PENDAHULUAN
1
pada anak-anak tidak diketahui, tetapi dari studi yang lebih baru pada populasi
anak sekolah di Skotlandia, dilaporkan sekitar 15% anak paling tidak pernah
merasakan sekali serangan pusing dalam periode satu tahun. Sebagian besar
(hampir 50%) diketahui sebagai “paroxysmal vertigo”.5
Prevalensi vertigo di Berlin pada tahun 2007 yaitu 0,9%.4 Sedangkan di
Indonesia, Miralza et al melaporkan bahwa, pada tahun 2009 angka kejadian
vertigo di Indonesia sangat tinggi yaitu sekitar 50% dari populasi berusia 75
tahun. Sedangkan pada tahun 2010, angka kejadian vertigo yaitu 50% dari usia
40-50 tahun. Vertigo merupakan keluhan nomor tiga paling sering dikemukakan
oleh penderita yang datang ke praktek umum.6
Mekanisme terjadinya vertigo diawali dengan adanya putaran pada badan
yang dapat merangsang labirin. Pada sekeliling yang berputar, perangsangan
timbul melalui penglihatan visuospasial yang berhubungan dengan nuklei
vestibularis. Nuklei vestibularis dapat berhubungan dengan pusat muntah di dalam
medula oblongata sehingga menimbulkan rasa pusing dan mual yang dapat
menyebabkan terjadinya vertigo. Selain itu, gangguan lambung pun dapat menjadi
sebab dari vertigo.7
Telah dilaporkan bahwa vertigo dapat terjadi akibat beberapa faktor pemicu,
misalnya perubahan posisi kepala, obat-obatan, atau penyakit lainnya. Namun ada
satu faktor yang belum banyak diteliti sebelumnya, yaitu faktor stres. Stres
diketahui dapat mempengaruhi pusat fungsi vestibular dalam keadaan sehat
maupun sakit baik secara langsung melalui tindakan glukokortikoid pada saluran
ion dan neurotransmisi di otak, atau secara tidak langsung melalui efek stres yang
berhubungan dengan neuroaktif substansi (misalnya histamin, neurosteroid).8
Perubahan kepribadian diamati pada disfungsi vestibular. Hal ini terjadi karena
interaksi vestibular dengan sebagian besar struktur otak yang mengatur emosi.
Studi yang dilakukan oleh Krishna et al tersebut mendukung kerja sebelumnya
karena mereka telah mengamati secara signifikan tingkat stres yang tinggi pada
pasien vertigo bila dibandingkan dengan usia kontrol yang cocok.8 Sebuah studi
yang dilakukan pada 190 pasien oleh Science Links Japan menunjukkan bahwa
31,8 persen penderita vertigo juga mengalami stres. Berbagai obat yang diambil
2
untuk memerangi stres dapat mengakibatkan vertigo, dari alkohol sampai
antidepresan dan obat penenang. Dalam studi Science Links Japan, vertigo
dikaitkan dengan kelelahan dan insomnia pada 46,3 persen pasien. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa karena stres menyebabkan kelelahan dan
insomnia, stres berhubungan dengan vertigo. Stres dapat pula memicu perubahan
tekanan darah yang dapat memperparah vertigo dengan mempengaruhi aliran
darah dan metabolisme di telinga bagian dalam.9
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit
Umum Daerah Raden Mattaher Provinsi Jambi, didapatkan bahwa pada tahun
2016 terdapat 212 pasien vertigo Rawat Jalan, dan 31 pasien Rawat Inap.
Sedangkan pada tahun 2017, terdapat 275 pasien vertigo Rawat Jalan, dan 72
pasien vertigo Rawat Inap.
Berdasarkan latar belakang di atas, stres dianggap memiliki pengaruh
terhadap kejadian vertigo. Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Dengan prosedur memberikan kuesioner DASS-42 kepada pasien yang memenuhi
kriteria inklusi. Pada penelitian ini populasinya adalah pasien vertigo vestibular
yang berobat ke poliklinik saraf RSUD Raden Mattaher periode September-
Oktober 2018.
3
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proporsi vertigo berdasarkan jenis kelamin, proporsi
vertigo berdasarkan usia, dan proporsi vertigo berdasarkan jenis
vertigonya pada pasien vertigo vestibular yang berobat ke poliklinik
saraf RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi periode September-
Oktober 2018.
2. Untuk mengetahui proporsi stres berdasarkan tingkat stres pada pasien
vertigo vestibular yang berobat ke poliklinik saraf RSUD Raden
Mattaher Provinsi Jambi periode September-Oktober 2018.
3. Untuk mengetahui hubungan antara faktor stres dengan kejadian vertigo
pada pasien vertigo vestibular yang berobat ke poliklinik saraf RSUD
Raden Mattaher Provinsi Jambi periode September-Oktober 2018.