Anda di halaman 1dari 9

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam
menyelesaikan penelitian. Metode penelitian dijelaskan pada Gambar 3.1.

Mulai

Studi Literatur Studi Objek Kajian

Perumusan Masalah, Tujuan


Penelitian, Batasan Masalah
dan Manfaat Penelitian

Penyusunan Alat Ukur Adopsi Teknologi Traceability

Identifikasi Model Adopsi Teknologi

Operasionalisasi Variabel

Desain Kuesioner

Uji Coba Kuesioner

Alat Ukur

commit to user

32
library.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

Pengukuran Kinerja Penerapan Teknologi Traceability

Pengambilan Data Kuesioner

Matriks Komponen Teknologi

Estimasi Derajat Kecanggihan

Perhitungan nilai Koefisien Kontribusi


Teknologi (TCC)

Radar Diagram

Penyusunan Model Analisis Tekno-Ekonomi Penerapan Teknologi


Traceability

Kriteria Tekno-Ekonomi

Benefit Cost Rasio (B/C Ratio)

Model Tekno-Ekonomi

Analisis dan Intepretasi Hasil

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian


commit to user
library.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

A. Studi Objek Kajian


Tahap studi objek kajian merupakan tahap awal dari penelitian ini. Studi objek kajian
dilakukan dengan memahami apa yang menjadi objek kajian penelitian. Hasil studi
objek kajian dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat latar belakang dan
perumusan masalah.

B. Studi Literatur
Tahap studi literatur diperlukan sebagai penunjang dalam menyelesaikan masalah
yang diangkat dalam penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan membaca dan
memahami teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Sumber dari bacaan diperoleh
dari jurnal, artikel, maupun buku. Dari tahap studi literatur ini diperoleh bahwa metode
Analisis Tekno-Ekonomi merupakan metode yang banyak digunakan dalam literatur
untuk memberikan justifikasi investasi pengembangan teknologi dan biaya
implementasi yang menjadi perhatian baik perusahaan maupun pemangku kepentingan
(stakeholder). Tahap studi literatur yang lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui state
of the art penggunaan metode Analisis Tekno-Ekonomi dalam mengukur kelayakan
penerapan teknologi pada sistem ketertelusuran produk.

C. Perumusan Masalah
Tahap selanjutnya setelah melakukan studi literatur dan studi objek kajian yaitu
tahap penentuan perumusan masalah, tujuan penelitian dan batasan penelitian.
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana melakukan pengukuran
kinerja penerapan ketertelusuran pada proses bisnis buah melon, bagaimana membuat
alat ukur yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur tingkat capaian penerapan
ketertelusuran dan bagaimana melakukan analisis tekno-ekonomi penerapan
ketertelusuran pada proses bisnis buah melon.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengukur kinerja penerapan teknologi
ketertelusuran pada proses bisnis buah melon, membuat alat ukur yang digunakan
sebagai acuan untuk mengukur tingkat capaian penerapan teknologi ketertelusuran dan
melakukan analisis tekno-ekonomi dari commit
penerapan teknologi ketertelusuran buah melon.
to user
library.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

E. Batasan Masalah
Batasan masalah yang dipakai yaitu penelitian ini dilakukan di dua kriteria
perusahaan yaitu perusahaan ekspor (trader) yang telah menerapkan ketertelusuran dan
perusahaan ekspor (trader) yang belum menerapkan ketertelusuran dan objek kajian
dalam penelitian ini yaitu proses bisnis buah melon.

F. Manfaat Penelitian
Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan batasan masalah adalah
penentuan manfaat penelitian. Manfaat penelitian dari penelitian ini dapat dilihat dari
dua sisi yaitu sisi teoritis dan sisi praktis. Secara teoritis manfaat dari penelitian ini
mengintegrasikan pendekatan konsep adopsi teknologi dengan pengukuran kinerja.
Penelitian ini juga bermanfaat dalam mengembangkan model pengukuran kinerja adopsi
teknologi yang mempertimbangkan konsep manfaat dan biaya berdasarkan Analisis
Tekno-Ekonomi. Model yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
alternatif dalam penerapan teknologi pada ketertelusuran.
Manfaat praktis pada penelitian terbagi dalam 2 (dua) aspek yaitu bagi perusahaan
dan bagi penyedia jasa teknologi pendukung ketertelusuran. Bagi perusahaan, penelitian
ini bermanfaat sebagai acuan untuk penerapan teknologi terutama pada perusahaan yang
akan mengimplementasikan teknologi untuk sistem ketertelusuran produk. Sedangkan
bagi penyedia jasa teknologi pendukung ketertelusuran, penelitian ini bermanfaat
sebagai media untuk memfasilitasi perusahaan yang akan mengimplementasikan
teknologi untuk system ketertelusuran produknya.

G. Penyusunan Alat Ukur Tingkat Capain Penerapan Teknologi Ketertelusuran


Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun alat ukur tingkat capaian
penerapan teknologi ketertelusuran yaitu identifikasi model adopsi teknologi,
operasionalisasi variabel, desain kuesioner, uji coba kuesioner dan alat ukur.
1. Identifikasi Model Adopsi Teknologi
Proses identifikasi model adopsi teknologi didasarkan pada studi literatur yang
dilakukan sebelumnya. Secara umum, adopsi teknologi didefinisikan sebagai
penerimaan atau penggunaan suatu teknologi baru oleh adopter yang disampaikan oleh
pembawa teknologi (Mizar, 2008). Model
commitadopsi
to userteknologi yang digunakan dalam
library.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

penelitian ini yaitu model technology, organization, and environment framework (TOE
framework). Model ini mengidentifikasi tiga aspek dari adopsi teknologi di tingkat
perusahaan. Tiga aspek tersebut yaitu teknologi, organisasi dan lingkungan. Pada
penelitian ini dikhususkan pada aspek teknologi. Lebih lanjut, Sharif (2012)
memberikan kerangka teknik pengukuran kesiapan adopsi teknologi. Teknik
pengukuran adopsi teknologi didasarkan pada empat komponen yaitu technoware,
humanware, infoware dan orgaware (THIO). Identifikasi model adopsi teknologi secara
keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Model Acuan Utama Model yang Dikembangkan Model Pendukung

Model Adopsi Teknologi-


Tornatzky dan Fleischer Model Adopsi Teknologi Literature Review
(1990) (TOE Framework) (Oliveira & Martins,
2011)

Pengukuran Nilai
Model Alat Ukur Adopsi Koefisien Kontribusi
Sharif (2012) Teknologi (THIO Teknologi (TCC)
Component) (Abdullah Arifianto,
2011)

Metodologi acuan pada


Penilaian Tekno-Ekonomi
James B. Gerber (2011) Model Tekno-Ekonomi (Techno Economic
Assessment/TEA)
(Maximiliar Lauer)

Gambar 3.2 Identifikasi Model Adopsi Teknologi

2. Operasionalisasi Variabel
Opersional variabel berisi semua kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data
empiris-kuantitatif mengenai variabel yang digunakan dan merupakan spesifikasi
mengenai apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukurnya. Variabel input
dalam penelitian ini didasarkan pada empat komponen teknologi yang diperoleh dari
hasil identifikasi model adopsi teknologi. Variabel input terdiri dari technoware,
humanware, infoware dan orgaware (THIO).
3. Desain Kuesioner
Desain kuesioner bertujuan untuk mengatur alur pertanyaan dalam kuesioner mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir. commit
Pembuatan desain kuesioner bertujuan untuk
to user
library.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

memudahkan responden dalam pengisian data dan memudahkan peneliti dalam


mengolah data. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan di dalam kuesioner adalah
pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami
oleh responden.
Kuesioner dalam penelitian in terbagi kedalam dua bagian yaitu :
a. Identitas Responden
Kuesioner diawali dengan identitas responden yang terdiri dari nama responden,
jabatan responden dalam perusahaan, nomor telepon/handphone dan email.
b. Pertanyaan Utama
Pada bagian ini berisi butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan pengukuran
tingkat kontribusi teknologi pada perusahaan.
4. Uji Coba Kuesioner
Tahap uji coba kuesioner dilakukan sebelum kuesioner benar-benar digunakan untuk
mengumpulkan data secara aktual. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap responden
yang revelan untuk menjawab pertanyaan pada kuesioner. Metode yang digunakan
dalam uji coba kuesioner ini yaitu judgemental sampling.
5. Alat Ukur
Alat ukur merupakan hasil akhir dari proses penyusunan alat ukur adopsi teknologi
ketertelusuran. Alat ukur berupa kuesioner yang terdiri dari bagian utama yaitu bagian
kuesioner komponen teknologi dan kuesioner pengukuran tingkat implementasi
teknologi barcode untuk ketertelusuran.

H. Pengukuran Kinerja Penerapan Teknologi Ketertelusuran


Tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengukuran kinerja penerapan teknologi
ketertelusuran terdiri dari penentuan matriks komponen teknologi, penilaian komponen
teknologi, estimasi derajat kecanggihan, perhitungan nilai koefisien kontribusi teknologi
(TCC), dan radar diagram.

1. Pengambilan Data Kuesioner


Pengambilan data kuesioner dilakukan di PT. Bumi Sari Lestari dalam dua tahap
yaitu yaitu pada tanggal 8-10 Februari 2017 dan 19-24 Februari 2017. Pengambilan data
commit to user
library.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

kuesioner juga dilakukan di PT. Alamanda Sejati Utama pada tanggal 8-10 Agustus
2017.

2. Matriks Komponen Teknologi


Matriks komponen teknologi diperoleh berdasarkan model Sharif (2012) dimana
model tersebut memaparkan bahwa matriks komponen teknologi terdiri dari
technoware, humanware, infoware dan orgaware. Matriks komponen teknologi juga
menjadi variabel input dalam penyusunan alat ukur tingkat capaian penerapan teknologi
ketertelusuran. Lebih jauh matriks komponen teknologi berisi kategori yang digunakan
untuk mengestimasi derajat kecanggihan di tahap berikutnya.
3. Estimasi Derajat Kecanggihan
Dalam mengestimasi derajat kecanggihan diperlukan rubrik penilaian yang dijadikan
acuan. Rubrik penilaian yang digunakan sebagai acuan dalam mengestimasi derajat
kecanggihan disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Estimasi Derajat Kecanggihan


Komponen Nilai Derajat Komponen Nilai Derajat
Kecanggihan Kecanggihan
1 Manual 1 General
2 Powered 2 Special
Technoware 3 Automatic Infoware 3 Unique
4 Programmable 4 Frontier
5 Zero Deviation 5 Zero unknown
1 Basic 1 Adhoc
2 Superior 2 Orderly
Humanware 3 Advanced Orgaware 3 Managed
4 Extra-ordinary 4 Optimized
5 Zero error 5 Zero tolerance

4. Perhitungan Nilai Koefisien Kontribusi Teknologi (Technology Content


Contribution/TCC)
Perhitungan nilai koefisien kontribusi teknologi (TCC) dilakukan pada setiap proses
dalam perusahaan. Nilai yang dipakai dalam setiap komponen diambil nilai batas atas
dalam setiap komponen teknologi. Dalam melakukan perhitungan nilai TCC digunakan
rumus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
5. Radar Diagram
commit to user
library.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

Radar diagram dibuat sesuai dengan nilai TCC yang diperoleh dari perhitungan yang
dilakukan pada tahap sebelumnya. Dari penyajian radar diagram dapat dilihat
komponen yang memiliki nilai rendah. Selain itu dapat pula diketahui selisih nilai dari
setiap komponen teknologi.
I. Penyusunan Model Analisis Tekno-Ekonomi Penerapan Teknologi
Ketertelusuran
Pada tahap penyusunan model analisis tekno-ekonomi ini terdiri dari beberapa
langkah yaitu kriteria tekno-ekonomi, benefit cost ratio (B/C ratio) dan model tekno-
ekonomi.
1. Kriteria Tekno-Ekonomi
Kriteria tekno-ekonomi terdiri dari justifikasi investasi dan identifikasi investasi.
Justifikasi investasi dilakukan dengan membandingkan nilai komponen teknologi tiap
proses dari kedua perusahaan. Hasil dari justifikasi investasi berupa keputusan pada
komponen apa dan proses mana yang perlu dilakukan investasi. Identifikasi investasi
bertujuan untuk menentukan investasi apa yang diperlukan oleh perusahaan ketika akan
mengimplementasikan teknologi barcode. Identifikasi investasi didasarkan pada
investasi yang dimiliki oleh perusahaan yang belum mengimplementasikan teknologi
barcode dan investasi yang dimiliki oleh perusahaan yang telah mengimplementasikan
barcode.
2. Benefit Cost Rasio (B/C Ratio)
Benefit cost ratio mempertimbangkan 2 kriteria utama tekno-ekonomi yaitu manfaat
(benefit) dan biaya (cost). Jika B/C ratio > 1 maka usulan investasi dinyatakan
layak/feasible.
3. Model Tekno-Ekonomi
Model tekno-ekonomi dibangun setelah mendapatkan nilai benefit cost rasio, model
ini menghasilkan kriteria yang harus dipenuhi ketika akan melakukan penerapan
teknologi ketertelusuran pada produk hortikultura khususnya buah melon.

J. Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan proses analisis dan intepretasi hasil dari pengolahan data
yang telah dilakukan. Analisis dan intepretasi hasil dilakukan terhadap hasil pengolahan
data. commit to user
library.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

K. Kesimpulan dan Saran


Pada tahap ini akan disusun kesimpulan hasil dari penelitian ini. Kesimpulan ini
menjawab tujuan yang dicapai dari keseluruhan tahap penelitian yang telah dilakukan.
Selain itu, pada tahap ini juga berisi saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai