Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Investasi mencakup pengertian yang sangat luas, menginvestasi pribadi dari TK
sampai sekarang sehingga kita telah bisa menulis, membaca, berfikir, dan lain-lain itulah
hasil investasi kehidupan dalam pendidikan yang kita lakukan.
Namun, disini kita akan membahas investasi keuangan khususnya reksadana, yang
dikhususkan bagi investor dengan modal sedikit dan tetap ingin berinvestasi. Kita pun
bisa melakukan hal tersebut. Apalagi kita masih muda, hingga kita mampu
merencanakannya lebih matang karena jangka waktu yang masih panjang.
Sistem Ekonomi Syariah yang memang diaplikasikan dalam dunia ekonomi sesuai
syara yang telah ditentukan. Apalagi kita masyarakat Indonesia yang merupakan pasar
potensial untuk tumbuhnya investasi islami. Dan investasi yang akan kami bahas adalah
investasi reksadana syariah, apa itu?
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu Reksadana Syariah
b. Tujuan Didirikan Reksadana Syariah
c. Dasar Hukum Reksadana Syariah
d. Komponen-Komponen Di Dalam Reksadana Syariah
e. Keuntungan Dan Resiko Reksadana Syariah
f. Masalah Pokok Reksadana Syariah
C. TUJUAN
Mengetahui investasi Reksadana Syariah, hukum dasarnya, penggolongan,
keuntungan dan resiko, masalah pokok serta tujuan investasi Reksadana Syariah.
Harapan besar kembalinya sistem ekonomi syariah yang menjadikan teraturnya sistem
ekonomi untuk memperbaiki dan mengatasi krisis-krisis yang diakibatkan dari
penyalahgunaan dalam praktek sistem ekonomi konvensional.
Serta mengambil hikmah dan tidak semena-mena meraih keuntungan duniawi semata,
namun atas dasar taat kepada Allah Subhanahu Wa Taala dan Rosulullah Shollallahu
Alaihi Wasallam.
Namun makalah ini hanya sebagai pengantar atau sedikit dari pengetahuan mengenai
reksa dana syariah, dan dianjurkan untuk mencari referensi-referensi lain untuk para
pembaca makalah ini.

PEMBAHASAN
1. Apa itu Reksadana Syariah?
Reksadana berasal dari dua kata yaitu Reksa yang berarti penjaga dan dana yang
berarti uang yg disediakan untuk suatu keperluan atau bisa juga biaya. Sedangkan syariat
yang berasal dari bahasa arab adalah syariah artinya yaitu hukum agama yang
menetapkan peraturan hidup manusia dan hubungannya dengan Allah, hubungannya
dengan sesama dan juga alam sekitar berdasarkan Al-Quran dan Hadist.
Reksadana mempunyai nama lain diantaranya yaitu Unit Trust atau Mutual Fund atau
Investment Fund adalah suatu wadah yang berfungsi untuk menghimpun dana para
investor agar diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi yang mendapat
ijin dari Otoriter Jasa Keuangan (OJK) yang pada awalnya adalah Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam). Mutual Fund is a company that invest in a diversified portofolio of
securities. Portofolio investasi reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen
surat berharga.
Unsur-unsur yang ada dalam Reksadana meliputi:
1) Investor orang yang menanamkan uangnya dalam usaha dengan tujuan
mendapatkan keuntungan;
2) Manajer investasi adalah perusahaan yang sebagai pengelola portofolio efek yang
dapat berupa:
a. Perusahaan Efek: berbentuk devisi tersendiri/PT khusus.
b. Perusahaan khusus manajemen investasi.
3) Portofolio efek adalah kumpulan sekuritas yang dikelola;
4) Sekuritas adalah surat berharga atau bukti modal, misalnya saham, obligasi, dll,
yang boleh dibeli jika telah mendapat ijin Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
5) Bank Kustodian adalah lembaga penitipan harta efek dan lainnya yang menyangkut
tentang efek, biasanya berbentuk Bank Umum.
Hubungan trilateral antara pemegang unit (unit holders), fund manager, dan
kustodian (trustee), terikat kontrak secara legal yang terdaftar di Bapepam.
Sedangkan Reksadana Syariah (Islamic Investment Funds), dalam hal ini
pengertiannya sama, hanya dari pengelolaan serta kebijakan semuanya sesuai Syariah
Islam. Karena itu, Reksadana Syariah tidak boleh menginvestasikannya pada bidang
yang bertentangan dengan syariat.
Ciri-ciri operasional Reksadana Syariah:
1) Mempunyai Dewan Syariah, yang bertugas memberikan arahan pada Manajer
Investasi agar senantiasa sesuai dengan Syariah Islam.
2) Hubungan antara investor dari perusahaan didasarkan pada sistem mudharabah,
dimana satu pihak 100 % modal, satu pihak lagi sebagai pengelola.
3) Kegiatan usaha investasi tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan investor yang ingin mendapat hasil investasi
dari sumber dan proses cara yang bersih, bukan semata-mata mencari keuntungan, dapat
dipertanggung jawabkan secara sosial religius terhadap lingkungan, sejalan sesuai
prinsip-prinsip syariah, komitmen terhadap nilai-nilai sesuai keinginan investornya yang
menuntut: amanah hukum syariah; investasi jelas; manajemen profesional; jarak profil
resiko dan laba; solusi investasi; suasana hukum adil dan jelas; mampu membayar cepat
atas utang.
Investasi Reksadana Syariah sering disejajarkan dengan investasi tanggap sosial atau
investasi beretika. Proses screening dalam mengonstruksi portofolio adalah hal paling
tampak untuk membedakan dengan fund konvensional dalam operasionalnya.
Selanjutnya, proses cleaning dalam hasil kegiatan itu adalah dengan proses filterisasi
(mengeluarkan saham yang memiliki aktifitas tidak sesuai syariah) dan membersihkan
dengan cara charity (zakat, infaq, dll).
Pasar Modal Syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya
(emiten, efek, perdagangan) telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan efek
syariah adalah efek (setiap surat pengakuan utang, surat berharga, saham, obligasi, dll)
yang diatur dalam UU Pasar Modal yang akad, pengelolaan, cara penerbitan memenuhi
prinsip-prinsip syariah (telah diterbitkan DSN-MUI sebelum ditetapkan Bapepam).
Prinsip-prinsip syariah adalah prinsip berdasarkan syariah Islam yang ditetapkan oleh
DSN-MUI melalui fatwa.
Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Reksadana
Syariah adalah: Reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Islam, baik
dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-maal) dengan
manajer investasi (shohibul maal), maupun antara manajer investasi dengan pengguna
investasi.
Reksadana Syariah dikenalkan oleh National Commercial Bank (NCB) pada tahun 1995
di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity yang dijalankan sesuai prinsip
syariah, dan terus berkembang lalu menyusul setahun kemudian empat Reksadana
Syariah baru.
Menurut Dziegeleski (1997), tahun 1920-an dianggap suatu perkembangan dari SRI
(Social Religius Investement) yang menghindarkan diri dari investasi haram (alkohol,
miras, dll). Sehingga berkembang cepat, menurut SIF (Social Investment Forum)
ditemukan bahwa di Amerika Serikat, dari tahun 1985-1997 nilai portofolio yang dicapai
meningkat dahsyat hingga 227%. Berkembang dari US$ 162 Milyar menjadi US$ 529
Milyar. Dalam periode tersebut investasi sosial yang bertanggung jawab atas Reksadana
Syariah dari 55 menjadi 142.


B. Dasar hukum dan akad Reksadana Syariah
Pandangan masyarakat Islam Indonesia mengenai dasar bermuamalah syariyyah dikutip
dari lokakarya MUI bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia tanggal 29 30 Juli
1997 (24 25 Rabiul Awwal 1417) di Jakarta.
Pada dasarnya segala sistem muamalah dibolehkan selama tidak bertentangan dengan
Syariat Islam, mengikuti kaidah fiqh yang dipegang oleh Madzhab Hambali dan para
fuqaha lainnya. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi aqad
yang mereka lakukan, firmanNya:
. . . .
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.
Akad mencakup janji prasetia manusia kepada Allah SWT dan sesamanya.
Dalam Reksadana Syariah yang berisi akad muamalah, sistem yang dibolehkan yaitu jual
beli dan bagi hasil (mudharabah/musyarakah). Jika sistem konvensional terdapat banyak
maslahat, seperti memajukan perekonomian namun terdapat hal-hal bertentangan yang
diajarkan Islam. Baik segi akad, operasi, dll.
Prinsip pada akad harus mengikuti hukum Allah SWT dalam firmanNya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.
Larangan membunuh diri sendiri bermaksud juga membunuh orang lain, karena umat
merupakan satu kesatuan.
Manajer menggunakan akad wakalah, menjadi wakil demi kepentingan dan atas nama
investor. Untuk menjaminnya Reksadana Syariah wajib memiliki DPS sebagai mediator
dengan DSN. Reksadana syariah bertindak sebagai mudharib dalam akad mudharabah
ini, namun tidak sebagai mudharib murni karena reksadana syariah menempatkan
kembali dana ke dalam kegiatan emiten melalui pembelian efek syariah. Oleh karena itu,
hubungan ini disebut ikatan Mudharabah Bertingkat.

C. Konsep yang terkait tentang Reksadana
1. Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB)
adalah total nilai investasi dan kas yang dipegang dikurangi biaya-biaya hutang dari
kegiatan operasional yang harus dibayarkan.
2. Load dan Manajement Fees
Sebuah reksadana dapat memberi komisi (load) untuk penjualan awal. Selain komisi
perusahaan reksadana biasanya juga menetapkan upah (fee) kepada manajer atas
pengelolaaan dananya. Fee ini dibebankan pada setiap investor sesuai rata-rata NAB
dana yang dikelolanya.
3. Manajemen Expense Ratio (MER)
MER = NAV/ME ME => management expenses/seluruh biaya operasional.

D. Penggolongan Reksadana
1. Berdasarkan Bentuk Hukum
Di Indonesia, terdapat dua bentuk hukum reksadana, yaitu Perseroan Terbatas (PT
Reksadana) dan Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (Reksa Dana KIK). Dalam hal
kepemilikan PT Reksadana menerbitkan saham yang dibeli investor, sehingga investor
memiliki hak kepemilikan atas PT tersebut. Sementara KIK menerbitkan unit penyertaan,
sehingga investor mempunyai kepemilikan atas kekayaan aktiva bersih reksadana
tersebut.
2. Berdasarkan Sifat Operasional
Dibedakan menjadi dua:
a. Reksadana terbuka
Menjual saham secara terus-menerus selama ada investor yang membeli. Harganya sama
yang ditentukan oleh nilai portofolio yang dikelola manajer.
b. Reksadana tertutup
Menjual saham melalui penawaran pada bursa efek. Investor tidak dapat menjualnya
kembali ke reksadana melainkan kepada investor lain melalui pasar bursa yang
ditentukan jual belinya oleh mekanisme bursa. Harganya didasarkan atas NAB yang
dihitung oleh Bank Kustodian.
3. Berdasarkan Jenis Kategori
a. Reksadana Pasar Uang/RDPU (Money Market Funds /MMF)
Melakukan investasi 100% dalam efek utang yang berjangka pendek (kurang dari satu
tahun). Mempunyai risiko paling rendah dan cocok bagi investor yang berinvestasi
jangka pendek.
b. Reksadana Pendapatan Tetap/RDPT (Fixed Income Funds /FIF)
Melakukan investasi minimal 80% dalam efek bersifat hutang dan 20% dapat dikelola
untuk instrumen lainnya. Efek bersifat utang menghasilkan dalam bentuk bunga.
c. Reksadana Saham/RDS (Equity Funds /EF)
Reksadana melakukan investasi minimal 80% dalam efek bersifat saham dan 20% yang
dikelola untuk instrumen lainnya. Efek sahamnya beresiko tinggi dan memberikan
potensi hasil tinggi pula sesuai pertumbuhan harga saham, dan hasil lain berupa deviden.
d. Reksadana Campuran/RDC (Balance Funds /BF)
Dapat melakukan investasi, baik pada efek utang maupun efek modal dan porsi alokasi
yang lebih fleksibel.
Perkembangan terakhir, Bapepam mengeluarkan aturan baru yang sedikit berbeda dari
reksadana yang selama ini beredar. Reksadana tersebut adalah:
Reksadana Terproteksi (Capital Protected Funds)
Jenis pendapatan tetap. Namun, manajer melindungi investasi awal investor, agar tidak
berkurang nilainya saat jatuh tempo. Sebagian besar dana yang dikelola dimasukkan
pada efek bersifat utang sehingga saat jatuh tempo setidaknya menutup nilai proteksi.
Sisanya diinvestasikan ke efek lain, sehingga investor punya peluang meningkatkan
NAB.
Reksadana Penjaminan (Guaranted Funds)
Menjamin investor sekurang-kurangnya akan menerima sebesar nilai investasi awal pada
saat jatuh tempo, sepanjang persyaratannya dipenuhi. Jaminan diberikan oleh lembaga
penjamin berdasarkan kontrak lembaga dengan manajer dan Bank Kustodian.
Reksadana Indeks
Portofolio reksadana terdiri atas efek-efek yang menjadi bagian dari indeks acuan.
Manajer menginvestasikan minimal 80% dari NAB pada efek yang menjadi bagian
indeks acuan.
Setidaknya ada dua hal penting yang harus dipertimbangkan dalam kinerja reksadana
syariah, yaitu:
a. Tingkat hasil yang diperoleh sama atau lebih besar dari tingkat portofolio tertentu
dengan resiko yang sama atau lebih kecil dari tingkat risiko pasar.
b. Menghindari ketergantungan sehingga dapat meminimalisir risiko yang tidak
memakai sistem, diukur dengan menghitung sebab akibat antara tingkat hasil reksadana
syariah dengan konvensional dengan portofolio pasar.
E. Return and Resk Reksadana
Pada dasarnya setiap kegiatan mengandung keuntungan dan risiko. Berikut beberapa
keuntungan dalam menginvestasikan melalui reksadana antara lain:
1. Biaya rendah, transaksi murah karena banyaknya kumpulan dana para investor.
2. Akses berbagai investasi, karena saham berkapital besar dan berani bersaing.
3. Diversifikasi, yakni investasi yang membagi risiko/risiko ditanggung bersama.
4. Manajer profesional, dikelola manajer handal yang mencari peluang terbaik.
5. Transparansi informansi, bisa memonitor perkembangan investasi secara rutin.
6. Likuiditas, kemampuan mengelola masuk keluarnya uang di reksadana.
7. Return kompetitif, resiko tinggi untuk hasil tinggi.
Sedangkan risiko melakukan investasi melalui reksadana antara lain:
1. Ekonomi dan politik, perubahan kebijakan mempengaruhi kinerja bursa yang
berpengaruh dengan harga sekuritas.
2. Pasar, kondisi ekonomi umum sangat berpengaruh pada harga sekuritas.
3. Inflasi, inflasi menyebabkan turunnya keuntungan.
4. Nilai tukar, pergerakan nilai tukar mempengaruhi sekuritas.
5. Spesifik, setiap sekuritas mempunyai resiko. Nilainya bisa menurun jika kinerja
perusahaan tidak bagus atau tidak membayar kewajiban.
6. Berkurangnya nilai unit penyertaan, fluktuasi disebabkan perubahan harga efek
modal serta biaya yang dikenakan setiap kali investor melakukan transaksi, dan juga
kinerja manajer yang buruk.
7. Likuiditas, Manajer melunasi dengan menyediakan uang tunai secara cepat.
8. Wanprestasi,. terjadi jika rekan manajer usaha gagal melakukan kewajibannya.
9. Kehilangan kesempatan transaksi investasi saat pengajuan klaim asuransi, terjadinya
kerusakan surat berharga dan aset reksadan yang disimpan di bank kustodian, namun
bank juga mempunyai perlindungan dari asuransi.

