Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN


PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
TAHUN AJARAN 2021/2022

Mata Ajaran : Metodologi Keperawatan Anestesiologi


Hari, tanggal : Selasa, 2 November 2021
Waktu :
Pengampu : Anis Prabowo, SKM.,M.Gizi

=========================================================================
=====
Petunjuk Pengerjaan Soal:
1. Awalilah dengan membaca Basmallah dan Berdoa agar diberi kemudahan Alloh SWT
2. Jawablah pertanyaan dengan jawaban yang singkat tapi jelas di lembar jawab dengan urut

Nama : Friska Marta Lenta


NPM :02202104068

SOAL:
1. Mengapa critical thinking dibutuhkan bagi seorang penata anestesi?
2. Sebutkan 5 tahapan dalam Proses Kepenataan!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Data Subyektif dan Data Obyektif, serta berilah contoh
masing-masing!
4. Sebutkan macam-macam sumber data yang dapat digunakan untuk melengkapi data pengkajian
pasien!
5. Buatlah contoh penerapan berpikir kritis dalam proses pengkajian yang dilakukan oleh penata
anestesi!

--- Selamat Mengerjakan ---

JAWAB:
1. Alasan critical thinking dibutuhkan bagi seorang penata anestesi :
- Penata Anestesi diharuskan mengetahuai tentang ilmu-ilmu biologi, social dan humanistic agar
mereka mempunyai fondasi yang kuat untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
mereka.
- Penata Anestesi harus berhadapan dengan perubahan lingkungan yang penuh dengan
tekanan/stress.
- Penata Anestesi menggunakan pengetahuan pada berbagai macam bidang ilmu pengetahuan.
- Perilaku yang merupakan suatu kebiasaan mungkin tidak mampu menghadapi / menyelesaikan
perubahan tersebut.
- Pengobatan, tekhnologi berubah secara konstan dan kondisi pasien mungkin juga berubah
setiap menit.
- Penata Anestesi bekerja di lingkungan / situasi yang berubah-ubah.

2. Tahapan dalam Proses Kepenataan :


- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
3. Data Objektif : Data hasil pengamatan dan pemeriksaan.
Contoh: Gelisah, keringat dingin
Data Subjektif : Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya rasa nyeri, pusing, mual,
ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan.
Contoh : Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan anestesi dan pembedahan. Pasien
menyatakan belom tahu tentang prosuder anestesi dan pembedahan.

4. Sumber data yang dapat digunakan untuk melengkapi data pengkajian pasien :
- Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer)
- Orang terdekat
- Catatan klien
- Riwayat penyakit
- Konsultasi
- Hasil pemeriksaan diagnostik
- Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
- Perawat lain
- Kepustakaan

5. Contoh penerapan berpikir kritis dalam proses pengkajian yang dilakukan oleh penata anestesi :
Pengkajian pasien An.M umur 15 tahun BB 45kg yg akan dilakukan operasi Apendektomi. Penata
anestesi harus berpikir kritis ketika mengkaji, apakah pasien memiliki cemas berlebihan jika iya
maka penata anestesi akan menyampaikan kepada dr.Anestesi untuk memilih teknik pembiusan
dengan General Anestesi atau dengan Regional Spinal Anestesi combined General Anestesi
pemberian Sedasi karena pasien cemas berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai