Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Asas Hukum dan Macam-Macam Asas Hukum

Pengertian Asas Hukum dan Macam-Macam Asas Hukum – Setiap tatanan hukum pasti
memiliki asas hukum yang menjadi norma dasar dan menjadi petunjuk arah dalam pembentukan
suatu aturan hukum.

Untuk itu, sebagai warga negara yang baik, minimal kita harus memahami perihal asas hukum
ini. Terutama asas hukum yang ada di negara kita (Indonesia).

Daftar Isi

1 A. Pengertian asas hukum

1.1 Lalu, apa pengertian asas hukum itu?

1.2 1. Pengertian asas hukum menurut Bellefroid

1.3 2. Pengertian asas hukum menurut P. Scholten

1.4 3. Pengertian asas hukum menurut The Liang Gie

1.5 4. Pengertian asas hukum menurut Van Eikema Hommes

1.6 5. Pengertian asas hukum menurut C.W. Paton

2 B. Macam-macam asas hukum di Indonesia

2.1 1. Asas hukum umum


2.2 2. Asas hukum khusus

A. Pengertian asas hukum

Pengertian asas hukum menurut para ahli sangatlah beragam bahkan bagi sebagian masyarakat
awam, penggunaan bahasa oleh para ahli hukum biasanya akan dirasa sangat berat sehingga sulit
dipahami. Nah, disini kita akan membahasnya secara perlahan yang dimulai dari pengertian asas.

Apa yang dimaksud dengan asas?, secara bahasa, asas mengandung tiga arti yaitu 1)
dasar/alas/pedoman, 2) kebenaran yang menjadi pokok atau dasar dalam berpendapat atau
berfikir dan 3) Cita-cita yang menjadi dasar suatu perkumpulan.

Nah, dari tiga arti tersebut bisa kita simpulkan bahwa asas merupakan dasar atau pokok dari
sebuah kebenaran yang kemudian digunakan sebagai tumpuan dalam berfikir atau berpendapat.

Lalu, apa pengertian asas hukum itu?

Berikut pengertian asas hukum menurut beberapa ahli.

1. Pengertian asas hukum menurut Bellefroid

“(Suatu) norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif yang (dimana) oleh ilmu hukum tidak
dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum”.

2. Pengertian asas hukum menurut P. Scholten

“Kecenderungan-kecenderungan yang diisyaratkan (oleh) pandangan kesusilaan kita pada hukum


(yang) merupakan sifat-sifat umum dengan segala keterbatasannya sebagai pembawaan yang
umum, akan tetapi yang tidak boleh tidak harus ada (harus ada)”.

3. Pengertian asas hukum menurut The Liang Gie

“Suatu dalil umum yang dinyatakan dalam (suatu) istilah umum tanpa menyarankan cara-cara
khusus (mengenai) pelaksanaannya yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi
petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu”.

4. Pengertian asas hukum menurut Van Eikema Hommes

“Asas hukum (itu) tidak boleh dianggap sebagai norma-norma hukum yang konkrit, tetapi perlu
dianggap sebagai dasar-dasar umum atau petunjuk-petunjuk bagi hukum yang berlaku. Dalam
pembentukan hukum praktis (itu) perlu berorientasi pada asas-asas hukum. (Nah,) dengan kata
lain, pengertian Asas Hukum yaitu dasar-dasar atau petunjuk arah dalam pembentukan hukum
positif”.
5. Pengertian asas hukum menurut C.W. Paton

“Suatu alam (didalam) pikiran yang dirumuskan secara luas dan mendasari adanya suatu norma
hukum. (Adapun) unsur-unsur yang terdapat pada asas antara lain alam pikiran, rumusan yang
luas dan dasar bagi pembentukan norma hukum”.

Dari pengertian asas hukum menurut para ahli di atas kita bisa merangkumnya menjadi sebuah
pengertian bahwa asas hukum merupakan dasar-dasar (bersifat umum) yang terkandung dalam
peraturan hukum. Dasar-dasar ini mengandung nilai-nilai etis yang diakui oleh suatu masyarakat.

Nah, dari asas hukum inilah kemudian dibuat peraturan-peraturan hukum secara konkrit (nyata).
Jika asas hukum ini sudah dibuat dalam peraturan hukum yang nyata, maka barulah bisa
digunakan untuk mengatur sebuah peristiwa. Namun jika belum dibuat dalam sebuah bentuk
peraturan hukum yang nyata, maka belum bisa digunakan atau diterapkan dalam sebuah
peristiwa.

Dalam sebuah asas hukum dapat muncul peraturan-peraturan hukum yang jumlahnya tidak
terbatas. Pada umumnya, sebagai masyarakat awam, bila kita melihat suatu peraturan hukum
akan terasa pusing dan bingung, -maksudnya peraturan ini apa? kok banyak banget?-. Perasaan
seperti ini sangatlah wajar, karena untuk benar-benar bisa memahami suatu hukum (misalnya
dalam sebuah negara), maka kita harus memahami peraturan hukum tersebut hingga ke asas-asas
hukumnya.

Ibarat ingin mengetahui laut, maka kita harus menyelaminya, tidak bisa menilai dari
permukaannya saja. Jika kita telah memahami peraturan hukum sampai ke asas hukumnya, maka
nanti akan dapat mamahami nilai-nilai dan tuntunan etis masyarakat yang menjadi penghubung
dalam perwujudan cita-cita sosial. Bisa dikatakan bahwa asas hukum itu ibarat “rohnya atau
nyawa-nya” sehingga peraturan hukum akan terasa hidup dan berkembang.

B. Macam-macam asas hukum di Indonesia

Dalam tatanan hukum di Indonesia dikenal adanya dua asas yaitu asas hukum umum dan asas
hukum khusus.

1. Asas hukum umum

Asas hukum umum merupakan asas hukum yang berhubungan dengan keseluruhan bidang
hukum. Misalnya

a. asas lex posteriori derogat legi priori (peraturan yang baru akan menghapus peraturan yang
lama), misalnya UU No. 13 Tahun 1965 diganti dengan UU No.14 Tahun 1992 tentang UU Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
b. asas lex speciali derogat legi generali (peraturan yang lebih khusus akan mengesampingkan
peraturan yang bersifat lebih umum), misalnya KUH Dagang dapat mengesampingkan KUH
perdata dalam hal perdagangan.

c. asas lex superior derogat legi inferior (peraturan yang lebih tinggi akan mengesampingkan
peraturan yang lebih rendah), misalnya Pasal 7 UU No. 10 Tahun 2004.

2. Asas hukum khusus

Asas hukum khusus ialah asas yang berlaku dalam lapangan hukum tertentu. Misalnya

a. dalam hukum perdata berlaku asas pacta sunt servanda (setiap janji itu mengikat), asas
konsensualisme.

b. dalam hukum pidana berlaku Presumption of innocence (asas praduga tak bersalah), asas
legalitas.

Nah, pengertian asas hukum dan macam-macam asas hukum sangat penting bila kita ingin suatu
peraturan hukum lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai