OUTLINE
1
PENUTUP
Latar Belakang
Indeks Daya Saing Global 20092011
2009 2010
Sweden Singapore United States Germany Malaysia Brunei Thailand Indonesia
2011
Negara
Switzerland United States Singapore Sweden Denmark Malaysia Brunei Thailand Indonesia
Posisi
1 2 3 4 5 24 32 36 54
Negara
Switzerland
Posisi
1 2 3 4 5 26 28 38 44
Negara
Switzerland Singapore Swedia Finlandia United States Malaysia Brunei Thailand Indonesia
Posisi
1 2 3 4 5 21 28 39 46
Latar Belakang
PILAR DAYA SAING
Latar Belakang
Latar Belakang
Pemeringkatan yang dilakukan WEF ini terkait dengan kondisi makro dalam ketersediaan, difusi dan adopsi teknologi 4 elemen Proses Difusi (Rogers) : karakteristik inovasi, bagaimana inovasi ini dikomunikasikan, waktu dan sistem sosial Salah satu karakteristik inovasi adalah tingkat kesiapannya TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi) mencerminkan kepercayaan tentang teknologi dan tingkat kelayakan teknologi untuk didifusikan, Dari sisi pengguna, hasil pengukuran TKT akan membentuk persepsi tentang kesiapan adopsi teknologi TEKNOMETER TKT digunakan oleh pelaku litbang untuk
TEKNO-METER
Tekno-Meter merupakan Panduan Umum yang digunakan untuk mengukur Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) dan memberikan gambaran tingkat kematangan sebuah teknologi secara universal. Secara umum Tekno-Meter dapat mengukur semua hasil teknologi. Tekno-Meter ini bersifat generik yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi Tekno-Meter spesifik sesuai bidang teknologi yang akan diukur kesiapannya oleh komunitas periset yang spesifik. Tekno-Meter yang dibuat generik kadangkala tidak dapat diterapkan untuk maksud pengukuran terhadap bidang-bidang teknologi
TKT adalah ukuran tingkat kesiapan teknologi yang diartikan sebagai indikator yang menunjukkan seberapa siap atau matang suatu teknologi dapat diterapkan dan diadopsi oleh pengguna/calon pengguna. TKT merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kematangan atau kesiapan teknologi pada skala 1 9, yang mana antara satu tingkat dengan tingkat yang lain saling terkait dan menjadi landasan 9
TEKNOLOGI
TRL Calculator
Tekno-Meter
2011
TKT
TKT pertama kali dikembangkan oleh NASA. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense) mengadopsi metoda pengukuran TKT.
AFRL Amerika Serikat (Air Force Research Laboratory) tahun 2005, mengembangkan TRL Calculator. BPPT, tahun 2005 mengembangkan Panduan Pengukuran Tingkat Kesiapan Teknologi. KRT-BPPT, tahun 2006 mengembangkan TRL Meter BPPT -
2003
2005-206
INDIKATOR TKT
METER
9
TEKNO-
Teknologi benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian. Sistem Teknologi telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya. Prototipe telah diuji dalam lingkungan sebenarnya. Model atau Prototipe telah diuji dalam lingkungan yang relevan. Komponen teknologi telah divalidasi dalam lingkungan yang relevan. Komponen teknologi telah divalidasi dalam lingkungan Laboratorium. Konsep dan karakteristik penting dari suatu
7 6 5 4
Riset Dasar
Riset Pengembangan
Memberikan informasi penting tentang status dan pencapaian kematangan (maturity) dari teknologi yang dihasilkan lembaga litbang.
Untuk menghitung investasi adopsi teknologi dan resikonya (bagi calon pengguna teknologi). Untuk menentukan fokus pengembangan program/ kegiatan litbang, pendanaan dan transisi teknologi melalui seleksi kegiatan, alokasi sumber daya dan sasaran program/ kegiatan (bagi lembaga litbang). Untuk komunikasi dan kerja sama antara lembaga litbang/perguruan tinggi dengan sektor produksi/ industri (untuk lembaga intermediasi).
13
Penghasil Teknologi
Menyediakan informasi status teknologi (hasil litbang) yg dihasilkan dan memungkinkan peningkatan pemanfaatannya dan untuk fokus pengembangan program dan teknologi dalam peningkatan kapasitas litbang.
Tersedianya informasi status teknologi yg dapat digunakan untuk keputusan investasi dan pemanfaatan teknologi.
Penentu Kebijakan
Dalam menentukan besarnya upaya (program insentif dan pendanaan) untuk memperkecil kesenjangan dan keterkaitan antara penyedia dan pengguna teknologi.
Lembaga Intermediasi
Manfaat TKT
Memberikan suatu kerangka perencanaan dan koordinasi program dan prioritas pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kesiapan (readiness) teknologi suatu lembaga litbang dalam pemanfaatan hasil litbang, sehingga efisien dalam penggunaan sumber daya untuk investasi litbang. Memberikan suatu mekanisme untuk membantu pelaku litbang dan stakeholders kunci untuk menentukan dan menggali alternatif kemungkinan pengembangan dan peningkatan kapasitas teknologi dalam bidang tertentu yang menjadi sasaran yang hendak dituju. Mendorong pengembangan dan peningkatan kesiapan teknologi terobosan, terdepan, atau yang dapat mempelopori perkembangan lebih lanjut. 15
PENUTUP
TEKNO-METER
17
TEKNO-METER
18
Tahap Persiapan
Penentuan Nilai Batas (% Komplit Pemenuhan Indikator) Pengkondisian/Pemahaman awal terhadap hasil riset Depth interview Komplementasi dokumen pendukung
19
Proses Pengukuran 1 2 3
Tanda (x) pada Checklist Checklist TKT 1 TKT 2 ... Capaian TKT
20
PROSES PENGUKURAN
Dokumen Hasil Penelitian Mahasiswa
INKUBATOR
LEMBAGA KOMERSIALISA SI
21
1
1. 2.
3.
Asumsi dan hukum dasar (ex.fisika/kimia) yg akan digunakan pd teknologi (baru) telah ditentukan Studi literatur (teori/empiris -penelitian terdahulu) ttg prinsip dasar teknologi yg akan dikembangkan Formulasi hipotesis penelitian (bila ada)
22
2
1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
8. 9. 10.
11.
Peralatan dan sistem yang akan digunakan, telah teridentifikasi Studi literatur (teoritis/empiris) teknologi yang akan dikembangkan memungkinkan untuk diterapkan Desain secara teoritis dan empiris telah teridentifikasi Elemen-elemen dasar dari teknologi yang akan dikembangkan telah diketahui Karakterisasi komponen teknologi yang akan dikembangkan telah dikuasai dan dipahami Kinerja dari masing-masing elemen penyusun teknologi yang akan dikembangkan telah diprediksi Analisis awal menunjukkan bahwa fungsi utama yang dibutuhkan dapat bekerja dengan baik Model dan simulasi untuk menguji kebenaran prinsip dasar Penelitian analitik untuk menguji kebenaran prinsip dasarnya Komponen-komponen teknologi yang akan dikembangkan, secara terpisah dapat bekerja dengan baik Peralatan yang digunakan harus valid dan reliable 23
3
1. 2. 3.
Konsep dan karakteristik penting dari suatu teknologi telah dibuktikan secara analitis dan eksperimental
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Studi analitik mendukung prediksi kinerja elemen-elemen teknologi Karakteristik/sifat dan kapasitas unjuk kerja sistem dasar telah diidentifikasi dan diprediksi Telah dilakukan percobaan laboratorium untuk menguji kelayakan penerapan teknologi tersebut Model dan simulasi mendukung prediksi kemampuan elemen-elemen teknologi Pengembangan teknologi tsb dgn langkah awal menggunakan model matematik sangat dimungkinkan dan dapat disimulasikan Penelitian laboratorium untuk memprediksi kinerja tiap elemen teknologi Secara teoritis, empiris dan eksperimen telah diketahui komponen2 sistem teknologi tsb dpt bekerja dgn baik Telah dilakukan penelitian di laboratorium dengan menggunakan data dummy Teknologi layak secara ilmiah (studi analitik, model / 24
4
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Test laboratorium komponen-komponen secara terpisah telah dilakukan Persyaratan sistem untuk aplikasi menurut pengguna telah diketahui (keinginan adopter). Hasil percobaan laboratorium terhadap komponen2 menunjukkan bahwa komponen tsb dpt beroperasi Percobaan fungsi utama teknologi dalam lingkungan yang relevan Prototipe teknologi skala lab telah dibuat Penelitian integrasi komponen telah dimulai Proses kunci untuk manufakturnya telah diidentifikasi dan dikaji di lab. Integrasi sistem teknologi dan rancang bangun skala lab telah selesai (low fidelity)
25
5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Persiapan produksi perangkat keras telah dilakukan Penelitian pasar (marketing research) dan penelitian laboratorium utk memilih proses fabrikasi Prototipe telah dibuat Peralatan dan mesin pendukung telah diujicoba dalam laboratorium Integrasi sistem selesai dgn akurasi tinggi (high fidelity), siap diuji pd lingkungan nyata/simulasi. Akurasi/ fidelity sistem prototipe meningkat. Kondisi laboratorium di modifikasi sehingga mirip dengan lingkungan yang sesungguhnya Proses produksi telah direview oleh bagian manufaktur.
26
1. Kondisi lingkungan operasi sesungguhnya telah diketahui 2. Kebutuhan investasi untuk peralatan dan proses pabrikasi teridentifikasi. 3. M&S untuk kinerja sistem teknologi pada lingkungan operasi. 4. Bagian manufaktur/ pabrikasi menyetujui dan menerima hasil pengujian lab. 5. Prototipe telah teruji dengan akurasi/ fidelitas lab yg tinggi pd simulasi lingkungan operasional (yg sebenarnya di luar lab) 6. Hasil Uji membuktikan layak secara teknis (engineering feasibility)
27
7
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
10.
11.
12.
Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah diidentifikasi Proses dan prosedur fabrikasi peralatan mulai diujicobakan Perlengkapan proses dan peralatan test / inspeksi diujicobakan didalam lingkungan produksi Draft gambar desain telah lengkap Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah dikembangkan dan mulai diujicobakan. Telah selesai dilakukan pembesaran skala (scale-up) Perhitungan perkiraan biaya telah divalidasi (design to cost) Proses fabrikasi secara umum telah dipahami dengan baik Hampir semua fungsi dapat berjalan dalam lingkungan/kondisi operasi Test operasi sistem skala laboratorium didalam lingkungan yang relevan Prototipe lengkap telah didemonstrasikan pada simulasi lingkungan operasional Prototipe sistem telah teruji pada ujicoba lapangan 28
Sistem Teknologi telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ aplikasi sebenarnya
1. Bentuk, kesesuaian dan fungsi komponen kompatibel dengan sistem operasi 2. Mesin dan peralatan telah diuji dalam lingkungan produksi 3. Diagram akhir selesai dibuat 4. Proses fabrikasi diujicobakan pada skala percontohan (pilot-line atau LRIP) 5. Uji proses fabrikasi menunjukkan hasil dan tingkat produktifitas yang dapat diterima 6. Uji seluruh fungsi dilakukan dalam simulasi lingkungan operasi 7. Semua bahan/ material dan peralatan tersedia untuk digunakan dalam produksi 8. Sistem memenuhi kualifikasi melalui test dan evaluasi (DT&E selesai) 29
9
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Konsep operasional telah benar-benar dapat diterapkan Perkiraan investasi teknologi sudah dibuat Tidak ada perubahan desain yg signifikan. Teknologi telah teruji pada kondisi sebenarnya Produktivitas telah stabil Semua dokumentasi telah lengkap Estimasi harga produksi dibandingkan kompetitor Teknologi kompetitor diketahui
30
31
32
33
34
35
36
PENUTUP
Kegiatan Riset Dasar berada pada tingkat kesiapan teknologi TKT 1-3 meliputi :
38
2.
3.
4.
39
KOMPONEN TERKAIT TELAH DIKEMBANGKAN DAN DIVALIDASI, PROTIPE TELAH DIBUAT DAN DILAKUKAN DEMONTRASI
40
komponen dalam lingkungan laboratorium Kegiatan litbangyasa yang menghasilkan produk Demonstrasi model atau Prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan Integrasi sistem selesai dgn akurasi tinggi Model atau Prototipe telah diuji dalam lingkungan yang relevan Hasil Uji membuktikan layak secara teknis (engineering feasibility)
41
Pertimbangan teknis dan ekonomis, apakah produk litbangyasa dapat dibuat dengan memenuhi keseimbangan/kesetaraan antara syarat teknis yang diharuskan dengan syarat ekonomis Menjalin kemitraan yang dapat digolongkan dalam dua kelompok
kemitraan pelaksanaan kegiatan (mitra pelaksana), masih dibutuhkan kolaborasi yang lebih erat untuk membangun sinergi pembuatan produk menuju tingkat lanjut kematangan teknologi . kemitraan produksi hasil litbangyasa (mitra produksi) :
Produk litbangyasa yang tergolong advanced technology, kemitraan yang memungkinkan adalah mitra BUMN, Industri Swasta Besar Produk litbangyasa tergolong tepat guna, kemitraan yang memungkinkan adalah mitra BUMN, Industri menengah dan kecil
42
1.
Tingkat Hasil Pengukuran TKT 797 Kegiatan litbangyasa pada tingkatan TKT
Uji sistem terintegrasi sudah dalam akurasi yang 9 adalah:
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TELAH LENGKAP DILAKUKAN, EM SECARA LENGKAP TELAH PROVEN PADA LINGKUNGAN YANG S
43
tinggi (High Fidelity) Pengukuran sudah memunculkan kesiapan fabrikasi Perkiraan investasi juga sudah dimunculkan Disain gambar/diagram sudah tidak ada perubahan yang signifikan Pada level 7 sudah ada kesiapan untuk produksi awal (Low Rate Initial Product LRIP) Pada level 8 sudah siap untuk produksi penuh Pada level 9 produktivitas sudah stabil
Kolaborasi dengan Lembaga Komersialisasi atau Investor, seperti: Inkubator, Lembaga Intermediasi, PMV, Business Angel Kolaborasi dengan Industri Menjaga keberlangsungan produk dengan melakukan atau mencari riset baru (sesuai dengan Kebutuhan). Dalam konsep IRL, memasuki fase changeover/closedown.
44
LITBANG LAIN
PERGURUAN TINGGI
LEMBAGA LAIN
DATABASE LEMBAGA KOMERSIALIS ASI DATABASE LEMBAGA INTERMEDIAS I DATABASE LEMBAGA INKUBATOR
TEKN OMET ER
PENELITIAN MAHASISWA
PENGUKUR AN TRL
1 Y 9
N Y
DATABASE INDUSTRI
PENUTUP
IRL dipahami sebagai lifecycle of innovation yang terdiri dari dua fase yaitu :
47
IRL
6 C Scale
Technology Development
1. 2. 3.
48
TRL vs IRL
49
Market Evolution
IRL 4 IRL 5 IRL 6 Chasm Competitio Changeov n er Closedow n
Diffusion of Innovation Theory Market Adoption Model Product Life Cycle of Innovation
50
Market Evolution
IRL 4 IRL 5 IRL 6 Chasm Competitio Changeov n er Closedow n
TRL 4 6
Kolaborasi dengan Industri
TRL 7 9
Kolaborasi untuk PRODUKSI Melakukan riset baru untuk pengembangan produk Menjaga keberlangsungan produk
52
REFERENSI
TEKNOMETER - BPPT
US Army Medical Department Singapore Ministry of Defense
USC Marshall Center for Technology Commercialization
Obyek penyakit yg berpotensi untuk disembuhkan oleh kandidat obat telah diketahui
TKT 1
DISCOVERY
TKT 4
TKT 7
Plan idistribusikan etitor tur AND skala telah dari EFICACY dikembangkan obat besar dan baru dan dijual telah diperkenalkan ke diidentifikasi pasar ke pasar USTRIALIZATION TY
TKT 9
MEDICAL UTILITY
CATATAN PENUTUP
PEMAHAMAN BERSAMA ANTARA PELAKU LITBANG DENGAN PELAKU USAHA (INDUSTRI) DAPAT MENG-AKSELARASI :
PENINGKATAN KESIAPTERAPAN HASIL RISET PROSES KOMERSALISASI HASIL RISET PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI
UPAYA PEMAHAMAN TEKNOMETER BAGI PELAKU INDUSTRI dan KALANGAN AKADEMIS PERLU TERUS DIDORONG PEMAHAMAN MENGENAI TEKNOMETER JUGA PERLU BAGI LEMBAGA INTERMEDIASI
62
TEKNOMETER
VS
INTERMEDIASI
INTE
PELAKU INDUSTRI
DUKUNGAN REGULASI
TRL 6 18.5%
TRL 5 29.6%
Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT Gedung II Lt.12. Telp. 021-3169422, Faks. 021Level 3169400 HP : 08161361382, Email : arwanto@bppt.go.id Fifth arwanto67@yaho.com
Outline Level
1.
2.
3.
4.
5.
6. 7.
8. 9. 10.
11.
12.
13.
14.
Schwab, Klauss. 2011. The Competitiveness Report 2011-2012. WEF Geneva, Swiss. (http://www.weforum.org/reports/global-competitiveness-report-2011-2012 ) Ming-Chang Lee, To Chang, and Wen-Tien Chang Chien, 2011, An Approach for Developing Concept of Innovation Readiness Levels, International Journal of Managing Information Technology, vol. 3 No. 2. http://Www.Scribd.Com/Doc/56640131/AN-APPROACH-FOR-DEVELOPING-CONCEPT-OF-INNOVATIO Schwab, Klauss. 2010. The Competitiveness Report 2010-2011. WEF Geneva, Swiss (http://www.weforum.org/reports/global-competitiveness-report-2010-2011 ) ------. 2010. Pengukuran TRL Hasil Riset BPPT, Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT. Schwab, Klauss. 2009. The Competitiveness Report 2009-2010. WEF Geneva, Swiss (http://www.weforum.org/reports/global-competitiveness-report-2009-2012 ) -------, 2009. Buku II Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010 2014, Bab IV. Bappenas Tao Lan, 2008, Developing the Concept of Innovation Readiness Levels (IRL), Center for Technology Management, University of Cambridge ( http://www.srcf.ucam.org/mtms/seminars/Tao Lan.pdf ) ------. 2007. Direktori Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ------. 2006. Buku Model Difusi Hasil RUK, Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT. Nolte, William. 2005. Technology Readiness Level Calculator . Presented at Assessing Technology Readiness & Development Seminar. April 28, 2005. Taufik, Tatang A. 2004. Penyediaan Teknologi, Komersialisasi Hasil Litbangyasa, dan Aliansi Strategis. P2KDT BPPT dan KRT. 2004. Taufik, Tatang A, 2003, TRL : Konsep dan Isu Kebijakan, Workshop Pemetarencanaan Teknologi dan Pengukuran Teknologi, P2KT-PUDPKM, PKT-BPPT. Graettinger, Caroline P., Suzanne Garcia, Jeannine Siviy, Robert J. Schenk, dan Peter J. Van Syckle. 2002. Using the Technology Readiness Levels Scale to Support Technology Management in the DoDs ATD/STO Environments . A Findings and Recommendations Report. Conducted for Army CECOM. CMU/SEI-2002-SR-027. Software Engineering Process Management Program. Mankins, John C. 1995. Technology Readiness Levels: A White Paper. Advanced Concepts Office. Office of Space Access and Technology. NASA. 66
Reference