Anda di halaman 1dari 31

Slide 2-3

Pengukuran Aliran

Dalam gejala aliran fluida perlu ditentukan besarnya, dan/atau arch vektor
kecepatan-aliran pada suatu titik dalam fluida, dan bagaimana fluida tersebut
berubah dari titik ke titik. Agar memperoleh penjelasan tentang medan fluida,
kondisi rata-rata pada daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan
dengan instrumen yang sesuai. Denis alat ukur dasar untuk mengukur aliran
digolongkan sebagai berikut.

 Quantity flowmeters
 Infentrial type flowmeters
 Mass flowmeters

1. Quantitiy flowmeters
- Alat-alat ukur ini memberikan petunjuk yang sebanding dengan
kuantitas total yang--telah mengalir dalam , waktu tertentu. Fluida
mengalir melewati elemen primer secara ber turutan dalam kuantitas
yang kurang lebih terisolasi dengan secara.bergantian mengisi dan
mengosongkan bejana pengukur yang diketahui kapasitasnya. Berapa kali
bejana pengukur diisi dan dikosongkan ditunjukkan oleh elemen
sekunder yang terdiri dari penghitung dengan jarum yang
dikalibrasikan dengan tepat.

2. Infentrial flowmeters
- Infentrial flowmeters beroperasi berdasarkan deduksi laju alir volumetrik total dengan
mengukur beberapa sifat aliran arus. Ada 4 tipe dasar yaitu differential flowmeters ,
turbin, luas, dan suhu.
-
Tipe dari inferential flowmeters :

 Differential flow meter


- Diferensial flowmeters pressure menggunakan persamaan Bernoulli untuk mengukur
aliran cairan dalam pipa. Diferensial flowmeters pressure biasanya penyempitan di pipa
yang menciptakan penurunan tekanan di flowmeter. Saat arus naik, semakin banyak
tekanan yang turun. Pipa impuls mengarahkan tekanan hulu dan hilir flowmeter ke
pemancar yang mengukur tekanan diferensial untuk menentukan aliran fluida.
Keuntungan dari teknologi ini adalah biaya rendah, beberapa versi dapat dioptimalkan
untuk berbagai cairan dan tujuan, mudah untuk dirawat, Dapat dipasangkan dengan sensor
suhu / tekanan untuk memberikan aliran massa uap dan gas lainnya. Negatif adalah
rangeabilitas yang tidak baik karena sinyal tekanan diferensial non linier (elemen aliran laminar
dikecualikan), akurasi bukan yang terbaik dan bisa memburuk dengan keausan dan
penyumbatan.
Diferensial flowmeters tekanan umumnya berlaku untuk banyak arus di sebagian besar
industri, seperti pertambangan, pengolahan mineral, pulp dan kertas, minyak bumi, kimia,
petrokimia, air, dan industri air limbah. Teknologi pengukuran arus lainnya dapat berkinerja
lebih baik daripada flowmeters tekanan diferensial dalam banyak aplikasi, namun flowmeters
tekanan diferensial masih digunakan secara luas karena familiaritas lama dengan teknologi.

Salah satu instrument untuk differensial flowmeter pressure adalah:


- Orifice Flat
- Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida yang diukur, juga
merupakan alat primer yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan antara aliran pada up
stream dan down stream dari orifice itu sendiri. Orifice merupakan salah satu alat ukur yang
digunakan di lapangan geothermal dan umumnya orifice diletakkan sebelum separator.
Untuk kelebihan oada orifice flat yaitu konstruksinya sederhana, rancangan mudah, harga
relatif murah, mudah di kalibrasi, mudah didapat, dan tingkat ketelitiannya cukup tinggi.

 Variabel area flowmeters


variabel area flowmeter adalah alat yang mengukur aliran fluida dengan membiarkan
luas penampang melintang perangkat bervariasi dalam merespons arus, menyebabkan
beberapa efek terukur yang mengindikasikan laju.

Rotameter adalah contoh dari variabel area flowmeters , di mana "float" tertimbang
naik dalam tabung meruncing saat laju alir meningkat; Float berhenti naik saat area antara float
dan tube cukup besar sehingga bobot float diimbangi oleh drag aliran fluida.

Tipe lainnya adalah lubang area variabel, di mana plunger lancip pegas dibelokkan melalui
aliran melalui lubang. Perpindahan ini bisa dikaitkan dengan laju alir.

 Turbin meter:
- Dalam turbin, konsep dasarnya adalah bahwa alat dibuat dengan luas penampang yang
diketahui. Sebuah rotor kemudian dikosongkan di dalam dengan baling-balingnya
bergerak ke aliran. Ketika aliran melewati bilah rotor, aliran memberikan kecepatan
sudut ke pisau dan oleh karena itu rotor bergerak. Kecepatan sudut ini berbanding lurus
dengan laju alir volumetrik total.
 Thermal flowmeters
Thermal flowmeters adalah laju alir massa fluida dengan menggunakan panas yang
dipantulkan dari permukaan yang dipanaskan ke cairan yang mengalir. Dalam kasus
dispersi termal, atau perendaman, jenis flow meter, panas dipindahkan ke lapisan batas
fluida yang mengalir di atas permukaan yang dipanaskan.
Dalam kasus tipe tabung kapiler, panas dipindahkan ke sebagian besar cairan yang
mengalir melalui tabung kapiler berpemanas kecil. Prinsip operasi kedua jenis bersifat
termal, namun sangat berbeda sehingga diperlukan dua standar yang terpisah. Selain
itu, aplikasi mereka jauh berbeda. Aliran aliran dispersi termal umumnya digunakan
untuk aplikasi aliran gas industri umum di dalam pipa dan saluran, sedangkan jenis
kapiler terutama digunakan untuk arus gas bersih atau cairan yang lebih kecil dalam
tabung. Jenis ini paling banyak digunakan untuk termal flow meter termal di industri.
1. Mass flowmeters

Aliran aliran massa, juga dikenal sebagai inersia flowmeters adalah alat yang mengukur
kecepatan aliran massa fluida yang melalui tabung. Laju aliran massa adalah massa fluida yang
melewati titik tetap per satuan waktu.
Mass flowmeters tidak mengukur volume per satuan waktu (Meter kubik per detik) yang
melewati perangkat; Ini mengukur massa per satuan waktu (Kilogram per detik) yang mengalir
melalui perangkat. Aliran volumetrik adalah laju alir massa yang dibagi oleh kerapatan fluida.
Kepadatan fluida dapat berubah dengan suhu, tekanan, atau komposisi, misalnya. Kepadatan
aktual dapat ditentukan karena ketergantungan kecepatan suara pada konsentrasi cairan
terkontrol.

Slide 4-5

Aliran:

-Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata,
ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional, tak rotasional. Aliran
fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis aliran yaitu :

1. Aliran laminer

2. Aliran turbulensi

Cairan dengan rapat massa yang akan lebih mudah mengalir dalam keadaan laminer.
Dalam aliran fluida perlu ditentukan besarannya, atau arah vektor kecepatan aliran pada suatu
titik ke titik yang lain. Agar memperoleh penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata
pada daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan instrument yang sesuai.

Pengukuran Aliran:

Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume
aliran. Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan gravimerik atau
penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan dengan
mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.

Diferensial flowmeters:

Diferensial flowmeters tekanan, menggunakan persamaan Bernoulli untuk mengukur


aliran cairan dalam pipa. Diferensial flowmeters tekanan menyebabkan penyempitan di pipa
yang menciptakan penurunan tekanan di flowmeter. Saat arus naik, semakin banyak tekanan
yang turun. Pipa impuls mengarahkan tekanan hulu dan hilir flowmeter ke pemancar yang
mengukur tekanan diferensial untuk menentukan aliran fluida

Plat orifis:

Orifice secara umum dapat dideskripsikan sebagai plat tipis dengan lubang di dalamnya,
yang biasanya peralatan ini dipasangkan dalam pipa. Orifice dapat juga disebut saluran
(conduit) dan hambatan (restriction) untuk membuat suatu keadaan sehingga tekanan fluida
dapat turun.

Orrifice Plate

Orrifice diameter

Pipe diameter (D) Flow

Pressure drop across the orifice (h)


Nozzle, venturi, atau sebuah ujung lancip di dalam orifice dapat digunakan sebagai
penghambat aliran. Hal tersebut akan menyebabkan fenomena yang disebut sebagai vena
contracta. Vena contracta adalah titik pada aliran fluida di mana diameter aliran menjadi paling
kecil, dan kecepatan aliran fluida berada pada level maksimum. Dengan begitu

Cara kerja:

Saat fluida, baik gas maupun liquid, mengalir melalui orifice, tekanan terbentuk di
sisi upstream dari orifice tetapi fluida "dipaksa" menjadi konvergen untuk melewati lubang
pada orifice. Pada saat "pemaksaan" ini kecepatan aliran fluida menjadi naik dan tekanannya
turun. Pada sisi pangkal downstream dari orifice, aliran fluida mencapai titik maksimum
konvergensinya, vena contracta, kondisi di mana kecepatan aliran mencapai maksimum dan
tekanan mencapai nilai minimum. Di luar daerah upstream dan downstream dari orifice, aliran
fluida terekspansi yang artinya kecepatannya akan menurun dan tekanannya akan naik.
Orifice Plate dengan Manometer

Visualisasi vena contracta pada Orifice Plate

Dengan mengukur perbedaan tekanan fluida pada upstream dan downstream dari
plat orifice, laju aliran didapatkan dengan persamaan Bernoulli.

Orifice plate dengan menggunakan flange


Orifice umumnya digunakan untuk mengukur laju aliran fluida dalam pipa, saat fluida
memenuhi kondisi seperti dalam keadaan homogen seperti keadaan single-phase (bukan
merupakan campuran gas dengan liquid atau liquid dengan padatan), keadaan fluida well-
mixed (tercampur sempurna), aliran fluida kontinyu (tidak fluktuatif), dan fluida merata di
dalam pipa (tidak ada gas/udara yang terjebak). Bila dalam keadaan yang demikian
dan orifice dibuat dan dipasang sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka laju aliran fluida
akan mudah ditentukan dengan mengaplikasikan formula-formula baku yang sudah ditetapkan.

Macam-macam Orifis:

- Kaliber/lubang pada orifice dapat disesuaikan dengan banyak konfigurasi untuk


mengukur berbagai keadaa pengukuran aliran. Sebelum menentukan jenis atau tipe
kaliber seperti apa yang akan digunakan untuk pengukuran, keadaan aliran seharusnya
ditentukan terlebih dahulu. Berikut adalah berbagai macam kaliber pada orifice secara
umum.

1. CONCENTRIC ORIFICE PLATE

Pada desain dan penggunaan orifice plate, beberapa faktor dasar harus diikuti untuk
medapatkan hasil pengukuran yang tepat dan akurat.

Orifice plate yang paling umum dan sering digunakan adalah squared-
edge concentric bored seperti gambar di bawah ini. Tipe ini dibuat dengan sangat presisi
untuk membuat lubang yang lurus tepat di tengah lingkaran. Orifice plate tipe ini sering
digunakan karena sudah terbukti dan terpercaya di banyak aplikasi industrial dan
penelitian yang memanfaatkan tipe ini.
Squared edge, concentric orifice plate

Mari kita perhatikan gambar di atas. Gambar yang di tengah (memperlihatkan


sisi orifice) menunjukkan bahwa plat tersebut memiliki sisi yang tajam atau membentuk
sudut 90o terhadap lubang. Mengapa dibuat demikian? Karena sisi tersebut akan
membantu meminimalkan kontak dengan aliran fluida yang bergerak cepat melalui
lubang.

Tipe ini memang dapat digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan bi-
directional atau dua arah. Maksudnya, tipe ini tidak mensyaratkan pemasangannya
terbalik antara sisi upstream atau downstream.

Sekarang kita perhatikan gambar di atas yang paling kanan (dilihat dari sisi
pembaca). Pada sisi downstream akan terlihat sisi yang miring. Sisi ini dibuat miring
hanya bila ketebalan plat dari orifice cukup tebal (sekitar 3/8" atau 1" dan selebihnya).
Tipe ini secara jelas mengatakan bahwa hanya dipergunakan untuk satu arah aliran,
karenanya label pada paddle atau handle harus menghadap ke sisi upstream aliran dan
sisi sebaliknya menghadap ke downstream.

2. ECCENTRIC ORIFICE PLATE

Tipe ini justru menempatkan kaliber tidak persis di tengah-tengah kaliber. Kaliber ini
tetap diletakkan di tengah plat namun dengan posisi agak ke bawah (lihat gambar di
bawah). Tujuannya adalah untuk memungkinkan bagian yang todak diinginkan dalam
fluida dapat dilewatkan.
Squared edged, Eccentric Orifice Plate

Tipe ini biasanya digunakan bila fluida mengandung material asing yang dapat
menyumbat orifice. Eccentric orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida yang membawa
material solid dan/atau mengukur aliran gas yang membawa liquid. Bila kita putar dan
memposisikan kaliber di posisi atas, maka kita dapat mengukur liquid yang membawa gas. Hal
yang perlu diingat adalah bahwa eccentric memiliki derajat ketidakpastian yang lebih besar
daripada concentric.

3. SEGMENTAL ORIFICE PLATE

Segmental orifice memiliki lubang yang tidak sirkular atau bulat sempurna tetapi
lebih ke setengah lingkaran.
Squared Edged, Segmental Orifice Plate

Segmental Orifice Plate digunakan untuk mengukur aliran dari fluida dengan
konsentasi material solid yang tinggi. Desain dari tipe ini dimaksudkan untuk
menghilangkan kemungkinan material asing membendung di sisi upstream dan
membentuk alur aliran yang lebih baik dari tipe eccentric. Segemental dari segi harga
lebih mahal bila dibandingkan dengan eccentric dan memiliki ukuran ketidak pastian
yang sedikit lebih besar.

4. EDGE PLATE

Quadrant edge memiliki desain khusus pada kalibernya seperti gambar di bawah:
Quadrant radius Orifice Plate

Sisi upstream pada kaliber dibentuk seperti nozzle sementara sisi downstream berfungsi
sebagai sharp edge. Tipe ini sangat direkomendasikan untuk pengukuran fluida kental dengan
angka Reynold di bawah 10.000. Kenaikan viskositas dalam fluida mengalir melalui sharp edge
orifice akan menaikkan diameter dari vena contracta, yang hasilnya adalah penurunan
perbedaan tekanan. Dan, kenaikan viskositas dari fluida mengalir yang melalui flow nozzle akan
meningkatkan penurunan gesekan pada aliran saat melalui nozzle, yang hasilnya adalah naiknya
perbedaan tekanan. Quadrant radius Orifice Plate mengkombinasikan kedua efek ini untuk
menghasilkan koefisien konstan.
Slide 10-13

Venturimeter dapat dipakai untuk mengukur laju aliran fluida, misalnya menghitung laju aliran
air atau minyak yang mengalir melalui pipa. Venturimeter digunakan sebagai pengukur volume
fluida misalkan minyak yang mengalir tiap detik.

Cara Kerja Venturimeter:


- Fluida yang mengalir dalam pipa mempunyai massa jenis ρ. Kecepatan fluida mengalir
pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada pipa sebelah kiri lebih besar. Perbedaan tekanan
fluida di dua tempat tersebut diukur oleh manometer yang diisi dengan fluida dengan massa
jenis ρ’ dan manometer menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan fluida di kedua
sisi adalah H. Dengan menggunakan persamaan kontinuitas dan Persamaan Bernouli

Untuk venturimeter tanpa manometer, kelajuan alirab pada masing – masing titik adalah
seperti gambar berikut :

dirumuskan:

Untuk venturimeter yang dipasangi manometer, dimana terdapat fluida lain di dalam
manometer tersebut, kelajuan aliran pada masing – masing titik adalah seperti gambar berikut :

dirumuskan:
V1 : Kecepatan aliran pada permukaan 1 (m/s)
V2 : Kecepatan aliran pada permukaan 2 (m/s)
A1 : Luas penampang 1 (m2)
A2 : Luas penampang 2 (m2)
h : Beda ketinggian permukaan fluida pd manometer (m)
ρ : Massa jenis fluida pada venturimeter (kg/m3)
ρ’ : Massa jenis fluida pada manometer (kg/m3)
g : Kecepatan gravitasi (m/s2)

Rotameter:
- adalah alat yang mengukur tingkat aliran cair atau gas dalam tabung tertutup. Ini
termasuk dalam kelas meter yang disebut variabel area meter, yang mengukur berbagai laju
aliran luas penampang fluida yang bergerak melaluinya, menyebabkan beberapa efek yang
dapat diukur. Sebuah rotameter terdiri dari tabung runcing, biasanya terbuat dari kaca, dengan
pelampung di dalamnya yang didorong oleh aliran dan ditarik ke bawah oleh gravitasi. Pada
tingkat aliran tinggi yang melalui float dan tabung, float akan terbawa dan mengambang keatas
Float dibuat dalam beberapa bentuk, bentuk yang paling umum yaitu bulat dan elips agar dapat
berputar secara vertikal ketika dilalui fluida.
Keuntungan penggunaan rotameter:

 Sebuah rotameter tidak memerlukan tenaga atau bahan bakar eksternal, hanya
menggunakan sifat-sifat yang ada pada fluida, dan juga gravitasi, untuk mengukur laju
aliran.

Sebuah rotameter juga memiliki perangkat yang relatif sederhana yang dapat diproduksi secara
massal dari bahan murah, yang memungkinkan untuk digunakan secara luas.

Kerugian penggunaan rotameter:

 Karena menggunakan gravitasi, sebuah rotameter harus selalu berorientasi vertikal ke


atas, dengan cairan yang mengalir ke atas.

Karena ketergantungan pada kemampuan dari cairan atau gas untuk mengambang, keluaran
dari rotameter tertentu hanya akan akurat untuk suatu zat.
Rotameters biasanya memerlukan penggunaan kaca (atau bahan transparan lainnya), jika tidak,
pengguna tidak dapat melihat mengambang.

 Rotameters tidak mudah diadaptasi untuk pembacaan oleh mesin; walaupun pengapung
magnet yang mendorong pengikut di luar tabung yang tersedia.
Prinsip kerja:

Mula – mula float berada pada posisi setimbang (angka nol pada scale line) menunjukkan
bahwa tidak adanya gaya yang bekerja pada float, dengan demikian tidak ada fluida yang
mengalir. Ketika terjadi aliran fluida berakibat pada naiknya float ke atas akibat gaya angkat
dari fluida. Pembacaan tinggi float pada scale line sebanding dengan perubahan besarnya aliran
yang terjadi .

TURBINE FLOW METER:

Turbine flow sensors atau disebut juga turbine flow meter atau turbin aksial,
menggunakan tongkat roda (paddle wheel) atau baling-baling yang diletakkan pada garis aliran.
Kecepatan rotasi dari roda berbanding langsung dengan kecepatan aliran.
Desain dasar terdiri dari turbin, terpasang pada bantalan, terletak membujur dalam
tabung aliran mesin.

Turbine flow meter ini digunakan untuk pengukuran gas alam dan aliran cairan. Pengukuran
dengan turbine flow meter ini kurang akurat dibandingkan dengan pengukuran dengan
pancaran (jet) maupun pemindahan (displacement) pada tingkat aliran yang rendah, akan
tetapi elemen pengukur tidak menempati atau terputus dari keseluruhan jalur aliran
Turbine flow meter umumnya tersedia dari 1,5 inci sampai 12 inci atau ukuran pipa yang
lebih besar. Badan turbin biasanya terbuat dari perunggu atau besi. Bagian dalam turbin bias
plastik atau logam non korosif, turbin akurat dalam kondisi kerja normal.

Pada hidran pemadam kebakaran terdapat tipe khusus turbine flow meter portabel
yang diletakkan pada hidran untuk mengukur keluaran air hidran. Biasanya terbuat dari
aluminium ringan dengan kapasitas 3 inci. Sering digunakan juga untuk keperluan pengkuran air
yang terpakai pada konstruksi, pengisian air kolam renang atau dimana pengukuran permanen
belum terpasang.
Gambar 3. Turbine Flow Meter

Prinsip Kerja:

Turbine flow meter pada dasarnya menggunakan prinsip dari woltmann rotating vane
meter, dimana didalam flow meter terdapat vane atau turbine atau impeller yang akan
berputar saat fluid mengalir kedalam flow meter. Prinsip kerjanya adalah mengukur laju aliran
berdasarkan kecepatan putar turbine flow meter yang dilalui oleh alirannya. Turbine flow meter
bergerak bebas untuk berputar pada balingnya, dirotasikan oleh aliran fluida yang memasuki
flow meter dan menghasilkan listrik magnet yang ditimbulkan oleh putaran bilah terhadap koil
dimana besar frekuensinya sebanding dengan laju aliran fluida, kemudian sinyal tersebut
dikonversi menjadi sinyal digital (pulsa) yang digunakan untuk input ke aliran komputer dan di
display ke monitor.
Slide 9:

Liquid/gas Flow meter:

Kegunaan:

- Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya suatu aliran matrial (
liquid, gas, powder ) dalam suatu jalur aliran, dengan segala aspek aliran itu sendiri yaitu
kecepatan aliran atau flow rate dan total massa atau volume dari matrial yang mengalair
dalam jangka waktu tertentu atau sering disebut dengan istilah totalizer.

- Dengan diketahuniya parameter dari aliran suatu matrial oleh alat ukur flow meter yang
dikirim berupa data angka dapat juga diteruskan guna menghasilkan aliran listrik atau
sinyal yang bisa digunakan sebagai input pada control atau rangkaian electric lainnya.

- di industri manufacture dimana kebutuhan air, udara bertekanan dan steam yang
tentunya besar kecilnya harus mengacu pada kebutuhan lini produksi berdasarkan
konsumsi mesin pada proses produksi. Flow meter di sini bisa digunakan sebagai acuan
besar kecilnya kebutuhan udara/air/steam dengann menyetel valve sehingga mesin
yang membutuhkan udara lebih kecil bisa di sesuaiakn alirannya dan begitu juga
sebaliknya. Sehingga tidak ada lagi kekuranagan udara/air atau steam untuk mesin2
yang membutuhkan lebih banyak.
-
Cara Kerja Flow Meter:

Secara harfiah Flow meter digunakan untuk menghitung sejumlah massa yang
lewat dalam sebuah bidang / area dalam satuan waktu. Massa yang dihitung bisa
berupa Padatan, Cairan atau Gas. Dikarenakan jenis fluida yang dihitung memiliki
karakteristik yang berbeda, jenis flow meter pun berbeda beda.
Kita ambil contoh salah satu flow meter yang paling sering digunakan, yaitu
Liquid atau Gas Flow Meter. Pada gambar dibawah ditampilkan penampang sebuah
flow meter dengan jenis paddle wheel. Tampak sebuah kincir diantara jalur flow, yang
memiliki tekanan tertentu. Kemudian tekanan ini akan menekan kincir sehingga
bergerak. Pergerakan ini akan dibaca sebagai sebuah sinyal berbentuk jumlah putaran
persatuan detik. Sinyal inilah yang kemudian dikonversikan membentuk sebuah nilai
pada pembacaan flow meter.

Jenis-Jenis Flow Meter:


Setelah mengetahui cara kerja flow meter, kini saatnya kita bahas terkait jenis-
jenis flow meter. Dikarenakan fluida yang dihitung bermacam jenis, maka akan
dikelompokan sebagai berikut :

1. Analog Flow Meter


Jelas dari namanya bahwa flow meter ini menggunakan pembacaan analog.
Jarum menunjukan angka pembacaan sesuai cara kerja pada penjelasan diatas.
Kelebihan flow meter ini adalah tidak membutuhkan energi listrik untuk memberikan
daya pada proses pembacaan.

Dibutuhkan kalibrasi berulang-ulang untuk memastikan bahwa flow meter ini tetap
berfungsi.
Contoh analog flow meter bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari, antara lain :

1. Pressure Gauge pada Pompa Manual Sepeda


2. Speedometer Kendaraan.
3. Regulator Gas Rumah Tangga
4. Counter Ticker PLN/PDAM

2. Digital Flow Meter:

Digital Flow Meter adalah pengembangan dari analog flow meter dengan tujuan
menghemat ruang pemasangan flow meter. Jika analog flow meter membutuhkan ruang yang
cukup besar untuk menampilkan pembacaan flow, maka digital flow meter hanya
membutuhkan satu buah panel kendali untuk mengakumulasi pembacaan beberapa flow meter
dengan menggunakan kabel. Namun kekurangan dari flow meter jenis digital adalah, ia
membutuhkan catu daya/listrik. Jika ada masalah pada catu dayanya, maka tidak akan
pembacaan akurat.
Ultrasonic Flow Meter (UFM)

- Ultrasonic flow meter (UFM) merupakan meter jenis inferensial (mengukur secara
tidak langsung) yang menentukan kecepatan alir cairan (liquid flow rate) dengan mengukur
waktu transit pulsa suara frekuensi tinggi (high-frequency sound pulses) yang melintasi pipa
aliran. Waktu transit adalah waktu yang diperlukan pulsa suara yang melintasi pipa dalam dua
arah, yaitu searah dan berlawanan arah dengan arah aliran. Perbedaan waktu antara
keduanya tersebut sebanding dengan rata-rata kecepatan alir cairan. Karena pengukuran aliran
berdasarkan waktu transit, maka metode ini disebut juga dengan ultrasonic transit time flow
meter.

Prinsip Kerja:

- Ultrasonic transit time flow meter menggunakan transduser akustik (acustic


transducer) yang dapat mengirim dan menerima pulsa akustik frekwensi tinggi. Transduser
akustik ditempatkan pada kedua sisi pipa sedemikian hingga pulsa akustik bergerak melintasi
pipa dalam arah diagonal, seperti gambar berikut.
UFM dengan jumlah transduser banyak (multi transducer) dapat digunakan untuk mendapatkan
jumlah lintasan yang banyak sehingga diperoleh lebih banyak informasi mengenai distribusi
kecepatan alir cairan pada pipa (flow profile) yang pada akhirnya dapat meningkatkan akurasi
alat ukur ini.

Gambar berikut menunjukan komponen utama UFM.

Tipikal urutan operasi UFM adalah sbb:

 Emission : Signal Processing Unit (SPU) mengirim sinyal elektronik ke transduser,


sehingga transduser menghasilkan pula akustik yang merambat dalam cairan.
 Reception: Pulsa akustik menyeberangi pipa dan menyentuh transduser lainnya yang
ada di seberang, sehingga transduser tersebut bergetar dan menghasilkan sinyal
elektronik.
 Conversion: Rangkaian penerima dalam SPU menerima sinyal elektronik dari transduser
penerima untuk diproses lebih lanjut.
 Signal treatment: Berdasarkan algoritma pabrik, SPU melakukan perhitungan untuk
mendapatkan TB>A dan TA>B .
 Transit time methode: SPU menggunakan perbedaan antara TB>A dan TA>B untuk
menghitung kecepatan alir cairan rata-rata sepanjang lintasan pulsa.
 Volumetric flow rate calculation : Bergantung pada jumlah path, bentuk geometrisnya
serta algoritma pabrik, SPU menggunakan nilai kecepatan alir rata-rata yang diperoleh
pada tahap sebelumnya untuk menghitung volumetric flow rate.
 Output refresh: SPU mengulangi langkah-langkah pengukuran tersebut diatas sesuai
waktu refresh-nya.

Partikel padat, gelembung udara dan kandungan air bisa mengganggu perambatan pulsa
akustik dalam cairan. Gangguan tersebut umumnya berupa refraction, reflection, attenuation
dan distortion. Sistem dilengkapi dengan algoritma dari pabrik untuk memonitor gangguan ini
dan akan membatalkan hasil pengukuran jika terjadi gangguan.

Orifice Plate:
- Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum atau
massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat
ini berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang
orifice adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice
termasuk alat ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena
geometrinya sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti.

Orifice Plate(Sebuah plat lubang) adalah pelat tipis dengan lubang di tengah. Hal ini
biasanya ditempatkan dalam pipa aliran fluida di mana. Ketika cairan mencapai pelat
orifice, dengan lubang di tengah, cairan dipaksa untuk berkumpul untuk pergi melalui
lubang kecil, titik konvergensi maksimum sebenarnya terjadi tak lama hilir orifice fisik,
pada titik kava disebut contracta (lihat gambar sebelah kanan). Seperti tidak demikian,
kecepatan dan perubahan tekanan. Di luar contracta vena, cairan mengembang dan
kecepatan dan tekanan perubahan sekali lagi. Dengan mengukur perbedaan tekanan fluida
antara bagian pipa normal dan di vena contracta, tingkat aliran volumetrik dan massa
dapat diperoleh dari persamaan Bernoulli.

