Anda di halaman 1dari 7

Tutorial 2

Made Pande Rangga Rira Mahaputra

2108010044
Kebutuhan Dasar Anak Untuk Tumbuh Kembang Optimal

Asuh Asih Asah


Meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (bahkan Anak perlu distimulasi sejak dini untuk
seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh & sejak dalam kandungan), anak mutlak memerlukan mengembangkan sedini mungkin kemampuan
sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif,
lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya
kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral
kesehatan dan pengobatan, olahraga, bermain dan untuk menjamin tumbuh kembang fisik-mental dan spiritual anak
beristirahat. dan psikososial anak

33,33% 33,33% 33,33%


SKENARIO
“Setiap kali penimbangan (setiap bulan)
jumlah balita yang naik berat badannya
berkisar 10-15 balita. Sedangkan 3-4 balita
cenderung tetap berat badannya.”
Kebutuhan Fisik – Biologis (Asuh)
Memegang peranan besar dalam aspek pertumbuhan pada anak, sehingga penting untuk diperhatikan seberapa
baik pemenuhan kebutuhan dasar ini pada anak.

Nutrisi Dipenuhi sejak anak di dalam rahim. Ibu perlu memberikan nutrisi seimbang melalui konsumsi
makanan yang bergizi dan menu seimbang, serta pemberian ASI eksklusif 6 bulan kemudian dapat
dilanjutkan ASI sampai usia 2 tahun

Imunisasi Anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung dari penyakit-penyakit yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan anak

Kebersihan Meliputi kebersihan makanan, minuman,udara, pakaian, rumah, sekolah, tempat bermain dan
transportasi guna menjaga kesehatan anak sehingga dapat tumbuh dengan optimal

Aktivitas Fisik Aktivitas fisik akan nafsu makan, merangsang metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta
merangsang pertumbuhan otot dan tulang sehingga dapat membantu pertumbuhan anak

Pola Tidur Pola tidur yang baik diperlukan untuk merangsang hormon pertumbuhan anak

Pelayanan Kesehatan Mendeteksi secara dini dan menanggulangi bila ada penyakit dan gangguan tumbuh-kembang,
mencegah penyakit serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

author: Resource:
dr. Awi Muliadi Wijaya, MKM Kemenkes RI
GTM (Gerakan
Tutup Mulut)

Anak usia 1-5 tahun (balita) dapat mengalami


Penyebab tersering GTM
food neophobia, yaitu penolakan terhadap pada anak
makanan baru, yang sesungguhnya merupakan adalah inappropiate
fase normal dalam tahapan perkembangannya, feeding practice, perilaku
yaitu penolakan terhadap makanan baru
makan yang tak benar atau
pemberian makanan yang
tidak sesuai usia.
Mengatasi GTM Anak

Yang Perlu Dilakukan Yang Perlu Dihindari


● Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan ● Jangan memaksa anak makan, apalagi
(snack) yang teratur yaitu tiga kali makanan utama dan
dua kali makanan kecil di antaranya. Susu dapat diberikan sampai memarahinya.
dua - tiga kali sehari (500-600 ml/hari). ● Jangan membiasakan anak makan
● Batasi juga waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
● Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan. sambil melakukan aktivitas lain seperti
Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika bermain, menonton televisi, berjalan-
tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya
tetap latih anak makan di meja makan. jalan atau naik sepeda.
● Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak ● Jangan memberikan minuman lain
menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan
mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali selain air putih di antara waktu makan.
makanan tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit anak ● Jangan menjadikan makanan sebagai
tetap tidak mau makan akhiri proses makan. Latih anak
untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
hadiah.
Referensi
THANK ● I
Ikatan Dokter Anak Indonesia, UKK

YOU
Nutrisi dan Penyakit Metabolik.
Pendekatan diagnosis dan tata laksana
masalah makan pada batita di Indonesia.
Jakarta: IDAI;2014. 13 hal

● II
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/
133/0/021113-kebutuhan-dasar-anak-
untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal#

● III
Ikatan Dokter Anak Indonesia, UKK
Nutrisi dan Penyakit Metabolik.
BOOM! Rekomendasi Praktik Pemberian Makan
Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di
Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi.
Jakarta: IDAI; 2015, 8 hal

Anda mungkin juga menyukai