Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP

KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi


Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
agungutama@uny.ac.id

Abstract: Pengaruh Faktor Individu Terhadap Keyakinan Manfaat Menggunakan


Teknologi Informasi. Penelitian ini mengembangkan dan menguji pengembangan
teoritis Technology Acceptance Model (TAM) yang menjelaskan pengaruh faktor
individu dalam hal inovasi dan self-efficacy pribadi terhadap manfaat yang dirasakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinovasian pribadi dan self-efficacy dalam hal
faktor individu mempengaruhi manfaat yang dirasakan. Temuan ini memberi
sumbangan dalam hal memberi landasan untuk penelitian selanjutnya yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang perilaku adopsi pengguna.

Kata kunci: manfaat yang dirasakan, faktor institusi, keinovasian pribadi, efikasi diri.

Abstrak: The Influence of Individual Factors toward Perceived of Information


Technology Usefulness. This research develops and tests a theoretical extension of
Technology Acceptance Model (TAM) that explains the influence of individual factors
in terms of personal innovativeness and self-efficacy towards perceived of
usefulness. The results of the research show that personal innovativeness and self-
efficacy in terms of individual factor influenced perceived usefulness. These findings
contribute to the foundation for future research aimed at improving our
understanding of user adoption behavior.

Keywords: perceived usefulness, institutional factors, personal innovativeness, self-


efficacy.

PENDAHULUAN operasional dan stratejik organisasi.


Perkembangan secara cepat di bidang Selanjutnya, Lewis et al (2003) menyatakan
inovasi teknologi informasi dan sains, bahwa walaupun keputusan implementasi
turbulensi ekonomi serta berbagai aplikasi TI merupakan keputusan senior
ketidakpastian yang dihadapi oleh organisasi manajer dalam sebuah organisasi, tetapi
merupakan faktor-faktor yang mendorong individu-individu yang berada di dalam
organisasi melakukan investasi di bidang organisasi itulah yang merupakan pengguna
teknologi informasi (TI) atau Information utama dan konsumen dari TI tersebut.
Technology. Menurut Agarwal dan Karena itulah, manfaat dan pengaruh
Karahanna (2000: 666), keberhasilan dan sesungguhnya TI tergantung pada sampai di
kegagalan organisasi dalam implementasi IT mana TI tersebut sesuai dan digunakan oleh
disebabkan oleh perbedaan sudut pandang individu-individu dalam aktivitas keseharian
pengguna, yaitu investasi IT akan bernilai organisasi yang pada akhirnya akan
jika IT dimanfaatkan oleh penggunanya berpengaruh pada produktivitas organisasi.
untuk memberikan kontribusi pada tujuan

177
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

Oleh karenanya, penerimaan pengguna memiliki pengaruh yang besar pada perilaku
terhadap IT (user acceptance of IT) individu terhadap TI di masa datang.
merupakan faktor fundamental bagi Para peneliti telah mempelajari
keberhasilan investasi TI dalam sebuah pengaruh sikap dan keyakinan internal
organisasi. Pemahaman tentang mengapa pengguna (user’s internal beliefs and
seseorang menolak atau menerima TI attitudes) terhadap perilaku penggunaan
merupakan salah satu isu yang paling (usage behavior) (Swanson, 1988) serta
menantang dalam riset sistem informasi bagaimana internal belief dan attitude
atau Information System (IS). Penelitian tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor
terhadap faktor penentu penerimaan eksternal, yang meliputi: karakteristik
individu (individual acceptance) dan desain teknik sistem, keterlibatan pengguna
penggunaan TI di dalam organisasi telah dalam pengembangan sistem, tipe proses
banyak dilakukan. pengembangan sistem yang digunakan, sifat
Tinjauan terhadap penelitian-penelitian alamiah proses implementasi, serta gaya
tentang penerimaan individu semuanya kognitif (Davis, Bagozzi, dan Warshaw,
bermuara pada niat untuk berperilaku. 1989). Menurut Lewis, Agarwal, dan
Berdasarkan pendekatan niat untuk Sambamurthy (2003), dinyatakan bahwa
berperilaku tersebut, keputusan individu ditinjau dari proses psikologis, beliefs
untuk menerima suatu teknologi informasi seseorang terhadap teknologi informasi
merupakan suatu tindakan penuh kesadaran yang meliputi belief yang terkait dengan
yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh usefulness dan ease of use dipengaruhi oleh
niatnya untuk berperilaku (Chau and Hu, tiga sumber pengaruh dominan, yaitu:
2002). pengaruh institusi ( institutional influences),
Berbagai model teoritikal telah pengaruh sosial (social influences) serta
dikembangkan untuk menjelaskan faktor individu (individual factors).
fenomena penerimaan individu, konstruk Penelitian ini didasarkan atas penelitian
utamanya adalah adanya dugaan terhadap yang dilakukan oleh Lewis, Agarwal dan
kesadaran individu tentang hasil yang akan Sambamurthy (2003) yang berjudul” Sources
diasosiasikan dengan penggunaan target of Influence on Beliefs about Information
teknologi informasi, yang dalam literatur Technology Use: An Empirical Study Of
sering disebut sebagai kepercayaan atau Knowledge Workers”. Penelitian ini
keyakinan atau beliefs (Ajzen and Fishbein, dimaksudkan untuk menyelidiki
1980 dalam Lewis et al., 2003). Beliefs bagaimanakah faktor-faktor individu
menunjukkan suatu struktur kesadaran yang (individual factors) mempengaruhi
dikembangkan oleh individu setelah melalui keyakinan (belief) terhadap teknologi
tahap mengumpulkan, memproses, dan informasi, yaitu kemudahan persepsian
mensintesakan informasi-informasi tentang (perceived ease of use) dan manfaat
TI dan menggabungkan penilaian-penilaian persepsian (perceived usefulness).
individu dari pengalaman penggunaan Keyakinan (Belief) individu tentang
teknologi informasi. Beliefs telah terbukti teknologi dipengaruhi oleh tiga sumber

178
Pengaruh Faktor Individu…. (Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi)

Gambar 1. Sumber-Sumber Yang Mempengaruhi Keyakinan (Belief) Tentang


Penggunaan Teknologi (Lewis et al., 2003)

dominan pada tingkatan yang berbeda-beda tentang penggunaan teknologi yang


dari proses psikologi internal, yaitu bersangkutan. Tetapi walaupun ada
pengaruh dari faktor institusi (institutional kesepakatan bahwa keyakinan mendorong
factors), faktor sosial (social factors) dan perilaku penggunaan teknologi, banyak pula
faktor individu (individual factors) penelitian yang membangun signifikansi dari
sebagaimana digambarkan sebagai berikut: pengaruh keyakinan terhadap niat dan
Sumber-Sumber Yang Mempengaruhi penggunaan teknologi. Sehingga, diperlukan
Keyakinan (Belief) Tentang Penggunaan penelitian lebih lanjut untuk memahami
Teknologi dapat dilihat pada Gambar 1. determinan dari keyakinan tersebut
Gambar tersebut menyatakan bahwa (venkatesh and Davis, 2000). Penelitian yang
keyakinan individu tentang teknologi ada sebelumnya membenarkan bahwa
dipengaruhi oleh tiga sumber dominan pada meskipun keyakinan bersifat internal, tetapi
tingkatan yang berbeda-beda dari proses penentu keyakinan tersebut merupakan
psikologi internal, yaitu pengaruh dari faktor variabel eksternal yang mungkin untuk
institusi, faktor sosial dan faktor individu. dikontrol melalui intervensi manajerial.
Persepsi tentang karakteristik teknologi Pengaruh paling dekat dan final
umumnya sama bagi individu-individu. terhadap interpretasi kognitif individu
Sebenarnya, individu mempersepsikan tentang teknologi informasi adalah faktor
suatu teknologi baru dari sisi yang yang terkait dengan individu. Meskipun
menguntungkan buat mereka dan kemudian berbagai penelitian terdahulu telah menguji
membentuk keyakinan. Teori yang pengaruh berbagai faktor individu terhadap
mendominasi tentang hal ini di antaranya penerimaan teknologi (Agarwal dan Prasad,
adalah Theory of Reason Action (Ajzen dan 1998), namun hanya terdapat dua konstruk
Fishbein, 1980), dan Theory of Acceptance yang telah menerima dukungan konsisten
Model/TAM (Davis, 1989) yang semuanya sebagai prediktor penting, yaitu: self
menyatakan bahwa semua variabel lain efficacy serta personal innovativeness
yang mempengaruhi penerimaan terhadap terhadap teknologi. Self-efficacy terdapat
teknologi dimediasi oleh keyakinan individu dalam teori kognitif sosial Bandura (1977

179
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

dalam Lewis, Agarwal, dan Sambamurthy, tentang teknologi informasi baru melalui
2003) yang menyatakan bahwa dengan pensintesaan informasi melalui berbagai
melihat orang lain melakukan perilaku, saluran, termasuk media masa dan saluran
persepsi individu tentang kemampuannya antar pribadi.
untuk melakukan perilaku atau self efficacy Berdasarkan uraian tersebut di atas,
dipengaruhi oleh outcome yang diharapkan. maka hipotesis yang dikemukakan adalah
Bandura mendefinisikan harapan efficacy Hipotesis pertama, faktor individual
sebagai keyakinan bahwa seseorang mampu memiliki pengaruh terhadap perceived ease
berhasil melakukan perilaku yang diperlukan of use (kemudahan persepsian) pada
untuk menghasilkan outcome yang penggunaan teknologi informasi. Hipotesis
dihasilkan. Selanjutnya, para peneliti IS pertama dapat dipecah menjadi Hipotesis
menyatakan bahwa self efficacy yang 1a: Computer self-efficacy memiliki
dihubungkan dengan konteks teknologi pengaruh positif terhadap perceived ease of
informasi merupakan determinan penting use (kemudahan persepsian) pada
keragaman persepsi pengguna teknologi. penggunaan teknologi informasi; dan
Venkatesh dan Davis (1996) dan Agarwal (et hipotesis 1b: Personal innovativeness with
al. (2000), menyatakan bahwa terdapat technology memiliki pengaruh positif
hubungan yang signifikan antara keyakinan terhadap perceived ease of use (kemudahan
self-efficacy dengan persepsi tentang ease persepsian) pada penggunaan teknologi
of use teknologi spesifik. informasi.
Keinovatifan personal (Personal TAM telah digunakan sebagai model
innovativeness) mencerminkan tingkatan yang kuat untuk menjelaskan dan
sampai di mana individu bersedia mencoba memprediksi penerimaan individu terhadap
teknologi informasi yang baru (Agarwal dan teknologi informasi. TAM diperkenalkan
Prasad, 1998). Konseptualisasi konstruk oleh Davis (1989), teori tersebut
tersebut sebelumnya mendefinisikannya menyatakan bahwa penggunaan sistem oleh
sebagai waktu di mana seorang individu individu di tentukan oleh perilaku. TAM
mengadopsi inovasi selama proses difusi mendasarkan pada Theory of Reasoned
(Roger, 1995). Dengan demikian individu Actioned (TRA) oleh Fishbein dan Ajzen yang
dicirikan sebagai inovatif jika mereka cepat menjelaskan bahwa perilaku sosial
dalam mengadopsi teknologi informasi. dimotivasi oleh sikap individu terhadap
Prasad dan Agarwal (1998) menyatakan perilaku, keyakinan seseorang terhadap
bahwa personal innovativeness performance perilaku serta evaluasi nilai
diperlakukan dalam domain teknologi pada masing-masing performance. Berkaitan
informasi sebagai kecenderungan individu dengan TRA, perilaku ditentukan secara
yang terkait dengan keyakinan positif langsung oleh kemauan individu untuk
terhadap penggunaan teknologi informasi. melakukan tindakan, sebab biasanya orang
Dengan mendasarkan pada teori Roger berperilaku terdorong untuk tidak
tentang difusi inovasi, mereka berpendapat bergantung pada waktu dan konteks yang
bahwa individu mengembangkan belief ada. TAM mengadopsi hubungan sebab

180
Pengaruh Faktor Individu…. (Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi)

akibat dari Theory of Reasoned Action (TRA) kemudahan penggunaan (ease of use) suatu
untuk menjelaskan perilaku penerimaan teknologi informasi mungkin berpengaruh
individu terhadap teknologi informasi. TAM terhadap sikap positif terhadap penggunaan
menyatakan bahwa persepsi kemanfaatan teknologi informasi yang selanjutnya dapat
(perceived usefulness) dan persepsi memperkuat niat (intention) terhadap
kemudahan penggunaan (perceived ease of penerimaan teknologi informasi. Demikian
use) merupakan prediktor utama pada pula halnya, persepsi kemudahan
penerimaan teknologi informasi (IT penggunaan (perceived ease of use) secara
acceptance). Davis et al (1989) positif mempengaruhi persepsi
mendefinisikan persepsi kemanfaatan kemanfaatan (perceived usefulness) (Hu et
(perceived usefulness) sebagai tingkatan di al. 1999). Oleh karenanya, persepsi
mana seseorang percaya bahwa kemudahan penggunaan (perceived ease of
penggunaan sistem yang tepat akan use) memiliki pengaruh langsung dan tidak
meningkatkan kinerja mereka. langsung terhadap sikap (attitude) melalui
Persepsi kemudahan penggunaan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness)
(perceived ease of use) didefinisikan sebagai serta persepsi kemanfaatan (perceived
tingkatan di mana seseorang percaya bahwa usefulness) memiliki pengaruh langsung dan
penggunaan sistem yang tepat akan mudah tidak langsung terhadap niat (intention)
untuk digunakan (Davis et al, 1989). Relevan melalui sikap (attitude).
dengan TRA, TAM juga menyatakan bahwa Berdasarkan uraian tersebut di atas,
penggunaan teknologi informasi ditentukan maka hipotesis yang dikemukakan hipotesis
oleh niat berperilaku (behavioral intentions), kedua yaitu perceived ease of use
di mana niat berperilaku ditentukan oleh (kemudahan persepsian) memiliki pengaruh
sikap individu terhadap penggunaan sistem positif terhadap perceived usefulness
serta persepsi kemanfaatan (perceived (manfaat persepsian) pada penggunaan
usefulness) (Davis, Bagozzi, dan Marshaw, teknologi informasi.
1989). Menurut TAM, sikap individu
terhadap penggunaan sistem ditentukan METODE
oleh persepsi kemanfaatan (perceived Populasi dalam penelitian ini meliputi:
usefulness) dan kemudahan penggunaan keseluruhan mahasiswa Jurusan
(ease of use). Berbagai penelitian terdahulu Manajemen FE UNY. Pengertian TI
menunjukkan bukti empiris tentang merupakan teknologi informasi yang
pengaruh persepsi kemudahan penggunaan digunakan didalam sistem informasi, baik
(perceived ease of use) terhadap niat teknologi informasi komputer, teknologi
(intentions), baik secara langsung maupun informasi telekomunikasi maupun teknologi
tidak langsung melalui persepsi informasi apapun yang dapat memberikan
kemanfaatan (perceived usefulness) dan nilai tambah untuk organisasi (Jogiyanto,
sikap (attitude) (Hu et al. 1999). 2005). Dalam penelitian ini pengertian TI
Berdasarkan temuan tersebut dibatasi pada teknologi informasi komputer
dinyatakan bahwa persepsi positif terhadap yang meliputi teknologi internet ataupun

181
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

jurnal elektronik yang sering digunakan pertanyaan tertutup mengenai persepsi


dikarenakan kedua teknologi informasi responden atas dimensi faktor individual,
tersebut tersebut dapat membantu para perceived usefulness, perceived ease of use
mahasiswa dalam mendapatkan dalam menggunakan teknologi informasi.
pengetahuan dan informasi terbaru, Skala yang digunakan adalah skala Likert
melakukan publikasi terhadap hasil-hasil lima point. Dari 100 kuesioner yang
penelitian yang telah dilakukannya, serta dikirimkan kepada responden, sejumlah 69
melakukan komunikasi dengan mahasiswa kuesioner dikembalikan kepada peneliti,
dan teman sejawat. Teknik pengambilan tetapi yang dapat diolah datanya hanya
sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 62 kuesioner, dikarenakan
purposive sampling. Adapun kriteria-kriteria sejumlah 7 kuesioner tidak diisi secara
yang digunakan dalam penentuan sampel lengkap, dengan rincian pengembalian
adalah: 1). Mahasiswa yang telah melalui pos sebanyak 46 kuesioner serta
menerapkan TI selama minimal satu tahun pengambilan sendiri jawaban responden
di karenakan mahasiswa yang telah sebanyak 16 kuesioner.
menerapkan TI selama satu tahun Variabel yang digunakan dalam
dimungkinkan untuk memahami secara penelitian ini adalah faktor individu
mendalam tentang implementasi TI. 2). (individual factors), persepsi kemanfaatan
Mahasiswa yang memanfaatkan teknologi (perceived usefulness), persepsi kemudahan
informasi minimal satu kali dalam seminggu penggunaan (perceived ease of use)
yang di akses dalam laboratorium komputer menggunakan teknologi informasi yang
ataupun ruang kerja guna mendapatkan didasarkan atas model penelitian yang
pengetahuan dan informasi terbaru, dikembangkan oleh Lewis, Agarwal dan
melakukan publikasi terhadap hasil-hasil Sambamurthy (2003) serta Davis, Bagozzi,
penelitian yang telah dilakukannya, dan Marshaw (1989). Pengukuran variabel
melakukan komunikasi dengan mahasiswa menggunakan item-item pertanyaan yang
dan teman sejawat, atau kepentingan diukur dengan menggunakan skala likert 5
akademik yang lain. Besarnya sampel dalam poin.
penelitian ini sebesar 100 responden. Hair Pengujian validitas instrumen penelitian
et.al (1998) menyatakan bahwa berdasarkan dilakukan dengan menggunakan
pertimbangan estimasi kemungkinan Confirmatory Factor Analysis dengan
maksimum, jumlah sampel sebanyak 50 metode rotasi Varimax with Kaiser
sudah dapat memberikan hasil yang valid. Normalization. Menurut Hair et al., (2006),
Dalam penelitian ini pengertian TI the rule of thumb item pengukuran dapat
dibatasi pada teknologi informasi komputer dikatakan valid apabila memiliki factor
yang meliputi teknologi internet dan jurnal loading lebih dari atau sama dengan 0,4
elektronik. Teknik pengambilan sampel serta tidak menjadi bagian dari konstruk
dalam penelitian ini adalah purposive lain. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
sampling. Kuesioner didesain dengan model menggunakan koefisien Cronbach alpha.
pertanyaan terbuka untuk data pribadi serta Secara umum suatu item dinyatakan reliable

182
Pengaruh Faktor Individu…. (Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi)

bila koefisien Cronbach Alphanya sebesar diperlukan untuk menggunakan teknologi


0,7 atau lebih (Hair et al., 1998). Hasil informasi tersebut, responden juga
pengujian validitas dan reliabilitas disajikan mempertimbangkan seberapa besar
dalam Tabel 1. persepsi individu tentang kemampuannya
dalam penggunaan teknologi informasi
Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas dan (computer self efficacy) dan seberapa besar
Reliabilitas kesediaan individu dalam mencoba
No Variabel Factor Cronbach’s teknologi informasi yang baru (personal
Loading alpha innovativeness with technology). Dalam
1 Computer Self- 0.570-0.970 0.9689
Efficacy kondisi tersebut, semakin tinggi self-efficacy
2 Personal 0.826-0.953 0.9621 dan personal innovativeness with
Innovativeness with
Technology technology dalam penggunaan teknologi
3 Perceived usefulness 0.624-0.884 0.8746
informasi, maka persepsi tentang
4 Perceived ease of use 0.792-0.935 0.9105
kemudahan (perceived ease of use)
penggunaan teknologi informasi tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN juga semakin besar. Hasil penelitian ini
Hipotesis Pertama sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
Hipotesis pertama menyatakan bahwa oleh Venkatesh dan Davis (1996) yang
faktor individual memiliki pengaruh menyatakan bahwa terdapat hubungan
terhadap perceived ease of use (kemudahan yang signifikan antara keyakinan self-
persepsian). Untuk mengetahui pengaruh efficacy dengan persepsi tentang ease of use
faktor individual terhadap perceived ease of teknologi spesifik.
use (kemudahan persepsian) digunakan Agarwal dan Prasad (1998) menyatakan
dua dimensi yang kemudian menjadi bahwa terdapat dua konstruk yang telah
determinan- determinan faktor individual. menerima dukungan konsisten sebagai
Kedua dimensi tersebut adalah: computer- prediktor penting faktor individu terhadap
self efficacy serta personal innovativeness penerimaan teknologi, yaitu: self efficacy
with technology. serta personal innovativeness with
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, technology. Self-efficacy terdapat dalam
diketahui bahwa computer-self efficacy dan teori kognitif sosial Bandura (1977 dalam
personal innovativeness with technology Lewis, Agarwal, dan Sambamurthy, 2003)
memiliki pengaruh positif terhadap yang menyatakan bahwa dengan melihat
perceived ease of use (kemudahan orang lain melakukan perilaku, persepsi
persepsian) bagi penggunaan teknologi individu tentang kemampuannya untuk
informasi. Hipotesis ini memiliki arti bahwa melakukan perilaku atau self efficacy
saat responden ingin menggunakan sebuah dipengaruhi oleh outcome yang diharapkan.
TI, selain mempertimbangkan seberapa Perceived ease of use, merupakan keyakinan
besar kemudahan pemanfaatan teknologi bahwa penggunaan suatu teknologi tidak
informasi atau seberapa besar usaha yang akan menyusahkan, menurut Lewis,
Agarwal, dan Sambamurthy (2003)

183
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

dinyatakan sebagai prediktor utama bahwa individu mengembangkan belief


terhadap penerimaan teknologi. Ketika tentang teknologi informasi baru melalui
individu mempersepsikan bahwa teknologi pensintesaan informasi melalui berbagai
tersebut mudah digunakan dan tidak akan saluran, termasuk media masa dan saluran
menyusahkan, maka mereka akan antar pribadi.
melihatnya sebagai sesuatu yang dapat Perceived ease of use, merupakan
diaplikasikan pada pekerjaan yang lain. Atau keyakinan bahwa penggunaan suatu
dengan kata lain, individu akan lebih mudah teknologi tidak akan menyusahkan, menurut
menerima jika teknologi tersebut berguna Lewis, Agarwal, dan Sambamurthy (2003)
dalam aktivitas kerja sehari-hari. Dengan dinyatakan sebagai prediktor utama
demikian dapat dijelaskan bahwa persepsi terhadap penerimaan teknologi. Ketika
individu terhadap kemudahan penggunaaan individu mempersepsikan bahwa teknologi
teknologi informasi dipengaruhi oleh tersebut mudah digunakan dan tidak akan
persepsi individu tersebut tentang menyusahkan, maka mereka akan
kemampuannya untuk melakukan perilaku. melihatnya sebagai sesuatu yang dapat
Selanjutnya, para peneliti IS menyatakan diaplikasikan pada pekerjaan yang lain. Atau
bahwa self efficacy yang dihubungkan dengan kata lain, individu akan lebih mudah
dengan konteks teknologi informasi menerima jika teknologi tersebut berguna
merupakan determinan penting keragaman dalam aktivitas kerja sehari-hari. Dengan
persepsi pengguna teknologi. demikian dapat dijelaskan bahwa persepsi
Keinovatifan personal terhadap individu tentang kemudahan penggunaan
teknologi (personal innovativeness with suatu teknologi dipengaruhi oleh
technology) mencerminkan tingkatan keinovatifan individu terhadap teknologi
sampai di mana individu bersedia mencoba informasi tingkatan sampai di mana individu
teknologi informasi yang baru (Agarwal dan bersedia mencoba teknologi informasi yang
Prasad, 1998). Konseptualisasi konstruk baru (Agarwal dan Prasad, !998). Semakin
tersebut sebelumnya mendefinisikannya besar kesediaan individu untuk mencoba
sebagai waktu di mana seorang individu teknologi informasi yang baru, maka
mengadopsi inovasi selama proses difusi semakin tinggi persepsi individu tentang
(Roger, 1995). Dengan demikian individu kemudahan penggunaan suatu teknologi
dicirikan sebagai inovatif jika mereka cepat informasi tersebut.
dalam mengadopsi teknologi informasi.
Prasad dan Agarwal (1998) menyatakan Hipotesis Kedua
bahwa personal innovativeness Hipotesis kedua menyatakan bahwa
diperlakukan dalam domain teknologi perceived ease of use (kemudahan
informasi sebagai kecenderungan individu persepsian) memiliki pengaruh positif
yang terkait dengan keyakinan positif terhadap perceived usefulness (manfaat
terhadap penggunaan teknologi informasi. persepsian) teknologi informasi.
Dengan mendasarkan pada teori Roger Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
tentang difusi inovasi, mereka berpendapat diketahui bahwa perceived ease of use

184
Pengaruh Faktor Individu…. (Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi)

(kemudahan persepsian) memiliki pengaruh informasi akan semakin positip


positif terhadap perceived usefulness (mendukung).
(manfaat persepsian) teknologi informasi. Bagi institusi penyedia jasa teknologi
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian informasi, guna mendukung individu dalam
yang dilakukan oleh Davis (1989), serta Chau menerima dan menggunakan teknologi
dan Lai (2003). Hipotesis ini memiliki arti informasi, perlu memperhatikan perceived
bahwa saat responden ingin menggunakan usefulness (manfaat persepsian) serta
sebuah teknologi informasi, selain perceived ease of use (kemudahan
mempertimbangkan manfaat apa yang akan persepsian) yang signifikan mempengaruhi
didapatkan, responden juga mencari tahu individu dalam menggunakan teknologi
seberapa besar usaha yang dibutuhkan informasi . Selanjutnya, institusi perlu
untuk menggunakan teknologi informasi memberikan berbagai kemudahan dan
tersebut. Dasar logika dari hubungan antara manfaat dalam penggunaan teknologi
perceived ease of use (kemudahan informasi sehingga individu bersedia dalam
persepsian) dengan perceived usefulness menerima dan menggunakan teknologi
(manfaat persepsian) adalah ketika seorang informasi guna mendukung tugas-tugas
individu merasa teknologi informasi yang pekerjaannya.
akan digunakan lebih mudah, maka individu Bagi akademisi, guna menciptakan
akan merasa teknologi tersebut semakin kondisi yang dapat memotivasi penggunaan
bermanfaat untuk meningkatkan kinerjanya. teknologi informasi dalam rangka
mendukung tugas-tugas pekerjaannya, perlu
SIMPULAN memperhatikan faktor individual yang
Faktor individual (individual factor) yang signifikan mempengaruhi individu dalam
terdiri dari dimensi-dimensi: computer self- menggunakan teknologi informasi.
efficacy serta personal innovativeness with Penelitian ini memiliki keterbatasan,
technology memiliki pengaruh positip oleh karenanya pada kesempatan ini
terhadap perceived ease of use (kemudahan disarankan kepada peneliti lain yang tertarik
persepsian) dalam penggunaan teknologi terhadap topik Technology Acceptance
informasi. Model (TAM) dapat mempergunakan
Perceived ease of use (kemudahan berbagai keterbatasan yang ada sebagai
persepsian) memiliki pengaruh positip pengembangan penelitian lebih lanjut.
terhadap perceived usefulness (manfaat Penelitian ini tidak menguji pengaruh
persepsian) dalam penggunaan teknologi intentions (niat) terhadap perilaku individu
informasi. Hasil penelitian ini memiliki arti dalam menggunakan teknologi informasi,
bahwa sikap individu terhadap sebuah sehingga dalam penelitian ini tidak diketahui
teknologi informasi dipengaruhi oleh tingkat pengaruh intentions (niat) terhadap perilaku
kemudahan dalam penggunaan teknologi individu dalam menggunakan teknologi
informasi tersebut. Semakin mudah informasi.
teknologi informasi tersebut digunakan, Penelitian ini tidak menguji pengaruh
maka sikap individu terhadap teknologi perceived behavior controll terhadap

185
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

intentions (niat) individu dalam Chau, P.Y.K., & P.J. Hu. (2002) Examining a
menggunakan teknologi informasi . model of information technology
Perceived behavior controll merupakan acceptance by individual professionals:
An exploratory study. Journal of
persepsi yang terbentuk karena adanya management Information System 18 (4):
kontrol perilaku dari pihak lain. Variabel ini 191-229
dapat digunakan sebagai variabel yang Davis, F.D., Bagozzi, R.P., & Warshaw, P.R.
berpengaruh terhadap intentions (niat) (1989) Extrinsic and intrinsic motivation
menggunakan teknologi informasi to use computers in the work place.
dikarenakan selain persepsi yang muncul Journal of Applied Social Psychology
dari diri sendiri, juga terdapat persepsi yang (22:14): 1111-1132
muncul karena aspirasi orang lain. Hair, J.R., Anderson, R.E., Tatahm, RL., and
Black, W.C. (1998) Multivariate Data
Analysis, 5th ed. Upper Saddle River, NJ:
DAFTAR PUSTAKA
Prentice Hall
Agarwal, R., Sambamurthy, V., and Stair, R. Hu, P.J., P.Y.K. Chau, O.R., Liu Sheng, & K.Y.
(2000) The evolving relationships Tam. (1999) Examining the technology
between general and specific computer acceptance model using physician
sely efficacy: An empirical assessment. acceptance of telemedicine technology.
Information System Research (11:4): 418- Journal of Management Informations
430 System 16 (2): 91-112
Agarwal, R.E, and E. Karahanna. (2000) Time Lewis, W., Agarwal. R, and Sambaburthy, V.
flies when you’re having fun: Cognitive (2003) Sources of ifluence on beliefs
absorption and beliefs about information about information technology use: an
technology usage. MIS Quarterly empirical study of knowledge workers.
24(4):665-694 MIS Quarterly 27(4): 657-678
Agarwal, R., and Prasad, J. (1999) Are Swanson, E.B. (1988) Information System
individual differences Germane to the Implementation: Bridging the Gap
acceptance of information technologies? between Design and Utilization, Home
Informations system Research (11:4): Wood, IL: Irwin.
418-430
Venkatesh, V., and Davis, F.D. (1996) A
Ajzen, I., and Fishbein, M. (1980) model of the antecedents of perceived
Understanding attitudes and predicting ease of use: Development and test.
social behavior, Prentice Hall, Inc., Decision Sciences (27:3): 451-488
Englewoods Clifss , NJ.

186

Anda mungkin juga menyukai