LAPORAN KERJA
Mulai
Identifikasi Gambar
Gambar Ulang
Operation Plan
tidak tidak
QC
ya
Selesai
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Perancangan, Pembuatan Pola dan Kotak Inti
3
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Belahan
Pola memiliki belahan yaitu belahan bagian atas yang disebut cope dan belahan
bagian bawah yang disebut drag. Pada umumnya sebuah pola memiliki satu belahan
bahkan lebih, sesuai dengan tingka kerumitan bentuk pola. Dalam menentukan cope dan
drag pada sebuah pola, dapat dilihat dari bagian manakah yang kemungkinan berat
corannya paling besar maka bagian itulah yang menjadi bagian drag.
Tambahan pengerjaan adalah penambahan dimensi pada pola di bagian yang akan
mendapatkan proses lanjut seperti proses permesinan. Tambahan pengerjaan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada proses permesinan.
4
2.2.3 Kemiringan
Kemiringan adalah bagian dari seluruh permukaan diding coran yang posisinya
tegak lurus dengan garis belahan (parting line) pola. Tujuan dari diberikannya kemiringan
pada pola adalah agar sewaktu pola digunakan dalam pembuatan cetakan, pola dapat
dengan mudah dikeluarkan dari cetakan. Dengan mudahnya pola dikeluarkan dari cetakan,
maka akan menghindari kerusakan pada pola maupun pada cetakan.
Kemiringan pada pola sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek. Bahan pola yang
digunakan sangat berpengaruh pada kemudahan pencabutan pola dari cetakan. Pola dengan
bahan kayu akan berbeda dengan pola yang berbahan resin maupun logam, dapat dilihat
dari kehalusan antara permukaan kayu, resin, dan logam berbeda. Selain dari bahan pola,
bahan pemisahpun dapat menjadi pengaruh dalam kemudahan pencabutan pola dari
cetakan, seperti minyak, talk pemisah, dan bahan pemisah lainnya.
1. Kemiringan positif
2. Kemiringan negatif
3. Kemiringan netral
Kemiringan positif adalah kemiringan pada pola yang menambah ukuran dari pola.
Kemiringan negatif adalah kemiringan yang mengurangi ukuran dari pola itu sendiri.
Sedangkan kemiringan netral adalah kemiringan yang ukuran aslinya terdapat pada tengah-
tengah pola.
Tinggi
Kemiringan Normal Kemiringan Minimal
(mm)
diatas - sampai derajat (mm) derajat (mm)
- 3 10 - 0,53
3 - 5 8 0,42 - 0,70 5 0,26 - 0,44
5
5 - 8 5 0,44 - 0,73 3 0,26 - 0,42
8 - 12 4 0,56 - 0,84 2 0,28 - 0,42
12 - 16 3 0,63 - 0,85 1,5 0,32 - 0,42
16 - 20 2,5 0,70 - 0,88 1,25 0,35 - 0,44
20 - 27 2 0,70 - 0,95 1 0,35 - 0,48
27 - 40 1,5 0,70 - 1,05 0,75 0,35 - 0,52
40 - 80 1 0,70 - 1,40 0,5 0,35 - 0,70
80 - 150 0,75 1,04 - 2,00 0,50 - 1,00
150 - 200 2,00 - 2,50 1,00 - 1,25
200 - 300 2,50 - 3,00 1,25 - 1,50
300 - 400 3,00 - 3,50 1,50 - 2,00
400 - 500 3,50 - 4,00 2,00 - 2,50
500 - 600 4,00 - 4,50 2,50 - 3,00
600 - 700 4,50 - 5,00 3,00 - 3,50
Penyusutan cair
Penyusutan Kristal
Penyusutan Padat
6
2.2.5 Penyusutan Cair
Penyusutan cair adalah penyusutan pada cairan logam pada saat fasa cair.
Penyusutan ini terjadi ketika cairan logam dituang kedalam ladel sampai cairan menyentuh
temperatur kristal.
Penyusutan kristal adalah penyusutan yang terjadi pada fasa kristalisasi. Pada fasa
kristal ini mulai terbentuk inti-inti pembekuan sampai inti pembekuan tersebut membesar
dan menjadi butiran-butiran yang lebih besar. Pada penyusutan kristal ini akan terjadi
rongga susut (shrinkage) yang sangat tidak diinginkan. Untuk menghindari rongga susut
(shrinkage) maka pada perancangan dibuat sistem penambah untuk mengatasi cacat rongga
susut (shrinkage).
7
Gambar 2.6 Penyusutan Padat
Radius tuangan adalah radius yang diberikan pada benda/pola yang bertujuan
untuk menghindari terjadinya pemusatan panas setelah cairan masuk kedalam cetakan
akibat sudut yang tajam (efek sudut pasir). Panas yang berlebih akan terjadi pada bagian-
bagian yang bersusut, selain itu bagian yang bersudut pada pola akan mengakibatkan
rontoknya pasir dan akan mengakibatkan terjadinya turbulensi pada cairan didalam
cetakan.
8
Pola hilang :
Pola lilin
Pola polystirol/styrofoam
Pola tetap/permanen :
Pola kayu
Pola logam
Pola resin
Tabel Konstruksi warna Pola yang digunakan untuk merancang gambar kerja
9
9 Batang penahan Violet
10 Cil luar (bahan grafit/besi) Biru
11 Penyangga inti Biru
12 Cil dalam (besi pendingin) Biru
13 Batu pengisolir panas Orange
14 Benda uji Merah
15 Sablon Kuning
16 Perubahan konstruksi/Garis baru Biru
Terutama atas
permintaan atau
17 Pengerjaan awal Hijau digunakan pada
gambar konstruksi
awal
18 Saluran udara (jendela udara) Biru
Bahan yang digunakan untuk proses pembuatan pola ada beberapa macam, antara
lain : kayu, polystirol/styrofoam, resin, dan logam. Semua jenis material tersebut memiliki
kelas mutu yang berbeda-beda.
Jenis Bahan
Kelas Mutu
Bahan Pola
Ukuran Pola
Besar Kecil
10
H3 Kayu lunak, papan alat Kayu lunak
Polystirol keras
S1
Polystirol
20 s/d. 40 Kg/m3
Polystirol keras
S2
Dibawah 20 Kg/m3
Jumlah Pembuatan
Kelas Mutu
Bahan Pola
1,000
Plat dasar dan sistem saluran / Penambah
H2
700 x 700 x 500
2 s.d 10
H3
700 x 700 x 500
2 s.d 3
S1
Polystirol
11
2.2.12 Sambungan Kayu
Sambungan kayu dibuat untuk mempermudah proses pembuatan pola dan kotak
inti. Sambungan kayu disesuaikan dengan bahan kayu dan multipleks yang tersedia, tingkat
kesulitan pembuatan pola, serta kekuaatan konstruksi dari pola dan kotak inti.
2.2.13 Toleransi
Toleransi menjadi salah satu peranan yang penting pada proses produksi,
dikarenakan sulitnya membuat suatu produk atau benda dengan ukuran yang tepat, karena
menyangkut alat yang digunakan untuk membuat produk atau benda tingkat ketelitiannya
sangat berpengaruh dalam toleransi yang akan ditentukan.
diatas 30 50 80 120 180 250 315 400 500 600 800 1000 1250 1600 2000 2500 3500
Sampai 30 50 80 120 180 250 315 400 500 600 800 1000 1250 1600 2000 2500 3500 4000
M1 ±0.1 ±0.15 ±0.15 ±0.2 ±0.2 ±0.25 ±0.25 ±0.3 ±0.3 ±0.4 ±0.4 ±0.5 ±0.5 ±0.6+ ±0.7 ±0.8 ±1.0 ±1.3
M2 ±0.15 ±0.2 ±0.25 ±0.3 ±0.3 ±0.35 ±0.4 ±0.45 ±0.5 ±0.6 ±0.6 ±0.7 ±0.8 ±1.0 ±1.1 ±1.4 ±1.6 ±2.0
K1
K2 ±0.2 ±0.3 ±0.3 ±0.4 ±0.5 ±0.6 ±0.6 ±0.7 ±0.8 ±0.9 ±1.0 ±1.1 ±1.3 ±1.5 ±1.8 ±2.2 ±2.7 ±3.2
H1
H2
H3 ±0.4 ±0.5 ±0.6 ±0.7 ±0.8 ±0.9 ±1.0 ±1.1 ±1.2 ±1.4 ±1.6 ±1.8 ±2.1 ±2.5 ±3.0 ±3.5 ±4.3 ±5.0
S1
12
2.3 Identifikasi Gambar Teknik
Sebelum membuat benda coran pump housing lower part, diperlukan daya bayang untuk
mengidentifikasi dan mentransfer dari gambar teknik mesin menjadi suatu permodelan benda.
Sehingga kesalahan pada saat proses pembuatan coran pump housing lower part dapat dihindari.
13
Perancangan Pola :
- Jenis Pola
- Belahan Pola
- Tambahan Pengerjaan
- Kemiringan Pola
- Penyusutan
- Bahan Pola
- Sambungan Kayu
- Toleransi
Jenis pola yang digunakan tergantung dari jumlah produksi, bahan cetakan,
dimensi benda coran, dan tingkat ketelitian benda cor. Pada perancangan pola Pump
Housing Lower Part digunakan pola inti. Pola inti adalah pola yang bentuknya menyerupai
dengan benda asli, namun terdapat bagian benda yang dibentuk dengan inti luar.
14
2.5.2 Belahan Pola
Berdasarkan hasil edintifikasi gambar mesin Pump Housing Lower Part, posisi
belahan yaitu berada pada bagian tengah benda. Karena pada posisi tersebut selain proses
pembuatan polanya yang mudah, proses pencetakan dan pembersihan corannyapun cukup
mudah.
2.5.5 Penyusutan
Dapat dilihat pada tabel penyusutan padat pada material besi cor nodular (FCD),
didapatkan besarnya penyusutan padatnya adalah 1%. Maka pada proses pembuatan pola
dan kotak inti ukurannya ditambahkan 1% untuk menghindari ketidak sesuaian
dimensi/ukuran pada fasa penyusutan padat.
15
2.5.6 Bahan pola
Bahan yang ddigunakan untuk proses pembuatan pola dan kotak inti Pump
Housing Lower Part yaitu kayu, multipleks, dan resin dengan pertimbangan jumlah
cetakan yang dibuat, harga pembuatan pola, serta bahan yang tersedia di bengkel Pola
Pengecoran Logam.
Sehingga ditentukan bahwa bahan pola kayu memiliki kelas mutu H2.
Pada buku Gambar Perancangan Tuangan dan Pola didapatkan bahwa warna
merah digunakan untuk menunjukan permukaan pisah (partingline), belahan, kemiringan,
dan tambahan pengerjaan. Sedangkan warna kuning menunjukan sambunngan kayu, warna
hijau menunjukan inti, dan warna coklat menunjukan kotak inti.
Sambungan kayu akan mempengaruhi pada kekuatan konstruksi pola dan kotak
inti, sehingga diperlukan bahan-bahan dengan bentuk dan ukuran tertentu yang saling
menyambung untuk mendapatkan konstruksi yang baik.
16
tersedia, tingkat kesuitan pembuatan pola serta kekuatan konstruksi dari pola dan kotak
inti.
2.5.9 Toleransi
Toleransi memegang peranan yang sangat penting pada proses produksi, karena
sulitnya membuat suatu produk atau benda dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut
alat yang digunakan untuk membuat produk atau benda tingkat ketelitiannya sangat
berpengaruh dalam toleransi yang akan ditentukan.
Toleransi yang diberikan pada pola pump housing lower part didasarkan pada
bahan yang digunakan, yaitu kayu dengan kelas mutu H2 dan dimensi maksimal adalah
700 x 700 x 500. Untuk ukuran pola 400-500 mendapatkan toleransi sebesar ± 0,8.
2.5.10 Data Waktu Perencanaan dan Aktual Pembuatan Pola dan Kotak Inti
17