Anda di halaman 1dari 21

DASAR BISNIS & MANAJEMEN

FUNGSIONAL PERUSAHAAN

PT. KIMIA FARMA Tbk

OLEH :

ANDRI WIJAYA 1451049

FANNY CHRISTY - 1451031

FEBIANTI 1451166

FEBY TANIA ANGGREINI 1451059

JUANE P. LATUPEIRISSA 1451091

WYNNE YOLANDA 1451064

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2014
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 3


SEJARAH PERUSAHAAN.................................................................................................................. 4
TEORI FUNGSIONAL PERUSAHAAN ............................................................................................. 4
MANAJEMEN MARKETING / PEMASARAN ............................................................................... 4
MANAJEMEN SDM ....................................................................................................................... 5
MANAJEMEN KEUANGAN .......................................................................................................... 6
MANAJEMEN OPERASI ................................................................................................................ 7
BIDANG FUNGSIONAL PT KIMIA FARMA Tbk ............................................................................. 9
MANAJEMEN MARKETING / PEMASARAN PT KIMIA FARMA Tbk ........................................ 9
MANAJEMEN SDM PT KIMIA FARMA Tbk ............................................................................... 11
MANAJEMEN KEUANGAN PT KIMIA FARMA Tbk .................................................................. 14
MANAJEMEN OPERASI PT KIMIA FARMA Tbk........................................................................ 15
ANALISA ...........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 21
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Fungsional Perusahaan PT

Kimia Farma Tbk tepat pada waktu yang ditetapkan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Bisnis dan Manajemen.

Makalah ini penulis buat dengan semaksimal mungkin tentunya dengan bantuan dari berbagai

sumber bacaan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Khususnya kepada Bapak Rully Arlan, SE.,

M.Si. selaku dosen mata kuliah Dasar Bisnis dan Manajemen.

Seperti kata pepatah Tak ada gading yang tak retak yang berarti tidak ada orang yang

sempurna, dimana setiap orang pernah berbuat kesalahan/kegagalan. Penulis menyadari makalah

yang penulis buat masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati

menerima kritikan dan saran yang mendukung dan membangun kemajuan makalah ini.

Bandung, Oktober 2014

Penulis
I. SEJARAH PERUSAHAAN

Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal
perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.,
perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi
eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan
farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal
4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan public di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik
dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan
kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan
pembangunan bangsa dan masyarakat.

II. TEORI FUNGSIONAL PERUSAHAAN

MANAJEMEN MARKETING / PEMASARAN


Pemasaran merupakan proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Pada dasarnya kegiatan
dan pengertian pemasaran berbeda jika dibandingkan dengan kegiatan sejenis seperti kegiatan
perdagangan, penjualan dan transaksi yang dilakukan. Definisi pemasaran yang dikutip dari buku
berjudul Marketing Management Analysis karangan dari Philip Kotler menyatakan pengertian
pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan
nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Pengertian lain pemasaran yang dikutip dari sumber
American Maerketing Association tahun 1960, menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan
sebagai Pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari
produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi
ketimbang kegiatan pemasaran, sedangkan fungsi-fungsi lain tidak memperoleh gambaran yang
jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Strategi pemasaran harus selalu bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan
yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian,
dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion).

Berikut fungsi-fungsi pemasaran pokok, antara lain :

a) Analisa konsumen.
b) Penjualan produk atau jasa.
c) Perencanaan produk atau jasa.
d) Penetapan harga.
e) Distribusi riset pemasaran.
f) Analisis peluang.

MANAJEMEN SDM
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum
yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Tujuan
manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi produktif orang-orang yangada dalam
perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial.

Untuk mendukung para pimpinan yang mengoperasikan departemen-departemen atau


unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki sasaran, seperti:
1. Sasaran Manajemen sumber daya manusia
a. Sasaran perusahaan
Departmen SDM di ciptakan untuk dapat membantu para manajer dalam
mencapai sasaran perusahaan, dalam hal ini antara lain : perencanaan SDM,
seleksi, pelatihan, pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian,
hubungan kerja.
b. Sasaran Fungsional
Sasaran ini untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM pada level
yang cocok bagi berbagai kebutuhan perusahaan, seperti : pengangkatan,
penempatan, dan penilaian
c. Sasaran sosial
Sasaran sosial ini meliputi : keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hokum,
dan hubungan manajemen dengan serikat pekerja.
d. Sasaran pribadi karyawan
Untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka,
setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu
atas perusahaan.
2. Aktivitas manajemen sumber daya manusia
a. Kunci aktivitas SDM
Kalangan perusahaan kecil sekalipun bisa jadi tidak memiliki departemen SDM,
dan mereka yang memiiki departemen pun, kemungkinan mengalami kekurangan
anggaran dalam jumlah yang besar dan jumlah staff yang tidak memadai.
b. Tanggung jawab atas aktivitas manajemen SDM
Tanggung jawab atas aktivitas manajemen SDM berada di pundak masing-masing
manajer.

MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah
pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.

Manajemen keuangan adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan fungsi-
fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana dan
bagaimana menggunakan dana tersebut.

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah asset yang layak dari
investasi pada berbagai asset dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjakan asset
tersebut.

Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun
luar perusahaan. Sumber dana dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, dapat berbentuk
utang atau modal sendiri.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian deviden suatu perusahaan.

Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan meliputi empat hal berikut:

1. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lainnya yang bertanggung
jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan
pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer di perusahaan agar
perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan,
dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat
diperdagangkan.

MANAJEMEN OPERASI

Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor


produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam
proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa. Melakukan fungsi-fungsi proses
manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan
pengendalian. Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah,
kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi :

Menghasilkan barang dan jasa.


Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

Fungsi Produksi Dan Operasi :

Proses produksi dan operasi.


Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Perencanaan.
Pengendalian dan pengawasan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi :

Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi :


Seleksi dan perancangan disain produk.
Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
Rancangan tata letak dan arus kerja.
Rancangan tugas pekerjaan.
Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
Pengoperasian sistem produksi dan operasi :
Penyusunan rencana produk dan operasi.
Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
Pemeliharaan mesin dan peralatan.
Pengendalian mutu.
Manajemen tenaga kerja (SDM).
III. BIDANG FUNGSIONAL PT KIMIA FARMA Tbk

MANAJEMEN MARKETING / PEMASARAN PT KIMIA FARMA Tbk


PT Kimia Farma Tbk sebagai holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam
negeri maupun pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal, generik dan OTC. Dengan
didukung oleh lebih kurang 366 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh
Indonesia, mengcover 21.800 orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain
passar domestik, perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk produk obat dan
bahan baku ke beberapa negara di kawasan Asia, Eropa, dan Afrika.

Kondisi pasar farmasi nasional mengalami penurunan dari segi pertumbuhan pasar.
Pertumbuhan ini terjadi pada :

1. Sektor apotek sebesar 8.1%


2. Sektor toko obat 8.7%
3. Sektor rumah sakit 17.9%
4. Sektor non panel 17.9%
Penurunan pertumbuhan pasar farmasi nasional tersebut disebabkan antara lain
melemahnya daya beli masyarakat yang diakibatkan situasi dan kondisi perekonomian yang
belum mendukung. Produk-produk perusahaan berhasil tumbuh sebesar 11,9%, memang masih
rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pasar farmasi, diakibatkan rendahnya
pertumbuhan obat generic. Pertumbuhan yang cepat terjadi pada produk CHP (Consumer Health
Product) tumbuh 20% dan tumbuhnya penjualan ekspor sebesar 65% senilai Rp. 38,46 milyar.
Walaupun pertumbuhan penjualan produk perusahaan hanya mencapai 11.90%, namun
ada yang menggebirakan yaitu adanya peningkatan penjualan untuk produh CHP yang sudah
berjalan sesuai dengan strategi perusahaan untuk manggalakan produk ini. Untuk mendorong
peningkatan penjualan dan permintaan produk penjualan dan permintaan produk perusahaan,
telah dilakukan beberapa upaya pemasaran antara lain :
1. Perluasan cangkupan outlet sebesar 12.000 dalam rangka meningkatkan penjualan .
2. Melakukan pengembangan produk baik secara formulasi maupun kemasan dan pelucuran
produk baru.
3. Melakukan kegiatan pemasaran yang lebih terencana dan lebih agresif.
4. Mengembangkan kemampuan tenaga-tenanga pemasaran melalui peatihan dan
perencanaan yang solid.
5. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan distribusi dan ritel.
6. Meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pemasar dengan sistem intensif yang
menarik.

Unit pemasaran telah memperkuat timnya dengan melakukan penambahan tenaga


pemasaran atau Medical Reprensentative (MR) yang terdiri dari
1. MR Ethical - 199 orang
2. MR CHP - 81 orang
3. MR OGB - 50 orang
4. MR institusi - 28 orang

Sehingga jumlah total tenaga kerja MR sebanyak 358 orang. Dengan tenaga pemasaran
yang ada tersebut dapat dicangkup kegiatan promosi. Perusahaan menempatkan diri masuk
sepuluh besar rangking Industri Farmasi yang ada. Disamping produk perusahaan sendiri,
perusahaan juga melakukan penjualan produk-produk pihak ketiga melalui Unit Distribusi/PBF
dan Unit Riset/Apotek. Secara konsoliasi hasil penjualan perushaan mencapai Rp. 1,82 trilyun,
mengalami penurunan sebesar 5,69% dimana kontibusi penjualan di Holding sebesar Rp.525,60
milyar,disektor ditribusi Rp.882,28 milyar, dan dari sektor Ritel/Apotek sebesar Rp. 882,80 milyar.
Terjadinya penurunan penjualan di sektor distribusi/PBF diamana utamanya adala penjualan di
paasar institusi, karena dana yang terbatas dan pergeseran pelaksanaan pengadaan oleh
pemerintah.

MANAJEMEN SDM PT KIMIA FARMA Tbk

Kebijakan SDM membutuhkan penataan ulang yang lebih mengacu pada fungsi-fungsi
manajemen SDM di Divisi Human Capital, yang akan dijalankan sebagai pelayanan dan
konsultasi kepada manajemen puncak dan manajer unit. Fungsi manajemen SDM akan semakin
meningkat dengan dilaksanakannya hingga ke SDM Unit Terkecil. Fungsi manajemen SDM
memberikan kontribusi kepada unit-unit operasional dalam pencapaian sasaran perusahaan.

Pelaksanaan pengembangan dan pelatihan SDM pada PT Kimia Farma (persero) Plant
Bandung secara garis besar melalui prosedur sebagai berikut:

1. Penentuan Jenis Pelatihan


Penentuan jenis pelatihan dilakukan melalui beberapa prosedur, yaitu:
a. Setiap Asisten Manager menilai kompetensi karyawan di bagiannya sesuai dengan
bidang tugasnya.
b. Para Asisten Manager akan menentukan bentuk pelatihan yang harus diikuti oleh
karyawan bagiannya.
c. Pelatihan dapat dilakukan secara intern dan ekstern.
2. Pelatihan Ekstern
Pelatihan ekstern dilakukan melalui beberapa prosedur, yaitu:
a. Asisten Manager sebagai penanggung jawab pelatihan yang telah diajukan dalam
usulan rencana pelatihan tahunan (RKAP) mengajukan 25 memo kepada Plant
Manager mengenai jenis pelatihan, institusi/ lembaga, biaya dan nama peserta
pelatihan.
b. Apabila ada penawaran pelatihan yang diperlukan tetapi tidak ada dalam rencana
pelatihan tahunan (RKAP), maka harus mendapat persetujuan dari Plant Manager
dengan cara mengajukan memo permohonan pelatihan diluar rencana RKAP serta
mengkompensasikan ke rencana tahunan sesuai dengan anggaran yang tercantum
dalam usulan RKAP dan telah disetujui oleh manager SDM Kantor Pusat.
c. Persetujuan dari Plant Manager diteruskan ke Asisten Manager Umum &
Administrasi Personalia, untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh Supervisor Pelatihan.
d. Supervisor Pelatihan mendaftarkan peserta, menyelesaikan pembayaran biaya
pelatihan melalui bagian keuangan, serta untuk transportasi/akomodasi melalui
Supervisor Umum.
e. Setelah mengikuti pelatihan ekstern, peserta pelatihan diwajibkan menyerahkan
kuitansi pembayaran, sertifikat (kalau ada) serta materi pelatihan kepada Atasannya
langsung dan Asisten Manager Umum & Administrasi Personalia cc Supervisor
Pelatihan.
f. Supervisor pelatihan memberikan Evaluasi Hasil Pelatihan (EHP) kepada peserta
untuk diisi pada kolom tahap 1 dan dikembalikan ke supervisor pelatihan.
g. Setelah 3 (tiga) bulan dari tanggal pelatihan, EHP tersebut akan dikirimkan kembali
oleh supervisor pelatihan kepada atasan peserta pelatihan untuk dinilai hasil
pelatihan tersebut.
3. Pelatihan Intern
Pelatihan intern dilakukan melalui beberapa prosedur, yaitu:
a. Pelatihan intern dapat diselenggarakan oleh Tim Pelatihan CPOB untuk materi yang
berkaitan CPOB. Asisten Manager Umum & Administrasi Personalia untuk materi
lain-lain diluar CPOB.
b. Materi pelatihan meliputi : CPOB, HACCP, Keselamatan Kerja, Lingkungan,
Produktivias, Kedisiplinan, Efisiensi, Materi Pelatihan harus disyahkan oleh MPM
sesuai formulir.
c. Para Asisten Manager membuat jadwal pelatihan sesuai materi yang diperlukan bagi
karyawan yang masih kurang memadai, manambah pengetahuan umum atau
penyegaran ilmu pengetahuan kemudian diserahkan ke supervisor pelatihan.
d. Supervisor pelatihan membuat daftar dan jadwal pelatihan intern, sesuai yang
diterima dari para Asisten Manager.
e. Jadwal pelatihan intern Tahunan disyahkan oleh MPM.
f. Asisten Manager Umum & Administrasi Personalia membuat undangan penelitian
dan menyerahkan ke para Asisten Manager minimal 2 hari sebelum pelatihan.
g. Para Asisten manager akan menunjukan karyawan yang akan mengikuti pelatihan.
h. Pada saat pelatihan akan dilakukan tes untuk mengukur kemampuan terhadap
penyerapan materi pelatihan.
i. Karyawan yang mengikuti pelatihan mengisi Formulir Evaluasi Pelatihan (EHP) yang
akan dinilai oleh Asisten managernya selama tiga bulan kemudian.
j. Karyawan yang mengikuti pelatihan harus menyampaikan materi kepada temannya
sambil disaksikan oleh atasan yang bersangkutan dan mengisi daftar hadir.
k. TIM inspeksi diri, AMKM akan mengecek ke lapangan tentang penerapan hasil
pelatihan CPOB.

Bentuk pengembangan dan pelatihan SDM pada PT Kimia Farma (persero) Tbk. Plant
Bandung ialah sebagai berikut :

1. Intern : Pelatihan dilaksanakan di Plant Bandung dengan infrastruktur oleh para pejabat
dari Plant Bandung.
2. Holding : Pelatihan dilaksanakan oleh kantor pusat dengan infrastruktur dari luar/dalam
Kimia Farma dengan tempat di lingkungan Kimia Farma.
3. Ekstern : Pelatihan dilaksanakan oleh institusi/lembaga dengan infrastruktur dari luar PT
Kimia Farma.

Didalam suatu perusahaan tidak hanya diperlukan prosedur pengembangan dan pelatihan
SDM saja, namun diperlukan juga prosedur evaluasi hasil pengembangan dan pelatihan SDM
yang bertujuan agar pelaksanaan evaluasi hasil pengembangan dan pelatihan SDM dapat berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pihak direksi dan agar terlihat secara jelas apakah
pengembangan 29 dan pelatihan SDM yang telah dilaksanakan perlu dibenahi kembali atau tetap
dipertahankan.

PT. Kimia Farma membuat prosedur ini untuk menilai efektifitas hasil pelatihan setelah
periode waktu 3 bulan yang dilakukan didalam maupun diluar perusahaan. Prosedur :

1. Pelaksanaan Evaluasi :
Peserta pelatihan
Atasan langsung peserta pelatihan
Supervisor pelatihan
Asisten Manager Umum & Administrasi personalia

2. Penilaian/Evaluasi Hasil pelatihan dilakukan 2 tahap, yaitu :


Tahap Pertama (EP-1) yaitu evaluasi terhadap penyajian dari Institusi
Pelatihan Evaluasi ini dilakukan oleh peserta pelatihan segera setelah selesai mengikuti
pelatihan.
Tahap Kedua (EP-2) yaitu evaluasi terhadap peningkatan kualitas peserta setelah
mendapat pelatihan. Evaluasi ini dilakukan oleh atasan langsung peserta pelatihan, 3
bulan setelah selesai mengikuti pelatihan.

MANAJEMEN KEUANGAN PT KIMIA FARMA Tbk

Tugas dan wewenang manajemen keuangan :


a. Merencanakan dan mengintegrasikan kebijakan operasional manajemen kas Kimia Farma
yang meliputi aktivitas pendanaan.
b. Mengarahkan, mengintegrasikan, dan memantau kegiatan alokasi penggunaan dana yang
telah diperoleh Kimia Farma.
c. Merencanakan dan mengendalikan kebijakan perlindungan operasional keuangan Kimia
Farma.
d. Merencanakan dan mengintegrasikan kebijakan perpajakan Kimia Farma.
e. Mengarahkan, mengintegrasikan, dan memantau kegiatan perencanaan dan
pendayagunaan pajak serta operasional perpajakan Kimia Farma.
f. Merencanakan dan mengendalikan penyusunan konsep peraturan dan ketentuan lain
yang melandasi pelaksanaan kebijakan operasioanal serta pengawasan administrasi
keuangan dan perpajakan.
g. Merencanakan, megintegrasikan, dan memantau pelaksanaan RKAP (rencana, strategi,
dan program kerja operasional).
h. Merencanakan dan mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan dan peningkatan potensi
karyawan dijajarannya.
MANAJEMEN OPERASI PT KIMIA FARMA Tbk
PT. Kimia Farma Tbk merupakan sebuah perusahaan yang memberikan jasa pelayanan
kesehatan yang terintegrasi kepada masyarakat pada umumnya. dimana kegiatan atau operasinya
bergerak di berbagai bidang unit usaha, yaitu industri, riset dan pengembangan, pemasaran,
distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian
perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah
dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya kegiatan usaha
dibidang industri kimia, farmasi, biologi dan kesehatan serta industri makanan dan minuman.
Guna mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
a. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi, dan lainnya yang
diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional,
alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang
perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi diatas;
b. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana
pendukung lainnya, baik yan berkait dengan industri farmasi meupun industri lainnya;
c. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi
seperti diatas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk
barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang
berhubungan dengan usaha Perusahaan;
d. Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha
Perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada
umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan.
e. Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan
pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang dilakukan
sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.
Dalam kegiatan operasi, Perusahaan melaksanakan kegiatan di beberapa bidang usaha yaitu:
A. Industri
Dalam kegiatannya, segmen Industri yang dikelola oleh perusahaan induk didukung kuat
oleh unit Riset dan Pengembangan dalam memproduksi obat jadi dan obat tradisional,
yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Produk obat
Perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Obat Ethical
Obat ethical merupakan jenis obat yang terbanyak dihasilkan oleh Perusahaan. Obat
ethical Perusahaan terbagi dalam dua kategori Obat Generik dan Obat Nama Dagang.
a.1 Obat Generik
Obat Generik memberikan kontribusi yang begitu berarti dari total penjualan Perusahaan.
Beberapa Obat Generik yang dihasilkan Perusahaan antara lain Amoxycillin, Ampicillin,
Paracetamol, Antasida DOEN, Oralit dan Metoclopramide.
a.2 Obat Nama Dagang
Obat Nama Dagang yang dihasilkan Perusahaan adalah obat yang diproduksi dengan nama
Perusahaan sendiri dan atas dasar lisensi. Beberapa Obat nama dagang yang dihasilkan
Perusahaan dengan nama dagang Perusahaan sendiri antara lain Betason, Dasabion, Cordalat,
Progence, dan Neurovit E.
b. Obat OTC (Over The Counter)
Obat OTC yang dihasilkan Perusahaan adalah obat yang dapat dibeli bebas baik berupa
obat modern maupun obat tradisional/obat asli Indonesia. Perusahaan merupakan
salahsatu pelopor dalam pengembangan obat asli Indonesia. Beberapa Obat OTC dan obat
asli Indonesia yang diproduksi Perusahaan antara lain Aktifon, Supraflu, Marcks Bedak,
Marcks Body Talc, Antussin, Batugin, Enkasari, dan Fitolac.
c. Obat dan alat kontrasepsi untuk program Keluarga Berencana Obat dan alat kontrasepsi
yang dihasilkan Perusahaan untuk mendukung program Keluarga Berencana (KB) yang
terdiri dari Pil KB, Mikrodiol dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) jenis Copper
T380A.
B. Riset dan Pengembangan
Unit Riset dan Pengembangan (Risbang) merupakan suatu unit yang mengembangkan
dan menciptakan produk-produk baru. Unit Risbang dilengkapi fasilitas antara lain : Laboratorium
analisis, laboratorium formulasi, laboratorium ekstrak bahan baku alam dan kebun percobaan.
Unit Risbang melakukan penelitian formulasi, baik untuk sediaan modern maupun herbal
medicine, sintesa kimia sederhana dan analisis tanaman obat.
Unit Risbang telah melakukan beberapa kegiatan yang menunjang peningkatan produk-
produk perusahaan sesuai dengan masukan dari pemasaran. Secara umum 50 kegiatan dan
program yang dilakukan oleh unit Risbang adalah melakukan penelitian dana pengujian produk-
produk baru dan pengembangan produk-produk lama sesuai pesanan marketing, melakukan
pengembangan formula menuju ke arah efisiensi, membantu marketing melakukan proses
registrasi produk baru, dan melakukan pengujian bio availability dan bio ekuivalen untuk
persyaratan pendaftaran ke Badan POM. Dalam pengembangan produknya, Perusahaan juga telah
melakukan kerjasama penelitian dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
C. Pemasaran
PT. Kimia Farma Tbk sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam
negeri untuk permintaan obat-obat etikal, generik, dan OTC (over the counter). Selain dipasarkan
pada pasar dalam negeri, Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk produk
obat dan bahan bakuke beberapa negara di kawasan Asia, Eropa, Afrika, Australia dan Selandia
Baru. Kegiatan pemasaran Perusahaan ditangani oleh Divisi Pemasaran dengan didukung oleh
lebih kurang 366 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh Indonesia dan
mengcover 21.800 orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Divisi Pemasaran
secara konsisten melakukan penelitian pasar baik berdasarkan data primer dan sekunder sehingga
mampu menghasilkan strategi pemasaran yang tepat bagi Perusahaan. Divisi ini juga membuat
rencana pemasaran secara terpadu yang kemudian dikoordinasikan dengan unit terkait seperti
produksi dan distribusi.
D. Distribusi
Unit Distribusi yang dipresentasikan oleh anak perusahaan PT. Kimia Farma Trading &
Dstribution (KFTD) berperan dalam upaya peningkatan penjualan produk-51 produk Kimia
Farma. PT.KFKD memiliki 41 cabang Pedagang Besar Farmasi, yang didukung oleh 378 salesman
dengan jumlah outlet sebanyak 21.392, diantaranya Apotek sebanyak 9.415, Rumah Sakit sebanyak
1.822, Instansi sebanayk 378, Toko Obat sebanyak 7.716, Grosir sebanyak 1.195
dan Supermarket sebanyak 538 buah. Kegiatan dari anak perusahaan ini adalah melayani
penjualan ke pedagang besar farmasi dan apotek yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Selain
itu guna melakukan penambahan muatan industri, Unit Distribusi PT. KFTD juga berperan
sebagai agen yang memasarkan produk dari produsen lain diantaranya dari : PT. Merapi untuk
infuse, PT. Tirta Santana untuk kasa elastis, PT. Duta Kaizar, PT. Mahakam , PT. Bio Farma, dan
PT. Reddis Papua.
E. Ritel/Apotek
PT. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang mengelola kegiatan usaha ritel
melalui pengoperasian apotek milik perusahaan maupun apotek kerja sama operasi dimana
sampai saat ini secara keseluruhan berjumlah 328 Apotek. Apotek Kimia Farma melayani resep
dokter, penjualan obat bebas dan alat kesehatan. Dalam rangka menunjang kegiatan usahannya,
apotek dilengkapi dengan cakupan pelayanan lainnya seperti praktek dokter, penjualan optik dan
swalayan farmasi, serta layanan swamedikasi. Setiap A
potek dikelola oleh tenaga Apoteker yang berwenang dan bertanggung jawab penuh waktu dalam
memberikan layanan asuhan
kefarmasian dengan baik.
F. Laboratorium Klinik & Klinik Kesehatan
Sebagai perwujudan paradigma baru perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang
memberikan pelayanan kesehatan, maka PT. Kimia Farma Tbk mengembangkan 52kegiatan
usaha baru berupa layanan Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan. Adapun
layanan yang diberikan adalah :
a. Jasa layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik sebagai penunjang diagnosa seperti
pemeriksaan kesehatan (medical check up).
b. Konsultasi dan pemeliharaan kesehatan sampai dengan tahun 2005 jumlah Laboratorium
Klinik yang beroperasi sebanyak 19 outlet yang tersebar di Jawa, Bali dan Batam.
Sedangkan jumlah Klinik Kesehatan yang beroperasi sebanyak 9 klinik di Jawa dan Bali.

IV. ANALISA

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

a. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
b. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
c. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
d. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

Strength / kekuatan :

Kimia Farma merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk-produk kesehatan untuk


masyarakat. Banyak produk-produk kimia farma yang menjadi inovator dengan mengembangkan
obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi
strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang
berbasis teknologi tinggi.

Obat generik merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki
keunggulan harga lebih murah 2 8 kali harga obat paten/merek dagang pertamanya dan
memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang pertamanya.

Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh


perusahaan juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara
keseluruhan yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di
Indonesia masih belum terpenuhi. Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200
industri farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih
mengembangkan obat generik sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat
meningkatkan kemampu labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar
industri farmasi khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk.
harus mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma Tbk. dalam
menghadapi persaingan bisnis obat generik meliputi ; pengetahuan dan persepsi masyarakat
terhadap kualitas obat generik, faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta
faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, merupakan keseluruhan faktor
yang menjadi dasar pertimbangan dalam memasarkan obat generik.

Weakness / kelemahan :
Kinerja atribut/variabel obat generik sebagai berikut ; kinerja atribut kemasan dan variasi
(keragaman) obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga pihak manajemen
perusahaan perlu menetapkan upaya/tindakan untuk lebih meningkatkan kemasan produk agar
lebih menarik perhatian dan meyakinkan konsumen serta menambah varian-varian baru agar
konsumen memiliki pilihan alternatif dalam mengkonsumsi obat generik.

Opportunity / peluang :

Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita


menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.

Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat


menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.

Threat / ancaman :

Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya perang
saudara terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di produk-produk farmasi yang
berada di kategori yang sama.

Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga
mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal.

Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat
menjadi lebih sulit dikontrol.

Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan
semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_Farma

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan

http://roemahcerdaz.wordpress.com/2008/01/11/bidang-bidang-manajemen/

http://www.ekomarwanto.com/2011/10/ringkasan-manajemen-sumber-daya-manusia.html

http://risaokta.files.wordpress.com/2012/10/pt-kimia-farma-tbk.doc.

http://iuditrilukman.wordpress.com/2010/04/13/analisis-strategi-pemasaran-pt-kimia-farma-2/

Anda mungkin juga menyukai