Anda di halaman 1dari 49

minyak nabati

(crude Palm Oil)


Tinjauan Umum :
1. Mahasiswa memahami apa itu minyak nabati, sifatnya, dan
fungsinya
2. Mahasiswa memahami derivat dari minyak nabati
3.
4. Mahasiswa memahami
mengetahui proses pembuatan
teknologi dan pemurnian
dalam pembuatan
minyak nabati
Tinjauan Khusus:
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi sumber sumber
minyak nabati
2. Mahasiswa dapat memanfaatkan fungsi dari minyak nabati
dalam
kehidupan sehari-hari
definisi

Minyak Nabati
minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian
tumbuhan

Minyak Nabati
Tumbuhan Proses
Pengolahan
BAHAN BAKU MINYAK
KELAPA
• Minyak kelapa sawitSAWIT
• CPO atau minyak
(Palm Oil) berasal sawit mentah didapat
dari serabut kelapa dari hasil
sawit, sedangkan pengepresan serabut
minyak inti sawit (fiber) kelapa sawit.
(Palm Kernel Oil)
berasal dari inti buah
kelapa sawit.
fungsi

Minyak Nabati memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan


sehari hari
diantaranya adalah :
1. Bahan Makanan : Minyak goreng, bahan baku
margarine.
2. Sumber Energi
3. Pembawa Vitamin A,D, E, dan
K
4. Mengandung asam lemak esensial terutama asam lemak
tak jenuh
5. Bahan Baku Industri : sabun, cat, vernish, kosmetik dan
lainnya
sifat

Sifat Fisik

1. Viskositas : dipengaruhi oleh ketidak


jenuhan
minyak, berat molekul, dan
suhu
2. Warna : warna disebabkan oleh 3 hal yaitu,
pigmen yang ada dalam bahan, kerusakan
pigmen,
dan kerusaka proses kimia lemak/minyak
3. Bobot jenis : dipengaruhi oleh berat
molekul,
suhu, dan ketidak jenuhan
4. Titik leleh : dipengaruhi oleh panjang rantai
atom
C, ketidak jenuhan, dan geometrik
lanjutan

Sifat Fisik

5. Titik didih : dipengaruhi oleh panjang


rantai
atom C, berat molekul dan tekanan
6. Titik
Asap
7. Titik
Nyala
8. Titik Api
9. Indeks Bias : dipengaruhi oleh rantai
atom C,
berat molekul, temperatur dan ketidak
jenuhan
lanjutan

Sifat Kimia

1. Kelarutan : Trigliserida dan asam lemak


rantai
panjang tidak larut dalam air kecuali, asam
lemak
rantai pendek (c2 dan c4) dan minyak jarak
(castor
oil)
Minyak larut dalam pelarut non polar seperti
benzen,
etil eter
2. Oiliness : ada 3 kriteria yaitu edible fat,
shortening,
URAIAN PROSES
PRODUKSI
Stasiun Penerimaan Buah

Tempat Penimbangan

Penurunan TBS
• Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang
yang dipakai menggunakan sistem komputer
untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan
timbang yaitu truk yang melewati jembatan
timbang berhenti 5 menit, kemudian dicatat
berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan
sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali
ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah
berat TBS yang ditrima dipabrik.
Penyortiran
• Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa
tingkat kematangannya. Jenis buah yang masuk ke
PKS pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura.
Kriteria matang panen merupakan faktor penting
dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun
penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).

• Pematangan buah mempengaruhi terhadap


rendamen minyak dan ALB (Asam Lemak Buah)
Kematangan buah Rendamen minyak (%) Kadar ALB (%)

Buah mentah 14 – 18 1,6 – 2,8

Setengah matang 19 – 25 1,7 – 3,3

Buah matang 24 – 30 1,8 – 4,4

Buah lewat matang 28 – 31 3,8 – 6,1

Setelah disortir TBS tersebut dimasukkan ketempat


penimbunan sementara ( Loding ramp ) dan selanjutnya
diteruskan ke stasiun perebusan ( Sterilizer ).
Loading Roam
Stasiun Perebusan (Sterilizer)

Perebusan (Sterilisasi) Lori Berisi TBS yang Tersterilisasi


• Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam
sterilizer.
Tujuan perebusan :
• Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.
• Mempermudah proses pembrodolan pada
threser.
• Menurunkan kadar air.
• Melunakan daging buah, sehingga daging buah
mudah lepas dari biji.
Dalam proses perebusan, minyak yang
terbuang ± 0,7 % . Dalam melakukan proses
perebusan diperlukan uap untuk memanaskan
sterilizer yang disalurkan dari boiler. Uap yang
masuk ke sterilizer 2,8 -3 kg/cm2 ,1400 C dan
direbus selama 90 menit.
Stasiun Penebahan/pembantingan/thresser

Thresser
• Fungsi dari Theresing adalah untuk
memisahkan buah dari janjangannya
dengan cara mengangkat dan
membantingnya serta mendorong janjang
kosong ke empty bunch conveyor.
Stasiun Pencacahan dan
Pengempaan/pressing process

Digester Screw Press


• Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras
berondolan yang telah dicincang, dilumat dari digester
untuk mendapatkan minyak kasar.
• Selanjutnya minyak menuju stasiun clarifikasi,
sedangkan ampas dan biji masuk kestasiun kernel.
Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)

Saringan Bergetar
• Tujuan utama dilakukan proses refinery
adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan pengotor yang larut maupun
tidak larut yang berada di dalam CPO seperti
serat, air dan komponen-komponen tak larut
minyak, asam lemak bebas atau Free Fatty
Acid (FFA), fosfolipid, logam berat, produk
oksidasi, dan komponen-komponen
penyebab bau dengan menggunakan tiga
tahapan proses yaitu: degumming, bleaching,
deodorizing, sehingga nantinya akan
dihasilkan kualitas produk CPO yang sesuai
dengan spesifikasi yang diingkan
Proses refinery dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu
physical refining dan chemical refining. Metode
physical refining karena cenderung lebih efektif
dalam hal biaya, lebih efisien, dan lebih
sederhana dibandingkan dengan chemical
refining. Perbedaan proses physical dan chemical
refining terletak pada proses yang untuk
menghilangan komponen FFA yang terdapat di
dalam minyak.
PERBANDINGAN PEMURNIAN
KIMIA DAN FISIKA
Kriteria Chemical Refining Physical
Refining
Energi Proses
•Steam Tinggi Rendah
•Power Tinggi Rendah
•Fuel Rendah Tinggi
Proses Kimiawi
•Asam fosfat Tinggi Rendah
•BE Rendah Tinggi
•Asam sulfat Ya Tidak
Lain-lain
•Maintenance Tinggi Rendah
•Hot wash water Ya Tidak
UNIT FRAKSINASI

Proses fraksionasi merupakan


proses untuk memisahkan minyak
sawit ke dalam dua fraksi yaitu
fraksi liquid yang disebut dengan
olein dan fraksi padat yang
dinamakan stearin.
• Proses fraksinasi ini bertujuan untuk
memisahkan fraksi padat dari fraksi cair.
Caranya dilakukan dengan menurunkan suhu
minyak menjadi 20oC. Kemudian disaring
sehingga fraksi padat bisa dipisahkan dari firaksi
cair. Fraksi padat yang terkandung dalam fraksi
cair itu dikenal sebagai Solid Fat Content (SFC).
• Minyak sawit "murni" (refined, bleached, and
deodorizedpalm oil atau RBDPO) kemudian
diolah lebih lanjut dengan proses fraksinasi
untuk memisahkan fraksi cair (olein) dan fraksi
padat (stearin).
• Fraksi olein (RBD Olein) inilah yang digunakan
sebagai minyak goreng, sedangkan fraksi
stearin biasanya digunakan sebagai bahan baku
untuk pembuatan margarin dan mentega putih
(shortening).
Pengolahan Limbah

Kolam Penampung Awal Alat pengutip minyak dari


kolam Deodoling Pond untuk
diolah ulang
1. CPO 9. Refraktori
2. Petrokimia (bahan bakar fosil)
10. Pengolahan air
3. HsSO4 11. Pestisida
4. Gula 12. Radio aktif
5. Alkohol 13. Penyamakan kulit
6. MSG
7. Semen
8. Cat

Anda mungkin juga menyukai