02 04 06 08
01 03 05 07
Menurut Satjipto Rahardjo “Asas hukum adalah jantungnya peraturan hukum , karena ia
merupakan landasan bagi lahirnya peraturan hukum atau ia adalah ratio legisnya
peraturan hukum”.
Menurut Eikema Hommes ”Asas hukum adalah dasar pemikiran umum atau petunjuk
bagi hukum positif, asas hukum merupakan dasar / petunjuk arah dalam pembentukan
hukum positif”.
Menurut Van Der Velden “ Asas hukum adalah tipe putusan tertentu yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai situasi atau digunakan sebagai pedoman
berperilaku”.
Asas-asas hukum
Berdasarkan rumusan-rumusan dari definisi asas hukum menurut para sarjana dan
arti kata asas itu sendiri dalam KBBI, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
asas hukum ialah prinsip-prinsip yang dianggap dasar atau fundamental dalam
hukum yang dijadikan acauan atau landasan pertimbangan dalam pembentukan
hukum positif.
Lex Superior Derogat Legi Inferior artinya bahwa peraturan yang lebih tinggi
diutamakan dari peraturan yang lebih yang rendah (asas hierarki). Jadi
peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang
lebih tinggi. Misalnya, UU tidak boleh bertentangan dengan UUD1945.
Lex Specialis Derogat Legi Generali artinya bahwa hukum yang bersifat khusus
(lex specialis) mengesampingkan hukum yang bersifat umum (lex generalis).
Contohnya, KUH Perdata (Burgerlijk Wetboek) dengan KUHD (Wetboek van
Koophandel)
Lex Posterior Derogat Legi Priori artinya bahwa peraturan yang sederajat dan
mengatur obyek yang sama yang paling baru menggantikan peraturan yang
lama. Jadi peraturan yang telah diganti dengan peraturan yang baru, secara
otomatis dengan asas ini peraturan yang lama tidak berlaku lagi.
Fictie Hukum artinya bahwa semua orang dianggap telah mengetahui dan
terikat dengan Undang-Undang sejak diundangkan dan dimuat dalam Lembaran
Negara.
ASAS-ASAS HUKUM DALAM HUKUM PIDANA
Legalitas (Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praevia Lege Poenali) yakni tiada suatu
perbuatan yang dapat dihukum, sebelum adanya suatu Undang-Undang yang mengaturnya
terlebih dahulu. (Pasal 1 Ayat 1 KUHP)
Lex Temporis Delicti artinya bahwa jika setelah perbuatan dilakukan ada perubahan
perundang-undangan, maka undang-undang yang memberikan ancaman hukuman yang
paling ringan yang akan diberlakukan terhadap si terdakwa. (Pasal 1 Ayat 2 KUHP)
Nebis In Idem artinya bahwa terdakwa terlarang untuk diadili lebih dari satu kali atas satu
perbuatan kalau sudah ada keputusan yang menghukum atau membebaskannya. (Pasal 76
KUHP)
Similia Similibus artinya bahwa perkara yang sama (sejenis) harus diputus dengan yang
sama (serupa).
ASAS-ASAS HUKUM DALAM HUKUM PERDATA
Konsensualisme / konsensualitas artinya suatu perjanjian sudah sah dan mengikat
ketika telah tercapai kesepakatan atau kata sepakat dari para pihak dan sudah
memenuhi syarat sahnya kontrak. Jadi perjanjian dapat secara verbal alias tak tertulis.
(Pasal 1320 KUH Perdata)
Kebebasan berkontrak yakni para pihak berhak secara bebas membuat kontrak dan
mengatur sendiri isinya sepanjang memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
Batal demi hukum (Null and Void) artinya bahwa suatu perjanjian itu batal demi
hukum dan dianggap tak pernah ada apabila tidak memenuhi syarat obyektif. (Pasal
1320 KUH Perdata)
Pacta sunt Servanda yaitu suatu perjanjian berlaku sebagai Undang-Undang bagi para
pihak yang membuatnya / mengadakanya. (Pasal 1338 KUH Perdata)
Itikad baik (good faith) artinya bahwa saat membuat perjanjian tidak beritikad buruk
alias tidak ada maksud untuk menipu atau menggelapkan uang pinjamanya.
ASAS-ASAS HUKUM DALAM HUKUM INTERNASIONAL
(PUBLIK & PRIVAT)
Ius Soli yaitu menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat / negara dimana
orang tersebut dilahirkan.
Timbal balik (reciprocity) artinya bahwa tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat
dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif maupun yang bersifat posistif.
Kekebalan (Immunity) artinya bahwa seorang diplomat harus dianggap berada di luar
wilayah negara ia ditempatkan. Maksudnya, seorang diplomat tidak tunduk kepada hukum di
negara tempat mereka ditempatkan.
Asas-asas Berlakunya UU
UU tidak berlaku surut (Pasal 2 AB), yakni UU hanya mengikat untuk waktu yang
akan datang dan tidak memiliki daya berlaku surut;
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dari peraturan yang tingkatannya lebih rendah (lex superiori derogat legi
inferiori);
UU yang khusus meniadakan berlakunya UU yang bersifat umum (lex spesialis
derogat legi generali/lex generalis)
UU yang berlalku belakangan meniadakan berlakunya UU yang terdahulu (lex
posteriori derogat legi priori/lex priori)
UU tidak dapat diganggu gugat
Pendapat Pakar #1
Perbedaan
Asas Hukum Norma Hukum
Tdk ada suatu per Seseorng tdk boleh Ket Saksi yg hanya
buatan yg dapat disebut bersalah, 1 org thd satu kasus
dihukum sblm ada sebelum terbukti tdk dpt dinilai sbg
peraturannya kesalahannya ber kesaksian
dasar ptsn inkracht
Grund Norm
Grund Norm
Grund Norm
Grund Norm (bhs Jerman), adalah sebuah
konsep dlm Teori Hukum Murni yg diciptakan
Hans Kelsen dimana norma hukum yang
paling rendah harus berpegang pd norma
hukum yang paling tinggi
Norma Hukum
Yg Paling MenDasar
Dikembangkan lebih lanjut oleh
Hans Nawiasky (murid Hans Kelsen) dgn
m’buat Tata Susunan Norma Hk Negara
3 Formell Gezets
Tata Susunan Norma
(Undang2 Formal)
Hukum Negara Undang2
• E-mail: ramadhana.bachry@gmail.com
• Linkedin: Ramadhana A. Bachry, S.H., M.H.
• Instagram: @bachryrama @bachrymorrislaw @pengacaraku.co.id
• web: www.bachrymorrislaw.co.id www.pengacaraku.co.id