Anda di halaman 1dari 25

LEGAL PRINCIPLES & GRUND NORMS

[ASAS - ASAS HUKUM & NORMA DASAR]

4rd Lecture Material, October 17th, 2019


“INTRODUCTION TO LEGAL SCIENCE”
PKN - STAN

Ramadhana Anindyajati Bachry, S.H., M.H.


Founder & Advocate
BACHRY & MORRIS Law Office
MP.04 Pembedaan
Asas Hukum
Asas Hukum Grund Asas Hkm
dlm Sengketa
Nas di Ind Norms

02 04 06 08

01 03 05 07

Pengertian Macam2 Rincian Asas Hierarki


Asas Hukum Asas Hukum Hukum Nas PerUUan
ASAS-ASAS HUKUM
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata asas mempunyai pengertian:
1. Dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat)
2. Dasar cita-cita
3. Hukum dasar

Menurut Satjipto Rahardjo “Asas hukum adalah jantungnya peraturan hukum , karena ia
merupakan landasan bagi lahirnya peraturan hukum atau ia adalah ratio legisnya
peraturan hukum”.

Menurut Eikema Hommes ”Asas hukum adalah dasar pemikiran umum atau petunjuk
bagi hukum positif, asas hukum merupakan dasar / petunjuk arah dalam pembentukan
hukum positif”.

Menurut Van Der Velden “ Asas hukum adalah tipe putusan tertentu yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai situasi atau digunakan sebagai pedoman
berperilaku”.
Asas-asas hukum
Berdasarkan rumusan-rumusan dari definisi asas hukum menurut para sarjana dan
arti kata asas itu sendiri dalam KBBI, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
asas hukum ialah prinsip-prinsip yang dianggap dasar atau fundamental dalam
hukum yang dijadikan acauan atau landasan pertimbangan dalam pembentukan
hukum positif.

Fungsi asas hukum antara lain:


1. Bagi pembuat Undang-Undang asas hukum bermanfaat untuk memberikan garis-
garis besar atau pedoman dalam membuat Undang-Undang. Misalnya, agar para
pembuat Undang-Undang tidak membuat Undang-Undang yang saling
bertentangan.
2. Bagi hakim asas hukum bermanfaat untuk memberi bahan yang sangat berguna
dalam penafsiran Undang-Undang secara otomatis dan analogis.
3. Bagi ilmu hukum itu sendiri asas hukum bermanfaat untuk menyelesaikan konflik
dalam sistem hukum. Misalnya, adanya pertentangan antara peraturan
perundang-undangan yang berbeda tingkatan, maka peraturan yang lebih tinggi
mengkesampingkan peraturan yang lebih rendah.
ASAS-ASAS HUKUM DALAM PERUNDANG-UNDANGAN

Lex Superior Derogat Legi Inferior artinya bahwa peraturan yang lebih tinggi
diutamakan dari peraturan yang lebih yang rendah (asas hierarki). Jadi
peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang
lebih tinggi. Misalnya, UU tidak boleh bertentangan dengan UUD1945.

Lex Specialis Derogat Legi Generali artinya bahwa hukum yang bersifat khusus
(lex specialis) mengesampingkan hukum yang bersifat umum (lex generalis).
Contohnya, KUH Perdata (Burgerlijk Wetboek) dengan KUHD (Wetboek van
Koophandel)

Lex Posterior Derogat Legi Priori artinya bahwa peraturan yang sederajat dan
mengatur obyek yang sama yang paling baru menggantikan peraturan yang
lama. Jadi peraturan yang telah diganti dengan peraturan yang baru, secara
otomatis dengan asas ini peraturan yang lama tidak berlaku lagi.

Fictie Hukum artinya bahwa semua orang dianggap telah mengetahui dan
terikat dengan Undang-Undang sejak diundangkan dan dimuat dalam Lembaran
Negara.
ASAS-ASAS HUKUM DALAM HUKUM PIDANA
Legalitas (Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praevia Lege Poenali) yakni tiada suatu
perbuatan yang dapat dihukum, sebelum adanya suatu Undang-Undang yang mengaturnya
terlebih dahulu. (Pasal 1 Ayat 1 KUHP)

Lex Temporis Delicti artinya bahwa jika setelah perbuatan dilakukan ada perubahan
perundang-undangan, maka undang-undang yang memberikan ancaman hukuman yang
paling ringan yang akan diberlakukan terhadap si terdakwa. (Pasal 1 Ayat 2 KUHP)

Praduga Tak Bersalah (Presumption of Innocence) artinya bahwa seseorang harus


dianggap tidak bersalah sebelumdibuktikan kesalahanya dan dinyatakan bersalah oleh
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Nebis In Idem artinya bahwa terdakwa terlarang untuk diadili lebih dari satu kali atas satu
perbuatan kalau sudah ada keputusan yang menghukum atau membebaskannya. (Pasal 76
KUHP)

Similia Similibus artinya bahwa perkara yang sama (sejenis) harus diputus dengan yang
sama (serupa).
ASAS-ASAS HUKUM DALAM HUKUM PERDATA
Konsensualisme / konsensualitas artinya suatu perjanjian sudah sah dan mengikat
ketika telah tercapai kesepakatan atau kata sepakat dari para pihak dan sudah
memenuhi syarat sahnya kontrak. Jadi perjanjian dapat secara verbal alias tak tertulis.
(Pasal 1320 KUH Perdata)

Kebebasan berkontrak yakni para pihak berhak secara bebas membuat kontrak dan
mengatur sendiri isinya sepanjang memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku

Batal demi hukum (Null and Void) artinya bahwa suatu perjanjian itu batal demi
hukum dan dianggap tak pernah ada apabila tidak memenuhi syarat obyektif. (Pasal
1320 KUH Perdata)

Pacta sunt Servanda yaitu suatu perjanjian berlaku sebagai Undang-Undang bagi para
pihak yang membuatnya / mengadakanya. (Pasal 1338 KUH Perdata)

Itikad baik (good faith) artinya bahwa saat membuat perjanjian tidak beritikad buruk
alias tidak ada maksud untuk menipu atau menggelapkan uang pinjamanya.
ASAS-ASAS HUKUM DALAM HUKUM INTERNASIONAL
(PUBLIK & PRIVAT)
Ius Soli yaitu menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat / negara dimana
orang tersebut dilahirkan.

Ius Sanguinis yakni menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan pertalian darah


atau keturunan dari orang yang bersangkutan.

Timbal balik (reciprocity) artinya bahwa tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat
dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif maupun yang bersifat posistif.

Kedaulatan (sovereignty) artinya bahwa kedaulatan suatu negara mempunyai kekuasaan


yang tertinggi. Maksudnya, negara mempunyai kekuasaan tertinggi untuk mengatur wilayah
dan masyarakatnya serta menentukan hukumnya sendiri atau hukum mana yang dapat
berlaku di dalam wilayah teritorialnya.

Kekebalan (Immunity) artinya bahwa seorang diplomat harus dianggap berada di luar
wilayah negara ia ditempatkan. Maksudnya, seorang diplomat tidak tunduk kepada hukum di
negara tempat mereka ditempatkan.
Asas-asas Berlakunya UU
UU tidak berlaku surut (Pasal 2 AB), yakni UU hanya mengikat untuk waktu yang
akan datang dan tidak memiliki daya berlaku surut;
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dari peraturan yang tingkatannya lebih rendah (lex superiori derogat legi
inferiori);
UU yang khusus meniadakan berlakunya UU yang bersifat umum (lex spesialis
derogat legi generali/lex generalis)
UU yang berlalku belakangan meniadakan berlakunya UU yang terdahulu (lex
posteriori derogat legi priori/lex priori)
UU tidak dapat diganggu gugat
Pendapat Pakar #1

Asas Hukum G.W. Paton Satjipto Rahardjo Eikema Hommes

Asas Hukum adalah aturan


dasar dan prinsip hukum yg
bersifat abstrak

Australian Jurist Prof. Hukum Undip Nederlands Jurist


Pada umumnya (1902-1985) (1930-2010) (1930-1984)
meletarbelakangi peraturan
konkrit dan plaksanaan hukum Asas Hukum tidak Asas Hukum adalah Asas Hukum
akan pernah habis jantungnya peraturan bukanlah norma
kekuatannya hukum hukum konkrit

Tetap ada dan Mrpkn landasan bagi Tapi sbg petunjuk2


melahirkan aturan lahirnya peraturan bagi hukum yg
hukum hukum berlaku
Pendapat Pakar #2

Asas Hukum Bellefroid Soedikno M P. Scholten

Asas Hukum adalah aturan


dasar dan prinsip hukum yg
bersifat abstrak

Nederlands Jurist Prof. Hukum UGM Nederlands Jurist


Pada umumnya (1869-1959) (1924-2011) (1875-1946)
meletarbelakangi peraturan
konkrit dan plaksanaan hukum Asas Hukum adalah Asas Hukum mrpk kecenderungan2 yg
norma dasar yg dija- pikiran dasar yang disyaratkan o/ oleh
barkan dr hk positif umum dan abstrak pandngan kesusilaan
kita pada hukum
Merupakan Mrpkn latar belakang
pengendapan dari dari peraturan konkrit Mrpkn sifat2 umum
Hukum Positif dlm Sistem Hukum dg keterbatasannya
Pendapat Pakar #3

Asas Hukum Van Apeldoorn Ernst Utrecht Sri Soemantri M

Asas Hukum adalah aturan


dasar dan prinsip hukum yg
bersifat abstrak

Nederlands Jurist Poitikus Indo Bld Prof Hukum Unpad


Pada umumnya (1869-1959) (1920-1987) (1920-2016)
meletarbelakangi peraturan
konkrit dan plaksanaan hukum Asas yg melandasi Dasar dr peraturan2 Asas Hukum adalah
perat hukum positif hk, yg m’kualifikasi dasar normatif untuk
yang khusus bebrapa perat hk m’bedakan antara
daya ikat normatif
Yg mlandasi pranata2 Shg peraturan2 hk itu dan keniscayaan
hk tertentu, mlandasi ber-sama2 merupakn yg memaksa
bidang hk tertentu satu lembaga hk
Fungsi Asas Hukum
Fungsi
Menjaga Selesaikan Konflik Sbg Rekayasa
Asas Hukum Konsistensi Dlm Sistem Hukum Sosial

Contoh dalam Diwujudkan dalam Baik dlm Sistem


Hk Acara Perdata asas “Lex Superior Hukum Peraturan
dianut “asas pasif derogat Legi maupun dlm Sistem
bagi hakim” Inferior Peradilan

Peraturan yg Asas Hukum


Hakim hanya
hirarkinya lebih difungsikan sebagai
m’meriksa pokok2
tinggi diutamakan “a tool of social
sengketa
pelaks nya drpada engineering”
peraturan yg lebih
Hakim hanya bantu rendah
para pihak untuk
m’capai keadilan UU diutamakn drpd
PP, dan PP diutama
kan drpd Perda
Asas Hukum Dibagi Dua Kel
Asas Hukum
Dibagi Dua Kel
Asas Hukum Umum Asas Hukum Khusus

Asas Hukum yang Asas Hukum yang


berhubungan dgn seluruh ada dalam bidang hukum
bidang hukum tertentu (lebih sempit)

“Lex Superior derogat “Pacta Sunt


Legi Inferior” Servanda”

“Lex Specialist derogat “Presumption of


Legi Generali” Innocence”
Asas Hukum vs Norma Hukum

Perbedaan
Asas Hukum Norma Hukum

Asas Hukum mrpk dasar Norma Hukum


Asas Norma pemikiran yang umum merupakan aturan
dan abstrak konkrit dan riil
Hukum Hukum
Asas Hukum mrpk konsep Norma Hukum mrpkn
atau ide2 yg mengandung penjabaran ide2 dan
nilai-nilai etis diharapkan bernilai etis

Asas Hukum tidak Norma Hukum


mempunyai ancaman mempunyai sanksi
sanksi yg tegas
Asas Hukum
Asas Hukum #1
Yg Sering Digunakan
Dlm Teori Hkm #1 1 Nullum Delictum 2 3
Presumption of Unus Testis
Noella Poena Sine
Praevia Lege Poenali Innocence Nullus Testis

Tdk ada suatu per Seseorng tdk boleh Ket Saksi yg hanya
buatan yg dapat disebut bersalah, 1 org thd satu kasus
dihukum sblm ada sebelum terbukti tdk dpt dinilai sbg
peraturannya kesalahannya ber kesaksian
dasar ptsn inkracht

Asas Legalitas Asas Satu Saksi


Asas Praduga Bukanlah Saksi
Tdk Bersalah
Pasal 1 (1) KUHP
Asas Hukum
Yg Sering Digunakan Asas Hukum #2
Dlm Teori Hkm #2

4 Lex Superior 5 Lex Specialist 6 Lex Posteriori


Derogat Legi Derogat Legi Derogat Legi
Inferior Generali Priori

Hukum yg lebih Hukum yg khusus Hukum yg baru


tinggi diutamakan diutamakan dari diutamakan drpd
drpd hukum yg pada hukum hukum yg lama
lebih rendah yg umum (isinya sama)

UUD vs UU UU KPK vs KUHP UU Pemilu


UU vs PP UU Pers vs KUHP UU 15/2011 vs
UU 22/2007
Asas Hukum Asas Hukum #3
Yg Sering Digunakan
Dlm Teori Hkm #3
7 8 9
Audit et
Ius Curia Novit Atteram Partem
In Dubio Pro Reo

Hakim tdk boleh Jika Hakim ragu ttg


Hakim harus
menolak perkara kesalahan t’dakwa
m’dengarkan para
krn tdk ada hukum mk Hakim hrs men-
secara seimbang
yg mengaturnya jatuhkan putusan
yg menguntungkn
terdakwa
Hakim dianggap Hakim Harus
mengetahui hkm Seimbang
Jika Hakim Ragu
Pasal 10 (1)
UU 48/2009
Asas Hukum Asas Hukum #4
Yg Sering Digunakan
Dlm Teori Hkm #4
10 11
Cogatitionis Nomo Judex 12 Res Judicata
Poenam Nemo Indoneus in Proveri Tate
Patitur Propria Habetur

Niat yg ada di Hakim tdk akan Setiap putusan


hati seseorang utk mampu berlaku pengadilan/hakim
melakukan kejhtn obyektif terhadap adlah sah, kecuali
tapi tdk terlaksana perkara yg libatkn dibatalkan oleh
tdk boleh dihukum dirinya/kel nya pengadilan yg
lebih tinggic
Seseorang tdk bisa Hakim tdk boleh
dihukum krn apa mengadili dirinya
yg dipikirkannya sendri/keluarganya
Asas Hukum Asas Hukum #5
Yg Sering Digunakan
Dlm Teori Hkm #5
13 14 15
Pacta Sunt Similia Equility Before
Servanda Similibus The Law

Perjanjian yg sdh Perkara yg sama Semua manusia


disepakati berlaku sama kedudukan
(sejenis) harus
sbg UU bagi para nya di depan hkm
diputus sama
pihak yg membu-
atnya
(serupa)
Asas Perlindungan
Asas Kepastian Hukum Yg Sama
Hukum
Pasal 27 (1)
UUD 1945
Pasal 1338 (1)
KUHPerdata
Stufen Theorie
Grund Norm
Hirarki Perat
PerUUan
Hans Kelsen
Sistem Hukum merupakan sistem anak
tangga dgn kaidah berjenjang dimana
norma hukum yang paling rendah harus
Norma Hukum berpegang pd norma hukum yang
paling tinggi….
Yg Paling MenDasar

Kaidah Hukum yg tertinggi spt Konstitusi


hrs berpegang pd norma hukum yg
paling mendasar,yg disebut…

Grund Norm
Grund Norm
Grund Norm
Grund Norm (bhs Jerman), adalah sebuah
konsep dlm Teori Hukum Murni yg diciptakan
Hans Kelsen dimana norma hukum yang
paling rendah harus berpegang pd norma
hukum yang paling tinggi
Norma Hukum
Yg Paling MenDasar
Dikembangkan lebih lanjut oleh
Hans Nawiasky (murid Hans Kelsen) dgn
m’buat Tata Susunan Norma Hk Negara

Die Stufenordnung der


Rechtsnormen
Die Stufenordnung der
Rechtsnormen
Hans Nawiasky
1 Staatsfundamentalsnorm
(Norma Fundamental Negara)
= GrundNorm (Hans Kelsen) PS
Die Stufenordnung der 2 Staatsgrundgezets
Rechtsnormen (Aturan Dasar /PokokNegara)
 UUD 1945

3 Formell Gezets
Tata Susunan Norma
(Undang2 Formal)
Hukum Negara  Undang2

4 Verordnung & Autonome Setzung


(peraturan pelaksana)
 PP, Perpres, dst
Grund Norm vs Perat PerUUan

Grund Norm dlm Esensi Grund Norm Perat PerUUan


Proses Pembentukan
Perat Per-UU-an
Perat yg memuat norma hk
Peraturan yang lebih rendah
yg mengikat secara umum, dan
tidak boleh bertentangan
dibentuk/ditetapkan oleh LN/
dengan peraturan yang
pejabat yang berwenang
UU 12/2011 ttg lebih tinggi (Ps 1 angka 2 UU 12/2011)
Pembentukan Peraturan
Per-Undang2an
Hirarki Perat PerUUan
(Ps 7 (1) UU 12/2011)

Undang Undang Dasar1945


Ketetapan MPR
Undang-Undang/Perppu
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Daerah Kab/Kota
MANY THANKS

• E-mail: ramadhana.bachry@gmail.com
• Linkedin: Ramadhana A. Bachry, S.H., M.H.
• Instagram: @bachryrama @bachrymorrislaw @pengacaraku.co.id
• web: www.bachrymorrislaw.co.id www.pengacaraku.co.id

Anda mungkin juga menyukai