METODE PENELITIAN
kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan suatu penelitian kualitatif untuk studi yang
pengalaman terjadi” dari sudut pandang subjektif mengenai fenonema yang kurang
dipahami (Kim et al., 2016). Deskriptif kualitatif menekankan kepada suatu realitas
di berbagai situasi yang bersifat dinamis dan dirasakan berbeda yang berhubungan
erat dengan subyeknya. Hal ini disimpulkan bahwa realitas itu multiple dan subyektif
tentang fenomena dari mereka yang memiliki pengalaman dengan bahasa yang
atau emik, serta belajar bagaimana mereka melihat dunia dari sudut pandangnya
sendiri (Bradshaw et al., 2017). Hal ini senada dengan Sandelowski (2010) bahwa
pengalaman dan persepsi subyek manusia dalam situasi yang unik (Ritchie et al.,
2014).
44
sebagian besar orang dalam hal ini peneliti dan partisipan setujui adalah akurat
kualitatif tidak mengharuskan peneliti untuk bergerak jauh dari data dan tidak
menemukan fakta dengan interprestasi yang tepat. Oleh karena itu, peneliti
ini. Hal ini dengan alasan bahwa peneliti ingin mendapatkan dan mendalami suatu
fenomena, proses, perspektif, dan pandangan dunia dari orang-orang yang terlibat
sehingga akhirnya menemukan pola-pola baru dari fenomena tersebut, yang dalam
hal ini kaitannya tentang persepsi orang tua tentang perkembangan sosial emosional
Kanak-kanak Kelurahan Paal Merah Kota Jambi yang terdiri dari TK Bahrul Ulul
Nafis, TK Ekadyasa, TK Nur Muhammad, dan TK Bunda Pratiwi, akan tetapi dalam
dengan alasan banyaknya siswa yang ingin pindah ke TK lain dan TK belum siap
Merah Kota Jambi dipilih dengan alasan berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa
45
TK di Kelurahan Paal Merah Kota Jambi selama pandemi menerapkan metode
pembelajaran konvensionals yang hanya terbatas pada interaksi guru dan orang tua,
dan orang tua merasa bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan anak
Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak
partisipan telah dihentikan setelah peneliti memperoleh informasi yang cukup atau
memadai untuk dilakukan analisa sesuai fenomena yang diteliti. Partisipan telah
penelitian yang dapat berbicara dengan tujuan penelitian dan memiliki pengetahuan
dan pengalaman tentang fenomena yang diteliti (Ritchie et al., 2014). Penggunaan
teknik purposive sampling dalam penelitian ini dengan alasan bahwa sampel yang
46
diambil dalam penelitian ini paling memahami tentang permasalahan yang diteliti
oleh peneliti.
Terkait dengan jumlah partisipan, bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada
kriteria atau aturan yang tetap dalam menentukan jumlah sampel. Prinsip "saturasi
data" telah menjadi standar yang diterima untuk menentukan ukuran sampel dalam
desain kualitatif (Bradshaw et al., 2017). Kejenuhan data dapat dianggap berlaku
pada titik di mana tidak ada informasi baru yang muncul dari partisipan selama
tercapai dan ketika pengkodean tambahan tidak lagi layak, atau ketika informasi
yang cukup dikumpulkan untuk mereplikasi penelitian (Fusch & Ness, 2015).
kepala sekolah dan guru untuk mendapatkan calon partisipan. Setiap sekolah
penelitian, terdapat 3 partisipan yang menolak dilakukan wawancara, dan ada juga 2
mundur sebelum dilakukan wawancara dengan alasan masih banyak aktivitas atau
waktu partisipan bebas dari aktivitas atau pekerjaannya namun partisipan tetap
menolak untuk menjadi partisipan. Sehingga dalam penelitian pada saat wawancara
telah dilakukan saturasi terjadi pada partisipan ke 9, akan tetapi untuk lebih
47
Adapun partisipan yang dipilih berdasarkan karakteristik inklusi yang
1) Partisipan adalah Orang tua (Ayah/Ibu sebagai caregiver utama anak) yang
memiliki anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang bersekolah di Taman Kanak-
Asisten.
3) Partisipan dalam kondisi sehat, tidak dalam kondisi yang meyulitkan proses
wawancara.
5) Partisipan mampu berkomunikasi dengan baik dan bisa berbahasa Indonesia atau
bahasa Jambi.
Alat penelitian atau yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah :
yang dalam ini disebut sebagai human instrument. Menurut Sugiyono (2015:306)
48
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan
dengan melakukan evaluasi hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan. Dalam
arti, dalam studi pendahuluan apakah metode yang dipakai peneliti sudah sesuai
dengan kondisi di lapangan, hal ini dikarenakan akan terkait dengan pemahaman
wawasan peneliti terhadap temuan yang diperoleh selama studi pendahuluan, apakah
fenomena yang akan digali. Kemudian, dari studi pendahuluan yang dilakukan akan
dapat diketahui apakah dapat memberikan penguatan mental bagi peneliti, agar
peneliti benar-benar siap terjun ke wilayah penelitian, tidak hanya siap secara konsep
akademik akan tetapi juga siap dengan logistik penelitian dalam hal ini adalah alat-
buku catatan harian dalam bentuk form, dan sebagainya (Sugiyono, 2017:305).
mengevaluasi diri tentang apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan sebagai alat
pengumpul data utama (Yin, 2011:37). Hal tersebut perlu dilakukan agar kualitas
penelitian dapat dipertahankan. Aspek penting yang dapat diambil dari studi
pendahuluan adalah melihat kesiapan peneliti untuk bertemu dengan para partisipan.
49
pengalamannya, bahasa yang digunakan seperti apa, mengetahui tanda-tanda
kejenuhan partisipan, dan hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman. Contoh-
contoh tersebut perlu dicermati dan dicatat, serta mencari solusi agar bisa lebih baik.
Meskipun dalam penelitian ini yang menjadi instrumen utama adalah peneliti
sendiri, akan tetapi dalam penelitian ini peneliti tetap menggunakan panduan selama
lanjut berdasarkan tanggapan partisipan dan memberikan ruang untuk ekspresi verbal
individu partisipan, dan tidak diikuti secara ketat (Kallio et al., 2016).
pertanyaan yang perlu dan sebaiknya akan ditanyakan dalam penelitian, diharapkan
50
3.5 Prosedur dan Pengumpulan Data
3.5.1 Prosedur
Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti bagi
a. Tahap Persiapan
informal kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan Kota Jambi, dan
sekolah Taman Kanak-kanak yang ada di kelurahan Paal Merah Kota Jambi.
Pendekatan ini dilakukan dengan maksud untuk membina hubungan yang baik dan
memperoleh data awal yang dirasakan akan memberikan banyak manfaat untuk
kelayakan atau uji etik dari Komite Etik Penelitian UNPAD dan meminta izin ke
selanjutnya diteruskan kepada Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk memberikan izin
terstruktur.
latar yang dijadikan tempat wawancara, dalam penelitian ini sesuai kesepakatan
tempat wawancara dilakukan di rumah partispan dan ada juga yang dilakukan di
51
antara partisipan dan peneliti. Jarak recorder antara peneliti dan partisipan dibuat
kurang lebih 30-40 cm, hal ini bertujuan mempertahankan kualitas hasil rekaman
b. Tahap Pelaksanaan
persetujuan dengan inform consent dan melakukan kontrak waktu serta tempat
keberlangsungan wawancara antara peneliti dan partisipan, telah direkam dengan alat
perekam.
intonasi suara, ekspresi wajah, gerakan-gerakan tubuh yang digunakan dan sering
52
dilakukan berulang, serta situasi lingkungan yang ikut berpengaruh selama proses
wawancara berlangsung.
c. Tahap Terminasi
menyatukan data-data yang muncul selama validasi data ke dalam deskripsi akhir.
partisipan dan selanjutnya peneliti bertanya kepada partisipan apakah hasil transkip
wawancara yang telah dibuat sudah sesuai dengan apa yang telah disampaikan
Lebih lanjut, peneliti melakukan analisis data terhadap data yang akan
Penelitian terus dilakukan sampai dirasakan tidak ada lagi informasi-informasi yang
ingin diketahui dari partisipan. Informasi-informasi terkait topik yang akan digali
akan terus dilakukan kepada partisipan sesuai prosedur dan akan dihentikan setelah
tercapainya saturasi data. Terakhir, setelah para partisipan melakukan validasi hasil
transkip verbatim dan menyakini hasil record sudah sesuai dengan fakta, peneliti
53
kasih kepada partisipan atas kesediaan untuk menjadi partisipan selama proses
berubah dan berkembang sesuai dengan apa yang akan terjadi nanti di lapangan.
Teknik ini digunakan dengan alasan agar partisipan memiliki kesempatan untuk
akan diteliti, yakni terkait persepsi orang tua terhadap perkembangan sosial
verbal ataupun nonverbal dan situasi yang dianggap penting untuk dicatat dan
Alat bantu pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Satu buah alat perekam suara, untuk merekam semua informasi yang
lebih jernih, jelas, dan mudah pengoperasian, baik ketika proses perekaman
transkip. Sebelum digunakan, alat perekam diuji cobakan terlebih dahulu dengan
54
2. Peneliti menggunakan pedoman wawancara dalam bentuk pertanyaan semi-
yang diajukan kepada para partisipan tetap mengarah pada tujuan penelitian.
dalam dan yang dibutuhkan dengan tetap mengarah pada tujuan penelitian, dan
diakhiri dengan kata-kata penutup yakni kalimat terima kasih dan kontrak waktu
3. Penelitian ini menggunakan catatan lapangan untuk menuliskan reaksi verbal dan
penelitian ini.
tematik. Analisis tematik merupakan analisis yang memberikan akun kualitatif murni
dari data-data yang lebih kaya, terperinci, dan bernuansa (Vaismoradi et al., 2013).
melaporkan pola (tema) dalam data. Braun dan Clark dalam Vaismoradi et al. (2013)
merah yang meluas di seluruh wawancara atau serangkaian wawancara. Analisis data
dalam analisis tematik memiliki ciri yakni menggambar peta tematik. Hal ini
55
mengacu pada penyajian visual tema, kode, dan hubungan mereka, yang melibatkan
ini berpedoman kepada Braun dan Clark (2006) dalam Vaismoradi et al. (2013) :
Tahapan ini merupakan tahapan awal peneliti untuk melakukan transkripsi data,
membaca data berulang-ulang, mencatat ide awal, dan membiasakan diri dengan
data.
2. Generating initial
data. Pada tahapan ini, peneliti menyusun data yang relevan dengan setiap kode.
Pada tahapan ketiga ini, penyusunan kode dimulai untuk dibentuk menjadi tema
tema potensial.
4. Reviewing themes
kaitannya dengan ekstrak kode dan seluruh kumpulan data, dan menghasilkan
peta tematik.
dan keseluruhan cerita yang disampaikan oleh analisis, menghasilkan definisi dan
56
Tahapan keenam adalah kesempatan terakhir untuk menganalisis. Pilihan yang
sudah jelas, menarik, ekstrak contoh, analisis akhir dari ekstrak yang dipilih,
tua. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validasi komunikatif dimana data
peneliti konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain dalam penelitian yang
menggunakan hasil reformulasi yang dilakukan oleh Lincoln dan Guba (1985) yang
yang mewakili kriteria yang sejajar dengan validitas, reliabilitas, objektifitas dan
(Bradshaw et al., 2017). Prinsip ini bertujuan untuk memfasilitasi deskripsi ketelitian
berikut :
57
1. Derajat Kepercayaan (Credibility)
sejawat. Credibility yang dilakukan peneliti adalah peneliti telah siap dan telah
deskriptif kualitatif dan fenomena yang diteliti. Selain itu, peneliti melakukan
member checking dengan menunjukkan hasil transkip dan tema yang muncul
setelah analisa data kepada setiap partisipan dan meminta partisipan membaca
kepada partisipan, apakah ada diantara ungkapan, kata kunci atau tema yang
mengubah, menambah, atau mengurangi kata kunci atau tema yang sudah
diangkat.
2. Keteralihan (Transferability)
berlaku untuk semua konteks dalam suatu tempat atau populasi yang sama.
58
Dalam hal ini, peneliti bertanggung jawab untuk mendeksripsikan rincian studi
yang kaya, jelas, rinci, sistematis, dan dapat dipercaya sehingga dapat dinilai
dalam penelitian ini, dimana peneliti meminta bantuan dari pembimbing untuk
lain atau dengan jurnal yang terkait dengan fenomena penelitian dan semua ini
3. Kebergantungan (Dependability)
Dependability dalam penelitian ini akan dilakukan dengan inqury audit yakni
proses audit yang dilakukan oleh external reviewer untuk mengaudit dengan
lapangan, memilih partisipan, melakukan analisis data, dan uji keabsahan hingga
terjadi selama penelitian. External reviewer dalam penelitian ini adalah dosen
penelitian.
4. Kepastian (Confirmability)
atau persetujuan beberapa orang terhadap persepsi, pendapat, dan penemuan dari
59
mencatat data mentah secara sistematis dan memastikan bahwa temuan mewakili
data yang dikumpulkan dan tidak bias oleh peneliti, dibuktikan dengan
transkripsi, tabel interpretasi pertanyaan penting dan tabel analisa tema kepada
wawancara dan kisi-kisi hasil analisis tema yang telah disusun. Hasil penelitian
Beberapa prinsip etik yang telah peneliti aplikasikan dalam penelitian ini
menggunakan konsep Streubert dan Carpenter (2003) yang terdiri atas prinsip
1. Autonomy
Dalam penelitian ini, peneliti telah menerapkan prinsip etik menghargai hak
terlibat dalam penelitian tanpa adanya tekanan dari siapapun baik dari peneliti
kepada partisipan bahwa partisipan memiliki hak untuk mundur dan menyatakan
60
berhenti apabila dalam proses pengambilan data partisipan tidak ingin lagi
dalam form informed consent atau lembar penjelasan penelitian yang didalamnya
penelitian.
Prinsip ini peneliti terapkan dengan menciptakan rasa nyaman partisipan dengan
peneliti, menumbuhkan rasa saling percaya dari awal perjumpaan, dan terus
61
kepentingan penelitian. Kemudian, proses menyampaikan informasi hanya
kepentingan penelitian.
4. Justice
Dalam prinsip ini, semua partisipan akan memperoleh perlakuan dan manfaat
yang sama. Peneliti tidak membedakan partisipan dalam hal apapun termasuk
jender, agama, etnis, dan sebagainya. Peneliti memberikan penjelasan yang sama
62