Anda di halaman 1dari 47

Annisa Kurnia Dian Pratiwi Fachryan Zuhri Mohamad Teguh Gumelar Tatia Chairunnisa

Senin, 16 September 2013

Latar Belakang

Tingginya Harga Minyak Mentah

Energi Terbarukan T Berasal dari hayati T Ramah Lingkungan

Latar Belakang

Crismer Flash Value, Kinematic and cloud Fatty Acid point, viscosity Density profile, Specific RefractiveThermal Saponific heat index Stability, Oil ation Cold test, contentnumber, Smoke Iodin point value

Latar Belakang

Minyak sayur yang produksi nya peringkat pertama adalah minyak kedelai (29%) Rose dan Rivera 1998

Hazelnut merupakan tumbuhan yang selalu hijau dan dapat bertumbuh setiap tahunnya. Sehingga ongkosnya lebih murah

Sifat Minyak : Ketidakstabilan minyak berhubungan dengan kadar ketidakjenuhan Polyunsaturated lebih reaktif dibandingkan monounsaturated (AOCS, 2003)

Latar Belakang
Karakteristik Crude oil Fat (%) Fatty Acid Composition C 16:0 C 18:0 C 18:1 C 18:2 C 18:3 Nilai Minyak Kedelai Minyak Hazelnut 20 51,4-75,1 11,4 4,2 24,7 52,1 7,6 4,5 -5,9 0,5-2,8 68,8-78,6 14,2-23,3 0,1-0,2

Iodine Value
Oxidative Onset Temp Cloud Point ()

130,4 148,4 -9,9

90,6-97,4 184,7-190,4 -12,4 sampai -14,9

Relative density, Viscosity, Fatty acid profile

Refractive Index

Crismer Value

Cold Test, Thermal stability

Oils Parameters

Smoke Point, Flash Point, Cloud Point

Specific Heat

Saponification Number

Iodine Value

Kandungan Minyak Kinematic Viscosity Fatty Acid Profile

Cloud Point

Iodine Value

OOT

Kandungan Minyak (Oil Content)


Metode Metode yang digunakan didasarkan pada AACC (American Association for Clinical Chemistry) Method yaitu prinsip ekstraksi menggunakan ekstraktor Soxhlet

METODE

METODE AACC

EKSTRAKTOR SOXHLET

Kandungan Minyak (Oil Content)


Ekstraktor Soxhlet Bagian-Bagian Ekstraktor Soxhlet 1. Kondensor 2. Timbal 3. Pipa F 4. Sifon 5. Labu alas bulat 6. Hot plate

Kandungan Minyak (Oil Content)


Mekanisme Sampel dihaluskan dan dimasukkan ke dalam kertas saring dan di tempatkan di dalam timbal Pelarut (hexane) dipanaskan dalam labu didih sehingga menghasilkan uap Uap masuk ke dalam kondensor dan berubah fasa dari gas menjadi uap Pelarut masuk ke dalam timbal/selongsong yang berisi padatan Pelarut akan membasahi sampel dan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa sifon sama dengan tinggi pelarut di dalam selongsong Pelarut akan kembali ke dalam labu didih, begitu seterusnya

Kandungan Minyak (Oil Content)


Perhitungan

Soybean
Hazelnut

Kandungan minyak sekitar 20% Produk utamanya adalah protein (40%) Kandungan minyak sekitar 51,4%75,1%

Fatty Acid Profile


What are Fatty Acids?

Classification

Effects

Contained in Triglycerides. Contain hydrophobic and hydrophillic group. Profile examined by GC.

Saturated and unsaturated. Source : Animals and Plants.

Cloud point. Kinematic viscosity. Iodine value. Saponification number. Density. Thermal stability.

Fatty Acids

Fatty Acids Analysis


Gas Chromatography

Composition determined using standard reference in peaks and retention time. Percentage of each component may be quantified by calculating ratio of peaks area to column to sum of areas (Preeti, J. Dairying, Foods & H.S. 26 (3/4) : 202-208, 2007).

Fatty Acids Analysis

Sample : Hard Margarine

Fatty Acids Classification


Saturated
Formula CH3(CH2)12CO2H CH3(CH2)14CO2H CH3(CH2)16CO2H CH3(CH2)18CO2H Common Name myristic acid palmitic acid stearic acid arachidic acid Melting Point 55 C 63 C 69 C 76 C

Unsaturated
Formula Common Name Melting Point

CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H

palmitoleic acid
oleic acid linoleic acid linolenic acid

0 C
13 C -5 C -11 C

Fatty Acid Profile Important (?)


At least the answer depends on : Products which will be produced, Oils quality desired, Processes which will be through by Oils.
Fatty Acids Profile Affect Oils Properties

e.g Cooking Oil

Cooking Oil
Mainly from Crude Palm Oil.

CPO contains mostly monounsaturated fatty acid in the 2nd branch of triglycerides (oleic). This fatty acid absorbed by intestine after other fatty acid in the triglyceride splitted off. For ideal fatty acid composition, it should be mixed with other oils such as sunflower oil and Groundnut oil.

FA Profile Changes Effects

CPO : Sunflower Oil 30 : 70 recommended for vitamin A deficient population.

FA Profile Changes Effects

CPO : Groundnut Oil 50 : 50 has ideal fatty acid ratio, recommended for degenerative desease patients. (saturated : monounsaturated : polyunsaturated = 1:2:1)

FA Data for Determining Raw Material


Oleochemical low-temperature processes : Saturated vs Unsaturated FA, important such as for flow properties and storage in room temperature. Degree of Unsaturation : Monounsaturated vs Polyunsaturated in Oxidative stability determination, important e.g for biodiesel stability while having contact with air during storage. Besides, it also affect kinematric viscosity. Case : Comparing FA Profile of Hazelnut Oil and Soybean Oil. HO more stable, higher kinematic viscosity.

FA Profile Data of Some Oils


C6:0 C8:0 C10:0 C12:0 C14:0 C16:0 C16:1 C18:0 C18:1 C18:2 C18:3 C20:4 Coconut Hazelnut Cottonseed 0.6 7.5 6.0 44.6 16.8 0.1 0.8 8.2 5.2 22.7 0.2 0.8 2.8 2.0 2.3 5.8 77.8 17.0 1.80 10.1 51.5 0.2 0.1

Sometimes FA Profile becomes problems..

How to Cope with Undesired FA profile?


Some processes (Chemical or Enzymatic) may be applied to improve Oils properties obtained from a certain raw material.
hydrogenation, interseterification, Fractination, and Blending.
Modify Fats & Oils Properties

Hydrogenation
Adding hydrogens to carbon-carbon double bonds.
Converting physical propertis of Liquid Oil into semisolid fats for specific foods applications. Improving oxidative stability to maintain organoleptic as human foods.

Using specific temperature, relatively high pressure and solid catalyst.


e.g, selective hydrogenation 5-14 psig, 177oC, 0.05% catalyst (%wt of oils).

Interesterification
Reactions involving exchange of acyl residues.
Acidolysis.

Alcoholysis and Glycerolysis

Trans-esterifiation

Fractinations
Separating Fats and Oils based on Melting Points or Solubility.
Dry Fractination,
Oil cooled until specific temperature, solid (stearin) and liquid (olein) may be separated by centrifugation.

Solvent Fractination, and


Crystallization of desired fats fraction in oils which sollubilized in suitablesolvent. The fats fraction may be crystallized after the solvent removed. Used in cocoa butter replacers production.

Aqueous detergent fractination.


Aqueous detergent (5% sodium lauryl sulfate) added to crystallized materials to separate olein and stearin. Widely used for Palm Oil and Tallow.

Blending
To improve nutritional contents and other purposes with relatively low investments.
Used in production of cooking oils, salad oils, margarines, shortenings. Also used to provide MediumChain Fatty Acids (MCFA). Needs Agitation Tank, Heating, and Nitrogen Jacket to prevent oxidation.

Ukuran Terhadap derajat ketidakjenuhan dari minyak

Diekspresikan sebagai banyaknya iodine dalam gram yang bereaksi dengan 100 gram sampel atau suatu senyawa kimia

Diukur dengan menggunakan metode Wijs.

Dari data diatas, didapatkan Iodine Value pada Soybean Oil lebih tinggi dibanding Hazelnut Oil

Perbedaan tersebut diakibatkan pada Kandungan Asam Lemak yang terkandung

Hazelnut Oil: High Monounsaturated Oil Soybean Oil: High Polyunsaturated Oil

Suhu dimana oksidasi pada minyak terjadi dengan sangat cepat

Menunjukan angka stabilitas termal.

Diukur dengan menggunakan metode Differential Scanning Calorimetry (DSC)

Approximate Margin: 40

Dari data, didapatkan OOT pada Soybean Oil lebih tinggi dibanding Hazelnut Oil

Hal ini disebabkan karena kandungan Asam Oleat yang tinggi pada hazelnut oil sehingga meningkatkan stabilitas termo-oksidasi.

Sedangkan, kandungan asam linoleat dan asam linolenat yang tinggi pada soybean oil mudah diserang oleh oksigen

Merupakan titik dimana terbentuk kristal pada minyak saat kristalisasi

Cloud point dapat membatasi sifat aliran pada minyak, memperngaruhi kegunaan minyak pada lingkungan yang dingin.

Diukur dengan menggunakan metode Differential Scanning Calorimetry (DSC)

Cloud Point yang lebih rendah pada hazelnut oil dihasilkan oleh rendahnya konten saturated acid (Palmitat dan Stearat)

Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir secara lambat. Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan. Viskositas dihitung sesuai persamaan Poiseuille berikut:

Berdasarkan data yang terdapat dalam jurnal, minyak hazelnut dan minyak kedelai memiliki nilai kinematic viscosity yang berbeda.

Ikatan rangkap mengurangin besaran viskositas kinematik pada senyawa lemak (Knothe and steidley, 2005) Standar untuk Biodiesel : 1,9 6 mm2/s Viskositas yang tinggi dapat mempengaruhi masalah operasional pada mesin.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa minyak hazelnut lebih kental dibandingkan minyak kedelai, walaupun perbedaannya sangat tipis Viskositas yang baik pada minyak tergantung pada aplikasinya. Bisa tinggi, atau bisa juga yang rendah justru lebih baik.

Kesimpulan
Kestabilan suatu minyak berhubungan dengan derajat ketidakjenuhannya. Ikatan rangkap pada polyunsaturated lebih reaktif daripada monounsaturated.
Pada Hazelnut Oil, kandungan monounsaturated acid lebih tinggi, sehingga membuat minyak tidak lebih reaktif dibanding Soybean Oil

Fully saturated acid

(Asam stearat dan asam palmitat)

Minyak cenderung untuk mengeras pada suasana dingin, sehingga membatasi fungsinya dalam suhu rendah.

Polyunsaturated acid
Monounsaturated acid

(Asam linoleat dan asam linolenat)

Kemampuan stabilitas oksidasi minyak sangat buruk.


(Asam Oleat)

Semakin Stabil minyak tersebut dari oksidasi


Oleat Linoleat/Linolenat

Good Quality of Oil

Potensi Minyak Hazelnut

Minyak hazelnut masih belum tereksplorasi penuh padahal banyak hal-hal yang menjanjikan. Berdasarkan penelitian beberapa tahun belakangan hazelnut mempunyai potensial menjadi feed dan biodiesel.

1. Bahan bakar Biodiesel


Pada dasarnya diproduksi dengan reaksi

transesterifikasi untuk mengganti molekul gliserol dengan metanol

2. Biolubrikan Dibuat dengan modifikasi kimia yaitu reaksi hidroksilasi dan esterifikasi 3. Biopolimer
Contohnya poliuretan yang dibuat dengan reaksi

hidroksilasi dan polimerisasi.

Biodiesel
Sumber : http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/136303-T%2023270%20Analisis%20lifeLiteratur.pdf

Biolubricant (Pelumas)

Sifat penting yang sangat dibutuhkan agar minyak lumasi dapat berfungsi dengan baik adalah : 1. Low volatility atau tidak mudah menguap, terutama pada kondisi operasi. Volatilitas pelumas berhubungan dengan profil asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam minyak. 2. Fluiditas atau sifat mengalir dalam daerah suhu operasi. Fluiditas pelumas berhubungan erat dengan kinematic viscosity minyak. 3. Stabilitas selama periode pemakaian. Stabilitas pelumas sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan seperti temperatur, potensial oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi bahan bahan yang tak terbakar, dan asam-asam korosif 4. Kompatibilitas atau kecocokan dengan bahan lain dalam sistem. Kompatibilitas pelumas dengan seals, bearings, clutch plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat minyak dasar.

Sifat fisika dan kimia dari hazelnut sebagai biodiesel unggul dari pada minyak kacang kedelai kedelai -Xu & Hanna, 2007

Setelah di ekstraksi minyak hazelnut dapat dijadikan makanan berprotein tinggi untuk hewan peliharaan

Dengan jumlah yg sama hazelnut dapat memproduksi dua kali lipat minyak peracre bila dibandingkan dengan kacang kedelai -Hammond,2006

Cooking Oil
Minyak goreng dari

hazelnut memiliki komposisi yang mengandung asam lemak Omega 9 dan Omega 6. Dibandingkan dengan mingyak yg lain minyak goreng hazelnut mengandung asam oleik, omega 9, omega 6 dan omega 3 yang merupakan lemak baik maka tergolong healthy coocking oil. Kandungan-kandungan

Anonim. Learn About the Nutritional Benefits of Hazelnuts. http://www.arborday.org/programs/hazelnuts/consortium/nutrition.cf m [diakses pada : Kamis, 12 September 2013]
Anonim. Hazelnuts: Not Only for Food, But http://abcnews.go.com/Technology/hazelnuts-foodfuel/story?id=11369009 [diakses pada : Kamis, 12 September 2013] Fuel.

Daftar pustaka

Anonim. Sustainable Energy: Hazelnut Oil Benefits. http://www.arborday.org/programs/hazelnuts/consortium/energy.cfm [diakses pada : Kamis, 12 September 2013] Preeti, et al. 2007. Fatty Acid Composition and Physico-chemical Characteristics of Cooking Oils and Their Blends. India : J.Dairying Foods & H.S. 26 (3/4) : 202208, 2007.

Shahidi, Fereidoon. 2005. Baileys Industrial Oil and Fat Products. Canada : WileyInterscience.
Sutiah, K. Sofjan Firdausi, Wahyu Setia Budi. 2008. STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS.

Anda mungkin juga menyukai