Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UAS KRIMINOLOGI

1. Jelaskan mazab-mazab dalam krominologi dalam upaya mencari sebab-sebab dan akibat kejahatan.

Jawaban:

Mazhab-mazhab dalam Kriminologi adalah sebagai berkut:


1) Mazhab Klasik
- Seseorang melakukan tindakan atau perbuatan berdasarkan pertimbangan untuk memilih
kesenangan (pleasure) atau sebaliknya yaitu penderitaan.
- Pelaku memiliki kehendak bebas
- Persoalan sebab kejahatan telah dijawab secara sempurna sehingga tidak diperlukan lagi penelitian
untuk menggali sebab musabab kejahatan.
- Tokohnya adalah Becaria
2) Mazhab Kartographik
- Mula-mula memikirkan distribusi kejahatan di dalam lingkungan tertentu pada wilayah-wilayah
geografis dan sosiologis.
- Kemudian penganut mazhab ini berpendapat bahwa segala kejahatan sebagai ekspresi kondisi
sosial tertentu
- Melakukan penyusunan statistik kriminal
3) Mazhab Sosialis
- Mengacu pada ajaran Karl Marx dan Friedrich Engels (1850) yang berdasarkan pada determinisme
ekonomi.
- Kriminalitas adalah konsekuensi dari masyarakat kapitalis akibat sistem ekonomi yang diwarnai
penindasan terhadap buruh, sehingga menciptakan faktor-faktor yang mendorong berbagai
penyimpangan terhadap kejahatan.
4) Mazhab Tipologi
- Meliputi tiga kelompok yang berpendapat bahwa perbedaan antara penjahat dan bukan penjahat
terletak pada sifat tertentu pada kepribadian, yang mengakibatkan seseorang tertentu dalam suatu
keadaan tertentu berbuat kejahatan dan seseorang yang lain tidak.

2. Apa manfaat mempelajari kriminologi. Apa perbedaan kriminologi dan hukum pidana.

Jawaban:

- Manfaat mempelajari kriminologi:


Kriminologi memberikan pemahaman yang holistik mengenai kejahatan. Dengan mendasari pada
metode ilmiah, pengetahuan tentang kejahatan tidak didasari pada akal sehat belaka (common sense).
Sehingga, mempelajari kriminologi berarti melihat fenomena kejahatan dengan pemahaman yang
sebenar-benarnya. Hal ini beralasan karena sering kali pemahaman mengenai kejahatan masih
mengandung sejumlah asumsi yang tidak benar dan tidak berdasar.
Selain itu, mempelajari kriminologi dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan publik
(kebijakan kriminal) atau pengambilan keputusan yang tepat untuk merespons fenomena kejahatan.
Bahkan perkembangan kriminologi kontemporer ditandai dengan kemunculan public criminology,
yang bertujuan untuk menghilangkan sekat antara para akademisi dengan publik secara luas.
Rekomendasi ilmiah dari kriminolog digunakan sebagai dasar pembentukan kebijakan yang
mengedepankan keadilan sosial (social justice) dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (human
rights).
- Perbedaan kriminologi dengan hukum pidana:
Hubungan hukum pidana dengan kriminologi adalah keterkaitan yang saling melengkapi. Di mana
kriminologi mencari suatu alasan, atau faktor yang mendorong timbulnya tindak kejahatan yang
melahirkan akibat hukum, sedangkan hukum pidana berusaha menghubungkan perbuatan jahat
dengan hasil pembuktian.

3. Jelaskan 2 teori dalam kriminologi yang paling menarik bagi saudara disertai dengan contoh kasus yang
paling tepat untuk menganalisa berdasarkan teori tersebut.

Jawaban:

Dua Teori dalam kriminologi, disertai contoh kasus:


1) Teori Psikogenesis
Teori ini mengatakan bahwa perilaku kriminalitas timbul karena faktor intelegensi, ciri kepribadian,
motivasi, sikap-sikap yang salah, fantasi, rasionalisasi, internalisasi diri yang keliru, konflik batin, emosi
yang kontroversial dan kecenderungan psikopatologis, artinya perilaku jahat merupakan reaksi
terhadap masalah psikis, misalnya pada keluarga yang hancur akibat perceraian atau salah asuhan
karena orangtua terlalu sibuk berkarier. Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan
adalah psikologis dari seorang pelaku kejahatan, maksudnya adalah pelaku memberikan respons
terhadap berbagai macam tekanan kepribadian yang mendorong mereka untuk melakukan kejahatan.
Faktor ini didominasi karena pribadi seseorang yang tertekan dengan keadaan hidupnya yang tak
kunjung membaik, atau frustasi. Orang yang frustasi cenderung lebih mudah untuk mengonsumsi
alkohol demi membantu mengurangi beban hidup yang ada dibandingkan dengan orang dalam
keadaan normal. Psikologis seseorang yang terganggu dalam interaksi sosial akan tetap memiliki
kelakuan jahat tanpa melihat situasi dan kondisi.
- Contoh Kasus:
Contoh kasus yang berhubungan dengan Teori Prikogenesis yakni kasus pembunuhan yang terjadi di
Denpasar Selatan pada hari Selasa, 19 Januari 2016, dimana yang menjadi korban adalah istri dari
pelaku pembunuhan itu sendiri. Pelaku pembunuhan adalah I Made Kanta (58), yang adalah suami
korban yang merupakan pensiunan pegawai PLN yang bertempat tinggal di Nusa Kambangan XXVIII
Denpasar. Dengan korban istrinya sendiri Purwantini (alias) Titin yang berasal dari Banyuwangi, Jawa
Timur. Lokasi perkara pembunuhan yaitu di kos-kosan milik I Made Kanta (tersangka) yang beralamat
di Jl. Sidakarya No. 169 Desa Sidakarya, Denpasar. Motif pembunuhan adalah diman Titin yang
menolak (2 kali) ajakan suaminya untuk berhubungan intim sehingga membuat Kanta merasa kesal
dan membunuhnya.
2) Teori Sosiogenis
Teori ini menjelaskan bahwa penyebab tingkah laku jahat murni sosiologis atau sosial psikologis adalah
pengaruh struktur sosial yang deviatif, tekanan kelompok, peranan sosial, status sosial, atau
internalisasi simbolis yang keliru. Perilaku jahat dibentuk oleh lingkungan yang buruk dan jahat, kondisi
sekolah yang kurang menarik dan pergaulan yang tidak terarahkan oleh nilai-nilai kesusilaan dan
agama. Teori ini mengungkapkan bahwa penyebab kejahatan karena dipengaruhi oleh faktor
lingkungan sekitarnya, baik lingkungan keluarga, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan serta
penemuan teknologi. Teori ini mengarahkan kita bahwa orang memiliki kecenderungan bisa
melakukan kejahatan karena proses meniru keadaan sekelilingnya atau yang lebih dikenal dengan
proses imitation.
- Contoh Kasus:
Contoh Kasus yang terkait dengan teori ini yakni sekelompok orang yang mendiami 1 desa / kampung
di Yogyakarta yang bernama Kampung Badran yang terletak di sisi barat Kota Yogyakarta, tepatnya di
Kelurahan Bumijo, Kecamatan Tegalrejo, dulu terkenal sebagai "Kampung Preman". Dahulu orang-
orang disini mayoritas banyak melakukan tindakan kriminalitas seperti penganiayaan dan pemerasan
sehingga disebut Kampung Preman.

4. Sebutkan beberapa kasus-kasus yang masih krusial dalam KUHP yang baru. Bagaimana tanggapan
saudara terhadap hal tersebut.

Jawaban:

Isu Krusial dalam KUHP yang baru yakni isu Pidana mati yang diatur dalam pasal 67 dam 100 KUHP Baru.
Pidana mati dalam KUHP baru diatur sebagai pidana yang bersifat khusus, dan selalu dicantumkan
alternatif dengan jenis pidana lainnya yakni pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama
20 tahun. Pidana mati juga dapat dijatuhkan dengan masa percobaan selama 10 tahun apabila memenuhi
persyaratan. Jika terpidana selama masa percobaan menunjukkan perbuatan terpuji, pidana mati dapat
diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup dengan Keputusan Presiden.
Menurut saya pidana mati masih diperlukan di Indonesia untuk mencegah orang-orang melakukan tindak
pidana yang sangat membahayakan/extraordinary crime.

Anda mungkin juga menyukai