Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS (PU) DAN PERCEIVED EASE OF USE

(PEOU) TERHADAP ATTITUDE TOWARD USING (ATU) SERTA DAMPAKNYA


TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION TO USE (BITU)

(Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran Online Lomba Tingkat (LT) IV


Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat)

Dayan Singasatia, S.Kom.,M.Kom,


Email: daysinga@yahoo.com

Mirna Melami, S.Kom


e-mail: mirnha@gmail.com

ABSTRAK - Dalam menghadapi era globalisasi ini, pemanfaatan teknologi informasi merupakan hal yang
penting bagi organisasi, termasuk organisasi kepramukaan. Pemanfaatan teknologi ini menjadi sarana
penunjang/pendorong bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yaitu mampu meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kinerja organisasi. Salah satunya adalah kegiatan Lomba Tingkat IV (LT IV) yang
sudah menggunakan sistem pendaftaran online dalam pelaksanaanya. Lomba Tingkat IV (LT IV)
merupakan suatu kegiatan perlombaan pramuka penggalang yang merupakan pramuka dengan ketentuan
usia 10-15 tahun ini diadakan di tingkat provinsi, dimana pada perlombaan ini mereka beradu kemampuan
dalam teknik kepramukaan dan pengetahuan untuk diperlombakan dengan pramuka penggalang lain
setingkat Jawa Barat. Pada penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM), dimana
konstruk yang digunakan hanya 4 konstruk yaitu Perceived Usefulness (persepsi kegunaan), Ease Of Use
(persepsi kemudahan penggunaan), Attitude Toward Using (Sikap terhadap penggunaan), dan Behavioral
Intention To Use (Niat Perilaku Untuk Menggunakan Kembali). Structural Equation Model (SEM) yang
digunakan peneliti untuk menguji hubungan variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran
menyeluruh mengenai suatu model.
Hasil penelitian ini adalah Perceived Usefulness (Persepsi kegunaan) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Attitude Toward Using (Sikap terhadap penggunaan), Perceived Ease of Use (Persepsi kemudahan
penggunaan) berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward Using (Sikap terhadap penggunaan), dan
Attitude Toward Using (Sikap terhadap penggunaan) berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention
To Use (Niat Perilaku Untuk Menggunakan). Serta adanya hubungan erat signifikan antara Perceived
Usefulness (Persepsi kegunaan) dan Perceived Ease of Use (Persepsi kemudahan penggunaan).

Kata kunci : PU, PEOU, ATU, BITU, Sistem Pendaftaran Online LT IV.

I. PENDAHULUAN setingkat Jawa Barat. Kegiatan LT IV yang


Seiring dengan berkembangnya zaman, diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Gerakan
teknologi berkembang begitu pesat dengan Pramuka ini bertempat di Bumi Perkemahan
munculnya berbagai alat teknologi yang canggih. Kiarapayung Jatinangor-Sumedang. Salah satu
Berbagai macam teknologi dikembangkan dengan penggunaan teknologi pada pelaksanaan LT IV
beberapa manfaat dan tujuan masing-masing, salah adalah dengan adanya sebuah sistem pendaftaran
satunya di bidang Teknologi Informasi. online. Sistem pendaftaran online ini menggunakan
Teknologi ini pada prinsipnya adalah untuk http://scoutcompetition.com/ yaitu sebuah link khusus
melayani kebutuhan informasi secara tepat waktu berbasis website yang sangat membantu pembina dan
(fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran peserta yang semula setiap utusan dari 27 cabang di
(relevant), (Maharsi, 2000). Dalam menghadapi era Jawa Barat harus mendaftar dan memberikan berkas-
globalisasi yang semakin modern dan kompleks ini, berkas secara langsung, pada kegiatan LT IV sistem
pemanfaatan teknologi informasi merupakan hal yang pendaftaran dilakukan secara online.
penting bagi organisasi, termasuk organisasi Namun penerimaan sistem pendaftaran online ini
kepramukaan. LT IV adalah suatu kegiatan tidak selalu diterima baik oleh penggunanya, salah
perlombaan pramuka penggalang yang merupakan satu faktor penentu keberhasilan penerimaan sistem
pramuka dengan ketentuan usia 10-15 tahun ini pendaftaran online ini adalah sikap pengguna yang
diadakan di tingkat provinsi, dimana pada memanfaatkan sistem tersebut. Technology
perlombaan ini mereka beradu kemampuan dalam Acceptance Model (TAM) adalah teori sistem
teknik kepramukaan dan pengetahuan untuk informasi yang membuat model tentang bagaimana
diperlombakan dengan pramuka penggalang lain
pengguna mau menerima dan menggunakan (penggunaan persepsian) mempengaruhi perceived
teknologi. usefulness (kegunaan persepsian), attitude (sikap),
behavioral intention (niat), dan behavior (perilaku).
II. TINJAUAN PUSTAKA c. Attitude (sikap)
Attitude (sikap) atau biasa disebut Attitude
A. Technology Acceptance Model (TAM) Towards Using (sikap terhadap penggunaan)
didefinisikan oleh Davis (1989) sebagai perasaan-
Untuk melihat prediksi dalam jangka panjang tentang
perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus
penerimaan teknologi oleh pemakai dapat dilakukan
melakukan perilaku yang akan ditentukan (“an
dengan cara mengukur respon affective dari
individual’s positive or negative feelings about
penggunaan teknologi baru. Davis (1989) telah
performing the target behavior”). Sedangkan
mengembangkan suatu model yang menjelaskan
Mathieson (1991) mendefinisikan sikap terhadap
perilaku individu dalam penerimaan teknologi
attitude towards behavior (perilaku) sebagai evaluasi
informasi yang dinamakan TAM. Berikut Gambar A1
pemakai tentang ketertarikannya menggunakan
adalah gambar tentang TAM :
sistem (“the user’s evaluation of the desirability of
his or her using the system”).
d. Behavioral Intention to Use (niat perilaku untuk
menggunakan)
Behavioral Intention to Use (niat perilaku untuk
menggunakan) adalah suatu keinginan (niat)
seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang
Gambar A1 Technology Acceptance Model (Davis, tertentu. Seseorang akan melakukan suatu perilaku
1989) (behavior) jika mempunyai keinginan atau niat
Davis (1989) menyebutkan bahwa tingkat (behavioral intention) untuk melakukannya.
penerimaan pengguna teknologi informasi ditentukan Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan
oleh enam pembangun, yaitu variabel dari luar bahwa niat perilaku (behavioral intention to use)
(external variable), persepsi pengguna terhadap merupakan prediksi yang baik dari penggunaan
kemudahan (perceived ease of use), persepsi teknologi oleh pemakai sistem.
pengguna terhdap manfaat (perceived usefulness), e. Actual Use (Penggunaan sesungguhnya)
sikap dalam menggunakan (attitude toward using), Perilaku (behavior) adalah tindakan yang
perilaku untuk menggunakan (behavioral intention to dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks
use), dan pemakaian nyata (actual system usage). penggunaan sistem teknologi informasi, perilaku
Technology Acceptance Model (TAM) (behavior) adalah penggunaan sesungguhnya (actual
mempunyai lima konstruk utama adalah sebagai use) dari teknologi. Karena penggunaan
berikut. sesungguhnya tidak dapat diobservasi oleh penulis
a. Perceived Usefulness (kegunaan persepsian) yang menggunakan daftar pertanyaan, maka
Perceived Usefulness (kegunaan persepsian) penggunaan sesungguhnya ini banyak diganti dengan
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya nama pemakaian persepsi (perceived usage).
bahwa menggunakan suatu teknologi akan
meningkatkan kinerja pekerjaannya (“as the extent to B. Structural Equation Modeling (SEM)
which a person believes that using a technology will SEM adalah singkatan dari model
enhance her or his performance”). Dengan demikian persamaan struktural (Structural Equation Model)
jika seseorang percaya bahwa sistem informasi yang merupakan generasi kedua teknik analisis
berguna maka dia akan menggunakannya. Penelitian- multivariate yang memungkinkan peneliti untuk
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konstruk menguji hubungan variabel yang kompleks baik
perceived usefulness (kegunaan persepsian) recursive maupun non recursive untuk memperoleh
mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap gambaran menyeluruh mengenai suatu model. Tidak
penggunaan sistem informasi. seperti analisis multivariate biasa (regresi berganda
b. Perceived Easy Of Use (kemudahan penggunaan dan analisis faktor). SEM dapat melakukan penelitian
persepsian) secara bersama-sama (Bollen, 1989) dalam
Perceived easy of use (kemudahan penggunaan Ramadiani, yaitu model struktural yang mengukur
persepsian) didefinisikan sebagai sejauh mana hubungan antara independent dan dependent
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu construct, serta model measurement yang mengukur
teknologi akan bebas dari usaha (“is the extent to hubungan (nilai loading) antara variabel indikator
which a person believes that using a technology will dengan konstruk (variabel laten). Dengan
be free of effort”). Dapat disimpulkan bahwa jika digabungkannya pengujian model struktural dan
seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi pengukuran tersebut memungkinkan peneliti untuk:
mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. 1. Menguji kesalahan pengukuran (measurement
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa error) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
konstruk kemudahan perceived ease of use structural equation model.
2. Melakukan analisis faktor bersamaan dengan responden berada dalam ruang lingkup yang
pengujian hipotesis. pekerjaannya kompleks dan dituntut selesai pada
Secara umum, SEM dapat digunakan untuk waktu yang terbatas
menganalisis model penelitian yang memiliki
beberapa variabel independen (exogen) dan dependen III. METODOLOGI PENELITIAN
(endogen) serta variabel moderating atau intervening.
Secara lebih spesifik menurut Latan (2012), Hipotesis Penelitian
Ghozali (2008), Jogiyanto (2011) dan Wijaya (2009) Hipotesis yang akan diuji berdasarkan model
SEM memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
bagi para peneliti, diantaranya:
H1
1. Membangun model penelitian dengan banyak Perceived Usefullness
(PU)
variabel.
2. Dapat meneliti variabel atau konstruk yang
tidak dapat teramati atau tidak dapat diukur
secara langsung (unobserved). Attitude Towards Using
Behavioral Intention to
H4 Use
3. Menguji kesalahan pengukuran (measurement (ATU)
H3 (BITU)
error) untuk variabel atau konstruk yang
teramati (observed).
4. Mengkonfirmasi teori sesuai dengan data
Perceived Ease Of Use
penelitian (confirmatory factor analysis). (PEOU)
H2
5. Dapat menjawab berbagai masalah riset dalam
suatu set analisis secara lebih sistematis dan Gambar C. Hipotesis penelitian
komprehensif.
6. Lebih ilustratif, kokoh dan handal dibandingkan H1 : Perceived Usefulness (PU) berpengaruh
model regresi ketika memodelkan interaksi, positif signifikan terhadap Attitude Toward
non-linieritas, pengukuran, error, korelasi error Using (ATU)
terms, dan korelasi antar variabel laten H2 : Perceived Ease Of Use (PEOU) berpengaruh
independen berganda. positif signifikan terhadap Attitude Toward
7. Digunakan sebagai alternatif analisis jalur dan Using (ATU)
analisis data runtut waktu (time series) yang H3 : Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh
berbasis kovariat. positif signifikan terhadap Behavioral
8. Melakukan analisis faktor, jalur, dan regresi. Intention to Use (BITU)
9. Mampu menjelaskan keterkaitan variabel secara H4 : Perceived Usefulness (PU) dan Perceived
kompleks dan efek langsung maupun tidak Ease Of Use (PEOU) berkorelasi kuat
langsung dari satu atau beberapa variabel sigifikan.
terhadap variabel lainnya.
10. Memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi bagi IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
peneliti untuk menghubungkan antara teori dan
data. A. Pengujian Kuisioner Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan analisis
C. Penelitian Terkait pengaruh pada pengguna sistem pendaftaran online
Metode Technology Acceptance Model (TAM) telah LT IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat.
banyak digunakan dalam penelitian-penelitian Sehingga dalam menganalisis diperlukan suatu
terdahulu instrumen penelitian yang perlu diuji untuk
Saputro (2012) menggunakan 3 (tiga) variabel yang mengetahui apakah instrumen tersebut sudah cukup
telah dimodifikasi dari model penelitian Technology mewakili apa yang diukur atau diwakilinya. Untuk
Acceptance Model (TAM) sebelumnya yaitu: persepsi memastikan hal tersebut maka perlu dilakukan
kegunaan sistem informasi (perceived usefulness) pengujian terhadap kuesioner dalam tahapan pre-test
sebagai variabel bebas pertama (X1), persepsi yang akan menguji kuesioner yang dibagikan kepada
kemudahan sistem informasi (Perceived Usefulness) 30 responden sebelum kuesioner tersebut dibagikan
dan kondisi nyata penggunaan sistem informasi kepada seluruh target responden. Pengujian tersebut
(Actual System Usage) sebagai variabel terikat. dilakukan dengan menguji validitas dan reliabilitas
dari kuesioner.