Sejarah Pasar Modal Reksadana Syariah Indonesia:
a. 10 Nov 1995 : Pemerintah mengeluarkan UU Pasar Modal.
b. 3 Juli 1997 : Lahir reksadana syariah oleh PT Danareksa Investment Management
(PT. DIM).
c. 3 Juli 2000 : BEI bekerja sama dengan PT. DIM meluncurkan Jakarta Islamic
Index (JII) untuk memandu investor syariah.
d. Sept 2002 : Obligasi Syariah pertama (PT. Indosat Tbk)
e. 4 Maret 2003 : Pasar Modal Syariah diresmikan Men. Keu (Boediono) dengan
Ketua Bapepam (Herwidayatmo), serta wakil dari MUI, DSN, direksi perusahaan efek,
pengurus, asosiasi profesi pasar modal.
f. 2004 : Obligasi akad sewa (ijarah).
g. 2006 : Reksadana Indeks yang sebelumnya JII.

Istilah-istilah dalam Reksadana Syariah

Jasa : Memberikan perbuatan, aktivitas, kemudahan, manfaat, layanan, servis
terhadap segala sesuatu yg diperlukan orang lain bersifat baik atau berguna dan bernilai
bagi orang lain, negara, instansi, dsb, yg dapat dijual kpd orang lain (konsumen) yang
menggunakan atau menikmatinya.
Otoriter : berkuasa sendiri.
Trilateral : tiga pihak.

PENUTUP
A. SARAN
Jangan memperbanyak harta dengan mengatas namakan syariat. Namun, atas dasar
taat kepada Allah dan Rosulullah (sesuai Al-Quran dan Hadits).
Makalah ini sebagai pengantar pengetahuan mengenai reksadana syariah, dianjurkan
untuk mencari referensi lain.
B. KESIMPULAN
Reksadana syariah (Islamic Investment Funds) adalah wadah bagi sejumlah investor
untuk menghimpun dana pada portofolio efek yang selanjutnya dikelola oleh manajer
investasi sesuai kebijakan-kebijakan yang berprinsip syariah. Baik dalam bentuk akad
antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-maal) dengan manajer investasi
(shohibul maal), maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi.
Reksadana mencakup hubungan trilateral antara pemegang unit (unit holders), fund
manager, dan kustodian (trustee), yang terikat kontrak secara legal dan terdaftar di
Bapepam.
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan investor yang ingin mendapat hasil investasi
dari sumber, proses, dan filterasi yang bersih, dapat diper-tanggung jawabkan secara
sosial religius sesuai prinsip-prinsip syariah.
...Dan janganlah kamu membunuh dirimu...
Manajer Investasi menggunakan akad wakalah. Sedangkan akad kerjasama yaitu
mudharabah bertingkat.

Daftar Pustaka
Achsien, Iggi H. 2000. Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan
Praktek Manajemen Portofolio Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sumarin. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pratomo, Eko Priyo dan Nugraha, Ubaidillah. 2009. Reksa Dana: Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Al Arif, M. Nur Riyanto. 2012. Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis
Praktis. Bandung: Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai