Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lembaga Penegak Hukum di


Indonesia

Anggota:
1. Zuleyka Azzahra
2. Tengku Chusnul Chotimah
3. M. Fariq Siswandi
4. Reihan Pradana
5. M. Aulia Taufik
A. Pengertian Lembaga Penegak Hukum di Indonesia
Lembaga Penegak Hukum, seperti namanya, adalah organisasi atau
entitas yang bertanggung jawab untuk menerapkan dan menegakkan
hukum dalam suatu negara. Mereka berperan sebagai garda terdepan
dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keadilan di masyarakat.
Dalam konteks Indonesia, ada beberapa lembaga utama yang
membentuk Lembaga Penegak Hukum, yaitu Kepolisian, Kejaksaan,
Kehakiman, Advokat, dan KPK.

1. Kepolisian

Kepolisian adalah lembaga yang bertugas utama


dalam memelihara keamanan dan ketertiban di
dalam negeri. Mereka juga berperan sebagai
penyidik dalam kasus-kasus pidana. Polisi memiliki
wewenang untuk menerima laporan tindak pidana,
mencari bukti, melakukan penangkapan, dan
melakukan tindakan lain sesuai hukum. Selain itu, mereka dapat
bertindak sebagai penyidik dan memeriksa tersangka.
Tugas Kepolisian antara lain:
 Memelihara keamanan dan ketertiban di dalam negeri.
 Menyelidiki dan menyidik tindak pidana.
 Menerima laporan atau pengaduan tentang adanya tindak
pidana.
 Mencari keterangan dan barang bukti.
 Menyuruh berhenti seorang yang dicurigai.
 Melakukan tindakan lain sesuai dengan hukum yang berlaku.
2. Kejaksaan
Kejaksaan adalah lembaga yang bertanggung jawab
untuk melakukan penuntutan dalam proses peradilan.
Jaksa (penuntut umum) memiliki wewenang untuk
menerima berkas perkara penyidikan, membuat surat
dakwaan, dan melimpahkan perkara ke pengadilan.
Mereka juga melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap. Kejaksaan tidak hanya berperan dalam kasus
pidana, tetapi juga dalam bidang perdata, tata usaha negara, dan
memberikan pertimbangan hukum kepada instansi pemerintah lainnya.
Tugas Kejaksaan, yaitu:
 Melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan.
 Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan.
 Membuat surat dakwaan.
 Melimpahkan perkara ke pengadilan.
 Menuntut pelaku perbuatan melanggar hukum.
 Melaksanakan penetapan hakim.

3. Kehakiman
Kehakiman adalah lembaga yang memiliki wewenang
untuk mengadili perkara dan memutuskan sengketa.
Hakim, sebagai pejabat peradilan negara, memiliki tugas
untuk menjalankan peradilan dengan adil, jujur, dan tidak
memihak. Mereka memutuskan perkara berdasarkan
hukum dan keadilan. Kehakiman berperan penting dalam
menegakkan hukum dan memastikan kepatuhan terhadap hukum
materiil dengan menggunakan prosedur hukum formal.
Tugas Kehakiman:
 Mengadili perkara pidana.
 Menegakkan hukum dan keadilan.
 Menerima, memeriksa, dan memutus perkara pidana.
 Menjalankan peradilan berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak
memihak.
 Menyelenggarakan peradilan dengan merdeka dan tidak
dipengaruhi oleh kekuasaan-kekuasaan lain.

4. Advokat
Advokat adalah para pengacara yang memiliki peran
sebagai penegak hukum. Mereka merupakan pihak yang
berperan dalam memberikan bantuan hukum kepada
individu atau kelompok yang membutuhkan.
Advokat berstatus bebas dan mandiri yang dijamin oleh
hukum dan peraturan perundang-undangan. Mereka
membantu dalam proses peradilan, memberikan nasihat hukum, dan
mewakili klien mereka di pengadilan.
Tugas Advokat:
 Memberikan nasihat hukum kepada masyarakat.
 Mendampingi dalam proses hukum.
 Memberikan bantuan hukum kepada mereka yang
membutuhkannya.
5. KPK (Komisi Pemberantas Korupsi)
KPK adalah singkatan dari Komisi
Pemberantasan Korupsi. KPK adalah lembaga
negara yang dibentuk untuk melakukan
pemberantasan korupsi di Indonesia. Lembaga
ini didirikan pada tahun 2002 oleh Presiden
Megawati Soekarnoputri, dengan tujuan untuk
menangani korupsi yang dianggap tidak bisa
ditangani oleh institusi kejaksaan dan
kepolisian
Tugas KPK:

 Melakukan koordinasi dengan institusi yang berwenang dalam


pemberantasan korupsi.
 Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang dalam
pemberantasan korupsi.
 Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan
terhadap tindak pidana korupsi.
 Melakukan tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
 Melakukan monitoring terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara.

Anda mungkin juga menyukai