Hasil penelitian Nyoman dkk. (2010) variabel
computer self efficacy dan trust masing-masing 1. Pengujian Validitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kedua Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan
variabel dependen (perceived usefulness dan teknik korelasi Product Moment (Pearson) dengan
perceived ease of use). Berbeda halnya dengan bantuan Software SPSS Statistics. Uji signifikansi
variabel personalization yang tidak berpengaruh dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
terhadap kedua varabel tersebut, dikarenakan dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2,
dimana n itu adalah jumlah sampel dari pra-kuesioner Proses pengujian hipotesis dibantu dengan bantuan
sebanyak (n) = 30. Besaran koefisien korelasi item apliasi IBM SPSS 20.0 dan SPSS AMOS 22.0.0
total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas Profil Responden
minimal valid tidaknya sebuah item dan Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner
dibandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel jumlah responden pretest 30 sampel dari populasi
(Ghozali, 2005). Kriteria validitas instrumen adalah dengan ditambahkan hasil dari rumus issacc dan
jika r hitung > r tabel, dimana r tabel didapat dari michael dengan yang mewakili jumlah dari populasi,
tabel nilai Product Moment dengan nilai derajat pengolahan profil responden menggunakan aplikasi
kebebasan atau df = n-2 (dimana n adalah jumlah SPSS 20.0. Berdasarkan analisis terlihat bahwa rasio
responden). Pada uji validitas sampel ini diketahui r responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh
tabel dengan tingkat kesalahan 5% dan df = 30-2 ; 28 responden laki-laki. Jenis kelamin tidak
adalah 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan dan mempengaruhi kebiasaan responden dalam
perbandingan dengan r tabel, terdapat 2 item menggunakan sistem pendaftaran online.
pertanyaan yang tidak valid karena tidak memenuhi Pada analisis lain mayoritas responden berpendidikan
kriteria koefisien. SLTP frekuensi 71. Jenjang pendidikan terbanyak
setelahnya yaitu lulusan S1 dengan frekuensi 28, lalu
2. Uji Reliabilitas jenjang pendidikan D3 memiliki frekuensi 15, S2
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika memiliki frekuensi 10, dan untuk jenjang SLTA
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah memiliki frekuensi sebanyak 9, serta S3 memiliki
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian frekuensi 1. Sehingga mayoritas responden
reliabilitas pada penelitian ini dibantu dengan berpendidikan golongan peserta frekuensi 71.
Software SPSS Statistics 20. Suatu variabel atau Sedangkan golongan terbanyak setelahnya yaitu
pernyataan dikatakan reliabel apabila mempunyai golongan pembina dengan frekuensi 41, dan untuk
nilai cronbach’s alpha > 0,60. golongan panitia memiliki frekuensi sebanyak 22.
Deskripsi Jawaban Responden Terhadap
3. Pengujian Hasil Modifikasi Konstruk TAM
Setelah item yang tidak valid direduksi, dilakukan Deskripsi untuk setiap konstruk adalah sebagai
pengujian ulang terhadap item-item yang tersisa. Dari berikut :
hasil pengujian menggunakan SPPS 20, menunjukkan
adanya peningkatan koefisien cronbach’s alpha 1. Konstruk Perceived Usefulness (Persepsi
setelah adanya pengurangan item yang tidak valid Kegunaan)
dari semulanya 0,865 menjadi 0,870. Peningkatan ini Konstruk ini adalah persepsi kegunaan sistem
menunjukkan kuesioner yang dimodifikasi menjadi pendaftaran online LT IV Kwartir Daerah Gerakan
lebih reliabel. Hasil uji validitas setiap item yang Pramuka Jawa Barat. Berikut ini adalah grafik
sudah dimodifikasi menunjukkan bahwa semua item pandangan responden terhadap konstruk kegunaan
pertanyaan memiliki nilai cronbach’s alpha lebih sistem pendaftaran online. Konstruk ini terdiri dari
besar dari 0,361 dan masuk dalam kriteria valid. lima indikator yaitu lebih cepat (PU1), berguna
(PU3), dan lebih mudah (PU4), efektifitas (PU5).
4. Penyebaran Kuesioner Rata-rata jawaban dari 134 responden untuk konstruk
Setelah melalui tahapan pengujian terhadap validitas ini adalah PU1 yaitu sebesar 4,18657. Selanjutnya
dan reliabilitas kuesioner awal, proses penyebaran adalah PU3 sebedar 3,97761, PU4 sebesar 3,191045
keseluruhan kuesioner penelitian dapat dilakukan. dan PU5 dengan nilai rata-rata adalah 3,99254. Dari
Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan April interval nilai rata-rata jawaban responden sebagian
2017. Penyebaran kuesioner secara langsung kepada besar responden menjawab lebih cepat artinya dengan
pengguna sistem pendaftaran online, pada kasus ini menggunakan sistem pendaftaran online membuat
yaitu peserta, panitia, dan pembina. Dari 130 pekerjaan lebih cepat selesai.
kuesioner setelah pre-test yang layak untuk diolah
lebih lanjut 104 kuesioner. ditambahkan dengan hasil 2. Konstruk Perceived Ease Of Use (Persepsi
pre-test sebanyak 30 maka jumlah kuesioner yang Kemudahan Penggunaan)
ada dan terisi lengkap menjadi 134. Konstruk ini adalah persepsi kemudahan dalam
penggunaan sistem pendaftaran online LT Iv Kwartir
B. Pengolahan Data Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Berikut ini
Pengolahan data dilakukan setelah data kuesioner adalah grafik pandangan responden terhadap
telah terkumpul. Pengolahan data ini terdiri dari 4 konstruk kemudahan penggunaan sistem.
tahapan, yaitu : Konstruk ini terdiri dari 6 (Enam) indikator yaitu
(1) Persiapan data mentah, mudah dipelajari (PEOU1), mudah mencapai tujuan
(2) Pembuatan model persamaan, (PEOU2), memudahkan pengguna (PEOU3),
(3) Validasi model pengukuran, fleksibel (PEOU4), tidak kesulitan (PEOU5), dan
(4) Pengujian hipotesis. jelas dan mudah difahami (PEOU6). Rata-rata
jawaban dari 134 responden untuk konstruk ini
adalah PU1 sebesar 3,910, PEOU2 4,007, PEOU3
sebesar 3,985, PEOU4 sebesar 3,761, PEOU5 sebesar C. Validitas Konstruk-Konstruk Penelitian
3,873, dan PEOU6 yaitu sebesar 3,963. Dari interval Konstruk-konstruk penelitian akan divalidasi dengan
nilai rata-rata jawaban responden sebagian besar menggunakan analisis faktor konfirmatori. Analisis
responden menjawab pada mudah mencapai tujuan ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian
dan memudahkan pengguna. antar model dengan data yang ada pada penelitian.
Pengujian Variabel Perceived Usefulness
3. Konstruk Attitude Toward Using (Persepsi Sikap Konstruk Perceived Usefulness diukur dengan
Terhadap Penggunaan) menggunakan empat indikator yaitu PU1, PU3, PU4,
Konstruk ini adalah persepsi sikap terhadap PU5. Pengujian dilakukan terhadap ketepatan model
penggunaan sistem pendaftaran online LT IV Kwartir dan validitas model pengukuran.
Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Berikut ini Dari hasil pengujian terlihat bahwa indikator
adalah grafik pandangan responden terhadap memiliki hubungan yang erat dengan konstruk yang
konstruk sikap terhadap penggunaan. Konstruk ini diukurnya. Hubungan yang erat tersebut terlihat pada
terdiri dari tiga indikator yaitu kesenangan simbol *** pada P. simbol *** pada kolom P
berinteraksi (ATU1), kepuasan penggunaan (ATU2), menunjukkan bahwa nilai P (probability value) <
senang menggunakan (ATU3). Rata-rata jawaban 0,05 yang berarti bahwa hubungan tersebut
dari 134 responden untuk konstruk ini adalah ATU2 signifikan. Model ini akan digunakan untuk dianalisis
yaitu sebesar 4,015. Selanjutnya adalah ATU1, dan pada pengukuran dengan model struktural. Jadi dapat
ATU3 dengan nilai rata-rata masing-masing adalah disimpulkan semua konstruk PU signifikan.
4,007 dan 3,97. Dari interval nilai rata-rata jawaban Pengujian Variabel Perceived Ease Of Use
responden sebagian besar responden menjawab pada Konstruk Perceived Ease Of Use diukur dengan
kepuasan penggunaan. menggunakan enam indikator yaitu PEOU1, PEOU2,
4. Konstruk Behavioral Intention To Use (Persepsi PEOU3, PEOU4, PEOU5, dan PEOU6. Pengujian
niat perilaku untuk menggunakan) dilakukan terhadap ketepatan model dan validitas
model pengukuran. Dari pengujian terlihat bahwa
Konstruk ini adalah persepsi niat perilaku untuk indikator memiliki hubungan yang erat dengan
menggunakan sistem pendaftaran online LT IV konstruk yang diukurnya. Hubungan yang erat
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. tersebut terlihat pada simbol *** pada P. simbol ***
Berikut ini adalah grafik pandangan responden pada kolom P menunjukkan bahwa nilai P
terhadap konstruk niat perilaku untuk menggunakan (probability value) < 0,05 yang berarti bahwa
sistem. Konstruk ini terdiri dari tiga indikator yaitu hubungan tersebut signifikan. Model ini akan
keinginan menggunakan kembali (BITU1), keinginan digunakan untuk dianalisis pada pengukuran dengan
tetap menggunakan (BITU2), keinginan penggunaan model struktural.
sering (BITU3). Rata-rata jawaban dari 134 Pengujian Variabel Attitude Toward Using
responden untuk konstruk ini adalah BITU2 yaitu Konstruk Attitude Toward Using diukur dengan
sebesar 4,007. Selanjutnya adalah BITU1, dan menggunakan empat indikator yaitu ATU1, ATU2,
BITU3 dengan nilai rata-rata masing-masing adalah ATU3. Pengujian dilakukan terhadap ketepatan
3,995 dan 3,798. Dari interval nilai rata-rata jawaban model dan validitas model pengukuran.
responden sebagian besar responden menjawab pada Dari pengujian terlihat bahwa indikator memiliki
keinginan tetap menggunakan. hubungan yang erat dengan konstruk yang diukurnya.
Hubungan yang erat tersebut terlihat pada simbol ***
Uji Normalitas pada P. simbol *** pada kolom P menunjukkan
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah bahwa nilai P (probability value) < 0,05 yang berarti
masing-masing variabel berdistribusi normal atau bahwa hubungan tersebut signifikan. Model ini akan
tidak. Uji normalitas dilakukan karena untuk digunakan untuk dianalisis pada pengukuran dengan
melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya model struktural.
yang mengasumsikan nilai residual mengikuti Pengujian Variabel Behavioral Intention To Use
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji Konstruk Behavioral Intention To Use diukur dengan
statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik menggunakan empat indikator yaitu BITU1, BITU2,
tidak dapat digunakan (Imam Ghozali, 2013). BITU3Pengujian dilakukan terhadap ketepatan model
Normalitas data dalam penelitian ini diuji dan validitas model pengukuran.
menggunakan IBM SPSS AMOS 20. West, et al Dari pengujian terlihat bahwa indikator memiliki
dalam Bryne (2010) menjelaskan bahwa nilai kurtosis hubungan yang erat dengan konstruk yang diukurnya.
sama dengan atau lebih besar dari 7 merupakan suatu Hubungan yang erat tersebut terlihat pada simbol ***
indikasi dini dari ketidaknormalan. Dengan pada P. simbol *** pada kolom P menunjukkan
menggunakan batasan nilai yang disebutkan diatas, bahwa nilai P (probability value) < 0,05 yang berarti
hasil pengujian normalitas dari data menunjukkan bahwa hubungan tersebut signifikan. Model ini akan
bahwa tidak ada item yang secara substansial digunakan untuk dianalisis pada pengukuran dengan
kurtosis. model struktural.
Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude
Pengujian Keseluruhan Model Penelitian Toward Using pada sistem pendaftaran online LT
IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa
Barat.
Tujuan hipotesis ini adalah untuk menganalisis
apakah Perceived Usefulness berpengaruh terhadap
Attitude Toward Using yang ada pada model TAM.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara
Perceived Usefulness dengan Attitude Toward Using.
H1 : Ada hubungan yang signifikan antara Perceived
Usefulness dengan Attitude Toward Using.
Pada tabel menunjukkan bahwa bobot P untuk
hubungan konstruk antara Perceived Usefulness (PU)
dengan Attitude Toward Using (ATU) adalah 0,607
yang artinya adalah 0,607 > 0,05 sehingga H0
diterima dan H1 ditolak. Kesimpulannya adalah tidak
ada hubungan yang signifikan antara Perceived
Usefulness (PU) dengan Attitude Toward Using
Gambar D. Model Keseluruhan Dalam Penelitian (ATU) sehingga H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan yang
signifikan antara Perceived Usefulness (PU) dengan
Tabel D. Hasil Pengujian Model Penelitian
Attitude Toward Using (ATU).
Keseluruhan
Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Attitude
Toward Using pada sistem pendaftaran online LT
Kriteria
Hasi Acceptable Interpr IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa
Model-
l Uji Level etasi Barat.
Fit
Tujuan hipotesis ini adalah untuk menganalisis
Antara apakah Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap
Chi
121, Saturated+Indep Attitude Toward Using yang ada pada model TAM.
Square baik
439 endence Model Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
(CMin)
(hasil < 147,67) H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara
GFI Perceived Ease of Use dengan Attitude Toward
(Goodnes 0,90 0 (tidak fit) s/d 1 Using.
baik
s of fit 5 (Fit) H1 : Ada hubungan yang signifikan antara Perceived
index) Ease of Use dengan Attitude Toward Using.
AGFI Pada Tabel menunjukkan bahwa bobot P untuk
0,86 0 (tidak fit) s/d 1
(Adjusted baik hubungan konstruk antara Perceived Ease of Use
9 (Fit)
GFI) (PEOU) dengan Attitude Toward Using (ATU)
RSMEA adalah simbol *** yang artinya lebih kecil dari 0,05
(Root- sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya
mean- adalah ada hubungan yang signifikan antara
0,04
square < 0,08 baik Perceived Ease of Use (PEOU) dengan Attitude
1
error of Toward Using (ATU). Sesuai dengan teori Davis,
approxim 1986.
ation) Pengaruh Attitude Toward Using terhadap
TLI Behavioral Intention To Use pada sistem
(Tucker- 0,96 0 (tidak fit) s/d 1 pendaftaran online LT IV Kwartir Daerah
baik
Lewis 4 (Fit) Gerakan Pramuka Jawa Barat.
Index) Tujuan hipotesis ini adalah untuk menganalisis
CFI apakah Attitude Toward Using berpengaruh terhadap
(Confirma 0,97 0 (tidak fit) s/d 1 Behavioral Intention To Use yang ada pada model
baik
tory fit 0 (Fit) TAM. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai
index) berikut :
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara
Untuk pengujian pada penelitian ini menggunakan Attitude Toward Using dengan Behavioral Intention
model analisis faktor konfirmasi (Confirmatory To Use.
factor analysis) yang dibantu dengan aplikasi IBM H1 : Ada hubungan yang signifikan antara Attitude
SPSS AMOS versi 20.0. Toward Using dengan Behavioral Intention To Use.
Pada Tabel menunjukkan bahwa bobot P untuk Of Use memilki hubungan korelasi sangat kuat yaitu
hubungan konstruk antara Attitude Toward Using 0, 745.
(ATU) dengan Behavioral Intention To Use (BITU)
adalah simbol *** yang artinya lebih kecil dari 0,05 IV. PENUTUP
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya Kesimpulan
adalah ada hubungan yang signifikan antara Attitude Berdasarkan hasil pengujian terhadap penelitian yang
Toward Using (ATU) dengan Behavioral Intention dilakukan terhadap sistem pendaftaran online LT IV
To Use (BITU). Sesuai dengan teori Davis, 1989. Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat dan
Korelasi antara Perceived Usefulness dan penerimaan teknologi (Technology Acceptance
Perceived Ease Of Use pada sistem pendaftaran Model) kesimpulan yang dapat diambil adalah
online LT IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka sebagai berikut:
Jawa Barat. 1. Perceived usefulness tidak berpengaruh signifikan
Tujuan hipotesis ini adalah untuk menganalisis terhadap Attitude toward using.
apakah ada korelasi kuat signifikan antara Perceived 2. Perceived ease of use berpengaruh signifikan
Usefulness dan Perceived Ease Of Use pada sistem terhadap Attitude toward using.
pendaftaran online LT IV Kwartir Daerah Gerakan 3. Attitude Attitude toward using berpengaruh
Pramuka Jawa Barat. Hipotesis yang akan diuji signifikan terhadap Behavioral Intention to Use.
adalah sebagai berikut : 4. Hubungan Perceived usefulness dan Perceived
H0 : Tidak ada hubungan erat yang signifikan antara ease of use berkorelasi kuat sigifikan.
Perceived Usefullness dan Perceived Ease Of Use
dalam mempengaruhi Attitude Toward Using. Saran
H1 : Ada hubungan erat yang signifikan antara Saran berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu untuk
Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use meneliti variabel lain yang di duga memiliki
dalam mempengaruhi Attitude Toward Using. pengaruh terhadap faktor-faktor dalam penerimaan
Untuk menunjukan korelasi antara Perceived sistem pendaftaran online LT IV Kwartir Daerah
Usefulness dan Perceived Ease Of Use pada sistem Gerakan Pramuka Jawa Barat. Memberikan sebuah
pendaftaran online LT IV Kwartir Daerah Gerakan pemahaman dan keyakinan untu penggunaan sistem
Pramuka Jawa Barat dapat dilihat dari tabel. pendaftaran online yang bisa diterapka pada
Berdasarkan tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa ada pelaksanaan LT III, LT II, dan LT I. Serta manfaat
hubungan kuat signifikan antar variabel Perceived teoritis dan implikasi dari penelitian ini diharapkan
Usefulness dan Perceived Ease Of Use karena nilai mampu menjadi bahan rujukan penelitian sejenis
korelasi menunjukan nilai P < 0,5 ditunjukan dengan untuk dikembangkan menjadi rujukan dalam
tanda ***. Lalu sifat hubungan korelasi adalah pembuatan software pendaftaran online sejenis.
sebagaimana pada tabel 4.17. Dengan demikian dapat .
disimpulkan bahwa hubungan Perceived Usefulness DAFTAR PUSTAKA
dan Perceived Ease Of Use memilki hubungan
korelasi sangat kuat yaitu 0, 745.
Hubungan langsung dan tidak langsung Bollen, K. A. 1989. Structural Equations with Latent
(Direct/Indirect) Perceived Usefulness (PU), Variables. John Wiley & Sons, Inc., Amerika.
Perceived Ease Of Use (PEOU), Attitude Toward Davis, F.D., 1989. Perceived usefulness, perceived
Using (ATU), dan Behavioral Intention To Use ease of use, and user acceptance of information
(BITU) pada sistem pendaftaran online LT IV technology. MS Quarterly (online), 13(3): 319-
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat 339.
Untuk menunjukan besaran hubungan langsung Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling
antara Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease Of Metode Alternatif Dengan Partial Least
Use (PEOU), Attitude Toward Using (ATU), dan Square. Badan Penerbit Universitas
Behavioral Intention To Use (BITU) pada sistem Diponegoro, ISBN : 979.704.250.9.
pendaftaran online LT IV Kwartir Daerah Gerakan Ghozali, Imam. 2011. Model Persamaan Struktural
Pramuka Jawa Barat dapat dilihat dari tabel. Konsep Dan Aplikasi Dengan Program AMOS
Berdasarkan tabel 4.20 dan tabel 4.21 dapat 21.0. Semarang : Badan Pendidikan
disimpulkan bahwa nilai hubungan tidak Universitas Diponegoro.
langsung/Indirect effects dari Perceived Usefulness Jogiyanto, H.M. 2009. Teknologi Sistem Informasi
(PU) dan ke Behavioral Intenton To Use (BITU) edisi tiga. Yogyakarta: Andi Offset.
adalah sebesar 0,049 dan hubungan tidak Jogiyanto, HM. 2011. Konsep dan Aplikasi Structural
langsung/Indirect effects dari Perceived Ease Of Use Equation Modeling: Berbasis Varian dalam
(PEOU) ke Behavioral Intenton To Use (BITU) Penelitian Bisnis, Yogyakarta :STIM YKPN.
adalah sebesar 0,860. Shumacker, R.E., Lomax, R.G.(2010). A Beginner’s
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Guide to Structural Equation Modeling (3rd
hubungan Perceived Usefulness dan Perceived Ease Ed). New York: Taylor & Francis Group.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi
dilengkapi dengan metode R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono, 2010. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian.
Jakarta: Pustaka Baru.
Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi
Informasi.Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Wiradi. 2013. Pengertian Analisis.
(http://pengertianbahasa.blogspot.com/.2013.
02/pengertian.analisi. html). Diakses pada 28
Nopember 2013 jam 15.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai