Anda di halaman 1dari 6

BAGIAN 1

Narator: “21 April 1879 lahir seorang anak perempuan dari pasangan Raden Mas Adipati Ari
o Sosroningrat dan M. A Ngasirah, anak tersebut diberi nama Raden Ajeng Kartini. Semasa re
maja Kartini merupakan anak yang menginginkan kebebasan, menentang adat yang berlaku p
ada saat itu untuk mewujudkan kesetaraan hak antara pria dan wanita. Bahkan Kartini mendir
ikan sekolah untuk wanita kaum miskin.”

Kegiatan belajar mengar Kartini. (lighting kuning)

Kartini : “Jadi ini adalah huruf A, ayo dibaca A”

Semua murid : “A”

Tiba-tiba Busono datang menghampiri Kartini yang sedang mengajar.

Busono : “Ni sedang apa kau disini?”

Kartini : “Aku sedang mengajar kang mas.”

Instrumen dpr “manusia setengah dewa” 2:27-3:06

lighting merah

Busono : “Untuk apa kau mengajar…wanita harus menikah, dan juga mengurus rumah”

Kartini dan murid : “Apakah salah jika, wanita melakukan, hal yang kita inginkan. Wanita ma
sih manusia.”

Busono : “ Sudahlah Kartini kau tak perlu mengajari mereka. Ayo sekarang ikut kang mas bal
ik ke pingitanmu.” (menarik Kartini)

Semua murid : “JANGANNN!!”

…………………………………………………………………………………………………..

Ibu Tiri: “Ni, keluar! Cepat keluar!” (Sambil berteriak) (lighting putih)

Kartini: “(Keluar dan bersimpuh) Ada apa Ibuuu?” (Dengan nada sedikit takut dan terbata-b
ata)

Instrumen muak karaoke 0:36-1:17 (lighting putih)

Ibu Tiri: “Ni. Sudah saatnya kamu harus dipingit Ibu tidak mau melihat kamu terus mengajar
dan belajar. Persiapkan dirimu hingga calon suami mu menjemput.” (Sambil menunjuk Kartin
i)

Kartini: “Mengapa Ibu? Apakah salah jika seorang wanita belajar? Apakah salah jika wanita,
memiliki kedudukan yang sama dengan pria.”
Ibu Tiri; “Cukup, tradisi tetaplah tradisi.”(menoleh ke kartini)

Kartini: “Dan saya (berdiri) akan tetap berpendapat seperti ini, Ibu.”

Ibu Tiri: “Terserah kamu saja. Hingga tiba saatnya mau siap atau tidak siap harus melakukan
pingitan.” (Pergi)

Musik : muak 3:15-3:42 (lighting ungu)

BAGIAN 2

Romo,kartini,slamet,tangan kanan slamet (lighting putih)

Kartini: “Saya ingin meminta izin, untuk melanjutkan sekola di Belanda, Romo.”

Romo: “Trinil, apakah kamu sangat menginginkan sekolah di Belanda?” (Sambil memegang
proposal sekolah di Belanda)

Kartini : “Benar Romo, Trinil sangat ingin sekolah di Belanda dan ingin menggapai cita-cita
Romo.” (lighting biru)

Romo : “ Baiklah, Romo mengizinkanmu.”

romo meninggalkan ruangan dan Slamet mendekat ke Kartini (lighting putih)

Slamet : “Apakah kamu sudah memikirkan dengan baik?”

Kartini : “Sudah kang mas”

T.K Slamet : “Maaf tuan saya kurang setuju dengan pendapat di ajeng kartini tentang sekolah
ke belanda”

Slamet : “kenapa??”

T.K Slamet : “Jika ibu mendengar mungkin beliau akan marah tuan”

Slamet : “Terserah adek saya saja bagaimana nantinya”

…………………………………………………………………………………………………..

Di meja makan terdapat Kartini, Ibu Tiri dan Slamet. (lighting putih)

Ibu Tiri: “Kamu harus bersyukur, Ni. Karena ada orang yang melamarmu.”

Kartini: “Apa yang harus disyukuri, dari seorang laki-laki yang sudah memiliki 3 istri, Ibu.”

Instrumen “The wellerman sea shanty” 0:21-0:47 (lighting merah)

Ibu Tiri: “Sudah bagus Bupati yang melamarmu, bukan petani.”

Kartini: “Saya tetap akan menunggu proposal dari Belanda.”


Ibu Tiri: “Proposalmu belum tentu disetujui, mungkin bisa saja ditolak. Lamaranmu harus dij
awab dalam waktu 3 hari.”

Kartini: “Saya tidak mau membuat Romo kecewa. Mohon maaf, Ibu.”

Kartini ingin pergi tetapi langsung dicekal oleh Ibu tiri. Ibu tiri ingin marah tetapi dice
gah oleh Slamet.

Slamet: “Mohon maaf, Ibu. Izinkan saya berbicara kepada adik saya.” (lighting oren)

Slamet: “Kamu bisa meminta tolong kepada Romo untuk membatalkan proposal itu.”

Kartini: “Saya tidak mau, kang mas.”

Ibu Tiri: “Sekarang semuanya sudah jelas, kamu hanya memikirkan dirimu sendiri.” (lighting
merah)

Ibu Tiri menarik Kartini untuk mengurungnya dikamar

Musik : Seharusnya Wanita 0:50-1:27 (lighting putih)

Setelah bernyanyi, Kartini ketiduran di meja. Setelah itu yu ngasirah masuk untuk me
mbangungkan Kartini untuk dibawa pergi ke danau.

…………………………………………………………………………………………………..
Musik : suara air relaksasi 0:05-0:10 (lighting hijau)

Kartini: “Ada apa, Yu?”

Yu Ngasirah: “Panggil aku, Ibu. Kita tidak sedang di Pendopo.”

Yu Ngasirah: “Ada yang ingin ibu tanyakan dan mengerti. Ilmu apa yang sudah kamu pelajari
dari aksara Belanda?” (Sambil memegang tangan Kartini)

Kartini: “Kebebasan, Ibu.”

Yu Ngasirah: “Lalu apa yang tidak ada dalam aksara Belanda?”

Kartini: “Ni, tidak tauu, bu.”

Instrumen “perahu kertas” (lighting biru)

Yu Ngasirah: (Menghela napas) “Kesetiaan, manusia Ketika dipangku hatinya tentram karena
keseimbangannya terjaga. Sepintar-pintarnya orang Belanda untuk menguasai dunia, mereka t
idak akan mengenal Kesetiaan.”

Yu Ngasirah: (Menangis/sedih) “Selama ini ibu menerima dipisahkan oleh tembok kehidupan
dengan anak-anak yang lahir dari rahim Ibu, Ni. Harapan ibu, anak-anak bisa sekolah dan der
ajatnya lebih tinggi dari ibu.”
kartini menangis dan memeluk Yu Ngasirah

Yu Ngasirah: (Ngasirah merangkul Kartini sambil menepuk nepuk kartini)

BAGIAN 3

Romo: “Bagaimana? Apa kamu siap untuk menyandang gelar Raden Ayu?”

Kartini: “Saya siap, untuk menerima pinangan, dari kanjeng Adipati Dyayu Adiningrat dari R
embang. Tapi saya ingin meminta syarat.”(lighting oren)

Ibu Tiri: “Apa lagi?” (Nada tinggi)

Romo: “Sudah, ayo sebutkan apa saja syaratnya.”

Kartini: “pertama saya tidak mau membasuh kakinya dan tidak mau dibebani oleh berbagai p
erintah sopan santun yang rumit serta saya mau diperlakukan seperti orang biasa saja, yang te
rakhir…”

Ibu Tiri: “Cukup, ni. Kamu hanya memikirkan dirimu , ibu tidak akan membiarkan syaratmu
terpenuhi.” (Nada marah) (lighting merah)

Suara pintu terbuka dan Lastri masuk.

Lastri: “Ni, benar bu.” (lighting putih)

Lastri: “Suami saya menikah lagi, bu. Lastri mengerti suami Lastri lebih mencintai istri muda
nya yang lebih pintar dan terpelajar. Lastri tidak kuat bu.” (Menangis) (menghampiri kartini)

Lastri: “Kartini benar, Ni. Lanjutkan mbak Yu mu ini mendukung mu.”

Instrumen sang dewi karaoke 2:27

Kartini: “Yang terakhir saya mengharuskan calon suami saya untuk membantu mendirikan se
kolah untuk perempuan dan orang miskin.(jeda helaan nafas) Saya juga ingin Yu Ngasirah ti
dak tinggal dirumah belakang tapi dirumah depan serta saya ingin semua putri-putri Romo m
emanggil Yu Ngasirah dengan sebutan mas Ajeng bukan Yu lagi.” (Kartini menunduk dan me
nangis)

Romo: “Cepat tulis syaratmu. lalu kirim ke Bupati Rembang.”

Slamet: “Mohon maaf, Romo. Izinkan saya menulis surat ini Romo. Saya anak yang paling tu
a. Sudah jadi bukti saya sebagai kakak untuk melindungi adik-adiknya.”

Kartono : “Dan saya akan membantu untuk mengantarkan surat itu langsung ke Bupati Remb
ang, Romo.”

Romo : “Baiklah.”
…………………………………………………………………………………………………..

R. A. Joyodiningrat: “Apa benar? di Ajeng yang menulis syarat pernikahan itu?”

Kartini: “Benar Kang mas. Apabila Kang mas keberatan dengan syarat itu. Saya mohon supa
ya Kang mas tidak memperpanjang masalah ini menjadi permusuhan antara keluarga.”(sambi
l menunduk)

R. A. Joyodiningrat: “Ha…ha…ha… (tertawa,noleh kanan kiri). Mohon maaf Romo, saya ge


li dengan kekhawatiran di Ajeng Kartini. Tapi ini wajar, karena di Ajeng belum mengenal sia
pa saya. Justru kedatangan saya kesini untuk meluruskan hal penting yang tidak bisa dijelaska
n dengan surat.” (lighting kuning)

R. A. Joyodiningrat: “Saya sangat ingin anak-anak di asuh oleh ibu yang berhati kuat dan pint
ar seperti di Ajeng Kartini. Aku akan ikut mengawal cita-citamu. Bagaimana, di Ajeng?”

Musik : Mary you (lighting ungu, pink)

………………………………………………………………………………………………......

Kartini: “Saya izin pamit, Ibu. Ni mau jadi Raden Ayu” (Kartini sungkem ke ibu kandung dan
di beri anggukan oleh ibu kandung sambil menangis) (melodi)

Setelah itu Kartini pergi meninggalkan ibu kandung, lalu menghampiri suaminya untu
k digiring ke pelaminan

Musik: Rapsodi 0:44-1:18 (lighting putih)

Narator :”Setelah pernikahan dilaksanakan. Kartini dan R.A. Joyodiningrat pergi melihat laha
n yang akan dijadikan sekolah sesuai yang Kartini impikan.

Adegan membangun sekolah wanita dengan nama sekolah kartin

Kartini: “Terimakasih suami ku telah memenuhi persyaratan yang aku ajukan sebelum menik
ah.” (memeluk suami kartini) (lighting pink$

R. A. Joyodiningrat: “Sama – sama dek Kartini” (membalas pelukan kartini dan mengelus ke
pala kartini)

Musik: Better when im dancing 1:28-2:08 (lighting putih)

ENDING

TOKOH:

1) Kartini : Novelia Dwi Puspitasari


2) R.A Djoyodiningrat: Aldo Rahman Agusta
3) Romo: Muhammad Misbaqur Rizky
4) Ibu tiri: Nabila Aulia Ramadhani
5) Yu Ngasirah: Wandha Adela Ayu Swastika
6) Slamet: Irfan Waafi Adiwangsa S.P.
7) Busono: Novana Ega Arenta
8) TK Slamet: Mochammad Noufal
9) Kartono: Naval Ferdiansyah
10) Lastri : Nayla Salma Talitha B.
11) Murid : - Jenny Wulandari
- Amelia Ayunda Sari
- Desinta Adelia Kirana
- Alifia Nur Hikmah
- Nabila Andina Mahdiyanti

STRUKTUR DRAMA:

1) Narator: Tumbuh Gadiza K.L.


2) Produser: Novelia
3) Sutradara: Novan & Nabila Andina
4) Penulis Naskah:Wandha, Jenny, Tumbuh
5) Musik: Aldo, Nabila Aulia, Nayla
6) Artistik: Nabila Aulia, Nabila Andina, Nayla

Anda mungkin juga menyukai