Anda di halaman 1dari 14

Terakreditasi Dirjen Dikti SK No.

56/DIKTI/Kep/2005

Pengaruh Karakteristik Teknologi


dan Karakteristik Pekerjaan terhadap Penerapan
“Collaboration Technology Internet Content Filter”

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari

ABSTRACT

The purpose of this research was to empirically examine the influence of technology characteristics
and task characteristics on the implementation of collaboration technology which is internet content filter.
Data were collected using questionnaires. The respondents of this research were 15-19 years old teenagers
in Bandar Lampung, which were 100 respondents. The research was conducted at Kecamatan Kedaton,
Bandar Lampung. The results showed that among the two independent variables, task characteristics
variable was the dominant variable in influencing the respondents to implement the collaboration technology
internet content filter with the value of r partial of 0,317 with t hit=3,289 and p=0,001,
since it had the biggest regression coefficient.

Kata kunci: internet, karakteristik teknologi, karakteristik pekerjaan

1. Pendahuluan et al. (2003), “A recent review and synthesis article


indicated that there were at least eight models of
1.1 Latar Belakang Masalah technology acceptance.” Untuk jenis penelitian
Penerapan teknologi merupakan satu dari dalam penerapan teknologi, technology acceptance
sekian banyak jenis penelitian dalam bidang sistem model (TAM) merupakan teori yang terkenal dan
informasi (Hu, Chau, Sheng, and Tam, 1999; digunakan sebagai model teori (Venkatesh et al.,
Venkatesh, Morris, Davis, and Davis, 2003; Vessey, 2003). TAM mampu diterapkan untuk menjangkau
Ramesh, and Glass, 2002). Keuntungan dari teknologi yang cukup canggih. Selain itu, juga
pemilihan jenis tersebut adalah adanya kerangka mampu memprediksikan penggunaan teknologi dan
dan model yang dapat diterapkan dalam penelitian penerapannya oleh individu.
untuk memecahkan persoalan yang ada. Walaupun Beberapa penelitian, secara umum, membagi
dalam prakteknya agar mendapatkan kontribusi penerapan teknologi berdasarkan kecanggihan
yang akurat adalah dengan melakukan penelitian. dan jenis teknologi (Venkatesh, 2000; Venkatesh
Namun, kunci utama dari penelitian sistem informasi and Davis, 2000). Pada penelitian yang dilakukan
adalah memastikan bahwa penelitian itu memberikan oleh Dennis et al. (2003), dengan mengintegrasikan
kontribusi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. konstruk dari teori tentang collaboration technol-
Banyak sekali model yang menjelaskan ogy dan TAM, mendapatkan model penerapan dari
mengenai penerapan dan penggunaan teknologi, collaboration technology yang memberikan
khususnya sejak tahun 1980-an. Menurut Venkatesh pemahaman dalam penerapan dan penggunaan

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari. Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik... 169
teknologi berdasarkan spesifikasi jenis teknologi. 1.5 Hipotesis
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini juga
Berdasarkan latar belakang penelitian dan
akan menguji collaboration technology yang
rumusan masalah sebagaimana diuraikan
berdasarkan pada teori TAM. Adapun collabo-
sebelumnya, maka hipotesisnya dapat dirumuskan
ration technology yang menjadi objek penelitian
sebagai berikut: Terdapat pengaruh, baik secara
ini adalah penerapan internet content filters
simultan maupun parsial, karakteristik teknologi
dalam browser internet yang dipergunakan user
dan karakteristik pekerjaan terhadap penerapan
untuk melakukan browsing di internet.
collaboration technology.
1.2 Alasan Penelitian
Kondisi di Indonesia, terutama di Bandar 2. Tinjauan Pustaka
Lampung, menurut pengamatan peneliti, dalam 2.1 “Collaboration Technology”
hal pembatasan hak akses internet terhadap user Kata collaboration technology pertama kali
internet masih dirasakan kurang. Hal ini dapat dipublikasikan dan digunakan oleh Olson and
dilihat dari banyaknya kasus foto-foto porno artis Olson pada tahun 1991 sebagaimana dikemukakan
ibukota yang beredar di internet beberapa waktu oleh Dennis et al. (2003), yaitu “Based on a re-
yang lalu. Di mana dengan mudahnya foto view of the literature, we believe that the first
tersebut diakses dan disebarkan oleh siapa pun, published use of the term collaboration technol-
termasuk user di Kota Bandar Lampung. Kondisi ogy can be attributed to Olson and Olson (1991).”
ini tidak diimbangi dengan adanya penerapan Lebih lanjut, juga dikemukakan bahwa collabora-
cyberl aw, khususnya , per atura n tent ang tion technology di maksudkan untuk membantu
penggunaan internet content filters di tempat- dua orang atau lebih untuk bekerja bersama pada
tempat umum. tempat dan waktu yang sama atau pada tempat
Padahal, mulai pertengahan tahun 1990-an dan/atau waktu yang berbeda (Dennis, George,
content filters secara sederhana telah disatukan Jessup, Nunamaker, and Vogel, 1988; DeSanctis
ke dalam browsers (Ho et al., 2003). Oleh karena and Gallupe, 1987).
itu, maka kondisi tersebut menjadi sangat ironis Terdapat banyak sekali jenis collaboration
sekali. Mengingat yang menjadi korban semakin technology sebagaimana dikemukan oleh Eden and
menyebarnya pornografi dan pornoaksi lewat Ackerman (2001). Tetapi, secara garis besar, dibagi
internet adalah generasi muda. menjadi tiga sebagaimana dinyatakan berikut ini:
Collaboration technology is a package of hardware,
1.3 Rumusan Masalah dan Identifikasi
software, people, and/or processes that can pro-
Masalah vide one or more of the following: (a) support for
Berdasarkan latar belakang penelitian maka communication among participants, such as elec-
rumusan masalah penelitian ini adalah “Seberapa tronic communication to augment or replace verbal
communication; (b) information processing sup-
besar karakteristik teknologi dan karakteristik
port, such as mathematical modeling or voting tools;
pekerjaan berpengaruh, baik secara simultan and (c) support to help participants adopt and use
maupun parsial, terhadap penerapan collabora- the technology, such as agenda tools or real-time
tion technology?” training (Dennis, Wixom, and Vandenberg, 2001;
DeSanctis and Gallupe, 1987; Nunamaker, Den-
1.4 Tujuan Penelitian nis, Valacich, Vogel, and George, 1991; Zigurs and
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan Buckland, 1998).
menjelaskan pengaruh karakteristik teknologi dan 2.2 “Technology Acceptance Model”
karakteristik pekerjaan, baik secara simultan (TAM)
maupun parsial, terhadap penerapan collabora-
tion technology. TAM merupakan perluasan dari model penerimaan

170 M EDIATOR, Vol. 6 No.2 Desember 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

dan penggunaan teknologi oleh individu. Lebih Pendapat tersebut menunjukkan bahwa effec-
lanjut, Davis et al. (1989); Venkatesh and Davis tiveness, efficiency, dan personal satisfaction
(2000); Venkatesh and Morris (2000) menyatakan merupakan motif yang langsung menunjuk secara
bahwa “TAM incorporates four key predictors of berturut-turut pada perceived usefulness, per-
intention to use technology: perceived usefulness,
ceived ease of use, dan attitude toward using tech-
perceived ease of use, attitude toward using tech-
nology, and subjective norm.” Sehingga, tujuannya nology.
adalah untuk memprediksi teknologi yang
digunakan. Variabel-variabel TAM, oleh Davis et 2.3 Karakteristik Teknologi
al. (1989), didefinisikan sebagai berikut:
Collaboration technology akan memberikan
“Perceived usefulness is the extent to which an
individual perceives that using a system will en-
berbagai kemampuan berbeda apabila digunakan
hance his or her productivity and perceived ease dengan cara berbeda baik oleh kelompok maupun
of use is the extent to which using a system is free of individu (Ackermann and Eden 2001). Kelompok
effort. Attitude toward using technology is the af- dan individu yang berbeda apabila menggunakan
fective reaction—like or dislike—to using a spe- teknologi sama namun dengan cara berbeda akan
cific system. Sementara untuk norma subjektif memperoleh hasil yang mirip. Namun, dalam
adalah “the perception of the extent to which im- menguji collaboration technology tidak
portant others think that the individual should use dibicarakan mengenai karakteristik yang melekat
the target system.” (Taylor and Todd 1995;
pada teknologinya, namun lebih pada karakteristik
Venkatesh and Davis 2000).
pengguna dan pengalamannya. Hal ini sesuai
Berikut ini, pada Gambar 1, adalah hubungan dengan pendapat Orlikowski (2000) berikut ini.
empat variabel dari TAM. “In examining the characteristics of Collaboration
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Den- Technology, we cannot speak of the characteris-
nis et al. (2001); Venkatesh et al. (2003), diperoleh tics inherent in the technology, but rather the char-
gambaran bahwa untuk pertanyaan acteristics as used and experienced by the users—
“Why do people choose to accept, adopt, and use that is, not the available technology characteris-
Collaboration Technology? Assuming that the tics, but the technology characteristics experienced
choice is voluntary, people adopt Collaboration by the users. For simplicity, we will refer to these
Technology—or any technology—because they be- as technology characteristics, keeping in mind that
lieve it will be useful in improving the effectiveness, the term refers to the technology characteristics as
efficiency, and/or personal satisfaction of perform- experienced by the users.”
ing some task.” Pada penelitian yang lebih spesifik

Gambar 1. Technology Acceptance Model

Perceived usefulness

Attitude toward Technology use


using technology
Perc eived ease of use

Subjective norm

Davis, F. D. “Perceived Usefulness, Perceiv ed Ease of Use,


and User Acceptance of Information Technology,
” MIS Quarterl,y 13 (3), 1989, pp. 319-339.

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari. Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik... 171
karakteristik collaboration technology merupakan (1987), “the ability of the medium to transmit mul-
faktor penentu dari konstruk TAM yaitu perceived tiple cues (e.g., vocal inflection, gestures), imme-
usefulness, perceived ease of use, dan attitude. diacy of feedback, language variety, and the per-
Dari hasil penelitian yang dikemukakan oleh Den- sonal focus of the technology”. Teknologi dapat
nis et al. (2003), diperoleh bahwa: meningkatkan media richness yang memungkinkan
“Examine three of the more important theories that bagi pengguna untuk melakukan komunikasi dengan
have shaped the choice of collaboration technolo- lebih cepat dan untuk pemahaman ganda yang baik
gies in general: social presence theory, media rich- atau pesan yang tidak jelas dan memberikan kepastian
ness theory (and its descendents such as channel untuk keluaran yang baik (misalnya, efisiensi,
expansion theory), and the task closure model to
efektivitas, dan kepuasan) pada tugas yang tidak
develop four specific technology characteristics—
social presence, media richness, immediacy, and jelas.
concurrency—that are expected to influence col- Menurut Dennis. et al. (2003), dampak media
laboration technology use operating through the richness mengikuti pola yang sama seperti social
TAM constructs.” presence. Dengan kondisi yang sama (ketidakpastian
yang tinggi), penggunaan collaboration technology
2.3.1 “Social Presence”
memberikan media richness yang tinggi sehingga
Teori social presence menyatakan bahwa collabo- lebih efektif dan efisien, dan kepastian untuk kepuasan
ration technology berbeda dalam kemampuan yang lebih besar.
memengaruhi psikologis penggunanya (Short, Wil-
liams, and Christie 1976). Collaboration technol- 2.3.3 “Immediacy of Communication”
ogy membawa social presence yang tinggi pada
Immediacy of communication berarti tingkat
lingkungan sosial dan juga lingkungan personal dalam
komunikasi. Social presence dipengaruhi oleh yang memungkinkan pengguna collaboration tech-
kemampuan teknologi dalam mengirimkan isyarat nology untuk lebih cepat berkomunikasi dengan yang
non-word (misalnya, voice inflection) dan isyarat lain (Rice 1987; Straub dan Karahanna 1998). Lebih
non-verbal (misalnya, gesture, ekspresi muka). lanjut, Straub dan Karahanna (1998) mengemukakan
Lebih lanjut, Short et al. (1976) menyatakan zzz“the task closure model of media selection argues
“Face-to-face communication imparts the most that people choose to use collaboration technologies
social presence, followed by in order by technolo- based on the ability to reach their communication
gies that provide both audio and video communi- partner and complete the task at hand.”
cation, those that provide only audio communica- Walaupun untuk pertemuan face-to-face atau
tion, and those that provide only text communica- percakapan telepon, barangkali, terasa lebih besar
tion.” kesadaran sosialnya atau lebih besar kemampuan
Social presence merupakan fenomena yang medianya, juga memerlukan komunikasi yang sesuai,
bersumber dari pengalaman, di mana hal itu tepat di mana kedua kelompok harus berada pada waktu
bagi user dengan level penerimaan yang berbeda yang sama.
atas social presence dengan teknologi yang Lebih lanjut, Reinsch and Beswick (1990)
tergantung pada situasi. mengungkapkan
2.3.2 “Media Richness” “Leaner technologies such as voice-mail and e-mail
offer the ability to communicate asynchronously so
Teori media richness mengemukakan bahwa that even if parties are not readily available, commu-
collaboration technology berbeda-beda nication may occur and may often prove a faster way
pengaruhnya, yang didefinisikan sebagai to complete a task rather than attempting to find a
kemampuan media untuk mengubah informasi shared time to communicate.”
menjadi pemahaman dalam sebuah interval waktu. 2.3.4 “Concurrency”
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi
kemampuan media, sebagaimana dikemukakan oleh Concurrency adalah kemampuan collabora-
Daft and Lengel (1986); Daft, Lengel, dan Trevino tion technology yang memungkinkan pengguna

172 M EDIATOR, Vol. 6 No.2 Desember 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

untuk melakukan kegiatan lain yang terjadi melakukan interaksi dengan internet. Jaringan
bersama-sama saat menggunakan teknologi. internet telah menjadi pelopor terjadinya revolusi
Sebagai contoh, “one can simultaneously engage teknologi yang ditandai dengan:
in multiple separate ‘chat’ sessions or chat while (1) Hilangnya batas pemisah antara perangkat
also using e-mail, talking on the telephone or komputer dengan peralatan komunikasi, seperti
doing other work” (Waskul and Douglass, 1997; telepon, radio, satelit, dan gelombang mikro
Censer, 2003). lainnya.
Sama halnya dengan immediacy, concurrency (2) Komunikasi data berupa teks, suara, dan
mengharuskan teknologi memunyai kemampuan gambar hampir tidak ada bedanya lagi. Semua
untuk mendukung penggunaannya bersama model data tersebut dapat diproses dengan
dengan teknologi lainnya. Pengguna harus cepat.
memunyai skill dan keinginan untuk (3) Biaya komunikasi antarkomputer yang
menggunakannya secara bersamaan ketika ia tersambung secara lokal, nasional, regional,
sedang mengerjakan pekerjaan lainnya. dan internasional tampak sama (Oetomo, 2002).
2.4 Karakteristik Pekerjaan Hanya dengan menggunakan mesin pencari,
seperti Google, user di seluruh dunia mempunyai
Pekerjaan dikenal sebagai faktor penting yang
akses yang mudah atas bermacam-macam
memengaruhi hasil dan kepuasan (Dennis et al., 1988,
informasi. Informasi yang dapat diakses pun bisa
2001; Fjermestad and Hiltz , 1998; 2000, Zigurs dan
berupa teks, grafik, suara, atau video. Jaringan
Buckland 1998), di mana terdapat berbagai macam
internet ini juga dapat digunakan sebagai media
cara agar dapat menguji dan mendeskripsikannya
konferensi di mana sejumlah orang melakukan
(Daft and Lengel, 1986; McGrath, 1981; Zigurs and
diskusi tanpa harus bertatap muka secara langsung
Buckland, 1998). Banyak penelitian yang telah
satu dengan lainnya, tetapi hanya melalui layar
mengujinya, menghasilkan pengujian atas pekerjaan
komputer pribadi masing-masing.
atau karakteristik pekerjaan yang spesifik berkaitan
Jenis layanan pada jaringan internet
dengan collaboration technology dalam penelitian
mengalami perkembangan yang sangat pesat pada
(misalnya ketidakjelasan, kompleksitas, dan
beberapa tahun terakhir ini. Konsekuensinya,
sebagainya). Dennis et al. (2003) memutuskan untuk
makin banyak sumber informasi yang dapat
memilih satu karakteristik kegiatan yang dirasa
diakses secara on-line sehingga pencarian
relevan untuk penelitian collaboration technology,
informasi menjadi mudah jika tanpa program bantu
yaitu mobility.
tertentu. Pada dasarnya, internet memberikan
The mobility of a user is the extent to which the tasks
performed by that user require him or her to be
layanan yang meliputi electronic mail (e-mail),
away from his or her work environment—i.e., to be USENET, newsgroup, file transfer protocol (FTP),
mobile and out of the office. Highly mobile users will telnet, buletin board service, WWW (World Wide
be more efficient and effective when they have access Web), internet telephony, dan internet fax
to collaboration technologies designed to support (Oetomo, 2002). Sementara, Laudon dan Laudon
mobile users (Dennis, et al., 2003). (2004) dan www.wikipedia.org (2005) menyatakan
Peningkatan efisiensi dan efektifitas bahwa jenis layanan internet meliputi e-mail,
menghasilkan persepsi yang positif dalam kegunaan usenet newsgroups, LISTSERVs, chatting, telnet,
dan kemudahan penggunaan. FTP and World Wide Web.

2.5 “Internet Content Filter” 2.5.2 “Content Filter”

2.5.1 Sejarah Internet Suatu unsur penting dalam mengadopsi


inovasi teknologi informasi yang dirasakan adalah
Internet adalah salah satu penemuan terbesar kegunaannya (Moore and Benbasat, 1991). Lebih
sepanjang zaman. Hampir setiap saat seseorang lanjut, Agarwal dan Karahanna (2000) mengatakan

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari. Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik... 173
bahwa persepsi kemampuan menjelaskan 48% ware memberi kemampuan untuk mengendalikan
tentang perbedaan niat dalam tingkah laku untuk materi, menghalangi websites dan men-set up pass-
mengadopsi teknologi. word. Dalam www.wikipedia.org (2005) disebutkan
Terdapat berbagai kemampuan yang dimiliki definisi internet content filters adalah
oleh internet content filter, yaitu sebagai berikut: is a piece of software, controlled by some authority
1. Filtering Capabilities (such as government or parents), that filters by
Filter Categories, Editable Filter Lists, Chat keyword or blocks by URL what a web browser
Filtering, Chat Monitoring, Chat Blocking, will display, usually for the benefit of children. There
Newsgroup Blocking, IM Port Blocking, Peer- may be a many criteria for which the filter works,
to-Peer (P2P) Blocking, FTP Blocking, pornography, alternative lifestyles (homosexuality,
Customizable Port Blocking, E-mail Filter adultery) and others.
ing, E-mail Blocking, Predator Blocking, Jasa seperti e-mail filtering, popup blocking,
Popup Blocking, Personal Information Block dan chat room monitoring hanya sebagian dari
ing, tools yang tersedia pada internet filtering soft-
2. Reporting Capabilites ware saat ini. Banyak yang dirancang untuk
Remote Reporting, Notification Alerts by E- melindungi dan menetralkan taktik dari perusahaan
mail, Log Reports Sent by E-mail, Summary
pornografi online yang agresif.
History Reporting, Detailed History Report
ing, Graphical Reporting, Logging of Security Dengan sangat banyaknya pilihan internet fil-
Violations tering software yang tersedia, penelitian dan
3. Management Capabilities memilih internet filter itu adalah hak seseorang
Individual User Profiles, Password Controls, yang dapat menjadi sangat kompleks. Sungguhpun
Remote Management, Stealth Options internet filtering software yang sempurna tidak
4. Other features ada di pasaran saat ini, ada sejumlah solusi besar
Immediate Overriding of Blocks, Warning, yang tergantung pada kebutuhan seseorang.
Not Just Blocking, Daily Time Limits, Negli Berikut ini terdapat beberapa hal yang
gible Surfing Time Impacts, Updated URL/
merupakan atribut terbaik dari internet filtering
Filtering Rules, Blocking Sensitivity Settings
(www.toptenreviews.com). software.
1. Easy of use? Is it easy to find the functions
Sejak internet semakin berkembang sekitar you are looking for? Is it easy customize the
tahun 1994, masyarakat telah kerasukan dengan filter settings?to customize the filter settings?
pornografi online yang dapat diperoleh dengan 2. Effective at filtering
mudah, adegan kekerasan, dan hate speech. 3. Filtering algorithm
Penerimaan publik atas material yang dirasakan 4. Activity reporting
5. Client-Server based
sangat berbahaya ini, telah mengantarkan
6. Foreign language filtering
Conggres Amerika membuat dua produk hukum, 7. Port filtering and blocking
yaitu Communications Decency Act (CDA), dan 8. Override capabilities
the Child On-line Protection Act (COPA) yang 9. Allow, warn, and block
diarahkan pada kriminalisasi isi internet yang di 10. Individual profiles
anggap berbahaya. Bersama dengan solusi 11. Notification capabilities
legislatif ini, industri software telah 12. Negligible response times
mengembangkan solusi teknologi sendiri, yang 13. Remote management
diberi nama content filtering software. 14. The correct use of internet filters in harmony
with parental controls can make the internet a
Content filters memungkinkan seseorang
safe and wonderful experience for the family
untuk mengatur akses yang dapat dilakukan. (www.toptenreviews.com).
Penerimaan terhadap content filter dipengaruhi
oleh keunggulan dalam mengatasi masalah di Berdasarkan uraian tersebut di atas, hendaknya
lingkungan mereka. Internet content filtering soft- dalam mengakses internet, seorang user

174 M EDIATOR, Vol. 6 No.2 Desember 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

memperhatikan atribut-atribut terbaik dari internet fil- 3.3 Populasi, Sampel, dan Metode
tering software agar terlindungi dari hal-hal yang Penarikan Sampel
tidak diinginkan. Selain itu, juga menjadi hak dari user
untuk memilih internet filtering software yang terbaik Populasi penelitian ini adalah remaja usia 15-
bagi dirinya dan juga orang-orang di sekitarnya. 19 tahun di Bandarlampung yang berjumlah 83.120
jiwa (sumber data BPS tahun 2004). Penetapan
3. Metode Penelitian lokasi penelitian ini didasari pertimbangan bahwa
dari aspek psikologi, rentang usia tersebut adalah
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan
rentang usia untuk mencari jatidiri. Pada rentang
Sesuai dengan tujuan penelitian, penelitian ini
usia tersebut, seseorang akan mudah dipengaruhi,
merupakan jenis penelitian explanatory
terutama melalui internet, di mana internet bersifat
(penjelasan). Dapat dikatakan demikian karena
sangat terbuka dan dapat diakses oleh siapa pun.
penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara
Kota Bandar Lampung terdiri dari 13
beberapa variabel dan menjelaskannya melalui
Kecamatan, sehingga untuk pemilihan sampel
pengujian hipotesis.
dilakukan dengan Multistage Cluster Random
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
Sampling (sampling dengan gugus banyak tahap).
pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif,
Untuk itu, dalam penentuan sampel dalam
prosesnya berawal dari teori, yang selanjutnya
penelitian ini dilakukan secara bertahap. Dengan
dengan menggunakan logika deduktif diturunkan
tingkat presisi 10 % dan dengan menggunakan
menjadi hipotesis penelitian yang disertai dengan
rumus Yamane (dalam Rahmat, 1987) maka dapat
pengukuran dan operasionalisasi konsep.
dihitung jumlah sampelnya sebagai berikut:
Selanjutnya dilakukan generalisasi yang bersandar
pada statistik, sehingga dapat diambil kesimpulan 83120
sebagai hasil dari temuan penelitian. n = ———— = 99,879 atau 100 responden
83120 (0,1)2 + 1
3.2 Operasionalisasi Variabel
Dari perhitungan, diperoleh bahwa besarnya
Adapun operasionalisasi dari variabel tersebut sampel (n) adalah 100 orang responden.
adalah pada Tabel 1.

Tabel 1. Operasionalisasi variabel


Variabel Dimensi Indikator Simbol
Social Presence Kemampuan teknologi dalam mengirimkan isyarat X1.1
Karakteristik non-word dan isyarat non-verbal
teknologi Media Richness Kemampuan media untuk mengubah informasi X1.2
menjadi pemahaman dalam sebuah interval waktu
Immediacy of tingkat yang memungkinkan pengguna X1.3
Communication collaboration technology untuk lebih cepat
berkomunikasi dengan yang lain
Concurrency Kemampuan yang memungkinkan pengguna X1.4
untuk melakukan kegiatan lain secara bersama-
sama saat menggunakan teknologi
Karakteristik Mobility Kemampuan dalam mendukung mobilitas user X2
pekerjaan
Penerapan Penerapan persepsi pemakaian internet content filters pada Y
collaboration collaboration internet public oleh user berupa dukungan yang
technology technology diperoleh dalam menjalankan aktivitas

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari. Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik... 175
Tabel 2. Uji Validitas dan Reliabilitas

No Hubungan R P Kterangan
1 X11 0,694 0,000 Valid
2 X12 0,604 0,000 Valid
3 X13 0,729 0,000 Valid
4 X14 0,747 0,000 Valid
5 X15 0,760 0,000 Valid
6 X16 0,738 0,000 Valid
7 X17 0,749 0,000 Valid
Alpha Cronbach = 0,8366 Reliabel
8 X21 0,705 0,000 Valid
9 X22 0,679 0,000 Valid
10 X23 0,685 0,000 Valid
11 X24 0,693 0,000 Valid
Alpha Cronbach = 0,6150 Reliabel
12 Y1 0,611 0,000 Valid
13 Y2 0,656 0,000 Valid
14 Y3 0,728 0,000 Valid
15 Y4 0,670 0,000 Valid
16 Y5 0,608
Alpha Cronbach = 0,6550 Reliabel

3.4 Sumber data dan Pengujian Kuesioner Keterangan:


Y = Penerapan collaboration technology
Sumber data didapat dari data primer dan data a = Intersep
sekunder. Untuk pengujian kuesioner yang b1, b2 = Koefisien regresi X1, X2
digunakan dilakukan uji validitas (kesahihan) dan X1 = Karakteristik teknologi
reliabilitas (keterandalan). Hasil pengujiannya X2 = Karakteristik pekerjaan
adalah sebagai berikut: e = Kesalahan pengganggu
Dari tabel 2, dapat diketahui bahwa
keseluruhan item yang digunakan dalam instrumen Dalam analisis, koefisien Determinasi (R2)
kuesioner valid dan reliabel. digunakan untuk mengetahui pengaruh secara
bersama-sama, sedangkan besar pengaruh secara
3.5 Teknik Analisis Data untuk Uji parsial berdasarkan pada koefisien regresi setiap
Hipotesis variabel. Penggunaan regresi linear berganda ini
dilengkapi pula dengan pemenuhan asumsi klasik,
Untuk menguji hipotesis, yaitu pengaruh yaitu multikolinearitas yang berdasarkan pada
secara serempak dan parsial variabel-variabel korelasi antarvariabel bebas dan Variance infla-
karakteristik teknologi dan karakteristik pekerjaan tion Factors (VIF), Autokorelasi yang berdasarkan
terhadap penerapan collaboration technology, pada koefisien Durbin Waston (d), Kenormalan
digunakan Regresi Linier Berganda, yang dengan memperhatikan distribusi normal standard,
dinyatakan sebagai berikut : serta uji heteroskedastisitas dengan
Y = a + b1X1 + b2X2 + e menggunakan metode Park. Keseluruhan kegiatan
analisis dilakukan dengan menggunakan

176 M EDIATOR, Vol. 6 No.2 Desember 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

Tabel 3. Uji Park dalam Pendektesian Heteroskedastisitas

No Independent bi P Keterangan
1 LnX1 -5.284 0.235 Homokedastisitas
2 LnX2 1.764 0.684 Homokedastisitas

Sumber: Data primer diolah

Statitistical Pakage For Social Science (SPSS) 4.2 Uji Homokedastisitas


versi 10.01 tahun 2000. dan Heteroskedastisitas
Uji asumsi klasik yang kedua adalah
4. Hasil dan Pembahasan homokedastisitas. Homokedastisitas terjadi ketika
Pemenuhan Asumsi Klasik varians variabel dalam model tidak sama (konstan).
Terdapat beberapa metode untuk uji
4.1 Uji Multikolinearitas heteroskedastisitas, yaitu: korelasi ranking
Pendektesian adanya gejala multikol dapat Spearman, Uji Glesjer, dan uji Park (Gujarati,1991).
dilakukan dengan metode Variance Inflation Fac- Dengan menggunakan uji Park diperoleh hasil
tors (VIF). VIF merupakan indikator atas efek dari sepertti tampak pada Tabel 3.
prediktor lain yang dihitung dengan 1/R2i . Semakin Sesuai dengan hasil pengujian sebagaimana
besar koefisien VIF menunjukkan bahwa variabel terdapat pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa
bebas yang dimaksud adalah multikol. Batasan variabel-variabel bebas yang dinyatakan dalam
yang digunakan untuk menentukan adanya model adalah terbebas dari heteroskedastisitas
multikol dengan pendekatan VIF adalah < 10. Hasil atau memenuhi homoskedastisitas.
analisis menunjukkan bahwa VIF untuk X1 dan
4.3 Uji Normalitas
X2, masing-masing sebesar 1,230. Dengan
demikian, melalui pendekatan ini, variabel-variabel Pengujian normalitas dilakukan dengan
bebas yang dimaksud keseluruhannya terbebas mengamati Charts Histogram. dalam distribusi nor-
dari multikol. mal (rata-rata = 0 dan standard deviasi = 1).

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

No Independent variable bi r partial t h it P Keputusan thd Ho


1 Konstanta 10,899 - - - -
2 X1 0,178 0,295 3,041 0,003 ditolak
3 X2 0,301 0,317 3,289 0,001 ditolak

R = 0,517 R Square = 0,267 R Square Adj = 0,252


Durbin-Watson= 1,856 F hitung = 17,652 p = 0,000
Persamaan: Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + e
Y= 10,899 + (0,178X1)+(0,301X2) + 2,512

Sumber: Data primer diolah

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari. Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik... 177
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa untuk terhadap penerapan collaboration technol-
nilai rata-rata = 0,00 sedangkan standar deviasi = ogy adalah sebesar (b2 ) = 0,317, dengan t
0,99. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hit=3,289 dan signifikansi (p) = 0,001.
untuk distribusi yang terbentuk adalah mendekati Keputusan: Ho ditolak. Dengan kata lain
normal. terdapat pengaruh yang signifikan variabel
Hasil analisis regresi linear berganda dapat karakteristik pekerjaan terhadap penerapan
dilihat pada Tabel 4. collaboration technology.
Keterangan : Berdasarkan penjelasan sebagaimana dapat
X1 = Karakteristik teknologi dilihat pada Tabel 4, maka dapat dikatakan bahwa
X2 = Karakteristik pekerjaan di antara ke dua variabel bebas tersebut yang
Y = Penerapan collaboration technology mempunyai pengaruh dominan terhadap
penerapan collaboration technology adalah
4.4 Pengaruh Simultan variabel karakteristik pekerjaan, dengan nilai r par-
tial sebesar 0,317, dengan t hit=3,289 dan p=0,001,
Dari Tabel 4, di atas dapat diketahui bahwa
karena memiliki koefisien regresi terbesar.
koefisien korelasi berganda (R) = 0,517, dengan
nilai Fhitung = 17,652, dan probabilitas (p)=0,000. Hal 4.6 Pembahasan
ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
signifikan antara variabel karakteristik teknologi
variabel karakteristik teknologi dan karakteristik
dan karakteristik pekerjaan terhadap keputusan
pekerjaan berpengaruh terhadap penerapan col-
manajemen. Dari hasil analisis, dapat pula diketahui
laboration technology. Adanya pengaruh dari
koefisien Determinan berganda yang disesuaikan
masing-masing variabel-variabel terhadap
(R Square Adjusted = 0,252). Dengan demikian,
penerapan collaboration technology menguatkan
kemampuan kedua variabel bebas untuk
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ho et al.
menjelaskan variabel penerapan collaboration
(2003). Dijelaskan pula oleh Ho et. al (2003), dalam
technology adalah sebesar 25,2%, sedangkan
hasil temuannya bahwa:
sisanya 74,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang
User have little preferences to censor and restrict
tidak diteliti. the internet content by legislation. There can be
4.5 Pengaruh Partial two reasons. First, though the amount of objec-
tionable material is not small, the amount of useful
Untuk mencapai tujuan kedua, yaitu and valuable content from the web is very huge.
menjelaskan pengaruh antara variabel karakteristik The desire for free and convenient information gets
teknologi dan karakteristik pekerjaan secara parsial over the need for clean and pleasant internet trav-
els. Second, the internet penetrates into our daily
terhadap penerapan collaboration technology, life. People read newspaper and shop online ev-
maka dilakukan identifikasi terhadap besar eryday. It is reasonable that they do not want their
pengaruh dari masing-masing variabel. life to be interrupted by legislation.
Berdasarkan hasil uji statistik dapat diketahui
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahwa secara parsial, besarnya pengaruh adalah
karakteristik pekerjaan berpengaruh dominan
sebagai berikut:
terhadap penerapan collaboration technology. Hal
(1) Pengaruh variabel karakteristik teknologi (X1)
ini sesuai dengan data dari hasil penelitian empiris
terhadap penerapan collaboration technology
yang menyatakan bahwa sebagian besar responden
adalah sebesar (b1) = 0,295, dengan t hit= -
(51 persen) belum menerapkan penggunaan internet
3,041 dan signifikansi (p) = 0,003. Keputusan:
yang dilengkapi dengan ICF. Selain itu, sesuai pula
Ho ditolak atau terdapat pengaruh yang
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Den-
signifikan variabel karakteristik teknologi
nis et al. (2003) yang memutuskan bahwa satu
terhadap penerapan collaboration technology.
karakteristik kegiatan yang dirasa relevan untuk
(2) Pengaruh variabel karakteristik pekerjaan (X2)

178 M EDIATOR, Vol. 6 No.2 Desember 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

collaboration technology, adalah mobility. pekerjaan terhadap keputusan manajemen.


The mobility of a user is the extent to which the Dari hasil analisis, dapat pula diketahui bahwa
tasks performed by that user require him or her to koefisien Determinan berganda yang
be away from his or her work environment—i.e., disesuaikan (R Square Adjusted) = 0,252.
to be mobile and out of the office. Highly mobile
users will be more efficient and effective when they
Dengan demikian, kemampuan dari kedua
have access to collaboration technologies designed variabel bebas untuk menjelaskan variabel
to support mobile users. penerapan collaboration technology adalah
sebesar 25,2%, sedangkan sisanya 74,8%
Selain hal tersebut di atas, keinginan untuk dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
melakukan menggunakan ICF juga dikarenakan diteliti.
banyaknya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi (3) Berdasarkan hasil uji statistik, dapat diketahui
pada saat menggunakan internet. Sebagaimana bahwa secara parsial besarnya pengaruh
dilansir dalam www.wikipedia.org (2005) bahwa adalah sebagai berikut:
Brandon Vedas meninggal dunia akibat pemakaian (a) Pengaruh variabel karakteristik teknologi
narkotik yang melampaui batas setelah teman- (X1) terhadap penerapan collaboration
teman chatting IRCnya memberi semangat. Shawn technology adalah sebesar (b1) = 0,295,
Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan dengan t hit= -3,041 dan signifikansi (p) =
permainan online, Everquest. Brandes ditikam 0,003. Keputusan: Ho ditolak atau
bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwes setelah
terdapat pengaruh yang signifikan
menjawab iklan dalam internet.
variabel karakteristik teknologi terhadap
Internet juga semakin banyak digunakan di
penerapan collaboration technology.
tempat umum. Beberapa tempat umum yang
(b) Pengaruh variabel karakteristik pekerjaan
menyediakan layanan internet, termasuk
(X2) terhadap penerapan collaboration
perpustakaan dan internet cafe/warnet (juga
technology adalah sebesar (b2 ) = 0,317,
disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat yang
dengan t hit=3,289 dan signifikansi (p) =
menyediakan pusat akses internet, seperti kios
0,001. Keputusan: Ho ditolak. Dengan
internet, public access terminal, dan telepon web.
kata lain, terdapat pengaruh yang
Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses
signifikan variabel karakteristik pekerjaan
wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu
terhadap penerapan collaboration tech-
membawa laptop (notebook), atau PDA, yang
nology.
mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan
akses internet. Selain itu, dapat dikatakan bahwa di antara ke
dua variabel bebas tersebut yang mempunyai
5. Penutup pengaruh dominan terhadap penerapan collabo-
ration technology adalah variabel karakteristik
5.1 Kesimpulan pekerjaan dengan nilai r partial sebesar 0,317,
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dengan t hit=3,289 dan p=0,001, karena memiliki
kesimpulan sebagai berikut: koefisien regresi terbesar.

(1) Untuk pengujian asumsi klasiknya telah 5.2. Saran


terpenuhi semua. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapat
(2) Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui direkomendasikan saran sebagai berikut:
bahwa koefisien korelasi berganda (R) = (1) Masih perlu dilakukan sosialisasi penggunaan
0,517 dengan nilai F hitung = 17,652 dan ICF.
probabilitas (p)=0,000, yang berarti terdapat (2) Diwajibkannya penggunaan internet content
hubungan signifikan antara variabel filters di tempat-tempat umum yang terhubung
karakteristik teknologi dan karakteristik dengan internet, misalnya di warnet, kafe

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari. Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik... 179
internet, dan perpustakaan, oleh pemerintah. Dennis, A.R., Kinney, S.T., and Hung, Y. C. 1999.
(3) Pemerintah perlu merumuskan dalam undang- “Gender Differences in the Effects of Media
undang mengenai kejahatan internet. Hal ini Richness,” Small Group Research, 30 (4). 405-
berkaitan dengan keamanan dalam 437.
penggunaan internet oleh web surfers.
Dennis, A.R., and Reinicke, B. 2004 “Beta Versus
(4) Perlu dilakukan pengkajian yang mendalam
VHS and the Acceptance of Electronic Brain-
terutama yang mengkaji sikap dalam
storming Technology,” MIS Quarterly (in
penggunaan collaboration technology dan
press).
penerapannya.
Dennis, A.R., Wixom, B.J., and Vandenberg, R.J.
2001. “Understanding Fit and Appropriation
Daftar Pustaka Effects in Group Support Systems via Meta-
Analysis,” MIS Quarterly, 25 (2). pp. 167-197.
Daftar Buku dan Jurnal DeSanctis, G., and Gallupe, R.B. 1987. “A Founda-
Adams, D.A., Nelson, R.R., and Todd, P. A. 1992 tion for the Study of Group Decision Support
“Perceived usefulness, ease of use, and us- Systems,” Management Science, 33 (5). pp.
age of information technology: A replication,” 589-609.
MIS Quarterly, 16 (2). pp. 227-247. DeSanctis, G., and Poole, M.S. 1994. “Capturing
Agarwal, Ritu and Karahanna, E. 2000. “Time Flies the Complexity in Advanced Technology Use:
When You’re Having Fun : Cognitive Absorp- Adaptive Structuration Theory,” Organiza-
tion and Beliefs About Information Technol- tion Science, 5 (2). pp. 121-147.
ogy Usage,” MIS Quarterly, 24 (4): 665-694. Eden, C., and Ackerman, F. 2001. “Group Decision
BPS. 2005. “Kota Bandar Lampung dalam Angka and Negotiation in Strategy Making,” Group
2004/2005.” Bandar Lampung; BPS dan Decision and Negotiation, 10 (2). pp. 119-140.
Bappeda Kota Bandar Lampung. Fulk, J., and Boyd, B. 1991. “Emerging Theories of
Davis, F. D. 1989. “Perceived Usefulness, Per- Communication in Organizations,” Journal of
ceived Ease of Use, and User Acceptance of Management, 17 (2). pp. 407-446.
Information Technology,” MIS Quarterly, 13 Fulk, J., Steinfield, C., Schmitz, J., and Power, J.
(3). pp. 319-339. 1987. “A Social Information Processing Model
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., and Warshaw, P. R. of Media Use in Organizations,” Communi-
1989, “User Acceptance of Computer Tech- cation Research, 14 (5). pp. 529 552.
nology: A Comparison of Two Theoretical Gattiker U. E., and Kelley, H. 1999. “Morality and
Models,” Management Science, 35 (8). pp. Computers: Attitudes and Differences in Moral
982-1002. Judgments,” Information Systems Research,
Dennis, A.R., and Garfield, M.J. 2003. “The Adop- 10 (3): 233-254.
tion and Use of GSS in Project Teams: Toward Gujarati, Damodar 1991 Basic Econometrics. Sec-
More Participative Processes and Outcomes,” ond Edition, McGraw Hill International Edi-
MIS Quarterly, 27 (2), June. pp. 289-323. tors, Singapore.
Dennis, A.R., George, J.F., Jessup, L.M., Ho, Susanna S.Y. et al., 2003. “Acceptance of
Nunamaker, J.F., and Vogel, D.R.1988. “Infor- Internet Content filters: An Empirical Study,”
mation Technology to Support Electronic International Journal of Information Tech-
Meetings,” MIS Quarterly, 12 (4). pp. 591-624. nology & Decision Making, 2 (3): 477-496.

180 M EDIATOR, Vol. 6 No.2 Desember 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

Hu, P.J., Chau, P.Y.K., Sheng, O.R.L., and Tam, K.Y. stituting Structures: A Practice Lens for
1999. “Examining the TechnologyAcceptance Studying Technology in Organizations,” Or-
Model Using Physician Acceptance of ganization Science, 11 (4). pp. 404-428.
Telemedicine Technology,” Journal of Manage-
Reinsch, N.L., and Beswick, R. 1990. “Voice Mail
ment Information Systems, 16 (2). pp. 91- 112.
Versus Conventional Channels: A Cost Mini-
Huber, G. 1983. “Cognitive Style as a Basis for MIS mization Analysis of Individuals’ Prefer-
and DSS Designs: Much Ado About Nothing?” ences,” Academy of Management Journal,
Management Science, 29 (5). pp. 567-579. 33 (4). pp. 801–816.
Laudon, Kenneth C., and Laudon, Jane P. 2004. Rice, R.E.1987. “Computer-Mediated Communica-
Management Information Systems: Manag- tions and Organizational Innovation,” Jour-
ing the Digital Firm. Eight Edition. New Jer- nal of Communication, 37 (4). pp. 65–94.
sey: Pearson Education, Inc.
Rice, R.E., and Shook, D. 1990. “Relationships of
Malhotra, N. K., 1999. Marketing Research. 2 rd Job Categories and Organizational Levels to
Ed. New Jersey: Prentoce–Hall Inc. Use of Communication Channels, Including
Maseleno, Andino, 2003. Kamus Istilah Komputer Electronic Mail: A Meta-analysis and Exten-
dan Informatika. Yogyakarta: Ilmu sion,” Journal of Management Studies, 27
Komputer.com. (2). pp. 195-229.

McGrath, J.E. 1984. Groups: Interaction and Per- Schmitz, J., and Fulk, J. 1991. “Organizational Col-
formance. Prentice Hall, Englewood, NJ. leagues, Information Richness, and Electronic
Mail: A Test of the Social Influence Model of
McGrath, J.E. 1991. “Time, Interaction, and Perfor- Technology Use,” Communication Re-
mance (TIP): A Theory of Groups,” Small search, 18 (4). pp. 487 523.
Group Research, 22 (2). pp. 147-174.
Short, J., Williams, E., and Christie, B. 1976, The
Moore, G. C. and Benbasat, I. 1991. “Development Social Psychology of Telecommunications.
of an Instrument to Measure the Perceptions John Wiley, London.
of Adopting an Information Technology In-
novation,” Information Systems Research, 2 Sproull, L., and Kiesler, S. 1986. “Reducing Social
(3): 199-222. Context Cues: Electronic Mail in Organiza-
tional Communication,” Management Sci-
Nunamaker, J.F., Jr., Dennis, A.R., Valacich, J.S., Vogel, ence, 32 (11). pp. 1492-1512.
D.R., and George, J.F. 1991. “Electronic Meeting
Straub, D.W., and Karahanna, E. 1998. “Knowl-
Systems to Support Group Work,” Communi-
cations of the ACM, 34 (7). pp. 40-61. edge Worker Communications and Recipient
Availability” Toward a Task Closure Expla-
Nunberg, G.. 2001. “The Internet Filter Force, The nation of Media Choice,” Organizational
American Prospect,” 12 (1). Science, 9 (2). pp. 160-175.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. e-Education: Straub, D., Limayem, M., and Karahanna, E. 1995.
Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet “Measuring System Usage: Implications for
Pendidikan. Yogyakarta : ANDI. IS Theory Testing,” Management Science,
Olson, G.M., and Olson, J.R. 1991 “User-Centered 41 (8). pp. 1328-1342.
Design of Collaboration Technology,” Jour- Taylor, S., and Todd, P.A. 1995. “Understanding
nal of Organizational Computing and Elec- Information Technology Usage: A Test of
tronic Commerce, 1 (1). pp. 61-83. Competing Models,” Information Systems
Orlikowski, W. 2000 “Using Technology and Con- Research, 6 (4). pp. 144-176.

Dhanik Sulistyarini dan Baroroh Lestari. Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik... 181
Venkatesh, V. 2000. “Determinants of Perceived
Venkatesh, V., Morris, M.G., Davis, G.B., and Davis,
Ease of Use: Integrating Perceived Behavioral
F.D. 2003. “User Acceptance of Information
Control, Computer Anxiety and Enjoyment
Technology: Toward A Unified View,” MIS
into the Technology Acceptance Model,” In-
Quarterly, 27 (3), September. pp. 425-478.
formation Systems Research, 11 (4). pp. 342-
365. Wahana Komputer Semarang dan Penerbit ANDI
Yogyakarta, 2002. Kamus Lengkap Dunia
Venkatesh, V., and Davis, F.D. 1996. “A Model of
Komputer. Yogyakarta: ANDI Offset.
the Antecedents of Perceived Ease of Use:
Development and Test,” Decision Sciences,
27 (3), pp. 451-481.
Venkatesh, V., and Davis, F.D. 2000. “A Theoreti-
cal Extension of the Technology Acceptance B. Daftar Alamat Internet
Model: Four Longitudinal Field Studies,”
Management Science, 45 (2). pp. 186-204. www.internetbusinessnews.com
Venkatesh, V., and Morris, M.G. 2000. “Why Don’t
www.toptenreviews.com
Men Ever Stop to Ask For Directions? Gen-
der, Social Influence, and Their Role in Tech-
www.wikipedia.org
nology Acceptance and Usage Behavior,” MIS
Quarterly, 24 (1). pp. 115-139.

182 M EDIATOR, Vol. 6 No.2 Desember 2005

Anda mungkin juga menyukai