Latar Belakang
Latar Belakang
Crismer Flash Value, Kinematic and cloud Fatty Acid point, viscosity Density profile, Specific RefractiveThermal Saponific heat index Stability, Oil ation Cold test, contentnumber, Smoke Iodin point value
Latar Belakang
Minyak sayur yang produksi nya peringkat pertama adalah minyak kedelai (29%) Rose dan Rivera 1998
Hazelnut merupakan tumbuhan yang selalu hijau dan dapat bertumbuh setiap tahunnya. Sehingga ongkosnya lebih murah
Sifat Minyak : Ketidakstabilan minyak berhubungan dengan kadar ketidakjenuhan Polyunsaturated lebih reaktif dibandingkan monounsaturated (AOCS, 2003)
Latar Belakang
Karakteristik Crude oil Fat (%) Fatty Acid Composition C 16:0 C 18:0 C 18:1 C 18:2 C 18:3 Nilai Minyak Kedelai Minyak Hazelnut 20 51,4-75,1 11,4 4,2 24,7 52,1 7,6 4,5 -5,9 0,5-2,8 68,8-78,6 14,2-23,3 0,1-0,2
Iodine Value
Oxidative Onset Temp Cloud Point ()
Refractive Index
Crismer Value
Oils Parameters
Specific Heat
Saponification Number
Iodine Value
Cloud Point
Iodine Value
OOT
METODE
METODE AACC
EKSTRAKTOR SOXHLET
Soybean
Hazelnut
Kandungan minyak sekitar 20% Produk utamanya adalah protein (40%) Kandungan minyak sekitar 51,4%75,1%
Classification
Effects
Contained in Triglycerides. Contain hydrophobic and hydrophillic group. Profile examined by GC.
Cloud point. Kinematic viscosity. Iodine value. Saponification number. Density. Thermal stability.
Fatty Acids
Composition determined using standard reference in peaks and retention time. Percentage of each component may be quantified by calculating ratio of peaks area to column to sum of areas (Preeti, J. Dairying, Foods & H.S. 26 (3/4) : 202-208, 2007).
Unsaturated
Formula Common Name Melting Point
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H
palmitoleic acid
oleic acid linoleic acid linolenic acid
0 C
13 C -5 C -11 C
Cooking Oil
Mainly from Crude Palm Oil.
CPO contains mostly monounsaturated fatty acid in the 2nd branch of triglycerides (oleic). This fatty acid absorbed by intestine after other fatty acid in the triglyceride splitted off. For ideal fatty acid composition, it should be mixed with other oils such as sunflower oil and Groundnut oil.
CPO : Groundnut Oil 50 : 50 has ideal fatty acid ratio, recommended for degenerative desease patients. (saturated : monounsaturated : polyunsaturated = 1:2:1)
Hydrogenation
Adding hydrogens to carbon-carbon double bonds.
Converting physical propertis of Liquid Oil into semisolid fats for specific foods applications. Improving oxidative stability to maintain organoleptic as human foods.
Interesterification
Reactions involving exchange of acyl residues.
Acidolysis.
Trans-esterifiation
Fractinations
Separating Fats and Oils based on Melting Points or Solubility.
Dry Fractination,
Oil cooled until specific temperature, solid (stearin) and liquid (olein) may be separated by centrifugation.
Blending
To improve nutritional contents and other purposes with relatively low investments.
Used in production of cooking oils, salad oils, margarines, shortenings. Also used to provide MediumChain Fatty Acids (MCFA). Needs Agitation Tank, Heating, and Nitrogen Jacket to prevent oxidation.
Diekspresikan sebagai banyaknya iodine dalam gram yang bereaksi dengan 100 gram sampel atau suatu senyawa kimia
Dari data diatas, didapatkan Iodine Value pada Soybean Oil lebih tinggi dibanding Hazelnut Oil
Hazelnut Oil: High Monounsaturated Oil Soybean Oil: High Polyunsaturated Oil
Approximate Margin: 40
Dari data, didapatkan OOT pada Soybean Oil lebih tinggi dibanding Hazelnut Oil
Hal ini disebabkan karena kandungan Asam Oleat yang tinggi pada hazelnut oil sehingga meningkatkan stabilitas termo-oksidasi.
Sedangkan, kandungan asam linoleat dan asam linolenat yang tinggi pada soybean oil mudah diserang oleh oksigen
Cloud point dapat membatasi sifat aliran pada minyak, memperngaruhi kegunaan minyak pada lingkungan yang dingin.
Cloud Point yang lebih rendah pada hazelnut oil dihasilkan oleh rendahnya konten saturated acid (Palmitat dan Stearat)
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir secara lambat. Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan. Viskositas dihitung sesuai persamaan Poiseuille berikut:
Berdasarkan data yang terdapat dalam jurnal, minyak hazelnut dan minyak kedelai memiliki nilai kinematic viscosity yang berbeda.
Ikatan rangkap mengurangin besaran viskositas kinematik pada senyawa lemak (Knothe and steidley, 2005) Standar untuk Biodiesel : 1,9 6 mm2/s Viskositas yang tinggi dapat mempengaruhi masalah operasional pada mesin.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa minyak hazelnut lebih kental dibandingkan minyak kedelai, walaupun perbedaannya sangat tipis Viskositas yang baik pada minyak tergantung pada aplikasinya. Bisa tinggi, atau bisa juga yang rendah justru lebih baik.
Kesimpulan
Kestabilan suatu minyak berhubungan dengan derajat ketidakjenuhannya. Ikatan rangkap pada polyunsaturated lebih reaktif daripada monounsaturated.
Pada Hazelnut Oil, kandungan monounsaturated acid lebih tinggi, sehingga membuat minyak tidak lebih reaktif dibanding Soybean Oil
Minyak cenderung untuk mengeras pada suasana dingin, sehingga membatasi fungsinya dalam suhu rendah.
Polyunsaturated acid
Monounsaturated acid
Minyak hazelnut masih belum tereksplorasi penuh padahal banyak hal-hal yang menjanjikan. Berdasarkan penelitian beberapa tahun belakangan hazelnut mempunyai potensial menjadi feed dan biodiesel.
2. Biolubrikan Dibuat dengan modifikasi kimia yaitu reaksi hidroksilasi dan esterifikasi 3. Biopolimer
Contohnya poliuretan yang dibuat dengan reaksi
Biodiesel
Sumber : http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/136303-T%2023270%20Analisis%20lifeLiteratur.pdf
Biolubricant (Pelumas)
Sifat penting yang sangat dibutuhkan agar minyak lumasi dapat berfungsi dengan baik adalah : 1. Low volatility atau tidak mudah menguap, terutama pada kondisi operasi. Volatilitas pelumas berhubungan dengan profil asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam minyak. 2. Fluiditas atau sifat mengalir dalam daerah suhu operasi. Fluiditas pelumas berhubungan erat dengan kinematic viscosity minyak. 3. Stabilitas selama periode pemakaian. Stabilitas pelumas sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan seperti temperatur, potensial oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi bahan bahan yang tak terbakar, dan asam-asam korosif 4. Kompatibilitas atau kecocokan dengan bahan lain dalam sistem. Kompatibilitas pelumas dengan seals, bearings, clutch plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat minyak dasar.
Sifat fisika dan kimia dari hazelnut sebagai biodiesel unggul dari pada minyak kacang kedelai kedelai -Xu & Hanna, 2007
Setelah di ekstraksi minyak hazelnut dapat dijadikan makanan berprotein tinggi untuk hewan peliharaan
Dengan jumlah yg sama hazelnut dapat memproduksi dua kali lipat minyak peracre bila dibandingkan dengan kacang kedelai -Hammond,2006
Cooking Oil
Minyak goreng dari
hazelnut memiliki komposisi yang mengandung asam lemak Omega 9 dan Omega 6. Dibandingkan dengan mingyak yg lain minyak goreng hazelnut mengandung asam oleik, omega 9, omega 6 dan omega 3 yang merupakan lemak baik maka tergolong healthy coocking oil. Kandungan-kandungan
Anonim. Learn About the Nutritional Benefits of Hazelnuts. http://www.arborday.org/programs/hazelnuts/consortium/nutrition.cf m [diakses pada : Kamis, 12 September 2013]
Anonim. Hazelnuts: Not Only for Food, But http://abcnews.go.com/Technology/hazelnuts-foodfuel/story?id=11369009 [diakses pada : Kamis, 12 September 2013] Fuel.
Daftar pustaka
Anonim. Sustainable Energy: Hazelnut Oil Benefits. http://www.arborday.org/programs/hazelnuts/consortium/energy.cfm [diakses pada : Kamis, 12 September 2013] Preeti, et al. 2007. Fatty Acid Composition and Physico-chemical Characteristics of Cooking Oils and Their Blends. India : J.Dairying Foods & H.S. 26 (3/4) : 202208, 2007.
Shahidi, Fereidoon. 2005. Baileys Industrial Oil and Fat Products. Canada : WileyInterscience.
Sutiah, K. Sofjan Firdausi, Wahyu Setia Budi. 2008. STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS.