Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis/ rancangan penelitian dan metode pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat ekperimental dengan

menggunakan penelitian berupa One group Pre Test and Post test Design

(Sugiono, 2007). Yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

berpengaruh atau tidaknya perlakuan yang diberikan dalam penelitian dari

hasil pengukuran dalam suatu group sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan.

Perlakuan didalam penelitian ini diberikan sekali pengukuran yaitu saat

pengukuran awal dan pengukuran pada akhir perlakuan setelah melakukan 8

kali latihan pada group ini. Skema rancangan penelitian digambarkan seperti

dibawah:

P S O1 PERLAKUAN O2

Bagan 3.1: Skema Perlakuan

Keterangan:

P : Populasi

S : Objek Penelitian/client

O1: Nilai Pre test sebelum perlakuan

P : Perlakuan

O2: Nilai Post test setelah diberikan perlakuan

51
52

1. Rancangan Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada masyarakat penderita asma bronciale


di Posyandu Lansia Puskesmas Glugur Darat I.
b. Waktu Penelitian

Disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, maka waktu penelitian

ditetapkan dilakukan pada bulan agustus-september 2022.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yaitu keseluruhan subjek dimana sebagian dari padanya akan

diambil untuk dilakukan pengukuran. Hasil pengukuran akan menjadi dasar

untuk generalisasi penelitian. Dalam Setiap populasi yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan akan dimasukkan ke dalam subjek penelitian. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat penderita asma bronciale yang

ada di Posyandu Lansia PUSKESMAS Glugur dengan jumlah 10 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti (Hidayat,

2009). Penentuan sampel harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

Adapun yang termasuk kriteria inklusi dan eksklusi, sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Penderita asma bronciale berusia 25-40 tahun.

2) Memiliki gangguan penurunan aktivitas fungsional.


53

3) Penderita asma bronciale yang memiliki keadaan umum (BP, HR

DAN RR) yang tidak stabil

4) Bersedia menjadi subjek penelitian dari awal sampai akhir, dengan

menandatangani Surat persetujuan bersedia dengan sampel;

b. Kriteria Ekslusi

1) Responden asma dengan perawatan kesehatan terkait penyakit.

2) Responden tidak bersedia menjadi subjek penelitian.

c. Kriteria droup-out

1) Sampel tidak datang kembali.

2) Pasien yang sakit atau cedera yang menghentikan program penelitian

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Penelitian ini memiliki beberapa variable antara lain :

a. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel respon. Sebagai variabel

respon berarti variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

suatu variable-variabel independen. Variabel terikat dari penelitian ini

adalah asma bronciale.

b. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang bila diubah akan

mengakibatkan perubahan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah Teknik Buteyko.


54

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti

secara operasional di lapangan. Definisi operasional dibuat untuk

memudahkan pada pelaksanaan pengumpulan data dan pengolahan serta

analisis data. Pada saat akan melakukan pengumpulan data, definisi

operasional yang dibuat mengarahkan dalam pembuatan dan pengembangan

instrumen penelitian.

Sementara pada saat pengolahan dan analisis data, definisi operasional

dapat memudahkan karena data yang dihasilkan sudah terukur dan siap untuk

diolah dan dianalisis. Dengan definisi operasional yang tepat maka batasan

ruang lingkup penelitian atau pengertian variabel-variabel yang akan diteliti

akan lebih fokus. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Asma bronkial

Asma bronkial adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan)

kronik saluran nafas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap

berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang

berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada

malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan

atau tanpa pengobatan.


55

b. Aktivitas Fungsional

Aktivitas fungsional merupakan setiap gerakan tubuh, dihasilkan

oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi untuk memenuhi

kewajiban hidupnya, yang berinteraksi dengan lingkungan dimana ia

berada.

c. Teknik Pernapasan Buteyko

Teknik Pernapasan Buteyko merupakan suatu metode

manajemen/penatalaksanaan asma yang bertujuan untuk mengurangi

konstriksi jalan napas dengan prinsip latihan bernapas dangkal.

d. Pengukuran 6 Minute Step Test


Uji ini menilai jarak yang dapat ditempuh pasien secepatnya pada
permukaan yang datar dan padat selama periode waktu 6 menit. Uji ini
mengevaluasi respon global dan terintegrasi dari keseluruhan sistem tubuh
yang terlibat selama latihan, yaitu sistem pernapasan dan kardiovaskuler,
sirkulasi sistemik, sirkulasi perifer, darah, neuromuskular dan metabolisme
otot.
56

D. Alur Penelitian

Populasi

Inklusi Ekslusi

Sample: 10 orang

Pre-Test

Buteyko

Post- Test

Data Hasil
Pengujian

Analisis
Data

Hasil

Bagan 3.2 Alur RencanaPenelitian


57

E. Metode Rencana Pengumpulan Data

1. Ada beberapa langkah yang akan diterapkan dalam penelitian ini antara

lain :

a. Melakukan perizinan pada institusi yang akan menjadi tempat

penelitian.

b. Memberikan penjelasan pada calon sampel tentang rencana penelitian.

c. Meminta persetujuan pasien (inform concent) untuk menjadi sampel

penelitian.

d. Sampel dengan kondisi penurunan aktivitas fungsional dengan

diambil data tentang karakteristik sampel dengan menggunakan

pemeriksaan penelitian yang ditetapkan.

e. Dilakukan pengukuran awal pada setiap sampel dengan pengukuran


Asma Control Test (ACT) sebelum sampel mendapatkan perlakuan.
f. Pemberian perlakuan pada sampel sesuai dengan variable yang

ditetapkan dalam penelitian.

g. Pengukuran akhir pada setiap sampel dengan Asma Control Test


(ACT) sampel mendapatkan perlakuan sebanyak 8 kali.
h. Pengumpulan data, analisa data dan pembuatan laporan hasil

penelitian.
58

2. Tahap pemilihan sampel

Tahap pra penelitian:

a. Studi pendahuluan dan teori untuk mendapatkan data yang

mendukung penelitian.

b. Persiapan materi dan konsep untuk mendukung jalannya penelitian.

c. Penyusunan proposal.

Tahap persiapan penelitian:

a. Penyusunan instrumen penelitian yang akan digunakan.

b. Pengurusan izin penelitian/Ethical Clearance dari Politekes dr.Rusdi

Medan

c. Permohonan ijin kepada responden

3. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian diawali dengan mengumpulkan calon

responden dari Posyandu Lansia PUSKESMAS Glugur. Dilanjutkan

mendata calon responden yang menyetujui menjalani fisioterapi dan yang

tidak. Selanjutnya calon responden dibagikan lembar informasi penelitian

dan informed consent apabila bersedia menjadi subjek penelitian.

Subjek kelompok intervensi dilakukan pengambilan data pretest

melalui kuesioner pada saat menjalani fisioterapi pertama,dan postest saat

menjalani fisioterapi terakhir. Subjek kelompok kontrol dilakukan

pengambilan data pretest.


59

Data karakteristik subjek penelitian diperoleh melalui rekam medis

dan pemeriksaan yang dilakukan di poli

4. Tahap penyelesaian

Data yang diperoleh akan dianalisis kemudian dibahas untuk

penyusunan karya tulis ilmiah dan dilanjutkan dengan presentasi hasil

penelitian.

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data yang di peroleh dari responden kemudian dikumpulkan dengan

lengkap dan dioleh dengan cara:

a. Editing, merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan kusioner

dari aspek kelengkapan, kejelasan, relevansi dan konsistensinya.

b. Data entry (memasukkan data) yaitu proses memasukkan data dengan

menggunakan fasilitas software computer untuk dilakukan

pengelolahan data dengan program olah data.

c. Pengolahan data yaitu data yang diperoleh dari penelitian ini akan

dianalisis dengan menggunakan software program SPSS for windows.

d. Coding, memberi angka/ tanda pada setiap jawaban, data yang

dianalisis secara deskriptif disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi kemudian dikategorikan secara baik, cukup, kurang.


60

e. Tabulating, untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

pembahasan, maka data disusun dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi.

2. Analisis data

Dalam menganalisa data yang didapatkan dari lembaran pengukuran

pola jalan dengan menggunakan program spss (statistical program for

social science). Dalam menganalisa data yang diperoleh maka peneliti

menggunakan uji statistic antara lain :

a. Uji Deskriptif

Analisa data memberikan gambar tentang karakteristik data yang

didapatkan dari penelitian. Analisis deskriptif dipakai untuk

menganalisis variabel identitas data dan beberapa variabel lainnya.

Analisis deskriptif ini mendeskripsikan data dalam beberapa tampilan

antara lain frekuensi, kurtosis, standar deviasi dan variance.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas data dengan spiro wilk test, bertujuan untuk

mengetahui distribusi data peningkatan pola jalan sebelum dan setelah

perlakuan pada kedua kelompok. Batas kemaknaan yang digunakan

adalah p=0,05, jika hasilnya p>0,05 maka dikatakan bahwa data

berdistribusi normal dan apabila p<0,05 menunjukkan bahwa data

tidak berdistribusi normal.


61

c. Uji homogenitas

Untuk homogenitas distritribusi, maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan lavene’s test. Adapun ketentuan pengujian data

dinyatakan bersifat homogenitas jika P > 0,05 dan apabila P < 0,05

ber homogen.

d. Uji Hipotesa

Uji hipotesa homogenitas dilihat dari pengujian data sampel

kedua perlakuan kelompok pertama dan kedua.

1) Uji hipotesa I : jika data sampel dinyatakan berdistribusi tidak

normal, maka pengujian hipotesa menggunakan uji mann whitney

test.

2) Uji hipotesa I : jika data sampel dinyatakan berdistribusi tidak

normal, maka pengujian hipotesa menggunakan uji mann whitney

test.

Sebelum dilakukan analisa data baik untuk keperluan

pendeskripsian variable maupun untuk pengujian hipotesis, terlebih

dahulu harus dilakukan pengolahan data. Pengolahan data bertujuan

untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang

lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai