Anda di halaman 1dari 4

Pengantar

Infeksi virus Zika (ZIKV) adalah penyakit arboviral baru yang endemik di Afrika
dan Asia selama setengah abad. Sebelumnya dianggap sebagai penyakit yang tidak
berbahaya dan dapat sembuh sendiri, ZIKV menarik perhatian dunia ketika genotipe
ZIKV Asia menyebabkan wabah di luar Asia.
Pada tahun 2007, wabah pertama di luar Afrika dan Asia dilaporkan di Pulau
Yap di Negara Federasi Mikronesia, ketika sekitar tiga perempat dari populasi terinfeksi.
Pada tahun 2013, wabah ZIKV yang lebih besar tercatat di Polinesia Prancis. Tiga
tahun kemudian, epidemi ZIKV terbesar dalam sejarah terjadi di Brasil, menginfeksi 1,3
juta orang.
Infeksi ZIKV akut biasanya asimtomatik, tetapi 1 dari setiap 5 orang yang
terinfeksi akan menunjukkan gejala ringan. Manifestasi klinis ZIKV yang baru didapat
meliputi ruam makulopapular, demam, artralgia, dan konjungtivitis nonpurulen.
Menariknya, konjungtivitis adalah satu-satunya tanda okular yang dilaporkan dalam
literatur sebelum wabah Brasil. Berdasarkan laporan yang muncul dari wabah Brasil
yang masif, pemahaman kami tentang gambaran klinis ZIKV okular diperluas termasuk
uveitis anterior dan posterior. Uveitis posterior sekunder akibat ZIKV meliputi
makulopati akut, vaskulopati retina bagian dalam, korioretinitis, dan koroiditis multifokal.
Keterlibatan segmen anterior termasuk iridosiklitis hipertensi akut, tetapi hanya
beberapa laporan kasus yang telah dipublikasikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan karakteristik klinis
uveitis anterior pada kohort besar orang dewasa dengan infeksi ZIKV akut.

Metode
Populasi studi
Institutional French Society of Ophthalmology menyetujui studi kohort ini, yang
mengikuti prinsip Deklarasi Helsinki (No. 00008855). Persetujuan yang diinformasikan
sepenuhnya diperoleh secara lisan dari semua pasien untuk penggunaan data pribadi
mereka tanpa kompensasi apa pun atau insentif yang ditawarkan. Penelitian ini
mengikuti pelaporan dari pedoman the Strenghening the Reporting of Observational
Studies in Epidemiology (STROBE).

Kami meninjau catatan medis pasien dewasa dengan manifestasi klinis infeksi
sistemik akut ZIKV ke Rumah Sakit Universitas Pointe-à-Pitre (Guadeloupe, Hindia
Barat Prancis, Prancis), pusat rujukan, antara 1 Januari 2016, hingga 1 Januari , 2017.
Agar memenuhi syarat untuk dimasukkan, pasien harus memiliki infeksi sistemik ZIKV
yang dikonfirmasi secara positif menggunakan salah satu dari (1) reverse transcription–
polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk ZIKV dalam aqueous humor, darah, atau
urin, atau (2) positif antibody IgM yang terdeteksi pada darah menggunakan
pemeriksaan enzyme-linked immunosorbent assay (MAC-ELISA). Dari pasien ini, kami
memasukkan yang memiliki riwayat mata merah yang dirujuk untuk konsultasi mata,
atau sebagai rujukan darurat, mata merah yang diperiksa dokter mata. Pasien dengan
uveitis aktif dan riwayat uveitis atau serologi positif untuk penyakit menular lainnya
termasuk virus demam berdarah (DFV) dan virus chikungunya (CHIKV) dikeluarkan.
Namun, pasien tanpa uveitis aktif tetapi dengan DFV positif dan serologi CHIKV tidak
dikeluarkan.
Protokol lokal melibatkan pengujian pasien untuk infeksi ZIKV dengan RT-PCR
dalam darah antara 3 hari dan 1 minggu setelah timbulnya gejala dan dengan RT-PCR
dalam urin sekitar 10 hari. Pasien dievaluasi untuk IgM spesifik ZIKV dengan atau tanpa
antibodi IgG jika gejalanya menetap selama lebih dari 10 hari. Dalam kasus IgG positif,
dilakukan tes seroneutralisasi ZIKV.
Semua pasien dengan uveitis melakukan pemeriksaan uveitis lengkap untuk
menyingkirkan penyebab uveitis lainnya. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan
klinis oleh dokter spesialis penyakit dalam; Tes QuantiFERON-TB (Qiagen); tes kulit
tuberkulin; Uji treponema pallidum hemaglutination (TPHA)-VDRL; antibodi serum
terhadap Toksoplasma, HIV, cytomegalovirus, virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2,
dan virus varicella-zoster; foto thorax dada, kadar enzim pengubah angiotensin serum
sebagai bagian dari pemeriksaan standar; dan tes tambahan lainnya yang ditargetkan
oleh klinisi. RT-PCR (dalam aqueous humor, darah, atau urin) atau tes darah serologis
untuk DFV dan CHIKV dilakukan secara sistematis.
Test laboratorium sitemik dan mata
Sampel RT-PCR dan MAC-ELISA dilakukan sesuai dengan pedoman praktik
laboratorium yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan nasional Prancis. Kami
menggunakan Kit RT-PCR RealStar ZIKV (altona Diagnostics GmbH), primer ZIKV
1086 dan ZIKV 1162c (altona Diagnostics GmbH), dan probe ZIKV 1107-FAM2 (altona
Diagnostics GmbH). Sensitivitas tes Euroimmun ZIKV IgM (PerkinElmer) adalah 49%
(41/84; 95% CI, 38%-60%) dan spesifisitas, 69% (95% CI, 97%-100%). Sensitivitas tes
Euroimmun ZIKV IgG adalah 71% (58/82; 95% CI, 92%-100%) dan spesifisitas, 70%
(71/101; 95% CI, 61%-79%).
Pengambilan sampel bilik mata depan (melalui parasentesis) hanya dilakukan
pada pasien dengan penurunan ketajaman visual dan pasien dengan kemungkinan
klinis endoftalmitis.

Pemeriksaan Mata dan Pengumpulan Data

Data demografi dan riwayat medis dicatat untuk setiap pasien. Pada setiap
kunjungan, data berikut dikumpulkan: gejala klinis, ketajaman visual terkoreksi terbaik
(BCVA; skala desimal Monoyer), tekanan intraokular (TIO) diukur dengan aplanasi
Goldman, foto segmen anterior slitlamp (BQ 900 Haag-Streit), dan temuan fundoskopi.
Jenis dan derajat peradangan bilik mata depan didasarkan pada standardization of
uveitis nomenclature (SUN) dan dievaluasi pada awal penelitian 3, 6, dan 12 bulan (M3,
M6, M12, masing-masing).
Uveitis dikategorikan aktif atau tidak aktif menurut kriteria SUN: uveitis anterior
tidak aktif berhubungan dengan derajat 0 di bilik mata depan (<1 sel per 1 × 1-mm high-
power field [HPF]), dengan tingkat yang lebih besar dari aktivitas bilik mata depan
diklasifikasikan sebagai uveitis aktif (+0,5 [1-5 sel per HPF]; +1 [6-15 sel per HPF]; +2
[16-25 sel per HPF]; +3 [26-50 sel per HPF ]; +4 [<50 sel per HPF]). Uveitis juga
dikategorikan akut atau kronis. Uveitis anterior akut berhubungan dengan setiap derajat
yang ditandai dengan onset mendadak dan durasi terbatas (≤3 bulan). Uveitis anterior
kronis ditandai dengan uveitis persisten (>3 bulan) dengan kekambuhan kurang dari 3
bulan setelah penghentian pengobatan. Hasilnya termasuk prevalensi dan deskripsi
okular yang terkait dengan infeksi akut ZIKV yang membandingkan pasien dengan dan
tanpa uveitis anterior.

Analisis statistik
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan GraphPad Prism, software
versi 6 (GraphPad Software) dari 1 Januari 2016 hingga 1 Januari 2017. Variabel
kuantitatif dideskripsikan menggunakan nilai mean dan SD, dan variabel kategori
dideskripsikan menggunakan frekuensi absolut dan relatif. Variabel kuantitatif
dibandingkan dengan menggunakan uji t, uji Mann-Whitney U, dan uji Wilcoxon
matched pairs diterapkan. Variabel kategori dibandingkan X2 dan uji Fisher exact. Nilai
P adalah 1-sisi, dan P < .05 dianggap signifikan secara statistik.

Anda mungkin juga menyukai