Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KOMUNIKASI EFEKTIF

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL INTERPERSONAL DAN KOMUNIKASI


EFEKTIF DENGAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN

OLEH :

Amelia Fitriani - 22002

Nur Rissa Angraini- 22010

Khailla Chika – 22006

Monica Augus - 22017

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


BHUMI HUSADA JAKARTA
Terakreditasi LAM-PTKes Baik Sekali
Jl. Ciputat Raya No.163 Blok E 1, RT.002/.08, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, DKI 12310
Telp 021 75910321 - 75910322 Wa 081906539411
e-mail : apikesbhumihusada@yahoo.comwww.akademiperekammedis.ac.i
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................2
A. Tujuan Penulisan.................................................................................................................3
B. Manfaat Penulisan...............................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN DAN UNDANG UNDANG.....................................................................................4
2.1 Komunikasi Interpersonal........................................................................................................4
A. Pengertian Komunikasi Interpersonal...............................................................................4
B. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal............................................................4
C. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal....................................................................................5
D. Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi komunikasi interpersonal....................6
2.2 Komunikasi Intrapersonal..................................................................................................6
A. Pengertian Komunikasi Intrapersonal...............................................................................6
B. Elemen-elemen Komunikasi Intrapersonal.......................................................................7
C. Proses Komunikasi Intrapersonal......................................................................................8
D. Fungsi Komunikasi intrapersonal......................................................................................9
2.3 Komunikasi Efektif dengan Pasien dan Keluarga Pasien...............................................10
A. Pengertian Komunikasi Efektif dengan Pasien...............................................................10
B. Cara Komunikasi...............................................................................................................10
C. Jenis Informasi...................................................................................................................11
D. Pemberi Informasi.............................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................12
IMPLEMENTASI.............................................................................................................................12
3.1 Komunikasi Interpersonal................................................................................................12
3.2 Komunikasi Intrapersonal................................................................................................12
3.3 Komunikasi Antara Petugas dengan Pasien....................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................15
KESIMPULAN..................................................................................................................................15
A. Komunikasi Interpersonal....................................................................................................15
B. Komunikasi Intrapersonal....................................................................................................15
C. Komunikasi Efektif dengan Pasien dan Keluarga Pasien...................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18

KELOMPOK 2 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu individu kepada individu
lain. Bukan hanya secara lisan dan verbal, tetapi juga secara nonverbal, seperti bahasa
tubuh, gestur atau kode tubuh lainnya. Dalam komunikasi ini masing-masing pelaku
komunikasi bertindak progresif untuk mencapai tujuan komunikasi yaitu memahami
pesan yang disampaikan dengan baik agar dapat memahami secara jelas.
Komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan
dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada
orang lain. Hubungan berkomunikasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Komunikasi
Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal
Secara umum, komunikasi intrapersonal merupakan hubungan komunikasi yang
langsung di dalam individu yang meliputi kegiatan mengamati dan memberikan makna
secara intlektual dan emosional kepada lingkungan sekitar, sedangkan komunikasi
interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan atau terjadi dengan dua orang atau
lebih secara langsung maupun dengan menggunakan suatu perantara atau media.
Tujuan Komunikasih adalah satu atau beberapa target dalam mengkomunikasikan
data pengetahuan (wawasan), dan emosi. Tujuan komuniasi memurut para ahli dapat
berupa target yang dimilikui individu dalam meningkatkan kemampuan berbicara
didepan umum atau target yang dipegang oleh kelompok untuk meraih tingkatan
komunikasi yang lebih baik dengan klien.
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi maslah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dipelukan baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada dokter. Komunikasi dengan pasien adalah dimana petugas rumah
sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang jenis asuhan dan
pelayanan serta akses untuk mendapatkan pelayanan. Pemberian informasi ini penting
untuk membangun komunikasi yang terbuka dan terpercaya antara pasien, keluarga
pasien dan rumah sakit.
Komunikasi efektif dokter dengan pasien adalah hubungan dokter dengan pasien
secara efektif yang berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama penyampaian
informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan dalam ranka membangun
kerjasama antara dokter dengan pasien. Komunikasi yang dilakukan secara verbal dan
nonverbal menghasilkan pemahaman pasien terhadap keadaan kesehatannya, peluan dan
kendalanya, sehinga dapat bersama-sama dokter mencari alternatif untuk mengatasi
permasahalannya

KELOMPOK 2 2
A. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui Latar Belakang dan Tujuan Komunikasi


2. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan agar mencapai komunikasi-
komunikasi efektif.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor dalam komunikasi efektif.

B. Manfaat Penulisan
Adapun maanfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menambah wawasa kita tentang cara berkomunikasi yang efektif.
2. Dapat mengetahui hal-hal yang dapat menambah wawasan berkomunikasi.

KELOMPOK 2 3
BAB II
PEMBAHASAN DAN UNDANG UNDANG

2.1 Komunikasi Interpersonal


Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi berasal dari kata communication yang berarti sama. Dalam suatu
komunikasi yang terlibat adalah dua orang atau lebih harus memiliki makna yang
sama terhadap apa yang dibicarakan, sehingga penyampaian pesan dapat dimengerti
dengan baik. Hubungan interpersonal merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia yang mempengaruhi kualitas kehidupan.
Komunikasi interpersonal merupakan proses yang dilakukan dua orang atau
lebih secara langsung (tatap muka) dan dialogis (Mannan, n.d.). Karena bersifat
langsung dan secara tatap muka maka komunikasi interpersonal tanggapan dapat
dilakukan pada saat itu juga. dengan adanya respon yang langsung dapat diamati
langsung oleh komunikator, maka bagi komunikator dapat dengan mudah untuk
mengetahui situasi komunikasi yang sedang berjalan(Anggraini et al., 2022).
Menurut (M. Hardjana) komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka
antar dua orang atau beberapa orang dimana pengirim dapat menyampaikan pesan
secara langsung dan penerima dapat menerima, menanggapi pesan secara langsung
pula. Adapun Menurut (Devito) komunikasi interpersonal itu sendiri adalah proses
penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik segera.
Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam mengubah sikap,
pendapat atau perilaku seseorang, karena sikapnya dialogis. Menurut (William F
Glueck) yang dikutip oleh Widjaja, bahwa komunikasi interpersonal merupakan salah
satu komunikasi yang dianggap sebagai komunikasi yang paling efektif karena
dilakukan secara langsung antara komunikator dan komunikan, sehingga bisa
memengaruhi satu sama lain. Komunikasi interpersonal dapat terjadi antara anak
dengan orang tuanya, antara dokter dengan pasien, antara dosen dengan mahasiswa
dan sebaginya.
Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal
Proses komunikasi interpersonal terjadi apabila ada pengirim menyampaikan
informasi berupa verbal maupun non verbal kepada penerima. Dalam proses
komunikasi interpersonal terdapat komponen-komponen komunikasi yang secara
integratif salaing berperan sesuai dengan karakteristik komponen sendiri. Komponen
tersebut adalah :

KELOMPOK 2 4
a. Sumber/komunikator
b. Encoding
c. Pesan
d. Saluran
e. Penerima/komunikan
f. Decoding
g. Respon
h. Gangguan (noise)
i. Konteks komunikasi

Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal


A. Keterbukaan (opennes)
Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam
menghadapi hubungan antar pribadi. Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga
aspek dari komunikasi antar pribadi.
A. Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang di alami
orang lain pada suatu saat tertentu,dari sudut pandang orang lain melalui kacamata
orang lain.
B. Dukungan (supportiveness)
Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung. Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan sikap deskruptif
bukan evaluatif spontan bukan startegik.
C. Rasa positif (positifveness)
Seseorang harus memiiki perasaan positif terhadap dirinya,mendorong orang lain
lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan komunikasi kondusif untuk interaksi
yang efektif.
D. Kesetaraan (equality)
Komunikasi antar pribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya ada
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua bedalah pihak
menghargai,berguna,dan mempunyai suatu yang penting untuk di sumbangkan.
Kesetaran meminta kita untuk memberikan penghargaan positif tak bersyarat
kepda individu lain.

Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi komunikasi interpersonal


Komunikasi interpersonal sangat pontesial untuk menjalankan fungsi instrumental
sebagai alat untuk memengaruhi atau membujuk orang lain karna itu dapat
mengunakan kelima indra kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan kepada

KELOMPOK 2 5
komunikan. Menurut arni muhammad komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh
presepsi internasional,konsep diri,atrasi interpersonal dan hubungan
interpersonal(Guna et al., n.d.).

1. Presepsi Interpersonal
Memberikan makna pada stimuli indrawi atau menafsirkan informasi indrawi.
Presepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli indrawi
yang berasal dari seseorang komunikan erupa pesan verbal dan non verbal.
Kecermatan dalam presepsi interpersonal berpengaruh terhadap keberhasilan
komunikasi seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap
pesan akan mengakibatkan ke gagalan berkomunikasi.
2. Konsep diri
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses
komunikasi interpersonal, yaitu berbuat untuk kebutuhan dirinya
sendiri,membuka diri,percaya diri dan selektif.
3. Atraksi interpersonal
Atraksi Interpersonal adalah kesukaan pada orang lain sikap positif dan daya
tarik seseorang. Komunikasi antar pribadi dipengaruhi atraksi interpersonal
dalam hal penafsiran pesan pada penilaian evektifitas komunikasi.
4. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang
dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik menumbuhkan derajat
keterbukaan orang mengukapkan dirinya.

2.2 Komunikasi Intrapersonal


A. Pengertian Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal berasal dari 3 kata yaitu Komunikasi, Intra dan
Personal atau pribadi. Komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi diantara
individu melalui sistem lambang-lambang. Intra menurut KKBI diartikan dengan
“bentuk terikat didalam, bagian dalam” . Sedangkan Personal diartikasn sebagai
“bersifat pribadi atau perseorangan”. Menurut (Blake dan Harodlsen, Komunikasi
Intrapersonal adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang.
Bagaimana setiap orang mengkomunikasukan dirinya atau berbicara pada dirinya
sendiri. Hal ini dikarenakan setiap orang dapat menjadi objek bagi dirinya sendiri
melalui penggunaan simbol yang digunakan dalam proses komunikasi.(RAHMIANA,
n.d.)

KELOMPOK 2 6
(Hafied Cangara) mendefinisikan Komunikasi Intrapersonal sebagai proses
komunikasi yang terjadi didalam diri individu, atau dengan kata lain proses
berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena
adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamatinya atau
terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian
alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang
terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang.
 Pengertian Komunikasi Intrapersonal Menurut Para Ahli
a. Jalaludin Rakhmat (2001) menyatakan bahwa jika dilihat dari segi psikologi
komunikasi maka yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal adalah
proses pengolahan informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.
b. Judy Pearson dan Paul Nelson (2011) mendefinisikan komunikasi
intrapersonal sebagai proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna
di dalam diri
c. Dictionary of Mass Communication dan Media Research mendefinisikan
komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang. Dalam hal ini, pengirim pesan dan penerima pesan adala orang
yang sama
B. Elemen-elemen Komunikasi Intrapersonal
Pada umumnya,proses komunikasi yang efektif harus melalui tahap-tahap
komunikasi dan dukungan oleh berbagai dukungan oleh berbagai elemen komunikasi.
Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pun harus dipertimbangkan
dengan baik.
Terkait dengan hal tersebut maka komunikasi intrapersonal juga memiliki
elemen-elemen komunikasi atau kompoen-komponen komunikasi atau unsur
komunikasi yang mendukung proses komunikais intarpersonal. Adapun elemen-
elemen komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut:
A) Decoding bagian dari proses komunikasi intrapersonal yang harus dilalui dimana
pesan-pesan atau informasi di ambil ke dalam otak dan dibuat menjadi akal.
B) Intergrasi bagian dari proses komunikasi intrapersonal dimana bergai bagian kecil
informasi di tempatkan besama. Kita menghubungkan satu bagian informasi kepada
orang lain membuat perbandingan dan analogi,menggambarkan perbedaan,dan
kemudian mengelompokannya atau membuat keputusan tentang bagian informasi
dimana ia berada.
C) Memori ruang penyimpnana dalam komunikasi intrapersonal. Dalam ruang
penyimpanan ini berbagai kenyataan dan keajaiban,sikap penilaian sebelumnnya dan
kepercayaan di simpan. Memori melibatkan kemampuan untuk menyimpan informasi
dan memanggilnya kembali.
D) Serangkaian presepsi schemata menggambarkan struktur berpikir atau cara
mengorganisasikan informasi.
E) Ecoding- bagian ahkir dari proses komunikasi intrapersonal dimana pemaknaan
diberikan untuk menghasilkan komunikasi yang penuh makna.

KELOMPOK 2 7
F) Umpan balik (feedback) - komunikasi intrapersonal juga memiliki umpan balik yang
dinamakan umpan balik diri. Terdapat dua jenis umpan balik diri yaitu umpan balik
diri eksternal dan umpan balik diri internal. Yang dimaksud umpan balik diri
eksternal adalah bagian dari pesan yang di dengar. Sementara itu yag dimaksud
dengan umpan balik diri internal adalah bagian yang kita terima dalam diri kita
sendiri.
G) Ganguan elemen lain dalam komunikasi intarpersonal adalah interferensi atau
ganguan. Berbagai bentuk gangguan ketika kita memproses beberapa informasi pada
tingkatan yang salah. Ganguan ini dapat menimbulkan hambatan-hambatan
komunikasi.

C. Proses Komunikasi Intrapersonal


1. Sensasi
Proses komunikasi intrapersonal dimulai dengan adanya sebuah stimulus.
Komunikais intrapersonal adalah reasksi terhadap stimuli yang dapat berupa
stimuli internal atau stimuli eksternal. Seorang ahli komunikasi yang bernama
Mark Knapp menunjukkan sebuah kerangka kerja yang berguna untuk memahami
proses komunikasi intapersonal. Menurut Knapp terdapat dua faktor yang
mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu stimulasi internal dan stimuli
eksternal.
a. Stimuli internal meliputi motif-motif pribadi,sikap,dan konsep diri.
b. Stimuli eksternal meliputi berbagai kejadian,objek,dan orang yang berada di
luar individu. Seorang individu akan membentuk presepsi,perasaan,dan makna
penafsiran sebauh kesan yang dibuat tentang dirinya dan sekitarnya pada saat
tertentu. Stimuli-stimuli tersebut kemudian ditangkap oleh organ-organ sensor
dan mengirimkannya ke otak. Proses ini disebut dengan resepsi.
2. Presepsi
Organ-organ kemudian menangkap sebuah stimulasi dan mengirimkannya
ke sistem saraf pusat melalui sistem saraf peripheral. Ketika kita menerima seluruh
stimuli yang diarahkan kepada kita ketika memberi perhatian hanya kepada
beberapa stimuli saja. Hal ini disebabkan karena kita menerapkan presepsi selektif.
Hanya stimuli yang tinggi saja yag diterima sedangkan stimuli yang rendah akan
dikesampingkan.

3. Memori
Tahap selajutnya adalah proses stimuli yang terjadi dalam tiga tingkatan
yaitu kognitif,emosional,dan fisiologis. Proses kognitif berhubungan dengan
intelektual diri termaksud penyimpanan,retrieval,pemilihan,dan asimilasi
informasi. Proses emosional berkaitan dengan emosi diri. Semua emosi dan
sikap,kepercayaan,dan pendapat berinteraksi untuk menentukan respon emosi
terhadap berbagai stimulus. Proses fisiologis terjadi pada tingkatan fisiologis dan

KELOMPOK 2 8
hal ini berkaitan dengan psikologis diri. Respon semacam ini direfleksikan melalui
perilaku fisik seperti aktivitas otak,tekanan darah,dan lain-lain.
4. Tramisi
Pada tahap ini pengirim dan penerima adalah orang yang sama. Trasmisi
terjadi melalui berbagai implus saraf.

D. Fungsi Komunikasi intrapersonal


Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi yaitu:
a) Kesadaran diri komunikasi intrapersonal memungkinkan orang untuk menyadari
setiap aspek kepribadian mereka sendiri. Dengan introspeksi orang akan menjadi
sadar akan kualitas yang membantu membentuk kepribadianya yang gilirannya
membuatnya sadar akan motivasi,aspirasi,dan harapannya kepada dunia. Jika
pemahaman diri seseorang mutlak, akan membantu mengkomunikasikan
keinginan dan kebutuhanya kepada orang lain dengan mudah.
b) Rasa percaya diri. Sadar diri membuat seseorang merasa aman dan meningkatkan
kepercayaan diri.
c) Manajemn diri. Fakta bahwa seseorang sadar akan kekuatan dan kekurangan yang
dimilikinya ia melengkapi dirinya untuk mengelola urusan sehari-hari secara
efesien dengan mengunakan kekuatannya secara maksimal yang pada gilirannya
mengkompensasi kelemahannya.
d) Motivasi diri. Pengetahuan mutlak tentang apa yang seseorang inginkan dari
kehidupan dan memungkinkan orang tersebut berusaha mencapai tujuan dan
sasaran tersebut sambil terus memotivasi diri mereka sendiri.
e) Terfokus. Kualitas motivasi diri dan menejemen diri akan membantu
mengembangkan konsemtrasi yang lebih dalam mengarahkan fokusnya pada tugas
yang ada.
f) Kemandirian. Kesadaran diri memungkinkan orang untuk mandiri.
g) Kemampuan beradaptasi. Orang akan sangat mudah beradaptasi dengan
lingkunganmya untuk percaya diri dan dengan tenang mengambil keputusan dan
mengubah pendekatannya sesuai dengan respon terhadap stimulus situasional.

KELOMPOK 2 9
2.3 Komunikasi Efektif dengan Pasien dan Keluarga Pasien
A. Pengertian Komunikasi Efektif dengan Pasien
Komunikai efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan
sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi merupakan suatu seni
untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah
sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan.
Komunikasi di lingkungan Rumah Sakit diyakini sebagi modal utama untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumenya.
Konsumen dalam hal ini menyamkut dua sisi yaitu konsumen internal dan konsumen
eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja
di rumah sakit, baik hubungan secara horizontal ataupun hubungan vertikal.
Hubungan antar tim multi disiplin yaitu dokter, perawat, unsur penunjang lainnya,
unsur admistrasi sebagai provider merupakan gambar dari sisi konsumen internal.
Sedangkan konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi yang penerima jasa
pelayanan, yaitu pasien, keluarga pasien dan masyarakat yang ada di rumah sakit.
(I , Panduan Komunikasi Efektif n.d.)
Hanaafi dan Richard (2012) mengumkapkan bahwa dalam upaya
meningkatkan kepuasan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik,
terutama dalamm bidang keperawatan. Perawat atau tenaga kesehatan di rumah sakit
harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik khususnya komunikasi
interpersonal.
Wright (2012) menyatakan bahwa jika pasien merasa puas, maka akan
memudahkan tenaga kesehatan lainnya dalam melakukan tindakan perawatan. Pasien
akan mengikuti saran dan instruksi dari tenaga kesehatan, dan akan mudah untuk
menumbuhkan pemahaman yang lebih baik kepada pasien tentang informasi
pengobatan medis.Aspek yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah
dukungan yang diberikan para tenaga kesehatan selama pasien berada dalam rumah
sakit. (Khairani et al., 2021)
B. Cara Komunikasi
Komunikasi antara staf rumah sakit dengan pasien dan keluarga harus
dilakukan komunikasi secara efektif. Komunikasi efektif merupakan komunikasi yang
mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi efektif yang dilakukan di rumah sakit dapat berupa:
1. Komunikasi verbal efektif
a. Komunikasi yang dilakukan clengan jelas dan ringkas. Dapat melalui contoh
untuk mernbuat penjelasan lebih mudah clipahami oleh penerima
informasi/perintah/pesan, rnengulang bagian yang penting sehingga penerima
pesan mengetahui "apa, siapa, mengapa, kapan, climana, clan bagaimana. Ide-
ide clisampaikan secant ringkas clengan menggunakan kata-kata sehingga
dapat mengekspresikan ide secara sederhana.

KELOMPOK 2 10
b. Perbendaharaan kata. Menyampaikan pesan dan infonnasi serta istilah-istilah
yang mudah dimengerti pasien sesuai dengan tingkat pendidikan, budaya dan
format sehingga pesan menjadi efektif.
c. Intonasi dan kecepatan berbicara. Intonasi dan kecepatan berbicara juga
disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan budaya masyarakat setempat
sehingga apa yang disampaikan menjadi jelas dan dapat merubah perilaku
penerima pesan.
2. Komunikasi non verbal
a. Penampilan fisik
b. Sikap tubuh dan cara berjalan
c. Ekspresi wajah dan kontak mata
d. Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan
melalui sistem dan sesuai dengan norma sosial

C. Jenis Informasi
Informasi yang perlu disampaikan dari staf medis dan non medis kepada pasien
meliputi:
1. Jenis dan akses pelayanan di rumah sakit
2. Biaya perawatan dan tindakan
3. Informasi diagnosis, perneriksaan yang dilakukan dan akan dilakukan, terapi
serta rencana tindakan.
4. Asuhan keperawatan , pendidikan pasien dan keluarga

D. Pemberi Informasi
Semua informasi disampaikan sesuai dengan kewenangan staf rumah sakit yaitu front
office, kasir, staf klinik (dokter dan perawat) dan non klinik

KELOMPOK 2 11
BAB III
IMPLEMENTASI

3.1 Komunikasi Interpersonal 


Komunikasi dengan teman sebaya 
(Disebuah kelas disuatu kampus ada 2 orang sahabat yang sedang
berbincang mengenai konser yang akan diadakan di Jakarta) 
Arin : “Hai, Moureen.” 
Moreen : “Haloo, Arin.” 
Arin : “Tumben kamu datang lebih awal, biasanya terlambat.” 
Moreen : “Iya, soalnya tadi aku berangkat bareng papaku.” 
Arin : “Ohh begitu. Oh iya Reen, aku sudah tahu weekend ini kita
harus pergi kemana.” 
Moreen : “Kemana tuhh.. Tapi jangan cafe lagi yaa, aku bosan.” 
Arin : “Ngga ke cafe ko, bagaimana kalau kita nonton konser.” 
Moreen : “Wahh ide bagus itu. Tapi nonton konser dimana?” 
Arin : “Di PRJ, Reen.” 
Moreen : “Oh, yang di Jiexpo Kemayoran itu yaa. Memang bintang
tamunya ada siapa saja? 
Arin : “Di hari minggu nanti ada, Tiara Andini, Raisa Anggiani,” 
Moreen : “Ih kayanya bakalan seru banget deh, yauda ayo kita gas
nonton itu aja.” 
Arin : “Yauda, nanti aku pesen tiketnya yahh. Nanti selesai kelas
kita ngobrol lagi.” 
Moreen : “Okeiii..”  

3.2 Komunikasi Intrapersonal 


 Saat sedang berdoa kepada Tuhan  (Ya Tuhan tolong berikan hamba
kesehatan dan umur yang panjang) 
 Mengucapkan syukur atas berkat yang masih didapatkan (Alhamdulillah,
terima kasih atas rezeki yang diberikan kepada hamba saat ini, Ya Allah) 
 Intropeksi diri dengan meninjau perbuatan yang telah dilakukan
(Seharusnya, aku tidak membentak Sarah seperti tadi, aku harus segera
meminta maaf kepadanya) 
 Berimajinasi (Mobil itu sangat bagus, pasti akan sangat keren bila aku
yang mengendarainya) 
 

3.3 Komunikasi Antara Petugas dengan Pasien 


Komunikasi petugas pendaftaran  dengan pasien 
Antrean nomor 25 (Memanggil) 
Petugas : “Selamat siang Ibu. Ada yang bisa saya bantu?” 

KELOMPOK 2 12
Pasien : “Saya mau periksa,  saya merasa tidak enak badan.
Kemanakah saya harus pergi?” 
Petugas : “Hari ini kami memiliki 2 dokter umum, yaitu dokter Yuni
dan dokter Abdul. Keduanya sedang melakukan praktek saat ini, untuk dokter
Yuni mempunyai 10 antrian dan dokter Abdul mempunyai 6 antrian. Ibu ingin
memilih dokter yang mana?” 
Pasien : “Saya memilih untuk berobat ke dokter Abdul saja, mbak.
Agar bisa lebih cepat ditanganinya. 
Petugas : “Baik, ibu. Sebelumnya apakah ibu pernah berobat ke rumah
sakit ini atau ini pertama kalinya?” 
Pasien : “Ini pertama kalinya.” 
Petugas : “Baik. Karena ini adalah pertama kalinya ibu ke rumah sakit
ini, mohon isi formulir ini terlebih dahulu ya, bu.” 
Pasien : “Baik, mbak. (Sudah selesai mengisi formulir) Ini formulirnya
sudah selesai saya isi, mbak. (Menyerahkan formulir).” 
Petugas : “Baik. Maaf, apakah saya boleh meminjam kartu identitas ibu
seperti KTP atau Papor?” 
Pasien : “Ini KTP saya.” 
Petugas : “Terima kasih, Ibu. Saya pinjam dulu ya KTPnya untuk
menyamakan data yang ada diformulir lalu menginputnya. Tunggu sebentar
ya, bu.”  
Pasien : “Iya, mbak.” 
Petugas : “(Selesai menginput data) Ini KTPnya saya kembalikan dan
ini bukti pendaftarannya, silahkan Ibu bawa ke klinik umum dengan nama
dokter Abdul dipintunya. Nanti disana akan dipanggil sesuai dengan nomor
antrean. Silahkan ibu naik lift menuju lantai dua, lalu belok kanan, kliniknya
persis disebelah lift.” 
Pasien : “Baik, terima kasih banyak mbak.” 
Petugas : “Sama-sama ibu, semoga lekas sembuh, ya.” 
 
 
 
Komunikasi Tenaga Medis dengan Pasien 
Perawat : “Selamat pagi ibu”  
Pasien : “Selamat pagi, sus.” 
Perawat : “Perkenalkan Ibu, Nama saya Amanda, saya Perawat yang
mulai pagi ini akan merawat ibu dari pukul 07.00 sampai 14.00 WIB. Maaf,
kalau boleh saya tahu nama ibu siapa? Dan senangnya dipanggil apa ibu?” 
Pasien : “Iya salam kenal juga sus, nama saya Rini Agustina, suster
bisa panggil saya bu Rini saja.” 
Perawat : “Baik bu Rini, bagaimana keadaan ibu sekarang? Apa yang
ibu rasakan?” 
Pasien : “Sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih
agak sedikit nyeri, sus.” 
Perawat : “Itu memang efek dari luka yang ibu alami, karena pada luka
ibu terjadi respon peradangan.” 
Pasien : “Apa itu berbahaya , sus?” 
Perawat : “Tidak ibu, peradangan merupakan gelaja yang wajar dan
merupakan pertahanan alamiah dari tubuh untuk menetralisir dan

KELOMPOK 2 13
menghancurkan penyebab pencedera dalam penyembuhan luka. Jadi ibu tidak
perlu khawatir.” 
Pasien : “Oh, begitu.” 
Perawat : “Iya bu,kalau begitu saya izin untuk melakukan tindakan
perawatan luka ya bu, apakah ibu bersedia?” 
Pasien : “Iya.” 
Perawat : “Baik, saya akan menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu.” 
(Setelah proses tindakan perawatan luka) 
Pearwat : “Ibu Rini, saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan
luka, dijaga kesehatannya ya bu, semoga cepat sembuh.” 
Pasien : “Iya, terima kasih sus.” 
Perawat : “Sama-sama, selamat siang.” 
 

KELOMPOK 2 14
BAB IV
KESIMPULAN

A. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi berasal dari kata communication yang berarti sama. Dalam suatu
komunikasi yang terlibat adalah dua orang atau lebih harus memiliki makna yang sama
terhadap apa yang dibicarakan, sehingga penyampaian pesan dapat dimengerti dengan baik.
Komunikasi interpersonal merupakan proses yang dilakukan dua orang atau lebih secara
langsung (tatap muka) dan dialogis (Mannan, n.d.) . Menurut (M. Hardjana) komunikasi
interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua orang atau beberapa orang dimana
pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima dapat menerima,
menanggapi pesan secara langsung pula. Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif
dalam mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sikapnya dialogis.
Komunikasi interpersonal dapat terjadi antara anak dengan orang tuanya, antara dokter
dengan pasien, antara dosen dengan mahasiswa dan sebaginya.
 Komponen Komunikasi InterPersonal
a. Sumber/komunikator
b. Encoding
c. Pesan
d. Saluran
e. Penerima/komunikan
f. Decoding
g. Respon
h. Gangguan (noise)
i. Konteks Komunikasi
 Ciri-ciri Komunikasi Interersonal
a. Keterbukaan (Opennes)
b. Empati (Empathy)
c. Dukungan (Supportiveness)
d. Rasa positif (Positifveness)
e. Kesetaraan (Equality)
 Faktor-faktor Pendung
a. Presepsi InterPersonal
b. Konsep Diri
c. Atraksi InterPersonal

KELOMPOK 2 15
d. Hubungan Interpersonal

B. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal berasal dari 3 kata yaitu Komunikasi, Intra dan Personal atau
pribadi. Menurut (Blake dan Harodlsen, Komunikasi Intrapersonal adalah peristiwa
komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang. (Hafied Cangara) mendefinisikan
Komunikasi Intrapersonal sebagai proses komunikasi yang terjadi didalam diri individu,
atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses
komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang
diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. Jalaludin Rakhmat (2001) menyatakan bahwa
jika dilihat dari segi psikologi komunikasi maka yang dimaksud dengan komunikasi
intrapersonal adalah proses pengolahan informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori,
dan berpikir. Dictionary of Mass Communication dan Media Research mendefinisikan
komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang.
 Elemen-elemen Komunikasi InterPersonal
a. Sumber/komunikator
b. Encoding
c. Pesan
d. Saluran
e. Penerima/komunikan
f. Decoding
g. Respon
h. Gangguan (noise)
 Proses KOmunikasi InterPersonal
a. Sensasi
b. Presepsi
c. Memori
d. Tamisi
 Fungsi Komunikasi InteerPersonal
a. Kesadaran Diri
b. Rasa Percaya Diri
c. Manajemen Diri
d. Motivasi Diri
e. Terfokus
f. Kemandirian
g. Kemampuan Beradaptasi

C. Komunikasi Efektif dengan Pasien dan Keluarga Pasien


Komunikai efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap
pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi di lingkungan Rumah Sakit diyakini
sebagi modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada
konsumenya. Hanaafi dan Richard (2012) mengumkapkan bahwa dalam upaya meningkatkan

KELOMPOK 2 16
kepuasan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik, terutama dalamm bidang
keperawatan. Wright (2012) menyatakan bahwa jika pasien merasa puas, maka akan
memudahkan tenaga kesehatan lainnya dalam melakukan tindakan perawatan.
 Cara Komunikasi
a. Komunikasi Verbal Efektif
b. Komunikasi Non Verbal
 Jenis Informasi
a. Jenis dan akses pelayanan di rumah sakit
b. Biaya perawatan dan tindakan
c. Informasi diagnosis, pemeriksaan yang dilakukan dan akan dilakukan, terapi
serta rencana tindakan
d. Asuhan keperawatan, pendidikan pasien dan keluarga pasien

KELOMPOK 2 17
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, C., Denny, ) ;, Ritonga, H., Kristina, L., Syam, M., & Kustiawan, W. (2022). Komunikasi
Interpersonal. Jurnal Multidisiplin Dehasen, 1(3), 337–342.
Guna, D., Persyaratan, M., Mencapai, U., Sarjana, G., & Gautama, G. (n.d.). POLA KOMUNIKASI
INTERPERSONAL DAN PERILAKU KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi
Interpersonal Dan Perilaku Komunikasi Pada Mahasiswa S1 Program Ilmu Komunikasi Non Reguler
Fisip UNS Angkatan 2017 Dari Luar Daerah Dalam Menjaga Hubungan Jarak Jauh Dengan Orang
tua).
I , BABI DEFINISI. (n.d.).
Khairani, M., Salviana, D., & Abu Bakar. (2021). Kepuasan Pasien Ditinjau dari Komunikasi Perawat-
Pasien. Jurnal Penelitian Psikologi, 12(1), 9–17. https://doi.org/10.29080/jpp.v12i1.520
Mannan, A. (n.d.). ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI KEPADA DOSEN MELALUI SMARTPHONE.
RAHMIANA. (n.d.). KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DALAM  KOMUNIKASI ISLAM.
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DALAM  KOMUNIKASI ISLAM.
 

KELOMPOK 2 18

Anda mungkin juga menyukai