0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tentang karakteristik penderita kelainan refraksi pada anak. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan data sekunder dari pasien RSUP antara Januari-Desember 2022. Variabel yang dianalisis mencakup usia, jenis kelamin, keluhan, dan pendidikan. Instrumen penelitian menggunakan Snellen chart dan kuesioner, sedangkan analisis datanya bersifat deskriptif.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tentang karakteristik penderita kelainan refraksi pada anak. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan data sekunder dari pasien RSUP antara Januari-Desember 2022. Variabel yang dianalisis mencakup usia, jenis kelamin, keluhan, dan pendidikan. Instrumen penelitian menggunakan Snellen chart dan kuesioner, sedangkan analisis datanya bersifat deskriptif.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tentang karakteristik penderita kelainan refraksi pada anak. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan data sekunder dari pasien RSUP antara Januari-Desember 2022. Variabel yang dianalisis mencakup usia, jenis kelamin, keluhan, dan pendidikan. Instrumen penelitian menggunakan Snellen chart dan kuesioner, sedangkan analisis datanya bersifat deskriptif.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional study, yaitu mempelajari profil kelainan refraksi pada anak berdasarkan usia, jenis kelamin, keturunan, aktivitas melihat jarak dekat, dan penggunaan alat elektronik. Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian non eksperimental yang dilakukan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor – faktor reisiko dengan efek, dengan cara oendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoadmodjo, 2002). Oleh karena itu, dengan rancangan penelitian cross sectional ini dapat mengetahui Karakteristik Penderita Kelainan Refraksi Pada Anak Umur 6-12 tahun di RSUP Prof IGNG Ngoerah pada Tahun 2022. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Prof IGNG Ngoerah milik pemerintah kota Denpasar. Sedangkan pengambilan datanya bersifat retrospektif yang akan dilakukan mulai dari Januari 2022 sampai dengan Desember 2022. 4.3. Subjek Penelitian 4.3.1. Populasi Target Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh pasien anak yang memeriksakan diri di poliklinik Mata RSUP Prof IGNG Ngoerah. 4.3.2. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien anak yang memeriksakan diri dengan kelainan refraksi di poliklinik Mata RSUP Prof Ngoerah Denpasar selama bulan Januari 2022 sampai dengan Desember 2022. 4.4. Klasifikasi Variable Mengenai variable yang diteliti dalam penelitian ini meliputi 4 (empat) hal, yakni : 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Keluhan Utama 4. Pendidikan 4.5. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variable penelitian menurut Sugiyono (2015) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi variable – variable penelitian harus dirumuskan untuk menghindari kesesatan dalam pengumpulan data. Dalam kaitan itu, definisi operasional variable dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kelainan Refraksi Merupakan suatu kelainan yang terjadi akibat pembiasan sinar pada mata. Sehingga sinar tidak difokuskan pada retina atau bitnik kuning, akan tetapi dapat di depan atau di belakang bitnik kuning dan mungkin tidak terletak pada satu titik yang fokus (Ilyas, 2004; Heal, 2006). 2. Usia Usia menurut konsep Depkes RI (2009) adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makluk, baik yang hidup maupun yang mati. 3. Jenis Kelamin Menurut Wade dan Tavris (2007), jenis kelamin adalah atribut – atribut fisiologis dan anatomis yang membedakan antara laki – laki dan perempuan. 4. Keluhan Utama Merupakan keluhan yang paling dirasakan dan yang paling sering mengganggu pasien pada saat itu. Keluhan utama pasien dijadikan sebagai acuan dalam menggali informasi lebih dalam, melakukan pemeriksaan, dan pemeriksaan tindakan (Eprints, 2020). 5. Pendidikan Dalam Bahasa Yunani berasal dari padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Dalam KBBI yaitu : memelihara dan memberi Latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (Sudjiarto, 2008). 4.6. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (daftar pertanyaan) untuk mencari gambaran karakteristik responden meliputi : usia, jenis kelamin, Riwayat keluarga dan faktor perilaku ( seperti aktivitas melihat jarak dekat, penggunaan alat elektonik). Instrument tersebut dipergunakan untuk : 1. Pemeriksaan tajam pengelihatan dengan menggunakan Snellen chart dengan jarak 6 meter yang bertujuan untuk mengetahui kategori visus pasien. Pemeriksaan tajam pengelihatan dengan Snellen chart ini dilakukan untuk mengetahui kategori visus pasien. 2. Pemeriksaan tajam pengelihatan dengan menggunakan Snellen chart dan dibantu dengan pinhole dengan jarak 6 meter yang bertujuan untuk mengetahui kategori visus pasien. 4.7. Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara mengambil data sekunder hasil pemeriksaan tajam pengelihatan dari anak di RSUP Prof IGNG Ngoerah. Data sekunder penelitian ini diperoleh atau dikumpulkan dari sumber- sumber yang telah ada terkait hasil pemeriksaan refraksi terhadap anak yang berlangsung dari bulan Januari 2022 sampai dengan Desember 2022. Data penelitian ini diperoleh dengan melakukan pemeriksaan tajam pengelihatan dengan menggunakan Snellen chart. Metode pemeriksaan tajam pengelihatan menggunakan Snellen chart yang dilakukan dengan cara membaca huruf di Snellen chart dengan jarak 6 meter, sehingga nantinya didapatkan data kelainan refraksi dan mengkategorikan visus pasien. 4.8. Analisis Data Sejalan dengan pemikiran Sugiyono (2013), penelitian deskriptif ini dilakukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi tiap variable penelitian kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk narasi, table, dan diagram bar. 4.9. Prosedur Penelitian Penelitian ini dibedakan atas 3 tahapan, yakni tahap persiapan penelitian, tahap pengambilan data, dan tahap penyusunan laporan penelitian. Pada tahap persiapan penelitian dilakukan kegiatan : a. Pengajuan ethical clearance kepada komisi etik litbang fakultas kedokteran Universitas Udayana b. Menyiapkan informen conset untuk mengambil data penelitian dari pengelola rekam medis pada RSUP Prof IGNG Denpasar c. Mempersiapkan instrument penelitian yang dibutuhkan Pada tahapan pelaksanaan penelitian, mengenai kegiatan yang akan peneliti lakukan adalah : a. Meminta izin dan menjelaskan tujuan serta prosedur penelitian kepada pihak RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar b. Meminta informasi dan data sekunder terkait rekam medis anak – anak dengan kelainan refraksi selama bulan Januari 2022 – Desember 2022 yang ditangani di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar c. Mencatat data hasil pemeriksaan anak – anak dengan kelainan refraksi selama bulan Januari 2022 – Desember 2022 yang ditangani di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar d. Memvalidasi sata sekunder dan primer disesuaikan dengan klasifikasi variable yakni usia, jenis kelamin, keluhan utama, dan pendidikan. Selanjutnya pada tahap penyusunan laporan penelitian, mengenai kegiatan yang akan peneliti lakukan adalah : a. Melakukan analasis data terkait pengaruh variable usia, jenis kelamin, keluhan utama, dan pendidikan terhadap kelainan refraksi pada anak yang ditangani di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denoasar b. Menyusun laporan pembahasan berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.