Ilmu Hukum
Oleh :
Muhamad Zachrie Adhyaksa
190710101444
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
I
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga saya mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu
Hukum”.
Makalah ini berisikan tentang ilmu hukum atau lebih tepatnya membahas tentang
ilmu hukum. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang ilmu hukum
khususnya kepada para pembaca makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini belum sempurna sepenuhnya, oleh
karena itu saya membutuhkan kritik sekaligus saran dari para pembaca makalah ini. Kritik
dan saran yang diberikan InsyaAllah, bisa menjadikan makalah ini lebih sempurna. Akhir
kata, saya berharap makalah yang saya buat ini, bisa bermanfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
( Muhamad Zachrie Adhyaksa )
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara hukum, dimana mana pasti ada hukum. Entah di jalan raya, di
kampus, bahkan didalam kamar kita sendiri pasti ada hukum yang berlaku. Hukum
merupakan suatu aturan yang tidak bisa terlepas dalam kehidupan, karena hukum
merupakan suatu aturan yang mengatur setiap manusia, sehingga dalam hukum banyak
sekali aturan-aturan yang tidak diperbolehkan manusia untuk berbuat sesuatu. Hukum tidak
bisa lepas dari kehidupan kita sehari hari yang dimana ada aktivitas, pasti disana terdapat
hukum. Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan masyarakat pasti ada sangkut pautnya
dengan hukum. Dikarenakan negara kita adalah negara hukum, alangkah baiknya kita
sebagai warga negara juga harus mengetahui tentang hukum.
Ilmu-ilmu tentang hukum sebenarnya sudah tersusun secara sistematis, yang dimulai
dari hal yang paling umum yaitu pengertian hukum sampai ke hal-hal yang bersifat lebih
spesifik. Berbeda halnya dengan matematika, hukum ternyata lebih sulit persoalannya,
karena hukum dapat masuk dan mengatur berbagai aspek kehidupan, seperti agama, politik,
ekonomi, dan sebagainya. Banyak orang yang meremehkan profesi hukum, padahal mereka
belum tau bahwa hukum bisa mencakup semuanya.
1
Hukum dan budaya yang ada dimasyarakat setempat juga saling memengaruhi. Oleh
karenanya tidak heran jika peraturan-peraturan hukum akan berbeda-beda menurut waktu
dan tempat diberlakukannya. Walaupun demikian, banyak hal-hal yang bersifat mendasar
dalam hukum, misalnya perjanjian yang mengikat dan perbuatan-perbuatan yang dimana
akan mendapatkan ancaman pidana. 1
Ilmu hukum merupakan salah satu dasar yang menjadi acuan bagi seseorang yang akan
mempelajari tentang hukum. Ilmu hukum itu menjelaskan apa yang harus kita lakukan
2
apabila kita berhadapan dengan hukum. Didalam ilmu hukum banyak peraturan-peraturan
tertulis yang dibuat oleh pihak yang berwenang, bentuk-bentuk ideal hukum, dan yang
terakhir kebiasaan-kebiasaan yang akan berakibat hukum.
1
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada, 2017).
Hal. 23
2
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada, 2017).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Objek Ilmu Hukum
Ilmu Hukum adalah ilmu yang objeknya ialah hukum, yang dimana hukum
diteliti sebagai suatu peristiwa kehidupan manusia yang tidak kenal oleh waktu
dimanapun dan kapanpun, maka dari itu hukum dapat dikatakan sebagai peristiwa yang
universal atau istilah lainnya ialah hukum alam.
Adapun pakar hukum yang membatasi objek ilmu hukum sehingga menjadi
lebih sempit cangkupannya. Menurut John Austin :
3
Pipin Syarifin. Pengantar Ilmu Hukum. ( Pustaka Setia ). Hlm. 18-29
3
tersebut. Begitu juga peraturan tertulis yang dibentuk oleh pihak yang berwenang maka
peraturan tertulis itulah yang menjadi objek hukum. 4
4
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada, 2017).
Hlm.21-22.
5
Mochtar Kusumaatmadja, B.Arief Sidharta. Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama Berlakunya
Ilmu Hukum. (Alumni, 2000)
6
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada, 2017).
Hlm.140,168-169.
4
7L.J. van Apeldoorn juga berpendapat bahwa ilmu tentang hukum mencakup hal-
hal berikut:
1. Kesenian Hukum, pekerjaan yang hanya bersifat memberi atau menilai yang
didalamnya terdapat:
Perundang-undangan
Peradilan
Ajaran Hukum
2. Ilmu Pengetahuan Hukum, yaitu ilmu yang melihat hukum sebagai masalah
Masyarakat, yang bersifat empiris, diantaranya:
Sosiologi Hukum
Sejarah Hukum
Perbandingan Hukum
Banyak perbedaan pendapat diantara para ahli hukum tentang pengertian hukum. Ada
ahli hukum yang berpendapat tentang pengertian hukum yang mengatakan bahwa, hukum
bertitik tolak dari teori tertentu yang kemudian masing-masing teori akan melahirkan batasan
hukum dan itu merupakan suatu mahzab dalam ilmu hukum, sehingga adanya sistem yang
dikenal dengan adanya “school of jurisprudence”. Beberapa teori atau mahzab ilmu hukum
yang mempunyai kesamaan tertentu akan membentuk suatu aliran dalam ilmu hukum. Aliran-
aliran tersebut antara lain:
7
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada, 2017).
Hlm. 23-24, 176-177
5
Teori Hukum Alam Klasik
Teori hukum alam para tokoh gereja
Teori hukum alam yang rasionalistis
Teori hukum alam modern
2. Aliran Utilitas ( Utilitarianism ) 8
8
Muh. Erwin. Filsafat Hukum – Refleksi Kritis Terhadap Hukum. ( Jakarta, Rajawali Press 2011 ) Hlm. 179
9
Darji Darmodiharjo. Filsafat Hukum. ( Yogyakarta, 2011 ). Hlm. 159
10
Achmad Nasir Budiman dan Suleman Saqib. Teori dan Filsafat Hukum. ( Jakarta, Rajawali 1990 ). Hlm. 111
11
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada,
2017). Hlm.183-186
6
4. Aliran Sejarah
Aliran sejarah merupakan aliran yang memberikan tekanan pada peran sejarah
terhadap hukum, yaitu mazhab sejarah. Sebagian dari pokok ajarannya ialah bahwa
hukum itu tidak dibuat, tetapi pada hakekatnya lahir dan tumbuh dari dan dengan
rakyat, berkembang bersama dengan rakyat, namun ia akan mati, manakala rakyat
kehilangan kepribadiannya. Tokoh hukum berpendapat bahwa di dunia ini terdapat
macam-macam bangsa yang pada tiap-tiap bangsa tersebut mempunyai suatu
Volkgeist-jiwa rakyat. Jiwa ini berbeda-beda, baik menurut waktu maupun menurut
tempat. Pencerminan dari pada adanya jiwa yang berbeda ini nampak pada
kebudayaan dari bangsa tadi yang berbeda-beda. Ekspresi itu nampak pula pada
hukum yang sudah barang tentu berbeda pula pada tiap tempat dan waktu.
Ungkapan di atas, menunjukkan bahwa, aliran historis adalah bahwa hukum
merupakan pencerminan atau penjelmaan dari jiwa rakyat yang ada dalam suatu
tempat tertentu, Oleh karena jiwa rakyat relatif berbeda dengan rakyat di tempat
lainnya dan pada waktu tertentu, maka konsekwensinya adalah bahwa hukum tidak
mungkin ada yang bersifat universal seperti pandangan aliran hukum alam.
5. Realisme Hukum
Realisme hukum atau biasa disebut dengan realisme hukum amerika, pada
umumnya bukan suatu aliran dalam ilmu hukum, melainkan suatu praktik hakim.
Oleh karenanya, tokoh dari praktik ini biasanya para hakim di amerika serikat.
Tetapi pembahasannya selalu berbicara tentang realisme hukum, sehingga
didalamnya juga membahas tentang aliran-aliran ilmu hukum. Dalam pandangan
aliran ini hukum bukan sesuatu yang logis seperti ilmu pasti. Hanya kelihatannya
saja hakim menerapkan hukum secara logis, padahal yang terjadi ialah banyak hal
lain yang memengaruhi hakim. 12
6. Aliran Sosiologis
Aliran sosiologis merupakan aliran yang didalamnya terdapat teori-teori yang
memberikan tempat bagi sosiologi yang berkaitan dengan ilmu hukum. Teori ini
memberikan pengaruh besar terhadap hukum didalam lingkup masyarakat.
12
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada,
2017). Hlm. 187-188
7
Masalah-masalah hukum dari sudut pandang konflik, yaitu adanya suatu konflik
yang memiliki kepentingan dan nilai didalam masyarakat. Kepentingan tersebut
telah dilindungi oleh hukum dan memiliki tiga pokok kategori, diantaranya:
Kepentingan Umum ( Public Interest )
Kepentingan Masyarakat ( Sosial Interest )
Kepentingan Pribadi ( Private Interest )
13
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. (Depok, PT RajaGrafindo Persada,
2017). Hlm. 189-190
8
BAB III
KESIMPULAN
Ilmu Hukum adalah ilmu yang mempelajari tentang aturan-aturan yang dibuat oleh
pihak yang berwenang. Objek ilmu hukum adalah hukum, hukum bisa saja mencakup hukum
normatif, hukum ideal, dan hukum wajar. Adapun ruang lingkup ilmu hukum, yang selalu
membicarakan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan hukum. Selain itu ada
beberapa ahli hukum yang berpendapat tentang pengertian hukum yang mengatakan bahwa,
hukum bertitik tolak dari teori tertentu yang kemudian masing-masing teori akan melahirkan
batasan hukum dan itu merupakan suatu mahzab dalam ilmu hukum. Beberapa teori atau
mahzab ilmu hukum yang mempunyai kesamaan tertentu akan membentuk suatu aliran dalam
ilmu hukum. Aliran-aliran tersebut antara lain aliran hukum alam, aliran utilitas, aliran
positivism hukum, aliran sejarah, realisme hukum, aliran sosiologi, dan aliran hukum kritis.