Perubahan kecepatan setelah melalui orifice plate tersebut berkaitan dengan


perubahan tekanan (differential pressure). Perubahan tekanan ini yang kemudian diukur
(di tapping) dan kemudian diasosiakan dengan laju aliran. Dalam kaitannya dengan Orifice
dan pengukuran aliran, umumnya yang diukur adalah differential pressure.
Dan dalam pemasangan dengan sistem orifice dapat digambarkan sebagai berikut:

Prinsip Kerja Plate Orifice:

Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan atau
disebut juga Bernoulli’s principle yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan
fluida dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan menurun begitu pula
sebaliknya.
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu (umumnya di tengah).
Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice akan dipaksa untuk melewati
lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan. Titik
dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut vena contracta. Setelah
melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan mengalami perubahan lagi. Dengan
mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran
volume dan laju aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli.

Penggunaan:
Orifice Plate yang paling sering digunakan untuk pengukuran kontinyu cairan di dalam
pipa. Mereka juga digunakan dalam beberapa sistem sungai kecil untuk mengukur aliran di
lokasi di mana sungai melewati gorong-gorong atau saluran. Hanya sebagian kecil sungai sesuai
untuk penggunaan teknologi sejak piring harus tetap sepenuhnya terendam yaitu pendekatan
pipa harus penuh, dan sungai harus secara substansial bebas dari puing-puing

Keuntungan utama dari Orfice plate ini adalah dari :


Konstruksi sederhana
Ukuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa sambungan.
Harga pembuatan alat cukup murah
Output cukup besar
Mudah dalam pemasangan
Mudah dalam penggantian

Kerugian menggunakan Orfice plate adalah :


Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian tersebut akan terkumpul
pada bagian pelat disisi inlet.
Jangkauan pengukuran sangat rendah
Dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan kesalahan pengukuran jadi
besar karena tidak mengikuti prinsip aliran Laminer.
Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang bertekanan rendah.

Jenis-Jenis Plate Orifice:

1. Concentric Orifice
Concentric Orifice merupakan jenis orifice yang paling banyak digunakan. Profil lubang
orifice ini mempuyai takik (bevel) dengan kemiringan 45° pada tepi bagian downstream(lihat
gambar di bawah). Hal ini akan mengurangi jarak tempuh dari aliran tersebut mengalami
perbedaan tekanan melintang. Setelah aliran melewati orifice akan terjadi penurunan tekanan
dan kemudian mencoba kembali ke tekanan semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang
permanen (permanent pressure loss) sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream
tidak terlalu besar. Perbandingan diameter orifice dan diameter dalam pipa dilambangkan
dengan “β”. Orifice jenis ini memiliki ketentuan untuk nilai β yaitu antara 0.2-0.7 karena
akurasinya akan berkurang untuk nilai diluar batas tersebut. Letak lubang penghalang
konsentris dengan penampang pipa. Digunakan untuk mengukur volume gas, liquid dan steam
dalam jumlah yang besar.

2. Counter Bore Orifice


Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan concentric Orifice. Perbedaanya
terdapat pada profil lubangnya, orifice ini tidak mempuyai takik (bevel) tapi diameter lubangya
lebih besar pada bagian downstream daripada diameter lubang pada bagian upstream (lihat
gambar di bawah).

3 Eccentric Orifice
Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric orifice. Akan
tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di tengah. Diameter takik (bevel)
bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa (lihat gambar di bawah).
Titik pusat lubang penghalang tidak satu garis pusat dengan pusat penampang pipa.
Pemasangan lubang yang tidak konsentris ini dimaksud untuk mengurangi masalah jika fluida
yang diukur membawa berbagai benda padat (solid).

4 Quadrant Bore Orifice


Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan viscositas tinggi dan
direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah 10000. Profil dari lubang Quadrant bore
orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Radius “R” merupakan fungsi dari β. Ketebalan
orifice sebanding dengan kuadran radius “R”.

5 Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang tinggi. Profil
dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Diameter “D” bagian bawah
hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa. “H” merupakan tinggi dari lingkaran
lubang. Rasio β merupakan diameter lubang “D” dibagi dengan diameter dalam dari pipa.
Segmental orifice merupakan jenis orifice yang paling sulit dalam proses manufaktur,diperlukan
proses finishing secara manual. Segmental orifice plates digunakan terutama pada service yang
sama dengan eccentric orifices, sehingga kelebihan dan kekurangan adalah kurang lebih sama

6 Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure drop yang
besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan “RO” atau “FO”. Restriction orifice dapat
menghasilkan pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas. Profil lubang Restriction orifice
berbeda dengan orifice yang lain (lihat gambar di bawah). Profil lubangnya lurus sehingga
tekanan yang hilang secara pemanen cukup besar akibatnya perbedaan tekanan upstream dan
tekanan downstream cukup mencolok.
Turbine Flow Meter:
Flow meter Turbin (untuk penjelasan lebih baiknya turbin aksial) menterjemahkan tindakan
mekanis putaran turbin di dalam aliran cairan di sekitar porosnya ke dalam tingkat aliran yang
terbaca (gpm, lpm, dll) Turbin cenderung mengikuti perjalanan aliran di sekitarnya.

Roda turbin dipasang pada jalur aliran cairan yang mengalir dan mengenai bilah-
bilah turbin, memberi gaya pada permukaan bilah turbin dan membuat rotor bergerak. Ketika
sebuah kecepatan rotasi yang terus-menerus tetap telah dicapai, kecepatan turbin sebanding
dengan kecepatan cairan.
Flow meter Turbin digunakan untuk pengukuran gas alam dan aliran
cairan. Pengukuran dengan flow meter turbin kurang akurat dibandingkan dengan pengukuran
dengan pancaran (jet) maupun pemindahan (displacement) pada tingkat aliran yang rendah,
akan tetapi elemen pengukur tidak menempati atau terputus dari keseluruhan jalur aliran. Arah
aliran umumnya lurus langsung melalui alat ukur, memungkinkan untuk tingkat aliran yang
lebih tinggi dan kehilangan tekanan yang lebih kecil dari pada tipe pengukuran pemakai
komersil yang luas, pemadam kebakaran dan sebagai pengukuran induk untuk sistem distribusi
air.

Cara Kerja:
Prinsip Kerja Turbine flowmeter sensitif dengan aliran fluidanya. Diusahakan dipasang
dalam pipa lurus dengan pemasangan sejauh mungkin dari semua peralatan yang dipasang
dalam pipa yang sama. Minimum adalah 5 x D (Diameter dari pipa) untuk mencegah aliran
turbulen., semakin jauh semakin baik.
Untuk akurasi, dikarenakan flowmeter ini untuk “low cost market” maka akurasinya tidak cukup
baik yaitu antara 1-3 %. Makanya banyak sekali tipe turbine digunakan di perusahaan air
minum atau perusahaan yang hanya untuk mencari tahu jumlah flow rate yang ada di dalam
pipa saja.
Pipa Venturi

Gambar pipa venturi

Pada pipa venture, pemercepat aliran fluida dilakukan dengan cara membentuk corong
sehingga aliran masih dapat dijaga agar tetap laminar. Sensor tekana pertama (P1) diletakkan
pada sudut tekanan pertama dan sensor tekanan kedua diletakkan pada bagian yang paling
menjorok ke tengah. Pipa venturi biasa dipergunakan untuk mengukur aliran cairan.
Perubahan luas penampang dalam tabung venturi menyebabkan perubahan tekanan
antarabagian konvergen dan tenggorokan, dan laju aliran dapat ditentukan dari penurunan
tekanan.

Keuntungan:
1.Partikel padatan masih melewati alat ukur

2. Kapasitas aliran cukup besar


2. Pengukuran tekanan lebih baik dibandingkan orifice plate.
3. Tahan terhadapa gesakan fluida.
4. Bila kalibrasi dan pemasangannya tepat, jenis venturimeter ini mempunyai ketelitian yang
paling tinggi diantara semua alat pengukur aliran fluida yang berdasarkan beda tekanan
(orifis dan Nosel aliran).
5. Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama
6. Dapat pengukur debit aliran yang besar
7. Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran
8. Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada orifice atau flow nozzle
9. Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solids).

Kerugian:

1. Dari segi biaya, venturimeter lebih mahal harganya


2. Sulit dalam pemasangan karena panjang
3. Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
4. Ukuran menjadi lebih besar
5. Beda tekanan yang ditimbulkan menjadi lebih kecil dari orifice plate.

Flow Nozzle
Digunakan dalam pengukuran pada temperature dan kecepatan aliran yang tinggi. Nozzle aliran
akan memberikan solusi yang lebih baik daripada orifice plate karena konstruksinya. Nozzle
aliran mempunyai kapasitas aliran 65% lebih besar dari orifice plate dengan diameter yang
sama.

Gambar Flow Nozzle


Tipe Flow Nozzle menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan pipa
sensor tekanan P1 dibagian inlet dan P2 dibagian outlet. Tekanan P2 lebih kecil dibandingkan
P1.
Keuntungan:

1. Masih dapat melewatkan padatan


2. Kapasitas aliran cukup besar
3. Mudah dalam pemasangan
4. Tahan terhadap gesekan fluida
5. Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venture
6. Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih laminar
7. Pressure loss lebih rendah dibandingkan orifice plate.

Kerugian:

1. Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 “.


2. Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.

Anda mungkin juga menyukai