Anda di halaman 1dari 22

HUKUM DAN PENGENDALIAN

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Oleh
Ervin Hadi Surahman
113.14.007

OUTLINE
PENGERTIAN SUMBER
HUKUM
Pengertian
Sumber Hukum
Sosiologi
Pengertian
Sumber Hukum
Filsufis
Pengertian
Sumber Hukum
Eropa
Kontinental
Pengertian
Sumber Hukum
ERVIN HADI
S | 113.14.007
Menurut
Anglo-

SUMBER SUMBER DAN


HIERARKI HUKUM DI
INDONESIA
Sumber Hukum Materiil &
Formal
Jenis dan Hierarki Hukum
di Indonesia

PROSES
PEMBENTUKAN
HUKUM

1. PENGERTIAN SUMBER HUKUM


PengertianSumber Hukumadalah sesuatu yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu apabila
dilanggar akan mengakibatkan timbulnya sanksi
yang tegas dan nyata.

ERVIN HADI S | 113.14.007

Pengertian Sumber Hukum Sosiologi


Pengertian Sumber Hukummenurut perspektifsosiologisadalah
faktor-faktor yang benar-benar menyebabkan hukum benar-benar
berlaku. Fator-faktor tersebut ialah fakta-fakta dan keadaankeadaan yang menjadi tuntutan sosial untuk menciptakan hukum.

Pengertian Sumber Hukum Filsufis


Pengertian
Sumber
Hukumdari
sudut
pandangfilsufisyaitu dalam arti mengenai keadilan yang
merupakan esensi hukum.

ERVIN HADI S | 113.14.007

1. PENGERTIAN SUMBER HUKUM

Pengertian Sumber Hukum Menurut Eropa


Kontinental

Pengertian Sumber Hukummenurut perspektifsosiologisadalah


faktor-faktor yang benar-benar menyebabkan hukum benar-benar
berlaku. Fator-faktor tersebut ialah fakta-fakta dan keadaankeadaan yang menjadi tuntutan sosial untuk menciptakan hukum.

Pengertian Sumber Hukum Filsufis


Pengertian
Sumber
Hukumdari
sudut
pandangfilsufisyaitu dalam arti mengenai keadilan yang
merupakan esensi hukum.

ERVIN HADI S | 113.14.007

1. PENGERTIAN SUMBER HUKUM

Pengertian Sumber Hukum Anglo Amerika


MenurutSalmondPengertian Sumber hukumdalam arti
formal sebagai sumber berasalnya kekuatan mengikat
dan validitas; sedangkan Pengertian sumber hukum
dalam arti materil adalah sumber berasalnya substansi
hukum.
MenurutBodenheimerPengertian Sumber Hukumdalam
formal ialah sebagai sumber-sumber yang tersedia
dalam
formulasi-formulasi
tekstual
yang
berupa
dokumen-dokumen resmi.

ERVIN HADI S | 113.14.007

1. PENGERTIAN SUMBER HUKUM

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI


HUKUM DI INDONESIA
SUMBER HUKUM
MATERIIL
Yaitu sumber hukum yang
menentukan isi kaidah hukum
yang teridi atas :
Perasaan hukum seseorang
atau pendapat umum.
Agama
Kebiasaan.
Politik hukum dari
pemerintah

ERVIN HADI S | 113.14.007

FORMAL
Yaitu sumber hukum secara langsung
dapat dibentuk hukum yang akan
mengikat masyarakatnya.
Sumber hukum formal yaitu :
1. Undang Undang
2. Kebiasaan
3. Keputusan
Hakim
atau
Jurisprudentie
4. Traktat
5. Doktrin

Sumber Hukum Formal


1. Undang Undang
MATERIIL
Yaitu keputusan penguasa yang
dilihat dari bentuk dan cara
terjadinya sehingga disebut undangundang.
Jadi undang-undang dalam arti formal
tidak lain merupakan ketetapan
penguasa yang memperoleh sebutan
undang-undang karena cara
pembentukannya.

ERVIN HADI S | 113.14.007

FORMAL
Yaitu keputusan atau ketetapan
penguasa, yang dilihat dari isinya
dinamai undang-undang dan
mengikat setiap orang secara umum.

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

2. KEBIASAAN

Yaitu salah satu sumber-sumber hukum karena kebiasaan merupakan perbuatan


manusia yang dilakukan berulang-ulang. Perbuatan tertentu yang dilakukan
berulang-ulang tersebut pada gilirannya dapat diterima sebagai kebiasaan
tertentu sehingga apabila terdapat perbuatan yang bertentangan dengan
kebiasaan tersebut dapat dianggap pelanggaran hukum dan dikenakan sanksi.

Syarat Menjadi
Hukum
Ada opinio
necessitatis
(pendapat bahwa
memang demikian
seharusnya)

ERVIN HADI S | 113.14.007

Dilakukan secara
konsisten, terus
menerus dan dalam
waktu yang lama

Ada akibat
hukum

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

3. KEPUTUSAN
HAKIM
Sumber-sumber-hukum Keputusan hakim atau yurisprudensi juga dapat menjadi
salah satu dari sumber-sumber hukum oleh karena dalam sistem negara hukum kita
keputusan hakim dapat dijadikan sebagai pedoman bagi hakim yang lain dalam
memutuskan kasus yang sama.
Unsur-unsur yang harus dipenuhi putusan
hakim untuk menjadi Yurisprudensi
Putusan sudah
mempunyai kekuatan
hukum tetap

ERVIN HADI S | 113.14.007

Telah berulang kali


dijadikan dasar untuk
memutusa perkara
yang sama

Putusan tersebut
memenuhi rasa
keadilan
masyarakat

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

4. Traktat
Traktat ialah perjanjian yang diadakan oleh beberapa negara
atau antar negara yang dituangkan dalam bentuk tertentu.
Traktat tersebut dapat menjadi sumber bagi pembentukan
peraturan hukum.
5. Pendapat Sarjana Hukum atau Doktrin
Yang dimaksud dengan pendapat sarjana hukum disini
adalah pendapat seseorang atau beberapa orang ahli
hukum terhadap suatu masalah tertentu.

ERVIN HADI S | 113.14.007

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

Jenis dan Hierarki Hukum di


Indonesia
Hierarki maksudnya peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Berikut adalah hierarki Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia menurut UU No. 12/2011 (yang menggantikan UU No. 10/2004)
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:
UUD 1945
Ketetapan MPR
Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Daerah (Perda)

ERVIN HADI S | 113.14.007

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

Pengertian Peraturan Perundang-undangan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis
Negara Republik Indonesia dalam Peraturan Perundang-undangan, memuat
dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara. UUD 1945
ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Merupakan putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pengemban
kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang MPR atau bentuk
putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang berisi hal-hal yang bersifat
penetapan.
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama
Presiden. Dalam pembentukan undang-undang ini bisa saja presiden yang
mengajukan RUU yang akan sah menjadi Undang-undang jika DPR
menyetujuinya, dan begitu pula sebaliknya.
ERVIN HADI S | 113.14.007

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)


Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa (negara dalam keadaan darurat).
Dengan Ketentuan
Perpu dibuat oleh presiden saja, tanpa adanya
keterlibatan DPR
Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan

DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan


tidak mengadakan perubahan
Jika ditolak DPR, Perpu tersebut harus dicabut.
ERVIN HADI S | 113.14.007

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

Peraturan Presiden (PP)


Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan
Undang-Undang sebagaimana mestinya. Peraturan Presiden adalah Peraturan
Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan.
Peraturan Daerah
Peraturan daerah dan keputusan kepala daerah Negara Indonesia adalah Negara
yang menganut asas desentralisasi yang berarti wilayah Indonesia dibagi dalam
beberapa daerah otonom dan wilayah administrasi.

ERVIN HADI S | 113.14.007

2. SUMBER SUMBER DAN HIERARKI HUKUM DI INDONESIA

3. PROSES PEMBENTUKAN HUKUM


Uraian Pembentukan
Hukum
1. Pembentukan hukum perundang-undangan

2.

Pembentukan hukum yurisprudensi

3.

Pembentukan hukum adat

4. Pembentukan hukum volunter


5. Pembentukan doktrin ilmu hukum

ERVIN HADI S | 113.14.007

1. Pembentukan Hukum Perundangundangan


Undang-Undang dan TAP MPR ditetapkan oleh MPR, sedangkan UU
dibentuk oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sementara itu,
Perpu dibuat oleh Presiden tetapi dalam waktu satu tahun sudah
harus dimintakan persetujuan DPR. Jika disetujui, Perpu meningkat
statusnya menjadi UU dan jika ditolak maka Perpu harus dicabut
dan tidak dapat diajukan lagi di DPR pada masa sidang berikutnya.
PP dibuat sendiri oleh pemerintah tanpa persetujuan DPR dan
biasanya PP dibuat atas perintah UU untuk melaksanakan suatu UU.
Karena itu, PP tidak bisa berdiri sendiri tanpa pendelegasian dari
materi UU yang sudah lebih dahulu. Sedangkan Keputusan Presiden
dibentuk sendiri oleh Presiden tanpa perlu dikaitkan dengan
pendelegasian materi dari UU.
ERVIN HADI S | 113.14.007

3. PROSES PEMBENTUKAN HUKUM

2. Pembentukan hukum
yurisprudensi
Yurisprudensi terbentuk atas dasar keputusan hakim
yang telah mendapat kekuatan hukum tetap. Putusan
hakim yang demikian dapat dijadikan sandaran bagi
hakim berikutnya dalam menyelesaikan kasus-kasus
hukum sejenis di kemudian hari dengan
mempertimbangkan fakta-fakta baru, baik karena
perbedaan ruang dan waktu maupun karena perbedaan
subjek hukum yang terlibat. Asas-asas dan prinsip
hukum yang ditemukan dalam kasus-kasus yang
diselesaikan dapat diambil menjadi dasar hukum untuk
memutuskan
perkara yang dihadapi.3. PROSES PEMBENTUKAN HUKUM
ERVIN HADI S | 113.14.007

3. Pembentukan Hukum
Adat
Hukum adat terbentuk melalui proses pelembagaan nilai-nilai dan
proses pengulangan perilaku dalam kesadaran kolektif warga
masyarakat menjadi norma yang dilengkapi dengan sistem sanksi.
Secara sederhana, dapat digambarkan bahwa proses terbentuknya
suatu norma hukum dimulai dengan adanya perbuatan individu yang
berulang-ulang dan menjadi kebiasaan pribadi.
Perbuatan pribadi itu lama kelamaan diikuti orang lain secara
berulang-ulang pula. Makin banyak orang yang terlibat dalam proses
pengulangan dan peniruan itu, maka terbentuk suatu kebiasaan
kolektif yang dinamakan adat-istiadat. Kriteria yang mudah untuk
mengenali suatu kebiasaan kolektif itu, biasanya dikenakan sanksi
HADI S | 113.14.007
3. PROSES PEMBENTUKAN HUKUM
sosialERVIN
pula.

4. Pembentukan Hukum
Volunter
Hukum volunter dalam perkembangan praktek dalam
masyarakat biasa tumbuh sendiri sesuai dinamika
kehidupan bermasyarakat sebagaimana yang berkembang
dalam lingkungan masyarakat seperti yang disebut di atas.
Bedanya hanyalah bahwa sistem yang berkembang dalam
praktek transaksi hukum di sini, terlibat berbagai logika
hukum yang berasal dari banyak sumber luar kesadaran
masyarakat itu sendiri.

ERVIN HADI S | 113.14.007

3. PROSES PEMBENTUKAN HUKUM

5. Pembentukan Doktrin Ilmu


Hukum
Pendapat hukum di kalangan ahli hukum dapat pula
berkembang menjadi norma hukum tersendiri, terutama
jika pendapat itu diikuti oleh orang lain. Proses
terbentuknya kurang lebih sama juga dengan proses
hukum adat ataupun proses hukum dalam praktek.
Bedanya hanyalah terletak pada sumber awalnya.

ERVIN HADI S | 113.14.007

3. PROSES PEMBENTUKAN HUKUM

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai