sesama anggota PBB dan WTO memiliki hubungan latar belakang

yang sama, begitu pula dari sisi sejarah berdirinya. Begitu banyaknya

persamaan antar kedua negara ini dapat memper-erat rasa


kebersamaan dan saling membantu antar negara dalam bentuk-

bentuk kerja sama bilateral.

Dunia global yang menjadi lebih terhubung ini merupakan masa

di mana informasi dan jaringan kerja sama antar negara dunia

merupakan kekuatan utama untuk bertahan dari gempuran arus

perubahan global. Jika hanya satu negara bertahan sendirian

melawan gempuran arus global ini, maka Negara tersebut akan sulit

bertahan. Namun dengan adanya kerja sama antar negara yang

saling bahu membahu maka akan lebih mudah menghadapi masalah

yang muncul dari dunia global ini. Bentuk kerja sama bilateral dengan

tingkatan sederajat antar pelakunya inilah yang secara pribadi

diinginkan terbentuk dalam kerja sama Indonesia dan Korea Selatan.

Karena dengan adanya kerja sama sederajat ini bisa membuat

Indonesia dan Korea Selatan menjadi lebih kuat dan saling

menghormati sehingga dapat terjalin hubungan kerja sama dan

kekerabatan dekat diantara keduanya. Bentuk kerja sama ini bisa

masuk dalam berbagai bidang seperti kerja sama dalam bidang

ekonomi, edukasi, kebudayaan, politik internasional dan militer. Kita

semua berharap bahwa frekuensi kerja sama antar negara-negara ini

ditingkatkan dengan tujuan membuat kedua negara ini merasa

memiliki hubungan erat satu sama lain dan merasa saling memiliki

sehingga munculnya rasa persaudaraan antar kedua negara ini dan

rakyatnya. Seperti layaknya rasa persaudaraan erat yang dimiliki


rakyat Indonesia terhadap masyarakat Timur Tengah yang sengsara

atas dasar agama, begitu juga yang saya harapkan terhadap rakyat

Korea Selatan. Namun rasa persaudaraan ini lebih berasaskan pada

persahabatan melalui hubungan ekonomi, edukasi, kebudayaan dan

militer. Kerjasama ini bisa melalui diplomasi jalur 1 (pemerintah) dan

diplomasi jalur 2(masyarakat), melalui pemerintah bisa seperti kerja

sama formal yaitu perjanjian bilateral. Pada jalur 2, diplomasi bisa

dilakukan dengan kerja sama yang informal dan pelakunya dilakukan

oleh rakyat seperti kegiatan sosial dan ekonomi antara masyarakat

kedua negara.

Karenanya perpaduan antar kedua tipe diplomasi ini sangatlah

penting, diplomasi formal berguna untuk memberi dasar bagi

Indonesia dan Korea Selatan melakukan hubungan kerjasama

bilateral. Kegiatan diplomasi jalur 2 yang dilakukan oleh masyarakat

kedua negara berguna untuk mempererat hubungan antar kedua

negara melalui hubungan ekonomi dan kebudayaan yang dapat

menimbulkan persaudaraan. Pada bidang ekonomi, frekuensi

perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan harus ditingkatkan.

Karena kegiatan ekonomi memiliki andil yang besar mempengaruhi

hubungan baik antara negara. Jika frekuensi perdagangan sering

terjadi dan dalam volume besar, maka Negara tersebut akan dilihat

sebagai negara yang penting untuk dijaga hubungannya. Pada tingkat

diplomasi negara, akan terjadi hubungan erat antara Indonesia dan


Korea Selatan Karena adanya kepentingan negara masing-masing.

Pada tingkat diplomasi jalur 2, hubungan ekonomi yang dilakukan

masyarakat seperti MNC, dapat mempererat hubungan masyarakat

antar kedua negara. Hubungan ini dapat mempererat karena dengan

adanya kepentingan ekonomi, maka kedua masyarakat akan terus

melakukan interaksi. Interaksi ini pada akhirnya akan membuat

masyarakat kedua negara saling berkenalan dan memungkinkan

munculnya hubungan-hubungan kerja sama dalam bidang lain.

Bidang edukasi juga harus ditingkatkan, tepatnya ditingkatkan

melalui pertukaran informasi,teknologi dan pertukaran pelajar antar

Indonesia dan Korea Selatan. Pertukaran ini, terutama pertukaran

pelajar, bisa membawa Indonesia dan Korea Selatan untuk saling

mengenali masyarakat masing-masing, bertukar kebudayaan dan bisa

mempererat hubungan sosial rakyat antar negara. Selain itu

pertukaran informasi dan teknologi bisa menjadi sarana untuk untuk

memajukan industri negara satu sama lain yang berimplikasi pada

majunya perekonomian kedua negara. Jika Indonesia dan Korea

Selatan bisa menjalankan program edukasi antara kedua Negara ini

dengan baik maka hubungannya akan berjalan menjadi lebih erat,

karena kedua negara ini merasa diuntungkan dari hubungan tersebut.

Hubungan militer juga bisa menjadi salah satu kunci untuk

mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Hubungan ini militer ini bisa dibilang sangatlah penting, karena


keadaan Korea Selatan yang masih siaga perang. Jika Indonesia bisa

memanfaatkan ini dan menjalin kerja sama dalam bidang militer

seperti mengadakan latihan bersama serta membuat pakta militer

antara kedua negara maka hubungan kedua negara bisa menjadi

sangat erat. Keeratan ini bisa menjalar dari tingkat negara hingga

tingkat masyarakat. Karena masyarakat Korea Selatan yang sedang

berperang mendapat bantuan militer dari Indonesia, maka akan

terjadi rasa hubungan erat persaudaraan karena bantuan tersebut

diberikan pada saat yang dibutuhkan. Kebudayaan merupakan bidang

termudah dan menarik bagi masyarakat umum dunia untuk dipelajari.

Karena budaya merupakan hal unik yang berasal dari local genius

negara masing -masing dan tidak ada di tempat lain. Potensi budaya

yang dimiliki oleh Indonesia dan Korea Selatan sangatlah besar, Jika

dilakukan pertukaran untuk mempelajari budaya antara kedua negara

tersebut,maka akan semakin mempererat hubungan antara kedua

negara tersebut. Hal ini akan membuat masyarakat Indonesia dan

Korea Selatan saling mengerti tentang apakah masyarakat antar

kedua negara tersebut sehingga muncullah rasa kepercayaan dan

rasa kerja sama antar kedua negara tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah terbentuknya negara Korea Selatan?
2. Bagaimana keadaan Korea Selatan dulu dan Korea Selatan
saat ini?
3. Bagaimana perbandingan negara Korea Selatan dengan

negara Indonesia?
4. Apa saja hal-hal positif negara Korea Selatan yang patut

dicontoh oleh negara Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui sejarah terbentuknya Negara Korea Selatan.
2. Mengulas perkembangan yang terjadi di Korea Selatan.
3. Mengetahui nilai-nilai apa saja yang mendorong

pertumbuhan Korea Selatan.


4. Menelusuri budaya-budaya yang dipertahankan atau

dilestarikan oleh Korea Selatan.


5. Menggali tradisi yang ada di Korea Selatan.
6. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat Korea

Selatan maju seperti seekarang ini.


7. Menganalisis faktor apa yang membuat masyarakat Korea

Selatan sangat memiliki rasa cinta akan negaranya.


8. Membandingkan Korea Selatan dengan Indonesia.
9. Hal-hal positif apa yang patut Indonesia pelajari dari Korea

Selatan.
Selain itu, melalui penyusunan makalah ini juga bertujuan

untuk melihat bagaimana perkembangan, budaya, kesejahtraan

Negara Indonesia di mata dunia. nilai apa saja yang patut diikuti

atau dicontohi oleh bangsa Indonesia guna kehidupan

kebangsaan yang lebih baik. Mengetahui atau mencari cara

untuk membuat warga Negara lebih memiliki nilai atau rasa

kebangsaan di dalam dirinya yakni mencintai Negaranya

dengan sepenuh hati dan jiwa. Menelusuri dan menganalisisapa

saja yang menjadi faktor Indonesia seperti sekarang ini, kenapa


kebanyakan dari warga Negara Indonesia lebih mencintai atau

lebih bangga ketika mampu mengembangkan budaya Negara

lain di dalam kehiduapan mereka, contoh umumnya yaitu

bahasa, kebanyakan orang lebih senang atau bangga terhadap

dirinya ketika mereka belajar atau mahir dalam berbahasa

korea ketimbang mahir dalam bahasa Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Terbentuknya Negara Korea Selatan

Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai

dengan sekarang. Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar


tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum 6000 SM yang

diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian

Kerajaan Gojoseon berdiri tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM

Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.

Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo,

Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan

Manchuria. Tiga kerajaan ini saling bersaing

secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan

yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis

serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Cina. Kerajaan Silla perlahan-

lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo.

Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh

Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo

yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut

semenanjung Korea, yakni Balhae.

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga

mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang

baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung

Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan

bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae

Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Selama masa

pemerintahan Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan


masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang

pesat. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu

Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238,

Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami

perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian

damai.

Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti

Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450)

mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara1592-1598, dalam

Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat

dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada

tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita

serangan dari Dinasti Qing.

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut

Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani

Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun 1905,

Jepang memakasa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang

menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang

mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan

Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa

kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang


dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif

di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.

Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat

rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun

rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan

baru terbentuk, yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea

Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara

kedua belah pihak mencuat ketika Perang Korea meletus

tahun 1950 ketika pihak Korea Utara menyerang Korea Selatan.

Dalam abad ke 19, Korea mencoba mengontrol pengaruh asing

dengan menutup semua perbatasannya untuk semua negara kecuali

dengan Cina. Tahun 1853 sebuah kapal perang Amerika Serikat, USS

South America, berlabuh di Busan selama 10 hari dan mengadakan

kontak dengan pejabat-pejabat Korea. Beberapa orang Amerika

pernah terdampar di Korea karena kapal mereka tenggelam pada

tahun 1855 dan 1865, namun mendapat perlakuan yang baik dari

orang Korea dan mereka dipulangkan ke negara asal lewat Cina.

Walau demikian Choson tetap waspada terhadap pihak-pihak asing

dan juga tetangga mereka, Dinasti Qing.

Pembagian Korea menjadi Korea Utara dan Korea

Selatan bermula sejak kemenangan Blok Sekutu di dalam Perang

Dunia II, mengakhiri 35 tahun Penjajahan Jepang atas Korea. Di


dalam sebuah proposal yang ditolak oleh hampir seluruh

bangsa Korea, Amerika Serikat dan Uni Soviet setuju untuk sementara

menduduki negara Korea sebagai wilayah perwalian dengan zona

pengawasan yang didemarkasi pada sepanjang 38 derajat lintang

utara. Tujuan perwalian ini adalah untuk mendirikan pemerintah

sementara Korea yang akan menjadi bebas dan merdeka pada

waktunya. Meskipun pemilihan umum dijadwalkan, dua adidaya

mendukung dari belakang para pemimpin yang berseberangan dan

dua negara itu secara efektif telah didirikan, masing-masing

mengakui kedaulatan atas seluruh Semenanjung Korea.

Sejarah Korea Selatan sendiri secara resmi dimulai ketika

pembentukan negara Korea Selatan pada 15 Agustus 1948,

meskipun Syngman Rhee telah mendeklarasikan pembentukannya di

Seoul pada 13 Agustus.

Setelah Penjajahan Jepang di Korea yang berakhir karena kekala

han Jepang pada Perang Dunia II tahun 1945, Korea dibagi menjadi

dua wilayah berdasarkan garis 38 derajat lintang utara sesuai dengan

perjanjian yang diadakan oleh PBB. Uni Soviet di bagian utara

dan Amerika Serikat di bagian selatan. Uni Soviet dan Amerika Serikat

tidak berhasil mencapai kesepakatan mengenai implementasi

penyatuan Korea. Hal ini mengakibatkan pembentukan pemerintahan

yang terpisah dengan masing-masing pemerintah mengklaim

memiliki wilayah resmi atas seluruh Korea.


Sejarah Korea Selatan dalam perkembangannya diwarnai oleh

pemerintahan yang demokratis dan otokratis secara bergantian.

Republik pertama yang awalnya diklaim sebagai pemerintahan yang

demokratis lama kelamaan menjadi otokratis hingga akhirnya jatuh

pada tahun 1960. Republik kedua yang benar-benar demokratis harus

dijatuhkan oleh rezim militer yang otokratis dalam waktu yang

singkat. Republik keenam merupakan pemerintahan yang stabil dan

menganut asas demokrasi liberal.

Deklarasi Kairo pada bulan Desember 1943 oleh Sekutu yang

tergabung atas Inggris, Cina dan Amerika Serikat, menyatakan bahwa

Korea akan dibebaskan dari penjajahan Jepang dan akan menjadi

negara merdeka "pada waktunya, walaupun presiden Amerika Serikat

Franklin D. Roosevelt memiliki rencana yang berbeda untuk Korea,

rakyat Korea menerjemahkan arti "pada waktunya" sebagai "saat

dimana Perang Pasifik berakhir dan kekuasaan Jepang disingkirkan

dari Korea".

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan

penyerahan tanpa syarat kepada Tentara Sekutu dan kemerdekaan

yang telah lama diharapkan rakyat Korea akhirnya tiba. Pada hari itu,

para pemimpin negara, termasuk Yeo Un-hyeong, membentuk Komite

Persiapan untuk Pendirian Negara Korea. Berbagai aktivitas

diselenggarakan di seluruh negeri untuk mendukung persiapan itu.


Para pejuang kemerdekaan yang berjuang di luar negeri kembali ke

Korea.

Namun, Amerika Serikat memiliki rencana untuk membagi

Semenanjung Korea sepanjang pararel ke-38 menjadi dua zona

operasi militer untuk Amerika Serikat dan Uni Soviet. Lebih lanjut,

rencana Amerika Serikat sebenarnya adalah bukan menjadikan Korea

negara merdeka sesegera mungkin setelah merdeka. Malahan

Roosevelt ingin menjadikan Korea sebagai negara di bawah Perwalian

Sekutu selama 35 tahun setelah bebas dari Jepang. Jendral R.Hodge,

komandan AS di Korea, mengerahkan Pemerintahan Militer Bersenjata

AS (US Army Military Goverment) dan menjadikan Korea bagian

selatan sebagai daerah di bawah peraturan militer Amerika Serikat.

Bangsa Korea sangat kecewa dan geram. Perasaan simpati mereka

terhadap Amerika Serikat langsung dingin.

2.2 Korea Selatan Dulu dan Korea Selatan Saat ini


Pada tahun 1950, Korea Selatan termasuk kedalam salah satu

negara termiskin di dunia. Setaraf dengan negara-negara termiskin di

Afrika dan Asia. Majalah Time menyatakan, Korea Selatan lebih miskin

dari Irak, Liberia, dan Zimbabwe. Ekonominya hanya bergantung

kepada pertanian belum lagi sempat hancur gara-gara pendudukan

Jepang dan Perang Korea. PBB mengusulkan agar mereka meniru

Kenya agar maju. Tapi pemimpin Korsel memilih jalan sendiri.


Sekarang dalam purchasing power parity, orang Korea meraih USD 33

ribu per tahun per kapita, sedangkan Kenya hanya seperduapuluhnya.

Dalam 4 dekade, Korea Selatan berubah cepat dari negara

termiskin, menjadi salahsatu Negara paling kaya dan tercanggih di

dunia dengan nilai ekonomi Trilyunan dollar. Tahun 1963, GDP

perkapitanya cuma $100. Tahun 1995 sudah $10.000. 2007, $25.000.

Goldman Sachs meramalkan Korea tahun 2050 nanti akan jadi negara

terkaya nomor 2 di dunia, mengalahkan semua bangsa lainnya

kecuali Amerika dengan pendapatan perkapita $81.000. Korea, juga

tercatat sebagai bangsa dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi

tercepat sepanjang sejarah.

Kemajuan Korea Selatan memang sangat ditunjang oleh

perkembangan pesat industri teknologinya. Miskin sumber daya alam,

mereka bekerja keras menjadi produsen barang jadi yang akhirnya

digemari. Produk-produk elektronik Korea, Samsung dan LG, telah

menguasai dunia. Dari ponsel canggih, televisi plasma, LCD, sampai

semikonduktor. LG sendiri sekarang adalah perusahaan pembuat

panel plasma terbesar di dunia. Samsung, adalah konglomerat

terbesar di dunia, yang hanya kalah oleh General Electric. Hyundai

dan Samsung Heavy Industries, adalah yang terbesar di dunia dan

mengalahkan Jepang tahun 2004. Hyundai, juga menjadi perusahaan

otomotif ke 5 terbesar di dunia.


Korea juga telah jadi negara termaju di dunia dalam hal

infrastruktur teknologi. Sejak tahun 2000, seluruh masyarakat Korea

telah menikmati jaringan internet 100 Mbit/detik, siaran televisi

interaktif high-definition, teknologi komunikasi 4G.

Ekonomi dibangun dengan mendirikan industri-industri standar

negara berkembang, tekstil, sepatu, yang mudah dan ringan. Tapi

pemerintah sudah sekaligus mempersiapkan segalanya, infrastruktur,

sumberdaya, dan pengetahuan untuk level industri selanjutnya.

Industri berat dan strategis, baja, otomotif, perkapalan. Bukan untuk

dimajukan, tapi untuk mengusai dunia.

Pemerintah memberikan dukungan yang kuat untuk dunia

usaha. Infrastruktur, modal yang murah, pajak rendah untuk industri

unggulan, dan sumberdaya manusia berkualitas tinggi. Birokrasi

dibuat super efisien dan berkualitas tinggi. Para birokrat dididik

dengan proses belajar dan disiplin kelas dunia. Hanya yang terbaik

yang ada dalam birokrasi, yang tidak efisien langsung dibuang. Tidak

ada waktu untuk birokrasi korup.

Para konglomeratnya, Hyundai, Samsung, dan LG juga adalah

pejuang yang sangat nasionalis. Mereka pada dasarnya akan berjuang

mati-matian menembus pasar dunia demi kemajuan bangsa Korea.

Dengan, atau tanpa bantuan dari pemerintah.

Para pemimpin Korea juga punya visi yang sangat maju dalam

penyerapan dan pengembangan teknologi. Inilah kunci dari semua


bangsa-bangsa termaju. Tahun 1959, pemerintah Korea sudah

mendirikan Korean Atomic Energy Commision. Pertengahan tahun

1960, Kementerian Sains dan Teknologi dibentuk. Lalu Korea Institute

of Science and Technology yang dibentuk untuk riset industrial.

Setelah itu, proses pembelajaran sains dan teknologi dilakukan

secara besar-besaran. Para ilmuwan asing dan segala macam

teknologi terbaru dari Barat diserap habis-habisan. Persis seperti

Jepang. Riset dan penelitian digalakkan, orang-orang serta badan-

badan riset yang unggul diberi dana yang sangat besar oleh

pemerintah. Industri-industri dengan potensi pasar masa depan yang

besar dianalisis dan dikejar habis-habisan, baik oleh pemerintahnya

maupun swasta.

Industri-industri utama Korea Selatan sekarang adalah otomotif,

semikonduktor, elektronik, pembuatan kapal, dan baja. Korea juga

dengan intens mengembangkan industri-industri strategis masa

depan, seperti Nanoteknologi, Bioteknologi, Teknologi Informasi,

Robotika, dan teknologi ruang angkasa.

Korea mempunyai robot humanoid ke 2 di dunia, HUBO, robot

berkepala Einstein. (Robot humanoid pertama dunia adalah Asimo

dari Jepang). Korea juga berambisi menjadi Worlds Number 1

Robotics Nation, bangsa pengguna robot terbesar dunia, 2025 nanti.

Rahasia dari kemajuan Korea Selatan tersebut terletak pada

pembangunan manusia yang unggul yang memiliki kemampuan


tinggi dalam menyerap ilmu dan teknologi. Pembangunan manusia-

manusia unggul, lewat pendidikan unggul. Pendidikan terbaik di

dunia. Sejak lama, pemerintah telah berjuang agar anak-anak Korea

memiliki nilai matematika dan sains yang tinggi. Tidak dalam ukuran

Korea sendiri, tapi dalam skala global. Jadi sistem pendidikan terbaik

di dunia harus dibentuk. Ahli-ahli pendidikan terbaik di dunia, pakar-

pakar sains dan teknologi termaju didatangkan untuk membentuk

sistem pendidikan Korea. Berbagai usaha dilakukan agar universitas-

universitas di Korea bisa sejajar, dengan Harvard dan MIT, terutama

dalam advanced science dan technology.

Sejak awal 70-an, walaupun sangat berat, pemerintah telah

memberikan lebih dari 20% anggarannya untuk mengakselerasikan

proses belajar masyarakatnya, agar menciptakan generasi super

cerdas. Anak-anak Korea juga didorong untuk belajar ke kampus-

kampus paling terkemuka dunia seperti Harvard, Princeton dan MIT.

Tingkat IQ Korea secara nasional adalah yang tertinggi di dunia. Anak-

anak Korea juga memiliki ranking teratas dalam kemampuan

matematika, sains, problem solving, dan membaca dalam peringkat

OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Korea Selatan sebelum menjadi negara maju


Korea selatan setelah menjadi negara maju
2.3 Perbandingan Indonesia dengan Korea Selatan
Indonesia dan Korea Selatan merdeka pada hari yang

berdekatan. Kalau Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Korea

Selatan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945. Walaupun hanya

berbeda 2 hari, Korea Selatan yang dahulu lebih miskin dari

Indonesia, sekarang menempati papan atas Negara Maju.Jika melihat

negara Korea Selatan saat ini lalu membandingkannya dengan

Indonesia, sungguh perbedaannya sangat jauh. Bukannya kita tidak

punya sumber daya manusia yang mumpuni, lebih kepada sistem di

negara kita yang masih "sakit". Tentang sumber daya alam, kekayaan
Indonesia justru berlimpah. Namun negara kita justru harus

mengimpor bahan pangan atau apapun dari negara lain. Kemana

kekayaan kita berujung? Sudahkah pasal 34 ayat 1 dalam UUD 1945

diterapkan? Ya, kita harus mengakui bahwa negara kita masih sakit

dan berusaha menyembuhkannya, daripada mati-matian membela

diri tanpa melihat realita.

Kini Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea

Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau,

membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia.

Sebelum merdeka Korea Selatan sama miskinnya dengan negara-

negara di Afrika, bahkan lebih miskin dari Indonesia dan tetangganya,

Korea Utara. Namun Korea Selatan melakukan perubahan yang

sedemikian rupa, sehingga dalam waktu 40-50 tahun, mereka sudah

menjadi negara maju. Pada tahun 1980-an, Korea Selatan telah

sukses membangkitkan negaranya dari keterpurukan, dan hingga

tahun ini, Korea Selatan terus maju walaupun mereka sudah sukses.

Bagaimana nasibnya dengan indonesia? Adakah perubahan yang

sama banyaknya seperti Korea Selatan? Ya , negara kita harus lebih

banyak belajar dengan mencontoh negara Korea Selatan. Berikut

adalah perbandingan antara Indonesia dengan Korea Selatan dari

beberapa segi :

Pembangunan Ekonomi
Kalau dibandingkan masa-masa permulaan pembangunan

ekonomi di Korsel dan Indonesia, yang membedakan hanya masalah

prioritas dan kemudian strategi yang dipilih. Rezim militer Korsel

langsung fokus pada pembangunan ekonomi dengan prioritas

modernisasi pertanian, sambil membangun pondasi industri. Pada

saat yang sama dan berlanjut hingga pertengahan tahun 80-an,

konsentrasi rezim Soeharto terpecah antara pembangunan ekonomi

dan upaya memantapkan kekuasaan rezimnya. Sebenarnya tidak ada

resistensi yang berarti waktu itu, namun Soeharto selalu merasa tidak

aman sebelum pemujaan rakyat terhadap Bung Karno terkikis habis.

Hampir dua dekade Soeharto menghabiskan masa kekuasaannya

untuk melakukan de-sukarnoisasi, dilanjutkan program indoktrinasi

yang sangat masif dan intensif, termasuk penataran P4 dan kooptasi

semua unsur masyarakat. Jika korea fokus pada pembangunan

Ekonomi namun Indonesia terpecah fokus oleh Indoktrinasi. Di sisi

lain, modernisasi pertanian tidak bisa berjalan karena sebagian besar

petani di Jawa tidak memiliki lahan, sehingga Soeharto terpaksa

meniru program transmigrasi peninggalan kolonial Proyek ini banyak

menghabiskan anggaran, sebagian besar dikorupsi oleh kalangan

birokrat dan kaki tangan militer yang mendadak jadi pengusaha.

Dengan adanya wajib militer secara nasional di Korsel, negara

itu tidak mengalami kesulitan mengerahkan rakyatnya melakukan

modernisasi pertanian. Roda perekonomian pun segera berputar


karena semua orang bekerja dan punya penghasilan. Dengan sistem

rodi berbasis patriotisme ini, didukung penguasaan ilmu dan teknologi

pertanian, dalam waktu singkat agrobisnis mengalami booming di

Korsel. Padahal sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan

yang tandus, kecuali daerah sepanjang aliran sungai Han-gang yang

memang sangat subur. Kemajuan pertanian yang luar biasa itu

menjadi pijakan kokoh untuk memulai industrialisasi. Dengan

menyisihkan sebagian dana bantuan militer dari barat, Korsel

memberikan modal kepada sejumlah pengusaha untuk membangun

industri manufaktur. Kini, kendati Korsel sudah menjelma menjadi

negara industri raksasa, sektor pertanian masih memainkan peran

penting dan ikut menyumbang devisa yang signifikan.

Politik

Dalam politiknya Indonesia seperti sekarang ini akibat korupsi.

Korsel pun setali tiga uang. Perilaku korupsi di negara itu tidak kalah

parah dibanding di Indonesia. Perbedaannya hanya dua : Korsel sudah

menghukum tiga presidennya (Chun Doo-hwan, Roh Tae-woo, Kim

Young-sam) lantaran terlibat korupsi dan disana tidak ada praktek

kolusi seperti di Indonesia. Kolusi lebih mematikan dibanding korupsi.

Ibarat mencuri, korupsi adalah mengambil sebagian uang dari

brankas, sedangkan kolusi mengambil semua brankasnya tanpa harus

menggotongnya. Cukup dengan memainkan aturan hukum, brankas


tadi sudah berpindah hak tanpa yang bersangkutan harus mengotori

tangannya atau berkeringat menggotongnya. Praktek inilah yang

dilakukan Soeharto dan kroni-kroninya, dengan menciptakan berbagai

tataniaga, penguasaan sumber daya alam, pemerasan secara legal

dengan memperdaya konsumen, praktek monopoli dan oligopoli.

Nasionalisme dan Budaya

Di Korea suasananya rapi. Tidak ada sampah berserakan. Tetapi

di kita wajah kota-kota banyak yang semerawut. Disana banyak

tempat wisata yang indah namun di Indonesia pun juga banyak

wisata yang tidak kalah menarik yang dari sisi kontur alamnya lebih

eksotis. Hanya saja disana kerapihannya sangat dijaga. Masyarakat

Korea mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Bahkan di lampu lalu lintas

yang untuk memberikan kesempatan menyeberang bagi pejalan kaki

sekalipun. Para pejalan kaki di sini memang relatif lebih dihargai

ketimbang para pejalan kaki di Jakarta. Di Seoul pun juga ada

semacam busway, yang juga melintas di jalur khusus. Bedanya, jalur

khusus busway di Seoul tidak dibatasi tanggul seperti halnya busway

di Jakarta. Meski demikian, hampir tidak ada mobil pribadi yang

menyalip jalur busway tersebut. Saat aksi unjuk rasa pun. Memang

jalanan agak sedikit tersendat. Namun, tidak sampai membuat macet

total seperti yang kerap dilakukan demonstran Indonesia yang gemar

memblokir jalan. Dikorea juga tidak pernah kita dengar ada yang
kehilangan karena dicuri orang barang apapun jika kita letakkan

disembarang tempat dan kita tinggal itu pasti aman tidak ada yang

mau mengambil hak orang lain . Namun di Indonesia tingkat

kejahatan pencurian masih tinggi.

Dan rasa nasionalisme warganya yang tinggi. Di lihat dari

Sebagian besar kendaraan bermotor merupakan hasil produksi Korea.

Mereka memang sangat mencintai produk dalam negeri. Handphone-

handphone yang digunakan sebagian besar warga Korea pun

merupakan handphone made in Korea. Berbeda dengan Indonesia

lebih menyukai Impor dan masih kurangnya rasa cinta produk dalam

negeri. Namun di sisi lain secara kultural, Korea seperti kehilangan

identitas jati diri ke-Korea-annya. Sebagai contoh, yaitu lagu-lagu

Korea. Saat mencari suvenir, Rasanya sulit sekali menemukan barang-

barang khas Korea untuk buah tangan. Berbeda dengan Indonesia

memiliki banyak ciri khas yang dapat dijadikan suvenir. Etos Korea

yang disiplin dan peduli akan standar yang belum kita dapat lakukan

di Indonesia , karena masih kurangnya rasa peduli terhadap orang

lain dan kesadaran disiplinnya pun masih rendah.

Pendidikan dan Penguasan Tekonologi

Korsel memilih jalan yang tepat pendidikan satu-satunya

program untuk restorasi bangsa. 90 persen APBN hanya untuk

pendidikan. Belajar dan kerja keras hanya itu cara untuk memuliakan
hidup . Maka berduyun-duyun anak-anak pergi ke sekolah meskipun

menempuhnya berjalan kaki sejauh 10 km setiap harinya. Investasi

dan kesungguhan dalam pendidikan ini merupakan modal bagi Korsel

untuk menghasilkan tenaga kerja unggul di bidang industri. Inilah

yang menjadi impetus kemajuan bagi negeri ini. Resep pertama ini

kemajuan di bidang penguasaan iptek berkat resep kedua

keberhasilan Korsel jiwa entrepreneur, kemandirian dalam

menghadapi tantangan. Untuk mencapai kemandirian menghadapi

tantangan, diperlukan resep ketiga percaya diri untuk mencapai

keberhasilan. Dengan begitu Korsel memiliki SDM yang jauh

berkualitas dibandingkan dengan Indonesia masih banyaknya yang

tidak menempuh pendidikan karena faktor biaya, padahal pendidikan

merupakan tempat menghasilkan SDM yang dibutuhkan bagi suatu

pembangunan bangsa. Jika pendidikan relatif baik disertai

keterampilan maka akan berpengaruh terhadap pasar tenaga kerja

dan kepada produktivitas yang dihasilkan individu tersebut. Sehingga

akan menghasilkan generasi baru yang lebih berwawasan, memiliki

pola pikir yang lebih maju dan mampu memanfaatkan Teknologi.

Hukum

Penegakan hukum dan keparcayaan kepada pemerintah.

Kepercayaan masyarakat korea sangat tinggi kepada pemerintahnya

itu karena pemerintahnya begitu amanah dan karena memiliki prinsip

pemerintah adalah pelayan masyarakat dan pembebri kesejahteraan,


namun jika ada pemerintah yang bersalah mereka tidak segan-segan

meminta untuk mundur dan melakukan tindakan untuk menjatuhkan.

Di Indonesia penegakan hukum dan kepercayaan kepada Pemerintah

masih rendah karena sering kalinya terjadi banyak permainan politik

di pemerintahan kita Dengan begitu masyarakat Indonesia sulit untuk

percaya . Kita ambil contoh di Korea Selatan, banyak mantan presiden

masuk penjara gara-gara terbukti korupsi, apalagi para menterinya.

Mantan Presiden Chun Do-hwan (pensiunan jenderal), misalnya,

masuk penjara sewaktu Presiden Roh Tae-woo berkuasa. Padahal, Roh

Tae-woo juga pensiunan jenderal yang menjadi presiden karena

dukungan Chun Do-hwan. Di Indonesia, katanya korupsi diberantas.

Sejak zaman Ismail Saleh menjadi Jaksa Agung, sampai Komisi

Pemberantasan Korupsi berkiprah saat ini, sudah banyak pembabatan

korupsi secara tebang-pilih. Nyatanya, sampai pertengahan Agustus

2015 ini, masyarakat yang ambil SIM masih harus pakai calo walau

sudah ada Dirlantas Polri yang dipidana karena terbukti korupsi. Tidak

bakal ada efek jera terhadap pelaksanaan korupsi, koruptor tetap bisa

hidup nyaman di dalam lembaga pemasyarakatan. Semua penegak

hukum maupun para anggota parlemen juga tahu soal itu, tapi tidak

pernah ada perubahan. Dengan begitu penegakan hukum di

Indonesia masih dikatakan buruk.


Mengapa suatu negara dapat mengalami pertumbuhan pesat,

sementara negara lain lambat? Mengapa dua negara yang awalnya

memiliki tingkat kemakmuran relatif sama, pada akhirnya dapat

mencapai tingkat kemakmuran berbeda? Bahkan mengapa negara

yang memiliki sumber daya alam lebih sedikit akhirnya dapat

mencapai tingkat kesejahteraan lebih tinggi dibandingkan dengan

negara dengan sumber daya alam lebih banyak?

Itulah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul saat kita

membandingkan antara negara kita, Indonesia dengan Korea Selatan.

Jika dibandingkan dengan Indonesia, Korea Selatan memulai

pembangunan pada masa yang hampir sama tetapi memiliki sumber

daya alam yang jauh lebih miskin. Namun saat ini semua tahu, Korea

Selatan telah menjadi raksasa ekonomi baru, membuntuti negara-

negara maju, cukup jauh meninggalkan Indonesia.

Kesuksesan Korea Selatan melakukan pembangunan

negaranya secara mudah dapat dilihat dari peningkatan indikator

Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dari tahun 1960 sampai

2012. PDB perkapita Korea Selatan mengalami kenaikan sekitar 14,6

kali lipat. Ini merupakan lompatan terbesar yang pernah dicapai

dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dunia sampai saat ini.

Banyak pihak mengakui kesuksesan Korea Selatan terutama

karena tepatnya strategi mereka saat melaksanakan pembangunan di

awal tahun 60-an dulu. Belajar dari Korea Selatan dengan demikian
dapat dilakukan dengan mempelajari strategi mereka saat itu. Hasil

belajar ini akan sangat penting bagi kita karena kita baru saja

menyelesaikan agenda pemilihan presiden dan presiden baru akan

menyusun dan menjalankan RPJMN baru tahun 2015 sampai 2019.

Urusan yang emergency, seperti BBM saat ini, sampai dengan urusan

peningkatan daya saing, menjadi salah satu domain strategi nasional

kita yang harus ditetapkan sejak sekarang.

Rahasia kinerja pembangunan fantastis yang ditunjukkan

Korea Selatan ini, di antaranya karena tiga strategi yaitu motivasi,

fokus, dan pegembangan kapasitas.

Motivasi
Masyarakat Korea Selatan pada sekitar tahun 1950-an, adalah

individu-individu yang pemalas. Para petani sesudah panen pada

musim gugur, kemudian bermalas-malasan, dengan minum-

minum dan berjudi, sampai datangnya musim semi. Demikian

pula perusahaan, pada umumnya mereka tidak memiliki etos kerja

yang gigih, dan mereka merasa cukup dengan hanya menikmati

pasar domestik melalui pemilikan lisensi impor.


Pelan tapi pasti keadaan tersebut berubah dengan

kepemimpinan Presiden Park Chung Hee selama 18 tahun, yaitu

sejak 1961 sampai 1979. Presiden Park menjalankan strategi

meningkatkan motivasi baik kepada para petani secara individu

maupun kepada perusahaan melalui Semaul Undong atau gerakan

desa baru. Kepada petani misalnya, Presiden Park menekankan


bahwa pemerintah hanya akan mendukung petani yang memang

berinisiatif memperbaiki diri. Presiden Park bahkan berani

mengorbankan kekuasaannya untuk suksesnya strategi tersebut.


Dalam program tersebut desa dibedakan ke dalam tiga

golongan berdasarkan keinginan membangun mereka, yaitu desa

pemula (elementary), desa yang dapat memenuhi kebutuhan

sendiri (self help) dan desa mandiri (self reliant). Semakin tinggi

motivasi, semakin besar bantuan pemerintah. Pemerintah hanya

akan membantu mereka yang melakukan perbaikan bukan yang

membutuhkan perbaikan. Konon, ide memotivasi dengan cara ini,

diperoleh Presiden Park dari Indonesia, tepatnya saat berkunjung

ke Aceh, setelah melihat kaligrafi ayat al Quran yang sangat

populer yang artinya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum

kecuali mereka mengubah nasib mereka sendiri. Pendekatan ini

sangat bertentangan dengan teori tentang peran pemerintah

dalam perekonomian yang berlaku saat itu.


Fokus
Rahasia kedua keberhasilan Korea Selatan adalah dengan

menerapkan strategi fokus. Strategi ini lahir dari budaya Korea.

Dalam keluarga Korea merupakan suatu kelaziman di masa lalu

yang penuh keterbatasan, jika satu keluarga memiliki 5 anak

misalnya, maka ayahnya akan memilih hanya satu anak yang

akan disekolahkan sampai ke perguruan tinggi. Pilihan anak yang

mana adalah dengan melihat yang kira-kira dianggap paling


mampu dan saat sudah besar sanggup membiayai saudaranya

yang lain.
Budaya fokus ini diterapkan Korea Selatan dalam

menciptakan dunia usaha yang kompetitif di pasar internasional.

Ibaratnya jika ada 10 orang dihadapkan pada target mencapai

puncak tertinggi, maka pilihan Korea Selatan adalah dengan

menunjuk satu orang yang paling mampu dan meminta dia

membantu yang lain setelah berhasil mencapai puncak.


Dengan strategi fokus ini Korea Selatan 40 tahun-an yang lalu

memilih 5 industri besar dan industri kimia (heavy and chemical

industries - HCI) yang dijadikan target pengembangan, yaitu

elektronik, automobil, kapal laut, besi dan kimia. Kelima industri

tersebut pada saat itu masih sangat lemah. Prinsipnya, pemilihan

industri yang akan dikembangkan, tidak didasarkan pada industri

yang memiliki comparative advantage pada masa sekarang, tetapi

pada industri yang akan memiliki comparative advantage pada

masa depan.
Pengembangan Kapasitas
Strategi ketiga adalah pengembangan kapasitas, baik SDM

maupun dunia usaha. Pada tingkat SDM individu, pemerintah

Korea Selatan menekankan pendidikan universal dan pendidikan

elite. Dalam pendidikan universal ditekankan program penyiapan

tenaga guru, melalui pendirian pendidikan tinggi keguruan pada

tahun 1962. Wajib belajar diterapkan secara tegas yaitu untuk

pendidikan dasar 6 tahun (saat ini wajib belajar ditetapkan 9


tahun). Dalam pendidikan elite, Korea Selatan memberikan

beasiswa sampai jenjang S3 bagi pelajar berprestasi di negara-

negara maju.
Selain itu ditekankan pula pengembangan pendidikan

kejuruan sebagai pintu masuk untuk memperoleh pekerjaan.

Pemerintah mendorong sedemikian rupa agar para lulusan

sekolah menengah kejuruan semudah mungkin memperoleh

pekerjaan. Di lain pihak, pendidikan kejuruan juga menjadi sarana

penyediaan supply tenaga kerja yang berketerampilan tinggi

untuk mendorong perusahaan melakukan ekspor sebanyak-

banyaknya. Paling tidak dua hal dilakukan pemerintah untuk

mendorong sekolah kejuruan, yaitu kampanye nasional

mempromosikan sekolah kejuruan serta penetapan sertifikasi

lisensi dan indeks kinerja yang ketat.


Dalam pengembangan kapasitas perusahaan pemerintah

Korea Selatan mendorong perusahaan-perusahaan meningkatkan

kapasitas mereka dari sekadar pabrik menjadi subkontraktor

dan akhirnya menjadi kontraktor. Suatu usaha dikatakan baru

sampai level pabrik jika usaha tersebut baru mengelola input yang

harganya relatif murah. Perusahaan dikategorikan subkontraktor

jika sudah memiliki modal dan skill produksi yang efisien.

Subkontraktor kemudian didorong untuk meningkatkan kapasitas

menjadi kontraktor, yang akan sudah memiliki merk dagang,

jaringan distribusi dan desain yang khusus.


Dari Korea Selatan kita mempelajari bahwa strategi mereka,

yang disusun tahun 60-an tersebut, benar-benar down to earth

sehingga mengantarkan mereka kepada pencapaian seperti saat ini.

Strategi mereka juga didasarkan pada budaya mereka. Jika kita

bandingkan dengan strategi presiden kita, saat ini atau masa

sebelumnya, strategi kita masih banyak kekurangan, masih belum

dapat memastikan pencapaian tertentu yang kita harapkan. Namun

demikian sesudah pemilihan presiden kemarin, masih banyak waktu

untuk pemerintah terpilih mempertajam strategi untuk perbaikan

bangsa Indonesia di masa depan.

2.4 Hal-hal Positif Korea Selatan yang Patut


dicontoh oleh Indonesia
2.4.1 Sistem Pendidikan di Korea Selatan
Sistem pendidikan di Korea Selatan sangatlah "tidak normal".

Di Indonesia, jam sekolah hanya berlangsung selama 8 jam, tetapi

tahukah anda bahwa di Korea Selatan, mereka sekolah selama 16

jam. Bahkan ada pepatah mengatakan "tidur 4 jam dapat nilai

bagus, tidur 5 jam dapat nilai jelek". Sekarang di Korea tidak ada

ujian penentuan kelulusan untuk pelajar. Di Korea, 2 minggu

sebelum ujian, perpustakaan penuh oleh para pelajar yang ingin

belajar. SMK di korea tidak ada Ujian Nasional karena lebih

berfokus kepada kemampuan produktif/keahlian.


2.4.2 Mereka Sudah Biasa Kerja Lembur
Kalau di Indonesia kerja lembur sangat dihindari oleh para

pekerja, tetapi di Korea Selatan mereka bahkan dapat bekerja

sampai 18 jam. Hal itu sudah biasa bagi mereka. Tidak kaget bila

negara mereka kaya.

2.4.3 Menghargai Perbedaan


Negara Korea Selatan 45% tidak beragama, 30% Kristen, 22%

Buddha, sisanya adalah campuran. Tetapi hampir tidak ada konflik

agama yang terjadi. Orang Korea dibebaskan untuk memilih

agama masing-masing. Bahkan orang korea juga boleh untuk

tidak memiliki/menganut agama apapun. Jumlah penduduk korea

selatan yang belum/tidak memiliki agama sekitar 46,5%. (Bahkan

Indonesia yang konon silanya Bhinneka Tunggal Ika, masih banyak

cekcok antar agama).

2.4.4 Menghargai Produk Dalam Negeri


Jika anda pernah melancong ke negara Korea Selatan, maka

anda tahu apa yang saya maksud. Mereka sangat menghargai

produk dalam negeri mereka. Oleh sebab itu perputaran uang

tetap terjadi di dalam negeri. Orang Korea Selatan membeli mobil

Hyundai, KIA, Daewoo atau Sangyong sebagai kendaraannya.

Hanya sedikit sekali yang membeli Toyota, Honda, BMW, Mercy

atau yang lainnya.


Orang Korea Selatan membeli dan memakai HP bermerek

Samsung atau LG. Sangat sedikit sekali saya melihat orang Korsel

yang menggunakan Motorola, Soni atau Nokia. (Catatan tambahan


: Samsung dan LG saat ini masing-masing menduduki peringkt 2

dan 3 produksi ponsel terbesar dunia setelah Nokia).


Orang Korsel membeli motor yang bermerek Daelim,

Hyosung. Jarang sekali ditemukan motor bermerek Honda,

Yamaha, Suzuki atau Harley. Dirumah-rumah orang Korsel

dipenuhi perabotan elektronik bermerek Samsung dan LG. Baik

TV, DVD, mesin cuci, kulkas, komputer, heater, AC, hingga setrika.

2.4.5 Menghargai Hasil Sumber Daya Alam Dalam Negeri


Kimchi, Ginseng, Ramyon. Mungkin barang ini sudah tidak

asing di telinga anda. Ginseng di Korea Selatan adalah obat

murah, anda dapat membelinya dengan mudah. Mereka tidak

perlu meng-import produk herbal dari luar. (Bahkan Indonesia jauh

lebih banyak dan lebih bervariasi produk herbalnya tetapi

masyarakat lebih memilih obat barat, di Indonesia ada banyak

produsen jamu terkenal seperti SidoMuncul, Bintang Toedjoe, Air

Mancur, Sari Ayu, Mustika Ratu).

2.4.6 Segi Hukum


Perselingkuhan dan nomor telepon seluler diawasi ketat oleh

negara, angka perselingkuhan di Korea sangat rendah. Bagaimana

tidak, lalu-lintas data penggunaan seluler setiap warga negara

dilog (rekam) oleh negara. Jika kedapatan suami selingkuh maka

seorang istri bisa melapor ke Polisi dan minta dibukakan log

percakapan dan SMS telepon seluler suaminya. Selanjutnya, jika


sang suami terbukti selingkuh ini bisa sebagai alat bukti yang

memberatkan.
Hal yang paling ditakutkan pria Korea adalah saat bercerai,

kalau suami yang salah maka semua harta yang menjadi milik

bersama (gono-gini) semuanya akan jadi milik pihak istri dan

anak-anaknya, bagi yang sudah punya anak. Dan suami tidak

akan mendapatkan bagian sepeser pun.

2.4.7 Budaya
Hampir semua warga Korea mungkin pernah belajar

Taekwondo. Itu adalah salah satu cara mereka menghargai budaya

mereka. Bangsa Korea mirip dengan Bangsa China dan Bangsa

Jepang dalam hal Budaya. Mereka mau menerima pengaruh Barat

dan budaya luar. Tetapi tetap, Bahasa Korea dan Budaya adalah

nomor satu di Korea. Tidak update status FB dengan bahasa asing

tidak dianggap bodoh, tidak seperti di Indonesia masyarakatnya

suka menggunakan bahasa inggris kalau update status

bbm/facebook/twitter. Perusahaan TV Korea mengeluarkan biaya

besar untuk memproduksi drama & beberapa diantaranya yang

sukses diekspor ke luar negeri. Lokasi syuting serial/film Korea

kebanyakan mengambil tempat-tempat wisata di korea sekaligus

untuk mempromosikannya.

Mungkin dari kita ada yang heran, bagaimana bisa negara

semiskin korea selatan yang miskin nya mengalahi Zimbabwe bisa


menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita nya tembus USD

20 ribu. perusahaan teknologi nya seperti samsung dan LG tenar

dimana-mana, Perusahaan internet nya Korea Selatan, Naver

Corporation, mulai mengglobal antara lain berkat layanan messaging

Line yang dikembangkan subsidary-nya di Jepang, Line Corporation.

Pada tahun 1960 PBB mengusulkan Korsel meniru kenya saja

agar bisa lebih baik, tapi pemimpin korsel memilih jalan sendiri, dan

hasil nya bisa dilihat sekarang, korsel menjadi negara degan teknologi

termutakhir. Terlepas dari itu semua, korsel bisa semaju ini berkat

sikap orang-orang nya itu sendiri. Inilah 5 sikap sukses orang korea

yang mungkin bisa kita terapkan dikehidupan kita sehari-hari:

1. Fokus
Orang Korea Selatan begitu fokus. Pada saat bekerja, mereka

akan bersungguh-sungguh dan pada saat tiba waktu untuk

berlibur, mereka memanfaatkan waktu berlibur mereka agar

dapat memulihkan energi dan semangat yang nantinya akan

kembali optimal pada saat bekerja.


2. Totalitas

Dalam mengerjakan apapun mereka memegang teguh

totalitas yang tinggi. Ini bisa dilihat dalam dunia hiburan di

Korea Selatan. Drama Koreanya bisa Go Internasional karena

dikerjakan dengan penuh totalitas, tidak main-main, dan

tidak asal rating, seperti sinetron-sinetron di Indonesia.


3. Disiplin

Korea Selatan memiliki kedisiplinan yang luar biasa. Ini


dibuktikan dengan banyaknya penduduk Korea Selatan yang

bergelar Doktor dan Professor, bahkan hingga tertinggi di

dunia. Mereka sadar betul bahwa pendidikan adalah salah

satu investasi terbaik masa depan.


4. Gigih

Korea memiliki kegigihan yang luar biasa dalam berusaha

dan tak kenal lelah membangun negara dan bangsanya

keluar dari keterpurukan menjadi negara yang sangat maju

di dunia. Orang Korea sudah biasa bekerja 14 18 jam

sehari, 94 126 jam seminggu.Orang Korea dikenal sebagai

bangsa yang memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Bagi

mereka waktu bukan hanya uang, emas, ataupun pedang,

waktu adalah kehidupan itu sendiri.


5. Bersatu Padu
Sikap orang Korsel pada saat krisis adalah bersatu padu.

Saat terjadi krisis, orang korsel melakukan gerakan

mengumpulkan emas sehingga hanya dalam waktu 3 tahun

sudah mampu membayar utangnya pada International

Military Found (IMF). Kemudian saat Jepang ingin menduduki

Korsel, semua laki-laki di Korsel bersatu menolak rokok dan

mengumpulkan uang untuk membayar utang kerajaan,

walaupun berakhir dengan kegagalan.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah negara yang kaya akan segala sumber

dayanya, mulai dari sumber daya alamnya, maupun sumber daya


manusianya. Namun mengapa bangsa kita belum maju dan masih

tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya? Mengapa

bangsa Indonesia belum bisa menjadi panutan negara-negara

lainnya? Ada berbagai alasan yang menyebabkan bangsa kita belum

maju dan masih saja berkembang. Sebenarnya terdapat banyak hal-

hal positif dari negara lain yang dapat dan patut untuk kita sebagai

bangsa Indonesia ambil dan contoh. Salah satu negara lain yang

dapat kita contoh adalah negara Korea selatan. Korea Selatan dahulu

lebih miskin dari Indonesia, sekarang menempati papan atas Negara

Maju. Jika melihat negara Korea Selatan saat ini lalu

membandingkannya dengan Indonesia, sungguh perbedaannya

sangat jauh. Bukannya kita tidak punya sumber daya manusia yang

mumpuni, lebih kepada sistem di negara kita yang masih "sakit".

Tentang sumber daya alam, kekayaan Indonesia justru berlimpah.

Namun negara kita justru harus mengimpor bahan pangan atau

apapun dari negara lain. Kemana kekayaan kita berujung? Sudahkah

pasal 34 ayat 1 dalam UUD 1945 diterapkan? Ya, kita harus mengakui

bahwa negara kita masih sakit dan berusaha menyembuhkannya,

daripada mati-matian membela diri tanpa melihat realita.

Sebenarnya bukan berarti bangsa Indonesia tidak memiliki hal

positif yang bisa dicontoh oleh bangsa lain. Indonesia juga sebagai

suatu negara besar memiliki hal-hal baik lainnya yang patut dan bisa

dicontoh oleh negara lain, seperti budaya tatakrama dan sopan


santun yang dimiliki oleh bangsa kita yang cenderung mengutamakan

kesopansantunan dan lain halnya. Hanya saja ada beberapa hal

lainnya yang juga patut untuk dikejar oleh bangsa Indonesia dengan

mencotoh bangsa lain, apabila bangsa Indonesia ingin maju dan

menjadi panutan bagi negara-negara lainnya, baik negara-negara

Asia maupun negara-negara lainnya di dunia. Kontribusi kita sebagai

warga Indonesia patut ditingkatkan guna mendukung dan mendorong

kesejahteraan dan kemajuan kehidupan bangsa Indonesia. Salah

satunya dengan meningkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa,

menghargai sesama dan negara Indonesia, serta menumbuhkan sikap

cinta, taat dan patuh akan nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi

bangsa Indonesia yaitu nilai-nilai Pancasila.

Kalau negara lain bisa, mengapa kita tidak bisa? Kita bisa

apabila kita semua sama-sama bersatu dan ikut mendukung bangsa

Indonesia dalam upaya memajukan bangsa. Marilah kita semua mulai

saat ini bersama-sama meningkatkan rasa peduli pada bangsa kita,

dengan memulainya terlebih dahulu dengan membenahi diri sendiri.

Dengan demikian kita bisa dan akan menjadi negara yang maju

bahkan lebih maju dibandingkan dengan negra lainnya. Mari cintailah

bangsa kita, cintai budaya,hukum,perbedaan dan hal-hal lainnya yang

kita miliki saat ini. Disamping itu tingkatkanlah dan dukunglah upaya

bersama dalam hal memajukan bangsa dan negara kita. Ambil hal-hal

positif yang dimiliki negra lain yang patut dan bisa dicontoh oleh
negara kita, namun saring dan buang hal-hal negatif yang tidak

sepatutnya untuk bangsa kita contoh.

Dengan meningkatkan kesadaran diri sendiri dan sesama,

pastilah negra Indonesia kelak akan menjadi bangsa dan negara yang

maju dan mumpuni terlebih untuk menjadi contoh bagi negara-

negara lainnya. Tingkatkan kualitas dan dukunglah upaya pemerintah

kita untuk bersama-sama mendorong kemajuan dan kesejahteraan

negara bersama. Ubah semua perilaku dan hal-hal buruk yang masih

negara Indonesia saat ini pelihara, majukan dan utamakan hal-hal

baik dalam negara kita.

3.2 Saran
Pesatnya kemajuan Korea Selatan dalam empat dekade terakhir

menunjukkan bahwa semangat Korea Selatan untuk terus

mengembangkan negaranya sangat tinggi. Hal ini menjadi perhatian

yang luar biasa ketika negara yang 40 tahun lalu masih merupakan

negara miskin kini menjadi salah satu macan Asia yang siap

menguasai dunia. Negara yang minim sumber daya alam ini menjadi

negara maju yang bahkan tanpa memiliki sumber daya minyak bumi

mereka bisa mengekspor minyak keluar negeri.


Banyak negara yang mulai belajar dari Korea Selatan. Para ahli

dan pakar memprediksi Korea Selatan akan menjadi negara kedua di

dunia setelah Amerika Serikat yang menguasai perekonomian

internasional. Hal ini berdasarkan indikator perkembangan Korea

Selatan yang signifikan.


Melihat kenyataan tersebut, kita wajib berguru pada Korea.

Negara itu kini menjadi salah satu negara maju yang patut diacungi

jempol karena perjuangannya. Semangat yang patut untuk di jadikan

pembelajaran dalam membangun negara kita sendiri. Negara yang

miskin akan sumber daya dan juga sempit bahkan tidak subur mampu

menjadi negara kaya dan disegani. Dari segala kemajuan tersebut

kuncinya adalah pendidikan dan juga kedisiplinan yang selalu menjadi

prioritas utama masyarakat Korea Selatan.


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Korea
https://www.facebook.com/AllAboutKoreanNation/posts/831019770258155
http://kuntawiaji.tumblr.com/post/9434179649
http://een-henrayani.blogspot.co.id/2013/11/makalah-perbandingan-sistem-
pendidikan.html
https://nadyawijanarko.wordpress.com/2012/02/28/korea-dan-kita/
https://www.selasar.com/politik/rahasia-kemajuan-korea-selatan#
http://www.kompasiana.com/fahman_habibi/penyebab-korea-lebih-maju-
dari-indonesia_54f41c107455137a2b6c8720
http://www.kompasiana.com/oomjabrik/korea-selatan-dan-
indonesia_55cc6bbb73977381078d80f9
http://kammijawabarat.org/korea-selatan-dulu-negara-miskin-dan-sekarang-
negara-termaju/
http://m.kaskus.co.id/thread/51d9b6d348ba54c740000001/hal-hal-positif-
yang-dapat-dicontoh-dari-bangsa-korea/

Anda mungkin juga menyukai