Anda di halaman 1dari 23

MODUL 7

KESEHATAN
DAN
GIZI ANAK USIA DINI
Pendahuluan
Latar Belakang

• Usia dini merupakan usia emas dimana terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat. Di usia ini anak cenderung sangat aktif namun  kekebalan tubuhnya  belum
stabil. Berbagai penyakit bisa mengancam kesehatan anak, diantaranya alergi, asma,
campak, cacar, flu, penyakit mata, infeksi telinga, dll. 

• Upaya memelihara kesehatan dan memenuhi kebutuhan zat gizi bagi AUD merupakan
tanggung jawab orangtua dan pendidik di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
karena merupakan aspek penting dalam upaya mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan AUD. Oleh karena itu, setiap pendidik PAUD hendaknya memahami
dasar-dasar kesehatan dan kebutuhan gizi. Hal ini penting dilakukan agar setiap satuan
PAUD dapat memberikan layanan holistik integratif. Kesehatan anak juga
berhubungan dengan permasalahan mental, misalnya tekanan (stress), depresi, pola
asuh yang tidak sesuai dengan karakteristik anak. Sebagai pendidik PAUD, diperlukan
kepekaan untuk melihat berbagai gejala dari permasalahan tersebut
Tujuan Khusus
• Menjelaskan konsep kesehatan;
• Mencontohkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
• Mejelaskan gizi anak usia dini dan gizi bagi anak bekebutuhan
khusus (ABK);
• Menjelaskan pencegahan dan penanganan stunting
• Mempraktikkan pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) dan ganggguan kesehatan;
• Memberikan perlindungan, keamanan dan keselamatan anak
usia dini, serta dukungan sumber daya (keluarga dan
masyarakat).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini penting
dipelajari oleh Anda karena Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi anak dengan membuka
jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Perawatan dan kebersihan anak usia dini merupakan
kegiatan penting yang dilakukan untuk menjaga dan
menjamin proses pertumbuhan, perkembangan dan
pembelajaran bisa berlangsung dengan baik.
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi anak
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
serta mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Perawatan dan kebersihan anak usia
dini merupakan
• Anak usia dini yang tidak bersih dan terawat
akan cenderung mudah diserang oleh kuman
dan penyakit. Jika anak sakit maka akan
mengganggu proses bermain, proses berpikir,
juga keceriaan anak usia dini.

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran,


termasuk di antaranya debu, sampah, dan bau
• Hal-hal yang perlu dijaga kebersihannya antara
lain : 1. Kebersihan diri pengasuh /pendidik/
tenaga kependidikan 2. Kebersihan lingkungan
meliputi kebersihan lingkungan
• luar dan dalam sekolah termasuk kebersihan
udara di lingkungan sekolah 3. Kebersihan
sarana, prasarana dan alat permainan di
sekolah 4. Kebersihan anak usia dini sebagai
peserta didik di PAUD
Perilaku hidup bersih dan sehat, meliputi

Membuang sampah pada tempatnya

Mencuci tangan dengan benar


Konsumsi makanan sehat, bergizi dan aman
Menjaga kebersihan diri (mandi, membersihkan dan memotong kuku tangan dan kaki,
membersihkan rambut, membersihkan telinga, menggosok gigi dan membersihkan
mulut, buang air besar dan air kecil pada tempatnya, dan lain lain)
Olahraga dan aktifitas fisik yang memadai
Istirahat yang cukup Membuang Sampah pada
• Waktu mencuci tangan bagi Anak Usia Dini
1. Sebelum dan sesudah makan
2. Sesudah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air
Kecil (BAK) 3. Sesudah atau setelah dari kamar
mandi dan membersihkan hidung atau batuk
4. Sesudah bermain
5. Sesudah memegang atau bersentuhan dengan
semua benda/makhluk yang bisa menjadi sumber
kuman
Menjaga kebersihan anak merupakan bagian dari upaya menjaga
kesehatan. Kesehatan anak perlu dijaga sehingga tetap dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara optimal. Upaya pemeliharaan kesehatan
dasar dapat dimulai dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan anak sehari-hari. Perilaku hidup bersih dan sehat
merupakan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk
secara mandiri mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari.
Indikator tersebut meliputi membuang sampah pada tempatnya, mencuci
tangan, menggosok gigi, memotong kuku tangan dan kaki, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi makanan yang sehat bergizi,
istirahat secara teratur dan berolahraga. Perilaku hidup bersih dan sehat
perlu didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana minimal, serta
keteladanan dan pembiasaan yang dilakukan secara berkelanjutan di
rumah.
Gizi Anak Usia Dini
Makanan terbaik bagi anak usia dini adalah ASI
(Air Susu Ibu) yang mengandung kombinasi zat
gizi ideal. Zat gizi yang lengkap pada ASI mudah
untuk dicerna dan diserap pada saluran
pencernaan bayi. ASI berkaitan dengan berbagai
manfaat kesehatan. Hasil penelitian menyatakan
ASI melindungi bayi dari alergi, asma, kanker
masalah pencernaan dan masalah kesehatan
lainnya (AAP, 2005).
• Zat gizi diartikan sebagai substansi yang ada di
dalam makanan dan menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses kehidupan bagi manusia
untuk dapat tumbuh, berkembang, dan
melakukan aktivitas.
Zat gizi terbagi atas:

Zat Gizi Makro Zat Gizi Mikro


Karbohidrat • Vitamin
Protein • Mineral
Lemak
Memilih Bahan Pangan Yang Aman
• Memperhatikan mutu fisik bahan pangan
• Hindari makanan dengan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) yang dilarang.
Pengolahan Makanan
Pemantauan Status Gizi
• Menimbang berat badan
• Mengukur tinggi badan
• Mengukur lingkar kepala
• Zat gizi merupakan substansi pada makanan dan minuman yang bermanfaat sebagai
sumber energi, pembangun dan pengatur. Zat gizi terbagi atas makro (karbohidrat,
protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral). Pemilihan bahan pangan sebagai
sumber zat gizi yang aman dilakukan dengan memperhatikan mutu dan karakteristik
pangan seperti warna, aroma, rasa dan tekstur. Konsumsi pangan yang tidak aman
akan menimbulkan penyakit bagi konsumen sehingga perlu hati-hati dalam memilih,
mengolah dan mengonsumsi. Untuk memperbaiki masa simpan bahan pangan, dapat
dilakukan upaya seperti pengolahan dengan suhu tinggi/rendah dan penambahan
BTP. Pengolahan secara umum terbagi atas pengolahan panas basah, panas kering
dan panas kering dengan minyak. BTP adalah bahan tambahan untuk meningkatkan
mutu dan karakteristik dalam bahan pangan. Terdapat 27 golongan bahan tambahan
pangan yang diperbolehkan sebagai pengawet, pemanis, pewarna, perisa, dan lain-
lain. Hindari bahan pangan yang dilarang dikonsumsi seperti boraks dan rodamin B.
Kenali dan pelajari karakteristik bahan pangan yang tidak aman. Secara singkat, jenis-
jenis zat gizi dapat dil
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami anak-anak akibat
gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi
psikososial yang tidak memadai. Anak
didefinisikan sebagai stunted (pendek) jika tinggi
badan mereka lebih rendah daripada anak
seusianya.
CIRI-CIRI ANAK STUNTING
• Tinggi badan lebih rendah dari anak seusianya Wajah
tampak lebih muda dari anak seusianya
• Pertumbuhan melambat
• Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak
banyak melakukan kontak mata (eyecontact)
• Tanda pubertas terlambat
• Performa buruk pada tes perhatian dan memori
belajar
• Pertumbuhan gigi terlambat
Faktor Penyebab Stunting menurut WHO,
2016
Faktor Keluarga

dibagi menjadi faktor ibu,


pola asuh yang tidak
memadai, ASI tidak eklusif, Faktor Komunitas
MP-ASI yang tidak tepat,
kondisi rumah tangga,
kualitas makanan, Pertanian dan sistem pangan, air,
keamanan pangan dan air, sanitasi, dan lingkungan,
infeksi.
pendidikan, kesehatan, politik
ekonomi, sosial budaya
F. Rangkuman Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks
panjang badan menurut umur (PB/U atau TB/U). Stunting pada
kehidupan 1000 HPK sejak konsepsi sampai usia 2 tahun memiliki
konsekuensi fungsional yang buruk pada anak. Faktor penyebab
stunting disebabkan gizi yang buruk, kurangnya pengetahuan ibu,
terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses makanan bergizi dan
kurangnya akses air bersih dan sanitasi. Stunting berhubungan dengan
kualitas hidup anak, dalam jangka pendek dapat terganggu
perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan
metabolisme dalam tubuh. Dalam jangka panjang dapat menurunkan
kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Penanganan stunting dapat
dilakukan dalam program yang spesifik dan

Anda mungkin juga menyukai