DALAM USAHA (STUDI KASUS USAHA BONCAFE STEAK & ICE CREAM
SURABAYA)
M. KOMARUDIN
111201165
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah berjudul
“ANALISIS KONSEP DIRI dan GAYA HIDUP PADA PERILAKU KONSUMEN
DALAM USAHA (STUDI KASUS USAHA BONCAFE STEAK & ICE CREAM
SURABAYA)”. Makalah ini disusun sebagai Media untuk menambah wawasan
pengetahuan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Penyusunan makalah ini
dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami kesulitan dalam melakukan
perkuliahan mata kuliah Manajemen pada pertemuan dalam modul 10 tentang
Perilaku Konsumen (Konsep Diri dan Gaya Hidup).
Oleh karena itu, saya berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa
dapat mengetahui Analisis Konsep dan Gaya Hidup Konsumen Terhadap Usaha
Boncafe Steak & Ice Cream secara terperinci sesuai data yang ada..
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang
telah membimbing dan mengarahkan, serta rekan-rekan dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3
A. SEJARAH BONCAFE STEAK & ICE CREAM..........................................3
B. KONSEP RESTORAN BONCAFE STEAK & ICE CREAM......................4
C. VISI & MISI BONCAFE STEAK & ICE CREAM........................................4
a) VISI..........................................................................................................4
b) MISI..........................................................................................................4
D. HARGA & STRATEGI PEMASARAN BONCAFE STEAK & ICE CREAM
…………………………………………………………………………………….5
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. DEFINISI KONSEP DIRI KONSUMEN......................................................6
B. JENIS-JENIS KONSEP DIRI KONSUMEN...............................................6
C.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI KONSUMEN 8
a. Faktor Genetik (Keturunan)..................................................................8
b. Faktor Lingkungan.................................................................................8
D. DEFINISI GAYA HIDUP KONSUMEN.......................................................8
E. JENIS-JENIS GAYA HIDUP KONSUMEN................................................9
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA HIDUP
KONSUMEN
…………………………………………………………………………………..10
a. Faktor Internal......................................................................................10
b. Faktor Eksternal...................................................................................11
BAB IV PENUTUP...............................................................................................12
KESIMPULAN..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
Konsep diri pada dasarnya adalah sebuah skema, yaitu sebuah
pengetahuan untuk berpegang pada sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan
pengalaman. Konsep diri dimiliki oleh setiap individu terhadap produk untuk
dibeli. Konsep diri adalah rasa diri, sebuah citra menggambarkan dan
mengevaluasi kemampuan dan karakteristik seseorang. konsep diri Bermakna,
menilai diri sendiri dinyatakan dalam sikap yang dapat bersifat positif maupun
negatif.
Citra diri yang positif membangun rasa percaya diri dan penghargaan
percaya diri, rasa percaya diri, rasa kegunaan dan percaya diri dalam kehadiran
seseorang dibutuhkan di dunia ini. Orang dengan harga diri rendah cenderung
merasa tidak kompeten dan tidak berharga. Memiliki citra diri yang rendah akan
sering mencari pengakuan dan perhatian dari orang lain, terutama rekan-rekan
mereka.
Salah satu cara yang dilakukan konsumen untuk meningkatkan harga diri
adalah dengan menggunakan properti diberi tanda sehingga bayangannya
dinaikkan. Orang dengan harga diri rendah cenderung lebih rentan daripada
orang dengan harga diri tinggi. Perilaku konsumen dalam membeli atau
mengkonsumsi produk, selain dipengaruhi oleh faktor sosial, golongan,
perbedaan usia, jenis kelamin, juga dipengaruhi oleh gaya hidup.
Selain faktor gaya hidup, faktor lain juga menentukan kebiasaan minum
mahasiswa khususnya konsep diri. Individu dengan citra diri yang negatif
cenderung ingin tampil beda dan dianggap lebih baik dari orang lain, mengubah
penampilan mereka dengan membeli barang-barang yang trendi dan mewah
untuk mempercantik penampilan. memperbaiki kekurangan mereka. Konsep diri
adalah cara memandang diri sendiri yang meliputi aspek pengetahuan diri,
harapan diri, dan evaluasi diri. Berbeda dengan kepribadian, konsep diri bukan
faktor bawaan, tetapi konsep diri berkembang dalam diri seseorang melalui
pengalaman, kemudian belajar, serta interaksi dengan orang lain. konsep diri
adalah semua perasaan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang diketahui individu
tentang diri mereka sendiri dan pengaruhnya terhadap hubungan dengan orang
lain. Konsep diri merupakan penilaian menyeluruh baik persepsi maupun
1
pandangan terhadap diri sendiri. Konsep diri adalah identifikasi diri sebagai
diagram dasar yang terdiri dari seperangkat keyakinan dan sikap terorganisasi
terhadap diri sendiri. Setiap individu memiliki konsep diri yang berbeda. Individu
dengan citra diri negatif adalah individu yang memandang dirinya sebagai
pecundang, tidak kompeten, dan posesif pandangan buruk tentang dirinya.
Sebaliknya, individu dengan citra diri yang positif adalah individu dengan citra diri
yang menyenangkan, penerimaan terhadap diri sendiri, dan percaya diri.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. SEJARAH BONCAFE STEAK & ICE CREAM
Sumber : https://boncafe.co.id/
3
memindahkan lokasi restoran dari Food Garden ke Jalan Raya Kupang Indah
No. 1 karena tempat ini memiliki ukuran yang lebih besar, lokasi yang lebih
strategis dan desain yang lebih modern yang sangat mudah menarik pelanggan
baru.
b) MISI
a. Menerapkan suatu standar yang tinggi dalam hal pembelian bahan-bahan
dan proses dari setiap produk.
b. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
c. Membangun suatu organisasi yang terpercaya dan berguna untuk
pelanggan, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.
d. Ikut serta secara positif dalam menjaga komunitas di sekitar lingkungan
Boncafé.
4
D. HARGA & STRATEGI PEMASARAN BONCAFE STEAK & ICE CREAM
Harga yang ditetapkan oleh Boncafe kepada konsumen Surabaya juga
termasuk kelas menengah ke atas, dirujuk dari harga yang ditetapkan beberapa
pesaingnya seperti restoran The Rocks dan Prime Steak. Setelah penulis
melakukan survei awal diketahui bahwa harga yang ada di restoran Boncafe
relatif mahal apabila dibandingkan dengan bisnis kuliner lainnya. Ada juga yang
beranggapan bahwa harganya relatif murah atau ekonomis bila dibandingkan
pesaingnya yang sama- sama menghidangkan hidangan steak.
5
BAB III PEMBAHASAN
A. DEFINISI KONSEP DIRI KONSUMEN
Kepribadian berasal dari kata personality (bahasa Inggris) dan persona
(bahasa Latin) yang merupakan kedok atau topeng, Artinya ia menutupi
kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya. Kepribadian adalah sifat yang
membuat suatu perilaku atau tindakan dapat diterima secara sosial. Kepribadian
adalah perbedaan karakteristik terdalam pada manusia, yang memiliki ciri khas
dan mengatur perilaku individu. Karakteristik individu yang relatif menetap
bertahan, yang mempengaruhi adaptasi individu terhadap lingkungan.
6
c. Orang yang berprestasi tinggi, orang tipe ini dimotivasi oleh kebutuhan
untuk menjadi produktif, mencapai kesuksesan, dan menghindari
kegagalan.
d. Orang tipe romantis, orang tipe ini dimotivasi oleh kebutuhan akan
pengertian untuk merasakan dan dipahami oleh orang lain, untuk
menemukan makna dalam hidup.
e. Bagi pengamat, orang tipe ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk
mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa berdaya dan
menjaga jarak, dan menghindari tampil bodoh atau tidak terjawab.
f. Cemas, orang tipe ini didorong oleh kebutuhan untuk diakui, merasa
dicintai, dan menghindari terlihat memberontak.
g. Seorang petualang, orang tipe ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk
merasa bahagia dan merencanakan hal-hal yang menarik, berkontribusi
pada dunia, dan menghindari penderitaan.
h. Pejuang, tipe pejuang yang digerakkan oleh kebutuhan untuk dapat
mengandalkan diri mereka sendiri untuk menjadi kuat, untuk
mempengaruhi dunia, dan untuk menghindari terlihat lemah.
i. Mediator, orang tipe ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga
perdamaian, bersatu dengan orang lain, dan menghindari konflik.
7
dituntut untuk mempersonalisasi website mereka sesuai dengan kepribadian
konsumen yang dituju.Studi ini menunjukkan bahwa kepribadian konsumen juga
dapat dipaksakan produsen untuk mengakomodasi segmentasi produk yang
relevan.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan berpengaruh membuat seseorang menyukai orang lain
karena perbedaan pengalaman yang dimilikinya. Faktor lingkungan meliputi
faktor budaya, kelas sosial, keluarga, rekan kerja, keadaan. Di antara faktor
lingkungan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepribadian adalah
pengalaman pribadi karena budaya tertentu. Setiap budaya memiliki aturan dan
pola yang mendukung perilaku, ritual, dan kepercayaan yang dipelajari. Ini berarti
bahwa setiap anggota suatu budaya akan memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu
yang sama.
8
dipahami sebagai cara seseorang menjalani kehidupannya, termasuk aktivitas,
minat, suka/tidak suka, sikap, konsumsi, dan harapan.
9
f) Gaya hidup orang untuk orang lain adalah peka terhadap kebutuhan
orang lain, banyak terlibat pada kegiatan-kegiatan sosial, produktif, dan
mengutamakan kebersamaan dalam keluarga.
a. Faktor Internal
Faktor Internal, yaitu sikap, pengalaman, kepribadian, motif, dan persepsi.
Dengan penjelasannya sebagai berikut :
a) Sikap
b) Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari segala perbuatan yang telah lalu dan
dapat dipelajari, melalui belajar seseorang akan dapat memperoleh pengalaman.
Hasil pengalaman sosial dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
c) Kepribadian
d) Motif
10
Perilaku pribadi yang bersumber dari kebutuhan akan rasa aman dan
kebutuhan akan prestise adalah beberapa contoh motivasi. Jika motif kebutuhan
orang dewasa akan ketenaran adalah untuk membentuk gaya hidup yang
cenderung mengarah pada gaya hidup hedonistik.
e) Persepsi
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal, yaitu keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Dengan
penjelasannya sebagai berikut :
a) Keluarga
b) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan permanen dalam
masyarakat, diorganisasikan dalam tatanan hierarkis, dan anggota di setiap
tingkat memiliki nilai, minat, dan perilaku yang sama. Ada dua faktor utama
dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu posisi (status) dan
peran. Kedudukan sosial berarti kedudukan seseorang dalam lingkungan sosial,
prestise hak dan kewajibannya. Posisi sosial ini dapat dicapai oleh seseorang
dengan usaha yang disengaja atau diperoleh melalui bawaan. Peran adalah
aspek dinamis dari posisi. Ketika individu menggunakan hak mereka
dantugasnya sesuai dengan posisinya, jadi dia memenuhi peran.
11
c) Kebudayaan
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
Konsep diri yang positif menciptakan rasa percaya diri, harga diri,
perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri, rasa berguna, dan keyakinan
bahwa kehadiran seseorang diperlukan di dunia ini. Orang dengan harga diri
rendah cenderung merasa rendah diri dan berharga. Orang dengan citra diri
rendah seringkali mendambakan pengakuan dan perhatian dari orang lain,
terutama teman sebayanya. Salah satu cara yang digunakan konsumen untuk
meningkatkan harga dirinya adalah dengan menggunakan produk bermerek
untuk meningkatkan citra diri mereka.
Konsumen dengan harga diri rendah juga akan cenderung lebih rentan
dibandingkan dengan orang dengan harga diri tinggi. Perilaku konsumen dalam
membeli atau mengkonsumsi produk, selain dipengaruhi oleh faktor sosial,
perbedaan kelas, umur dan jenis kelamin, juga dipengaruhi oleh gaya hidup.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Sosial, Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Umi Kulsum dan Moh. Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2016.
Waluyo, Minto, Dr.Ir. Manajemen Psikologi Industri. Edisi Revisi. CV. Literasi
Nusantara Abadi, 2019.
http://tentangperilakukonsumen.blogspot.com/2016/10/konsep-diri-dan-gaya-
hidup_81.html
13
https://boncafe.co.id/
14