Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN LINGKUNGAN DAN SDA

“ Peningkatan Kualitas SDM dan Penghasilan Berkelanjutan

Serta Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup”

Dosen Pengasuh : Merta Kusuma, M.M

Disusun Oleh:

1. Riska Himpi (1734020153)


2. Sri Astuti (1734020241)
3. Ersa Dwi Anggia p. (1734020261)
4. Reka Mayadona (1734020257)
5. Marwan (1734020300)
6. Ilham (1734020297)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Lingkungan dan SDA. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada dosen yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bengkulu, 18 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. 2
DAFTAR ISI...................................................................................... ……... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 5
1.3 Tujuan…………................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SDM………………….. …………………….................. 6
2.2 Peningkatan Kualitas SDM dan Penghasilan Berkelanjutan………. 7
2.3 Apa saja Strategi Peningkatan SDM……………….......................... 13
2.4 Bagaimana Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup…................ 15
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 22
3.2 Saran.................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses


keberhasilan suatu pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan
di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana
tertentu. Pembangunan nasional Indonesia misalnya, merupakan suatu proses
perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana tertentu dengan sengaja dan memang
dikehendaki, baik oleh pemerintah yang menjadi pelopor pembangunan maupun
masyarakat. Untuk membangun suatu bangsa diperlukan sumber daya baik alam
maupun manusia. Sumber daya manusia sebagai potensi yang terkandung dalam diri
manusia harus mampu mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif
dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang
seimbang dan berkelanjutan. Sumber daya manusia merupakan subyek yang aktif dan
menentukan, bukan obyek yang pasif dan ditentukan sebagaimana kedua psikis yang
dimilikinya Sumber Daya Manusia melakukan berbagai kegiatan, yang salah satu
diantaranya disebut bekerja sebagai usaha mewujudkan eksistensi organisasi/
perusahaan.
Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam
mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Karena sumber daya manusia yang
berkualitas dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan globalisasi. Globalisasi
merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang cepat dan radikal di
berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi. Kini kita merasa dunia
semakin menyusut, dengan kecanggihan teknologi kita tidak tersekat lagi oleh ruang
dan waktu. Dengan teknologi kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan
saja dan dimana saja. Tetapi dibalik kecanggihan dan perubahan yang terjadi dapat
menimbulkan ketimpangan jika kita tidak siap dengan adanya perubahan sehingga

4
bisa terjadi ketimpangan budaya yang tentunya akan merugikan kita. Pada tahun 1982
Indonesia mengeluarkan undang-undang yang sangat penting mengenai pengelolaan
lingkungan hidup, yaitu: Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
KetentuanKetentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (filosofinya bertumpu
pada “hukum lingkungan sebagai payung”), yang kemudian telah diganti dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
(selanjutnya disebut Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup/UUPLH).
Kemampuan lingkungan hidup yang serasi dan seimbang untuk menunjang
pembangunan yang berkesinambungan, maka perlu meningkatkan pemanfaatan
potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konversi,
rehabilitasi dan penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan, serta mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan
budaya masyarakat lokal serta, penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan
undang-undang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian SDM ?
2. Bagaimana Peningkatan Kualitas SDM dan Penghasilan Berkelanjutan ?
3. Apa saja Strategi Peningkatan SDM ?
4. Bagaimana Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian SDM
2. Menjelaskan Peningkatan Kualitas SDM dan Penghasilan Berkelanjutan
3. Dapat Mengetahui Apa saja Strategi Peningkatan SDM
4. Memahami Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SDM

Manusia merupakan komponen penting dalam organisasi yang akan


bergerak dan melakukan aktifitas untuk mencapai tujuan. Keberhasilan suatu
organisasi ditentukan dari kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. SDM akan
bekerja secara optimal jika organisasi dapat mendukung kemajuan karir mereka
dengan melihat apa sebenarnya kompetensi mereka. Biasanya, pengembangan SDM
berbasis kompetensi akan mempertinggi produktivitas karyawan sehingga kualitas
kerja pun lebih tinggi pula dan berujung pada puasnya pelanggan dan organisasi akan
diuntungkan. Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai semua manusia yang
terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan
organisasi tersebut.
Nawawi membagi pengertian SDM menjadi dua, yaitu pengertian secara
makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai
penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang
sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun belum memperoleh
pekerjaan (lapangan kerja). Pengertian SDM dalam arti mikro secara sederhana
adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang
disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain. Menurut
Veithzal Rivai SDM adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan
usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu sumber daya manusia merupakan salah
satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin
dan metode/teknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output)
berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa SDM adalah orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan
organisasi di berbagai level, baik level pimpinan atau top manajer, midle manajer
maupun staf atau karyawan termasuk di dalamnya investor atau pemodal.

6
Secara umum SDM dalam organisasi terbagi kepada tiga kelompok yaitu
sebagai berikut:
a. Investor, adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu
tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
b. Karyawan, ialah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi yang besarnya
telah ditetapkan terlebih dahulu (sesuai perjanjian). Posisi karyawan dalam
suatu perusahaan dibedakan menjadi:
1) Karyawan Operasional, ialah setiap orang yang secara langsung harus
mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
2) Karyawan Manajerial, ialah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan
sesuai dengan perintah.
c. Pemimpin, ialah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab
atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

2.2 Peningkatan Kualitas SDM dan Penghasilan Berkelanjutan

Peningkatan SDM adalah proses di mana karyawan dalam sebuah


perusahaan dibantu secara terencana untuk meningkatkan kemampuan sehingga bisa
menyelesaikan berbagai macam tugas yang berhubungan dengan peran mereka di
masa depan. Peningkatan SDM juga merupakan proses pengembangan kemampuan
karyawan sebagai seorang individu dan menemukan serta memanfaatkan potensi
yang ada.
Setiap perusahaan pasti memiliki divisi peningkatan SDM dalam struktur
organisasinya. Divisi ini SDM pada dasarnya memiliki tugas dan tanggung jawab
untuk membantu karyawan dalam mengembangkan kepribadian personal dan
keterampilan organisasional mereka. Peningkatan SDM pada sebuah perusahaan akan

7
dimulai dari proses onboarding, pengadaan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan dengan kelas atau kursus dan seminar, penyediaan tool yang bisa
membantu pekerjaan karyawan dan sebagainya. Berbicara mengenai tujuan
peningkatan SDM, tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
karyawan, melainkan peningkatan SDM juga bertujuan sebagai berikut.
1) Menemukan dan mengeluarkan potensi yang ada pada diri karyawan yang
mungkin selama ini masih terpendam untuk tujuan pengembangan personal
dan perusahaan
2) Mengembangkan budaya perusahaan dalam aspek hubungan supervisor-
subordinate, kerja sama tim dan kolaborasi antar divisi serta menghadirkan
para profesional berkualitas
3) Memotivasi dan mendorong rasa percaya diri karyawan

Kegiatan peningkatan SDM mencakup banyak hal, seperti pelatihan


karyawan, pengembangan karir karyawan, manajemen dan pengembangan kinerja,
pembinaan, pendampingan, perencanaan suksesi, identifikasi karyawan utama,
pengembangan organisasi dan bahkan pemberian bantuan dana edukasi. Dapat
disimpulkan bahwa fokus utama peningkatan SDM adalah mengembangkan setiap
karyawan sehingga baik perusahaan dan karyawan dapat mencapai tujuan mereka.
Peningkatan SDM dapat dilakukan secara formal, misalnya pelatihan di dalam kelas,
kursus atau seminar. Namun peningkatan SDM juga bisa dilakukan secara informasl
seperti pelatihan karyawan baru oleh manajer.
Peningkatan SDM saat ini dianggap sebagai kunci untuk mencapai
produktivitas tinggi, hubungan yang lebih baik antar karyawan dengan karyawan,
maupun karyawan dengan atasan, serta profitabilitas yang lebih besar untuk setiap
perusahaan. Lalu, apa saja manfaat yang bisa Anda dapatkan dari pengembangan
karyawan?
a) Membuat karyawan lebih kompeten karena mengembangkan kemampuan,
pengetahuan dan sikap yang baru

8
b) Membuat karyawan menjadi lebih berkomitmen pada pekerjaan dan
perusahaan
c) Menciptakan rasa saling percaya dan menghormati antar karyawan,
karyawan-atasan dan antar divisi
d) Mendorong kemampuan problem solving
e) Meningkatkan kerja sama tim
f) Membantu menciptakan budaya efisiensi dalam perusahaan

Peningkatan SDM perlu dilakukan di era globalisasi seperti sekarang ini.


Pengembangan SDM merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk manusia
yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja dan loyalitas kerja
kepada suatu perusahaan ataupun organisasi. Terkadang, tidak sedikit perusahaan
yang menolak calon pegawai karena tidak memenuhi kualifikasi yang dimaksud.
Selain itu, banyak perusahaan yang dibangun, namun SDM nya tidak tersedia atau
kurang. Dalam era globalisasi ini, persaingan akan semakin ketat. Era globalisasi
seakan memberikan arus teknologi dan informasi serta mobilitas sumberdaya manusia
dari satu tempat ke tempat lain. salah satu pengembangan SDM yang harus dilakukan
adalah melalui pendidikan. Pendidikan sangat penting dalam mengembangkan SDM
karena pengetahuan akan diperoleh salah satunya dengan pendidikan. Orang yang
tingkat pendidikannya rendah, cenderung tidak memiliki kemampuan dalam bekerja.
Perusahaan pun pada dasarnya menyeleksi calon karyawan dilihat dari tingkat
pendidikannya.
Di Indonesia sendiri, angka kemiskinan yang terjadi masih sangat tinggi.
Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat, sehingga tidak memiliki pekerjaan dan meningkatkan angka
pengangguran. Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan adanya wajib belajar 9
tahun untuk membentuk SDM yang berkualitas di masa mendatang. Kemudian,
masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah namun memiliki keterampilan, akan
dikembangkan melalui UKM atau Usaha Kecil Menengah yang sekarang ini banyak
dilakukan didesa-desa.

9
A. Penghasilan Berkelanjutan

Mapan secara finansial merupakan keinginan semua orang. Kepastian akan


masa depan terutama masa pensiun sangatlah penting bagi siapa saja. Namun untuk
mencapai kemapanan ini mengandalkan penghasilan utama saja bukanlah cara yang
efektif untuk ditempuh. Apalagi Oleh karenanya, penghasilan tambahan adalah hal
yang penting untuk diperhatikan. Kebutuhan hidup yang makin meningkat, ditambah
dengan harga yang terus naik mengharuskan Anda untuk menyiapkan masa depan
dengan cara yang lebih cerdas. Salah satu cara mempersiapkan masa depan yang
mapan adalah dengan memiliki penghasilan berkelanjutan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan
berkelanjutan. Namun cara apapun yang dipilih, tetap harus ingat bahwa walaupun
mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan terdengar menggiurkan. Berikut adalah
cara mendapatkan penghasilan berkelanjutan yang umum digunakan.
1. Menyewahkan properti berupa bangunan
Menyewahkan properti, terutama rumah atau bangunan untuk tempat tinggal
atau bisnis merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan penghasilan
berkelanjutan. Terutama, jika properti terletak di area pusat kota atau dekat
dengan pusat bisnis. Dengan cara ini, akan mendapatkan penghasilan setiap
bulan atau tahun sesuai dengan kesepakatan.
Adapun bangunan yang disewakan dapat berupa untuk kantor, apartemen,
kos-kosan, rumah sewa, atau toko. Dengan adanya mobilisasi dan
pertumbuhan angka penduduk, maka fasilitas-fasilitas ini makin banyak
dibutuhkan. Baik mereka yang sudah berkeluarga ataupun belum, biasanya
akan memilih untuk menyewa tempat tinggal sebelum membeli rumah atau
apartemen sendiri.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin mulai
berinvestasi dalam bentuk penyewaan properti. Berikut manfaat bisnis
properti.

10
a) Keuntungan yang pasti Anda dapatkan adalah uang sewa setiap bulan
atau tahun. Anda tidak perlu melakukan banyak hal namun sudah bisa
menikmati penghasilan pasti.
b) Selain itu, selama bangunan yang disewakan masih layak pakai,
penghasilan ini akan terus mengalir.
c) Untuk modalnya, Anda bisa menambahkan dengan pinjaman dari bank
atau KPR. Dengan adanya pemasukan pasti tiap bulannya ini, Anda
tidak perlu takut tidak memiliki sumber penghasilan untuk membayar
cicilannya. Dengan demikian selain memiliki pemasukan pasti, Anda
menambahkan nilai produktif pada pinjaman Anda.
2. Investasi dalam bentuk reksa dana
Mengacu pada Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1
ayat (27), yang dimaksud dengan reksa dana adalah, “ Reksa dana adalah
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer
Investasi.
Dengan berinvestasi dalam bentuk reksa dana, Anda berkesempatan untuk
mendapatkan return pada tiap tahunnya. Dimana rata-rata return yang wajar
adalah 6% sampai 7%. Berikut kami sajikan manfaat dan risiko dari reksa
dana. Berikut manfaat reksa dana :
a) Dikelola oleh manajemen professional, yaitu manajer investasi.
b) Diverifikasi investasi yang mengurangi risiko, dibandingkan individu
yang hanya menanam satu atau dua saham.
c) Pengelola reksa dana wajib memberikan laporan keuangan tiap
tahunnya, dan laporan Nilai Aktiva Bersih (NAB) setiap harinya.
d) Likuiditas yang tinggi sehingga Anda sebagai pemodal dapat
mencairkan Unit Penyertaannya setiap saat sesuai dengan perjanjian
awal.
e) Reksa dana merupakan dana dari kumpulan pemodal, sehingga Anda
bisa menanamkan investasi sesuai dengan kemampuan.

11
f) Bisa diwariskan ke anggota keluarga.
3. Bunga deposito
Bunga deposito juga bisa menjadi salah satu sumber penghasilan
berkelanjutan yang aman. Hal ini karena bunga deposito bisa ditransfer ke
rekening sesuai dengan tenor dan kesepakatan awal. Misalnya, Anda
mengambil tenor deposito 24 bulan, bunga deposito bisa diambil setiap tahun
(12 bulan), sekaligus saat masa tenor selesai, atau per bulan. Ragam dari
bunga deposito ini tergantung dari tenor yang Anda pilih saat awal membuka
rekening deposito. Bagaimana cara menghitungnya bisa dilihat dalam artikel
kami mengenai cara kerja deposito. Perlu diingat juga bahwa tiap bank bisa
jadi memiliki regulasi yang berbeda mengenai bunga deposito ini. Tanyakan
dengan jelas mengenai besaran bunga dan regulasi frekuensi pengirimannya
ke rekening.
4. Menulis buku atau e-book
Cara yang satu ini memang tidak sepenuhnya penghasilan berkelanjutan.
Karena Anda harus melakukan promosi atau membuat website untuk promosi.
Ya, menulis buku atau e-book memang bisa mendatangkan penghasilan
berkelanjutan. Selama ada yang membeli karya Anda, maka selama itulah
Anda akan memperoleh penghasilan tanpa harus bekerja.
Jika mau buku Anda dipublikasikan, maka Anda harus bekerjasama dengan
penerbit. Jika Anda mendapatkan kontrak menulis dari penerbit yang mapan,
maka Anda tidak perlu repot membangun platform promosi sendiri. Mereka
akan menyediakan tempat atau fasilitas untuk mempromosikan karya Anda.
Tapi jika buku Anda diterbitkan oleh penerbit indie atau bukan penerbit besar,
maka Anda pun harus mau andil dalam mepromosikan karya Anda secara
online atau offline. Tidak seperti buku, Anda tidak memerlukan penerbit
untuk mempublikasikan e-book. Anda bisa membuat blog atau website sendiri
untuk memasarkan e-book Anda. Promosi pun bisa dilakukan menggunakan
media sosial seperti Facebook, Instagram atau Pinterest.
5. Menjadi mitra pasif

12
Menjadi mitra pasif dari sebuah usaha bisa menjadi pilihan untuk sumber
penghasilan berkelanjutan. Yang perlu dilakukan adalah mencari mitra bisnis
aktif untuk menjalankan usahanya. Anda bisa menawarkan diri pada teman
atau keluarga sebagai pemodal dari usaha yang akan mereka jalankan.
Tentunya mereka akan memberikan proposal usaha agar Anda memahami
jenis usaha apa yang akan dijalankan. Adapun hal yang harus Anda perhatikan
adalah seberapa potensi usaha yang akan Anda modali, dan pastikan Anda
memiliki keuatan hukum untuk menghindari masalah di masa mendatang.

2.3 Strategi Peningkatan SDM

Strategi peningkatan SDM pada dasarnya tidak hanya melalui pendidikan


dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak cara untuk mengembangkannya.
Antara lain sebagai berikut.
1) Melalui pelatihan. Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam
bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap.
2) Pendidikan, Peningkatan SDM melalui pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti pengembangan bersifat formal
dan berkaitan dengan karir.
3) Pembinaan, pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia
sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencana dan
penilaian, seperti man power planning, performance apparaisal, job analytic,
job classification dan lain-lain.
4) Recruitment, recruitment ini bertujuan untuk memperoleh SDM sesuai
klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam
pembaharuan dan pengembangan.
5) Melaluui Perubahan sistem.
Perubahan sistem memiliki tujuan untuk menyesuaikan sistem dan prosedur
organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang faktor
eksternal.

13
Dalam peningkatan SDM tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena
hal ini menyangkut kualitas SDM untuk sebuah organisasi atau perusahaan. SDM
yang berkualitas akan membantu perusahaan untuk dapat lebih berkembang dan
mencapai tujuan perusahaan. Kemudian untuk Strategi Peningkatan SDM Pada
Perusahaan yaitu sebagai berikut.
a) Memberi kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan
Perusahaan yang berkembang adalah perusahaan yang mau menerima ide dan
gagasan dari para karyawannya. Dalam suatu perusahaan, karyawan juga
berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan atau sebagai roda penggerak
suatu perusahaan. Karyawan juga butuh dihargai dengan menyediakan tempat
untuk mencurahkan semua ide dan gagasan yang mereka punya. Tidak
dipungkiri bahwa karyawan juga memiliki ide dan gagasan yang lebih fresh
dan lebih potensial. Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
menyalurkan ide mereka, berarti membiarkan karyawan tersebut berkembang
dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Hilangkan sikap otoriter yang tidak ingin mendengarkan ide, gagasan ataupun
saran dari karyawannya karena hal tersebut hanya akan membuat karyawan
menjadi tidak berkembang dan kurang produktif serta membentuk karyawan
sebagai sebuah mesin untuk bekerja.
b) Memberi penghargaan.
Memberi penghargaan kepada karyawan merupakan salah satu strategi
pengembangan SDM, mengapa? karena pemberian penghargaan merupakan
satu bentuk apresiasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya.
Dengan adanya pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi, hal
tersebut akan membuat karyawan lainnya termotivasi untuk dapat menjadi
lebih baik. Hal tersebut akan memberi kontribusi besar terhadap perusahaan
dalam mengembangkan perusahaannya.
c) Mengadakan pelatihan.
Pelatihan dilakukan bukan semata-mata untuk pribadi karyawannya saja,
namun juga perusahaannya. Perusahaan tidak akan berkembang tanpa

14
karyawan yang memiliki keterampilan dan minat kerja yang tinggi. Dengan
adanya pelatihan, diharapkan mampu menggali potensi para karyawan dan
mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.

2.4 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup


A. Pengertian Lingkungan

Pengertian lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari ekologi, ekosistem


dan daya dukung lingkungan. Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel di
tahun 1860-an. Menurut Soemarwoto (1994:22), bahwa istilah ekologi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu eikos yang berarti rumah dan logos berarti ilmu. Oleh karena
itu, secara harfiah ekologi berarti tentang mahluk hidup dalam rumahnya atau dapat
diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup. Istilah ekologi saat
ini semakin populer, karena bila terjadi kerusakan/pencemaran lingkungan, maka
pikiran seketika tertuju pada persoalan ekologi.
Ekologi menyatakan bahwa persoalan ekologi yang terjadi karena
kecenderungan manusia memisahkan masalah lingkungan hidup dengan manusia itu
sendiri. Selanjutnya menurut Soerjani (1987: 2): “Ekologi adalah ilmu dasar untuk
mempertanyakan, menyelidiki, dan memahami bagaimana alam bekerja, bagaimana
keberadaan mahluk hidup dalam sistem kehidupan, apa yang mereka perlukan dari
habitatnya untuk dapat melangsungkan kehidupannya, bagaimana dengan melakukan
semuanya itu dengan komponen lain dan spesies lain, bagaimana individu dalam
spesies itu beradaptasi, bagaimana mahluk hidup itu menghadapi keterbatasan dan
harus toleran terhadap berbagai perubahan, bagaimana individu-individu dalam
spesies itu mengalami pertumbuhan sebagai bagian dari suatu populasi atau
komunitas. Semuanya ini berlangsung dalam suatu proses yang mengikuti tatanan,
prinsip dan ketentuan alam yang rumit, tetapi cukup teratur, yang dengan ekologi kita
memahaminya.” Ekosistem merupakan salah satu komponen yang juga mempunyai
hubungan yang erat dengan ekologi. Hubungan antara manusia dengan lingkungan
sekitarnya terjalin sangat erat. Manusia merupakan bagian dari lingkungan itu sendiri.

15
Manusia hidup dengan manusia yang lain serta makhluk-makhluk yang lain secara
berkelompok membentuk sebuah ekosistem. Ekosistem adalah kesatuan makhluk
dalam suatu daerah tertentu (abiotic community) di mana di dalamnya tinggal suatu
komposisi organisme hidup (biotic community) yang di antara keduanya terjalin
suatu interaksi yang harmonis dan stabil, terutama dalam jalinan bentuk-bentuk
sumber energi kehidupan.

B. Permasalahan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia

Dalam Peraturan Presiden RI No. 7 Tahun 2005 terutama Bab 32 tentang


Perbaikan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan
Hidup, dikemukakan permasalahan pokok dalam pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia, oleh Hardjasoemantri (2006: 57-58), antara lain dikatakan:
1. Terus menurunnya kondisi hutan di Indonesia.
2. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak.
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan.
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity).
6. Pencemaran air semakin meningkat.
7. Kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, semakin menurun.
8. Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan.
9. Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas.
10. Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) dan
penyelundupan kayu.
11. Rendahnya kapasitas pengelola kehutanan.
12. Belum berkembangnya pemanfaatan hasil hutan non-kayu dan jasa-jasa
lingkungan.
13. Belum terselesaikannya batas wilayah laut dengan negara tetangga
14. Potensi kelautan belum didayagunakan secara optimal.
15. Merebaknya pencurian ikan dan pola penangkapan ikan yang merusak.

16
16. Pengelolaan pulau-pulau kecil belum optimal.
17. Sistem mitigasi bencana alam belum dikembangkan.
18. Terjadi penurunan kontribusi migas dan hasil tambang pada penerimaan
negara.
19. Ketidakpastian hukum di bidang pertambangan.
20. Tingginya tingkat pencemaran dan belum dilaksanakannya pengelolaan
limbah secara terpadu dan sistematis.
21. Adaptasi kebijakan terhadap perubahan iklim (climate change) dan
pemanasan global (globalwarming) belum dilaksanakan.
22. Alternatif pendanaan lingkungan belum dikembangkan.
23. Isu lingkungan global belum dipahami dan diterapkan dalam pembangunan
nasional dan daerah.
24. Belum harmonisnya peraturan perundangan lingkungan hidup.
25. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.

C. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sejalan dengan terjadinya pergantian pemerintahan di Indonesia, pada tahun


2004 yang lalu telah diadakan pemilihan umum untuk pertama kalinya memilih
langsung Presiden RI, dan terpilihlah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan
Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden. Dalam pemerintahannya, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009. Dalam
ketentuan Perpres Nomor 7 Tahun 2005 pada poin 8 tentang Pemenuhan Hak Atas
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, dinyatakan bahwa peningkatan akses
masyarakat miskin dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup dan
sumber daya alam dilakukan melalui berbagai program. Program-program tersebut
antara lain (Supriadi, 2008:174-175).

1. Program Pemanfaatan Sumber Daya Hutan. Di dalam program sumber daya


hutan ini tercakup 2 (dua) hal:

17
a. Pengembangan sistem pemanfaatan sumber daya alam yang berpihak
pada masyarakat dan memperhatikan pelestarian hutan
b. Pengembangan hutan kemasyarakatan dan usaha perhutanan rakyat.
2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. Di dalam
program ini tercakup 8 (delapan) hal, yakni
a. Restrukturisasi peraturan tentang pemberian Hak Pengelolaan Sumber
Daya Alam
b. Penguatan organisasi masyarakat adat/lokal dalam pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup
c. Pengembangan dan penyebarluasan pengetahuan tentang pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan, termasuk kearifan local
d. Pengembangan sistem insentif bagi masyarakat miskin yang menjaga
lingkungan
e. Pengembangan kerja sama kemitraan dengan lembaga masyarakat
setempat dan dunia usaha dalam pelestarian dan perlindungan sumber
daya alam
f. Kerja sama dan tukar pengalaman dengan negara lain dalam
meningkatkan kemampuan konservasi sumber daya alam
g. Rehabilitasi ekosistem (lahan kritis, lahan marginal, hutan bakau, terumbu
karang, dan lain - lain) berbasis masyarakat
h. Meningkatkan dan mengefektifkan kerja sama antarnegara dalam
mengatasi dan mencegah perdagangan hasil alam yang dilakukan secara
ilegal dan merusak alam.
3. Program pengembangan Kapasitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup. Di dalam program ini terdapat 5 (lima) hal yang menjadi sorotan,
yaitu:
a. Pengembangan sistem pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat
b. Pengembangan sistem pengelolaan sumber daya alam yang memberikan
hak kepada masyarakat secara langsung

18
c. Berorientasi kerja sama dengan perusahaan multinasional yang
memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup agar lebih
berpihak pada masyarakat miskin
d. Kerja sama dan tukar pengalaman dengan negara lain dalam
meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
e. Meningkatkan dan mengefektifkan kerja sama antarnegara dalam
mengatasi dan mencegah perdagangan hasil alam yang dilakukan secara
ilegal dan merusak alam
4. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup. Di dalam program ini
mencakup: Peningkatan peran sektor informal khususnya pemulung dan lapak
dalam upaya pemisahan sampah
5. Penegakan hukum bagi pihak yang merusak sumber daya alam dan
lingkungan hidup;Kerja sama dan tukar pengalaman dengan negara lain dan
lembaga internasional dalam mengatasi dan mencegah pencemaran
lingkungan hidup dan mengembangkan kode etik global bagi perusahaan
multinasional.

Saat ini kebijakan lingkungan hidup Indonesia untuk jangka panjang


mengacu pada Undang - undang No. 27 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJP) dalam 20 tahun ke depan dalam berbagai
aspek/sektor pembangunan sebagai upaya menyebarkan dan mencapai tujuan
nasional sebagaimana tersebut dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Adapun misi jangka panjang Indonesia yang berkaitan dengan lingkungan hidup ada
pada Visi dan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025, pada butir ke 6, yaitu:
“Mewujudkan Indonesia asri dan lestari”. Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang
asri dan lestari sasaran dan arah pembangunan Lingkungan Hidup yang digariskan
dalam RPJP 2005 -2025 sesuai Undang-Undang No. 27 tahun 2007 tentang RPJP
telah ditetapkan oleh pemerintah.

19
Arah kebijakan RPJP 2005-2025 tentang lingkungan hidup menurut
Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 yaitu (Presiden RI, 2007): “Arah RPJP 2005-
2025 khususnya Lingkungan Hidup.
1. Mendayagunakan SDA yang terbarukan. SDA terbarukan dimanfaatkan
secara rasional, optimal, efisien dan bertanggung jawab dengan menggunakan
seluruh fungsi dan manfaat secara seimbang.
2. Mengelola SDA yang tidak terbarukan. Pengelolaan SDA tak terbarukan,
seperti bahan tambang, mineral, dan sumber energi diarahkan untuk tidak
dikonsumsi secara lang sung, melainkan diperlakukan sebagai masukan, baik
bahan baku maupun bahan bakar, untuk proses produksi yang dapat
menghasilkan nilai tambah optimal di dalam negeri.
3. Menjaga keamanan ketersediaan energi. Menjaga keamanan ketersediaan
energi diarahkan untuk menyediakan energi dalam waktu yang terukur antara
tingkat ketersediaan sumber-sumber energi dan tingkat kebutuhan masyarakat.
4. Menjaga dan melestarikan sumber daya air. Pengelolaan diarahkan menjamin
keberlanjutan daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah
tangkapan air dan keberadaan air tanah.
5. Mengembangkan sumber daya kelautan. Pembangunan ke depan perlu
memperhatikan pendayagunaan dan pengawasan wilayah laut yang sangat
luas. Pemanfaatan sumber daya tersebut melalui pendekatan multisektor,
integratif dan komprehensif untuk meminimalkan konflik dan tetap menjaga
kelestariannya.
6. Meningkatkan nilai tambah atas pemanfaatan SDA tropis yang unik dan khas.
Deversifikasi produk dan inovasi pengolahan hasil SDA terus dikembangkan
agar mampu menghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai tambah tinggi.
7. Memperhatikan dan mengelola keragaman jenis SDA yang ada di setiap
wilayah. Pengelolaan SDA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
lokal, mengembangkan wilayah strategis dan cepat tumbuh serta memperkuat
daerah dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

20
8. Mitigasi bencana alam sesuai dengan kondisi geologi Indonesia.
Mengembangkan kemampuan sistem deteksi dini, sosialisasi dan desiminasi
informasi terhadap ancaman kerawanan bencana alam kepada masyarakat.
9. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pembangunan
ekonomi diarahkan pada pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah
lingkungan. Pemulihan kondisi lingkungan untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan.
10. Meningkatkan kapasitas pengelolaan SDA dan LH. Meliputi: peningkatan
kelembagaan, penegakan hukum, SDM yang berkualitas, penerapan etika
lingkungan, internalisasi etika lingkungan dalam kegiatan produksi, konsumsi,
pendidikan formal dan kehidupan sehari-hari.
11. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan.”

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai semua manusia yang


terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan
organisasi tersebut. Peningkatan SDM adalah proses di mana karyawan dalam sebuah
perusahaan dibantu secara terencana untuk meningkatkan kemampuan sehingga bisa
menyelesaikan berbagai macam tugas yang berhubungan dengan peran mereka di
masa depan. Dalam strategi peningkatan ada banyak cara untuk dengan melalui
pelatihan, pendidikan, pembinaan, recruitment dan melaluui perubahan sistem.
Cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan berkelanjutan
yaitu dengan menyewahkan properti berupa bangunan, investasi dalam bentuk reksa
dana, bunga deposito, menulis buku atau e-book dan menjadi mitra pasif.

3.2 Saran

Dengan segala kerendahan hati, saya menyadari sepenuh hati bahwasanya


makalah ini jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak keterbatasan baik dari
segi penyajian materi ataupun pembahasannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang positif serta membangun. Selain itu juga saya
mengharapkan ada kajian yang lebih mendalam mengenai materi tersebut di masa
yang akan datang.

22
DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga


belas, Bumi Aksara, Jakarta.

https://www.slideshare.net/ennopangestika/kebijakan-pengelolaan-lingkungan-hidup

https://www.aturduit.com/articles/sumber-penghasilan-pasif/

https://www.papermakalah.com

https://www.pakarkinerja.com

https://agus93winasis.blogspot.com

23

Anda mungkin juga menyukai