Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menganalisis data

tentang sikap dan peran perawat terhadap konsep diri ODHA di RSUD

Ade Muhammad Djoen Sintang tahun 2019. Pendekatan fenomenologi

adalah suatu pendekatan dalam mempelajari makna dari pengalaman

manusia menjalani suatu fase dari kehidupannya (Kelana, 2011). Tujuan

studi fenomenologi adalah mendeskripsikan, menggambarkan,

menginterprestasikan, dan menganlisis data secara mendalam, lengkap dan

terstruktur untuk memperoleh inti dari pengalaman hidup individu.

(Afiyanti, 2014).

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2019.

2. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian adalah unit Gawat Darurat, penykit dalam, ruang

rawat kebidanan dan poli VCT di RSUD Ade Muhammad Djoen

Sintang.

65
66

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah sekelompok subyek atau data dengan

karakteristik tertentu. Populasi terbagi menjadi populasi target dan

populasi terjangkau. Populasi target adalah sasaran akhir penerapan

hasil penelitian (Sastroasmoro, 2008). Populasi target pada penelitian

ini adalah semua perawat yang bertugas di RSUD Ade Muhammad

Djoen Sintang. Jumlah perawat saat ini adalah 148 orang yang

bertugas di di IGD, Poli Penyakit Dalam, Poli VCT, dan Ruang Rawat

Kebidanan, Ruang rawat inap anak, dan ruang rawat inap penyakit

dalam.

Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi

tempat dan waktu yang diharapkan dapat diterapkan dalam populasi

target serta dapat dijangkau peneliti (Sastroasmoro, 2008). Populasi

terjangkau pada penelitian ini adalah perawat yang bertugas di IGD,

Poli Penyakit Dalam, Poli VCT, dan Ruang Rawat Kebidanan di

RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi terjangkau yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta dipilih dengan cara

tertentu (Sastroasmoro, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah


67

perawat bertugas di IGD, Poli Penyakit Dalam, Poli VCT, dan Ruang

Rawat Kebidanan di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang. Penulis

datang ke IGD melakukan wawancara dengan partisipan yang sudah

bersedia sampai datanya jenuh.

D. Alat Ukur Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian kualitatif adalah penulis itu sendiri atau human

instrumen. Penulis dibantu instrumen lain dalam pengumpulan data

yaitu pedoman wawancara semiterstruktur dengan membuat garis

besar pertanyaan tentang sikap dan peran perawat dalam upaya

meningkatkan konsep diri ODHA. Hasil wawancara direkam dengan

alat perekam yaitu tape recorde dan handphone serta menggunakan

alat tulis untuk mengisi identitas dan karakteristik partisipan.

2. Kisi-kisi pedoman wawancara dan observasi

a. Kisi-kisi umum wawancara

Tabel 3
Kisi-Kisi Umum Wawancara Dan Observasi
Variabel Penelitian Sumber Data Metode Instrumen
Gambaran sikap dan peran Perawat pelaksana di Wawancara Penulis dengan
perawat dalam upaya IGD, poli penyakit dan menggunakan alat
meningkatkan konsep diri dalam, poli VCT dan observasi perekam dan alat
ODHA di RSUD Ade Ruang rawat tulis untuk
Muhammad Djoen Sintang kebidanan. RSUD mencatat hasil
Kalimantan Barat Ade Muhammad observasi.
Djoen Sintang
68

b. Kisi-kisi khusus wawancara

Tabel 4
Kisi-kisi khusus wawancara
Variabel Indikator Jumlah Nomor
penelitian
pertanyaan pertanyaan
Sikap perawat 1. Sikap perawat 5 1.
dalam upaya a. Tumbuhnya kesadaran perawat
1a
meningktkan bahwa penderita ODHA perlu
konsep diri perhatian 1b
ODHA di RSUD b. Perawat dapat menunjukan
Ade Muhammad sikap tanggung jawab pada
Djoen Sintang profesinya
Kalimantan c. Menunjukan kemauan
Barat bekerjasama dengan penderita
ODHA dan keluarga
d. Menunjukan sikap penerimaan
pada Penderita ODHA
e. Menghargai pribadi sebagai
manusia yang perlu perhatian

Peran perawat 2. Peran perawat 5 1.


dalam upaya a. Kesadaran perawat dalam
1a
meningktkan
menjalankan perannya di
konsep diri
ODHA di RSUD RSUD Ade Muhammad Djoen
Ade Muhammad
Sintang
Djoen Sintang
Kalimantan b. Kesadaran perawat dalam
Barat
mejalankan peran sebagai
pemberi asuhan keperawatan
kepada semua pasien.
c. Menyadari tugas dan tanggung
jawab sebagai pemberi asuhan
tanpa membeda-bedakan
pasien.
69

E. Uji validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dalam Penelitian ini dilakukan dengan metode triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut (Moleong, 2014).

Triangulasi dilakukan dengan membandingkan hasil temuan dengan

sumber, metode teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber

dilakukan dengan melakukan wawancara dengan kepala ruang setiap

ruangan RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang .

F. Etika Penelitian

Prinsip-prinsip etika dalam Penelitian ini adalah:

1. Prinsip mengahargai Harkat dan Martabat Partisipan

Hak untuk ikut atau tidak menjadi pastisipan (right to self

determination). Partisipan harus diperlukan secara manusiawi,

partisipan menpunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia

menjadi partisipan atau tidak.

2. Prinsip memperhatikan kesejahteraan partisipan

Partisipan dalam Penelitian ini memberikan manfaat dengan

memberikan informasi kepada penulis untuk digunakan dalam

Penelitian ini, dan Penelitian ini memberikan manfaat bagi partisipan

untuk meningkatkan mutu pelayanan khusus dalam meningkatkan

konsep diri klien yang di rawat atau dilayani.


70

3. Prinsip keadilan (justice) untuk semua partisipan

Hak ini memberikan semua partisipanhak yang sama untuk dipilih

atau berkontribusi dalam Penelitian tanpa diskriminasi. Penulis

memberikan penjelasan bahwa data yang sudah diberikan akan dijaga

kerahasiaannya.

4. Persetujuan setelah penjelasan (informed consent)

Informed consent digunakan untuk meminta persetujuan dari

partisipan. Penulis memberikan informasi secara lengkap tentang

tujuan Penelitian mempunyai hak untuk bebas berperan serta atau

menolak menjadi partisipan. Pada inform consent dicantumkan bahwa

data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu.

5. Kerahasiaan (Confidentiality)

Penulis tidak menampilkan identitas partisipan(anonymity). Penulis

memberikan jaminan kerahasiaan hasil Penelitian baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya dengan cara menggunakan kode

partisipan.

6. Etical Clearance

Sebelum melakukan penulisan, penulis mengajuhkan Etical clearance,

rencana pengajuan Etical clearance pada bulan Mei 2019 di Komite

Etik Universitas Kristen Duta Wacana ( UKDW) Yogyakarta.


71

Langkah-langkah pengajuan Etical clearance adalah sebagai berikut:

a. Penulis datang ke Komite Etik Kedokteran Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) di laboratorium

anatomi.

b. Penulis membayar biaya pengurusan Etical clearance.

c. Penulis menyerahkan persyaratan.

d. Penulis mengisi dua lembar formulir pengajuan dan daftar tilik

kelengkapan berkas yang diberikan oleh petugas komisi etik.

e. Memperbaiki proposal apabila tim penilai meminta, sampai

proposal dinyatakan baik.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data akan dilakukan oleh penulis sendiri dengan prosedur

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Penulis menyelesaikan perijinan di STIKES Bethesda Yakkum

Yogyakarta.

b. Penulis menyelesaikan perijinan untuk Penelitian di RSUD Ade

Muhammad Djoen Sintang.

2. Tahap pelaksanaan

a. Penelitian akan dilakukan pada bulan bulan Mei 2019 di Unit

IGD, Poli VCT, Ruang rawat kebidanan dan poli penyakit dalam

RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang. Penelitian ini dilakukan


72

kepada perawat yang memenuhi kriteria inklusi untuk menjadi

partisipan peneliti.

b. Penulis datang ke RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang ke Unit

IGD untuk bertemu satu orang perawat yang diteliti (partisipan),

dilakukan wawancara sampai pada data jenuh kemudian

dilanjutkan dengan perawat kedua atau partisipan kedua. .

Kemudian penulis datang poli VCT, Ruang rawat kebidanan, poli

penyakit dalam untuk bertemu dengan satu perawat yang diteliti

(partisipan), dilakukan wawancara. Apabila data belum jenuh

penulis kembali ke poli VCT untuk melakukan wawancara

dengan satu perawat (partisipan) begitu seterusnya sampai data

jenuh.

c. Melakukan wawancara tentang sikap perawat dalam upaya

meningkatkan konsep diri ODHA.

Wawancara dilakukan di unit IGD, Poli VCT, ruang rawat

kebidanan, ruang Poli penyakit dalamRSUD Ade Muhammad

Djoen Sintang. Tahap yang dilakukan sebagai berikut:

1) Penulis memperkenalkan diri, menjelaskan maksud, tujuan

dan manfaat Penelitian kepada partisipan.

2) Penulis menjelaskan form pernyataan yang sudah dibuat

untuk penulisan. Jika partisipan sudah setuju, maka penelit

melakukan kontrak waktu untuk wawancara dan menjelaskan

bahwa data yang diambil akan dijaga kerahasiaannya.


73

3) Penulis meminta partisipanuntuk menandatangani informed

consent.

4) Penulis menyiapkan alat perekam dan menyiapkan alat tulis

5) Melakukan wawancara tentang sikap dan peran perawat

dalam upaya meningkatkan konsep diri ODHA sesuai dengan

kontrak waktu yang sudah disepakati bersama.

d. Penulis melakukan transkip hasil wawancara.

e. Penulis memberikan tanda terima kasih kepada partisipan.

3. Tahap Akhir

a. Penulis melakukan olah data dengan menstrankrip hasil

wawancara yang sudah dilakukan.

b. Kemudian penulis mengelompokkan jawaban dari masing-masing

jawaban dari satu partisipansama dengan jawaban dari

partisipanyang lain maka dijadikan satu kelompok, tetapi jika

berbeda dibuat kelompok yang baru.

c. Kemudian melakukan tahap kategorisasi berdasarkan jawaban

yang sudah di kelompokkan setelah itu menentukan tema yang

sesuai dengan kategori yang sudah di buat.

d. Selanjutnya penulis melakukan analisa data sesuai dengan

jawaban serta informasi yang sudah diberikan oleh partisipandan

sesuai dengan hasil kuesioner yang sudah dilakukan kepada

partisipan.
74

H. Rencana Analisa Data

Analisis data menggunakan analisis isi (Content Analysis). (Bungin, 2015)

menuliskan bahwa analisis ini (Content Analysis) adalah teknik penelitian

untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih

data dengan memerhatikan konsteksnya. Analisis isi berhubungan dengan

komunikasi atau isi komunikasi. Bernard Berelson (1959) dalam (Bungin,

2015) mendefinisikan analisis isi dengan : content analysis is a research

technique for the objective, systematic and quantitative description of the

manifest content of communication, dimana Berelson menekankan analisis

isi sebagai teknik penelitian yang objektif, sistematis dan deskripsi

kuantitatif dari apa yang tampak dalam komunikasi.

Penelitian ini melakukan teknik analisis isi melalui proses yang

melibatkan beberapa pembacaan dari transkrip dan catatan lapangan serta

mendengarkan audio untuk mengekstrak ekspresi dan kata-kata yang

mengarah ke tema sentral. Para peneliti membahas perbedaan pendapat

sampai konsensus tercapai.

Langkah-langkah melakukan analisa data menurut creswell (2015) dalam

Sugyono 2017 sebagai berikut:

1. Membuat Transkip data.

Data mentah dari hasil wawacancara dibuat dalam bentuk transkip,

atau narasi singakat, data hasil observasi di simpan dalam foto-foto


75

dan catatan-catatan, data yang berupa dokumen disimpan dalam

bentuk kumpulan dokumen.

2. Mengorganisasi dan menyiapkan data yang akan di analisis.

Data mentah yang akan dianalisi diorganisasikan berdasarkan tanggal

pengumpulan data, sumber data, jenis data, deskripsi data, sifat data, Sumber

Data bisa data dari perawat pelaksana juga dari kepala ruangan. Jenis data

bisa data hasil observasi, wawancara dan catatan di lapangan. Sifat data yang

dirahasiakan dan yang tidak dirahasiakan. Deskripsi data adalah uraian

ringkas setiap data yang terkumpul.

3. Membaca dan melihat seluruh data.

Penulis harus membaca seluruh data yang terkumpul, supaya dapat

mengetahui data apa saja yang diperoleh, sumber data dan maknanya.

Peneliti harus mengetahui setiap informan menyampaikan informasi

apa saja, dan bandingkan dengan informan yang lain. Dengan

memahami seluruh data, maka peneliti akan dapat mereduksi/memilih

mana data yang penting, yang baru, yang unik, dan data mana yang

terkait dengan pertanyaan penelitian.

Selanjutnya peneliti juga dapat memilah/mengelompokan/

mengkategorisasikan/ membuat tema terhadap data-data yang telah

dipilih.

4. Membuat koding seluruh data

Koding adalah proses memberi tanda terhadap data yang telah

dikelompokkan. Kelompok data yang sejenis diberi kode yang sama.


76

Koding dapat dilakukan secara menual atau dengan komputer. Melalui

koding peneliti dapat menghasilkan kategorisasi atau tema baru.

5. Menggunakan koding sebagai bahan untuk membuat deskripsi.

Melalui koding, peneliti menghasilkan tema-temaatau kategorisasi data

penelitian yang merupakan temuan. Berdasarkan tema-tema yang

dihasilkan tersebut, selanjutnya peneliti membuat deskripsi secara

singkat dan sistematis sehingga tema-tema yang ditemukan menjadi

lebih jelas. Deskripsi dimulai dari penjelasan bahwa tema itu

merupakan suatu temuan baru, dimulai dari yang umum sampai ke

yang spesifik.

6. Menghubungkan antar tema.

Setelah peneliti membuat kategori data yangdisusun dalam tema-tema

penelitian, maka langkah selanjutnya adalah mencari adakah hubungan

anatr tema satu dengan tema yang lain.

7. Membuat interprestasi dan makna tentang tema.

Hasil mengkontruksikan hubungan antar tema atau kategori

selanjutnya perlu diberikan interprestasi sehingga orang lain

memahaminya.

I. Jadwal Dan Biaya Penelitian

Jadwal dan rencana biaya Penelitian ini terlampir pada lampiran 4

Anda mungkin juga menyukai