Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN UTS

Nama : Fachrul Rozi


NIM : 02202104150
M.K : Metodologi Keperawatan Anestesiologi
Dosen : Anis Prabowo, SKM.,M.Gizi

1. Mengapa Perlu Critical Thinking untuk penata anestesi :


a. Penata anestesi menggunakan pengetahuan pada berbagai macam bidang ilmu
pengetahuan.
b. Penata anestesi diharuskan mengetahui tentang ilmu-ilmu biologi, sosial dan
humanistic agar mereka mempunyai fondasi yang kuat untuk mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan mereka.
c. Penata anestesi harus berhadapan dengan perubahan lingkungan yang penuh dengan
tekanan/stress.
d. Penata anestesi bekerja di lingkungan / situasi yang berubah-ubah. 
e. Pengobatan, tekhnologi berubah secara konstan dan kondisi pasien mungkin juga
berubah setiap menit. 
f. Perilaku yang merupakan suatu kebiasaan mungkin tidak mampu menghadapi /
menyelesaikan perubahan tersebut.
g. Ketika situasi yang tidak diharapkan terjadi, Penata anestesi dapat menemukan
sesuatu yang penting, berespon dengan cepat dan mengadaptasikan intervenes untuk
memenuhi kebutuhan klien yang sangat specific tersebut.
h. Penata anestesi juga harus membuat suatu keputusan penting.

2. Proses kepenataan terdiri atas 5 tahapan :


a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
3. Pengertian data subjektif dan data objektif :
a. Data Subjektif : Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya rasa nyeri,
pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan.
Contoh :
DS : Pasien mengatakan nyeri pada perut
Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
b. Data Objektif : Data hasil pengamatan dan pemeriksaan.
Contoh :
DO : Pasien tampak meringis kesakitan
Pasien gelisah

4. Macam-macam sumber data yang dapat digunakan untuk melengkapi data pengkajian
pasien :
a. Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer)
b. Orang terdekat
c. Catatan klien
d. Riwayat penyakit
e. Konsultasi
f. Hasil pemeriksaan diagnostic
g. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
h. Perawat lain
i. Kepustakaan 

5. Contoh penerapan berpikir kritis dalam proses pengkajian yang dilakukan oleh penata
anestesi : Penata memberikan pelayanan asuhan keperawatan anestesi kepada pasien.
Berfikir kritis dalam keperawatan anestesi merupakan komponen yang sangat penting
dari akuntabilitas professional dan salah satu penentu kualitas asuhan keperawatan
anestesi yang akan diberikan kepada pasien. Perawat anestesi yang memiliki kemampuan
berfikir kritis akan menunjukkan sikap keberanian intelektual, berfikir terbuka, fleksibel,
berfikir analisa, sistematis, percaya diri, rasa ingin tahu, dewasa, kreatifitas, intuisi dan
pemikiran mendalam.
Pengkajian adalah proses pengumpulan, pengorganisasian, validasi, dan pencatatan data
tentang status klien yang bertujuan untuk mengumpulkan data dasar tentang respons klien
terhadap kesehatan/ penyakitnya. Pengkajian informasi yang baik dan benar memberi
peluang bagi perawat anestesi untuk menerapkan pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan observasi dan pemeriksaan.
Pemikiran kritis memungkinkan perawat membuat penilaian yang beralasan dan
terinformasi dalam setting praktik berdasarkan data klien yang telah dikumpulkan
sehingga perawat anestesi dapat mengenali masalah yang dihadapi oleh klien dalam
situasi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai