Anda di halaman 1dari 66

TEKNOMETER

Pengukuran dan Pengembangan Spesifik


Dr. Ir. Arwanto, MSc. Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi - PKT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Workshop dan Pelatihan


Teknometer pada Balai Besar dan Baristand Industri
Cisarua, 1 3 Mei 2013

OUTLINE
1

PENDAHULUAN TEKNOMETER DAN 2 PENGUKURAN


3 4

SARAN TINDAK LANJUT TRL DAN IRL ?

TEKNOMETER SPESIFIK 5 FARMASI

PENDAHULUAN TEKNOMETER DAN 2 PENGUKURAN


3 4

SARAN TINDAK LANJUT TRL DAN IRL ?

PENUTUP

Latar Belakang
Indeks Daya Saing Global 20092011
2009 2010
Sweden Singapore United States Germany Malaysia Brunei Thailand Indonesia

2011

Negara
Switzerland United States Singapore Sweden Denmark Malaysia Brunei Thailand Indonesia

Posisi
1 2 3 4 5 24 32 36 54

Negara
Switzerland

Posisi
1 2 3 4 5 26 28 38 44

Negara
Switzerland Singapore Swedia Finlandia United States Malaysia Brunei Thailand Indonesia

Posisi
1 2 3 4 5 21 28 39 46

Sumber : WEF, 2009 - 2011


4

Latar Belakang
PILAR DAYA SAING

Sumber : WEF, 2009 - 2011

Latar Belakang

Peringkat Kesiapan Teknologi

Sumber : WEF, 2009 - 2011


6

Latar Belakang

Pemeringkatan yang dilakukan WEF ini terkait dengan kondisi makro dalam ketersediaan, difusi dan adopsi teknologi 4 elemen Proses Difusi (Rogers) : karakteristik inovasi, bagaimana inovasi ini dikomunikasikan, waktu dan sistem sosial Salah satu karakteristik inovasi adalah tingkat kesiapannya TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi) mencerminkan kepercayaan tentang teknologi dan tingkat kelayakan teknologi untuk didifusikan, Dari sisi pengguna, hasil pengukuran TKT akan membentuk persepsi tentang kesiapan adopsi teknologi TEKNOMETER TKT digunakan oleh pelaku litbang untuk

TEKNO-METER

Tekno-Meter merupakan Panduan Umum yang digunakan untuk mengukur Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) dan memberikan gambaran tingkat kematangan sebuah teknologi secara universal. Secara umum Tekno-Meter dapat mengukur semua hasil teknologi. Tekno-Meter ini bersifat generik yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi Tekno-Meter spesifik sesuai bidang teknologi yang akan diukur kesiapannya oleh komunitas periset yang spesifik. Tekno-Meter yang dibuat generik kadangkala tidak dapat diterapkan untuk maksud pengukuran terhadap bidang-bidang teknologi

TKT = TINGKAT KESIAPAN

TKT adalah ukuran tingkat kesiapan teknologi yang diartikan sebagai indikator yang menunjukkan seberapa siap atau matang suatu teknologi dapat diterapkan dan diadopsi oleh pengguna/calon pengguna. TKT merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kematangan atau kesiapan teknologi pada skala 1 9, yang mana antara satu tingkat dengan tingkat yang lain saling terkait dan menjadi landasan 9

TEKNOLOGI

PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI (TKT)

TRL Calculator

Tekno-Meter

2011
TKT

TKT pertama kali dikembangkan oleh NASA. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense) mengadopsi metoda pengukuran TKT.

AFRL Amerika Serikat (Air Force Research Laboratory) tahun 2005, mengembangkan TRL Calculator. BPPT, tahun 2005 mengembangkan Panduan Pengukuran Tingkat Kesiapan Teknologi. KRT-BPPT, tahun 2006 mengembangkan TRL Meter BPPT -

2003

TRL-Meter diperbaiki dan diberi nama Tekno-Meter.

2005-206

INDIKATOR TKT
METER
9

TEKNO-

Teknologi benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian. Sistem Teknologi telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya. Prototipe telah diuji dalam lingkungan sebenarnya. Model atau Prototipe telah diuji dalam lingkungan yang relevan. Komponen teknologi telah divalidasi dalam lingkungan yang relevan. Komponen teknologi telah divalidasi dalam lingkungan Laboratorium. Konsep dan karakteristik penting dari suatu

7 6 5 4

Tingkat Kesiapan Hasil Litbang

Riset Dasar

Riset Pengembangan

Riset Terapan / Lanjutan

Memberikan informasi penting tentang status dan pencapaian kematangan (maturity) dari teknologi yang dihasilkan lembaga litbang.

Tujuan Pengukuran TKT

Untuk menghitung investasi adopsi teknologi dan resikonya (bagi calon pengguna teknologi). Untuk menentukan fokus pengembangan program/ kegiatan litbang, pendanaan dan transisi teknologi melalui seleksi kegiatan, alokasi sumber daya dan sasaran program/ kegiatan (bagi lembaga litbang). Untuk komunikasi dan kerja sama antara lembaga litbang/perguruan tinggi dengan sektor produksi/ industri (untuk lembaga intermediasi).
13

TKT, untuk Siapa? Pengguna Teknologi

Penghasil Teknologi

Menyediakan informasi status teknologi (hasil litbang) yg dihasilkan dan memungkinkan peningkatan pemanfaatannya dan untuk fokus pengembangan program dan teknologi dalam peningkatan kapasitas litbang.

Tersedianya informasi status teknologi yg dapat digunakan untuk keputusan investasi dan pemanfaatan teknologi.

Penentu Kebijakan

Dalam menentukan besarnya upaya (program insentif dan pendanaan) untuk memperkecil kesenjangan dan keterkaitan antara penyedia dan pengguna teknologi.

Lembaga Intermediasi

Informasi kemampuan teknologi, promosi danpeningkatan/ perluasan pemanfaatan teknologi.


14

Manfaat TKT

Memberikan suatu kerangka perencanaan dan koordinasi program dan prioritas pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kesiapan (readiness) teknologi suatu lembaga litbang dalam pemanfaatan hasil litbang, sehingga efisien dalam penggunaan sumber daya untuk investasi litbang. Memberikan suatu mekanisme untuk membantu pelaku litbang dan stakeholders kunci untuk menentukan dan menggali alternatif kemungkinan pengembangan dan peningkatan kapasitas teknologi dalam bidang tertentu yang menjadi sasaran yang hendak dituju. Mendorong pengembangan dan peningkatan kesiapan teknologi terobosan, terdepan, atau yang dapat mempelopori perkembangan lebih lanjut. 15

PENDAHULUAN TEKNOMETER DAN 2 PENGUKURAN


3 4

SARAN TINDAK LANJUT TRL DAN IRL ?

PENUTUP

TEKNO-METER

17

TEKNO-METER

18

Tahapan Pengukuran TKT

Tahap Persiapan

Penentuan Nilai Batas (% Komplit Pemenuhan Indikator) Pengkondisian/Pemahaman awal terhadap hasil riset Depth interview Komplementasi dokumen pendukung

Tahap Ekplorasi Substansi


Tahap Terminasi Penghitungan Tekno-Meter


Hasil Pengukuran TKT

19

Proses Pengukuran 1 2 3

Tanda (x) pada Checklist Checklist TKT 1 TKT 2 ... Capaian TKT

20

PROSES PENGUKURAN
Dokumen Hasil Penelitian Mahasiswa

INKUBATOR

LEMBAGA KOMERSIALISA SI

21

1
1. 2.

Prinsip dasar dari suatu teknologi telah diteliti

3.

Asumsi dan hukum dasar (ex.fisika/kimia) yg akan digunakan pd teknologi (baru) telah ditentukan Studi literatur (teori/empiris -penelitian terdahulu) ttg prinsip dasar teknologi yg akan dikembangkan Formulasi hipotesis penelitian (bila ada)

22

2
1. 2. 3. 4.

Konsep teknologi dan aplikasi telah di formulasikan

5.

6.

7.

8. 9. 10.

11.

Peralatan dan sistem yang akan digunakan, telah teridentifikasi Studi literatur (teoritis/empiris) teknologi yang akan dikembangkan memungkinkan untuk diterapkan Desain secara teoritis dan empiris telah teridentifikasi Elemen-elemen dasar dari teknologi yang akan dikembangkan telah diketahui Karakterisasi komponen teknologi yang akan dikembangkan telah dikuasai dan dipahami Kinerja dari masing-masing elemen penyusun teknologi yang akan dikembangkan telah diprediksi Analisis awal menunjukkan bahwa fungsi utama yang dibutuhkan dapat bekerja dengan baik Model dan simulasi untuk menguji kebenaran prinsip dasar Penelitian analitik untuk menguji kebenaran prinsip dasarnya Komponen-komponen teknologi yang akan dikembangkan, secara terpisah dapat bekerja dengan baik Peralatan yang digunakan harus valid dan reliable 23

3
1. 2. 3.

Konsep dan karakteristik penting dari suatu teknologi telah dibuktikan secara analitis dan eksperimental

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Studi analitik mendukung prediksi kinerja elemen-elemen teknologi Karakteristik/sifat dan kapasitas unjuk kerja sistem dasar telah diidentifikasi dan diprediksi Telah dilakukan percobaan laboratorium untuk menguji kelayakan penerapan teknologi tersebut Model dan simulasi mendukung prediksi kemampuan elemen-elemen teknologi Pengembangan teknologi tsb dgn langkah awal menggunakan model matematik sangat dimungkinkan dan dapat disimulasikan Penelitian laboratorium untuk memprediksi kinerja tiap elemen teknologi Secara teoritis, empiris dan eksperimen telah diketahui komponen2 sistem teknologi tsb dpt bekerja dgn baik Telah dilakukan penelitian di laboratorium dengan menggunakan data dummy Teknologi layak secara ilmiah (studi analitik, model / 24

4
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Komponen teknologi telah divalidasi dalam lingkungan laboratorium

Test laboratorium komponen-komponen secara terpisah telah dilakukan Persyaratan sistem untuk aplikasi menurut pengguna telah diketahui (keinginan adopter). Hasil percobaan laboratorium terhadap komponen2 menunjukkan bahwa komponen tsb dpt beroperasi Percobaan fungsi utama teknologi dalam lingkungan yang relevan Prototipe teknologi skala lab telah dibuat Penelitian integrasi komponen telah dimulai Proses kunci untuk manufakturnya telah diidentifikasi dan dikaji di lab. Integrasi sistem teknologi dan rancang bangun skala lab telah selesai (low fidelity)

25

5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Komponen teknologi telah divalidasi dalam lingkungan yang relevan

Persiapan produksi perangkat keras telah dilakukan Penelitian pasar (marketing research) dan penelitian laboratorium utk memilih proses fabrikasi Prototipe telah dibuat Peralatan dan mesin pendukung telah diujicoba dalam laboratorium Integrasi sistem selesai dgn akurasi tinggi (high fidelity), siap diuji pd lingkungan nyata/simulasi. Akurasi/ fidelity sistem prototipe meningkat. Kondisi laboratorium di modifikasi sehingga mirip dengan lingkungan yang sesungguhnya Proses produksi telah direview oleh bagian manufaktur.

26

Model atau Prototipe telah diuji dalam lingkungan yang relevan

1. Kondisi lingkungan operasi sesungguhnya telah diketahui 2. Kebutuhan investasi untuk peralatan dan proses pabrikasi teridentifikasi. 3. M&S untuk kinerja sistem teknologi pada lingkungan operasi. 4. Bagian manufaktur/ pabrikasi menyetujui dan menerima hasil pengujian lab. 5. Prototipe telah teruji dengan akurasi/ fidelitas lab yg tinggi pd simulasi lingkungan operasional (yg sebenarnya di luar lab) 6. Hasil Uji membuktikan layak secara teknis (engineering feasibility)
27

7
1. 2. 3. 4. 5.

Prototipe telah diuji dalam lingkungan sebenarnya

6. 7. 8. 9.

10.

11.

12.

Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah diidentifikasi Proses dan prosedur fabrikasi peralatan mulai diujicobakan Perlengkapan proses dan peralatan test / inspeksi diujicobakan didalam lingkungan produksi Draft gambar desain telah lengkap Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah dikembangkan dan mulai diujicobakan. Telah selesai dilakukan pembesaran skala (scale-up) Perhitungan perkiraan biaya telah divalidasi (design to cost) Proses fabrikasi secara umum telah dipahami dengan baik Hampir semua fungsi dapat berjalan dalam lingkungan/kondisi operasi Test operasi sistem skala laboratorium didalam lingkungan yang relevan Prototipe lengkap telah didemonstrasikan pada simulasi lingkungan operasional Prototipe sistem telah teruji pada ujicoba lapangan 28

Sistem Teknologi telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ aplikasi sebenarnya

1. Bentuk, kesesuaian dan fungsi komponen kompatibel dengan sistem operasi 2. Mesin dan peralatan telah diuji dalam lingkungan produksi 3. Diagram akhir selesai dibuat 4. Proses fabrikasi diujicobakan pada skala percontohan (pilot-line atau LRIP) 5. Uji proses fabrikasi menunjukkan hasil dan tingkat produktifitas yang dapat diterima 6. Uji seluruh fungsi dilakukan dalam simulasi lingkungan operasi 7. Semua bahan/ material dan peralatan tersedia untuk digunakan dalam produksi 8. Sistem memenuhi kualifikasi melalui test dan evaluasi (DT&E selesai) 29

9
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Teknologi benarbenar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian

Konsep operasional telah benar-benar dapat diterapkan Perkiraan investasi teknologi sudah dibuat Tidak ada perubahan desain yg signifikan. Teknologi telah teruji pada kondisi sebenarnya Produktivitas telah stabil Semua dokumentasi telah lengkap Estimasi harga produksi dibandingkan kompetitor Teknologi kompetitor diketahui

30

PENGUKURAN DENGAN Tekno-Meter

31

PENGUKURAN DENGAN Tekno-Meter

32

PENGUKURAN DENGAN Tekno-Meter

33

PENGUKURAN DENGAN Tekno-Meter

34

PENGUKURAN DENGAN Tekno-Meter

35

PENGUKURAN DENGAN Tekno-Meter


CONTOH Tampilan Tingkat Indikator TKT yang tercapai

36

PENDAHULUAN TEKNOMETER DAN 2 PENGUKURAN


3 4

SARAN TINDAK LANJUT TRL DAN IRL ?

PENUTUP

Kegiatan Riset Dasar berada pada tingkat kesiapan teknologi TKT 1-3 meliputi :

Tingkat Hasil Pengukuran TKT 1 3


kegiatan litbangyasa untuk membuktikan konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental, kegiatan litbangyasa untuk menyusun formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi, serta kegiatan litbangyasa untuk menggali , meneliti dan melaporkan prinsip dasar dari teknologi

P DASAR ILMU YANG DIKEMBANGKAN TELAH DIAMATI DAN DILAP

38

Saran Tindak Lanjut :


1.

Tingkat Hasil Pengukuran TKT 1 3


Identifikasi jenis riset dasar dalam rangka menjalin kemitraan riset dasar guna membangun produk litbangyasa yang sinergi, Koordinasi dengan pelaku riset dasar (Lembaga Litbang Kementerian dan Non Kementerian, BUMN) Menjalin fungsi kemitraan pelaksanaan kegiatan (mitra pelaksana) dengan saling berbagi sumberdaya organisasi Pola asuh produk riset dasar untuk memelihara produk agar fungsi technology invention nya terlindungi, baik bagi individu dan organisasi antara lain : menerapkan aturan-aturan hak atas kekayaan intelektual (perlindungan aset maya) agar hasil riset dasar ini tidak hilang/disalah gunakan

2.

3.

4.

39

Tingkat Hasil Pengukuran TKT 4 6 Kegiatan litbangyasa pada tingkat ini

meliputi : Kegiatan litbangyasa dalam bentuk Validasi

KOMPONEN TERKAIT TELAH DIKEMBANGKAN DAN DIVALIDASI, PROTIPE TELAH DIBUAT DAN DILAKUKAN DEMONTRASI
40

komponen dalam lingkungan laboratorium Kegiatan litbangyasa yang menghasilkan produk Demonstrasi model atau Prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan Integrasi sistem selesai dgn akurasi tinggi Model atau Prototipe telah diuji dalam lingkungan yang relevan Hasil Uji membuktikan layak secara teknis (engineering feasibility)

Sumber : Taufik, 2004

41

Tingkat Hasil Pengukuran TKT 4 6 Saran Tindak Lanjut :


1. 2.

Pertimbangan teknis dan ekonomis, apakah produk litbangyasa dapat dibuat dengan memenuhi keseimbangan/kesetaraan antara syarat teknis yang diharuskan dengan syarat ekonomis Menjalin kemitraan yang dapat digolongkan dalam dua kelompok

kemitraan pelaksanaan kegiatan (mitra pelaksana), masih dibutuhkan kolaborasi yang lebih erat untuk membangun sinergi pembuatan produk menuju tingkat lanjut kematangan teknologi . kemitraan produksi hasil litbangyasa (mitra produksi) :

Produk litbangyasa yang tergolong advanced technology, kemitraan yang memungkinkan adalah mitra BUMN, Industri Swasta Besar Produk litbangyasa tergolong tepat guna, kemitraan yang memungkinkan adalah mitra BUMN, Industri menengah dan kecil
42

1.

Telah disiapkan/inisiasi Program Inkubasi terhadap

Tingkat Hasil Pengukuran TKT 797 Kegiatan litbangyasa pada tingkatan TKT
Uji sistem terintegrasi sudah dalam akurasi yang 9 adalah:

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TELAH LENGKAP DILAKUKAN, EM SECARA LENGKAP TELAH PROVEN PADA LINGKUNGAN YANG S
43

tinggi (High Fidelity) Pengukuran sudah memunculkan kesiapan fabrikasi Perkiraan investasi juga sudah dimunculkan Disain gambar/diagram sudah tidak ada perubahan yang signifikan Pada level 7 sudah ada kesiapan untuk produksi awal (Low Rate Initial Product LRIP) Pada level 8 sudah siap untuk produksi penuh Pada level 9 produktivitas sudah stabil

Tingkat Hasil Pengukuran TKT 7 9 Saran Tindak Lanjut :

Kolaborasi dengan Lembaga Komersialisasi atau Investor, seperti: Inkubator, Lembaga Intermediasi, PMV, Business Angel Kolaborasi dengan Industri Menjaga keberlangsungan produk dengan melakukan atau mencari riset baru (sesuai dengan Kebutuhan). Dalam konsep IRL, memasuki fase changeover/closedown.

44

LITBANG LAIN

PERGURUAN TINGGI

LEMBAGA LAIN
DATABASE LEMBAGA KOMERSIALIS ASI DATABASE LEMBAGA INTERMEDIAS I DATABASE LEMBAGA INKUBATOR

TEKN OMET ER

PENELITIAN MAHASISWA

DATABA SE HASIL TRL TR L 7 TR L 4

PROD UK BARU RISET BARU

PENGUKUR AN TRL

1 Y 9

N Y

KOME RSIALI SASI KOLABOR ASI INDUSTRI

DATABASE INDUSTRI

KOLABORAS I RISET DASAR


45

PENDAHULUAN TEKNOMETER DAN 2 PENGUKURAN


3 4

SARAN TINDAK LANJUT TRL DAN IRL ?

PENUTUP

Konsep IRL (Innovation Readiness Sumber: Ming (2011) Level)

IRL dipahami sebagai lifecycle of innovation yang terdiri dari dua fase yaitu :

technology development dan market evolution.

Manajemen proses inovasi mengandung 5 aspek kunci:


teknologi, market, organisasi, kemitraan dan resiko.

47

IRL

6 C Scale

Technology Development
1. 2. 3.

Concept Component Completion

Market Evolution 4. 5. 6. Chasm Competition Changeover/Closedown

48

TRL vs IRL

49

Pemetaan Konsep IRL dengan TRL dan Teori Proses Inovasi


Phase Aspect Technology Development
IRL 1 Conce pt IRL 2 Compone nt IRL 3 Completi on

Market Evolution
IRL 4 IRL 5 IRL 6 Chasm Competitio Changeov n er Closedow n

Technolo TRL gy Market


Sumber: Ming (2011)

Diffusion of Innovation Theory Market Adoption Model Product Life Cycle of Innovation
50

Hubungan IRL dengan S-Curve dan Market Adoption Model

Sumber : Tao (2008)


51

Skenario Tindak Lanjut vsKonsep IRL


Phase Aspect Technology Development
IRL 1 IRL 2 Concept Compone nt IRL 3 Completi on

Market Evolution
IRL 4 IRL 5 IRL 6 Chasm Competitio Changeov n er Closedow n

Capaian TRL1 TRL 3 Saran Tindak Lanjut


Kolabora si Periset Dasar

TRL 4 6
Kolaborasi dengan Industri

TRL 7 9
Kolaborasi untuk PRODUKSI Melakukan riset baru untuk pengembangan produk Menjaga keberlangsungan produk

52

PENDAHULUAN TEKNOMETER DAN 2 PENGUKURAN


3 4

SARAN TINDAK LANJUT TRL DAN IRL ?

TEKNOMETER SPESIFIK FARMASI

PERUMUSAN TEKNOMETER SPESIFIK BIDANG FARMASI (OBAT)

TEKNOMETER SPES FARMASI (OBAT)

REFERENSI
TEKNOMETER - BPPT
US Army Medical Department Singapore Ministry of Defense
USC Marshall Center for Technology Commercialization

Model Pengembangan TEKNOMETER Spesifik Bidang Farmasi (Obat)

Sumber : Fathiro (2013)

TEKNOMETER VS NOMETER SPESIFIK NG FARMASI (OBAT)

TARGET AGENT IDENTIFICATION DISCOREY

Obyek penyakit yg berpotensi untuk disembuhkan oleh kandidat obat telah diketahui

TKT 1

DISCOVERY

Molekul/senyawa yg SCIENTIFIC REVIEW diprediksi memiliki efek terapis telah diidentifikasi

TKT 4

SAFETY REGULATORY MEDICAL INDUSTRIALIZATION UTILITY

TKT 7

SAFETY REGULATORY INDUSTRIALIZATION MEDICAL UTILITY

Plan idistribusikan etitor tur AND skala telah dari EFICACY dikembangkan obat besar dan baru dan dijual telah diperkenalkan ke diidentifikasi pasar ke pasar USTRIALIZATION TY

TKT 9

MEDICAL UTILITY

CATATAN PENUTUP

PEMAHAMAN BERSAMA ANTARA PELAKU LITBANG DENGAN PELAKU USAHA (INDUSTRI) DAPAT MENG-AKSELARASI :

PENINGKATAN KESIAPTERAPAN HASIL RISET PROSES KOMERSALISASI HASIL RISET PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI

UPAYA PEMAHAMAN TEKNOMETER BAGI PELAKU INDUSTRI dan KALANGAN AKADEMIS PERLU TERUS DIDORONG PEMAHAMAN MENGENAI TEKNOMETER JUGA PERLU BAGI LEMBAGA INTERMEDIASI

62

TEKNOMETER
VS

LEMBAGA INTERMEDIASI LEMBAGA


PELAKU 8 7 LITBANG 6 5
3 4 2

INTERMEDIASI
INTE

INTERMEDIA 9 RME DIASI SI

PELAKU INDUSTRI

DUKUNGAN REGULASI

Persentase Capaian Level TRL Hasil Riset BPPT


TRL 8 14.8% TRL 2 1.9% TRL 3 5.6% TRL 4 11.1% TRL 7 18.5%

TRL 6 18.5%

TRL 5 29.6%

Sumber : BPPT (2011)

Salam Inovasi Second Outline Level Indonesia

Click to edit the outline text format

Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT Gedung II Lt.12. Telp. 021-3169422, Faks. 021Level 3169400 HP : 08161361382, Email : arwanto@bppt.go.id Fifth arwanto67@yaho.com

TERIMA Fourth KASIH Outline

Third Outline Level

Outline Level

1.

2.

3.

4.

5.

6. 7.

8. 9. 10.

11.

12.

13.

14.

Schwab, Klauss. 2011. The Competitiveness Report 2011-2012. WEF Geneva, Swiss. (http://www.weforum.org/reports/global-competitiveness-report-2011-2012 ) Ming-Chang Lee, To Chang, and Wen-Tien Chang Chien, 2011, An Approach for Developing Concept of Innovation Readiness Levels, International Journal of Managing Information Technology, vol. 3 No. 2. http://Www.Scribd.Com/Doc/56640131/AN-APPROACH-FOR-DEVELOPING-CONCEPT-OF-INNOVATIO Schwab, Klauss. 2010. The Competitiveness Report 2010-2011. WEF Geneva, Swiss (http://www.weforum.org/reports/global-competitiveness-report-2010-2011 ) ------. 2010. Pengukuran TRL Hasil Riset BPPT, Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT. Schwab, Klauss. 2009. The Competitiveness Report 2009-2010. WEF Geneva, Swiss (http://www.weforum.org/reports/global-competitiveness-report-2009-2012 ) -------, 2009. Buku II Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010 2014, Bab IV. Bappenas Tao Lan, 2008, Developing the Concept of Innovation Readiness Levels (IRL), Center for Technology Management, University of Cambridge ( http://www.srcf.ucam.org/mtms/seminars/Tao Lan.pdf ) ------. 2007. Direktori Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ------. 2006. Buku Model Difusi Hasil RUK, Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT. Nolte, William. 2005. Technology Readiness Level Calculator . Presented at Assessing Technology Readiness & Development Seminar. April 28, 2005. Taufik, Tatang A. 2004. Penyediaan Teknologi, Komersialisasi Hasil Litbangyasa, dan Aliansi Strategis. P2KDT BPPT dan KRT. 2004. Taufik, Tatang A, 2003, TRL : Konsep dan Isu Kebijakan, Workshop Pemetarencanaan Teknologi dan Pengukuran Teknologi, P2KT-PUDPKM, PKT-BPPT. Graettinger, Caroline P., Suzanne Garcia, Jeannine Siviy, Robert J. Schenk, dan Peter J. Van Syckle. 2002. Using the Technology Readiness Levels Scale to Support Technology Management in the DoDs ATD/STO Environments . A Findings and Recommendations Report. Conducted for Army CECOM. CMU/SEI-2002-SR-027. Software Engineering Process Management Program. Mankins, John C. 1995. Technology Readiness Levels: A White Paper. Advanced Concepts Office. Office of Space Access and Technology. NASA. 66

Reference

Anda mungkin juga menyukai