KIMIA DASAR
2. Tujuan praktikum
Mengetahui sifat asam basa dari suatu larutan yang akan diuji dengan
menggunakan indikator asam basa baik alami maupun buatan
3. Manfaat praktikum
Membantu praktikan agar bisa menguasai dan memahami sifat asam basa
dengan baik dan benar
4. Alat dan bahan Langkah percobaan
4.1 Alat
4.2 Bahan
Larutan HCI (0,1 M) 30 mL
Bunga sepatu 30 mL
Lakmus merah 8 lembar
Lakmus biru 8 lembar
Indikator metil violet 3 tetes
Indikator phenolphthalein 3 tetes
Indikator metil merah 3 tetes
Bromtimol biru 3 tetes
Air suling 30 mL
Air kapur 30 mL
Air jeruk nipis 30 mL
Air sabun 30 mL
Larutan NaOH (0,05M) 30 mL
Larutan cuka (25%) 30 mL
Larutan NaCI 30 mL
Kertas label 1 Lembar
4.3 Langkah kerja
Masukkan air panas dalam gelas kimia sebanyak 50 mL
Merendam mahkota bunga di air panas sampai warna bunga larut dalam air
Menydiakan ke dalam tiap tabung reaksi aquades, CaO, porstex, asam
asetat,HCL, NaOH, pembersihlantai, dan NaCl
Mencelupkan ujung kertas lakmus merah pada tiap tiap larutan tersebut
dan catat perubahan warnanya
Lakukan hal sama pada dengan langkah sebelumnya untuk lakmus biru
Teteskan 2 indikator metil violet dan catat perubahan warna yang terjadi
Lakukan hal yang sama pada langkah no.7 untuk beberapa indikator yang
lain
5. Larutan
Larutan adalah suatu campuran homogen dari dua zat atau lebih. Larutan terdiri
dari zat pelarut dan zat terlarut. Zat pelarut adalah suatu zat yang melarutkanzat
terlarut, sedangkan zat terlarut adalah zat yang terdispersi dalam pelarut.
Perbedaan antara pelarut dengan zat terlarut sebenarnya relatif. Larutan mempunyai
fase berupa gas, zat cair, dan zat padat, dan semuanya mempunyai sifat dan karakter
yang berbeda-beda pula. Seperti hanya zat padat dalam keadaan tertentu adalah
mempertahankan bentuk dan volume, zat cair juga mempertahankan volume tetapi
menyesuaikan dengan bentuk wadah tersebut, sedangkan zat gas mengembang
untuk menempati volume apapun yang tersedia (Chang, 2005)
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya. Untuk
menyatakan komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsentrasi larutan
yang menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut (Khikmah, N.
2015). Untuk jumlah terlarut yang berbeda pada setiap larutan, maka dibutuhkan
energi panas yang berbeda pula, yang nantinya akan mempengaruhi titik didih
larutan tersebut. Titik didih suatu larutan merupakan suhu larutan pada saat tekanan
uap jenuh larutan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan yang diberikan pada
permukaan cairan) (Wolke, 2003).
6. Pengertian Asam
Asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron, dan juga apabila
dilarutkan kedalam air menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil. Asam
merupakan senyawa yang menyebabkan rasa asam pada berbagai materi. Asam
mempunyai sifat yakni bersifat korosif, dapat menghantarkan arus listrik, dan juga
bereaksi dengan logam. Banyak sekali diantara kita senyawa yang bersifat asam.
Untuk mengetahui suatu keasaman dari senyawa tersebut dapat dilakukan dengan
cara pengujian menggunakan kertas lakmus yang akan ditentukan oleh suatu
indikator, contoh senyawa yang bersifat asam adalah HCL (Chang, 2005)
Larutan berair asam yang umum di antaranya asam klorida (larutan hidrogen klorida yang
ditemukan pada asam lambung dan dapat mengaktifkan enzim pencernaan), asam asetat
(cuka merupakan larutan berair encer dari cairan ini), asam sulfat (digunakan pada baterai
mobil), dan asam sitrat (ditemukan pada buah sitrus). Berdasarkan contoh ini, asam (dalam
pandangan umum) dapat berupa larutan maupun bahan kimia murni, serta dapat diturunkan
dari asam (dalam pandangan ketat) berbentuk padat, cair, maupun gas. Asam kuat dan
beberapa asam lemah terkonsentrasi bersifat korosif, tetapi terdapat pengecualian seperti
karborana dan asam borat. (Wikipedia)
7. Pengertian Basa
Basa adalah zat yang dapat memberikan sepasang elektron dan mengeluarkan
suatu ion saat dilarutkan dalam air. Basa merupakan suatu senyawa yang dapat
menerima senyawa yang lain. Basa bisa menetralkan sebuah asam dan juga
cenderung mempunyai sifat yang pahit dan juga licin. Banyak sekali senyawa yang
mengandung sifat basa diantaranya adalah natrium hidroksida (NaOH). Untuk
dapat mengetahui sifat basa dari suatu senyawa dapat menggunakan kertas lakmus
sebagai indikator (Chang, 2005)
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut. Berikut adalah tabel contoh basa :
(Wikipedia)
8. Indikator Asam dan Basa
Indikator asam basa biasanya dikenal dengan indikator pH. Indikator ini
mempunyai fungsi menentukan suatu sifat asam atau basa. Indikator pH sangat
penting dalam menentukan suatu sifat zat. Alat yang biasanya digunakan untuk
mengetahui asam atau basa adalah kertas lakmus yang bisa berganti warna. Hingga
saat ini sudah banyak ditemukan indikator pH yang sudah dikenal dalam dunia
kimia. Indikator asam basa umumnya terlarut dalam pelarut organik dan indikator
dapat tersedia secara komersial dan dapat disintesis dengan hasil kemurnian yang
baik. (Maulika, 2019)
9. Trayek pH
Trayek pH merupakan rentang nilai pH yang menyebabkan indikator berubah
warna disebut dengan trayek pH. Bila pH lebih kecil dari trayek pH maka indikator
akan menunjukkan warna asamnya. Sedangkan bila pH lebih besar dari trayek maka
indikator akan menunjukkan warna basanya. Beberapa zat atau senyawa yang dapat
digunakan sebagai trayek pHmisalnya brotimol biru dengan kisaran pH 3,0 – 4,6.
Berikut tabel trayek pH :
Tabel 9.1 Trayek pH
Indikator Dalam Asam Dalam Basa Kisaran
pH
Fenolflatein Tak berwarna Pink kemerahan 8,3-10,0
Metil jingga Jingga Kuning 3,1-4,4
Metil merah Merah Kuning 4,2-6,3
Bromtimol biru Kuning Ungu kebiruan 3,0-4,6
(Padmaningrum, 2016)
HCl merupakan senyawa kimia yang sering digunakan dalam industri. Namun
dibalik itu semua HCl cenderung bisa mengiritasi bila terkena kulit. Cara
mengatasinya adalah segera cuci dengan air sampai bersih. HCl merupakan
senyawa kimia yang mempunyai sifat asam kuat. HCl banyak sekali dijumpai
didalam laboratorium (Permono, 2015) NaOH sering disebut sebagai natrium
hidroksida. Didalam dunia industri sering disebut sebagai soda kaustik. Natrium
hidroksida digunakan untuk mengekstrak penulenan aluminium oksida dari
bijinya. NaOH merupakan alkali paling kecil dan meluas dalam industri. NaOH
mempunyai sifat basa kuat dan termasuk jenis senyawa sederhana (Saunders,
2011).
11.2 NaOH
NaOH sering disebut sebagai natrium hidroksida. Didalam dunia industri sering
disebut sebagai soda kaustik. Natrium hidroksida digunakan untuk mengekstrak
penulenan aluminium oksida dari bijinya. NaOH merupakan alkali paling kecil
dan meluas dalam industri. NaOH mempunyai sifat basa kuat dan termasuk jenis
senyawa sederhana (Saunders, 2011).
11.3 CaO
Kalsium Oksida atau yang lebih dikenal banyak orang dengan kapur tohor.
Senyawa kalsium oksida ini merupakan hasil pembakaran kapur mentah atau
CaCO3. Kapur tohor memiliki sifat menghasilkan panas jika disiram dengan air.
Kalsium oksida memiliki penampilan serbuk putih hingga kuning pucat. Senyawa
ini juga dapat larut dalam gliserol dan larutan gula (Saswita, 2017).
11.4 NaCl
Kalsium Oksida atau yang lebih dikenal banyak orang dengan kapur tohor.
Senyawa kalsium oksida ini merupakan hasil pembakaran kapur mentah atau
CaCO3. Kapur tohor memiliki sifat menghasilkan panas jika disiram dengan air.
Kalsium oksida memiliki penampilan serbuk putih hingga kuning pucat. Senyawa
ini juga dapat larut dalam gliserol dan larutan gula (Saswita, 2017).
Perlakuan Pengamatan
2. Super pel
3. Sprite
4. Pocari Sweat
5. Cleo
6. Hasil
Perlakuan Pengamatan
Perlakuan Pengamatan
13. Perhitungan
14. Pembahasan
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum indikator asam basa adalah sebagai
berikut :
Sabun cair ditetesi bromtimol biru maka akan berubah menjadi warna hijau tosca
dan bergelembung, kemudian jika sabun cair ditetesi indikator kubis ungu maka
akan berubah menjadi warna biru sedikit abu-abu dan sedikit berbusa. Hal ini
menunjukkan bahwa sabun cair bersifat basa. Begitu juga dengan super pel saat
ditetesi dengan bromtimol biru akan berubah warna menjadi hijau dan bersifat basa,
jika super pel ditetesi indikator kubis ungu maka akan berubah menjadi warna abu-
abu dengan busa yang banyak. Kemudian sprite saat ditetesi dengan bromtimol biru
akan berubah warna menjadi kuning semi orange, jika sprite ditetesi indikator ungu
maka akan berubah menjadi warna merah muda transparan pucat. Hal ini
menunjukkan sprite bersifat asam. Sama dengan Pocari Sweat akan berubah warna
ketika ditetesi bromtimol biru menjadi kuning semi orange dan bersifat asam, jika
pocari sweat ditetesi indikator ungu maka akan berubah menjadi warna merah muda
lebih pekat. Kemudian yang terakhir ada cleo, saat cleo ditetesi dengan bromtimol
biru akan berubah warna menjadi hijau, jika cleo ditetesi indikator ungu maka akan
berubah menjadi warna ungu. dan bersifat netral.
Saran dari praktikum kali ini yaitu memahami materi yang akan di lakukan agar
praktikum berjalan dengan lancar, selalu berhati-hati dan teliti apa yang sedang
dikerjakan.
DAFTAR PUSTAKA