MAKALAH
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
Ulphi Suhendra
NIM 5012020011
IAIN LANGSA
PROGRAM PASCASARJANA
HUKUM EKONOMI SYARIAH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
bersumber dari pertumbuhan jumlah tenaga kerja, masuknya modal dan perbaikan akan
mengarah xepada penduniaan atau dengan kata lain berarti perapatan dunia xemakin tidak
sering disebut dengan perdagangan bebas (free trade) lain dengan membawa pengaruh
bagi hukum setiap bangsa xang ikut terlibat pada globalisasi dan perdagangan bebas itu.1
pengaruh xignifikan atas aktifitas bisnis, utamanya pada arus investasi di xeluruh negara,
khususnya arus investasi yang berasal dari negara maju ke negara yang sedang
khususnya telah menjadi perhatian bukan saja dikalangan pemerintah, tetapi xuga
1
Ramlan, x2003, xEksistensi xHukum xInvestasi xDalam xMenghadapi xEkonomi xGlobal, xJurnal xIlmiah
xManajemen xdan xBisnis, xUniversitas xMuhammadiyah xSumatera xUtara, xVol. x3 xNo. x2 xOktober xh.
x37
Pada konteks itu, perkembangan perekonomian pada sebuah negara xkhususnya
negara yang sedang berkembang seperti Bangsa Indonesia, sangatlah ditentukan dari
tingkat tumbuhnya penanaman modal asing. Pertumbuhan penanaman modal asing atau
Berkaitan dengan hal tersebut, penanaman modal harus menjadi bagian dari
saing. x
pemerintah Indonesia akan berusaha sekuatnya agar investor asing datang. Para investor
tersebut akan membawa uang dolar. Dengan uang dolar tersebut, akan bisa membiayai
akan berpengaruh sangat besar diberbagai segi kehidupan, contohnya, atas tenaga kerja,
Berdasarkan data perkembangan investasi oleh investor asing pada era reformasi ini
mengalami penurunan.Disaat masa kejayaan orde baru tahun 1997, jumlah investasi asing
yang masuk adalah 33.788.8 milyar dolar AS dan terdapat 781 ju mla h
xIndonesia pada masa orde baru lebih tinggi dibandingkan pada masa reformasi.2 x
strategis antara lain yang sudah dilakukan oleh pemerintah, adalah dengan
2
Salim xHS xdan xBudi xSutrisno, x2008, xHukum xInvestasi xdi xIndonesia, xRaja xGrafindoxpersada,
xJakarta, xh. x216
“Yang xdimaksud xdengan x“hak xistimewa” xadalah xantara xlain x hak
xistimewa xyang xberkaitan xdengan xkesatuan xkepabeanan, xwilayah
xperdagangan xbebas, xpasar xbersama x(common xmarket), xkesatuan xmoneter,
xkelembagaan xyang xsejenisnya, xdan xperjanjian xantara xPemerintah xIndonesia
xdan xpemerintah xasing xyang xbersifat xbilateral, xregional, xatau xmultilateral
xyang xberkaitan xdengan xhak xistimewa xtertentu xdalam xpenyelenggaraan
xpenanaman xmodal.”
Ketentuan pada Pasal 6 ayat (2) itu menimbulkan terjadinya kabur norma, xang
xmenimbulkan implikasi yuridis baik secara normatif maupun empiris. Secara normatif
ketentuan tersebut mengandung makna yaitu pada hak istimewa menimbulkan keragu-
xUruguay xArround xpada xtahun 1994, xyang xkemudian xmenjadi xWorld xTrade
Pada xkesepakatan itu khususnya berkaitan dengan perdagangan dan investasi yang
dikenal Trade Related xInvestment Measure (TRIMs), ditentukan bahwa negara penanda
Modal Dalam Negeri yang lama. Hal ini diharapkan dapat mengakomodasi berbagai
kendala investasi yang terjadi demi menciptakan pertumbuhan ekonomi. xSecara xtegas
xdalam xketentuan xpenutup xPasal x38 xUndang-Undang xNomor x25 xTahun x2007
xmenyatakan x:
xdi xbidang xinvestasi xyang xbersumber xdari xfaktor-faktor xyang xbersifat xintern
xadalah3 x:
3
Ida x Bagus x Rahmadi x Supancana x dalam x Dhaniswara x K. x Harjono, x 2007, x HukumxPenanaman
xModal, xPT. xRajagrafindo xPersada, xJakarta,h. x75
3. Reformasi x dalam x tata x kelola x pemerintahan x (ke x arah x good
xkorupsi;
3. Perlindungan xHAKI;
Menata investasi hukum guna terciptanya iklim investasi xtersebut, sudah dimulai
diskriminatif, yang xdiberikan para pengusaha lokal dalam memperebutkan pangsa pasar,
adanya perlindungan dan jaminan investasi jika terjadinya resiko nasionalisasi dan
eksproriasi, ser t a adanya jaminan dalam hak untuk dapat mentransfer laba maupun
4
Ibid.
BAB xII
PEMBAHASAN
oleh orang pribadi atau badan ataupun organisasi, baik yang berasal dari dalam negeri
maupun luar negeri. Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang menjadi bahan
pertimbangan para investor dalam menanamkan modal adalah: faktor Sumber Daya
Alam, faktor Sumber Daya Manusia, faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna
menjamin xepastian dalam berusaha, faktor kebijakan pemerintah, dan faktor kemudahan
dalam perizinan. Jika dilihat dari sudut pandang Penanaman Modal Asing, ada banyak
Beberapa faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi xke suatu
negara, seperti adanya jaminan keamanan, terjaganya stabilitas politik, kepastian hukum,
tampaknya masih menjadi permasalahan yang harus diatasi oleh pemerintah Indonesia.
x(UU xNo. x1/1x67) xuntuk xmenarik xinvestasi xasing xdengan tujuan xmembangun
xpelengkap xuntuk xmengisi xsektor-sektor xusaha xdan xindustri xyang xbelum xdapat
xusaha terbuka xbagi xkegiatan xpenanaman xmodal, xkecuali xbidang xusaha yang
xPresiden xNo. x36 xTahun x2010 xTentang xPerubahan xDaftar xBidang xUsaha xyang
xTertutup xdan xBidang xUsaha xyang xTerbuka xdengan xPersyaratan xdi xBidang
xPenanaman xModal.
xPenanaman xModal, xmaka xdalam xketentuan xPasal x3 xayat x(1) xUU xNo. x25
xdalam xUU xPenanaman xModal xmerupakan asas xyang xmenjiwai xnorma xyang
nilai xyang xhidup xdalam xtatanan xpergaulan xmasyarakat xbaik xnasional xmaupun
xinternasional.5
5
Hendrik xBudi xUntung, xHukum xInvestasi, xEd. x1, xCet. x1, xJakarta x: xSinar xGrafika, x2010, xhlm. x45
Asas-asas xpenanaman xmodal xsebagaimana xketentuan xPasal x3 xayat x(1)dan
xPenjelasan xPasal x3 xayat x(1) xUU xNo. x25 xTahun x2007 xtentang xPenanaman
xModal xadalah6: x
a. Kepastian xhukum.
Yaitu xasas xdalam xnegara xhukum xyang xmeletakkan xhukum xdan xketentuan
b. Keterbukaan.
xPenanaman xModal.
c. Akuntabilitas. x
Yaitu xasas xyang xmenentukan xbahwa xsetiap xkegiatan xdan xhasil xakhir xdari
xNegeri xdan xPenanam xModal xAsing xmaupun xantara xPenanam xModal xdari
xsatu xnegara xasing xdan xPenanam xModal xdari xnegara xasing xlainnya.
6
Indonesia, xUndang xUndang xPenanaman xModal, xUU xNo. x25 xTahun x2007, xLN. xNo. x67 xTahun
x2007, xT.L.N. xNo. x4724,, xPasal x3 xayat x(1) xdan xPenjelasan xPasal x3.
e. Kebersamaan.
xrakyat.
f. Efisiensi xberkeadilan.
g. Berkelanjutan.
xdan xkemajuan xdalam xsegala xaspek xkehidupan, xbaik xuntuk xmasa xkini
h. Berwawasan xlingkungan.
xlingkungan xhidup.
i. Kemandirian.
xpotensi xbangsa xdan xnegara xdengan xtidak xmenutup xdiri xpada xmasuknya
xPusat xdan xDaerah, xpenciptaan xbirokrasi xyang xefisien, xkepastian xhukum xdi
xbidang xPenanaman xModal, xbiaya xekonomi xyang xberdaya xsaing xtinggi, xserta
xberusaha.7
dipunyai Indonesia, hal ini bertujuan meningkatkan masuknya para investor asing ke
bersikap xmenahan xdiri serta menunggu apabila ada perkembangan yang lebih
7
ibid., xPenjelasan xUmum xalenia x3.
8
Ida xBagus xRahmadi xSupancana(1), xKerangka xHukum x& xKebijakan xInvestasi xLangsung xdi
xIndonesia, xCet. xPertama. xBogor x: xPenerbit xGhalia xIndonesia, xSeptember x2006, xhlm. x63
9x
Indonesia, xUndang xUndang xPenanaman xModal...,Op.Cit., xPasal x4 xayat x(1)
10
Ibid., xPasal x4 xayat x(2) xdan x(3).
1. xmemberikan xperlakuan xyang xsama xbagi xPenanam xModal xDalam
xnasional;
perlakuan kepada para Penanam Modal yang telah menanamkan modalnya xdi Indonesia,
undangan(Penjelasan pada Pasal 4 ayat (2) xhuruf x(a) UU Nomor 25 Tahun 2007
KESIMPULAN
Negara maju pastinya butuh adanya penanaman modal, terutama bagi Negara yang
promosi, hal ini tentu saja dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya. x
Masa percobaan atas pembangunan ekonomi nasional dan lokal perlu dibuat, hal ini
guna mendekatkan kepentingan untuk hadirnya calon investor di berbagai daerah tanah
air. Begitu juga dengan perusahaan yang telah ada, harus tetap menjaga eksistensinya,
terhadap adanya tuntutan keadilan xdan perbaikan kesejahteraan para pegawai harsunya
dilakukan dengan sopan, serta senantiasa mencari solusi dengan demokrasi dan
izin investasi dan usaha dengan membuat jalur birokrasi yang rumit dan membingungkan.
Cara yang paling tepat bagi pemerintah untuk mendatangkan investor adalah
dengan memberikan pelayanan yang terbaik, memangkas birokrasi panjang dan berbelit-
investasi dan usaha yang objektif serta mempersiapkan para putra-putri di daerah untuk
ikut ambil bagian pada proses kegiatan yang dapat mendatangkan investasi.
DAFTAR xPUSTAKA
Salim xHS xdan xBudi xSutrisno, x2008, xHukum xInvestasi xdi xIndonesia, xRaja
xGrafindo xpersada, xJakarta, xh. x216.
Hendrik xBudi xUntung. xHukum xInvestasi, xEd. x1. xCet. x1. xJakarta x: xSinar
xGrafika, x2010.
Undang xUndang xTentang xPenanaman xModal. xU.U. xNo. x25 xTahun x2007 xL.N.
xNo. x67 xTahun x2007, xT.L.N. xNo. x4724.