id
Mulai
Operasionalisasi Variabel
Desain Kuesioner
Alat Ukur
commit to user
32
library.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
Radar Diagram
Kriteria Tekno-Ekonomi
Model Tekno-Ekonomi
Selesai
B. Studi Literatur
Tahap studi literatur diperlukan sebagai penunjang dalam menyelesaikan masalah
yang diangkat dalam penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan membaca dan
memahami teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Sumber dari bacaan diperoleh
dari jurnal, artikel, maupun buku. Dari tahap studi literatur ini diperoleh bahwa metode
Analisis Tekno-Ekonomi merupakan metode yang banyak digunakan dalam literatur
untuk memberikan justifikasi investasi pengembangan teknologi dan biaya
implementasi yang menjadi perhatian baik perusahaan maupun pemangku kepentingan
(stakeholder). Tahap studi literatur yang lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui state
of the art penggunaan metode Analisis Tekno-Ekonomi dalam mengukur kelayakan
penerapan teknologi pada sistem ketertelusuran produk.
C. Perumusan Masalah
Tahap selanjutnya setelah melakukan studi literatur dan studi objek kajian yaitu
tahap penentuan perumusan masalah, tujuan penelitian dan batasan penelitian.
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana melakukan pengukuran
kinerja penerapan ketertelusuran pada proses bisnis buah melon, bagaimana membuat
alat ukur yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur tingkat capaian penerapan
ketertelusuran dan bagaimana melakukan analisis tekno-ekonomi penerapan
ketertelusuran pada proses bisnis buah melon.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengukur kinerja penerapan teknologi
ketertelusuran pada proses bisnis buah melon, membuat alat ukur yang digunakan
sebagai acuan untuk mengukur tingkat capaian penerapan teknologi ketertelusuran dan
melakukan analisis tekno-ekonomi dari commit
penerapan teknologi ketertelusuran buah melon.
to user
library.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
E. Batasan Masalah
Batasan masalah yang dipakai yaitu penelitian ini dilakukan di dua kriteria
perusahaan yaitu perusahaan ekspor (trader) yang telah menerapkan ketertelusuran dan
perusahaan ekspor (trader) yang belum menerapkan ketertelusuran dan objek kajian
dalam penelitian ini yaitu proses bisnis buah melon.
F. Manfaat Penelitian
Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan batasan masalah adalah
penentuan manfaat penelitian. Manfaat penelitian dari penelitian ini dapat dilihat dari
dua sisi yaitu sisi teoritis dan sisi praktis. Secara teoritis manfaat dari penelitian ini
mengintegrasikan pendekatan konsep adopsi teknologi dengan pengukuran kinerja.
Penelitian ini juga bermanfaat dalam mengembangkan model pengukuran kinerja adopsi
teknologi yang mempertimbangkan konsep manfaat dan biaya berdasarkan Analisis
Tekno-Ekonomi. Model yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
alternatif dalam penerapan teknologi pada ketertelusuran.
Manfaat praktis pada penelitian terbagi dalam 2 (dua) aspek yaitu bagi perusahaan
dan bagi penyedia jasa teknologi pendukung ketertelusuran. Bagi perusahaan, penelitian
ini bermanfaat sebagai acuan untuk penerapan teknologi terutama pada perusahaan yang
akan mengimplementasikan teknologi untuk sistem ketertelusuran produk. Sedangkan
bagi penyedia jasa teknologi pendukung ketertelusuran, penelitian ini bermanfaat
sebagai media untuk memfasilitasi perusahaan yang akan mengimplementasikan
teknologi untuk system ketertelusuran produknya.
penelitian ini yaitu model technology, organization, and environment framework (TOE
framework). Model ini mengidentifikasi tiga aspek dari adopsi teknologi di tingkat
perusahaan. Tiga aspek tersebut yaitu teknologi, organisasi dan lingkungan. Pada
penelitian ini dikhususkan pada aspek teknologi. Lebih lanjut, Sharif (2012)
memberikan kerangka teknik pengukuran kesiapan adopsi teknologi. Teknik
pengukuran adopsi teknologi didasarkan pada empat komponen yaitu technoware,
humanware, infoware dan orgaware (THIO). Identifikasi model adopsi teknologi secara
keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Pengukuran Nilai
Model Alat Ukur Adopsi Koefisien Kontribusi
Sharif (2012) Teknologi (THIO Teknologi (TCC)
Component) (Abdullah Arifianto,
2011)
2. Operasionalisasi Variabel
Opersional variabel berisi semua kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data
empiris-kuantitatif mengenai variabel yang digunakan dan merupakan spesifikasi
mengenai apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukurnya. Variabel input
dalam penelitian ini didasarkan pada empat komponen teknologi yang diperoleh dari
hasil identifikasi model adopsi teknologi. Variabel input terdiri dari technoware,
humanware, infoware dan orgaware (THIO).
3. Desain Kuesioner
Desain kuesioner bertujuan untuk mengatur alur pertanyaan dalam kuesioner mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir. commit
Pembuatan desain kuesioner bertujuan untuk
to user
library.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
kuesioner juga dilakukan di PT. Alamanda Sejati Utama pada tanggal 8-10 Agustus
2017.
Radar diagram dibuat sesuai dengan nilai TCC yang diperoleh dari perhitungan yang
dilakukan pada tahap sebelumnya. Dari penyajian radar diagram dapat dilihat
komponen yang memiliki nilai rendah. Selain itu dapat pula diketahui selisih nilai dari
setiap komponen teknologi.
I. Penyusunan Model Analisis Tekno-Ekonomi Penerapan Teknologi
Ketertelusuran
Pada tahap penyusunan model analisis tekno-ekonomi ini terdiri dari beberapa
langkah yaitu kriteria tekno-ekonomi, benefit cost ratio (B/C ratio) dan model tekno-
ekonomi.
1. Kriteria Tekno-Ekonomi
Kriteria tekno-ekonomi terdiri dari justifikasi investasi dan identifikasi investasi.
Justifikasi investasi dilakukan dengan membandingkan nilai komponen teknologi tiap
proses dari kedua perusahaan. Hasil dari justifikasi investasi berupa keputusan pada
komponen apa dan proses mana yang perlu dilakukan investasi. Identifikasi investasi
bertujuan untuk menentukan investasi apa yang diperlukan oleh perusahaan ketika akan
mengimplementasikan teknologi barcode. Identifikasi investasi didasarkan pada
investasi yang dimiliki oleh perusahaan yang belum mengimplementasikan teknologi
barcode dan investasi yang dimiliki oleh perusahaan yang telah mengimplementasikan
barcode.
2. Benefit Cost Rasio (B/C Ratio)
Benefit cost ratio mempertimbangkan 2 kriteria utama tekno-ekonomi yaitu manfaat
(benefit) dan biaya (cost). Jika B/C ratio > 1 maka usulan investasi dinyatakan
layak/feasible.
3. Model Tekno-Ekonomi
Model tekno-ekonomi dibangun setelah mendapatkan nilai benefit cost rasio, model
ini menghasilkan kriteria yang harus dipenuhi ketika akan melakukan penerapan
teknologi ketertelusuran pada produk hortikultura khususnya buah melon.
J. Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan proses analisis dan intepretasi hasil dari pengolahan data
yang telah dilakukan. Analisis dan intepretasi hasil dilakukan terhadap hasil pengolahan
data. commit to user
library.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
commit to user