Pembimbing:
Disusun Oleh:
201710401011035
KEPANITERAAN KLINIK
RS BHAYANGKARA KEDIRI
2017
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Mahan Esa,karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan benar,serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai “EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM)”.
Makalah ini telah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penyusun berharap pembaca untuk memberikan saran
serta kritik ysng dapat membangun makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua
Penyusun
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..........................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Definisi EBM...........................................................................................6
II.2 Tujuan EBM dan Keuntungannya...........................................................7
II.3 Langkah-langkah EBM..........................................................................10
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan...........................................................................................31
III.2 Saran.....................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................32
LAMPIRAN...........................................................................................................................
........33
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB 2
PEM BAHASAN
Dengan kata lain EBM adalah cara untuk membantu dokter dalam membuat
keputusan saat merawat pasien sesuai dengan kebutuhan pasien dan keahlian klinis
dokter berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
EBM diperlukan karena perkembangan dunia kesehatan begitu pesat dan bukti
ilmiah yang tersedia begitu banyak.Pengobatan yang sekarang dikatakan paling baik
belum tentu beberapa tahun ke depan masih juga paling baik. Sedangkan tidak semua
ilmu pengetahuan baru yang jumlahnya bisa ratusan itu kita butuhkan. Karenanya
diperlukan EBM yang menggunakan pendekatan pencarian sumber ilmiah sesuai
kebutuhan akan informasi bagi individual dokter yang dipicu dari masalah yang
dihadapi pasiennya disesuaikan dengan pengalaman dan kemampuan klinis dokter
tersebut. Pada EBM dokter juga diajari tentang menilai apakah jurnal tersebut dapat
dipercaya dan digunakan. Oleh karena itu EBM diperlukan karena beberapa hal
berikut:
• Infromasi selalu berubah (update) ttg diagnose, prognosis, terapi dan
pencegahan, promotif dan rehabilitatif sangat diperlukan dlm praktek sehari-
hari
• Info tradisional (text book) dianggap tidak layak pada saat ini
2. 3 Langkah-langkah EBM
Agar jawaban yang benar atas pertanyaan klinis latar depan bisa diperoleh
dari database, maka pertanyaan itu perlu dirumuskan dengan spesifik, dengan struktur
terdiri atas empat komponen, disingkat P I C O :
Contoh:
Pertanyaan:
Apakah penggunaan Vasektomi pada Laki-laki dewasa dapat menyebabkan kanker
testikuler dibandingkan tanpa vasektomi?
Menyajikan algoritme untuk mencari bukti dari artikel riset asli dengan lebih efisien.
Pertama, mulailah dengan memperhatikan judul artikel. Meskipun hanya terdiri atas
sekitar 10-15 kata, judul artikel sangat penting.
Sumber Bukti
Sumber bukti klinis dapat dibagi menjadi dua kategori: sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber bukti primer adalah bukti dari riset asli. Sumber sekunder adalah
bukti dari ringkasan arau sintesis dari sejumlah riset asli. Haynes (2005)
mengembangkan model hirarki organisasi pelayanan informasi klinis yang disebut
―4S
Dengan mengetik kata kunci ibuprofen pada Search BETs, diperoleh sinopsis
dengan judul ―Ibuprofen is probably better than paracetamol in reducing fever in
children‖ (Gambar 6). Sinopsis tersebut berisi ringkasan dari 6 artikel yang relevan,
terdiri dari 3 artikel dari Medline dan 3 artikel dari EMBASE. Enam artikel terpilih
dari hasil penelusuran ratusan artikel dari Medline, EMBASE, CINAHL, dan
Cochrane library.
Meta-
Analysis
Systematic
SemakinTdk
Semakin Bagus
Review Bagus
Randomized
Controlled Trial
Cohort studies
Expert Opinion
Cohort Studies adalah suatu penelitian yang biasanya bersifat observasi yang diamati
ke depan terhadap dua kelompok (control dan perlakuan).
Case Control Studies adalah suatu penelitian yang membandingkan suatu golongan
pasien yang menderita penyakit tertentu dengan pasien tang tidak menderita penyakit
tersebut.
Case series and Case reports adalah laporan kasus dari seorang pasien.
Expert opinion adalah pendapat Ahli
Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan terhadap
kualitas buki-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada jurnal. Intinya, penilaian
kritis kualitas bukti dari artikel riset meliputi penilaian tentang validitas (validity),
kepentingan (importance), dan kemampuan penerapan (applicability) bukti-bukti
Intervention
Tiga pertanyaan perlu dijawab terkait intervensi sebelum diberikan kepada pasien:
1. Apakah intervensi memiliki bukti efektivitas yang valid?
2. Apakah intervensi memberikan perbaikan klinis yang signifikan?
3. Apakah intervensi memberikan hasil yang konsisten?
Outcome
Tiga pertanyaan perlu dijawab bertalian dengan hasil:
1. Apakah hasil intervensi yang diharapkan pasien?
2. Apakah hasil intervensi yang akan diberikan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan sesungguhnya (real need) pasien?
3. Apakah pasien memandang manfaat dari intervensi lebih penting daripada
kerugian yang diakibatkannya?
Prinsip EBM, hasil yang diharapkan dari suatu intervensi adalah hasil yang
berorientasi pada pasien. Pengambilan keputusan klinis harus memperhatikan nilai-
nilai dan ekspektasi pasien. Menerapkan bukti riset terbaik dengan mengabaikan
nilai-nilai dan preferensi pasien dapat menyebabkan lebih banyak mudarat (harm)
daripada manfaat (benefit, utility) kepada pasien.
Kinerja penerapan EBM perlu dievaluasi, terdiri atas tiga kegiatan sebagai
berikut (Hollowing dan Jarvik, 2007).
3.1 Kesimpulan
1) EBM merupakan suatu pendekatan medis yang didasarkan pada bukti-
bukti ilmiah terkini untuk keperluan pelayanan kesehatan penderita
(Seckett et al,1996). Dan EBM mengintegrasikan tiga faktor yaitu : 1)
Clinical Expertise 2)Patients Values dan 3) the best research evidence.
2) EBM diperlukan karena beberapa hal berikut:
Infromasi selalu berubah (update) tentang diagnose, prognosis,
terapi dan pencegahan, promotif dan rehabilitatif sangat
diperlukan dlm praktek sehari-hari
Informasi detailer sering keliru dan menyesatkan
Bertambahnya pengalaman klinik kemampuan mendiagnose
(clinical judgement) juga meningkat tetapi kemampuan ilmiah
serta kinerja klinik menurun secara bermakna.
Meningkatnya jumlah Pasien -> waktu pelayanan semakin
banyak -> waktu update ilmu semakin berkurang.
3) EBM bertujuan mengembalikan fokus perhatian dokter dari
pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis
berorientasi pasien (patient-centered medical care).
4) Dalam pelaksanaannya EBM ada lima langkah penting yang perlu
dilakukan, yaitu:
1) Merumuskan pertanyaan klinik yang dapat dijawab.
2) Menentukan bukti yang terbaik
3) Menilai bukti tersebut secara kritis (mengetahui seberapa bagus
bukti tersebut dan apa artinya)
4) Mengaplikasikan bukti (mengintegrasikan hasil dengan keahlian
klinis dan nilai-nilai serta harapan pasien).
Therapy/Prevention/Etiology/Harm:
2b: Individual cohort study or low quality randomized controlled trials (e.g. <80% follow-
up)
2c: "Outcomes" Research; ecological studies
Absolute SpPins And SnNouts (An Absolute SpPin is a diagnostic finding whose Specificity is so high
1c: that a Positive result rules-in the diagnosis. An Absolute SnNout is a diagnostic finding whose
Sensitivity is so high that a Negative result rules-out the diagnosis).
II Intermediete the described effect is plausible but is not quantified precisely or may be vulnerable
to bias
III Low concerns about plausibility or vulnerability to bias severely limit the value of the
effect being described and quantified
Strength-of-Recommendation Taxonomy (SORT)
Code Definition
Consensus, disease-oriented evidence *, usual practice, expert opinion, or case series for studies
C
of diagnosis, treatment, prevention, or screening