Anda di halaman 1dari 5

GERAK JATUH BEBAS

(M3)

Muhammad Ilham Syafrincela, Jihan Octaviantyb, Iqbal Hamnurb, Loeis Febriansyahb

a
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Sealasa Shif 2, Universitas Andalas
b
Laboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: milhamsyafrincel@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK

Gerak jatuh bebas merupakan salah satu gerak lurus vertikal yang mengarah ke bawah
yang identik dengan gerak lurus berubah beraturan dimana benda hanya dipengaruhi
oleh gaya gravitasi dan gaya gesek antar udara. Percobaan ini bertujuan untuk
menentukan percepatan gravitasi bumi pada gerak jatuh bebas. Metode percobaan yang
digunakan yaitu dengan menggantungkan bola pada pemegang magnet dengan
ketinggian yang divariasikan, kemudian bola dijatuhkan dengan kecepatan awal nol dan
didapatkan waktu yang tercatat pada timer counter yang dihubungkan dengan gerbang
cahaya. Pada percobaan ini ketinggian divariasikan untuk menemukan pengaruh jarak
terhadap kecepatan gerak jatuh bebas. Pada percobaan ini didapatkan nilai percepatan
gravitasi g berdasarkan perhitungan gradien sebesar 1019,22 cm/s2, Sedangkan
percepatan gravitasi pada literatur sebesar 978 cm/s 2. Sehingga dapat diketahui bahwa
semakin tinggi jarak benda yang dijatuhkan maka waktu yang diperlukan benda untuk
sampai ke bumi juga akan semakin lama.

Kata kunci : Gerak Jatuh Bebas, Percepatan Gravitasi, Waktu.

I. PENDAHULUAN

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah


gerak suatu benda menempuh lintasan
lurus yang dalam waktu tertentu benda
menempuh jarak yang tertentu pula,
atau dalam kecepatan konstan.
Misalnya, kereta api yang bergerak Gambar 1. Grafik kecepatan terhadap waktu
dengan kecepatan konstan. pada waktu pada Gerak Lurus Beraturan
Semakin besar ketinggian benda di atas
permukaan bumi, maka semakin kecil
percepatan gravitasi bumi yang dialami.

2.Kedalaman

Percepatan gravitasi bumi pada


kedalaman tertentu lebih kecil
dibandingkan dengan percepatan
Gambar 2. Grafik posisi terhadap waktu
gravitasi di permukaan bumi karena
pada waktu pada Gerak Lurus Beraturan
massa dan jari-jarinya jadi lebih kecil.
Gerak Jatuh Bebas (GJB) adalah gerak 3.Letak Lintang
benda yang dilepaskan dengan atau
tanpa adanya kecepatan awal (V₀ = 0) Bentuk bumi tidak bulat sempurna,
dari ketinggian tertentu di atas melainkan sedikit pepat di bagian
permukaan bumi, lantai, atau bidang kutubnya. Semakin kecil jari-jarinya,
acuan tertentu, di mana benda
maka besar percepatan gravitasi bumi di
mengalami percepatan ke bawah akibat
gaya gravitasi bumi dan dalam bagian kutub semakin besar. Sebaliknya,
perjalanannya benda diasumsikan tidak pada bagian equator percepatan
mengalami gesekan udara. Gerak ini gravitasi semakin kecil.
merupakan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) dengan percepatan (a)
sama dengan gravitasi bumi (g) dengan
nilai sama dengan 9,8 m/s 2.

Percepatan gravitasi bumi (g)


merupakan salah satu konstanta yang
sering digunakan dalam memecahkan
suatu permasalahan fisika. Oleh karena
itu, akan sangat menarik jika kita dapat
Gambar 3. Grafik kecepatan terhadap waktu
membuktikan besar percepatan
pada waktu pada Gerak Lurus Berubah
gravitasi beserta beberapa faktor yang
mempengaruhi dengan melakukan Beraturan
serangkaian praktikum yang Besarnya percepatan gravitasi tersebut
sistematis.Nilai g sedikit bervariasi
dapat ditentukan dengan melakukan
dengan garis lintang dan ketinggian.
percobaan sederhana namun sistematis,
Pada abad ke-4 sebelum masehi
Aristoteles mengemukakan bahwa objek yaitu dengan cara mengukur waktu
yang berat akan jatuh lebih cepat. yang dibutuhkan benda untuk jatuh
Sembilan belas abad kemudian, Galileo dari atas statif hingga melewati gerbang
berargumentasi bahwa benda jatuh ke cahaya, yang lebih lanjut akan
bawah tidak dipengaruhi beratnya. dijelaskan pada metode penelitian.

Pada abad ke-14 sebelum masehi Percepatan gravitasi dalam metode


Aristoteles mengemukakan bahwa objek perhitungan ditentukan dengan:
yang berat akan jatuh lebih cepat.
Sembilan belas abad kemudian, Gelileo v 0=0
berargumentasi bahwa benda jatuh ke (1)
bawah tidak dipengaruhi beratnya.
1
Percepatan gravitasi dipengaruhi h=v 0 t+ at 2
beberapa hal, yaitu:
2
(2)
1.Ketinggian
Subtitusikan persamaan (1) ke
persamaan (2) : Prosedur pratikum yang pertama yaitu
alat dan bahan disusun. Kemudian,
1 timer counter dihubungkan ke soket
h=0. t+ g t 2
2 listrik. Timer counter dalam keadaan
(3) mati (OFF). Panjang lintasan h diukur.
Timer counter dihidupkan, pemilih
1 fungsi (FUNCTION) ditekan hingga
h= g t 2
2 berada pada fungsi Gravity Acceleration.
(4) Lampu LED pada fungsi tersebut dan
fungsi E.MAGNET akan menyala.
Sumber tegangan untuk magnet
pemegang bola dalam keadaan hidup
dengan h=h2−h1, maka : (ON) ditunjukkan oleh LED. Magnet
pemegang bola dan kedua gerbang
1
h2 −h1= g(t 22−t 12 ) (5) cahaya diatur kelurusannya dengan
2 plumb bob sehingga lintasan bola logam
dari dari magnet pemegang bola
2 2
2 ( h2−h1 )=g(t 2 −t 1 ) menghalangi berkas cahaya pada
(6) masing-masing gerbang cahaya. Bola
logam dipasang pada magnet pemegang
2(h 2−h1 ) bola. Bola dijatuhkan dengan cara
g= (7) menekan tombol E.MAGNET. Hasil
(t 22−t 12)
pengukuran panjang lintasan (h), waktu
tempuh dari magnet pemegang bola ke
2h
g= (8) gerbang cahaya 1 (t1) dan ke gerbang
( t22−t 12 ) cahaya 2 (t2) ditulis pada tabel 1.
Panjang lintasan h diubah dengan
II. METODE PENELITIAN mengubah posisi gerbang cahaya 2,
timer counter diatur ulang dengan
menekan tombol FUNCTION satu kali.
2.1. Alat dan Bahan

Pada praktikum kali ini alat dan bahan


III. HASIL DAN
yang digunakan adalah statif sebagai
PEMBAHASAN
tempat penyangga serta tempat
melekatnya gerbang cahaya dan 3.1. Analisis Hasil Pengukuran
magnet, magnet pemegang bola sebagai
Berdasarkan pengukuran dan percobaan
tempat melekatnya bola logam, gerbang
menentukan waktu jatuh bebas bola logam,
cahaya (photogate) untuk pendeteksi bola
maka didapatkan hasil berdasarkan tabel 3.
logam, penghitung waktu (timer counter)
Berikut adalah hasil pengukuran yang
untuk membaca waktu dari sensor yang
didapatkan.
diterima oleh gerbang cahaya, meteran
untuk mengukur jarak bola, bola Tabel 3. Hasil Pengukuran
sebagai objek pengamatan, dan plumb
Panjang Waktu t1 (s) Waktu t2 (s)
bob digunakan untuk mengatur posisi
lintasan h (cm)
vertical dari magnet pemegang bola
28,5 0,1972 0,3262
dengan gerbang cahaya. 30,5 0,198 0,3284
32,5 0,1972 0,3297
34,5 0,1979 0,3348
36,5 0,1974 0,3402
2.2. Prosedur Percobaan 38,5 0,1978 0,347
40,5 0,1982 0,3541 Dengan memasukkan variabel ketinggian,
42,5 0,198 0,3613 maka didapatkan plot garis linear pada
44,5 0,1981 0,3683 gambar 7.
46,5 0,1983 0,3747
Pada praktikum ini variabel bebas berada
pada sumbu x dan variabel terikat pada
sumbu y. Variabel bebas adalah selisih
𝑦 = 509,61𝑥 – 3,829
kuadrat waktu t22 -t12 dan variabel terikat
adalah ketinggian h, sehingga persamaan
48
linearnya menjadi ℎ = 𝑎(𝑡2 2 − 𝑡12 ) + 𝑏 .
43
Dengan menggunakan hubungan antara
h (m)

38 ketinggian dan selisih kuadrat waktu pada


33 rumusan perhitungan percepatan gerak
28
65 70 75 80 85 90 95 100 105 1
jatuh bebas, ℎ = 𝑔(𝑡22 – 𝑡12) , maka
t22 -t12 (x10 s3) 2
1
konstanta 𝑎 = 𝑔. Dengan demikian,
Gambar 7. Grafik hubungan antara
2
diperoleh percepatan gerak jatuh sebesar
ketinggian dan selisih kuadrat waktu
509,61 cm/s2, dan percepatan gravitasi
Tabel 4. Pengolahan data pengukuran sebesar 1.019,22 cm/s2.

No t22-t12 h (t22-t12)2 i(t22-t12)2 Berdasarkan hasil percobaan, percepatan


x y x2 xy gravitasi yang didapatkan berbeda dengan
1 0,0675 28,5 0,00455 1,923 literatur. Hal ini terjadi karena beberapa
2 0,0686 30,5 0,00470 2,092 faktor, salah satunya adalah kesalahan
3 0,0698 32,5 0,00487 2,268 dalam pengolahan data. Selain itu,
4 0,0729 34,5 0,00531 2,515
ketinggian tempat melakukan percobaan
5 0,0767 36,5 0,00588 2,799
juga mempengaruhi percepatan gravitasi.
6 0,0812 38,5 0,00659 3,126
7 0,0861 40,5 0,00741 3,487 Dalam praktikum ini juga dibuktikan bahwa
8 0,0913 42,5 0,00833 3,880 waktu dapat mempengaruhi percepatan
9 0,0964 44,5 0,00929 4,289 gravitasi juga. Adapun faktor lainnya, yaitu
10 0,1010 46,5 0,01020 4,696 gesekan udara, kedalaman, dan letak
Σ 0,811 375 0,0671 31,075 lintang.

Dari tabel dan grafik di atas, maka 3.2. Analisis nilai ralat
didapatkan hubungan antara ketinggian dan
selisih kuadrat waktu, yaitu semakin besar Berdasarkan hasil percobaan,
ketinggian, maka selisih kuadrat waktu juga percepatan gravitasi yang didapatkan
akan semakin besar.
berbeda dengan literature dengan
Data pada tabel 7 kemudian diolah kembali kesalahan relatif sebesar 9,76%. Hal ini
untuk mencari nilai gradien ( 𝑎 ) dan terjadi karena beberapa faktor, salah
intersepnya (𝑏). Adapun nilai gradien (𝑎) satunya adalah kesalahan dalam
yang didapatkan setelah perhitungan adalah pengolahan data. Selain itu, ketinggian
509,61. Sedangkan intersep (𝑏) yang tempat melakukan percobaan juga
diperoleh sebesar -3,829. mempengaruhi percepatan gravitasi.
Dalam praktikum ini juga dibuktikan
Berdasarkan nilai 𝑎 dan 𝑏 , maka dapat
bahwa waktu dapat mempengaruhi
dituliskan persamaan:
percepatan gravitasi juga. Adapun
𝑦 = 509,61𝑥 – 3,829 faktor lainnya, yaitu gesekan udara,
kedalaman, dan letak lintang.
Engineers,Six Edition.
IV. KESIMPULAN California: Thomson
Brook/Cole.
Pada percobaan modul M3 untuk
menentukan percepatan gravitasi bumi 3. Young and
dengan percobaan gerak jatuh bebas. Freedman.2002.Fisika
Didapatkan data yang kemudian diolah Universitas Edisi kesepuluh jilid
untuk memperoleh nilai percepatan 1.Jakarta:
gravitasi yang mendekati nilai literatur.
Pada percobaan didapatkan percepatan 4. Muhammad Syukri. 2020. Pe
gravitasi sebesar 1.019,22 cm/s2
sedangkan pada literatur sebesar 978 ngantar Geofisika Edisi perta
cm/s2. Terdapat perbedaan hasil sebesar
ma. Aceh.
41,22 cm/s2. Dalam pratikum ini
dibuktikan bahwa waktu dan
ketinggian dapat mempengaruhi
percepatan gravitasi. 5. Supadi, Dewi R, Yhosep G. 2
015. Big Book Fisika. Jakarta.

V. UCAPAN TERIMAKASIH
Syukur alhamdulillah kami ucapkan
kepada Allah sang pencipta alam
semesta berkat rahmat dan hidayahnya
yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan pembuatan jurnal ilmiah
ini yang berjudul “Gerak Jatuh Bebas”.
Dan tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih serta penghargaan kepada bapak
Ardian Putra M. Si. selaku kepala labor,
Loeis Febriansyah sebagai koordinator
umum, Iqbal Hamnur sebagai
koordinator alat, Mita Anggraini
sebagai koordinator jurusan dan Jihan
Octavianty sebagai asisten jurnal yang
disela – sela kesibukan mereka, namun
tetap meluangkan waktu untuk
memberikan petunjuk, dorongan, saran
dan arahan selama pembuatan jurnal
ilmiah ini serta seluruh teman - teman
yang telah berkontribusi dalam
pembuatan jurnal ini sehingga dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA
1. Alvin, H. 1998. Teori dan Soal-
Soal Fisika (terjemahan).
Jakarta: Erlangga.

2. Serway, R. A. & Jewett, J. W.


2004. Physic for Scientists and

Anda mungkin juga menyukai