Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rades hosea simanjuntak

Kelas : XII Kimia Analisis


Tugas : PKN

Lembaga Penegak Hukum di Indonesia

Pengertian Lembaga Penegak Hukum di Indonesia


Lembaga Penegak Hukum, seperti Namanya adalah organisasi atau entitas yang bertanggung
jawab untuk menerapkan dan menegakkan hukum dalam suatu negara. Mereka berperan
sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keadilan di masyarakat.

8 Lembaga Penegak Hukum di Indonesia :

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia


UU Nomor 2/2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia menyatakan, fungsi
kepolisian adalah salah satu tugas pemerintah negara dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.

Polri berada dalam koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan (POLHUKAM). Beberapa tugas pokok Polri antara lain:

-> Pencegahan dan penanganan kejahatan: Polri memiliki tugas dalam pencegahan dan
penanganan kejahatan di masyarakat, seperti melakukan patroli, pengawasan, melakukan
penyelidikan, dan menangkap pelaku kejahatan.

-> Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat: Polri berperan penting dalam menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti mengatur lalu lintas, mengawasi kerumunan
massa, dan menangani konflik sosial.

-> Penyidikan dan penegakan hukum: Polri memiliki wewenang berupa penyidikan dalam
tindak pidana. Hal yang dapat dilakukan mulai dari mengumpulkan bukti, memeriksa saksi,
memproses perkara ke peradilan, hingga menangkap dan mengekstradisi pelaku kejahatan.
-> Perlindungan masyarakat: Polri memiliki kewajiban dalam memberikan perlindungan
kepada masyarakat dalam bentuk pengawalan, pengamanan, dan perlindungan terhadap
korban kejahatan.

-> Pelayanan dan pengayoman masyarakat: Polri juga memberikan pelayanan kepada
masyarakat, seperti penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM), Kartu Tanda Penduduk (KTP),
dan pelayanan pengaduan dan bantuan saat masyarakat dalam situasi darurat.

2. Kejaksaan Agung
Kejaksaan Agung (Kejagung) merupakan lembaga penegak hukum yang ada di Indonesia.
Lembaga penegak hukum yang satu ini memiliki peran dalam melakukan penuntutan atas
segala hal yang berkaitan dengan administrasi keadilan di negara ini.

Dalam melakukan tugasnya, Kejagung diatur oleh undang-undang sehingga tidak bisa
bertindak sewenang-wenangnya. Beberapa tugas pokok Kejaksaan Agung antara lain:
1. Penuntutan: Kejaksaan Agung dapat melakukan penuntutan terhadap pelaku tindak
pidana di pengadilan. Mereka mengumpulkan bukti dan menyusun dakwaan terhadap
tersangka agar penuntutan dilakukan secara adil, berdasarkan hukum, dan menjaga
kepentingan masyarakat.

2. Penyidikan: Kejaksaan Agung adalah lembaga yang memiliki wewenang dalam


melakukan penyidikan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak
penting dalam negara, seperti pejabat publik, aparat negara, atau korporasi.

3. Pengawasan: Salah satu tugas dari Kejagung adalah mengawasi penyidikan dan
penuntutan yang dilakukan oleh kejaksaan tingkah bawah agar proses yang dilakukan
sesuai dengan ketentuan hukum.

4. Pemberian nasihat hukum: Kejagung memiliki hak untuk memberikan nasihat hukum
kepada pemerintah dan lembaga negara lainnya tentang berbagai masalah hukum
yang berikaitan dengan kepentingan negara.

5. Perlindungan kepentingan negara: Kejagung dapat mengajukan gugatan perdata,


meninjau kembali putusan yang merugikan kepentingan negara, dan melakukan
tindakan hukum lainnya untuk melindungi kepentingan negara.

3. Advokat
Advokat adalah para pengacara yang memiliki peran sebagai penegak hukum. Mereka
merupakan pihak yang berperan dalam memberikan bantuan hukum kepada individu
atau kelompok yang membutuhkan.
Advokat berstatus bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan
perundang-undangan. Mereka membantu dalam proses peradilan, memberikan nasihat
hukum, dan mewakili klien mereka di pengadilan.
Fungsi Lembaga Penasehat atau Advokat
 Memberikan nasihat hukum kepada masyarakat.
 Mendampingi dalam proses hukum.
 Memberikan bantuan hukum kepada mereka yang membutuhkannya.

4. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi salah satu lembaga penegak hukum
yang bergerak dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Dikutip dari laman resmi
KPK, disebutkan 4 misi dari dibentuknya KPK yaitu:

-> Meningkatkan upaya pencegahan melalui perbaikan sistem pengelolaan


administrasi lembaga Negara dan pemerintah yang anti korupsi.

-> Meningkatkan upaya pencegahan melalui pendidikan antikorupsi yang


komprehensif.

-> Pemberantasan tindak pidana korupsi yang efektif, akuntabel, profesional, dan
sesuai dengan hukum.

-> Meningkatkan akuntabilitas, profesionalitas dan integritas Komisi Pemberantasan


Korupsi dalam pelaksanaan tugas dan wewenang.

KPK merupakan lembaga independen yang diatur dalam Undang-Undang No. 30


Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Berikut beberapa
tugas pokok dari KPK:

-> Penyelidikan dan penyidikan: KPK berwenang melakukan penyelidikan dan


penyidikan terkait perkara korupsi, seperti mengumpulkan bukti, memeriksa saksi,
dan melakukan tindakan lainnya yang dapat mengungkap tindak pidana korupsi
tersebut.

-> Penuntutan: Setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan, KPK akan menyusun
dakwaan dan membawa kasus ke pegadilan, serta berwenang menuntut tersangka
korupsi di pengadilan atas bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.

-> Pencegahan korupsi: Tak hanya menegakkan hukum bagi pelaku korupsi, KPK
juga bertugas untuk mencegah terjadinya korupsi di Indonesia. Mereka dapat
melakukan berbagai edukasi, penyebaran informasi, advokasi kebijakan, dan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas di sektor publik agar meminimalisir
risiko korupsi.

-> Penyuluhan dan kerjasama: KPK dapat bekerjasama dengan lembaga penegak
hukum lainnya dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahasa
dan dampak korupsi, juga upaya pencegahan dan penegakan hukum terkait korupsi.
5. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki peran yang penting dalam penegakan hukum di
Indonesia. MK memiliki tugas dan wewenang untuk menguji dan memutuskan
konstitusionalitas peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya, MK harus memastikan bahwa peraturan-peraturan


yang ada sudah sejalan dengan konstitusi negara. Beberapa tugas dari Mahkamah
Konstitusi adalah:

-> Pengujian Undang-Undang: MK berwenang dalam menguji apakah undang-


undang sudah sesuai dengan konstitusi, karena jika tidak makan undang-undang
tersebut dapat dinyatakan tidak berlaku.

-> Pengujian Peraturan Perundang-Undangan: MK juga berwenang dalam menguji


peraturan perundang-undangan lainnya, seperti peraturan pemerintah, peraturan
daerah, atau peraturan lembaga negara lainnya.

-> Penyelesaian Sengketa Pemilihan Umum: MK berwenang dalam memutuskan


sengketa pemilihan umum, termasuk pemilihan presiden dan wakil presiden. MK
akan memastikan apakah proses pemilihan sudah berjalan sesuai dengan prinsip-
prinsip demokrasi yang diatur dalam konstitusi.

-> Penyelesaian Sengketa Kewenangan Lembaga Negara: MK juga memiliki


wewenang dalam menyelesaikan sengketa kewenangan antara lembaga negara, seperti
antara lembaga eksekutif, legislatif, atau yudikatif. Dalam hal ini, MK bertugas untuk
memastikan pembagian kewenangan antar lembaga sudah sesuai dengan konstitusi.

6. Mahkamah Agung
Lembaga penegak hukum MA adalah pengadilan kasasi yang berwenang membina
keseragaman dalam pelaksanaan hukum. Pembinaan dilakukan melalui putusan kasasi
dan peninjauan kembali (PK) untuk menjaga seluruh aturan legal di Indonesia
dilakukan dengan benar, adil, dan tepat.

Selain dalam kasasi, MA berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat


pertama dan terakhir perkara berikut:

-> Semua sengketa tentang kewenangan mengadili.

-> Permohonan PK putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

-> Semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh
kapal perang Republik Indonesia.

Wewenang lain adalah uji materiil, yaitu hak untuk menguji apakah peraturan di
bawah undang-undang saling bertentangan dengan regulasi yang lebih tinggi.
7. Komnas HAM

Tujuan pembentukan Komnas HAM adalah:

-> Mengembangkan kondisi yang kondusif untuk pelaksanaan HAM sesuai Pancasila,
UUD 1945, Piagam PBB serta Deklarasi Universal HAM.

-> Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM, sehingga semua warga


Indonesia bisa ikut serta dalam pembangunan di berbagai bidang.
Komnas HAM memiliki alat kelengkapan sidang paripurna dan subkomisi, serta
Sekretaris Jenderal sebagai unsur pelayanan.

8. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)


Dalam situs resminya dijelaskan, KPPU adalah lembaga independen yang
bertanggung jawab langsung pada Presiden untuk mengawasi persaingan usaha.
Pengawasan mencegah terjadinya persaingan tidak sehat, misal monopoli dan
penumpukan komoditas untuk mempermainkan harga.

Tugas KPPU adalah:

-> Melakukan penilaian terhadap perjanjian terutama yang berdampak pada terjadinya
persaingan tidak sehat.
Melakukan penilaian terhadap bisnis dan kegiatan usaha yang berisiko menimbulkan
persaingan tidak sehat.
-> Melakukan penilaian terkait ada atau tidaknya penyalahgunaan wewenang pada
persaingan usaha.

-> Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang KPPU.

-> Memberikan saran seputar kebijakan pemerintan yang berkaitan dengan monopoli
dan kompetisi tidak sehat dalam persaingan bisnis.

-> Menyusun pedoman yang berkaitan dengan kompetisi usaha.

-> Memberikan laporan berkala pada Presiden dan DPR.

Lembaga penegak hukum sengaja dibentuk untuk menegakkan hukum dan keadilan di
negara Indonesia. Lembaga penegak hukum juga sudah memiliki porsi masing-
masing dalam melakukan pengaturan tindakan hukum yang terjadi di lingkungan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai