Anda di halaman 1dari 16

KLINIK HOMCARE

MURAKATA-AMT SEHAT
SOP NEBULIZER

Pengertian Suatu tindakan atau therapy untuk pembersihan atau


pemeliharaan sistem pernafasan
Tujuan 1. Mengencerkan sekret agar mudah untuk dikeluarkan
2. Merelaksasi jalan pernafasan
Prosedur Persiapan Pasien
1. Memberi salam & memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga
2. Menjelaskan tujuan atas tindakan
3. Menjelaskan langkah/prosedur yg akan dilakukan
4. Menanyakan apakah pasien bersedia untuk diberikan
tindakan keperawatan
5. Meminta pihak pengunjung/keluarga meninggalkan
ruangan agar tidak mengganggu dalam proses tindakan
Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu
2. Memasang sampiran
Persiapan Alat
1. Set nebulizer
2. Spuit 5 cc
3. Aquades
4. Obat bronkodilator
5. Bengkok 1 buah
6. Tissue
7. Tissue
Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan & menggunakan handscoon
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
3. Mendekatkan peralatan yg berisi set nebulizer ke bed
pasien
4. Isi nebulizer dengan aquades sesuai takaran yang
tersedia
5. Memasukkan obat sesuai dosis yang telah di program
6. Memasang masker pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer & meminta pasien nafas dalam
hingga obat habis
8. Matikan nebulizer
9. Bersihkan mulut & hidung dengan tissue
10. Bereskan fasilitas
11. Buka handscoon & mencuci tangan
Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasi prosedur & hasil observasi
KLINIK HOMCARE
MURAKATA-AMT SEHAT
SOP PEMASANGAN INFUS

Pengertian Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke


dalam tubuh lewat sebuah jarum ke dalam pembuluh darah
intra vena (pembuluh balik) untuk dapat menggantikan cairan
atau zat-zat makanan dari tubuh
Tujuan 1. Mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yg
didalamnya mengandung air, vitamin, elektrolit,lemak, 
protein ,& kalori yg tidak mampu untuk dapat dipertahankan
secara adekuat melalui oral
2. Agar dapat memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah
Memberikan jalan/jalur masuk dalam  pemberian obat-
obatan kedalam tubuh
4. Memonitor tekanan darah Intra Vena Central (CVP)
5. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan untuk
di istirahatkan.
Prosedur Persiapan Pasien
o Memberi salam & memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga
o Menjelaskan tujuan atas tindakan
o Menjelaskan langkah/prosedur yg akan dilakukan
o Menanyakan apakah pasien bersedia untuk diberikan
tindakan keperawatan
o Meminta pihak pengunjung/keluarga meninggalkan
ruangan agar tidak mengganggu dalam proses tindakan
Persiapan Lingkungan
o Menutup pintu
o Memasang sampiran
Persiapan Alat
o Standar infuse
o Set infuse
o Cairan sesuai program medic
o Jarum infuse dengan ukuran yg tepat
o Pengalas
o Torniket
o Kapas alcohol
o Plester
o Gunting Kasa steril
o Betadin
o Sarung tangan
Tahap Pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan Pemasangan infus |
dok. Aristianto
2. Cuci tangan
3. Hubungkan cairan & infus set dgn memasukkan ke
bagian karet atau akses selang ke botol infuse
4. Isi cairan ke dalam set infus dgn menekan ruang tetesan
sampai terisi sebagian & buka klem slang sampai cairan
memenuhi selang & udara selang ke luar
5. Letakkan pangalas dibawah lokasi ( vena ) yg akan
dilakukan penginfusan
6. Lakukan pembendungan dengan tornikut (karet
pembendung) 10 sampai 12 cm di atas tempat penusukan &
anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan
sirkular ( apabila sadar )
7. Gunakan sarung tangan steril
8. Disinfeksi daerah yg akan ditusuk dengan kapas alcohol
9. Lakukan penusukan pada pembuluh intra vena dengan
meletakkan ibu jari di bagian bawah vena da posisi jarum
( abocath ) mengarah ke atas
10. Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum
( abocath / surflo ) maka tarik ke luar bagian dalam ( jarum )
sambil melanjutkan tusukan ke dalam vena
11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau
dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan melakukan
tekanan menggunakan jari tangan agar darah tidak ke luar.
Seterusnya bagian infus dihubungkan atau disambungkan
dengan slang infuse
12. Buka pengatur tetesan & atur kecepatan sesuai dengan
dosis yg diberikan
13. Jalankan fiksasi dengan kasa steril
14. Tuliskan tanggal & waktu pemasangan infus serta catat
ukuran jarum
15. Lepaskan sarung tangan & cuci tangan
Tahap Terminasi
o Evaluasi perasaan pasien
o Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
o Dokumentasi prosedur & hasil observasi
KLINIK HOMCARE
MURAKATA-AMT SEHAT
SOP PEMASANGAN KATETER

Pengertian Pemasangan kateter urine ialah dengan melaksanakan insersi


kateter Folley / Nelaton melalui uretra ke muara kandung
kemih untuk mengeluarkan urine.
Tujuan 1. Monitoring urine output dengan cara ketat.
2. Memulihkan / mengatasi retensi urine akut / kronis.
3. Mengambil spesimen urine steril untuk pemeriksaan
diagnostik.
4. Pengaliran urine untuk persiapan operasi atau pasca operasi.
5. Menentukan jumlah urine sisa setelah miksi.
Prosedur Persiapan Pasien
o Memberi salam & memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga
o Menjelaskan tujuan atas tindakan
o Menjelaskan langkah/prosedur yg akan dilakukan
o Menanyakan apakah pasien bersedia untuk diberikan
tindakan keperawatan
o Meminta pihak pengunjung/keluarga meninggalkan
ruangan agar tidak mengganggu dalam proses tindakan
Persiapan Lingkungan
o Menutup pintu
o Memasang sampiran
Persiapan Alat
Alat Nonsteril.
o Plester.
o Nampan beserta alas.
o Spuit 10 cc.
o Bengkok atau nierbeken.
o Alat tulis.
o Gunting.
o Aquadest.
o Jelly.
o Betadine.
o Kain penutup klien.
o Bola kapas savlon.
o Urine bag.
Alat Steril.
o Handscoen steril.
o Set kateter urine steril :
o Pinset anatomis 2 buah.
o Copies 1 buah.
o Lidi kapas 2 buah.
o Duk bolong 1 buah.
Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan.
2. Mengatur posisi klien, menganjurkan klien pada posisi
supin dengan lutut ditekuk, paha fleksi, kaki diletakkan
ditempat tidur & tutupi klien dengan selimut atau kain.
3. Meletakkan pot di bawah bokong klien. Letakkan
nierbeken diantara ke-2 kaki klien.
4. Membuka set steril, atur alat steril dengan
memanfaatkan pinset, Buka Penutup kateter letakkan kateter
pada alat steril.
5. Menggunakan handscoen steril sebelah kanan terlebih
dahulu, tangan sebelah kanan digunakan mengambil pinset
steril tangan kiri untuk membuka tempat bola kapas yg telah
diberi savlon. Letakkan bola kapas savlon pada copies.
Pakai kembali sarung tangan sebelah kiri.
6. Menutup perineal dengan menggunakan duk bolong.
7. Memegang glans penis dengan memakai tangan non
dominan. Bersihkan glans penis sekitar meatus urinaria
dengan betadine jaga agar tangan dominan tetap steril, 1kali
usapan.
8. Mengolesi ujung kateter dengan jelly (minta tolong
assistant).
9. Memasukkan kateter yg sudah diberi jelly kateter
kurang lebih 6 centi meter kedalam meatus uretra.
10. Memastikan urine tetap ke luar, selanjutnya kateter
urine disambungkan pada urine bag.
11. Melakukan fiksasi dengan cara memberikan injeksi air
aquadesh ke dalam folley kateter untuk mengembangkan
balon kateter, supaya keteter tak mudah terlepas (pemberian
aquadesh sesuai aturan)
12. Menarik dengan cara perlahan-perlahan folley keteter
untuk memastikan apakah kateter telah terfiksasi dengan
aman.
13. Menulis tanggal pemasangan kateter pada plester yg
dapat direkatkan ke selang bag urine dengan paha klien.
14. Memfiksasi selang kateter dengan plester & letakkan
selang kateter pada paha klien.
15. Merapihkan klien & alat-alat.
16. Melepaskan handscoen dan buang pada nierbeken.
17. Mencuci tangan.
Tahap Terminasi
o Evaluasi perasaan pasien
o Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
o Dokumentasi prosedur & hasil observasi
KLINIK HOMCARE
MURAKATA-AMT SEHAT
SOP PEMASANGAN NGT

Pengertian Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke


dalam tubuh lewat sebuah jarum ke dalam pembuluh darah
intra vena (pembuluh balik) untuk dapat menggantikan cairan
atau zat-zat makanan dari tubuh
Tujuan 1. Mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yg
didalamnya mengandung air, vitamin, elektrolit,lemak, 
protein ,& kalori yg tidak mampu untuk dapat dipertahankan
secara adekuat melalui oral
2. Agar dapat memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah
Memberikan jalan/jalur masuk dalam  pemberian obat-
obatan kedalam tubuh
4. Memonitor tekanan darah Intra Vena Central (CVP)
5. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan untuk
di istirahatkan.
Prosedur Persiapan Pasien
o Memberi salam & memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga
o Menjelaskan tujuan atas tindakan
o Menjelaskan langkah/prosedur yg akan dilakukan
o Menanyakan apakah pasien bersedia untuk diberikan
tindakan keperawatan
o Meminta pihak pengunjung/keluarga meninggalkan
ruangan agar tidak mengganggu dalam proses tindakan
Persiapan Lingkungan
o Menutup pintu
o Memasang sampiran
Persiapan Alat
o Selang NGT sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
satu buah
o Spuid Catheter-tip satu buah
o Spuid 3 ml satu buah sebagai penutup ujung selang
NGT
o Stetoskop satu buah
o Perekat hipoalergenik & gunting perekat + Gunting satu
buah
o Strip indicator PH (skala 0,0 – 14,0 ) satu buah
o Air dalam gelas & sedotan
o Handuk satu buah
o Perlak + alas satu buah
o Tisu wajah satu buah
o Penlight satu buah
o Tong spatel satu buah
o Pinset anatomis satu buah
o Kassa satu buah
o Jelly satu buah
o Handscoon bersih satu buah
o Bengkok dua buah
o Bengkok yg berisi Lysol untuk bekas handscoon & alat
o Bengkok buat sampah
Tahap Pelaksanaan
1. Masukkan kateter tip ke ujung selang, aspirasi dengan
perlahan buat mendapatkan isi gastric dulu ukur PH
dengan kertas pengukur PH
2. Masukkan udara 10 ml pada kateter tip, letakkan
stetoskop di epigastrium, kalau terdengar bunyi,
menandakan selang sudah tepat letaknya.
3. Masukkan ujung selang pada gelas berisi air, bila
terdapat gelembung udara pada air, menandakan
pemasangan selang tidak sesuai, karena selang masuk ke
paru-paru.
4. Cek kebenaran pemasangan selang NGT dengan cara :
5. Sesudah selang masuk sesuai dgn batas pengukuran,
segera klem selang agar udara tidak masuk.
6. Cek kebenaran posisi selang memasuki oral
nosopharinx dgn memakai penlight & tong spatel.
7. Bantu klien untuk minum, masukkan selang lebih dalam
disaat klien menelan hingga batas pengukuran ; Janganlah
paksakan pemasukan selang seandainya terasa ada
tahanan. Kalau klien batuk, tersedak maupun sianotik, tarik
ke luar selang, biarkan klien istirahat sebentar & ulangi
prosedur.
8. Anjurkan klien memfleksikan kepalanya kearah dada
sesudah selang melewati nasopharynx.
9. Secara perlahan masukkan selang menggunakan pinset
melalui nostril sampai melewati posterior nasopharynx
10. Beri selang NGT dengan jelly dengan menggunakan
kassa
11. Pasang perlak, handuk, dekatkan bengkok
12. Berikan klien posisi high fowler
13. Ukur panjang selang yg akan dimasukkan (dari hidung
ke bagian bawah telinga ke processus xyphoid), Tandai
dengan perekat.
14. Beritahu klien untuk mengehembuskan udara lewat
lubang hidung, lihat aliran udara yg lebih kuat
15. Gunakan handscoon bersih
16. Pertahankan privasi klien
17. Siapkan alat
18. Cuci tangan
19. Komunikasi dan jelaskan tujuan
20. Tutup ujung selang dengan menggunakan spuid 3 cc
21. Fiksasi selang, dengan cara balut sekeliling selang &
lipatkan dua ujung robekan plester di sekitar hidung.
22. Bersihkan nostril menggunakan tissue
23. Berikan klien posisi yg nyaman
24. Rapikan alat & cuci tangan
Tahap Terminasi
o Evaluasi perasaan pasien
o Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
o Dokumentasi prosedur & hasil observasi
KLINIK HOMCARE
MURAKATA-AMT SEHAT
SOP PEMASANGAN OKSIGEN

Pengertian Merupakan alat sederhana yang dimasukkan kedalam lubang


hidung untuk memberikan trherapy o2 dan yangmemungkinkan
klien untuk bernafas melalui mulut dan hidung .
Tujuan 1. mengatasi hipoksemia /hipoksia
2. sebagai tindakan pengobatan
3. untuk mempertahankan metabolisme
Prosedur Persiapan Pasien
o Memberi salam & memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga
o Menjelaskan tujuan atas tindakan
o Menjelaskan langkah/prosedur yg akan dilakukan
o Menanyakan apakah pasien bersedia untuk diberikan
tindakan keperawatan
o Meminta pihak pengunjung/keluarga meninggalkan
ruangan agar tidak mengganggu dalam proses tindakan
Persiapan Lingkungan
o Menutup pintu
o Memasang sampiran
Persiapan Alat
o Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap
dgn flowmeter & humidifier yg berisi aquades hingga batas
pengisiang
o Kanulbinasal
o Cotte budd atau tisue
o Bengkok
o Tanda peringatan janganlah merokok
o Plerter
Tahap Pelaksanaan
1. Siapkan Kateter nasal, kanula nasal atau masker sesuai yang
dibutuhkan dengan 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
2. Hubungkan antara kanul binasal, Kateter nasal, atau masker
dengan flowmeter pada tabung oksigen.
3. Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau
tisue
4. Cek fungsi dari slowmeter dengan memutar pengatur
konsetrasi oksigen & mengamati adanya gelembung udara
dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dgn cara mengalirkan oksigen lewat
kanul binasal kepunggung tangan perawat
6. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan
tepat/sesuai
7. Atur pengikat kanul binasal dengan benar, janganlah terlalu
kencang & jangan sampai terlalu kendur
8. Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
9. Atur aliran oksigen sesuai dengan program yang telah
ditentukan
10. Alat-alat dikembalikan di tempat yg sesuaitempatnya
semula
11.Perawat mencuci tangan sesudah melaksanakan tindakan
pemasangan therapy oksigen
12. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
kepada klien
13. Kontrak waktu selanjutnya
Tahap Terminasi
o Evaluasi perasaan pasien
o Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
o Dokumentasi prosedur & hasil observasi
KLINIK HOMCARE
MURAKATA-AMT SEHAT
SOP PERAWATAN LUKA

Pengertian Penggantian/mengganti balutan untuk membantu dalam proses


penyembuhan luka
Tujuan 1. Menghilangkan sekresi yg menumpuk & jaringan mati pada
luka insisi.
2. Mempermudah proses penyembuhan luka.
3. Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme terhadap
luka/insisi.
Prosedur Persiapan Pasien
o Memberi salam & memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga
o Menjelaskan tujuan atas tindakan
o Menjelaskan langkah/prosedur yg akan dilakukan
o Menanyakan apakah pasien bersedia untuk diberikan
tindakan keperawatan
o Meminta pihak pengunjung/keluarga meninggalkan
ruangan agar tidak mengganggu dalam proses tindakan
Persiapan Lingkungan
o Menutup pintu
o Memasang sampiran
Persiapan Alat
o Set ganti balut steril (pinset cirrurgis, pinset anatomis,
kasa, & lidi kapas).
o Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (apabila
butuh).
o Handuk.
o Handscoen bersih & handscoen steril.
o Handuk.
o kapas bulat
o lidi kapas steril.
o Bethadine,
o Korentang steril.
o Alkohol 70%
o Nierbeken/bengkok.
o Baki instrumen/meja dorong & perlak / pengalas.
o Kantong plastik tempat sampah.
Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan.
2. Menyiapkan & mendekatkan peralatan.
3. Membuka set ganti balut.
4. Menambahkan kasa steril & lidi kapas steril secukupnya
kedalam set ganti balut.
5. Menggunakan handscoen bersih.
6. Meletakkan handuk menutup bagian tubuh privasi klien
yg terbuka.
7. Meletakkan perlak di bawah luka.
8. Mengatur posisi yg nyaman & tepat buat perawatan
luka.
9. Membuka plester searah tumbuhnya rambut &
membuka balutan dengan cara hati-hati, masukkan balutan
kotor kedalam kantong plastik yg telah disediakan.
10. Membuka handscoen bersih & ganti dengan handscoen
steril.
11. Membersihkan seputar luka dengan alkohol swab :
12. Membersihkan dari arah bagian atas kebawah disetiap
sisi luka dengan arah ke luar menjauh dari luka (1 alkohol
swab buat 1 kali usapan).
13. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke
bawah diikuti sisi sebelahnya dengan arah usapan
menjauhi dari area lokasi luka (1 alkohol swab untuk 1 kali
usapan).
14. Mengolesi luka dengan bethadine mulai sejak dari
tengah luka.
15. Selanjutnya menutup luka dengan kasa steril, & lakukan
fiksasi dengan plester pada area pinggiran kasa pembalut.
16. Menuliskan tanggal & diwaktu mengganti balutan pada
plester & tempelkan pada balutan.
17. Merapihkan klien & membereskan alat-alat.
18. Melepaskan handscoen & mencuci tangan.
Tahap Terminasi
o Evaluasi perasaan pasien
o Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
o Dokumentasi prosedur & hasil observasi
KLINIK HOMCARE
MURAKATA-AMT SEHAT
SOP ROM AKTIF DAN ROM PASIF

Pengertian Tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian


secara normal dan lengkap,meliputi kegiatan sendi secara rutin
dan efektif
Tujuan 1. Mencegah kontraktur
2. Meningkatkan tonus, massa, dan kekuatan otot
3. Melancarkan sirkulasi perifer
Prosedur Persiapan Pasien
o Memberi salam & memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga
o Menjelaskan tujuan atas tindakan
o Menjelaskan langkah/prosedur yg akan dilakukan
o Menanyakan apakah pasien bersedia untuk diberikan
tindakan keperawatan
o Meminta pihak pengunjung/keluarga meninggalkan
ruangan agar tidak mengganggu dalam proses tindakan
Persiapan Lingkungan
o Menutup pintu
o Memasang sampiran
Persiapan Alat
o Set ganti balut steril (pinset cirrurgis, pinset anatomis,
kasa, & lidi kapas).
o Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (apabila
butuh).
o Handuk.
o Handscoen bersih & handscoen steril.
o Handuk.
o kapas bulat
o lidi kapas steril.
o Bethadine,
o Korentang steril.
o Alkohol 70%
o Nierbeken/bengkok.
o Baki instrumen/meja dorong & perlak / pengalas.
o Kantong plastik tempat sampah.
Tahap Pelaksanaan
1. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
 Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya
memengang lengan.
 Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku
tetap lurus
b. Gerakan menekuk dan meluruskan siku :
 Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya
menekuk dan meluruskan siku
c. Gerakan memutar pergelangan tangan :
 Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menggenggam telapak tangan pasien
 Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang)
dan ke arah dalam (telungkup)
d.Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
 Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang pergelangan tangan pasien
 Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
e.Gerakan memutar ibu jari:
 Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan
satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan
f. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
 Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan
yang lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
2. Latihan pasif anggota gerak bawah
 Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha
 Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang tungkai
 Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang lurus
3. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
a. Latihan I
 Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan
yang sehat ke atas
 Letakan kedua tangan diatas kepala
 Kembalikan tangan ke posisi semula
b. Latihan II
 Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah
tangan yang sehat
 Kembalikan ke posisi semula
c. Latihan III
 Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang
sehat ke atas
 Kembalikan ke posisi semula
d. Latihan IV
 Tekuk siku yang kontraktur mengunakan tangan yang
sehat
 Luruskan siku kemudian angkat ketas
 Letakan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.
e.Latihan V
 Pegang pergelangan tangan yang kontraktur mengunakan
tangan yang sehat angkat keatas dada
 Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar
f. Latihan VI
 Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat
kemudian luruskan
 Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat
g. Latihan VII
 Letakan kaki yang seht dibawah yang kontraktur
 Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang
sehat dibawah pergelangan kaki yang kontraktur
 Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang
sehat, kemudian turunkan pelan-pelan.
h.Latihan VIII
 Angkat kaki yang kontraktur mengunakan kaki yang sehat
ke atas sekitar 3 cm
 Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi
kemudian ke sisi yang satunya lagi
 Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
i. Latihan IX
 Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang
pada lutut yang kontraktur dengan tangan Satu
 Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang
pasien
 Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya
 Kembali keposisi semula dan ulangi sekali lagi

Tahap Terminasi
o Evaluasi perasaan pasien
o Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
o Dokumentasi prosedur & hasil observasi

Anda mungkin juga menyukai